4. Institusi yang ikut diskusi
• Kementrian Kesehatan
• Kementrian Dalam
Negri : PUOD
• Dinkes prop dan kab
• Pemerintah Daerah:
bappeda, sekda
• Lembaga:
– KPAN untuk AIDS
– BPJS untukKoordinasi
– UNICEF untuk KIA
Akademik
Heath
Programmer
Pemda
5. Perubahan paradigma
• Dari Kinerja Program ke Kinerja Pemerintah
daerah
• Pertanyaannya:
– Pelayanan minimal apa yang bisa diberikan ke
pada seluruh masyarakat Indonesia bila datang ke
fasyan pemerintah
– Hak apa yang bisa saya dapat sebagai rakyat dari
pemerintah daerah dalam hal kesehatan
• Konsekwensi: bisa dituntut !
13. Definisi SPM
• “SPM adalah ketentuan
tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib
daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara
minimal”
• Pelayanan Dasar adalah jenis
pelayanan publik yang
mendasar dan mutlak untuk
memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan
sosial, ekonomi dan
pemerintahan.
• (PP No 65 Tahun 2005, pasal 1
ayat 6 dan 8 )
• SPM Kesehatan adalah
Pelayanan Kesehatan langsung
ke masyarakat
• Pelayanan Kesehatan yang
bersifat publik (UKM)
• Pelayanan Minimal berstandar
yang diperoleh dimanapun di
wilayah Indonesia
• Standarnya seragam di seluruh
Indonesia
14. Tujuan SPM
1. Panduan daerah dalam memberikan
pelayanan esensial
2. Alat pemerintah pusat dalam
memastikan bahwa setiap WNI
memperoleh pelayanan esensial yang
sama
3. alat kontrol masyarakat atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah
15. Substansi SPM
1. Dalam 5 tingkat pencegahan berfokus UKM promotif,
preventif dan deteksi dini
2. Berbasis evidens dan akan menjadi masalah masa depan
(riskesdas 2013)
– Contoh: obesitas, Hipertensi, DM
3. Persoalan yang dihadapi oleh seluruh wilayah
(kabupaten/kota dan propinsi)
– Contoh: malaria dikeluarkan,
4. Upaya dilakukan di lokasi fasyankes pemerintah:
Puskesmas dan jaringannya, Sekolah
5. Jenis Kegiatan bisa dilakukan di puskesmas (spm Kab/kota)
– Contoh: deteksi kanker, skrining peny. mental
16. UKM /Public Goods
1. Non Excludable Non Rivalry:
– Promosi kesehatan,
– perlindungan khusus (sanitasi,
2. Externalitas:
– Imunisasi dan skrining/deteksi dini,
– Penanganan Penyakit Menular
3. Komitmen Global/ Global Public Goods:
– yankes terkait MDG menurunkan AKI
– Penanganan HIV
4. Nation Survival: “Children As Public Good”,
– Yankes terkait kehamilan/persalinan/kesehatan bayi dan
balita
18. UKM (PP 38) dan SPM
Pusat
UKM pusat
Propinsi
UKM prop
SPM Propinsi
Kab/kota
UKM kab
SPM
Kab/Kota
19. SPM sebagai alat Monev: Mapping
Kab/Kota
Mampu
Kab/Kota
Tidak
mampu
Tercapai Wajar Reward
Tidak
Tercapai
Sanksi Dibantu
• SPM tercapai:
– Komplimen
– Penghargaan
• SPM not tercapai
– sanksi/Diambil alih
oleh Propinsi
– Dibantu dengan
DAK
20. SPM Lama dan Baru
SPM lama (PMK 741/2008)
A. Kab
1. Pelayanan Kesehatan Dasar
2. Pelayanan Kesehatan
Rujukan
3. Penyelidikan Epidemiologi
dan Penanggulangan KLB
4. Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
SPM Baru
A. Kab:
1. Promosi Kesehatan
2. Skrining dan Yankes berdasar
daur hidup
3. Pemeriksaan Penyakit
Menular
4. Inspeksi Kesehatan
Lingkungan
B. Propinsi
1. Promosi Kesehatan
2. Inspeksi Kesehatan
Lingkungan
21. Perubahan Mental Model
SPM Lama (PMK)
1. SPM: Cakupan
Program
2. Pendekatan
Penyakit
3. Target: Bervariasi
90 – 100 %
SPM Baru
1. SPM: Kinerja Pemerintah
daerah di fasyanpemda
2. Pendekatannya daur
kehidupan
3. Mengurangi
misopportunity
4. Target: 100 % sesuai
standard
22. SPM dan Daur Kehidupan (1)
Siklus Hidup SPM
Ibu Hamil Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil: ANC, Pemberian Fe,
Folat dan VitA, Imunisasi TT dan Penanggulangan
Malnutrisi bila perlu
Ibu Bersalin Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan dan
Nasehat Kespro
Bayi Paket Pelayanan Kesehatan Bayi: Pemantauan
Pertumbuhan, Imunisasi dasar, dan penanggulangan
Malnutrisi bila perlu
Balita Pelayanan Kesehatan Balita: Pemantauan
Pertumbuhan, Pengendalian Balita Sakit,
Penanggulangan Malnutrisi bila perlu
23. SPM dan Daur Kehidupan (2)
Siklus Hidup SPM
Siswa Pendidikan
