2. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Rencana ke depan
Kesehatan Reproduksi, Lansia,
Disabilitas
E-Kohort
Kesehatan Reproduksi, Kesehatan
Kerja, Kesehatan Disabilitas,
Kesehatan Olahraga, Kesehatan Lansia
Tk kab/Kota
KOMDAT
KESMAS
SITKO Kesehatan Kerja dan Olahraga
E-Kohort SITKO
SIPGAR Kesehatan Olahraga
SIPGAR
KOMDAT KESMAS
Peduli
lindungi
ASIK
3. N
o
Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
1 Jumlah
kabupaten/kota
yang
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan usia
reproduksi
Kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia reproduksi
adalah:
1.Minimal 50% Puskesmas di wilayah kerja memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi calon pengantin (kespro catin)
Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin (kespro catin)
• memberikan pelayanan konseling/komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kesehatan reproduksi
calon pengantin
• skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan status gizi meliputi:
(pemeriksaan berat badan, tinggi badan, penentuan indeks masa tubuh, pemeriksaan Lingkar
Lengan Atas/LiLA) dan tanda anemia (pemeriksaan konjungtiva dan pemeriksaan Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan
atau petugas gizi)
2.Seluruh Puskesmas di wilayah kerja mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan
dengan metoda cara modern (AKDR/pil/suntik/kondom/MAL/implan/ vasektomi) dilakukan
dalam kurun waktu 0-42 hari setelah ibu melahirkan.
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan). Mempunyai minimal 2
(dua) orang tenaga kesehatan yang kompeten dokter dan atau bidan yang sudah
mendapatkan pelatihan Contraceptive Technolgy Update
(CTU)/pelatihan keluarga berencana (KB)/orientasi KB Pasca Persalinan (KBPP)
1.Jumlah Puskesmas memberikan
pelayanan kesehatan reproduksi
calon pengantin (kespro catin)
dibagi dengan Jumlah seluruh
Puskesmas di wilayah kerja
dikali 100 persen. Jika hasilnya
minimal 50% maka memenuhi
kriteria
2.Jumlah Puskesmas mampu dan
memberikan pelayanan KB
Pasca Persalinan dibagi dengan
Jumlah seluruh Puskesmas di
wilayah kerja dikali 100 persen.
Jika hasilnya mencapai 100%
(seluruh) maka memenuhi
kriteria
Rumus perhitungan indikator:
Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
INDIKATOR RPJMN (TIDAK BERUBAH)
4. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
2 Jumlah
kabupaten/kota
yang melaksanakan
kesehatan kerja
1. Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya melaksanakan kesehatan kerja. Puskesmas yang melaksanakan
kesehatan kerja adalah Puskesmas yang melaksanakan:
a.Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas (identifikasi faktor risiko/penggunaan
APD/pengukuran kebugaran jasmani bagi petugas)
b.Deteksi dini PM/PTM/PAK pada pekerja Puskesmas
c.Pembentukan/pembinaan PoS UKK
2. Adanya SK/SE serta pedoman/petunjuk teknis yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang mendukung
pelaksanaan program kesehatan di tempat kerja
3. Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal adalah kegiatan pembinaan kesahatan kerja dengan melakukan
kegiatan advokasi sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan program kesehatan kerja seperti GP2SP, atau K3
Perkantoran atau K3 Fasyankes
Jumlah kumulatif
kabupaten/kota yang
melaksanakan kesehatan kerja
dalam kurun waktu 1 tahun
3 Persentase
kabupaten/kota
yang
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan lanjut
lansia
Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan Lansia adalah meliputi:
1. Seluruh Puskesmas membina Posyandu Lansia di 50% desa di wilayah kerjanya adalah seluruh Puskesmas
melaksanakan pembinaan pada Posyandu Lansia sedikitnya di 50% desa di wilayah kerjanya sehingga
Posyandu Lansia buka minimal 4 kali dalam satu tahun pada setiap desa tersebut
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun Lansia
yaitu:
a. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan
yang terlatih atau memahami pelayanan kesehatan Lansia dan geriatri
b. Memberikan prioritas pelayanan kepada Lansia, minimal dengan
