Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi program kesehatan, meliputi ruang lingkup, jenis, langkah-langkah, dan teknik evaluasi seperti menggunakan matriks program (RPM). Secara khusus membahas tentang kriteria, indikator, dan standar evaluasi serta contoh penerapannya dalam menilai efektivitas dan efisiensi suatu program kesehatan.
2. ANALISIS
SITUASI
ORGANISASI
SDM
ANGGARAN
SARANA
SISTEM INFORMASI
MASALAH
Management is how to solve the problem
Penentuan Prioritas
ANALISIS
ALTERNATIF
PENENTUAN
TUJUAN
MASALAH
PRIORITAS
ALTERNATIF
TERPILIH
RENCANA
RUK/RPK
KEPEMIMPINAN
MOTIVASI/SUPERVISI
PENGAWASAN
PEGENDALIAN
EVALUASI
P1
A
O`
C
E
P2
P3
Pengambilan
keputusan
Kesepakatan/Kriteria
3. SUB POKOK BAHASAN
1. BATASAN EVALUASI
2. JENIS EVALUASI
3. RUANG LINGKUP EVALUASI
4. PERBEDAAN MONITORING DAN EVALUASI
5. LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN
6. PENILAIN DENGAN PENDEKATAN SISTEM
7. TEKNIK RAGPHIE PROGRAM MATRIX (RPM)
8. EVALUASI/ANALISIS EKONOMI PROGRAM KESEHATAN
4. Batasan
Evaluasi
1. Penilaian adalah suuatu cara belajar yg sistematis dari
pengalaman yg dimiliki utk meningkatkan pencapaian,
pelaksanaan dan perencanaan st program melalui
pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yg
tersedia guna pencapaian selanjutnya (WHO)
2. Evaluasi sebagai suatu proses untuk menentukan nilai
atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu
program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(The Ameriican Public Association, dalam Azwar, 1996).
BATASAN PENILAIAN (EVALUASI)
6. Ruang
lingkup
Penilaian
1.Deniston
a. Kelayakan program
• Program dinilai layak (appropriateness) jika program
tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang
sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
b. Kecukupan program
•Suatu program dinilai cukup (adequancy) jika program
tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
RUANG LINGKUP PENILAIAN
7. Ruang
lingkup
Penilaian
c. Efektivitas program
Suatu program dinilai efektif (effectiveness) jika
program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan
hasil yang dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
d. Efisiensi
Suatu program dinilai efisien (efficiency) jika program
tersebut dilaksanakan dengan hasil yang dapat
menyelesaikan masalah dan juga pada waktu
pelaksanaannya tidak memerlakukan sumber daya
yang besar.
8. 2) George James
a. Upaya Program
Jika upaya (effort) yang dilaksanakan telah
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,
maka program tersebut dari sudut upaya
mendapat penilaian yang baik.
b. Penampilan Program
Jika penampilan tersebut yakni hasil yang
dicapai dinilai sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, maka program tersebut dari sudut
penampilannya mendapat penilaian yang baik.
9. 2) George James (Ljt)
c. Ketepatan Penampilan Program
Jika hasil yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, maka program tersebut dari
sudut ketepatan penampilannya mendapat penilaian
yang baik.
d. Efisiensi Program
Jika hasil yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan,
berhasil mengatasi masalah serta penggunaan
sumberdayanya terbatas, maka program tersebut
dari sudut efisiensi mendapat penilaian yang baik.
