Gambaran PBS secara umum meliputi kumpulan informasi tentang siswa khususnya
disabilitas terutama terkait; Hasil Identifikasi kesulitan disabilitas fungsional yang
ditemukan pada siswa, informasi dari orang tua/wali atau mungkin diagnosa dari
dokter; Hasil Identifikasi kebutuhan dan dukungan pembelajaran termasuk alat bantu,
seperti kursi roda dan akomodasi yang layak seperti tambahan waktu atau notulensi
selama ujian),kebutuhan Guru Khusus atau Tenaga lainnya, kebutuhan aksesibilitas
lingkungan sekolah, dan kebutuhan program pembelajaran kompensatoris seperti
bahasa isyarat, braile, orientasi mobilitas, terapi dll; Informasi bagi orang tua tentang
akses layanan rujukan untuk memastikan disabilitas siswa, seperti ke dokter mata,
puskemas, terapi, ntuk memperoleh gambaran yang lebih
tepat mengenai PBS dimulai dengan
memperoleh informasi tentang identititas
siswa yang diduga memiliki kesulitan
fungsional. Berikutnya mengidentifikasi
ragam kesulitan siswa yang dapat diamati
seperti kesulitan : penglihatan (kesulitan
melihat obyek jarak dekat, jauh, dan
keluasan pandang), pendengaran (kesulitan
mendengarkan suara), motorik kasar
(kesulitan melakukan aktivitas fisik seperti
jalan, naik tangga, dan duduk), motorik
halus kesulitan menggunakan tangan dan
jari, seperti mengambil benda kecil,
menekan tombol, membuka tutup botol),
berbicara (kesulitan berbicara, sulit
dipahami, gagap, atau tidak mengeluarkan
suara), intelektual/berfikir (kesulitan fungsi
pikir secara umum termasuk aspek
akademik seperti mengenali, mengingat,
mengetahui, memahami, dan melakukan
berbagai instruksi), membaca/disleksia
(kesulitan membaca termasuk kesadaran
fonemik, mengeja, menulis, mengucapkan
kata-kata, memahami, serta bahasa tubuh,
ekspresi wajah, sikap, dan postur), perilaku/
perhatian/sosialisasi (kesulitan mengelola
perilaku diri sendiri, sulit berkonsentrasi,
sulit menerima perubahan rutinitas, sulit
berteman), dan pengendalian emosi
(kesulitan mengendalikan emosi, dapat
dilihat dari kebiasaan ekspresi sangat sedih,
depresi, cemas berlebihan, gelisah, atau
sejenisnya. Pengisian instrumen PBS secara daring (online) dilakukan melalui Aplikasi
SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan
Keprofesian Keberlanjutan) yang dimiliki oleh setiap guru yang beralamat
di gtk.belajar.kemdikbud.go.id. Guru (yang ditetapkan sebagai asesor)
dapat mengisi instrumen PBS melalui SIMPKB. si instrumen PBS mencakup data dan informasi siswa terkait dengan kondisi
dan kebutuhan khusus yang diperlukan, yang dibagi menjadi 9 (sembilan)
aspek,yaitu:
1 Identifikasi Kesulitan Fungsional
Identifikasi kesulitan fungsional dimaksudkan untuk memperoleh data
dan informasi kesulitan atau keterbatasan siswa yang mencakup
penglihatan, pendengaran, motorik, berbicara, fungsi intelektual,
disleksia/membaca, serta perilaku/perhatian/sosialisasi.
2 KebutuhanAlat Bantu Khusus
Identifikasi kebutuhan alat bantu bagi siswa berkebutuhan khusus
dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi siswa dari segi
2. 1 Gambaran Profil Belajar Siswa (PBS)
2 Komponen Profil Belajar Siswa (PBS)
3 Panduan Identifikasi dan Pengisian Profil
Belajar Siswa (PBS)
Tujuan dan Manfaat PBS
a
Ruang Lingkup Panduan PBS
b
4 Profil Belajar Siswa (PBS)
Metode Pengisian Instrumen PBS
a
Cakupan Isi Instrumen PBS
b
Daftar Isi
1
3
5
5
5
7
7
8
3. PROFIL BELAJAR SISWA (PBS) 1
Pengertian disabilitas fungsional oleh WHO adalah hal yang
menghambat atau mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas
karena suatu kondisi. Contoh anak tidak dapat membaca ukuran
tulisan “awas” atau sulit membaca tulisan di papan tulis, atau sulit
berjalan dan menaiki tangga, atau sulit mengikuti aturan, atau sulit
berteman danlain-lain.