mendahulukan Lansia di loket, Poliklinik, laboratorium dan apotik
c. Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkinsehingga aman dan
mudah diakses oleh Lansia
d. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia, adalah
kabupaten/kota telah mulai melaksanakan Program PJP bagi Lansia di minimal 10% Puskesmas dalam bentuk
kegiatan orientasi Program PJP bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
lanjut usia (Lansia) dibagi
jumlah seluruh kabupaten/kota
di kali 100% dalam kurun waktu
1 tahun
INDIKATOR RPJMN (TIDAK BERUBAH) -2
5. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
1 Persentase puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
kesehatan reproduksi bagi
calon pengantin
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan :
1. Konseling/Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) kesehatan
reproduksi calon pengantin; dan
2. Skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal
pemeriksaan status gizi meliputi : (penentuan
IMT/pemeriksaan Lingkar Lengan Atas/LiLa) dan tanda
anemia (pemeriksaan konjungtiva dan pemeriksaan Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau
bidan dan atau perawat dan atau petugas gizi)
Jumlah puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan reproduksi bagi
calon pengantin dibagi total sasaran
puskesmas dikali 100
2 Persentase Puskesmas yang
meningkatkan aktifitas fisik
Puskesmas yang mampu membina kebugaran jasmani minimal
sasaran anak usia sekolah (sekolah madrasah/pesantren) dan
usia produktif (OPD/calon jamaah haji/kelompok olahraga)
Jumlah puskesmas yang meningkatkan
aktifitas fisik dibagi total puskesmas dikali
100
3 Persentase lansia yang
mendapatkan pelayanan
Kesehatan
Lansia yg berumur 60 tahun ke atas yang dibina/yang
mendapat pelayanan kesehatan/ diskrining kesehatannya
minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Pelayanan Kesehatan/skrining kesehatan yang dilakukan seperti
pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan dan tinggi
badan, pengukuran LILA, dsb.
Jumlah warga negara 60 thn atau lebih
yang mendapat skrining kesehatan sesuai
standar min. 1x dalam kurun waktu 1
tahun dibagi jumlah semua warga negara
usia 60 tahun atau lebih x 100%
INDIKATOR RENSTRA
6. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
1) Kabupaten/kota yang
menerapkan kebijakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
(Germas)
Kabupaten/kota menerapkan Germas adalah Kabupaten/Kota yang memiliki
regulasi Germas dan/atau regulasi berwawasan kesehatan, serta
melaksanakan 2 dari 3 kegiatan berikut:
1. Melaksanakan Kampanye Germas tema prioritas
Adalah melaksanakan kampanye 7 tema prioritas melalui berbagai media,
meliputi; olahraga, gizi seimbang, anti rokok, skrining kesehatan,
imunisasi, patuh pengobatan, sanitasi dan kebersihan lingkungan; dan
melaksanakan penggerakan masyarakat dengan melibatkan lintas sektor,
swasta, kelompok masyarakat (berupa aksi/mobilisasi masyarakat).
2. Memiliki kegiatan skrining kesehatan di tempat kerja
Kegiatan skrining kesehatan pada pekerja terdiri dari :
1. Pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar perut dan tekanan
darah minimal 2 bulan sekali; dan
2. Pemeriksaan lainnya sesuai dengan kemampuan minimal 1 kali
dalam 1 tahun dengan pilihan sebagai berikut:
o Pengukuran kebugaran jasmani;
o Pemeriksaan kadar gula darah;
o Pemeriksaan kadar kolesterol;
o Deteksi kanker leher rahim dengan Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA) bagi perempuan usia 30 – 50 tahun atau sudah menikah atau sudah
berhubungan seksual;
o Periksa payudara klinis bagi perempuan usia 30 – 50 tahun;
o Pemeriksaan tajam penglihatan dan pendengaran.
yang melibatkan semua tempat kerja perkantoran OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) tingkat Kabupaten/Kota
3. Memiliki kegiatan pembinaan kesehatan tradisional
Adalah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tradisional (minimal TOGA dan atau akupuntur dan akupresur).
Jumlah Kabupaten Kota yang
memilki kebijakan Germas dan
melaksanakan 2 dari 3 kegiatan
dibagi jumlah Kabupaten Kota
dikali seratus persen.
