Teori-teori komunikasi massa yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi: 1) Teori Persamaan Media, 2) Teori Spiral Keheningan, 3) Teori Determinisme Teknologi, 4) Teori Difusi Inovasi, 5) Teori Uses and Gratifications, 6) Teori Agenda Setting, dan 7) Teori Media Kritis.
2. 1.Media Equation Theory
2.Spiral of Silence Theory
3.Technological Determinism Theory
4.Diffusion of Inovation Theory
5.Uses and Gratifications Theory
6.Agenda Setting Theory
7.Media Critical Theory
3. Media Equation Theory
• Teori persamaan media ini pertama diperkenalkan tahun 1996 oleh Byron
Reeves dan Clifford Nais (Prof. Jurusan Komunikasi Universitas Stamford
AS), Dalam tulisan nya The Media Equation: How People treat computer,
Television, and New media like real people and place
• Menurut teori ini media di ibaratkan sebagai manusia yang bisa diajak
bicara secara face on face seperti dalam media di anggap sebagai
kehidupan nyata.
• Teori persamaan media, ingin menjawab mengapa khalayak secara tidak
sadar bahkan otomatis merespon apa yang di komunikasikan media, seolah
media tersebut adalah manusia.
4. Teori Spiral Keheningan
• Elizabeth Noelle-Neumann (seorang professor emeritus
penelitian komunikasi dariInstitute fur Publiziztik Jerman) adalah
orang yang memperkenalkan teori spiralkeheningan/kesunyian ini.
Teori ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1984 melalui
tulisannya yang berjudul The Spiral of Silence.
• Secara ringkas teori ini ingin menjawabpertanyaan, mengapa orang-
orang dari kelompok minoritas sering merasa perlu
untukmenyembunyikan pendapat dan pandangannya ketika berada
dalam kelompok mayoritas?Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa
seseorang sering merasa perlu menyembunyikan “sesuatu”-nya
ketika berada dalam kelompok mayoritas
• Kajian Noelle-Neumann ini menitikberatkan peran opini dalam
interaksi sosial. ( Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Rajawali
Pers, 2012)
5. • Teori ini mendasarkan asumsinya pada pernyataan:
• Pendapat pribadi bergantung pada apa yang dipikirkan atau
diharapkan orang lain, atau apa yang orang rasakan atau anggap
sebagai pendapat dari orang lain.
Orang pada umumnya berusaha untuk menghindari isolasi sosial, atau
pengucilan atau keterasingan dalam komunitasnya dalam kaitannya
mempertahankan sikap atau keyakinan tertentu.
Dalam hal ini terdapat 2 premis yang mendasarinya; pertama, bahwa
orang tahu pendapat mana yang diterima dan pendapat mana yang
tidak diterima. Manusia dianggap memiliki indera semi statistik (quasi-
statistical sense) yang digunakan untuk menentukan opini dan cara
perilaku mana yang disetujui atau tidak disetujui oleh lingkungan
mereka, serta opini dan bentuk perilaku mana yang memperoleh atau
kehilangan kekuatan (Saverin & Tankard, 2001). Kedua, adalah bahwa
orang akan menyesuaikan pernyataan opini mereka dengan persepsi
ini.
6. • Noelle-Newman (1984) menyatakan bahwa kekuatan
media massa untuk menjadikan opini sebagai dominan
diperoleh dari:
• (1) kehadirannya di mana-mana (ubiquity);
• (2) pengulangan pesan yang sama dalam suatu waktu
(kumulasi/ cumulation); dan
• (3) (Consonance/ konsensus) tentang nilai-nilai kiri di
antara mereka yang bekerja dalam media massa, yang
kemudian direfleksikan dalam isi media massa.
7. • Dalam hal menentukan distribusi opini publik, menurut
Neumann, media masa memiliki 3 cara. Pertama, media
masa membentuk kesan tentang opini yang dominan.
