Dokumen tersebut membahas tentang pengertian iman dan taqwa dalam Islam. Iman didefinisikan sebagai kepercayaan yang mencakup hati, lis an, dan perbuatan terhadap Allah dan segala yang dibawa-Nya. Taqwa diartikan sebagai sikap memelihara keimanan dengan menjalankan ajaran agama secara utuh dan konsisten. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri orang beriman dan bertaqwa, proses pembentukan iman,
3. A.PENGERTIAN IMAN
Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu’manu – amanan yang
berarti percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang
terletak dalam hati. Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin,keimanan
berarti kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian,rukun iman adalah
dasar,inti,atau pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap
pemeluk agama Islam.
Secara sempurna pengertiannya adalah membenarkan (mempercayai)
Allah dan segala apa yang datang dari pada-Nya sebagai wahyu melalui rasul-
rasul-Nya dengan kalbu,mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan dengan
perbuatan. Dalam surah al-Baqarah 165, dikatakan bahwa orang ynag beriman
adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT(asyaddu hubban
lillah). Oleh karena itu,beriman kepada Allah berarti amat sangat menaati ajaran
Allahy yaitu Al-Qur’an dan sunnah rasul.
4. B. PENGERTIAN TAQWA
Taqwa berasal dari kata waqa,yaqi,wiqayah, yang berarti takut, menjaga,
memelihara dan melindungi. Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka
taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam
pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten (Istiqomah).
Seseorang muslim yang bertaqwa pasti selalu berusaha melaksanakan perintah
Tuhannya dan menjauhi segala larangan-Nya dalam kehidupan ini.
Menurut pendapat majmu’ ulama sepakat bahwa taqwa adalah sebuah
kekuatan yang teguh dalam menjalankan/mengerjakan perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya. Taqwa juga dikaitkan dengan sebuah presentasi yang
biasa disebut dengan derajat atau tingkatan terhormat. Orang yang bertaqwa
adalah orang yang dekat dengan Allah dan Allah yang akan menjaganya dan
memudahakan rezeki baginya dan lain-lain, dalam tanda kutip orang yang
bertaqwa itu mendapat tempat yang dimuliakan oleh Allah Swt.
6. A. Ciri-ciri orang yang beriman :
Jika disebut nama Allah maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah
Tidak lepas dari syaraf memorinya,serta jika dicabakan ayat suci Al-Qur’an,
maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya. (al-Anfal : 2)
Senantiasa tawakal,yaitu kerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi
denga doa,yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut 6
sunnah Rasul (Ali Imran :120, al-Maidah :12, al-Anfal : 2, at-Taubah : 52,
Ibrahim : 11, Mujadalah : 10, dan at-Thaghabun: 13).
Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al-
Anfal: 3, dan al-Mu’minun: 2,7).
Menafkahkan rezeki yang diterimanya dijalan Allah (al-Anfal: 3, al-Mu’minun:
2,7)
Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al-
Mu’minun:3,5)
Memelihara amanah dan menepati janji (al-Mukminun: 6)
Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal : 74)
Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (An-Nur : 62)
7. B. Ciri-ciri orang yang bertaqwa :
Beriman kepada Allah dan yang gaib (QS.2 : 2-3)
Sholat,zakat,puasa (QS.2:3, 177 dan 183)
Infak disaat lapang dan sempit (Q.S 3:133-134)
Menahan amarah dan memaafkan orang lain (Q.S 3:134)
Takut pada Allah (Q.S 5:28)
Menepati janji (Q.S 9:4)
Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun melakukan hal yang sama
(Q.S 9:7)
Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS.3)
Tidak meminta ijin untuk keluar berjihad (QS.9:44)
9. A. Proses terbentuknya iman
Benih iman yang dibawa sejak dalam kandungan memerlukan pemupukan
yang berkesinambungan. Benih yang unggul apabila disertai pemeliharaan yang
intesif,besar kemungkinan menjadi punah. Demikian halnya dengan benih
iman.Berbagai pengaruh terhadap seseorng akan mengarahkan iman/kepribadian
seseorang baik dari lingkungan keluarga,masyarakat, pendidikan dll. Pada
dasarnya,proses pembentukan iman, diawali dengan proses perkenalan,kemudian
meningkat menjadi senang atau benci. Mengenai ajaran Allah adalah langkah awal
dalam mencapai iman kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal ajaran Allah
maka orang tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah.