10. 3) Milton R. Roemer
Milton R. Roemer membedakan ruang lingkup
penilaian suatu program kesehatan atas enam
macam yaitu:
a. Status Kesehatan yang dihasilkan
b. Kualitas pelayanan yang diselenggarakan
c. Kuantitas pelayanan yang dihasilkan
d. Sikap masyarakat terhadap perogram kesehatan
e. Sumberdaya yang tersedia
f. Biaya yang dipergunakan
11. 4) Blum
a) Pelaksanaan program
b) Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
c) Efektifitas program
d) Efisiensi program
e) Keabsahan hasil yang dicapai oleh program
f) Sistem yang digunakan untuk melaksanakan
program
12. Ruang lingkup penilaian
Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup penilaian
tersebut secara sederhana dapat dibedakan atas
empat kelompok saja yakni:
1. Penilaian terhadap masukan
2. Penilaian terhadap proses
3. Penilaian terhadap keluaran
4. Penilaian terhadap dampak
13. EVALUASI
PERENCANAAN
EVALUASI PENAMPILAN
KERJA
EVALUASI
EFEK
EVALUASI DAMPAK
Kelayakan program thdp
kebutuhan masy. Mis:
Rencana +posyandu
(dana, kader, balita ada)
Kecocokan pelaks dan
perencanaan diarahkan
pd hasil kuntiti, kuali. Mis:
Cak.Kia=Renc/pelak
Pengaruh lgs program,
terkait pengetahuan,
sikap, motivasi, perilaku
Pengaruh program lgs dan
tdk lgs thdp kes,
demografi,
sosekonomi.KIApiramid
penduduk
DEMOGRAFI
DAMPAK
( IMPACT)
SOSIO
EKONOMI
HASIL
( OUTCOME)
LUARAN
( OUTPUT)
PERENCA
NAAN
14. Program KIA:
Cakupan bumil diperiksa lengkap 80%BBLR
turun menjadi 3%kematian bayi turun menjadi
40 o/oo- bentuk piramid penduduk berubah
Program pengobatan:
Dicapai sasaran 95% (Eval performance)
sembuh 90 %-angka kematian turun (efek )
pengeluaran menurun (saving) dan produktivitas
kerja meningkat(dampak)perubahan
pertambahan penduduk (dampak)
CONTOH EVALUASI PROGRAM KESEHATAN
16. MONITORIN
G
Monitoring lebih menekankan pada
pemantauan proses pelaksanaan.
Proses dasar dalam monitoring ini meliputi
tiga tahap yaitu:
(1) menetapkan standar pelaksanaan;
(2) pengukuran pelaksanaan;
(3) menentukan kesenjangan (deviasi)
antara pelaksanaan dengan standar dan
rencana (Suryana: 2010).
EVALUASI BERBEDA DENGAN MONITORING
17. Monitoring mempunya empat fungsi, yaitu (Dunn, 2003):
a. Ketaatan (compliance).
b. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber
dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu bagi pihak
tertentu (target) telah mencapai mereka.
c. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang
membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat
sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu
tertentu.
d. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi
yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan
mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
18.
19.
20. Skema tahap-tahap dan langkah-langkah
proses evaluasi
Tahap 1
Spesifikasi
Topik evaluasi
Tahap 2
Penyusunan
dari prosedur
evaluasi
Tahap 3
Penerapan
Evaluasi
Tentukan secara
Khusus
-Subyek/sasaran
evaluasi
-jenis evaluasi
-Tujuan evaluasi
-Alternatif kepu
tusan
Pilih
-Metode pengkajian
(study design)
-Kriteria evaluasi
-Pilih indikator
-Pilih standar (Comparati
ve standard)
-Pengukuran utk evaluasi
-Prosedur sampling
-Prosedur pul&analisi dt
-Prosedur pelaporan
-sempurnakan rencana Eval
-Uji kelayakan (feasibility)
dari evaluasi
-Bentuk organisasi ,tugas
tg jwb evaluasi
-Uji coba dan perbaiki
proses evaluasi
-Pul,analisis dan pelaporan
data
- Nilai evaluasi tsb
- Lengkapi penemuan-2
dan Rekomendasi
21. Kriteria, indikator, standar
Kriteria:ciri-ciri dan sifat dari topik penilaian yg dpt
digunakan utk melakukan pengukuran terhadap topik
tsb
Kriteria: input, kriteria output, kriteria efek dan kriteria
dampak
Indikator: suatu variabel yg bisa membantu
mengukur adanya perubahan. Penjelasan lbh rinci dari
kriteria
22. Standar: Tingkat/level atau range yg
ditetapkan untuk mengukur hasil/
performance nyata yg dipakai dg cara
membandingkannya.
