2. Nama kelompok:
Lipid
Nila Audri Risdiana Dewi
(A03227205)
Rista Anggara Wati (A03227211)
Rosi Nofrianti (A03227212)
Ruliana Wati (A03227213)
Rully Mukti Nainggolan (A03227214)
Umi Kulsum Kasanah (A03227219)
Yan Dhena Yanti (A03227223)
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 2
Prodi:
S1 Farmasi Alih Jenjang 2022
3. Lipid
Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam sel
jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti (eter,
kloroform, dan benzena).
Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipida adalah trigliserida,
yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya.
Penyusun lipida lainnya berupa gliserida, monogliserida, asam lemak bebas, lilin
(wax), dan juga kelompok lipida sederhana yang mengandung komponen asam
lemak) seperti derivate senyawa terpenoid/isoprenoid serta derivate steroida.
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 3
4. Lipid . . .
Lipida sering berupa senyawa kompleks dengan protein (Lipoprotein) atau
karbohidrat (Glikolipida). Lipid merupakan komponen membran plasma, hormon,
dan vitamin.
Lipid adalah salah satu kelompok heterogen lemak dan zat mirip lemak yang ditandai
dengan sifat tak larut dalam air dan bisa diekstrak dengan larutan non polar, seperti
alkohol, eter, kloroform, benzen, dll.
Lemak secara mudah dapat disimpan dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber
bahan bakar, yang menjadi bahan terpenting pada struktur sel dan mempunyai fungsi
biologis lainnya. Lemak terdiri dari atas asam lemak, lemak netral, lilin, dan steroid.
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 4
5. Lipid . . .
Fungsi lipida termasuk :
1)Sebagai penyusun struktur membran sel. Dalam hal ini lipid berperan
sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
2)Sebagai cadangan energi, penyimpan makanan, dan transport. Lipid
disimpan sebagai jaringan adipose.
3)Sebagai hormon dan vitamin Hormon mengatur komunikasi antar sel,
sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis.
4)Kulit pelindung komponen dinding sel.
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 5
6. Klasifikasi Lipid
Secara umum terdapat empat jenis kelompok utama lemak bebas yang berada
dalam plasma yaitu triagsilgliserol, fosfolipid, kolesterol, dan ester kolesterol
namun lemak bebas ini memiliki satu sifat yang sama yaitu relatif tidak larut
dalam air oleh karena itu lipid plasma ini memerlukan alat transportasi yang
disebut lipoprotein. Terdapat beberapa jenis lipoprotein yang dibagi berdasarkan
berat jenisnya menjadi kilomikron, Very Low Density Lipoprotein (VLDL),
Intermediate Density Lipoprotein (IDL), Low Density Lipoprotein (LDL) dan
High Density Lipoprotein (HDL).
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 6
7. Klasifikasi Lipid
Sedangkan menurut klasifikasi Bloor yang sudah dimodifikasi lipid dapat di klasifikasikan
menjadi dua yaitu:
1. Lipid sederhana : ester asam lemak dengan berbagai alcohol
a. Lemak : ester asam lemak dengan gliserol. Lemak yang berada dalam keadaan cair dikenal
sebagai minyak.
b. Malam : ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berbobot molekul lebih tinggi.
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 7
8. Klasifikasi Lipid
Sedangkan menurut klasifikasi Bloor yang sudah dimodifikasi lipid dapat di klasifikasikan menjadi dua
yaitu:
2. Lipid kompleks : ester asam lemak yang mengandung gugus lain di samping alkohol dan asam lemak.
a. Fosfolipid : kelompok lipid, yang selain mengandung asam lemak dan alkohol, juga mengandung
residu asam fosfat. Lipid ini sering mempunyai basa yang mengandung nitrogen dan substien lain.
b. Glikolipid : kelompok lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat.
c. Lipid kompleks lain : lipid seperti sulfolipid dan aminolipid. Lipoprotein juga dapat dimasukkan ke
dalam kategori ini.
d. Prekursor dan derivat lipid : kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol steroid, senyawa alkohol
selain gliserol serta sterol, aldehid lemak, dan badan keton. Hidrokarbon, vitamin larut lemak, serta
berbagai hormone.
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 8
9. Klasifikasi Lipid
Berdasarkan polaritasnya, lipid dibagi atas non-polar dan polar. Kelompok lipid yang bersifat non polar
yaitu :
1. Alkana dan alkena : hidrokarbon yang tersusun atas lebih dari 36 atom karbon, berbentuk jenuh atau
tak jenuh. Hidrokarbon ditemukan pada serum manusia. Pada tumbuhan ditemukan dalam bentuk
karotenoid.
