2. Sesuatu yang akan disimpan dan dipergunakan di kemudian hari
Tatalaksana umum
gizi buruk pada balita
Tata cara menentukan
status gizi buruk pada
balita
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan antropometri
(BB, PB/TB, LiLA) cek edema
bilateral
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan penunjang sesuai
indikasi
4 fase perawatan dan
pengobatan gizi buruk
pada balita
1. Stabilisasi
2. Transisi
3. Rehabilitasi
4. Fase tindak lanjut
Langkah – langkah
penanganan gizi buruk,
tindakan serta
pengobatan penyakit
penyerta/ penyulit
10 Langkah
3. Sesuatu yang akan dibawa dan dipergunakan dalam waktu
dekat/sesering mungkin
Cara Menilai Status Gizi
Balita
Secara Klinis
Melalui Grafik
Pengukuran
Antropometri
Alur Penapisan Balita
Gizi Buruk/Kurang
Pada Bayi <6bln Atau
Balita ≥6bln - 59 Bln
Rawat Jalan Rawat Inap
Layanan rawat jalan
balita gizi buruk (tes
nafsu makan)
RUTF F100
Konseling pemberian
RUTF / F100 dan
makanan padat gizi
•- Dilakukan oleh tenanga yang kompeten
(nutrisionis/dietisien).
- Setiap ibu/pengasuh harus diberikan konseling agar dapat
diteruskan pemberiannya kepada balita dirumah dengan cara
yang tepat
-Salah satu bagian penting dalam pelayanan gizi untuk
mengubah kebiasaan makan anak guna percepat proses
penyembuhan
4. Penanganan gizi buruk pada bayi/balita bukan hanya menjadi tugas dari
layanan Kesehatan di daerah tersebut tapi perlu koordinasi dari pemerintah
sekitar (pengadaan RUTF/F100)
Tujuan Pada fase stabilisasi (1-2hari) adalah untuk menstabilkan kondisi
klinis/fisologis, BUKAN untuk menaikkan BB anak
Memberikan konseling kepada ibu/pengasuh rawat jalan bukan hanya
pada saat pelayanan di puskesmas, tapi bisa melalui kunjungan rumah
Langkah – Langkah melakukan konseling ( tidak menggunakan Bahasa verbal,
tidak memberikan pertanyaan tertutup, hindari penggunaan kata yang
menghakimi)
Sesuatu yang akan Anda buang atau dihindari setelah hari ini