Teori agenda setting dan spiral of silence membahas peran media dalam membentuk pendapat publik. Teori agenda setting menjelaskan bagaimana media menentukan isu-isu penting yang menjadi perhatian publik. Teori spiral of silence menjelaskan bagaimana pendapat minoritas hilang karena takut dikucilkan, sehingga hanya tersisa pendapat mayoritas. Kedua teori ini menunjukkan pengaruh kuat media dalam membentuk dan mempengaruhi arah pembentukan pendapat publik.
1. OPINI PUBLIK DALAM TEORI
KOMUNIKASI MASSA:
AGENDA SETTING &
SPIRAL OF SILENCE
Pertemuan 4
2. TEORI AGENDA SETTING
• Ide awal teori ini lahir dari Walter Lippmann
“Media massa menjadi penghubung antara
peristiwa di dunia dengan gambaran dalam pikiran
publik” (the world outside and the picture in our
head)
• 1963, lahir konsep dari Bernard Cohen:
“Pers bukan hanya sebagai penyedia informasi dan
opini, tetapi sangat berhasil mendorong khalayak
untuk menentukan apa yang perlu dipikirkan”
3. • Maxwell McCombs dan Donald Shaw melakukan
penelitian pada saat Pemilihan Umum AS pada
1972.
• Teori Agenda Setting diperkenalkan pada tahun
1972.
• Asumsi awal teori “Media memberikan model
yang lebih sederhana tentang realitas sosial di
masyarakat dengan menyusun sebuah agenda
bagi publik”
4. • McCombs dan Shaw menulis: dampak media
dalam kemampuannya untuk menimbulkan
perubahan kognitif di antara individu-individu
telah dijuluki sebagai fugsi agenda setting dan
komunikasi massa. Di sinilah terletak efek
komunikasi, yang terpenting kemampuan
media dalam mestrukturisasi dunia untuk kita.
5. Asumsi Dasar
• Media memberi perhatian khusus terhadap
sebuah isu sehingga publik melihat isu tersebut
lebih penting dari isu-isu lainnya (menentukan isu
umum yang dianggap penting) PRIMING
• Media menyaring dan membentuk perspektif
tertentu terhadap sebuah isu sehingga akan
memengaruhi sikap publik (menentukan aspek
dari isu yang dianggap penting) FRAMING
6. Proses Penyusunan
(Roger Dearing, 1988)
• Membuat prioritas isu yang akan dibahas dalam
media Agenda Media
• Agenda media memengaruhi apa yang dipikirkan
publik Agenda Publik
• Agenda masyarakat memengaruhi apa yang
dianggap penting oleh pembuat kebijakan
Agenda Kebijakan
7. • Agenda setting dimulai dengan asumsi bahwa
media massa menyaring berita, artikel, tulisan
yang akan disiarkan, setiap kejadian atau isu
diberi bobot tertentu dengan panjang
penyajian (ruang dalam surat kabar atau
waktu televisi dan radio), dan cara
penonjolan; ukuran judul pada surat kabar,
frekuensi penyiaran pada televisi dan radio
(Rakhmat, 1994)
8. TEORI SPIRAL OF SILENCE
Diperkenalkan Elisabeth Noelle-Neumann
(1984), seorang peneliti politik
berkebangsaan Jerman.
Teori lahir dari hasil pengamatan dalam
Pemilu (sejak 1974).
Teori yang lebih kontroversial mengenai
media dan pendapat umum.
9. Hasil Pengamatan Neumann
• Pendapat pribadi sangat tergantung pada apa
yang dipikirkan atau diharapkan oleh orang
lain.
• Orang-orang dengan pendapat yang
cenderung berbeda dengan pendapat
dominan di media, memilih menyimpan
pendapatnya karena takut ditolak oleh
lingkungannya.
