SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
QUALITY:
PENGANTAR
AKREDITASI KLINIK
Apa konsep dasar
akreditasi ?
Compliance
to
Standards
Feigenbaum
Definisi absolut
Definisi individual
Definisi sosial
Mutu (Kemenkes)
Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta
dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan
kode etik profesi yang telah ditetapkan
Trilogy Juran
Quality planning
Quality control
Quality improvement
Donabedian
Paso
# 1
Quality
Dimensions
Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
Human Relations
Dimensi Mutu (Maxwell)
IOM Six
Dimensions
DOING THINGS
BETTER
(QUALITY
IMPROVEMENT)
DOING THINGS
RIGHT
DOING THE
RIGHT THINGS
(EFFECTIVENESS)
DOING THE
RIGHT
THINGS
RIGHT
1970 1980 1990 2000 ABAD 21
EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN
DOING THE
RIGHT THINGS
RIGHT BY
DEFAULT
DOING THINGS
CHEAPER
(EFFICIENCY)
Quality Management
Quality Planning
Quality Assurance
Quality Control
Cost Containment
Mutu pelayanan
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
mutu
SISTEM
PELAYANAN
Sistem
Manajemen
MASALAH
MUTU
VARIASI
PROSES
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
Proses tidak diukur dg baik
1
Proses tidak dimonitor dg baik
2
Proses tidak dikendalikan dg baik
3
Proses tidak dipelihara dg baik
4
Proses tidak disempurnakan
5
Proses tidak didokumentasi dg baik
6
Mutu pelayanan
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
Komitmen
Leadership
SISTEM
PELAYANAN
-Struktur
-Proses
-Outcome
Mengukur
Memonitor
Mengendalikan
Memelihara
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
Mengukur
Memonitor
Mengendalikan
Memelihara
Menyempurnakan
Indikator
Standar/
SPO
Ringkas, Rapih,
Resik, Rawat,
Rajin
CQI:
Siklus PDCA
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM
HIPPOCRATES’S TENET
(460-335 BC)
Source – The Philadelphia Inquirer
Crisis In Health Care
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Keselamatan Pasien
di Sarana Pelayanan
Kesehatan:
Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes sebagai
akibat tindakan yang
tidak aman”
atau “kondisi laten”
Adverse event
Injury caused by medical
management rather than
by the underlying
condition of the patient
Kejadian tidak diharapkan (KTD)
Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
Near miss
(Kejadian nyaris
cedera=KNC):
Kejadian/situasi
yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan,
trauma atau penyakit
tetapi belum terjadi
karena secara kebetulan
diketahui atau upaya
pencegahan segera
dilakukan
Kondisi
Potensial
Cedera (KPC):
suatu keadaan
yang mempunyai
potensi menimbulkan cedera
Tindakan yang tidak aman
(unsafe act):
Human error:
 Slips)
 Lapses
 Mistakes
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
Kondisi laten
(latent condition):
• Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
• Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
Kajian risiko (risk assessment)
Proses manajemen risiko
Multi-Causal
Theory
“Swiss Cheese”
diagram
(Reason, 1991)
Health care regulation
(Nihal Hafez, 1997)
SUATU AKSI SOSIAL YANG DILAKUKAN
(OLEH PEMERINTAH) UNTUK MEMPENGARUHI
SECARA
LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG TERHADAP
PERILAKU DAN FUNGSI TENAGA KESEHATAN
Mekanisme
regulasi
kesehatan
• Perijinan
(lisensi)
• Sertifikasi
• Akreditasi
• Peraturan
Perundangan
49
50
Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen
persyaratan
Standard
Akreditasi
(sukarela), contoh:
akreditasi RS, yan
med dasar
Lembaga yang
diakui, biasanya
LSM
Organisasi atau
sebagian fungsi
organisasi
Kepatuhan pada
standar, on-site
evaluation, kepatuhan
tsb tidak diharuskan
oleh hukum
Standar maksimal
yang dapat dicapai
untuk memacu
perbaikan mutu yang
kontinyu
Lisensi (wajib):
lisensi tenaga
kesehatan, lisensi
fasilitas pelayanan
Pemerintah atau
konsil
Individu atau
organisasi
Bagian dari regulasi
untuk menjamin
kompetensi minimum
Bagian dari regulasi
untuk menjamin
standar minimal suatu
fasilitas pelayanan
Standar minimal untuk
melindungi pasien,
menjamin keamanan,
dan meminimalkan
resiko
Sertifikasi
(sukarela/wajib):
sertifikasi ATLS,
sertifikasi
tehnologi
kesehatan,
sertifikasi berbagai
pusat di RS
Lembaga yang
diberi kewenangan,
pemerintah, atau
LSM
Individu/organisasi Evaluasi persyaratan
yang ditetapkan,
pendidikan/pelatihan
tambahan, dan
kompetensi di bidang
tertentu
Menunjukkan bahwa
organisasi
mempunyai
pelayanan, tehnologi
atau kapasitas khusus
Standar lembaga
(misalnya ISO) untuk
mengevaluasi
kepatuhan terhadap
spesifikasi rancangan
lembaga
Definisi Akreditasi
 ISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a national
healthcare accreditation body of the achievement of its accreditation
standards by a healthcare organisation, demonstrated through an
independent external peer assessment of that organisation’s level of
performance in relation to the standards.
 Akreditasi adalah pengakuan oleh public melalui lembaga akreditasi
pelayanan kesehatan nasional pada suatu organisasi pelayanan
kesehatan atas tingkat pencapaian terhadap standar akreditasi yang
diwujudkan melalui penilaian eksternal oleh peer secara independen
thd tingkat kinerja terkait dengan standar tsb.