Kedua, media masa membentuk kesan tentang opini
mana yang sedang meningkat. Ketiga, media masa
membentuk kesan tentang opini mana yang dapat
disampaikan di muka umum tanpa menjadi tersisih
(Saverin & Tankard, 2001).
8. Teori Determinisme
Teknologi• Marshall McLuhan adalah pencetus dari
teori determinisme teknologi ini pada tahun
1962 melalui tulisannya The Guttenberg
Galaxy : The Making of Typographic Man.
• Dasar teorinya adalah perubahan pada cara
berkomunikasi akan membentuk cara
berpikir, berperilaku, dan bergerak ke abad
teknologi selanjutnya di dalam kehidupan
manusia.
• Di mana menurut McLuhan, eksistensi
manusia ditentukan oleh perubahan mode
komunikasi.
• Perubahan pada mode komunikasi
membentuk suatu budaya dengan melalui
beberapa tahapan, yaitu :
1. penemuan dalam teknologi komunikasi
2. perubahan dalam jenis-jenis komunikasi
3. peralatan untuk berkomunikasi
•
10. 1. Era kesukuan atau the tribal age. Pada periode ini, manusia hanya
mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi.
Mengucapkan secara lisan berupa dongeng, cerita, dan
sejenisnya.
2. Era tulisan atau the age of literacy. Manusia telah menemukan
alfabet atau huruf sehingga tidak lagi mengandalkan lisan,
melainkan mengandalkan pada tulisan.
3. Era cetak atau the print age. Masih ada kesinambungan dengan
alfabet, namun lebih meluas manfaatnya karena telah ditemukan
mesin cetak.
4. Era elektronik atau the electronic age. Contoh dari teknologi
komunikasi yaitu telephon, radio, telegram, film, televisi, komputer,
dan internet sehingga manusia seperti hidup dalam global village.
11. Teori Difusi Inovasi
Everett M. Rogers mendefinisikan Difusi sebagai:
Proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui
saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara
para anggota suatu sistem sosial.
Pesan yang disampaikan mengandung ketermasaan
(newness) yang memberikan ciri khusus kepada difusi yang
menyangkut ketidakpastian (uncertainty).
Derajat ketidakpastian seseorang dapat dikurangi
dengan jalan memperoleh informasi.
12. Inovasi adalah :
Suatu ide, karya atau objek yang dianggap baru oleh
seseorang
Ciri-ciri inovasi yang dirasakan oleh anggota suatu sistem
sosial menentukan tingkat adopsi:
a. Relative advantage (keuntungan relatif)
suatu derajat dimana inovasi dirasakan lebih baik
dari ide lain yang menggantikannya.
b. Compatibility (kesesuaian)
suatu derajat dimana inovasi dirasakan konsisten
dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman dan
kebutuhan mereka yang melakukan adopsi.
13. c. Complexity (kerumitan)
mutu derajat dimana inovasi dirasakan sukar untuk
dimengerti dan dirasakan.
d. Trialability (kemungkinan dicoba)
mutu derajat dimana inovasi dieksperimentasikan
pada landasan yang terbatas.
e. Observability (kemungkinan diamati)
suatu derajat dimana inovasi dapat disaksikan
oleh orang lain.
14. Everett M. Rogers dan Floyd G. Shoemaker mengemukakan bahwa
Teori Difusi Inovasi dalam prosesnya ada 4 tahap, yaitu:
1. Pengetahuan : kesadaran individu akan adanya inovasi dan
pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi
tersebut berfungsi
2. Persuasi : individu membentuk sikap setuju atau tidak
setuju terhadap inovasi
3. Keputusan : individu melibatkan diri pada aktifitas yang
mengarah pada pilihan untuk menerima atau
menolak inovasi
4. Konfirmasi : individu mencari penguatan (dukungan)terhadap
keputusan yang telah dibuatnya, tapi mungkin
saja ia berbalik keputusan jika ia memperoleh isi
pernyataan yang bertentangan (McQuail, 1985:
61)
15. Agenda Setting
• Teori agenda setting pertama kali dikemukakan oleh
McComb dan Donald L. Shaw dalam Public Opinion
Quarterly terbitan tahun 1972 berjudul The Agenda
Setting Function of Mass media.
