SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
Nurul Khasanah, M.Psi., Psikolog
Sejarah Pendidikan ABK (1)
 Masa Renaissance & Reformasi, anak-anak MR dianggap
orang yang kemasukan roh-roh jahat (setan)  diikat dan
dipasung.
 Abad 16, terjadi perubahan sikap yang lebih positif. RS di Paris
menyediakan penanganan bagi penderita gangguan
emosional.
 John Locke, orang pertama yang membedakan antara MR
dengan gangguan emosional.
 Abad 18, Jean Marc Itard (Prancis) meneliti metode
pendidikan bagi anak luar biasa  awal dari gerakan melatih
anak MR.
 Berpengaruh terhadap tokoh-tokoh lain di Amerika 
melakukan pendekatan, percobaan dengan berbagai inovasi
dalam mengajar dan mendidik anak berkebutuhan khusus.
Sejarah Pendidikan ABK (2)
 1908, dipublikasikan Tes Inteligensi Binet yang terstandar dan
dikembangkan untuk menemu-kenali anak keterbelakangan mental.
 1912, diterbitkan metode pembelajaran dari Maria Montessori yang
menjadi dasar penting dari kurikulum bagi program pendidikan
prasekolah bagi anak normal maupun anak berkebutuhan khusus.
 1950-1970, orangtua anak berkebutuhan khusus melaporkan ke
pengadilan karena merasa anaknya tidak diperkenankan/ diberikan
kesempatan secara adil dalam program-program pendidikan.
 1975, pemerintah AS mengeluarkan UU Pemerintah Nomor 94-142:
The Education for All handicapped children Act
 1990, chapter 11, section 504 tentang The Individuals with Disabilities
Education Act (IDEA)
 Perkembangan dan pendidikan individu berkebutuhan khusus
mendapat perhatian yang terarah.
Landasan Yuridis Pendidikan ABK di
Indonesia
• UUD 1945, pasal 31
• UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
• Pasal 3
• Pasal 5 ayat 1-4
• Pasal 32 ayat 1 (Pendidikan khusus merupakan pendidikan
bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental, sosial dan atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa).
• Pasal 32 ayat 2 (Pendidikan Layanan Khusus merupakan
pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau
terbelakang, masyarakat adat yang terpencil dan atau
mengalami bencana alam, bencana sosial dan tidak mampu
dari segi ekonomi)
Istilah
• Penyandang cacat
• Handicap
• Anak Luar Biasa
• Anak Berkebutuhan Khusus
• Difable (Different Ability)
ABK
• Suran & Rizzo, 1979  anak yang secara signifikan
berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari
fungsi kemanusiannya.
• Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau
sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/
kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi
mereka yang tuli, buta, mempunyai gangguan bicara,
cacat tubuh, retardasi mental, gangguan emosional.
• Juga anak-anak yang berbakat dengan inteligensi yang
tinggi, sehingga memerlukan penanganan yang terlatih
dari tenaga profesional.
• Hallahan dan Kauffman (2012)  mereka
yang memerlukan pendidikan khusus dan
pelayanan terkait, jika mereka menyadari akan
potensi penuh kemanusiaan mereka.
• Gearhearth (1981)  anak-anak yang
memerlukan persyaratan pendidikan yang
berbeda dari rata-rata anak normal, dan untuk
belajar secara efektif memerlukan program,
pelayanan, fasilitas, dan materi khusus.
Jadi ABK adalah
• Anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal,
dalam hal: ciri-ciri mental, kemampuan-kemampuan
sensorik, fisik, dan neuromuskular, perilaku sosial dan
emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun
kombinasi dua atau lebih dari hal-hal diatas;
• sejauh ia memerlukan modifikasi dari tugas-tugas
sekolah, metode belajar atau pelayanan terkait lainnya,
yang ditujukan untuk mengembangkan potensi atau
kapasitasnya secara maksimal.
• Anak-anak luar biasa karena ke-khusus-annya, mereka
butuh Pendidikan yang khusus/luar biasa.
Pendidikan Khusus
Materi
Teknik
Mengajar
Peralatan /
Fasilitas
Instruksi
yang di
desain
khusus
Kebutuhan-
kebutuhan yang
tidak lazim dari
siswa berkebutuhan
khusus
Memenuhi
Teknik Pengajaran bagi
Anak Berkebutuhan Khusus
Strategi Pengajaran / Instruksional
• Kegiatan yang dipilih oleh guru dalam proses
belajar mengajar, yang dapat memberikan
kemudahan atau fasilitas kepada siswa
menuju kepada tercapainya tujuan
instruksional tertentu yang telah ditetapkan
(Depdikbud, 1984)
Penentuan strategi pengajaran
1. Tujuan instruksional dari pelajaran
2. Bentuk dan isi dari materi pelajaran
3. Karakteristik serta kemampuan dari siswa
3 kategori metode pengajaran