AUDIT EKSTERNAL
UNTUK MENILAI SISTEM
PELAYANAN DAN SISTEM
MUTU APAKAH SUDAH
SESUAI
DENGAN STANDAR YANG
DITETAPKAN
Peraturan
Perundangan
Pedoman
Acuan
Standar
Penyelenggaraan
Pelayanan
(Produksi):
-mengukur
-memonitor
-mengendalikan
-memelihara
-menyempurnakan
-mendokumentasikan
Outcome
Pelayanan
Kepuasan
Akreditasi
Standar
Akreditasi
Kebijakan
Pedoman
Kr.Acuan
Prosedur
Manual
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Definisi:
Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik dokter dan
praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai
bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar
pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah ditetapkan
untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan.
54
PUSKESMAS
Instrumen
Akreditasi
KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS
Badan Akreditasi
Survei Akreditasi Puskesmas
SERTIFIKAT
1
2
5
4
3
6
Memenuhi / Menerapkan / Comply
UU 29 / 2004 : Praktik Kedokteran
UU 36 / 2009 : Kesehatan
PP. 65/ 2005 : P edoman dan Penerapan SPM
Permenkes 741/2008 : SPM Bid. Kes Kab/kota
Kep menkes 128/2004, : Kebijakan Dasar PKM
Kep menkes 374/2009 : SKN 2009
STANDAR
Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta
UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERN
UU 36/2009 : KESEHATAN
PP 65/2005 : PEDOMAN DAN PENERAPAN SPM
PERPRES 72/2012 : SKN
PERMENKES 741/2008 : SPM Bid KES Kab/Kota
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36/2009 : KESEHATAN
PP 65/2005 : PEDOMAN & PENERAPAN SPM
PERPRES 72/2012 : SKN
PERPRES 12/ 2013 : JKN
PERMENKES 741/2008 : SPM BID. KES
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
KONSEP DASAR AKREDITASI FASYANKES PRIMER
 UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
 UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
 UU RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ;
 Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019
 Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
JKN
 Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik
 Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
 Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes 2015 -
2019
 BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA :
 Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem
manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
 BAGI BPJS KESEHATAN :
 Sebagai syarat recredensialing FKTP
 BAGI FKTP :
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3. Meningkatkan pendidikan pada staf
4. Meningkatkan pengelolaan risiko
5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
 BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)
1. Memperkuat kepercayaan masyarakat
2. Adanya Jaminan Kualitas
56
MANFAAT AKREDITASI FKTP
AKREDITASI FKTP
PUSKESMAS
PARIPURNA
UTAMA
MADYA
DASAR
TIDAK
TERAKREDITASI
KLINIK
PRATAMA
PARIPURNA
MADYA
DASAR
TIDAK
TERAKREDITASI
DPM
TERAKREDITASI
TIDAK
TERAKREDITASI
1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN
2. UKM
3. LAYANAN KLINIS (UKP)
776 EP
1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN
2. LAYANAN KLINIS
503 EP
1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN
2. LAYANAN KLINIS
234 EP
4 Bab standar akreditasi klinik
(TOTAL 503 EP)
 Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK) : 122
EP
 Bab II Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) :
151 EP
 Bab III Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK):
172 EP
 Bab IV Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) : 58 EP
Struktur standar
Bab:
Standar:
Kriteria :
Pokok Pikiran:
Elemen Penilaian
Bab I (standar akreditasi klinik)
Persyaratan Umum Klinik
Standar
1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana, peralatan,
dan ketenagaan.
Persyaratan Lokasi
Kriteria
1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
Pokok Pikiran:
 Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan sesuai
rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk.
 Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan
kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam rencana strategik Klinik atau rencana
pembangunan Klinik
Elemen Penilaian:
1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang daerah
dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah
3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan
kesehatan
4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku
Pelaksanaan survei
 Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen eksternal
dan internal
 Telusur:
 Wawancara:
 Pimpinan puskesmas
 Penanggung jawab program
 Staf puskesmas
 Lintas sektor
 Masyarakat
 Pasien, keluarga pasien
 Observasi:
 Pelaksanaan kegiatan
 Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan (rekaman/records)
Tim Konsultan
 1. Nama: dr. C. Tjahjono Kuntjoro MPH, DrPH
 Konsultan manajemen mutu PKMK-FK UGM
 2. Nama: dr. Soenoe Juwana MKes, MMR
 Konsultan, Purna tugas Widyaiswara Bapelkes Salaman
 3. Nama: dr. Lina Kurniawati MPH
 Konsultan, Purna tugas Ka Badan KB & PP Kab Purworejo
 4. Nama: Djemingin Pamungkas MKes
 Jabatan:
 Konsultan, Purna tugas Widyaiswara BPTPK Provinsi Jawa
Tengah
AKREDITASI KLINIK

