Surat Roma adalah surat Paulus kepada jemaat di Roma yang ditulis di Korintus pada akhir perjalanan ketiganya. Surat ini membahas tentang dosa manusia, pembenaran melalui iman kepada Kristus, dan kehidupan baru bagi orang percaya. Paulus bermaksud mempererat hubungan dengan jemaat Roma serta meminta dukungan untuk perjalanannya ke Spanyol.
2. • Waktu dan Tempat Penulisan
Surat Roma ditulis di Korintus (15:32), agaknya pada akhir
perjalanan Paulus yang ketiga (15:25).
Keadaan Paulus pada saat itu digambarkan dalam Kis 20:2-3. Pada
waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh dia, sehingga ia
terpaksa membatalkan pelayaran ke Siria dan mengambil jalan darat
ke Filipi.
3. • Jemaat Alamat Surat Roma
Pengetahuan kita tentang jemaat Roma pada masa itu tidak lengkap.
yang pasti jemaat itu tidak didirikan oleh Paulus.
Suetonius (seorang pengarang Roma) memberitakan bahwa pada
tahun 49 M kaisar Claudius mengusir semua orang Yahudi dari Roma
karena mereka bertengkar atas hasutan seorang yang bernama
‘Krestus’ (bnd. Kis 18:1 dyb) - sebelum tahun 49 M telah ada orang
kristen di Roma dan mereka dari suku Yahudi.
pada saat Paulus menulis suratnya, kaum Yahudi telah diperbolehkan
kembali ke Roma (16:3) - tahun 54 Klaudius mati digantikan oleh Nero
yang menyadari kaum Yahudi ikut membangun prekonomian Roma.
Jadi jemaat Roma terdiri dari orang Yahudi (4:1; 7:4-6; mungkin juga
orang lemah dalam 14-15) dan orang non-Yahudi (1:5 dan 13; 11:13).
tampaknya mayoritas non-Yahudi
6. • Tujuan Penulisan Surat Roma
1. Berkenalan dengan jemaat, yang tidak didirikan oleh Paulus dan
saling menguatkan iman (1:11).
2. Meminta dukungan keuangan dan penyediaan sarana untuk
perjalanan ke Spanyol yang sedang direncanakan Paulus (15:24)
3. Meminta doa syafaat jemaat Roma berhubung dengan konfrontasi
dengan orang Yahudi di Yerusalem (15:30-31)
4. Meredakan perselisihan yang sedang berlangsung dalam jemaat
Roma (14:1-15:13).
7. • Pendekatan Surat Roma Berdasarkan (4)
1. Pasal 1-8
A. Dosa
Paulus memulai surat ini dengan melihat pada dosa di kota
Roma
kedua kelompok di jemaat Roma adalah orang berdosa
orang Yahudi tidak lebih baik dari orang non-Yahudi, demikian
juga sebaliknya
Kematian Kristus berlaku untuk kedua golongan itu
B. Pembenaran
Paulus meliput cara yang melaluinya orang berdosa dapat
dinyatakan sebagai orang kudus yang tanpa salah dihadapan
Tuhan
Paulus menyatakan bagaimana Yahudi dan non-Yahudi
dibenarkan dengan cara yang sama , yaitu oleh iman
8. C. Penyalahgunaan Kebebasan dan Legalisme
Pasal 6-7 Paulus menyoroti 2 masalah khusus dari kedua kelompok
itu dengan Injil
1. orang bukan Yahudi cenderung kepada penyalahgunaan kebebasan -
kemerdekaan mereka dalam Kristus mengijinkan mereka untuk
mengabaikan hukum-hukum ilahi - pasal 6 Penyelesaiannya
2. orang Yahudi cenderung kepada legalisme, mereka menyangka dengan
melakukan hukum Taurat memberi mereka jasa di hadapan Allah - pasal 7
penyelesaiannya
3. pasal 8 Paulus menulis tentang kemerdekaan dari Roh dan menjelaskan
bagaimana hal itu menyatukan orang Yahudi dan orang non-Yahudi
9. 2. Pasal 9-11
Orang non-Yahudi berpikir bahwa mereka adalah Israel baru, yang menggantikan
orang Yahudi, yang kini ada diluar rencana Tuhan maka pasal 9-11 mengurus
ketegangan ini.
Gereja mengantikan Israel (teologi penggantian) - nama israel tidak pernah
diberikan kepada gereja dalam PB.
Paulus mengingatkan pembacanya bahwa Tuhan belum selesai dengan orang
Yahudi - hanya karena mereka menolak Dia.