1. Expository strategies  langsung
memberikan informasi yang akan dipelajari.
2. Hands on practice activities  melibatkan
siswa secara aktif dalam belajar,
menemukan solusi, mengaplikasikan konsep
dalam situasi baru.
3. Interactive and collaborative strategies 
siswa mendiskusikan topik-topik tertentu
dan dalam berbagai cara bisa saling bantu
dalam belajar.
Prinsip dalam pemilihan strategi pengajaran ABK
• Tipe kecacatan dan tingkat keparahan anak
Semakin parah atau semakin serius cacatnya, semakin
pasti si anak akan dididik dengan setting pendidikan
khusus. Contoh: anak tuli berat, pendidik tidak akan
menggunakan pendekatan bunyi dalam mengajar
membaca.
• Tingkatan usia anak
Tidak hanya strategi saja yang harus disesuaikan,
materi/bahan serta tujuan juga harus disesuaikan dengan
tingkatan usia perkembangan anak. Contoh: bagi anak
yang usianya lebih tua & tidak mengalami hambatan
dalam pendengaran dapat menggunakan metode
ceramah atau diskusi jika tidak ada gangguan bicara.
Langkah2 Dalam Pemilihan Strategi
Pengajaran
1. Identifikasi Atribut  mengidentifikasi
atribut-atribut atau karakteristik yang relevan
dari anak.
2. Menentukan Tujuan Pengajaran 
memaparkan apa yang harus bisa dicapai
anak setelah selesai mendapatkan suatu
pengalaman belajar.
3. Pemilihan Strategi
• Strategi harus
Dimulai pada tingkat kecakapan anak
sekarang ini
Menjamin tercapainya tujuan
Bisa merangsang anak
Dilaksanakan dalam langkah2 kecil
Disesuaikan dengan atribut-atribut anak yang
relevan dengan tujuan2 yang ditetapkan
4. Pemilihan Materi/ Bahan yang sesuai untuk
mencapai tujuan.
5. Uji Strategi dan Materi  program pengajaran
siap diujikan pada anak. Uji coba program
pengajaran adalah mencobanya pada anak
untuk melihat apakah program ini berhasil atau
tidak.
6. Evaluasi Performansi  guru melakukan
pengamatan terhadap penampilan-penampilan
dari siswa apakah sudah sesuai dengan
penampilan-penampilan yang dijabarkan dalam
tujuan.
Strategi pengajaran untuk ABK
1. Pendidikan Remedial & Tambahan/ Kompensasi
 Remedial: perbaikan, peningkatan kecakapan2
seseorang menjadi normal atau mendekati
normal.
 Kompensasi: penyeimbangan, penggantian
suatu kecakapan dengan kecakapan yang lain.
2. Pengajaran Langsung: pemilihan tujuan2 yang
tepat & bisa diukur untuk setiap anak, &
menentukan kemungkinan2 & prosedur2 belajar
sedemikian rupa sehingga anak & guru bisa
mengetahui dengan pasti apa yang akan dipelajari
serta kriteria penilaiannya.
3. Analisis Tugas: memecah2 tugas belajar ke
dalam bagian komponen2nya sehingga
kecakapan2 yang tercakup dalam tugas bisa
diidentifikasi.
4. Pengajaran Bertahap: pengajaran diurutkan
dari tingkat yang termudah menuju ke
tingkat kecakapan yang lebih tinggi.
5. Latihan Persepsi-Motorik: kecakapan
motorik kasar, motorik halus, persepsi
bentuk, pengurutan ingatan, perbedaan
visual & auditif.
Tambahan: 4 Bentuk Masalah Perseptual
yang Dialami ABK
• Diskriminasi visual kemampuan untuk
membedakan ukuran, bentuk, simbol, huruf.
• Diskriminasi auditif kemampuan membedakan
bunyi. Contoh: konsonan awal atau akhir dari kata
yang umum.
• Ingatan visualkemampuan untuk menyimpan atau
mengingat simbol-simbol, bentuk-bentuk, huruf-
huruf
• Ingatan auditif kemampuan untuk menyimpan
atau mengingat bunyi-bunyi atau kombinasi bunyi.
6. Strategi2 lain:
 Modelling: belajar dengan mengikuti kelakuan
orang lain sebagai model.
 Pengajaran Terprogram: sistem belajar yang
memungkinkan siswa untuk mempelajari materi2
tertentu, yang terbagi atas bagian2 kecil, secara
berurutan, demi mencapai suatu tujuan tertentu.
 Permainan Edukatif
 Pengajaran dengan bantuan & pengaturan
komputer
 Program Hortikultura: ABK dilatih untuk merawat
tanaman hidup
IEP (Individual Educational Program)/
PPI (Program Pengajaran Individual)
Disusun sesuai dengan kebutuhan & kemampuan siswa, dengan
pertimbangan:
 Bahan pelajaran yang akan dipelajari
 Rumusan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional
khusus yang akan dicapai
 Prosedur kerja & alat bantu atau media yang akan
dipergunakan siswa dalam belajar.
 Waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas.
 Supervisi bagaimana guru akan melaksanakan control atau
bimbingan individual terhadap siswa.
Isi IEP
Tingkat Pendidikan
TIU (tahunan)
TIK (bulanan)
Pelayanan khusus (contoh: terapi wicara)
Program yang diikuti
Tanggal & perkiraan waktu/lama
Evaluasi TIU/TIK
MARI BERLATIH MENYUSUN IEP

More Related Content

Similar to PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx

Rangka kursus eed3105
Rangka kursus eed3105Rangka kursus eed3105
Rangka kursus eed3105redu1upm
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Dedy Wiranto
 
Assiment khas 2012
Assiment khas 2012Assiment khas 2012
Assiment khas 2012
Shaiful Muhayuddin Mohamad
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
Fikahati Rachmawati
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptx
Adam Superman
 
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdfKEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
BayuSetiyo1
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
eviy ana
 
K01947 20180528092607 k12 pengurusan murid pelbagai upaya
K01947 20180528092607 k12 pengurusan murid pelbagai upayaK01947 20180528092607 k12 pengurusan murid pelbagai upaya
K01947 20180528092607 k12 pengurusan murid pelbagai upaya
JANGAN TENGOK
 
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan KhususMemahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Bab 12 pengurusan pelbagai upaya
Bab 12 pengurusan pelbagai upayaBab 12 pengurusan pelbagai upaya
Bab 12 pengurusan pelbagai upaya
Asyikin4996
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
Ayu Imtyas Rusdiansyah
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Warman Tateuteu
 
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
Mitha Ye Es
 
B2_Keberagaman Peserta Didik.pptx
B2_Keberagaman Peserta Didik.pptxB2_Keberagaman Peserta Didik.pptx
B2_Keberagaman Peserta Didik.pptx
JamilHusain5
 
PPT KELOMPOK 5 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD.pptxPPT KELOMPOK 5 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD.pptx
DonyMartuaPanggabean
 
RPS PENANGANAN ABK 2023.doc
RPS PENANGANAN ABK 2023.docRPS PENANGANAN ABK 2023.doc
RPS PENANGANAN ABK 2023.doc
RiiSora
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learner
Nia Islamiah
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
Antasari State Institute for Islamic Studies Faculty of Education
 

Similar to PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx (20)

Rangka kursus eed3105
Rangka kursus eed3105Rangka kursus eed3105
Rangka kursus eed3105
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
Assiment khas 2012
Assiment khas 2012Assiment khas 2012
Assiment khas 2012
 
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKATANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN ANAK BERBAKAT
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptx
 
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdfKEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
 
K01947 20180528092607 k12 pengurusan murid pelbagai upaya
K01947 20180528092607 k12 pengurusan murid pelbagai upayaK01947 20180528092607 k12 pengurusan murid pelbagai upaya
K01947 20180528092607 k12 pengurusan murid pelbagai upaya
 
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan KhususMemahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
 
Bab 12 pengurusan pelbagai upaya
Bab 12 pengurusan pelbagai upayaBab 12 pengurusan pelbagai upaya
Bab 12 pengurusan pelbagai upaya
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajarANak Berbakat dan Anak lambat belajar
ANak Berbakat dan Anak lambat belajar
 
B2_Keberagaman Peserta Didik.pptx
B2_Keberagaman Peserta Didik.pptxB2_Keberagaman Peserta Didik.pptx
B2_Keberagaman Peserta Didik.pptx
 
PPT KELOMPOK 5 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD.pptxPPT KELOMPOK 5 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD.pptx
PPT KELOMPOK 5 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD.pptx
 
RPS PENANGANAN ABK 2023.doc
RPS PENANGANAN ABK 2023.docRPS PENANGANAN ABK 2023.doc
RPS PENANGANAN ABK 2023.doc
 
Slow learner
Slow learnerSlow learner
Slow learner
 
Inklusi
InklusiInklusi
Inklusi
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
 

Recently uploaded

Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdfMateri Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
ssuser3378b5
 
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi”  Oleh : B. HERRY PR...Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi”  Oleh : B. HERRY PR...
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
attikahgzl
 
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
MSahrul7
 
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.pptanamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
DianIslamiatiIswan1
 
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptx
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptxContoh pengisian Formulir metadataq.pptx
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptx
4301170149rizkiekose
 
ALUR-TUJUAN-PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 1.docx
ALUR-TUJUAN-PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 1.docxALUR-TUJUAN-PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 1.docx
ALUR-TUJUAN-PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 1.docx
susisulastri043
 

Recently uploaded (6)

Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdfMateri Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
Materi Sosialisasi SPI Pendidikan 2024_Wilayah 2.pdf
 
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi”  Oleh : B. HERRY PR...Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi”  Oleh : B. HERRY PR...
Rangkuman Buku “KORUPSI Melacak Arti, Menyimak Implikasi” Oleh : B. HERRY PR...
 
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
13-14. P ORTOGONAL_13-30_5_2024 (#5).pptx
 
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.pptanamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
anamnesa-dan-pemeriksaan-fisik-penderita-urologi.ppt
 
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptx
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptxContoh pengisian Formulir metadataq.pptx
Contoh pengisian Formulir metadataq.pptx
 
ALUR-TUJUAN-PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 1.docx
ALUR-TUJUAN-PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 1.docxALUR-TUJUAN-PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 1.docx
ALUR-TUJUAN-PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA SEMESTER 1.docx
 

PPT-UEU-Pendidikan-Anak-Berkebutuhan-Khusus-Pertemuan-3.pptx

  • 1. PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Nurul Khasanah, M.Psi., Psikolog
  • 2. Sejarah Pendidikan ABK (1)  Masa Renaissance & Reformasi, anak-anak MR dianggap orang yang kemasukan roh-roh jahat (setan)  diikat dan dipasung.  Abad 16, terjadi perubahan sikap yang lebih positif. RS di Paris menyediakan penanganan bagi penderita gangguan emosional.  John Locke, orang pertama yang membedakan antara MR dengan gangguan emosional.  Abad 18, Jean Marc Itard (Prancis) meneliti metode pendidikan bagi anak luar biasa  awal dari gerakan melatih anak MR.  Berpengaruh terhadap tokoh-tokoh lain di Amerika  melakukan pendekatan, percobaan dengan berbagai inovasi dalam mengajar dan mendidik anak berkebutuhan khusus.
  • 3. Sejarah Pendidikan ABK (2)  1908, dipublikasikan Tes Inteligensi Binet yang terstandar dan dikembangkan untuk menemu-kenali anak keterbelakangan mental.  1912, diterbitkan metode pembelajaran dari Maria Montessori yang menjadi dasar penting dari kurikulum bagi program pendidikan prasekolah bagi anak normal maupun anak berkebutuhan khusus.  1950-1970, orangtua anak berkebutuhan khusus melaporkan ke pengadilan karena merasa anaknya tidak diperkenankan/ diberikan kesempatan secara adil dalam program-program pendidikan.  1975, pemerintah AS mengeluarkan UU Pemerintah Nomor 94-142: The Education for All handicapped children Act  1990, chapter 11, section 504 tentang The Individuals with Disabilities Education Act (IDEA)  Perkembangan dan pendidikan individu berkebutuhan khusus mendapat perhatian yang terarah.
  • 4. Landasan Yuridis Pendidikan ABK di Indonesia • UUD 1945, pasal 31 • UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: • Pasal 3 • Pasal 5 ayat 1-4 • Pasal 32 ayat 1 (Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa). • Pasal 32 ayat 2 (Pendidikan Layanan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil dan atau mengalami bencana alam, bencana sosial dan tidak mampu dari segi ekonomi)
  • 5. Istilah • Penyandang cacat • Handicap • Anak Luar Biasa • Anak Berkebutuhan Khusus • Difable (Different Ability)
  • 6. ABK • Suran & Rizzo, 1979  anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiannya. • Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/ kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tuli, buta, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental, gangguan emosional. • Juga anak-anak yang berbakat dengan inteligensi yang tinggi, sehingga memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional.
  • 7. • Hallahan dan Kauffman (2012)  mereka yang memerlukan pendidikan khusus dan pelayanan terkait, jika mereka menyadari akan potensi penuh kemanusiaan mereka. • Gearhearth (1981)  anak-anak yang memerlukan persyaratan pendidikan yang berbeda dari rata-rata anak normal, dan untuk belajar secara efektif memerlukan program, pelayanan, fasilitas, dan materi khusus.
  • 8. Jadi ABK adalah • Anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal, dalam hal: ciri-ciri mental, kemampuan-kemampuan sensorik, fisik, dan neuromuskular, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun kombinasi dua atau lebih dari hal-hal diatas; • sejauh ia memerlukan modifikasi dari tugas-tugas sekolah, metode belajar atau pelayanan terkait lainnya, yang ditujukan untuk mengembangkan potensi atau kapasitasnya secara maksimal. • Anak-anak luar biasa karena ke-khusus-annya, mereka butuh Pendidikan yang khusus/luar biasa.
  • 9. Pendidikan Khusus Materi Teknik Mengajar Peralatan / Fasilitas Instruksi yang di desain khusus Kebutuhan- kebutuhan yang tidak lazim dari siswa berkebutuhan khusus Memenuhi
  • 10. Teknik Pengajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus
  • 11. Strategi Pengajaran / Instruksional • Kegiatan yang dipilih oleh guru dalam proses belajar mengajar, yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada siswa menuju kepada tercapainya tujuan instruksional tertentu yang telah ditetapkan (Depdikbud, 1984)
  • 12. Penentuan strategi pengajaran 1. Tujuan instruksional dari pelajaran 2. Bentuk dan isi dari materi pelajaran 3. Karakteristik serta kemampuan dari siswa
  • 13. 3 kategori metode pengajaran 1. Expository strategies  langsung memberikan informasi yang akan dipelajari. 2. Hands on practice activities  melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, menemukan solusi, mengaplikasikan konsep dalam situasi baru. 3. Interactive and collaborative strategies  siswa mendiskusikan topik-topik tertentu dan dalam berbagai cara bisa saling bantu dalam belajar.
  • 14. Prinsip dalam pemilihan strategi pengajaran ABK • Tipe kecacatan dan tingkat keparahan anak Semakin parah atau semakin serius cacatnya, semakin pasti si anak akan dididik dengan setting pendidikan khusus. Contoh: anak tuli berat, pendidik tidak akan menggunakan pendekatan bunyi dalam mengajar membaca. • Tingkatan usia anak Tidak hanya strategi saja yang harus disesuaikan, materi/bahan serta tujuan juga harus disesuaikan dengan tingkatan usia perkembangan anak. Contoh: bagi anak yang usianya lebih tua & tidak mengalami hambatan dalam pendengaran dapat menggunakan metode ceramah atau diskusi jika tidak ada gangguan bicara.
  • 15. Langkah2 Dalam Pemilihan Strategi Pengajaran 1. Identifikasi Atribut  mengidentifikasi atribut-atribut atau karakteristik yang relevan dari anak. 2. Menentukan Tujuan Pengajaran  memaparkan apa yang harus bisa dicapai anak setelah selesai mendapatkan suatu pengalaman belajar.
  • 16. 3. Pemilihan Strategi • Strategi harus Dimulai pada tingkat kecakapan anak sekarang ini Menjamin tercapainya tujuan Bisa merangsang anak Dilaksanakan dalam langkah2 kecil Disesuaikan dengan atribut-atribut anak yang relevan dengan tujuan2 yang ditetapkan
  • 17. 4. Pemilihan Materi/ Bahan yang sesuai untuk mencapai tujuan. 5. Uji Strategi dan Materi  program pengajaran siap diujikan pada anak. Uji coba program pengajaran adalah mencobanya pada anak untuk melihat apakah program ini berhasil atau tidak. 6. Evaluasi Performansi  guru melakukan pengamatan terhadap penampilan-penampilan dari siswa apakah sudah sesuai dengan penampilan-penampilan yang dijabarkan dalam tujuan.
  • 18. Strategi pengajaran untuk ABK 1. Pendidikan Remedial & Tambahan/ Kompensasi  Remedial: perbaikan, peningkatan kecakapan2 seseorang menjadi normal atau mendekati normal.  Kompensasi: penyeimbangan, penggantian suatu kecakapan dengan kecakapan yang lain. 2. Pengajaran Langsung: pemilihan tujuan2 yang tepat & bisa diukur untuk setiap anak, & menentukan kemungkinan2 & prosedur2 belajar sedemikian rupa sehingga anak & guru bisa mengetahui dengan pasti apa yang akan dipelajari serta kriteria penilaiannya.
  • 19. 3. Analisis Tugas: memecah2 tugas belajar ke dalam bagian komponen2nya sehingga kecakapan2 yang tercakup dalam tugas bisa diidentifikasi. 4. Pengajaran Bertahap: pengajaran diurutkan dari tingkat yang termudah menuju ke tingkat kecakapan yang lebih tinggi. 5. Latihan Persepsi-Motorik: kecakapan motorik kasar, motorik halus, persepsi bentuk, pengurutan ingatan, perbedaan visual & auditif.
  • 20. Tambahan: 4 Bentuk Masalah Perseptual yang Dialami ABK • Diskriminasi visual kemampuan untuk membedakan ukuran, bentuk, simbol, huruf. • Diskriminasi auditif kemampuan membedakan bunyi. Contoh: konsonan awal atau akhir dari kata yang umum. • Ingatan visualkemampuan untuk menyimpan atau mengingat simbol-simbol, bentuk-bentuk, huruf- huruf • Ingatan auditif kemampuan untuk menyimpan atau mengingat bunyi-bunyi atau kombinasi bunyi.
  • 21. 6. Strategi2 lain:  Modelling: belajar dengan mengikuti kelakuan orang lain sebagai model.  Pengajaran Terprogram: sistem belajar yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi2 tertentu, yang terbagi atas bagian2 kecil, secara berurutan, demi mencapai suatu tujuan tertentu.  Permainan Edukatif  Pengajaran dengan bantuan & pengaturan komputer  Program Hortikultura: ABK dilatih untuk merawat tanaman hidup
  • 22. IEP (Individual Educational Program)/ PPI (Program Pengajaran Individual) Disusun sesuai dengan kebutuhan & kemampuan siswa, dengan pertimbangan:  Bahan pelajaran yang akan dipelajari  Rumusan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional khusus yang akan dicapai  Prosedur kerja & alat bantu atau media yang akan dipergunakan siswa dalam belajar.  Waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas.  Supervisi bagaimana guru akan melaksanakan control atau bimbingan individual terhadap siswa.
  • 23. Isi IEP Tingkat Pendidikan TIU (tahunan) TIK (bulanan) Pelayanan khusus (contoh: terapi wicara) Program yang diikuti Tanggal & perkiraan waktu/lama Evaluasi TIU/TIK