Dasar (SD,SMP
dan Sederajat)
Skrining Kesehatan dan Gizi (Kurang dan lebih)
Siswa Kelas 1 dan kelas 7 (fisik, dan mental)
Promosi Kesehatan Untuk Siswa Pendidikan
Dasar (UKS)
Siswa Pendidikan
Menengah (SMA
dan Sederajat)
Promosi Kesehatan Prioritas Untuk Siswa
Pendidikan Menengah (SPM Propinsi)
Remaja (15 th +) Skrining Kesehatan dan Gizi (Kurang dan lebih)
Deteksi Deteksi Dini Hipertensi dan Diabetes
Melitus
Wanita (30 th+) Skrining kesehatan dan Gizi (kurang dan lebih)
Deteksi Dini Hipertensi dan DM
Deteksi kanker (payudara dan leher rahim)
24. SPM dan Daur Kehidupan (3)
Siklus Hidup SPM
Lansia Promosi Kesehatan Dengan Media Massa dan di
Puskesmas
Pemeriksaan Terduga Tuberkulosis
Deteksi Obesitas. Hipertensi dan Diabetes Melitus
Seluruh
Masyarakat
Promosi Kesehatan Dengan Media Massa
Dan Di Puskesmas
Pemeriksaan dan Pengobatan Tuberkulosis
Pemeriksaan HIV/AIDS
Deteksi Obesitas. Hipertensi dan Diabetes Melitus,
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara,
dan Kanker Prostat
26. Public Health Core Functions
and 10 Essential Services
Source of Ten Essential Public Health Services: Core Public Health Functions Steering Committee, 1994
28. SPM dan JKN dalam 5 Tingkat
Pencegahan
SPM (UKM)
1. Promosi kelompok dan
masyarakat
2. Pemeriksaan lingkungan (TTU
dan TPM)
2. Imunisasi bumil, bayi dan baduta
seluruh penduduk
3. Skrining kesehatan kelompok
penduduk menurut daur hidup
4. Deteksi Dini penduduk yang
datang ke fasyankes pemerintah
5. Penanggulangan awal penyakit
prioritas negara dan komitmen
global
JKN (UKP)
1. Promosi Perorangan peserta
BPJS
2. Imunisasi bumil, bayi dan
baduta peserta BPJS
3. Skrining kesehatan peserta
BPJS
4. Deteksi Dini, terapi Segera,
pembatasan cacat dan
5. rehabilitasi di fasyankes
primer dan sekunder peserta
BPJS
29.
30. SPM Kabupaten/Kota
A. Promosi Kesehatan
1. Promosi Kesehatan Untuk Siswa Pendidikan
Dasar
2. Promosi Kesehatan Untuk Masyarakat Di
Puskesmas dan Jaringannya
3. Promosi untuk Pemberdayaan Masyarakat di
Bidang Kesehatan Oleh Puskesmas dan
Jaringannya
31. SPM Kabupaten/Kota
B. Skrining dan Pelayanan Kesehatan berdasar
Daur Kehidupan
4. Paket Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di
Puskesmas dan jaringannya
5. Paket Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya
6. Paket Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir di
Puskesmas dan Jaringannya
7. Paket Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas
dan Jaringannya
32. SPM Kabupaten/Kota
B. Skrining dan Pelayanan Kesehatan berdasar
Daur Kehidupan
8. Skrining Kesehatan Siswa Pendidikan Dasar
9. Skrining Kesehatan Penduduk Remaja di
Puskesmas
10.Skrining Kesehatan Penduduk Dewasa dan
Deteksi Dini Kanker di Puskesmas
11.Skrining Kesehatan Lansia (Usia 60 th Keatas) di
Puskesmas dan RSUD
33. Penyakit Menular
C. Pemeriksaan Penyakit Menular
12.Pemeriksaan dan Pengobatan Tuberkulosis di
Puskesmas dan RSUD
13.Pemeriksaan Terduga HIV dan AIDS di
Puskesmas dan RSUD
34. SPM Kabupaten/Kota
D. Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan
Penanggulangan KLB
14.Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Sekolah
Pendidikan Dasar
15.Inspeksi kesehatan Lingkungan di Pasar
Tradisional
16.SKDR Dalam Waktu Kurang Dari 24 Jam
35. SPM Propinsi
A. Promosi Kesehatan
1. Promosi Kesehatan Untuk Siswa Pendidikan
Menengah dan SLB
2. Promosi Kesehatan Dengan Media Massa
B. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
3. Inspeksi Kesehatan Lingkungan Di Sekolah
Pendidikan Menengah
36. Materi Promosi kesehatan
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
2. Kesehatan gigi dan mulut;
3. Kesehatan jiwa;
4. Gizi seimbang termasuk jajanan sekolah, kekurangan gizi dan
obesitas;
5. Penyakit-penyakit yang berpotensi wabah
6. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi;
7. Penyakit menular, terutama HIV-AIDS, tuberculosis, malaria,
DBD, IMS dan Napza;
8. Penyakit tidak menular, terutama Hipertensi, Diabetes
Mellitus, Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara;
