Pemil Herdiana membahas mental workload dan situational awareness. Topik utama meliputi teori dasar perhatian, memori, dan hubungannya dengan beban kerja serta kesadaran situasi. Metode pengukuran meliputi kinerja, subjektif, fisiologi, dan penggunaan pengukuran ganda. Desain sistem dapat meminimalisasi beban kerja dengan otomatisasi adaptif, desain tampilan, dan aplikasinya dalam berbagai bidang seperti transportasi, kedokteran,
2. PORTOFOLIO
Nama : Pemil Herdiana
Usia : 20 Tahun
Alamat : Bukit Cimanggu City S9C no 20
Fakultas : S1-Psikologi, Universitas Pancasila
Semester : 6 (enam)
Mata Kuliah : Human Engineering
No. Tlp : 0813-2217-2405
E-mail : pemil.herdiana99@gmail.com
3. MATERI PEMBAHASAN
1. Theoritical Underpinnings of Mental
Workload and Situation Awareness
• Attention and workload
• Memory and situation awareness
• Mental workload and situation awareness
2. Metrics of Mental Workload and Situation
Awareness
• Performance measures
• Subjective measures
• Physiological measures
• Multiple Measures of Workload and Situation
Awareness
3. Design for Mental Workload and Situation
Awareness: Integrated Approach to Optimizing
System Performance
• Transportation
• Adaptive automation
• Medicine
• Display design
4. 1. Theoritical Underpinnings of Mental Workload and
Situation Awareness
1.1 Attention and workload
Parasuraman et al. (2008) mendefinisikan mental beban kerja sebagai “hubungan antara fungsi yang berhubungan
dengan sumber daya mental yang dituntut oleh tugas dan sumber daya yang tersedia untuk dipasok oleh operator
manusia. Terdapat 2 faktor penentu utama dari mental beban kerja yaitu :
• Tuntutan tugas eksogen : Kesulitan tugas, prioritas tugas, kontijensi situasi.
• Perhatian atau pemrosesan endogen, sumber daya untuk mendukung pemrosesan informasi : mempersepsi,
memperbarui memori, perencanaan, keputusan pembuatan, dan pemerosesan respons.
1.2 Memory and situation awareness
Situation awareness (SA) didefinisikan oleh Endsley (1990) adalah "persepsi elemen dalam lingkungan dalam volume
waktu dan ruang, pemahaman makna mereka, dan proyeksi status mereka dalam waktu dekat”. Yang artinya persepsi
diwaktu sekarang atau pun di masa lalu. Sehingga SA paling dekat hubungan nya dengan persepsi dan memori yang
bekerja.
1.3 Mental workload and situation awareness
Wickens (2001) membandingkan antara mental beban kerja dengan situasi kewaspadaan yaitu bahwa mental beban
kerja pada dasarnya sebuah konstruksi yang energik, di mana properti kuantitatif lebih dominan dari sifat kualitatif,
sebagai yang paling banyak elemen penting. Sedangkan situasi kewaspadaan pada dasarnya adalah konsep kognitif, di
mana masalah kritis adalah akurasi operator yang sedang berlangsung memahami situasi (properti kualitatif).
5. 2. Metrics of Mental Workload and Situation Awareness
2.1 Performance measures
Terdapat 2 kategori utama workload berbasis kinerja yaitu kinerja primary task dan kinerja sekunder. Vidulich (2003) menunjukkan
bahwa tugas sekunder pada metode penilaian beban kerja dan metode penilaian SA adalah tindakan prototipikal konsep teoritis di
balik beban kerja dan SA.
2.2 Subjective measures
Tsang (1987) dan Vidulich (1994) mengidentifikasi 3 variabel yang berguna untuk kategorisasi teknik penilaian subjektif. Yaitu
dimensi, gaya evaluasi dan kedekatan. Dimensi merunjuk kepada pengalaman sepanjang satu dimensi atau beberapa dimensi.
Gaya evaluasi mengacu kepada peringkat absolut dari suatu pengalaman atau peringkat relatif membandingkan satu pengalaman
kepada yang lain. Kemudian yang terakhir kedekatan yaitu membedakan antara subjektif metrik yang dirancang untuk digunakan
setelah pengalaman akan dinilai sehingga akan di gunakan pada akhir sesi atau bahkan di akhir percobaan.
2.3 Physiological measures
Penilaian ini berfokus pada otak karena digunakan untuk mengukur aktivitas otak dalam mental kerja, menghipotesiskan aspek
intensitas dan aspek struktural untuk mental kerja sehingga dilihat dari ukuran otak yang peka terhadap manipulasi parametrik
tuntutan tugas dan diagnosis jenis-jenis kognitif yang terlibat dalam kinerja tugas tertentu.
2.4 Multiple measures of workload and situation awareness
Ada beberapa aspek yang dilihat untuk penilaian beban kerja dan situasi kewaspadaan :
Menyediakan informasi global mengenai mental beban kerja
Tidakan yang dapat memberikan lebih banyak informasi diagnostik yang mengganggu atau tidak sensitif terhadap aspek
kepentingan lainya.
Tindakan sensitif dapat dikumpulkan pada kondisi terbatas.
6. 3. Desain for mental workload and situational awareness: Integrated
approach to optimizing system performance
TRANSPORTATION
• Diawal mental beban kerja dan situasi kewaspadaan dilakukan pada domain
penerbangan. Akan tetapi saat ini terjadi perkembangan pada bidang transportasi
sehingga terdapat kebutuhan berkelanjutan. Salah satunya yaitu kendaraan udara
tidak berpenghuni (UAV atau uninhabited aerial vechiles). UAV operasinya ditandai
dengan ketergantungan yang tinggi pada sistem otomatis dan menimbulkan tantangan
yang unik pada operator kemampuan kognitif.
ADAPTIVE AUTOMATION
• Digunakan untuk meringankan beban menutut operator sehingga dapat
meningkatkan sistem kinerja dan mengurangi kesalahan.
MEDICINE
• Dimana beban kerja dan penilaian sistem kewaspadaan membuat in-road dalam
kedokteran, terutama di dalam pengaturan operasi bedah. Paralel antara penerbangan
dan banyak cabang kedokteran semakin meningkat. Baik penerbangan dan obat-obatan
membuat banyak hal menggunakan teknologi canggih untuk memenuhi permintaan
operasi mereka yang kompleks, dinamis, dan kritis terhadap keselamata
DISPLAY DESIGN
• Tampilan dapat digunakan untuk mendukung kinerja tanpa menimbulkan beban kerja
yang berlebihan. Contohnya tampilan pada fitur.