Standar sering juga disebut norma, nilai
norma, nilai yg diharapkan, patokan, tolok
ukur
23. Macam standar:
Standar kebutuhan. Hasil yg dicapai dibandingkan
kebutuhan
Standar tuntutan. harapan dari suatu populasi yg
memperoleh pelayanan program dipergunakan sbg
standar utk membandingkan hasil nyata yg dicapai
Standar tujuan/perencanaan. Hasil dicapai
dibandingkan dg yg direncanakan/tujuan yg ingin
dicapai
24. Standar hasil yang lalu. Program dibandingkan dg hasil
program pada wkt yang lalu untuk menilai adanya
perubahan
Standar program/kegiatan yg sama. Hasil program
dibandingkan dg hasil program yg sejenis
Standar persyaratan/requirement. Rencana dan hasil
program dibandingkan dg persyaratan yg tlh ditentukan
sperti per UU, PP, kebijakan pemerintah, kerangka acuan
dsb
Standar profesi:Rencana program dan hasil dibandingkan
dengan apa yg ditentukan oleh tenaga profesional
25. Contoh kriteria dan indikator
Kriteria : Pelayanan Imunisasi di puskesmas
Indikator:
Jl bumil yg mendapat TT lengkap di posyandu
Jl WUS yg mendapat imunisasi TT lengkap di
posyandu
Jl bayi yg mendapat imunisasi dasar lengkap di
posyandu
26. Contoh standar
Cakupan pelayanan bumil di posyandu X dapat
dibandingkan dengan standar:
• Target perencanaan (standar tujuan)
• Cakupan th yl (standar hasil yg lalu)
• Cakupan pelayanan di posyandu Y (standar program
yg sama)
• Target yg ditetapkan menurut kebijakan pemerintah,
misalnya target menurut stratifikasi puskesmas
(standar persyaratan)
27. Kriteria Indikator Standar Pengukuran Data % Efektif
Efisien
Pelayanan di
Posyandu
Trannsformasi
input-output
Dana yg tersedia
dibandingkan dg
bumil yg dilayan
Jl bumil yg
Mendapat
Layanan di
Posyandu
(300)
Dana yg tersedia
tahun ini
(Rp.24.000) OUT
PUT
Bumil yg diilayani
tahun ini (300)
Jl bumil yg
direncanakan
dilayani di
Posyandu
(230)
Dana yg tersedia
tahun lalu
(Rp.23.000) OUT
PUT
Bumil yg diilayani
tahun lalu (230)
Jl bumil yg dilayani
dibagi dengan
jumlah bumil yg
direncana kan
Jl dana dibagi jl
bumil yg dilayani
th ini
Jl dana dibagi jl
bumil dilayani th
lalu
300
------x100
230
24.000
------
300
----------x100
23.000
-------
230
130% efektif
=80% efisiensi
OUTPUT
PROSES INPUT INPUT
Contoh Penilaian efektif dan Efisien
30. TEKNIK PENILAIAN
Praktik Sehari-hari sering digunakan teknik Ragpie Program Matrix (RPM)
RESOURCES ACTIVITY GOAL
PLANNING Uraiakan dg lengkap
sumber yg
direncanakan
Uraikan dengan
lengkap kegiatan yg
direncanakan
Uraikan dg lengkap
Tujuan yg
direncanakan
IMPLEMENTATI
ON
Uraikan dg lengkap
sumbere yg berhasil
disediakan
Uraikan dg lengkap
kegiatan yg berhasil
dilaksanakan
Uraikan dg lengkap
Tujuan yg berhasil
dicapai
EVALUATION) Uraikan dg lengkap
sumber yg telah
dimanfaartkan
Uraikan dg lengkap
kegiatan yg telah
dilaksanakan
Uraikan dg lengkap
Tujuan yg dicapai
RAGPIE PROGRAM MATRIX
31. TEKNIK PENILAIAN
Praktik Sehari-hari sering digunakan teknik Ragpie Program Matrix (RPM)
RESOURCES ACTIVITY GOAL
PLANNING
IMPLEMENTATI
ON
EVALUATION)
RAGPIE PROGRAM MATRIX
32. TEKNIK PENILAIAN
RESOURCES ACTIVITY GOAL
PLANNING BCG 25,DPT 25,POLIO 50
Bidan 5 org, Vaccine
carrier 5,Biaya transport
dan konsumsi Rp.
