SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP
PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN
DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN
PUSKESMAS SUNGAI MENANG
Pendahuluan
Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) di fasilitas pelayanan kesehatan akan melakukan
perawatan pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan berat badan
< 4 kg pasca rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan.
Sasaran
SOP ini ditujukan kepada tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) dalam melakukan tindak
lanjut pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4
kg pasca rawat inap yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Hasil yang Diharapkan
1. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perawatan pada bayi gizi
buruk usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg secara cepat
dan tepat sesuai 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di layanan rawat jalan.
2. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perencanaan, persiapan
logistik, pemantauan dan evaluasi manajemen layanan rawat jalan.
Langkah-langkah Pelaksanaan
Persiapan Awal
Perawatan bayi dan balita gizi buruk di layanan rawat jalan memerlukan persiapan sebagai
berikut:
1. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih melakukan tata laksana gizi buruk sesuai
protokol tata laksana pasca rawat inap pada bayi gizi buruk < 6 bulan dan balita ≥ 6
bulan dengan berat badan < 4 kg di layanan rawat jalan.
2. Fasilitas Kesehatan memiliki logistik yang dibutuhkan, termasuk:
a. Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak dan bayi,
alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur panjang atau tinggi badan
(length/ height board) dan Pita LiLA) sesuai standar.
b. Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes Nomor 2
Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak (software)
penghitung Z-skor (WHO Anthro).
c. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG
d. Bahan untuk membuat F100 yang diencerkan atau susu formula.
e. Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas ukur,
kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutup, dll).
f. Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan vitamin
sesuai protokol.
g. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan.
h. Bagan protokol tata laksana gizi buruk rawat jalan, alat bantu kerja (job aids) lainnya,
seperti tabel F100 yang diencerkan dan protokol tes nafsu makan.
Tata Laksana Balita Gizi Buruk di Layanan Rawat Jalan
Penanganan sesuai 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di Layanan Rawat Jalan
SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG
Prosedur Layanan Rawat Jalan pada Balita Gizi Buruk
1. Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita
Meliputi riwayat kelahiran, imunisasi, pemberian ASI dan makan (termasuk nafsu
makan), penyakit dan riwayat keluarga.
2. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus
- Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh, pernafasan, dan nadi.
- Pemeriksaan fisik khusus seperti tercantum pada formulir MTBS.
3. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.
4. Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan:
- Pemberian antibiotika merupakan lanjutan dari pengobatan sebelumnya di rawat inap.
- Parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38°C. Bila demam > 39°C rujuk
balita ke rawat inap. Berikan penjelasan cara menurunkan suhu tubuh anak di rumah
kepada pengasuh.
- Vitamin dan zat gizi mikro (sesuai 10 langkah tata laksana gizi buruk)
5. Pemberian Vitamin A dan Asam Folat m6erupakan lanjutan dari pemberian di rawat
inap.
Menghitung kebutuhan gizi bayi usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan berat
badan < 4 kg
- Bayi < 6 bulan pasca rawat inap yang mendapat ASI: dilakukan penilaian pemberian
ASI Eksklusif.
- Bayi < 6 bulan dan Balita > 6 bulan dengan BB < 4 kg pasca rawat inap yang tidak
ada kemungkinan mendapatkan ASI diberikan susu formula bayi atau F100 yang
diencerkan: kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari atau 200 ml/kgBB/hari (sesuai tabel
SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG
petunjuk pemberian F100 yang diencerkan atau susu formula bayi pada fase
6. Melakukan konseling gizi kepada pengasuh
- Cara pembuatan F100 yang diencerkan
- Cara pemberian F100 yang diencerkan
- Akses mendapatkan F100
 Bayi usia < 6 bulan pasca rawat inap yang mendapat ASI:
 Menilai kenaikan berat badan
 Menilai dan melanjutkan pemberian ASI
 Konseling pemberian MP-ASI
 Bayi pasca rawat inap yang mendapat susu formula bayi atau F100 yang diencerkan:
 Menilai kenaikan berat badan
 Menilai pemberian formula/ asupan zat gizi bayi
 Kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari atau 200 ml/kgBB/hari
 Konseling pemberian MP-ASI
 Mencatat hasil layanan dalam rekam medis dan formulir rawat jalan.
SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan
Hal-hal berikut penting untuk didokumentasikan, termasuk diantaranya:
 Jumlah kasus pasca rawat inap pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita gizi
buruk usia > 6 bulan dengan berat badan < 4 kg yang dirawat jalan:
- Sembuh
- Masih dirawat
- Drop out
- Meninggal
- Pindah ke layanan rawat inap
- Pindah ke layanan rawat jalan lain
 Penyakit penyerta atau penyulit
 Lama hari perawatan
 Rata-rata kenaikan berat badan per hari atau per minggu
Pemantauan dan Supervisi Fasilitatif
Kepala Puskesmas dan Tim Asuhan Gizi di fasilitas pelayanan kesehatan melakukan
pemantauan dan evaluasi proses tata laksana gizi buruk pada bayi dan balita secara rutin,
misalnya dalam pertemuan mini lokakarya bulanan.
Dalam kegiatan pemantauan dan supervisi fasilitatif dibicarakan hal-hal yang menjadi
keberhasilan, tantangan atau kendala dan mencari solusi bersama.
SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG
Hal-hal yang perlu dipantau, termasuk diantaranya:
1. Efektivitas alur pelayanan/ pemeriksaan balita di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di layanan rawat jalan.
3. Kualitas tata laksana balita gizi buruk di layanan rawat jalan.
4. Logistik :
 Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak dan bayi,
alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur panjang atau tinggi badan
(length/ height board) dan Pita LiLA) sesuai standar.
 Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes Nomor 2
Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak (software)
penghitung Z-skor (WHO Anthro).
 Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
 Bahan untuk membuat F100 atau formula untuk gizi buruk lainnya
 Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas ukur,
kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutupnya, dll).
 Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan vitamin
sesuai protokol.
 Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan.
 Bagan protokol tata laksana rawat jalan, alat bantu kerja (job aids) lainnya, seperti
tabel F100 dan protokol tes nafsu makan.
5. Lainnya:
 Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih Pencegahan dan Tata Laksana Gizi
Buruk pada Balita (pelatihan 47 JPL)
 Kasus relaps dan penyebabnya
 Kematian kasus gizi buruk, waktu dan penyebabnya
 Penyebab drop out (pulang paksa) dan tidak sembuh.
SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN
BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG
Lampiran 1.
Petunjuk Pemberian F100 Diencerkan atau Susu Formula Bayi (Gizi Buruk) atau F75
(Gizi Buruk dengan Edema) untuk Pemberian Makan Bayi Gizi Buruk Usia < 6 Bulan
yang Tidak Mendapat ASI atau Balita Usia ≥ 6 Bulan dengan Berat Badan < 4 kg