Identifikasi disabilitas fungsional dilakukan untuk memberikan informasi dan
membantu guru mengidentifiksai dalam menentukan ragam dan tingkat disabilitas
fungsionalyangditemukanpadasiswadenganmengisiinstrumentProfilBelajarSiswa
(PBS). Kita seharusnya mulai berfikir dan melihat kesulitan apa saja yang ditemukan
anak dalam melakukan aktifitas dan berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas/
sekolah.
Identifikasi kesulitan disabilitas fungsional dapat dilakukan oleh siapa saja. Guru atau
sekolah akan lebih tepat dan sesuai untuk melihat kesulitan yang dialami siswa dalam
aktifitas dan partisipasi di lingkungan sekolah, dan tidak tepat bagi guru untuk
menentukan siswa AAutis, Siswa B lamban belajar dll, biarkan tenaga medis/psikolog
yangmelakukanhaltersebut
PROFIL BELAJAR SISWA
(PBS)
GAMBARAN PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
1
GambaranPBSsecaraumummeliputi kumpulaninformasitentang siswa khususnya
disabilitas terutama terkait; Hasil Identifikasi kesulitan disabilitas fungsional yang
ditemukan pada siswa, informasi dari orang tua/wali atau mungkin diagnosa dari
dokter; HasilIdentifikasi kebutuhan dan dukunganpembelajarantermasuk alat bantu,
seperti kursi roda dan akomodasi yang layak seperti tambahan waktu atau notulensi
selama ujian),kebutuhan Guru Khusus atau Tenaga lainnya, kebutuhan aksesibilitas
lingkungan sekolah, dan kebutuhan program pembelajaran kompensatoris seperti
bahasa isyarat, braile, orientasi mobilitas, terapi dll; Informasi bagi orang tua tentang
akses layanan rujukan untuk memastikan disabilitas siswa, seperti ke dokter mata,
puskemas,terapi,dll.
4. Untuk memperoleh gambaran yang lebih
tepat mengenai PBS dimulai dengan
memperoleh informasi tentang identititas
siswa yang diduga memiliki kesulitan
fungsional. Berikutnya mengidentifikasi
ragam kesulitan siswa yang dapat diamati
seperti kesulitan : penglihatan (kesulitan
melihat obyek jarak dekat, jauh, dan
keluasan pandang), pendengaran (kesulitan
mendengarkan suara), motorik kasar
(kesulitan melakukan aktivitas fisik seperti
jalan, naik tangga, dan duduk), motorik
halus kesulitan menggunakan tangan dan
jari, seperti mengambil benda kecil,
menekan tombol, membuka tutup botol),
berbicara (kesulitan berbicara, sulit
dipahami, gagap, atau tidak mengeluarkan
suara), intelektual/berfikir (kesulitan fungsi
pikir secara umum termasuk aspek
akademik seperti mengenali, mengingat,
mengetahui, memahami, dan melakukan
berbagai instruksi), membaca/disleksia
(kesulitan membaca termasuk kesadaran
fonemik, mengeja, menulis, mengucapkan
kata-kata, memahami, serta bahasa tubuh,
ekspresi wajah, sikap, dan postur), perilaku/
perhatian/sosialisasi (kesulitan mengelola
perilaku diri sendiri, sulit berkonsentrasi,
sulit menerima perubahan rutinitas, sulit
berteman), dan pengendalian emosi
(kesulitan mengendalikan emosi, dapat
dilihat dari kebiasaan ekspresi sangat sedih,
depresi, cemas berlebihan, gelisah, atau
sejenisnya).
Ragam Kesulitan
Fungsional
Penglihatan
Kesulitan melihat obyek jarak
dekat, jauh, dan keluasan
pandang
Pendengaran
Kesulitan mendengar
suara
Motorik Kasar
Kesulitan melakukan aktivitas
fisikseperti jalan, naik tangga
dan duduk
Motorik Halus
Kesulitan menggunakan tangan dan
jari, seperti mengambil benda kecil,
menekan tombol, membuka tutup
botol.
Berbicara
Kesulitan berbicara, sulit dipahami,
gagap, atau tidak mengeluarkan
suara
Intelektual/berpikir
Kesulitan fungsi pikir secara umum
termasuk aspek akademis seperti
mengenali mengingat, mengetahui,
memahami, dan melakukan berbagai
instruksi
Disleksia/membaca
Kesulitan membaca termasuk kesadaran
fonemik, mengeja, menulis, mengucapkan
kata-kata, memahami, serta bahasa
tubuh, ekspresi wajah, sikap dan postur.