INDIKATOR RENSTRA – IKU KESMAS (GERMAS)
7. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
1) Lansia ≥ 60 tahun yang dilayani Lansia (umur ≥ 60 tahun) yang dibina / yang mendapat
pelayanan kesehatan / skrining kesehatan dibandingkan
dengan jumlah seluruh sasaran Lansia di wilayah kerja
Puskesmas minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah Lansia (umur ≥ 60 tahun) yang dibina /
yang mendapat pelayanan kesehatan/di skrining
DIBAGI Jumlah sasaran Lansia (umur ≥ 60
tahun) di wilayah kerja dalam kurun waktu 1
tahun DIKALI 100%
2) Lansia ≥ 60 tahun yang
diskrining
Lansia (umur ≥ 60 tahun) yang mendapat skrining kesehatan
sesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah Lansia (umur ≥ 60 tahun) yang di
skrining kesehatan DIBAGI Jumlah sasaran
Lansia (umur ≥ 60 tahun) di wilayah kerja dalam
kurun waktu 1 tahun DIKALI 100%
3) Lansia ≥ 60 Tahun dengan
tingkat kemandirian (Lansia
Mandiri A)
Lansia ≥ 60 tahun yang masih mampu melakukan aktifitas
hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali dari orang lain :
Mandiri (Skor ADL : 20)
Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) Mandiri A DIBAGI
Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) yang diskrining
DIKALI 100%
4) Lansia ≥ 60 Tahun dengan
tingkat kemandirian (Lansia
Mandiri B)
Lansia ≥ 60 tahun yang mengalami gangguan dalam
melakukan aktifitas hidup sehari-hari sendiri, sehingga kadang-
kadang perlu bantuan orang lain: Ketergantungan Ringan (skor
ADL : 12 - 19) atau Ketergantungan Sedang (skor ADL : 9 – 11
Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) Mandiri B DIBAGI
Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) yang diskrining
DIKALI 100%
5) Lansia ≥ 60 Tahun dengan
tingkat kemandirian (Lansia
Mandiri C)
Lansia ≥ 60 tahun yang sama sekali tidak mampu melakukan
aktifitas hidup sehari-hari, sehinga sangat tergantung bantuan
orang lain : Ketergantungan Berat (skor ADL : 5 - 8) atau
Ketergantungan Total (skor ADL : 0 - 4)
Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) Mandiri C DIBAGI
Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) yang diskrining
DIKALI 100%
6) Lansia ≥ 70 tahun yang dilayani Lansia (umur ≥ 70 tahun) yang dibina / yang mendapat
pelayanan kesehatan / skrining kesehatan dibandingkan
dengan jumlah seluruh sasaran Lansia di wilayah kerja
Puskesmas minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun
Jumlah Lansia (umur ≥ 60 tahun) yang dibina /
yang mendapat pelayanan kesehatan/di skrining
DIBAGI Jumlah sasaran Lansia (umur ≥ 60
tahun) di wilayah kerja dalam kurun waktu 1
tahun DIKALI 100%
DATA PROGRAM (KOMDAT KESMAS)
8. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
7) Jumlah Pasangan Catin
terdaftar di KUA dan Lembaga
Agama Lain
Pasangan calon pengantin laki-laki dan perempuan yang akan
melangsungkan pernikahan dan sudah mendaftarkan
pernikahan di KUA/Lembaga agama lain/PTSP di wilayah kerja
Puskesmas
Jumlah absolut pasangan catin yang sudah
mendaftarkan pernikahan di KUA/Lembaga
agama lain/PTSP di wilayah kerja Puskesmas
8) Catin Dilayani Kespro Calon pengantin individu (catin laki-laki dan catin perempuan)
yang mendapatkan pelayanan kespro catin (KIE kespro catin
dan pemeriksaan kesehatan minimal pemeriksaan Hb dan
status gizi) di fasyankes
Jumlah absolut catin individu (laki-
laki/perempuan) yang mendapatkan pelayanan
kespro catin di fasyankes /Jumlah pasangan
catin yang sudah mendaftarkan pernikahan di
KUA/Lembaga agama lain/PTSP dikali 2 x
100%
9) Catin Perempuan Dengan
Anemia
Calon pengantin perempuan yang mengalami Anemia (Hb < 12
mg/dL)
Jumlah absolut catin perempuan yang
mengalami Anemia/Jumlah catin perempuan
yang dilayani*100%
10) Catin Perempuan Dengan