More Related Content

What's hot

Kerangka acuan kegiatan pemantauan garam yodium
Kerangka acuan kegiatan pemantauan garam yodiumKerangka acuan kegiatan pemantauan garam yodium
Kerangka acuan kegiatan pemantauan garam yodiumyusup firmawan
 
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxlilikfatmawati
 
Pelaporan Nusantara Sehat
Pelaporan Nusantara SehatPelaporan Nusantara Sehat
Pelaporan Nusantara SehatRonny Syach
 
6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balitaBidangTFBBPKCiloto
 
Standar operasional prosedur kap. vit.a bayi bal
Standar operasional prosedur kap. vit.a bayi balStandar operasional prosedur kap. vit.a bayi bal
Standar operasional prosedur kap. vit.a bayi balyusup firmawan
 
245912321 sop-gizi
245912321 sop-gizi245912321 sop-gizi
245912321 sop-gizidewi rahma
 
Standar operasional prosedur pelacakan gizi buruk
Standar operasional prosedur pelacakan gizi burukStandar operasional prosedur pelacakan gizi buruk
Standar operasional prosedur pelacakan gizi burukyusup firmawan
 
Kak penanganan gizi buruk yes
Kak penanganan gizi buruk yesKak penanganan gizi buruk yes
Kak penanganan gizi buruk yesTiniNuraeni
 
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptPELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptJerryManuas
 
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduMateri 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduManji Lala
 
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduJoni Iswanto
 
RPK gizi 2023(2).docx
RPK gizi 2023(2).docxRPK gizi 2023(2).docx
RPK gizi 2023(2).docxssuserbbd055
 
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Helliya
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekyusup firmawan
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBHealth
 

What's hot (20)