Perilaku/Perhatian/Sosialisasi
Kesulitan mengelola perilaku diri sendiri,
sulit berkonsentrasi, sulit menerima
perubahan rutinitas, sulit berteman.
Pengendalian emosi
Kesulitan mengendalikan emosi, dapat
dilihat dari kebiasaan ekspresi sangat
sedih, depresi, cemas berlebihan, gelisah,
atau sejenisnya.
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
..................................................................................
2 PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
5. Komponen Profil Belajar Siswa (PBS)
2
Komponendalaminstrument PBSmeliputi;
. Identitas Siswa, untuk memperoleh data dan informasi
Komponen
tentang identitas siswa termasuk pihak yang terlibat dalam pengisian
instrumenini.
. Identifikasi Disabilitas, untuk memperoleh data dan
Komponen A
informasi kesulitan atau keterbatasan siswa yang mencakup penglihatan,
pendengaran, motorik kasar, motoric halus, berbicara, intelektual/berpikir,
disleksia/membaca, perilaku/perhatian/sosialisasi, dan pengendalian
emosi.
Kebutuhan Alat Bantu Khusus, untuk memperoleh data
Komponen B.
dan informasi siswa dari segii kebutuhan alat bantu secara fisik, seperti
kacamata,alatbantudengar,kursiroda,tongkat,dansebagainya;
. Pergerakan (mobilitas) di Lingkungan Sekolah, untuk
Komponen C
memperoleh data dan informasi kebutuhan siswa yang perlu diakomodasi
oleh sekolah untuk membantu pergerakan atau mobilitas siswa dalam
mengikuti semua aktivitas di lingkungan sekolah, baik di luar maupun di
dalamkelas;
. Kelebihan/Potensi/ Kemampuan, untuk memperoleh data
Komponen D
dan informasi tentang potensi yang dimiliki siswa sehingga dapat
dioptimalkanmelaluipembinaandanpembelajaranyanglebihintensif;
. Pendampingan di Sekolah/Madrasah, untuk memperoleh
Komponen E
data dan informasi kebutuhan siswa dari sisi pendampingan baik di dalam
maupun di luar kelas, perjalanan ke sekolah, komunikasi dengan orang lain,
pendampingan dalam belajar, serta dukungan yang diperlukan dalam
mengikuti pembelajaran seperti pendampingan saat belajar, pengaturan
cahaya, pembuatan tulisan yang diperbesar, penambahan waktu untuk
belajar,danlainsebagainya;
3
PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
6. . Informasi Lain tentang Siswa, pada bagian ini untuk
Komponen F
memperoleh data dan informasi siswa yang belum tercakup pada bagian
sebelumnyasepertihambatandantantanganyangdhadapi;
. Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau
Komponen G
Penanganan, untuk memperoleh data dan informasi siswa dari sisi kondisi
medis dan kesehatan merujuk pada data dari layanan kesehatan yang
diterima siswa, termasuk kondisi kesehatan (syndrome, attention defisit
disordir (ADD)/attention defisit hyperactive disorder (ADHD), dll.) dan
penyakityang diderita (epilepsi, asma, bronkhitis, jantung, gangguan mata,
telinga,mulut,dll.)
. Kesimpulan Sementara dan Rencana Tindak Lanjut, pada
Komponen H
bagian ini memuat kesimpulan sementara dari data-data yang diperoleh
sebagai dasar guru dalam melakukan layanan pendidikan terbaik bagi anak,
seperti apakah siswa termasuk penyandang disabilitas atau bukan
penyandang disabilitas; kebutuhan alat bantu, perlakuan yang diperlukan
dalam bidang akademik, materi pendampingan/bimbingan, lingkungan fisik
Sekolah, kerjasama dengan mitra sekolah, dan dukungan lainnya yang
diperlukan untuk mengoptimalkan potensi siswa dengan keterbatasan
yangdimiliki.
Agar pemahaman Anda semakin jelas mengenai identifikakasi kesulitan
fungsional siswa yang diduga memiliki kesulitan, Anda dapat mengakses
videoragamkesulitanfungsionalsiswadenganalamat:
4 PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
Alamat link : video ragam kesulitan fungsional siswa
7. Panduan Identifikasi dan Pengisian
Profil Belajar Siswa (PBS)
3
a. TujuandanManfaatPBS.