Kekurangan Gizi
Calon pengantin perempuan yang mengalami kekurangan gizi
(IMT < 18,5 dan/atau LiLA < 23,5 cm)
Jumlah absolut catin perempuan yang
mengalami kekurangan gizi/Jumlah catin
perempuan yang dilayani x 100%
11) PUS Pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah
yang istrinya berusia antara 15-49 tahun
Jumlah absolut pasangan suami istri yang
terikat dalam perkawinan yang sah yang istrinya
berusia antara 15-49 tahun
12) PUS Perempuan yang
dilakukan skrining layak hamil
PUS perempuan yang mendapatkan skrining layak hamil Jumlah PUS perempuan yang mendapatkan
skrining layak hamil di wilayah kerja
Puskesmas/Jumlah PUS x 100%
13) PUS 4T PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria "4
Terlalu": (1) berusia < 20 tahun, (2) berusia > 35 tahun, (3)
telah memiliki anak hidup ≥ 3 orang, atau (4) usia anak terakhir
< 2 tahun
Jumlah absolut PUS yang istrinya memenuhi
minimal salah satu kriteria "4 Terlalu" / Jumlah
PUS x 100%
DATA PROGRAM (KOMDAT KESMAS)
9. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
14) PUS ALKI PUS yang istrinya mengalami salah satu dari gejala:
anemia, LiLa <23,5, penyakit kronis, atau IMS
Jumlah absolut PUS yang istrinya mengalami salah
satu dari gejala: anemia, LiLa <23,5, penyakit kronis,
atau IMS/ Jumlah PUS x 100%
15) PUS 4T dan atau ALKI PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria
"4 Terlalu": (1) berusia < 20 tahun, (2) berusia > 35
tahun, (3) telah memiliki anak hidup ≥ 3 orang, atau (4)
usia anak terakhir < 2 tahun; dan atau mengalami salah
satu dari gejala: anemia, LiLa <23,5, penyakit kronis,
atau IMS
Jumlah absolut PUS yang istrinya memenuhi minimal
salah satu kriteria "4 Terlalu" dan atau mengalami
salah satu dari gejala: anemia, LiLa <23,5, penyakit
kronis, atau IMS / Jumlah PUS x 100%
16) PUS 4T Ber-KB PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria
"4 Terlalu" yang saat ini sedang memakai alat dan obat
kontrasepsi (alokon) untuk menjarangkan kehamilan
atau mengakhiri kesuburan, dan masih terlindungi oleh
alokon
Jumlah absolut PUS 4T yang sedang memakai alokon
dan masih terlindungi oleh alokon/Jumlah PUS 4T x
100%
17) PUS ALKI Ber-KB PUS yang istrinya mengalami salah satu dari gejala:
anemia, LiLa <23,5, penyakit kronis, atau IMS, yang saat
ini sedang memakai alat dan obat kontrasepsi (alokon)
untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri
kesuburan, dan masih terlindungi oleh alokon
Jumlah absolut PUS ALKI yang sedang memakai
alokon dan masih terlindungi oleh alokon/Jumlah PUS
ALKI x 100%
18) PUS 4T dan atau ALKI ber-KB PUS yang istrinya memenuhi minimal salah satu kriteria
"4 Terlalu": (1) berusia < 20 tahun, (2) berusia > 35
tahun, (3) telah memiliki anak hidup ≥ 3 orang, atau (4)
usia anak terakhir < 2 tahun dan mengalami salah satu
dari gejala: anemia, LiLa <23,5, penyakit kronis, atau
IMS, yang saat ini sedang memakai alat dan obat
kontrasepsi (alokon) untuk menjarangkan kehamilan
atau mengakhiri kesuburan, dan masih terlindungi oleh
alokon
DATA PROGRAM (KOMDAT KESMAS)
10. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
19) Peserta KB Aktif PUS peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai alokon dan masih terlindungi oleh alokon
hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau
mengakhiri kesuburan
Jumlah absolut peserta KB baru dan lama yang masih
aktif memakai alokon dan masih terlindungi oleh
alokon hingga saat ini /Jumlah PUS x 100%
20) Metode KB Aktif Kondom, Pil,
Suntik, AKDR, Implan, MOW,
MOP, MAL
Peserta KB aktif yang metode kontrasepsinya
menggunakan Kondom, Pil, Suntik, AKDR, Implan,
MOW, MOP, MAL
Jumlah peserta KB Aktif menggunakan metode
kondom / Jumlah Peserta KB Aktif x 100%