Pmba pada kader
Pmba pada kaderPmba pada kader
Pmba pada kader
 
Kerangka acuan kegiatan pemantauan garam yodium
Kerangka acuan kegiatan pemantauan garam yodiumKerangka acuan kegiatan pemantauan garam yodium
Kerangka acuan kegiatan pemantauan garam yodium
 
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
 
Pelaporan Nusantara Sehat
Pelaporan Nusantara SehatPelaporan Nusantara Sehat
Pelaporan Nusantara Sehat
 
6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita6. pemantauan pertumbuhan balita
6. pemantauan pertumbuhan balita
 
Standar operasional prosedur kap. vit.a bayi bal
Standar operasional prosedur kap. vit.a bayi balStandar operasional prosedur kap. vit.a bayi bal
Standar operasional prosedur kap. vit.a bayi bal
 
245912321 sop-gizi
245912321 sop-gizi245912321 sop-gizi
245912321 sop-gizi
 
Standar operasional prosedur pelacakan gizi buruk
Standar operasional prosedur pelacakan gizi burukStandar operasional prosedur pelacakan gizi buruk
Standar operasional prosedur pelacakan gizi buruk
 
Kak penanganan gizi buruk yes
Kak penanganan gizi buruk yesKak penanganan gizi buruk yes
Kak penanganan gizi buruk yes
 
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptPELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
 
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyanduMateri 2 Tugas-tugas kader posyandu
Materi 2 Tugas-tugas kader posyandu
 
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 6 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyandu
 
Juknis pmt-2017
Juknis pmt-2017Juknis pmt-2017
Juknis pmt-2017
 
RPK gizi 2023(2).docx
RPK gizi 2023(2).docxRPK gizi 2023(2).docx
RPK gizi 2023(2).docx
 
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
 
Fish bone kia
Fish bone kiaFish bone kia
Fish bone kia
 
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kekKerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
Kerangka acuan kegiatan pmt bumil kek
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
 
Bab 4.pdf
Bab 4.pdfBab 4.pdf
Bab 4.pdf
 

Similar to SOP PASCA RAWAT INAP PKM SM

KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxKALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxUKPPKMPANYILEUKAN
 
Salinan PPT MI 4.pptx
Salinan PPT MI 4.pptxSalinan PPT MI 4.pptx
Salinan PPT MI 4.pptxssusera87e0d
 
pelatihan gizi buruk-refleksi dari puskesmas tanggetada.pptx
pelatihan gizi buruk-refleksi dari puskesmas tanggetada.pptxpelatihan gizi buruk-refleksi dari puskesmas tanggetada.pptx
pelatihan gizi buruk-refleksi dari puskesmas tanggetada.pptxagustina770069
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans giziPepi Umar
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizitirolyn
 
PROGNAS STUNTING-2.pptx
PROGNAS STUNTING-2.pptxPROGNAS STUNTING-2.pptx
PROGNAS STUNTING-2.pptxweloveourvideo
 
JUKNIS PMT LOKAL UTK LOKMIN TAHUN 2023.pptx
JUKNIS PMT LOKAL UTK LOKMIN TAHUN 2023.pptxJUKNIS PMT LOKAL UTK LOKMIN TAHUN 2023.pptx
JUKNIS PMT LOKAL UTK LOKMIN TAHUN 2023.pptxMyniz1
 
436303127-SOP-Baduta-Stunting.docx
436303127-SOP-Baduta-Stunting.docx436303127-SOP-Baduta-Stunting.docx
436303127-SOP-Baduta-Stunting.docxinong008
 
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptxkesgaDinkesKotaSeran
 
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKANPELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKANSukantiRahayu1
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxIisRicaMustika
 
358257961 sosialisasi-pendataan-keluarga-sehat
358257961 sosialisasi-pendataan-keluarga-sehat358257961 sosialisasi-pendataan-keluarga-sehat
358257961 sosialisasi-pendataan-keluarga-sehathanifah00
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Muh Saleh
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfUlimarthaManurung
 

Similar to SOP PASCA RAWAT INAP PKM SM (20)

sop-gibur-rawat-jalan.pdf
sop-gibur-rawat-jalan.pdfsop-gibur-rawat-jalan.pdf
sop-gibur-rawat-jalan.pdf
 
SOP RAWAT JALAN PKM SM
SOP RAWAT JALAN PKM SMSOP RAWAT JALAN PKM SM
SOP RAWAT JALAN PKM SM
 
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxKALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
 