6000.000
Waktu pelaksanaan
pk 8 sd 11 (3 jam)
500 BAYI
IMPLEMEN
TATION
BCG 20,DPT 20,POLIO 30
Bidan 2 org,Vaccine
carrier 3,Biaya transport
dan konsumsi Rp.
2000.000
Waktu pelaksanaan
pk 10 sd 11 (2 jam)
300 BAYI
EVALUA
TION
VAKSIN 70%, Bidan 40%
Vaccine carrier 60%
Biaya transport dan
konsumsi 33 %
Waktu pelak 66%) 60%
EVALUASI PROGRAM IMUNISASI TEKNIK RPM
34. About 5000 pound Sterling (staff,
supplies, equipment and building)
An accountant’s view
Berapa biaya operasi by pass arteri
coronary di Inggeris?
35. 1 Coronary By Pass Graft=
5 Appendectomies
3 average elderly parients
500 breast cancer screening
1000 vaccination
An economist’s view=Opportunity cost
Berapa biaya (Cost) operasi by pass
arteri coronary di Inggeris?
36. IIlmu Ekonomi
Ilmu mengenai pilihan dan mempelajari
bagaimana orang memilih dengan
mempergunakan sumberdaya yang terbatas
untuk memproduksi berbagai komoditi dan
mendistribusikannya ke masyarakat untuk
dikonsumsi
(Samuelson)
37. Pertanyaan dalam Perencanaan
sektor/program kesehatan
1. Berapa banyak anggaran yg perlu dialokasikan u st program dl
sektor kes didaerah tsb dibandingkan dg program sektor lain?
(CBA)
2. Dalam sektor kes sendiri, berapa banyak anggaran yg perlu
dialokasikan u st program kes tertentu, dibandingkan program
kes lainnya dl rangka mencapai tujuan yg tlh ditentukan? (CEA)
3. Untuk mencapai target program tertentu berapa banyak
anggaran dibutuhkan? ( Cost analysis)
38. Cost benefit analysis (CBA)
Disebut juga analisis biaya manfaat
Tehnik ini dilakukan pada berbagai alternatif program
(between) untuk mencapai output yang berbeda-beda.
Teknik ini membandingkan biaya moneter dari suatu
program dengan benefit yang diharapkan yang juga
dinyatakan dalam nilai moneter.
Benefit adalah kerugian yang dapat dicegah atau cost
saving akibat pelaksanaan program tersebut.
39. Keunggulan CBA
• Memasukkan keuntungan dan biaya
social
• Sebagai dasar yang kuat guna
mempengaruhi keputusan dalam hal ini
legislatif atau sumber dana dan
meyakinkan mereka untuk menginves
tasikan dana dalam berbagai proyek.
40. Kelemahan CBA
• Terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan
manfaat sosial secara kuantitatif.
• Manfaat dan biaya yang berwujud (tangible) lebih
mudah untuk dihitung, akan tetapi yang bersifat
tidak berwujud (intangible) relatif lebih sulit
dihitung.
• Membutuhkan sumber daya manusia dengan
kemampuan dan pengetahuan yang baik untuk
melakukan perhitungan CBA.
• Tidak ada standar dalam kuantifikasi manfaat.