21) Peserta KB Baru Peserta yang baru pertama kali menggunakan metode
kontrasepsi termasuk mereka yang pasca keguguran
dan sesudah melahirkan,
Jumlah absolut Peserta KB yang baru pertama kali
menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka
yang pasca keguguran dan sesudah melahirkan,
22) Komplikasi KB Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan
kesehatan mengarah pada keadaan patologis, sebagai
akibat dari proses tindakan/pemberian/pemasangan alat
kontrasepsi yang digunakan seperti: perdarahan,
infeksi/abses, fluor albus bersifat patologis, perforasi,
translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat,
perubahan HB, ekspulsi
Jumlah absolut peserta KB yang mengalami
gangguan kesehatan/komplikasi sebagai akibat dari
proses tindakan/pemberian/pemasangan alat
kontrasepsi yang digunakan/Jumlah peserta KB aktif x
100%
23) Kegagalan KB Kasus terjadinya kehamilan pada peserta KB aktif yang
pada saat tersebut menggunakan metode kontrasepsi
Jumlah absolut kasus terjadinya kehamilan pada
peserta KB aktif yang pada saat tersebut
menggunakan metode kontrasepsi/Jumlah peserta KB
aktif x 100%
24) Efek Samping KB Peserta KB yang mengalami efek samping yang tidak
diinginkan akibat penggunaan alat kontrasepsi tetapi
tidak menimbulkan akibat yang serius
Peserta KB yang mengalami efek samping yang tidak
diinginkan akibat penggunaan alat kontrasepsi/Jumlah
peserta KB aktif x 100%
25) DropOut KB Peserta KB yang tidak melanjutkan penggunaan alokon
(drop-out), tidak termasuk mereka yang ganti cara
Jumlah absolut peserta KB yang tidak melanjutkan
penggunaan alokon (drop-out)/Jumlah peserta KB
aktif x 100%
DATA PROGRAM (KOMDAT KESMAS)
11. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
26) Peserta KB Pasca Persalinan
(KBPP)
Pasangan usia subur yang mulai menggunakan alat
kontrasepsi segera setelah melahirkan (0-42 hari
pasca melahirkan) dengan semua metode modern
Jumlah absolut ibu bersalin/pasangan yang mulai
menggunakan alat kontrasepsi segera setelah melahirkan
(0-42 hari pasca melahirkan) dengan semua metode
modern/ Jumlah ibu bersalin x 100%
27) Metode KB Pasca Persalinan
(KBPP) Kondom, Pil, Suntik,
AKDR, Implan, MOW, MOP,
MAL
Peserta KBPP yang metode kontrasepsinya
menggunakan Kondom, Pil, Suntik, AKDR, Implan,
MOW, MOP, MAL
Jumlah peserta KBPP menggunakan metode Kondom,
Pil, Suntik, AKDR, Implan, MOW, MOP, MAL/Jumlah
peserta KBPP x 100%
28) Peserta KB Pasca Keguguran Pasangan usia subur yang mulai menggunakan alat
kontrasepsi segera setelah keguguran (0-14 hari
pasca keguguran) dengan semua metode modern
Jumlah absolut ibu pasca keguguran/pasangan yang
mulai menggunakan alat kontrasepsi segera setelah
keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan semua
metode modern/Jumlah Ibu Hamil Mengalami Keguguran
x 100%
29) Metode KB Pasca Keguguran
Kondom, Pil, Suntik, AKDR,
Implan, MOW, MOP, MAL
Peserta KB Pasca Keguguran yang metode
kontrasepsinya menggunakan Kondom, Pil, Suntik,
AKDR, Implan, MOW, MOP, MAL
Jumlah peserta KB Pasca Keguguran menggunakan
metode Kondom, Pil, Suntik, AKDR, Implan, MOW, MOP,
MAL/ Jumlah peserta KB Pasca Keguguran x 100%
30) Pusk melaksanakan Skrining
Layak Hamil
Puskesmas yang melaksanakan :
- Pelayanan kesehatan reproduksi bagai calon
pengantin
- Skrining layak hamil bagi PUS Perempuan
Jumlah puskesmas yang melaksanakan skrining layak
hamil dibagi Jumlah seluruh puskesmas yang ada di
wilayah tersebut pada kurun waktu yang sama x 100%
31) Pusk melaksanakan
Penanganan Kekerasan
terhadap Perempuan (PP-
KtP/A)
Puskesmas yang mempunyai tenaga terlatih atau
terorientasi PP-KtP atau PP KtA atau PP KtP/A dan
memberikan pelayanan bagi korban KtPA
Jumlah absolut Pusk yang mampu tatalaksana PP-