9. Kesehatan reproduksi berbasiskan gender;
10. Pencegahan kecelakaan lalu lintas.
37. Contoh Paket PAN
1. Pelayanan antenatal sesuai standar
2. Pemeriksaan antenatal dilakukan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali
sesuai jadwal yang dianjurkan yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali
pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga kehamilan
3. Pemeriksaan dilakukan pada ibu hamil yang datang ke Puskesmas, Pustu
dan Polindes/Poskesdes.
4. PMT Pemulihan dapat berupa berupa makanan tambahan berbasis
pangan lokal (PMT lokal) atau makanan tambahan pabrikan (PMT
pabrikan) 90 hari.
5. Ibu Hamil yang ditemukan kelainan maupun menderita gizi buruk wajib
ditangani atau dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu
menanganinya.
38. Standar PAN
1. Timbang berat badan, Lingkar Lengan Atas (LILA) dan ukur tinggi badan;
2. Ukur tekanan darah;
3. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid sesuai status imunisasi;
5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
6. Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling,
termasuk Kesehatan Reproduksi); serta
7. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan gula darah, pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi);
yang pemberian pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan.
8. PMT pemulihan pada bumil dengan Gizi Kurang
39. Contoh Juknis Skreening Anak Sekolah
1. Skrining dilakukan dalam rangka upaya deteksi dini masalah
kesehatan siswa sekolah di kabupaten/kota.
2. Pemeriksaan dilakukan di seluruh sekolah di wilayah
kabupaten/kota yang bersangkutan untuk: siswa pendidikan
dasar Kelas 1 dan siswa pendidikan dasar Kelas 7.
3. Skrining dilakukan mengikuti petunjuk teknis Penjaringan
Kesehatan Anak Sekolah Pendidikan Dasar.
4. Skrining dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas,
dibantu oleh guru UKS dan Kader Kesehatan Sekolah sekali
dalam satu tahun.
5. Siswa yang didapati mempunyai kelainan wajib ditangani
atau dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu
menanganinya sesuai dengan kelainan yang ditemukan.
40. Materi Skreening Anak Sekolah (2)
1. keadaan kesehatan umum (higiene perorangan dan
indikasi gangguan kesehatan, seperti misalnya kulit
(panu), kuping (serumen), rambut (gangguan gizi, kutu),
mata (kekurangan vitamin A), dan sebagainya;
2. golongan darah (jika belum diketahui) dan kadar
Hemoglobin darah;
3. penilaian status gizi;
4. pemeriksaan gigi dan mulut, minimal melihat karies;
5. pemeriksaan indera penglihatan dengan poster snellen;
6. Pemeriksaan Ketajaman indera Pendengaran;
7. pemeriksaan gangguan mental menggunakan kuesioner;
8. pemeriksaan pubertas, khusus pada siswa pendidikan
kelas 7.
44. Isyu Lanjutan
1. Biaya yang diperlukan agar SPM bisa berjalan
Optimal (diluar biaya operasional)
a. Sarana dan Prasarana
b. Tenaga Kesehatan untuk UKM
2. Biaya yg diperlukan sebagai dampak dari
pelaksanaan SPM
a. Temuan yang harus ditindak lanjuti (PTM,
Kanker)
45. Revitalisasi Puskesmas
1. Kapasitas melaksanakan Pelayanan komprehensif, holistik, kontinum:
2. Tenaga sesuai standar Ketenagaan Puskesmas
3. Pembiayaan cukup untuk UKBM, UKM, UKP, PBwK
4. Sarana sesuai kebutuhan UKBM,UKM, UKP, PBwK
5. Kemampuam teknis UKBM, UKM, UKP PBwK
6. Sistem Informasi terintegrasi
7. Siap sebagai PPK Primer JKN
8. Regulasi Kelembagaan Puskesmas mendukung (1 – 6)
The Ten Essential Services relate to the Three Core Functions.
Public health in the United States is framed around three core functions of public health:
assessment
policy development, and
assurance.
Each core function is linked to essential services that a public health department should be providing, at the state or local level.
Under the core function of assessment:
surveillance and
disease investigations.
Under policy development:
education,
partnership mobilization, and
policies.
Under assurance:
enforcement of public health laws,
linkage of citizens to needed care,
developing the public health workforce, and
evaluation.
At the heart of the core functions and the essential services are the two keys without which public health cannot function:
system management, and
research.