4. .
ARTI DAN ISI KANDUNGAN HADIST
Hadits Pertama
“Iman itu adalah dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan dan
diamalkan dengan perbuatan.” (HR. Ibnu Majah dari Ali Bin Abi Thalib)
Hadits pertama menjelaskan tentang prinsip-prinsip dalam
keimanan. Hadits tersebut menjelaskan bahwa iman terdiri atas tiga
unsur yakni diyakini dengan hati, diucapkan dengan perbuatan, dan
diamalkan dalam perbuatan.
Hadits Kedua
“Jibril berkata, ”kabarkanlah kepadaku tentang iman? ”Rasulullah SAW
bersabda, ”Iman itu ialah kamu percaya kepada Allah SWT, malaikat-
malaikat-Nya, kitrab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu
percaya pada takdir tang baik dan yang buruk. ” (HR. Muslim dari
Umar bin khattab)
Hadits kedua menjelaskan tentang pengajaran malaikat Jibril
kepada para sahabat melalui Rasulullah SAW. Ada enam pokok
keyakinan yang harus diyakini oleh setiap orang yang mengaku
beriman. Keyakinan ini sering disebut dengan rukun iman.
5. LANJUTAN .....
Hadits Ketiga
“Iman itu ada tujuh puluh cabang. Yang paling utama ialah ucapan la ilaha
illallah, sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari
tengah jalan. Adapun malu juga sebagian dari iman.” (HR. Muslim dari Abi
Hurairah)
Hadits ketiga menjelaskan bahwa banyak macam amal yang
termasuk bentuk keimanan. Kata tujuh puluh satu bukan berarti jumlahnya,
tetapi menunjukkan bahwa amal itu banyak macamnya. Amal yang paling
utama nilainya dalam keimanan adalah ucapan la ilaha illallah.
6. LANJUTAN ....
Hadits Keempat
”Allah SWT berfirman, Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa
mempersekutukan aku dengan yang lain, berarti ia telah diserahkan kepada
sekutu itu. Wahai manusia! Beramallah kalian dengan ikhlas karena Allah
SWT, sesungguhnya Allah tidak menerima amal seseorang, kecuali yang
didasari keikhlasan kepada-Nya. Janganlah kalian mengucapkan, ’Ini demi
Allah dan ini demi kekeluargaan.’Perbuatan itu hanya karena kekeluargaan,
tidak sedikitpun karena Allah. Jangan pula kalian mengucapkan, ’Ini demi
Allah dan ini demi pemimpin kalian.’Amalan seperti itu hanyalahuntuk
kehormatan pemimpin kalian, tidak sedikitpun karena Allah.” (HR. Al-Bazzar
dari Ad-Dahaq dalam hadits muslim)
Hadits keempat menjelaskan tentang pentingnya keikhlasan dalam
beramal. Kunci diterimanya amal seseorang salah satunya ialah keikhlasan
niatnya. Jika amal itu tidak ikhlaskarena Allah, sia-sialah amal itu meskipun
amal itu baik.
7. PENERAPAN HADITS SERTA PERILAKU ORANG YANG
BERIMAN DAN TIDAK BERIMAN
Adapun penerepan dari keempat hadits tersebut dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki rasa senang terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad SAW sebagai
petunjuk hidupnya.
2. Gemar mempelajari hadits-hadits dalam rangkamemahami ajaran Islam.
3. Meyakini kebenaran ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui
hadits-hadits beliau.
4. Melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam hadits Nabi Muhammad
SAW dalam kehidupan.
5. Berusaha mengingatkan mutu amal agar Allah SWT berkenan menerimanya
sebagai bentuk ibadah dan amal saleh.
6. Meningkatkan keimanan dan tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu
pun.
7. Memurnikan niat dalam segala ibadah hanya untuk mendapatkan ridha Allah
SWT.
8. Perilaku Orang beriman
1. Meyakini rukun-rukun iman yang 6 dengan sepenuh hati
2. Mendasari setiap perbuatan dengan keimanan kepada Allah
3. Berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan agar tidak melanggar
larangan Allah
4. Senantiasa menjadikan al qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup
5. Menjadi para rasul sebagai teladan dalam beriman, berilmu, dan
beramal
6. Menyiapkan amalan shaleh untuk bekal akhirat
7. Meyakini segala sesuatu tidak lepas dari takdir Allah
8. Berperilaku sesuai isi hati dengan perkataan dan perbuatan
9. Mempelajari lebih mendalam mengenai iman dan cabang-
cabangnya untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
9. Perilaku Orang tidak beriman
1. Meyakini rukun-rukun iman yang 6 dengan tidak dengan sepenuh
hati
2. Tidak mendasari setiap perbuatan dengan keimanan kepada Allah
3. Tidak berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan agar tidak
melanggar larangan Allah
4. Tidak menjadikan al qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup
5. Tidak menjadi para rasul sebagai teladan dalam beriman, berilmu,
dan beramal
6. Tidak menyiapkan amalan shaleh untuk bekal akhirat
7. Tidak meyakini segala sesuatu tidak lepas dari takdir Allah
8. Berperilaku tidak sesuai isi hati dengan perkataan dan perbuatan
9. Tidak mau mempelajari lebih mendalam mengenai iman dan
cabang-cabangnya untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-
hari