2. Lemak alkohol : merupakan alkohol aliphatik dengan hidrokarbon jenuh atau tak jenuh, denga
panjang 6-26 atom karbon
3. Lilin : merupakan ester dari asam lemak dan alkohol rantai panjang
4. Sterol : ditemukan pada tanaman (fitosterol) dan hewan (kolesterol)
5. Tokoferol : merupakan vitamin E, yang ditemukan pada sumber minyak.
6. Trigliserida : tersusun atas gliserol dan asam-asam lemak.
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 9
10. Klasifikasi Lipid
• Kelompok lipid yang bersifat polar umumnya merupakan penyusun membran sel,
yang bersifat larut air. Golongan lipid polar antara lain :
1. Fosfolipid : lipidyang berikatan dengan fosfat
2. Glikolipid : lipid yang berikatan dengan komponen karbohdirat
3. Proteolipid : lipid yang tersusun atas satu residu asam amino yang dihubungkan
dengan asam atau alkohol rantai panjang.
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 10
11. Sifat Fisikokimia Asam Lemak
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 11
• Mudah larut dalam
pelarut organik dan
tidak larut dalam air.
• Titik leleh rendah.
Titik leleh
menunjukkan suhu
• Lipid tidak berwarna
12. Biosintesis Asam Lemak
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 12
Bahan utama yang digunakan pada biosintesis asam lemak adalah senyawa asetil CoA
dan senyawa malonil CoA. Enzim-enzim ini berperan membentuk rantai asam lemak.
Malonil CoA disintesis dari asetil CoA dengan penambahan CO2 oleh asetil CoA
karboksilase.
Reaksi pertama pada biosintesis asam lemak adalah pemindahan gugus asetil dan gugus
malonil dari CoA ke ACP dengan katalis asetil-CoA; ACP transilase dan malonil-
CoA;ACP transilase.
Reaksi berikutnya adalah pengkondensasian gugus malonil membentuk asetoasetil-ACP
dengan melepaskan CO2.
13. Biosintesis Asam Lemak
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 13
Setelah penkondensasian asetil dengan malonil, tahapan selanjutnya terdiri dari
urutan reaksi reduksi dengan katalis 3-ketoasil ACP reduktase, reaksi dehidrasi
dengan katalis 3-hidroksi ACP dehidrase, dan reaksi reduksi dengan katalis enoil
ACP reduktase.
Urutan reaksi-reaksi ini merupakan siklus lintasan pembentukan dan penambahan
panjang rantai asam lemak.
Hasil sintesa awal adalah asam lemak rendah dengan jumlah atom karbon
sebanyak 4. Hasil sintesis ini selanjutnya kembali memasuki siklus
‘kondensasireduksi-dehidrase-reduksi’ untuk menambah panjang rantai asam
lemak dengan 2 atom karbon.
14. Biosintesis Asam Lemak
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 14
Bila panjang rantai molekul asam lemak hasil sintesis belum cukup, sintesis lanjut berlangsung
kembali melalui siklus yang sama.
Hasil sintesis asam lemak terdapat terikat dengan ACP dan CoA. Kemudian CoA akan
terhidrolisis dan keluar bila asam lemak bergabung dengan gliserol selama pembentukan lemak
atau lipid membran sebagai berikut .
Sebagian besar reaksi sintetis asam lemak terjadi hanya di kloroplas daun serta di proplastid biji
dan akar. Asam lemak yang disintesis di kedua organel ini terutama adalah asam palmitat dan
asam oleat.
Pada reaksi pembentukan asam lemak dibutuhkan banyak energi, di mana dua pasang elektron
(2NADPH) dan satu ATP diperlukan untuk tiap gugus asetil.
15. Biosintesis Asam Lemak
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 15
Kebutuhan energi ini di daun dapat tersedia dari fotosintesis yang menyediakan sebagian
besar NADPH dan ATP. Sehingga pembentukan asam lemak pada keadaan terang dapat
berlangsung lebih cepat daripada pembentukan pada keadaan gelap.
Pada berbagai tumbuhan, timbunan lemak terdapat beragam sesuai dengan
lingkungannya, terutama dengan suhu sebagai faktor pengendali utama. Pada suhu
rendah, asam lemak cenderung lebih tidak jenuh dibandingkan pada suhu tinggi sehingga
membran lebih cair dan membentuk oleosom.