41. Contoh CBA dalam program pemberantasan
malaria
1. Perhitungan biaya (cost)
Kegiatan Tahun Pengeluaran
(dalam peso)
Operasional
(penyemprotan &
survailance)
1969 ---------1973 78.490.000
Post operasional
(konsolidasi &
maintenance)
1974 -------- 1977 37.880.000
Total 116.370.000
Dihitung present value u masing2 tahun dengan biaya
tsb dgn discount rate 8%/thn maka diperoleh PV
85.100.000
42. 2. Perhitungan benefit
Direct Cost Indirect Cost Maintenance Cost
-pemeriksaan fisik
-Pemeriksaan lab
-pengobatan
• Hilangnya
pendapatan karena †
• Hilangnya hari kerja
karena sakit
• berkurangnya
produktivitas
Biaya untuk
mempertahankan insiden
tetap stabil (tidak terjadi
peningkatan)
Frek pemeriksaaan fisik X
biaya per pemeriksaan
Frek pemeriksaan lab X biaya
per pemeriksaan
43. Benefit Tanpa proyek Dengan
proyek
Net benefit
Biaya langsung 15.600.000 700.000 14.900.00
Pendapatan yang hilang
karena †
71.100.000 3.900.000 67.200.000
Pendapatan yang hilang
karena sakit
12.500.000 700.000 11.800.000
Pendapatan yang hilang
karena produktivitas turun
13.600.000 700.000 12.900.000
Biaya maintenance 77.900.000 2.700.000 75.200.000
Total
Jadi BCR nya 181.900.000 : 85.100.000=2,14
181.900.000
44. Contoh CBA beberapa Progam Kes
Program Manfaat
(Benefit)
Biaya
(Cost)
BCR
Pelatihan perawat
ICU
110.000.000 10.000.000 11:1
Membuka klinik
konsultasi gizi
250.000.000 28.000.000 9:1
Membuka
pelayanan senam
hamil
70.000.000 9.000.000 8:1
Membeli peralatan
rehabilitasi medis
210.000.000 35.000.000 6:1
45. Cost effectiveness analysis (CEA)
Disebut juga analisis efektifitas biaya
Dilaksanakan dalam (within) program, untuk
mencapai tujuan yang sama.
Tekhnik ini menilai intervensi mana yang paling
murah dan paling menguntungkan dalam
pencapaian target yang sama.
Teknik ini membandingkan output dengan
biaya (moneter)
46. Contoh CEA
Alternatif Biaya Efektifitas/
target
CEA Ratio
Promosi/
Kampanye
$ 75.000 15.000 $5,0/imunisasi
Klinik $ 45.000 15.000 $3,0/imunisasi
Unit keliling $ 65.000 15.000 $4,33/imunisasi
1. Strategi alternatif imunisasi
47. Contoh CEA
Ukuran Alternatif
COST A (Klinik dg
immunisasi+Oralit)
B (Klinik+
kunjungan
lapangan)
C (Klinik+KIE
tahunan
immunsiasi)
Recurrent cost
-Personnel
-Fringe benefit
-Konsultan
-Material/supplies
-Travel/transport
-Biaya lgs lain
Sub total
9410
1294
350
5680
3300
4214
24.248
12.400
2.232
4.324
2.382
3.862
25.200
15. 642
2.816
7.320
826
3.921
30.525
2. Strategi Alternatif program Primary Health Care (PHC)
48. Contoh CEA
Ukuran Alternatif
COST A B C
Capital cost
-Building
-Equipment
-Vehicles
Sub total
TOTAL COST
2.800
83
956
3.839
28.087
1.006
406
726
2.138
27.338
1.006
102
954
2.062
32.587
2. Strategi alternatif program PHC
49. Contoh CEA
Ukuran Alternatif
OUTCOMES A B C
Jumlah ptgs kes kontak dg rmh tg
Proporsi immunsiasi anak
% Rmh tangga menggunakan
oralit
Angka kematian balita
9.762
0,814
75,6
57,1
11.326
0,867
64,6
59,5
10.489
0,873
71,4
48,6
2.Strategi Alternatif program PHC
50. Contoh CEA
Ukuran Alternatif
Cost- Effectiveness Ratio A B C
Cost/Jumlah ptgs kes kontak dg rmh
tg
Cost/Proporsi immunsiasi anak
Cost/% rmh tangga menggunakan
oralit
Cost/Angka kematian balita
2,88
34,505
371,52
68,50
2,41
31.532
423,18
74,49
3,11
37.328
456.40
57,88
2. Strategi Alternatif program PHC
51. Analisis biaya satuan (Cost Analysis)
Dengan mengetahui berapa besar biaya satuan
(Unit Cost) suatu program, baik untuk investasi
maupun opersaional, maka dpt diketahui
apakah program tsb : terjangkau (“affordable”)
Analisis semacam ini sangat membantu dalam
merencanakan target-target program kesehatan
yg lbh realistis.