• Kedua pakar tersebut mengemukakan bahwa “jika
media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka
media itu akan mempengaruhi khalayak untuk
menganggapnya penting.”
• Teori ini dilandasi oleh hasil studi mengenai pemilihan
Presiden Amerika Serikat tahun 1968.
16. • Teori Agenda Setting menggambarkan besarnya pengaruh media
dan kemampuannya untuk “menceritakan” isu-isu apa yang penting.
Isu-isu atau individu yang dipilih media untuk dipublikasikan,
akhirnya menjadi isu dan individu yang dipikirkan dan dibicarakan
oleh khalayak.
• Disimpulkan bahwa meningkatnya nilai penting suatu topik pada
media massa menyebabkan meningkatnya nilai penting topik
tersebut pada khalayak.
• Studi selanjutnya dari McComb dan Shaw menunjukkan bahwa
meskipun suratkabar dan televisi sama-sama mempengaruhi
agenda politik pada khalayak, ternyata surat kabar pada umumnya
lebih efektif dalam menata agenda daripada televisi
17. • Dalam penelitiannya di tahun 1976, McCombs dan Shaw
menyatakan bahwa:
“Khalayak tidak hanya mempelajari tentang isu-isu publik dan
masalah-masalah lain melalui media, mereka juga mempelajari
seberapa besar kepentingan untuk mengikat pada isu atau topik dari
tekanan media massa pada permasalahan-permasalahan itu.
Contohnya, dalam menyatakan apa saja yang dikatakan oleh para
kandidat selama kampanye, media massa lah yang menentukan
isu-isu yang penting. Dengan kata lain, media massa mengatur
“agenda” kampanye itu. Kemampuan untuk mempengaruhi
perubahan kognitif antara individu-individu merupakan salah satu
dari aspek-aspek terpenting dari kekuatan komunikasi massa”.
18. Uses and Gratification
• Teori Uses and Grativifation dikemukakan oleh Katz dan Gurevitch
(1959 )
• Bukan lagi melihat pada pengaruh media terhadap khalayak, tetapi
apa yang dilakukan khalayak terhadap media
• Konsep ini dibuktikan dengan studi dari Riley & Riley yang
menyatakan bahwa anak-anak menggunakan cerita-cerita
petualangan di telivisi untuk berkhayal dan bermimpi. Hal ini
mengindikasikan bahwa orang menggunakan media massa untuk
tujuan-tujuan yang berbeda.
19. Teori Uses and Gratifications ini pada hakekatnya;
• Untuk menjelaskan bagaimana individu menggunakan
komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhannya.
• Untuk “menjelajahi” motivasi individu dalam penggunaan
media.
• Mengidentifikasikan konsekuensi positif dan negatif bagi
individu pada penggunaan media.
20. Asumsi-asumsi Uses &
Gratification
• Keaktifan dalam mencari atau menggunakan media massa untuk
memuaskan kebutuhan individualnya.
• Khalayak menggunakan media untuk pemenuhan harapan-
harapannya.
• Khalayak aktif menyeleksi media dan isi media untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya. Penelitian Rubin (1979) menyebutkan
ada enam alasan mengapa anak-anak dan orang dewasa
menggunakan televisi, yaitu untuk belajar, menghabiskan waktu,
sebagai teman, sebagai sarana melupakan atau melarikan diri
dari persoalan, sebagai sarana kegembiraan atau hiburan dan
untuk bersantai atau rileks.
• Khalayak tahu dan dapat menyebutkan motivasinya pada
penggunaan media massa.