16. Biosintesis Asam Lemak
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 16
Biosintesis Asam lemak
pada Tumbuhan
(Taiz and Zeiger, 1991)
17. Analisis
Kualitatif
1. Uji kelarutan lipid
• Tujuan : Pengujian kepolaran LIPID
• Parameter Lipid :
Bersifat polar ( larut dalam air dan alkohol )
Lipid bersifat nonpolar ( larut dalam kloroform dan eter )
•
1. Uji Akrolein
• Tujuan : Menentukan keberadaan gliserin/lemak
• Parameternya :
Bau akrolein ( seperti abu alkohol )
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 17
18. Analisis
Kualitatif
3. Uji Ketidakjenuhan Lipid
• Parameter pengujian :
Adanya reaksi positif ( berupa timbulnya warna merah saat ditetesi
ion Hubs )
Asam lemak tidak jenuh adanya timbul warna merah yang semakin
lama pudar.
Asam lemak jenuh timbul warna merah tetapi tidak pudar
•
4. Uji Ketengikan
• Tujuan ; Mengetahui oksidasi lipid
• Parameter :
Larutan putih = tidak tengik
Larutan merah muda = tengik
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 18
19. Analisis
Kuantitatif
1. Penentuan Angka Asam
Angka asam lemak bebas dapat dijadikan indikator
untuk menentukan apakah sampel lipid rusak atau
tidak akibat proses oksidasi dan hidrolisis
(Sudarmadji, 1982 dalam Gunawan dkk., 2003).
Teknik titrasi dilakukan untuk menentukan angka
asam dalam senyawa lipid merupakan titrasi asidi-
alkalimetri.
Phenolphtalein berfungsi sebagai indikator perubahan
warna (dari bening menjadi merah muda) yang
menandakan bahwa larutan berada dalam suasana
basa akibat penambahan basa NaOH ketika titrasi.
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 19
20. Analisis
Kuantitatif
2. Penentuan Kadar Lemak Kasar (Crude Fat) Metode Manual
Darmasih (1997) menyatakan bahwa analisa lemak kasar dibagi
menjadi dua , yakni Cara Kering (Ekstraksi Panas) dan Cara Basah
(Ekstraksi Dingin).
Analisa Cara Kering mengharuskan sampel tidak mengandung kadar
air yang tinggi sehingga menggunakan pelarut yang bersifat tidak
menyerap air pula agar bereaksi dengan sampel. Analisa Cara Basah
mengharuskan sampel memiliki kadar air yang tinggi.
Metode Gravimetri merupakan salah satu metode konvensional untuk
menguji sampel secara kuantitatif. Metode ini didasarkan pada
pengukuran massa senyawa.
Penyaringan yang dilakukan selama pengujian bertujuan untuk
mendapatkan hasil kering lipid yang sudah tidak mengandung kadar
cairan apapun(Suhanda, 2010).
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 20
21. Analisis
Kuantitatif
3. Kromatografi Lipid
Kromatografi lipid dilakukan untuk mengetahui fungsi lipid pada proses biologis. Hal
ini diperlukan untuk mengetahui lipid apa saja yang ada pada sampel yang diuji. S
Campuran pelarut yang biasa digunakan yaitu klorofom : metanol : air (1 : 2 : 0.8).
Jenis-jenis kromatografi tersebut antara lain :
a. Kromatografi Lapisan Tipis (TLC)
Digunakan untuk memisahkan komponen-komponen atas dasar perbedaan perbedaan
adsorpsi atau partisi oleh fase diam di bawah gerakan pelarut pengembang. Aplikasi
Kromatigrafi Lapisan Tipis dilakukan dalam mengidentifikasi senyawa
monoacyglycerols, diacyglycerols, triacyglycerols, kolesterol, asam lemak bebas, ester
kolesterol, dan fosfolipid.
a. Kromatografi Eksklusi (SEC)
Digunakan untuk memisahkan produk hidrolitik, oksidasi dan pemanasan lemak.
a. Kromatografi Cairan (HPLC)
Digunakan untuk memisahkan lipida non-volatil yang memiliki berat molekul tinggi.
a. Adsorpsi Kromatografi
Adsorpsi kromatografi adalah teknik kromatografi tertua dioperasikan berdasarkan
retensi terlarut pada permukaan adsorben. Adsorben-adsorben yang umum digunakan
adalah silika gel dan alumina karena mereka dimiliki daerah yang besar permukaan dan
banyak situs aktif. Zat terlarut dan pelarut dalam cairan cairan dapat bersaing satu sama
lain untuk mendapatkan situs yang aktif..
LIPID (Asam Lemak Jenuh Dan Tak Jenuh) 21