52. Pengertian Biaya (Cost)
Biaya adalah semua pengorbanan yg dikeluarkan (dipakai)
untuk menghasilkan suatu produk atau output, atau untuk
mengkonsumsi sesuatu produk/output, yg dpt diukur
dengan uang.
Biaya dapat berupa uang, barang, waktu atau kesempatan
yan dikorbankan (Mardiati N, FKM UI, 2000).
Biaya satuan adalah biaya yg dihitung u/satu satuan
produk pelayanan, diperoleh dengan membagi total cost
dengan jumlah total output. (Mardiati N, FKM UI, 2000).
53. Klasifikasi Biaya- atas dasar
kegunaan
1.Biaya Investasi
2.Biaya Operasional
3.Biaya Pemeliharaan
54. BIAYA I, O DAN P
1. Biaya investasi
1. Biaya Pembangunan gedung
2. Biaya Pembelian alat medis
3. Biaya Pembelian alat non medis
4. Biaya Pendidikan staf
2. Biaya opersional
1. Biaya gaji, upah, insentif, dan biaya personil lainnya
2. Biaya obat dan bahan
3. Biaya makanan (Ut Pusk TT/RS)
4. Biaya perjalanan
5. Biaya bahan bakar
6. Biaya utility: listrik, telp, dan air dll
3. Biaya Pemeliharaan (Invesntasi)
55. Klasifikasi Biaya- atas dasar fungsi
dalam proses produksi
Direct Cost: biaya langsung
Indirect Cost: biaya tidak langsung
Pusat biaya adalah unit dimana biaya tsb dipergunakan. Dalam
proses produksi suatu barang/jasa yankes, pusat biaya dibagi
dua:
• Pusat biaya penunjang: Unit/tempat dimana biaya-biaya
tdk langsung dipergunakan.
• Pusat biaya produksi: Unit/tempat dimana biaya-biaya
langsung dipergunakan.
56. Matrik pemetaan biaya puskesmas/RS/RS
Klasifikasi biaya Biaya tak langsung Biaya langsung
Biaya investasi -Gedung
-Furniture
-Alat non medis
Kamar periksa
Meja periksa pasien Alat
medis
Biaya opersional Gaji pesuruh
Gaji petugas Adm,
manajer
ATK
Obat dan BHP
Makan pasien dll
Biaya Pemeliharaan Pemeliharaan
gdg.kantor
Pem.alat non medis
Pemeliharaan gedung
yan.pasien
Pemeliharaan alat medis
57. Cost analysis untuk pembangunan dan
pembinaan Posyandu tahun 1987
Cost Unit cost 50 Posyandu
perbulan Pertahun
-Investasi 154.216 Investasi/tahun7.710.800
Operasional
- Bantuan tunai
-Gaji/honor
-Perjalanan
- Bahan/alat habis
pakai
Sub total Biaya
Operasioonal
1.422
9.836
2.344
2.478
16.080
71.100
491.800
117.200
123.900
804.000
853.200
5.901.600
1.406.400
1.486.800
9.648.000
482.400.000
58. Perhitungan biaya investasi
yang”disetahunkan”
Annualized Fixed Cost (AFC)
IIC (1+ I ) t
AFC = ---------------------
L
AFC= Annualized Fixed Cost (Biaya yg disetahunkan)
IIC= Initialized Invesment Cost (harga beli)
I= Inflation (Inflasi rata-rata)
t= Time (Masa pakai)
L= Length ( Perkiraan masa pakai/umur ekonomis
59. UNIT COST
PENGOBATAN TB PARU
Unit cost=Total cost/Out put
Output: PASIEN Tb yg diobati 100 org
Biaya:
Investasi (Mikkroskop, dll) Rp. 20.000.00
O[erosional: (honor, konsumsi, transpoirtasi, BHP dll) Rp.
10.000.000
Pemeiharaan ( Spd motor dll ) Rp.1000.000.
Total cost: Rp.21.000.000
UNIT COST: Rp.21.000.000/100= Rp.210.000/org