KtP/A/jumlah pusk * 100%
34) Pusk melaksanakan Pelayanan
KBPP
Pusk yang melayani pasangan usia subur yang mulai
menggunakan alat kontrasepsi segera setelah
keguguran (0-14 hari pasca keguguran) dengan
semua metode modern
Jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan KBPP
dibagi Jumlah seluruh puskesmas yang ada di wilayah
tersebut pada kurun waktu yang sama x 100%
DATA PROGRAM (KOMDAT KESMAS)
12. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
35) Posyandu yang melayani
kesehatan Lansia
Posyandu yang melayani kesehatan Lansia Jumlah Posyadu Lansia di wilayah kerja dalam kurun
waktu 1 Tahun
36) Posyandu Lansia
Aktif/Kelompok Lansia
Posyandu Lansia yang melaksanakan kegiatan
secara rutin minimal 4 kali dalam kurun waktu 1
tahun
Jumlah Posyandu Lansia yang melaksanakan kegiatan
secara rutin minimal 4 kali di wiilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu 1 tahun
37) RS Menyelenggarakan
pelayanan Geriatri terpadu
Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan bagi Lansia sesuai konsep pelayanan
Geriatri dengan tim terpadu (interdisiplin)
Jumlah Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanan
Geriatri terpadu di suatu wilayah dalam kurun waktu 1
tahun
38) RS Memiliki PPT-PKT RS yang memiliki unit pelayanan kesehatan yang
terpadu 1 pintu/one stop services (Pusat Pelayanan
Terpadu/Pusat Krisis Terpadu) bagi perempuan dan
anak korban kekerasan
Jumlah absolut RS/RSUD/RS Bhayangkara yang
memiliki PPT/PKT di kab/kota
39) RS Melaksanakan PP- KtPA RS yang mempunyai tenaga terlatih atau terorientasi
PP-KtPA atau mempunya spesialis forensik dan
memberikan pelayanan kesehatan bagi perempuan
dan anak korban kekerasan, termasuk yang memiliki
PPT/PKT
Jumlah absolut RS/RSUD/RS Bhayangkara yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi perempuan dan
anak korban kekerasan di kab/kota termasuk yang
memiliki PPT/PKT
40) Rumah Sakit yang
menyelenggarakan pelayanan
aborsi atas indikasi kedaruratan
medis dan atau kehamilan
akibat perkosaan
Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan atau Dinas Kesehatan untuk
menyelenggarakan aborsi atas indikasi kedaruratan
medis dan kehamilan akibat perkosaan
Jumlah absolut Rumah Sakit yang ditetapkan oleh
Kemenkes/Dinkes untuk menyelenggarakan pelayanan
aborsi atas indikasi kedaruratan medis dan atau
kehamilan akibat perkosaan
DATA PROGRAM (KOMDAT KESMAS)
13. No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
41) Pusk melaksanakan PP-KtP/A Jumlah Puskesmas mempunyai minimal 4 puskesmas
melaksanakan PP KtPA
Jumlah absolut RS/RSUD/RS Bhayangkara yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi perempuan
dan anak korban kekerasan di kab/kota termasuk yang
memiliki PPT/PKT
42) Kabupaten Kota mempunyai
minimal 4 puskesmas
melaksanakan PP KtPA
Jumlah Kabupaten Kota mempunyai minimal 4
puskesmas melaksanakan PP KtPA
Jumlah absolut Kabupaten Kota yang mempunyai
minimal 4 puskesmas melaksanakan PP KtPA
43) Puskesmas melaksanakan
perawatan jangka panjang
(PJP)
Puskesmas melaksanakan Perawatan Jangka Panjang
(PJP) adalah puskesmas yang memberikan pelayanan
PJP kepada Lansia dengan ketergantungan sedang,
berat dan total, melalui koordinasi tim PJP, pelatihan
dan penguatan Caregiver (pengasuh/pelaku rawat)
informal, serta kunjungan rumah
Jumlah puskesmas melaksanakan Perawatan Jangka
Panjang (PJP) di suatu wilayah DIBAGI Jumlah
Puskesmas yang ada di wilayah tersebut pada kurun
waktu 1 tahun DIKALI 100%
44) Puskesmas yang telah
mendapat pelatihan pelayanan
kesehatan lansia dan geriatri
bagi petugas puskesmas
Puskesmas yang telah mendapatkan pelatihan/orientasi
pelayanan kesehatan lansia dan geriatri bagi petugas
puskesmas
Jumlah Puskesmas yang telah mendapatkan