More Related Content

Similar to AKREDITASI KLINIK

Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxErniChan1
 
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptxityarsipanti
 
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSukebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSussuser4b5b18
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUArdhi25
 
KONSEP MUTU BANGKA.pptx
KONSEP MUTU BANGKA.pptxKONSEP MUTU BANGKA.pptx
KONSEP MUTU BANGKA.pptxssuser629316
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal pjj_kemenkes
 
Materi 1 (dr. yahya) 1
Materi 1 (dr. yahya) 1Materi 1 (dr. yahya) 1
Materi 1 (dr. yahya) 1rahmadefi
 
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesKebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesSamuel Hadjo
 
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxPENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxMYusufFikri
 
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptxDiahAnjarini2
 
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesKebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesperawatonline
 
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia RahmiMANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Penilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfPenilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfWidaAfrida
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Erwin santosa
 
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013SUKMADINI WIRATNAWATI
 
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdfAngger20
 

Similar to AKREDITASI KLINIK (20)

Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
 
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
 
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSukebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
kebijakan penyelenggaraan akreditasi RSu
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
 
KONSEP MUTU BANGKA.pptx
KONSEP MUTU BANGKA.pptxKONSEP MUTU BANGKA.pptx
KONSEP MUTU BANGKA.pptx
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
 
Materi 1 (dr. yahya) 1
Materi 1 (dr. yahya) 1Materi 1 (dr. yahya) 1
Materi 1 (dr. yahya) 1
 
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesKebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptxPENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
PENERAPAN_BAB_5_DRAFT_SIAP_REVISI_PASCA_UJI_PUBLIK.pptx
 
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 2 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
 
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakesKebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
Kebijakan standardisasi dan sertifikasi nakes
 
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia RahmiMANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN- Safirina Aulia Rahmi
 
Penilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdfPenilaian mutu.pdf
Penilaian mutu.pdf
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )
 
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA Mutu asuhan keperawatan rangki    AKPER PEMKAB MUNA
Mutu asuhan keperawatan rangki AKPER PEMKAB MUNA
 
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
Akreditasi puskesmas-dan-klinik-ihqn-2013
 
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
 
Mutu asuhan keperawatan rangki
Mutu asuhan keperawatan rangkiMutu asuhan keperawatan rangki
Mutu asuhan keperawatan rangki
 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