Instrumen PBS sebagai alat untuk memperoleh data dan informasi
kebutuhan siswa sehingga dapat dibantu pemenuhannya oleh
sekolah/madrasah, serta sebagai dasar pengembangan layanan dalam
aktifitasdanpartisipasidilingkungansekolah.
Panduan guru dalam identifikasi dan pengisian instrumen PBS ini bertujuan
untuk membantu guru dan sekolah dalam melakukan identifikasi siswa
terutama siswa penyandang disabilitas. Penjabarannya akan membantu
menentukan tingkat kesulitan fungsional disabilitas pada saat pengisian
instrumen ProfilPembelajaranSiswa(PBS).
Profil Belajar Siswa (PBS) bagi guru sangat bermanfaat untuk mengenali
setiap siswa di kelasnya secara invividu. Dengan Profil Belajar Siswa (PBS)
maka guru dapat menerapkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan
karakteristik siswa. Bagi sekolah/madrasah dapat dipakai sebagai salah
satu dasar pertimbangan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Sekolah (RKAS) khususnya pada pemenuhan kebutuhan anak
berkebutuhankhususdisekolahnya.Bagiorangtuadapatmembantuuntuk
lebih memahami anaknya yang berkaitan dengan kebutuhan bantuan
secara fisik, pendampingan dari sisi akademik, dan serta pendampingan
dalambersosialisasidimasyarakat.
b. RuangLingkupPanduanPBS.
1 BagianPendahuluan.
Pada bagian pendahuluan ini dijelaskan latar belakang, dasar hukum,
tujuan,ruanglingkupdanmanfaatPBS.
2 PengisianInstrumenPBS.
Pengisian Instrumen PBS berisi penjelasan tentang instrumen serta
caramengisinyabagianperbagian.
5
PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
........................................................................................................................................
8. 3 TindakLanjutPengisianPBS.
Pada bagian ini dibahas tindak lanjut dari data dan informasi yang diperoleh
dalamPBS,sepertitindaklanjutpembelajarandikelas,pembuatanprogram
pembelajaran individu, pembuatan program khusus di tingkat
sekolah/madrasah,danusulanprogramataualatbantukedinaspendidikan
setempatdanataumitrasekolah/madrasah.
4 Kesimpulan
Kesimpulan berisi penjelasan tentang cara membuat kesimpulan
sementara, kesimpulan kolektif tingkat kelas untuk dilaporkan ke kepala
sekolah/madrasah, serta rekap data rekap per sekolah/madrasah untuk
dilaporkankedinaspendidikankabupaten/kotaatauprovinsisesuaidengan
kewenangannya.
Anda dapat mempelajari selengkapnya Panduan Pengisian PBS melalui link berikut:
Alamat untuk unduh Panduan Pengisian PBS: link Panduan Pengisian PBS
6 PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
9. PBS merupakan data perorangan/individu siswa disabilitas pada sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif. Data PBS dapat dimasukkan atau
diintegrasikan ke dalam DAPODIK pada kuartal pertama tahun pelajaran. Hal ini
memungkinkan dimilikinya data pendukung perencanaan dan penganggaran.
Apabila hal ini tidak dimungkinkan, PBS dapat segera diisi setelah seorang anak
teridentifikasimemilikikesulitanfungsidalambentukapapunjuga.
a. MetodePengisianInstrumenPBS
1 PengisianInstrumenPBSBerbasisKertas.
Pengisian instrumen PBS berbasis kertas dimaksudkan untuk
membuat/menyusun Profil Belajar Siswa dalam satu kelas, baik untuk
anakberkebutuhankhususmaupunanaklainnya.
2 PengisianInstrumenPBSBerbasisDaring(Online).
PengisianinstrumenPBSsecaradaring(online)dilakukanmelaluiAplikasi
SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan
Keprofesian Keberlanjutan)yang dimiliki oleh setiap guruyang beralamat
di gtk.belajar.kemdikbud.go.id. Guru (yang ditetapkan sebagai asesor)
dapat mengisi instrumen PBS melalui SIMPKB, dengan cara sebagai
berikut:
4 Profil Belajar Siswa (PBS).
gtk.belajar.kemdikbud.go.id
Masuk ke
Masuk/Klik SIMPKB – Admin/Personal
7
PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
Login Username
Email
Password Password
10. b. CakupanIsiInstrumenPBS.