Disamping proses pengenalan,proses pembiasaan,seseorang juga perlu
diperhatikan,karena tanpa pembiasaan, seseorang bisa saja seorang yang benci
menjadi senang. Seorang anak harus dibiasakan terhadap apa yang diperintahakn
oleh Allah dan menjauhi segala larangan Allah agar mereka nanti terampil
melaksanakan ajaran Allah. Berbuat sesuatu secara fisik adalah suatu bentuk
tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Tetapi tingkah laku tidak terdiri dari
perbuatan yang nampak saja. Dia dalamnya tercakup juga sikap-sikap mental yang
tidak terlalu mudah ditanggapi kecuali secara langsung (misalnya,malalui ucapan
atau perbuatan yang diduga dapat menggambarkan sikap sikap mental tersebut).
10. B. Wujud Iman dan Taqwa
Akidah islam dalam Al-Quran disebut iman. Seseorang dinyatakan
beriman bukan hanya percaya terhadap sesuatu,melainkan mendorongnya
untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai keyakinannya. Oleh
karena itu lapangan iman sangat luas. Akidah Islam atau iman meningkat
seorang muslim, sehingga ia terikat denga aturan hokum yang datang dari
Islam. Oleh karena itu menjadi seorang muslim berarti meyakini dan
melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam.
Menjaga mata, telinga, pikiran , hati dan perbuatan dair hal-hal
yang dilarang agama, merupakan salah satu bentuk wujud seorang muslim
yang bertaqwa. Karena taqwa adalah sebaik-baik bekal yang harus kit
peroleh dalam mengarungi kehidupan dunia.
12. Iman sangat penting dalalm kehidupan manusia. Tanpa iman,ibadah yang
dilakukan sia-sia, bahkan amal yang dilakukan tidak akan sampai kepada Allah
Swt. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nabia ayat 94, yang
artinya
“Barang siapa yang menegrjakan amal sholeh,sedang ia beriman,maka usahanya
tak akan terabaikan.Dan sesungguhnya kami menuliskan amalan itu untuknya”.
Keimanan dan ketaqwaan yang dianugrahkan Allah Swt. Untuk kaumnya
haruslah disyukuri dan diperkuat dengan cara meningkatkan ibada amal,misalnya
disamping menjalankan ibadah sunnah,contohnya membayar infaq dan sedekah.
Berikut penerapan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari,sebagai berikut:
Menjalankan keenam rukun iman
Menaati perintah Allah dan beramal sholeh untuh mendapatkan ridho Allah
Membersihkan diri dari hal-hal yang diharamkan (menghindari keharaman)
Ringan tangan atau saling membantu sesame manusia.
13. Menjaga aurat pada dirinya sesuai dengan ajaran agama.Ada sebuah hadist yang
menyatakan,bahwa sabda Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang bisa
menjamin diantara kedua mulut (bibir)nya (bibir atas dan bawah), nisacaya aku
akan menjadi surganya”.
Menjaga amanah dan menepati janji. Sebagai orang ynag beriman dan bertaqwa
haruslah bisa menjaga amanah yang diberikan kepada dirinya dan berusahalah
untuk selalu menepati janji selagi masih mampu.
Menjaga sholat wajib. Menjaga sholat dalam kehidupan sehari-hari bukan
persoalan yang mudah. Menjaga sholat ini berarti orang tersebut bisa menjaga
waktunya, dia selalu sholat tepat waktudan tidak menunda nunda sholatnya.
Disamping sholat tepat waktu orang tersebut juga menjaga cara dan bacaannya
dengan benar sesuai dengant tuntunan yang diajarakan oleh Rasulullah Saw.
Disamping itu juga harus menjaga efek positif dari sholat, yaitu denga benar-
benar menhayati dan melaksanakan apa yang telah dibaca dalam melaksanakan
sholat.
Selalu siap untuk mengahadapi kematian sebagaimana dari rukun iman.