AKREDITASI KLINIK

  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 10. Mutu (Kemenkes) Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Trilogy Juran Quality planning Quality control Quality improvement
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 23.
  • 24. DOING THINGS BETTER (QUALITY IMPROVEMENT) DOING THINGS RIGHT DOING THE RIGHT THINGS (EFFECTIVENESS) DOING THE RIGHT THINGS RIGHT 1970 1980 1990 2000 ABAD 21 EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN DOING THE RIGHT THINGS RIGHT BY DEFAULT DOING THINGS CHEAPER (EFFICIENCY)
  • 25. Quality Management Quality Planning Quality Assurance Quality Control Cost Containment
  • 26.
  • 29. Penyebab masalah mutu: Variasi Proses Proses tidak diukur dg baik 1 Proses tidak dimonitor dg baik 2 Proses tidak dikendalikan dg baik 3 Proses tidak dipelihara dg baik 4 Proses tidak disempurnakan 5 Proses tidak didokumentasi dg baik 6
  • 32.
  • 33. PRIMUM, NON NOCERE FIRST, DO NO HARM HIPPOCRATES’S TENET (460-335 BC)
  • 34. Source – The Philadelphia Inquirer Crisis In Health Care Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Keselamatan Pasien di Sarana Pelayanan Kesehatan: Upaya yang dirancang untuk: mencegah terjadinya adverse outcomes sebagai akibat tindakan yang tidak aman” atau “kondisi laten”
  • 39. Adverse event Injury caused by medical management rather than by the underlying condition of the patient Kejadian tidak diharapkan (KTD)
  • 40. Kejadian Tidak Cedera (KTC): Terjadi penanganan klinis yang tidak sesuai pada pasien tetapi tidak terjadi cedera
  • 41. Near miss (Kejadian nyaris cedera=KNC): Kejadian/situasi yang sebenarnya dapat menimbulkan kecelakaan, trauma atau penyakit tetapi belum terjadi karena secara kebetulan diketahui atau upaya pencegahan segera dilakukan
  • 42. Kondisi Potensial Cedera (KPC): suatu keadaan yang mempunyai potensi menimbulkan cedera
  • 43. Tindakan yang tidak aman (unsafe act): Human error:  Slips)  Lapses  Mistakes Violation (pelanggaran) Sabotage (sabotase)
  • 44. Kondisi laten (latent condition): • Sistem yang kurang tertata yang menjadi predisposisi terjadinya error • Sumber daya yang tidak memenuhi persyaratan
  • 45.
  • 46. Menetapkan lingkup Manajemen risiko Identifikasi risiko Analisis risiko Evaluasi risiko Tindakan/treatment terhadap risiko Komunikasi dan Konsultasi pd stakeholders Monitoring, audit dan Tinjauan (review) Dukungan internal Kajian risiko (risk assessment) Proses manajemen risiko
  • 48. Health care regulation (Nihal Hafez, 1997) SUATU AKSI SOSIAL YANG DILAKUKAN (OLEH PEMERINTAH) UNTUK MEMPENGARUHI SECARA LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG TERHADAP PERILAKU DAN FUNGSI TENAGA KESEHATAN
  • 50. 50 Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen persyaratan Standard Akreditasi (sukarela), contoh: akreditasi RS, yan med dasar Lembaga yang diakui, biasanya LSM Organisasi atau sebagian fungsi organisasi Kepatuhan pada standar, on-site evaluation, kepatuhan tsb tidak diharuskan oleh hukum Standar maksimal yang dapat dicapai untuk memacu perbaikan mutu yang kontinyu Lisensi (wajib): lisensi tenaga kesehatan, lisensi fasilitas pelayanan Pemerintah atau konsil Individu atau organisasi Bagian dari regulasi untuk menjamin kompetensi minimum Bagian dari regulasi untuk menjamin standar minimal suatu fasilitas pelayanan Standar minimal untuk melindungi pasien, menjamin keamanan, dan meminimalkan resiko Sertifikasi (sukarela/wajib): sertifikasi ATLS, sertifikasi tehnologi kesehatan, sertifikasi berbagai pusat di RS Lembaga yang diberi kewenangan, pemerintah, atau LSM Individu/organisasi Evaluasi persyaratan yang ditetapkan, pendidikan/pelatihan tambahan, dan kompetensi di bidang tertentu Menunjukkan bahwa organisasi mempunyai pelayanan, tehnologi atau kapasitas khusus Standar lembaga (misalnya ISO) untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap spesifikasi rancangan lembaga
  • 51. Definisi Akreditasi  ISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a national healthcare accreditation body of the achievement of its accreditation standards by a healthcare organisation, demonstrated through an independent external peer assessment of that organisation’s level of performance in relation to the standards.  Akreditasi adalah pengakuan oleh public melalui lembaga akreditasi pelayanan kesehatan nasional pada suatu organisasi pelayanan kesehatan atas tingkat pencapaian terhadap standar akreditasi yang diwujudkan melalui penilaian eksternal oleh peer secara independen thd tingkat kinerja terkait dengan standar tsb.
  • 52. AUDIT EKSTERNAL UNTUK MENILAI SISTEM PELAYANAN DAN SISTEM MUTU APAKAH SUDAH SESUAI DENGAN STANDAR YANG DITETAPKAN