Salinan PPT MI 4.pptx
Salinan PPT MI 4.pptxSalinan PPT MI 4.pptx
Salinan PPT MI 4.pptx
 
pelatihan gizi buruk-refleksi dari puskesmas tanggetada.pptx
pelatihan gizi buruk-refleksi dari puskesmas tanggetada.pptxpelatihan gizi buruk-refleksi dari puskesmas tanggetada.pptx
pelatihan gizi buruk-refleksi dari puskesmas tanggetada.pptx
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Materi inti v jan-2013
Materi inti v  jan-2013Materi inti v  jan-2013
Materi inti v jan-2013
 
PROGNAS STUNTING-2.pptx
PROGNAS STUNTING-2.pptxPROGNAS STUNTING-2.pptx
PROGNAS STUNTING-2.pptx
 
Materi iii jan-2013
Materi iii jan-2013Materi iii jan-2013
Materi iii jan-2013
 
JUKNIS PMT LOKAL UTK LOKMIN TAHUN 2023.pptx
JUKNIS PMT LOKAL UTK LOKMIN TAHUN 2023.pptxJUKNIS PMT LOKAL UTK LOKMIN TAHUN 2023.pptx
JUKNIS PMT LOKAL UTK LOKMIN TAHUN 2023.pptx
 
436303127-SOP-Baduta-Stunting.docx
436303127-SOP-Baduta-Stunting.docx436303127-SOP-Baduta-Stunting.docx
436303127-SOP-Baduta-Stunting.docx
 
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
 
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKANPELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptx
 
358257961 sosialisasi-pendataan-keluarga-sehat
358257961 sosialisasi-pendataan-keluarga-sehat358257961 sosialisasi-pendataan-keluarga-sehat
358257961 sosialisasi-pendataan-keluarga-sehat
 
Dr. suparyanto, m.kes
Dr. suparyanto, m.kesDr. suparyanto, m.kes
Dr. suparyanto, m.kes
 
Gizi klinik
Gizi klinikGizi klinik
Gizi klinik
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
 

Recently uploaded

regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 

Recently uploaded (17)

regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 

SOP PASCA RAWAT INAP PKM SM

  • 1. SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG Pendahuluan Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) di fasilitas pelayanan kesehatan akan melakukan perawatan pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg pasca rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan. Sasaran SOP ini ditujukan kepada tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) dalam melakukan tindak lanjut pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg pasca rawat inap yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil yang Diharapkan 1. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perawatan pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg secara cepat dan tepat sesuai 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di layanan rawat jalan. 2. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perencanaan, persiapan logistik, pemantauan dan evaluasi manajemen layanan rawat jalan. Langkah-langkah Pelaksanaan Persiapan Awal Perawatan bayi dan balita gizi buruk di layanan rawat jalan memerlukan persiapan sebagai berikut: 1. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih melakukan tata laksana gizi buruk sesuai protokol tata laksana pasca rawat inap pada bayi gizi buruk < 6 bulan dan balita ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg di layanan rawat jalan. 2. Fasilitas Kesehatan memiliki logistik yang dibutuhkan, termasuk: a. Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak dan bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur panjang atau tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA) sesuai standar. b. Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak (software) penghitung Z-skor (WHO Anthro). c. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
  • 2. SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG d. Bahan untuk membuat F100 yang diencerkan atau susu formula. e. Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutup, dll). f. Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan vitamin sesuai protokol. g. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan. h. Bagan protokol tata laksana gizi buruk rawat jalan, alat bantu kerja (job aids) lainnya, seperti tabel F100 yang diencerkan dan protokol tes nafsu makan. Tata Laksana Balita Gizi Buruk di Layanan Rawat Jalan Penanganan sesuai 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di Layanan Rawat Jalan
  • 3. SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG Prosedur Layanan Rawat Jalan pada Balita Gizi Buruk 1. Melakukan anamnesis riwayat kesehatan balita Meliputi riwayat kelahiran, imunisasi, pemberian ASI dan makan (termasuk nafsu makan), penyakit dan riwayat keluarga. 2. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus - Pemeriksaan fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh, pernafasan, dan nadi. - Pemeriksaan fisik khusus seperti tercantum pada formulir MTBS. 3. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi. 4. Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan: - Pemberian antibiotika merupakan lanjutan dari pengobatan sebelumnya di rawat inap. - Parasetamol hanya diberikan pada demam lebih dari 38°C. Bila demam > 39°C rujuk balita ke rawat inap. Berikan penjelasan cara menurunkan suhu tubuh anak di rumah kepada pengasuh. - Vitamin dan zat gizi mikro (sesuai 10 langkah tata laksana gizi buruk) 5. Pemberian Vitamin A dan Asam Folat m6erupakan lanjutan dari pemberian di rawat inap. Menghitung kebutuhan gizi bayi usia < 6 bulan dan balita usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg - Bayi < 6 bulan pasca rawat inap yang mendapat ASI: dilakukan penilaian pemberian ASI Eksklusif. - Bayi < 6 bulan dan Balita > 6 bulan dengan BB < 4 kg pasca rawat inap yang tidak ada kemungkinan mendapatkan ASI diberikan susu formula bayi atau F100 yang diencerkan: kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari atau 200 ml/kgBB/hari (sesuai tabel
  • 4. SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG petunjuk pemberian F100 yang diencerkan atau susu formula bayi pada fase 6. Melakukan konseling gizi kepada pengasuh - Cara pembuatan F100 yang diencerkan - Cara pemberian F100 yang diencerkan - Akses mendapatkan F100  Bayi usia < 6 bulan pasca rawat inap yang mendapat ASI:  Menilai kenaikan berat badan  Menilai dan melanjutkan pemberian ASI  Konseling pemberian MP-ASI  Bayi pasca rawat inap yang mendapat susu formula bayi atau F100 yang diencerkan:  Menilai kenaikan berat badan  Menilai pemberian formula/ asupan zat gizi bayi  Kebutuhan energi 150 kkal/kgBB/hari atau 200 ml/kgBB/hari  Konseling pemberian MP-ASI  Mencatat hasil layanan dalam rekam medis dan formulir rawat jalan.
  • 5. SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG 7. Melakukan pencatatan dan pelaporan Hal-hal berikut penting untuk didokumentasikan, termasuk diantaranya:  Jumlah kasus pasca rawat inap pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan dan balita gizi buruk usia > 6 bulan dengan berat badan < 4 kg yang dirawat jalan: - Sembuh - Masih dirawat - Drop out - Meninggal - Pindah ke layanan rawat inap - Pindah ke layanan rawat jalan lain  Penyakit penyerta atau penyulit  Lama hari perawatan  Rata-rata kenaikan berat badan per hari atau per minggu Pemantauan dan Supervisi Fasilitatif Kepala Puskesmas dan Tim Asuhan Gizi di fasilitas pelayanan kesehatan melakukan pemantauan dan evaluasi proses tata laksana gizi buruk pada bayi dan balita secara rutin, misalnya dalam pertemuan mini lokakarya bulanan. Dalam kegiatan pemantauan dan supervisi fasilitatif dibicarakan hal-hal yang menjadi keberhasilan, tantangan atau kendala dan mencari solusi bersama.
  • 6. SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG Hal-hal yang perlu dipantau, termasuk diantaranya: 1. Efektivitas alur pelayanan/ pemeriksaan balita di fasilitas pelayanan kesehatan. 2. Pelaksanaan 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di layanan rawat jalan. 3. Kualitas tata laksana balita gizi buruk di layanan rawat jalan. 4. Logistik :  Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak dan bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur panjang atau tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA) sesuai standar.  Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak (software) penghitung Z-skor (WHO Anthro).  Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).  Bahan untuk membuat F100 atau formula untuk gizi buruk lainnya  Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutupnya, dll).  Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan vitamin sesuai protokol.  Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan.  Bagan protokol tata laksana rawat jalan, alat bantu kerja (job aids) lainnya, seperti tabel F100 dan protokol tes nafsu makan. 5. Lainnya:  Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita (pelatihan 47 JPL)  Kasus relaps dan penyebabnya  Kematian kasus gizi buruk, waktu dan penyebabnya  Penyebab drop out (pulang paksa) dan tidak sembuh.
  • 7. SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4 KG DI LAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS SUNGAI MENANG Lampiran 1. Petunjuk Pemberian F100 Diencerkan atau Susu Formula Bayi (Gizi Buruk) atau F75 (Gizi Buruk dengan Edema) untuk Pemberian Makan Bayi Gizi Buruk Usia < 6 Bulan yang Tidak Mendapat ASI atau Balita Usia ≥ 6 Bulan dengan Berat Badan < 4 kg