IsiinstrumenPBSmencakupdatadaninformasisiswaterkaitdengankondisi
dan kebutuhan khusus yang diperlukan, yang dibagi menjadi 9 (sembilan)
aspek,yaitu:
1 IdentifikasiKesulitanFungsional
Identifikasi kesulitan fungsional dimaksudkan untuk memperoleh data
dan informasi kesulitan atau keterbatasan siswa yang mencakup
penglihatan, pendengaran, motorik, berbicara, fungsi intelektual,
disleksia/membaca,sertaperilaku/perhatian/sosialisasi.
2 KebutuhanAlatBantuKhusus
Identifikasi kebutuhan alat bantu bagi siswa berkebutuhan khusus
dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi siswa dari segi
kebutuhan alat bantu secara fisik, seperti kacamata, alat bantu dengar,
kursiroda,tongkat,dansebagainya.
3 Pergerakan(Mobilitas)diLingkunganSekolah/Madrasah
Data dan informasi kebutuhan pergerakan (mobilitas) siswa di
lingkungan sekolah/madrasah, seperti siswa tunadaksa dengan kursi
roda memerlukan ram/jalan miring dan pegangantangan untuk menaiki
kelantaiyanglebihtinggi.
4 Kelebihan/Potensi/Kemampuan
Setiap anak memiliki potensi dan keistimewaan. Pada bagian ini data
kelebihan/ potensi/kemampuan siswa digali sehingga potensinya dapat
dilakuanpembinaandanpengembangkansecaraoptimal
5 PendampingandiSekolah/Madrasah
Pada bagian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi
kebutuhan siswa dari sisi pendampingan dalam mengikuti aktivitas di
sekolah/madrasah termasuk kegiatan pembelajaran di dalam dan luar
kelas,perjalanankesekolah/madrasah,komunikasidenganoranglain.
6 InformasilainTentangSiswa
Informasi lain tentang siswa yang belum tercakup pada bagian
sebelumnya seperti hambatan dantantanganyang dihadapi keseharian
dilingkungansekolah/madrasahdanrumah.
8 PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
11. 7 InformasiMedisdanKesehatan
Informasi terkait kondisi kesehatan dan kondisi klinis termasuk
kebutuhan konsumsi obat tertentu diperlukan untuk dapat menjaga
kesehatan dan konsentrasi anak dalam belajar. Informasi ini dapat
diperoleh dari yang bersangkutan, orangtua, wali, dokter, terapis, atau
spesialis.Daftaristilahdiagnosamedisdapatdilihatpadalampiran.
8 KesimpulanSementaradanTindaklanjut.
Pada bagian ini memuat kesimpulan sementara dari datadata yang
diperoleh sebagai dasar guru dalam melakukan layanan pendidikan
terbaik bagi anak, seperti pemenuhan kebutuhan alat bantu, perlakuan
yang diperlukan dalam bidang akademik, serta pendampingan yang
diperlukan untuk mengoptimalkan potensi siswa dengan keterbatasan
yangdimiliki.
9 ProgramPembelajaranIndividual
Bagian ini merupakan bagian akhir dari instrumen yang berisi rencana
pembelajaran yang bersifat individu untuk setiap siswa berkebutuhan
khusus.
9
PROFIL BELAJAR SISWA (PBS)
Alamat untuk unduh instrumen PBS: link Instrumen PBS
12. Burton, Mallory (2010) Universal Design For Learning In BCUDL
Legacy Of The Project. Special Education Technology – British
Columbia.
Israel, M., Ribuffo, C., & Smith, S. (2014). Universal Design for
Learning innovation configuration: Recommendations for
teacher preparation and professional development (Document
No. IC-7). Retrieved from University of Florida, Collaboration
for Effective Educator, Development, Accountability, and
Reform Center. website: http://ceedar. education. ufl.
edu/tools/innovation-configurations.
Katz, J. (2012). Teaching to diversity: The three-block model of
universal design for learning. Portage & Main Press.
Knarlag, K., & Olaussen, E. (2016). Developing inclusive
teaching and learning through the principles of universal
design. In Universal Design 2016: Learning from the Past,
Designing for the Future (pp. 165-166). IOS Press.
Quirke, M., & McCarthy, P. (2020). A Conceptual Framework of
Universal Design for Learning (UDL) for the Irish Further
Education and Training Sector.
Schwanke, T. D., Smith, R. O., & Edyburn, D. L. (2001). A3
model diagram developed as accessibility and universal design
instructional tool. In RESNA 2001 annual conference
proceedings (Vol. 21, No. 1, pp. 205-207). Washington, DC:
RESNA Press.
Referensi: