Dokumen ini membahas tentang pentingnya saling mengasihi antara sesama manusia berdasarkan ajaran agama Kristen. Ayat Alkitab 1 Yohanes 4:21 digunakan sebagai dasar bahwa barangsiapa mengasihi Tuhan harus juga mengasihi sesama. Dokumen ini menyarankan agar kita senantiasa saling mengasihi, menghormati, dan menyayangi saudara serta sesama sebagaimana ajaran dan harapan Tuhan Yesus.
Setelah diusir keluar dari taman Eden, Adam dan Hawa hidup berdua dan bekerja untuk mencukupi kehidupan mereka.
Tuhan memberi Adam dan Hawa dua orang anak. Yang pertama diberi nama: Kain, yang kedua: Habel. Keduanya laki-laki.
Kain menjadi petani, menanam tanam-tanaman…Sedangkan Habel menjadi gembala, berternak, memelihara kambing dan domba.
Suatu hari Kain dan Habel ingin memberi persembahan kepada Tuhan. (Waktu dulu memberi persembahan dengan membangun mezbah dan membakar persembahannya). Jadi Kain membangun mezbah dan meletakkan semua hasil pertaniannya di atas mezbah, tetapi Tuhan tidak mengindahkan (menerima) persembahan Kain.
Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yang gemuk dan berlemak; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu. (Untuk kelas yang lebih besar bisa ditekankan memberi persembahan dengan cara yang benar)
Ctt: untuk diketahui kakak-kakak saja, bahwa persembahan yang benar, waktu itu selalu mengarah pada korban penebusan dosa, yaitu dengan cara menumpahkan darah anak domba sebagai sarana pembasuh dosa. Model persembahan korban seperti ini kemudian diikuti terus sampai zaman kerajaan Israel. Cara ini kemudian digenapi setelah Yesus mengorbankan dirinya dan menumpahkan darahNya di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Karena persembahannya tidak disukai Tuhan, Kain menjadi sangat marah, dan mukanya muram, manyun, cemberut. (Hati-hati ya, kalau manyun ada yang sedang mengintip di sana…namanya IBLIS).
TUHAN bertanya kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.
Kain mengajak Habel bermain di padang. Katanya, yuk Dik, kita main-main di padang." Habel tidak curiga dengan niat jahat kakaknya. Ia pun mengikuti Kain. Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?“
Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
Meskipun begitu, Tuhan tetap mengasihi Kain, Tuhan berjanji tetap akan menjagai Kain.
Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.
Atau yang seperti ini: Suka berantem. Jambak-jambakan…cakar-cakaran…gigit-gigitan…banting-bantingan…wah gawat
Atau yang seperti ini…tonjok-tonjokan…sampai pada benjol he he he…
Wah, jangan ya…Ingat Firman Tuhan tadi, kalau kita marah…dan kita tidak bisa menguasainya…maka dosa sudah mengintip dan siap masuk ke dalam hati kita…Iblis siap masuk dan menindas hidup kita. Apa kalian mau begitu????
Hai, tadi itu cerita tentang kakak atau saudara yang jahat. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian sebagai kakak/adik/saudara yang baik atau yang jahat? Apa kalian seperti kakak yang ini…suka isengin adiknya…lihat adiknya dicoret-coret mukanya
Yang ini dong yang baik…BERPELUKAN….
Nah, siapa yang mau sayang sama kakaknya atau adiknya? Nggak pukul-pukul lagi..nggak iseng lagi…nggak suka ngrebut…tapi makin sayang sama kakak atau adiknya. Yuk kita jadi kakak/adik/saudara yang baik. Karena itu yang disukai Tuhan. Waktu kita rukun..maka berkat Tuhan tercurah seperti embun dari gunung Hermon…mengalir ke Bukit Sion…asyik kan….(baca Maz 133). Bisa juga ajak nyanyi anak-anak: O, betapa indahnya…dan betapa eloknya…bila saudara seiman…hidup dalam kesatuan…dst