pelatihan/orientasi pelayanan kesehatan lansia dan
geriatri bagi petugas puskesmas di suatu wilayah
DIBAGI jumlah puskesmas yang ada di wilayah
tersebut pada kurun waktu 1 tahun DIKALI 100%
45) Puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan
santun lansia
Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lansia santun lansia sesuai standar
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan santun lansia sesuai standar di suatu
wilayah DIBAGI jumlah puskesmas yang ada di
wilayah tersebut pada kurun waktu 1 tahun DIKALI
100%
46) Puskesmas yang telah
mendapatkan orientasi
perawatan jangka panjang
(PJP) bagi lansia
Jumlah puskesmas yang telah mendapatkan
orientasi/pe;atihan perawatan jangka panjang (PJP)
bagi lansia sesuai standar
Jumlah Puskesmas yang telah mendapatkan
orientasi/pelatihan perawatan jangka pangjang (PJP)
sesuai standar di suatu wilayah DIBAGI jumlah
puskesmas yang ada di wilayah tersebut pada kurun
waktu 1 tahun DIKALI 100%
DATA PROGRAM (KOMDAT KESMAS)
14. CAPAIAN INDIKATOR RPJMN, RENSTRA
DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
TRIWULAN III TAHUN 2022
14
15. 15
Sumber : SITKO dan KOMDAT KESMAS
PP/KP/PRO-P/ PROYEK KL Indikator RPJMN 2020 – 2024
Target 2022 Target Capaian
TW 1 TW 2 TW 3 TW 1 TW 2 TW 4
PP: Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
KP: Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga bencana (KB),
dan kesehatan reproduksi
Pro-P: Peningkatan KB dan Kesehatan Reproduksi
Pelayanan kesehatan usia reproduksi Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
320 80 160 240 312 335 354
KP : Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(Germas)
ProP : Penguatan Promosi Germas
Pelaksanaan kesehatan kerja di tempat kerja Jumlah kabupaten/kota yang
melaksanakan kesehatan
kerja
360 90 180 270 20 142 142
KP : Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat dan
Makanan
ProP : Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Pelayanan kesehatan lansia Persentase kabupaten/kota
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut
lansia
55 15 20 40 3 34 54,86
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
16. Tujuan/Sasaran Strategis/Program/Sasaran Program/Kegiatan/Sasaran Kegiatan/Indikator
Target
2022
Target Capaian
TW 1 TW 2 TW 3 TW 1 TW 2 TW 3
Tujuan : Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Primer yang Komprehensif dan Berkualitas
SS : Menguatnya promotif preventif di FKTP melalui UKBM
Program : Kesehatan Masyarakat
Sasaran
Program :
Terwujudnya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pendekatan dan
pendekatan promotif dan preventif pada setiap siklus kehidupan yang didukung
oleh peningkatan tata kelola kesehatan masyarakat keluarga
Kegiatan : Pembinaan Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
Sasaran
Kegiatan :
Meningkatnya kesehatan usia produktif dan lanjut usia
Indikator : 1. Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi bagi
calon pengantin
70 20 40 60 68,01 78,67 78,67
2. Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan 70 20 40 60 16,80 23,71 23,71
3. Persentase puskesmas yang meningkatkan aktifitas fisik 50 15 30 40 2,92 16,56 16,56
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
Sumber : SITKO dan KOMDAT KESMAS
17. TANTANGAN KE DEPAN
Peningkatan demand creation dari masyarakat terkait pemberdayaan usia
produktif dan lansia
Kerjasama dengan organisasi profesi, kemasyarakatan dalam mendukung
program
Penggunaan teknologi digital dalam implementasi dan evaluasi dampak
kesehatan
Dukungan lintas sektor baik di pusat maupun daerah dalam penyediaan
sumber daya dalam mendukung kegiatan
Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan AOC dalam mendukung program