  • 54. AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA Definisi: Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik dokter dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan. 54
  • 55. PUSKESMAS Instrumen Akreditasi KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS Badan Akreditasi Survei Akreditasi Puskesmas SERTIFIKAT 1 2 5 4 3 6 Memenuhi / Menerapkan / Comply UU 29 / 2004 : Praktik Kedokteran UU 36 / 2009 : Kesehatan PP. 65/ 2005 : P edoman dan Penerapan SPM Permenkes 741/2008 : SPM Bid. Kes Kab/kota Kep menkes 128/2004, : Kebijakan Dasar PKM Kep menkes 374/2009 : SKN 2009 STANDAR Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERN UU 36/2009 : KESEHATAN PP 65/2005 : PEDOMAN DAN PENERAPAN SPM PERPRES 72/2012 : SKN PERMENKES 741/2008 : SPM Bid KES Kab/Kota KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM UU 29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERAN UU 36/2009 : KESEHATAN PP 65/2005 : PEDOMAN & PENERAPAN SPM PERPRES 72/2012 : SKN PERPRES 12/ 2013 : JKN PERMENKES 741/2008 : SPM BID. KES KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM KONSEP DASAR AKREDITASI FASYANKES PRIMER  UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;  UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;  UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah  UU RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan ;  Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019  Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN  Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik  Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat  Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes 2015 - 2019
  • 56.  BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA :  Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta penerapan manajemen risiko  BAGI BPJS KESEHATAN :  Sebagai syarat recredensialing FKTP  BAGI FKTP : 1. Memberikan keunggulan kompetitif 2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas . 3. Meningkatkan pendidikan pada staf 4. Meningkatkan pengelolaan risiko 5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf 6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja 7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.  BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA) 1. Memperkuat kepercayaan masyarakat 2. Adanya Jaminan Kualitas 56 MANFAAT AKREDITASI FKTP
  • 57. AKREDITASI FKTP PUSKESMAS PARIPURNA UTAMA MADYA DASAR TIDAK TERAKREDITASI KLINIK PRATAMA PARIPURNA MADYA DASAR TIDAK TERAKREDITASI DPM TERAKREDITASI TIDAK TERAKREDITASI 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 2. UKM 3. LAYANAN KLINIS (UKP) 776 EP 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 2. LAYANAN KLINIS 503 EP 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 2. LAYANAN KLINIS 234 EP
  • 58. 4 Bab standar akreditasi klinik (TOTAL 503 EP)  Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK) : 122 EP  Bab II Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) : 151 EP  Bab III Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK): 172 EP  Bab IV Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) : 58 EP
  • 60. Bab I (standar akreditasi klinik) Persyaratan Umum Klinik Standar 1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana, peralatan, dan ketenagaan. Persyaratan Lokasi Kriteria 1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah Pokok Pikiran:  Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan sesuai rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk.  Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam rencana strategik Klinik atau rencana pembangunan Klinik Elemen Penilaian: 1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan 2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah 3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan 4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku
  • 61. Pelaksanaan survei  Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen eksternal dan internal  Telusur:  Wawancara:  Pimpinan puskesmas  Penanggung jawab program  Staf puskesmas  Lintas sektor  Masyarakat  Pasien, keluarga pasien  Observasi:  Pelaksanaan kegiatan  Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan (rekaman/records)
  • 62. Tim Konsultan  1. Nama: dr. C. Tjahjono Kuntjoro MPH, DrPH  Konsultan manajemen mutu PKMK-FK UGM  2. Nama: dr. Soenoe Juwana MKes, MMR  Konsultan, Purna tugas Widyaiswara Bapelkes Salaman  3. Nama: dr. Lina Kurniawati MPH  Konsultan, Purna tugas Ka Badan KB & PP Kab Purworejo  4. Nama: Djemingin Pamungkas MKes  Jabatan:  Konsultan, Purna tugas Widyaiswara BPTPK Provinsi Jawa Tengah