10. Komponen Inti Spiral of Silence
Rasa takut dikucilkan (Fear of Isolation)
Kemampuan mengukur pendapat umum
(Public Opinion and the Quasi-Statistical
Organ)
Peran media (Media roles and
Characterisctics)
Pendapat minoritas hilang, hanya ada
pendapat mayoritas (The Resulting Spiral)
11. Minoritas dalam Spiral of Silence
Diam dalam konteks teori ini dapat dipahami
menjadi Diam karena pendapat belum tentu
didengar dan Diam bukan wujud persetujuan
Kelompok Minoritas dalam konteks teori ini biasa
disebut:
•Hard Core (Orang-orang yang menyuarakan pendapat
mereka)
•Avant Garde (Orang-orang yang merasa opininya akan
mendapat dukungan di kemudian hari)
12. Karaktertistik Media Massa
(dalam Konteks Spiral of Silence)
Ada di mana saja (Ubiquitous): Media sebagai
sumber informasi hampir berada di mana-
mana; tersebar luas.
Kumulasi (Cumulative): Media cenderung
melakukan pengulangan berita yang menjadi
pendapat umum; pembesaran tema tertentu.
Kecocokan (Consonance): Kesamaan nilai
yang dimiliki para pembuat berita
memengaruhi konten yang dibuat.
13. Tiga cara media menentukan distribusi opini
publik (menurut Neumann):
1. membentuk kesan ttg opini yg dominan
2. membentuk kesan ttg opini yg sedang
meningkat.
3. Membentuk kesan ttg opini yg dpt
disampaikan di muka umum tanpa menjadi
tersisih.
14. Kekuatan dan Kelemahan
Teori Agenda Setting
• Kekuatan Agenda Setting:
• Fokus pada interaksi khalayak dengan media
• Secara empiris membuktikan hubungan
motivasi khalayak untuk mencari panduan dan
persepsi khalayak terhadap isu publik
• Menggabungkan sejumlah ide yang serupa,
seperti priming, penempatan berita dan
kekuatan berita
15. Kelemahan Agenda Setting
Tidak melihat/mempertimbangkan faktor2 lain
yang menjadi penyebab pengambilan keputusan
masyarakat.
• Tidak melihat siapa yg menyusun agenda
16. Kekuatan dan Kelemahan
Teori Spiral of Silence
Kekuatan Spiral of Silence:
• Memiliki kekuatan penjelasan di tingkat makro
dan mikro
• Dinamis; bisa mengetahui
pendapat/kelompok minoritas ketika muncul
media yg mendukung pendapat yg sama
17. Kelemahan Spiral of Silence:
• Memiliki pandangan yang terlalu optimis atas
pengaruh media dan orang biasa.
• Mengabaikan penjelasan lain yang lebih sederhana
mengenai pembungkaman.
• Mengabaikan kemungkinan perbedaan demografi
dan kebudayaan terhadap efek pembungkaman.
• Mengabaikan kekuatan komunitas untuk melawan
efek pembungkaman tersebut.
18. Agenda Setting dan Pendapat Umum
• Berdasarkan teori Agenda Setting, dapat
dilihat bahwa media berperan dalam
menentukan isu-isu mana yang menjadi
pembicaraan hangat dan kontroversial di
masyarakat. Hal ini karena media telah
melakukan priming dan framing.
• Pembentukan pendapat umum apakah positif
atau negatif amat bergantung pada
pemberitaan yang dilakukan oleh media.
19. Spiral of Silence dan Pendapat Umum
Media mempunyai kemampuan menjangkau
khalayak dan wilayah geografis yang lebih luas.
Media merupakan ruang publik, sehingga format
dan isi media selalu berhubungan dengan publik.
Media menjadi juru bahasa yang menjelaskan
dan memberi makna terhadap suatu peristiwa
yang menjadi pendapat umum.
Media dapat menjadi jaringan interaktif yang
menghubungkan komunikator dan komunikan
(pada situasi tertentu, feedback dapat dirasakan
langsung, misalnya dalam dialog interaktif).