Paulus memberitahu orang non-Yahudi ‘jangan sombong sebab orang Yahudi
dipotong keluar, sebab merekapun akan dipotong jika tidak hidup dalam kebaikan
Tuhan
Paulus juga menambahkan bahwa suatu hari seluruh Israel akan diselamatkan
Paulus memberitahu bahwa semuanya orang berdosa dan dibenarkan oleh iman,
dan Paulus menyebut orang non-Yahudi adalah anak-anak Abraham oleh iman,
dengan memakai istilah yang tadinya hanya diuntukkan bagi orang Yahudi
10. 3. Pasal 12-15
Tema tentang ketegangan Yahudi dan non-Yahudi berlanjut di pasal 12-15,
meski bagian ini mengenai hal-hal praktis
Makanan
hari sabat / hari minggu
Keduanya dintuntut untuk hidup:
Dalam ibadah yang sejati, tidak menjadi serupa dengan dunia dan melayani
sesuai dengan karunia yang diberikan oleh Allah (12)
Hidup dalam kasih (12:9-21; 13:1-7)
Taat kepada pemerintah (13:1-7)
tidak menghakimi dan tidak memberi batu sandungan (14)
tidak mencari kesenangannya sendiri tapi mencari kesenangan orang lain
(15;1-13)
11. 4. Pasal 15:14 - 16:27
Paulus menceritakan pelayanan pekabaran Injilnya (15: 14-21)
Harapan Paulus untuk datang ke Roma (15:2-33)
Paulus mengingat orang-orang yang bersama dengan dia (16:1-24)
Doksologi (16:25-26)
12. I. Bagian Pembukaan
1:1-17
• Surat Paulus kepada jemaat di Roma merupakan surat terpanjang dalam PB.
Panjangnya jauh melebihi surat apapun dari zaman Heleneistis yang masih
tersimpan.
• Dalam preskrip (kepala) surat ini Paulus memakai rumus salam yang lazim
dipakai pada zaman itu - mengandung nama pengirim (ay 1-6) pada nama
pengirim ditambahkannya gelar-gelar yang disandangnya dan tugas yag
diembannya, nama orang yang kepadanya surat ditujukan (ay 7a) dan salam
(ay 7b).
• Bagian pembukaan ini dibagi:
1. Salam (1:1-7)
2. Paulus ingin ke Roma (1:8-15)
3. Menjadi Tema Surat : Injil itu Kekuatan Allah (1:16-17)
13. II. Berdasarkan Perbuatan, Tak Seorang pun yang Benar
1:18-3:20)
• Setelah dalam ayat 16-17 Paulus menyatakan kebenaran Allah, kini
Paulus akan mulai memaparkan kebenaran itu.
• Paulus memulai dengan menyampaikan tentang murka Allah atau
hukuman Allah atas dosa manusia
• Pasal 1:18-3:20 dibagi menjadi:
1. 1:18-32; penilaian negatif terhadap bangsa-bangsa non Yahudi
2. 2:1-11; Paulus menyatakan bahwa orang (Yahudi) yang menghukum
sesamanya karena dosanya, akan mengalami hukuman yang sama
kalau mereka ternyata melakukan dosa yang sama - Allah tidak
memandang bulu
14. 3. 2:12-16; pengetahuan akan hukum Allah pun tidak melindungi kita
dari hukuman Allah, sebab hanya pelaku hukum itulah yang luput
dari hukuman tersebut.
4. 2:17-24; Paulus langsung mengenakan apa yang telah dikatakannya
dalam ayat 1-16 kepada orang Yahudi (termasuk orang Yahudi
kristen yang masih mengandalkan hukum Taurat). merekalah yang
menghukum orang lain dan yakin dirinya lebih suci dari orang lain.
sunat tidak dapat menolong mereka (2:25-29) kalau mereka tidak
benar-benar melakukan hukum Taurat.
5. 3:1-8; Paulus menangkis salah paham yang mungkin muncul
berdasarkan uraian yang terdapat dalam pasal 2
15. 6. 3:9-20; ia, kembali ke pokok utama. Kalau orang Yahudi tidak
melakukan hukum Taurat, merreeka tidak mempunyai kelebihan
atas orang non-Yahudi. Hukum Taurat sendiri yang menyatakan
bahwa mereka adalah orang berdosa (ayat 10-18)
Kes. Bangsa pilihan Allah sudah dinyatakan berdosa, apalagi bangsa-
bangsa lain sehingga dinyatakan “tidak seorangpun dapat dibenarkan
dihadapan Allah” (3:20).
16. III. Manusia Dibenarkan Hanya Oleh Iman
3:21-4:25
1. Manusia Dibenarkan karena Iman (3:21-26)
• Kebenaran Allah dinyatakan - pembenaran manusia ><
tidak ada hubungannya dengan hukum Taurat
• Kitab Taurat dan kitab para nabi bersaksi (Kej 3:15, 21;
6:1-8; 12:1-3 Kel 12; Bil 21:8-9; Ul 18:18-19; Yes 53 dll
bnd. Yoh 5:39; Luk 24:44) - Allah membenarkan orang
yang beriman dalam Yesus Krsitus - Tidak ada perbedaan
(ay 23-24) - oleh kasih karunia dibenarkan dengan cuma-
cuma
• Ketentuan Allah - pendamaian - darah
17. 2. Tidak ada dasar untuk bermegah (3:27-31)
Manusia dibenarkan karena iman
Satu Allah yang membenarkan orang Yahudi dan non Yahudi
diskusikan ay 31
3. Abraham dibenarkan Karena Iman(4:1-8)
Bukti pembenaran Allah berdasarkan iman (Kej 15:6 lih. 17)
4. Abraham menjadi bapa semua orang percaya, yang bersunat dan
yang tak bersunat (4:9-12)
5. Janji diterima lewat iman, bukan lewat hukum Taurat (4:13-16)
Janji Allah tidak terikat pada pelaksanaan hukum Taurat
Hukum Taurat tak mungkin menganugerahkan harta yang dijanjikan itu
Hanya iman yang memungkinkan Abraham memperolehnya
18. 6. Iman Abraham bersandar hanya pada kuasa Allah Pencipta
(4:17-22)
Janjia Allah menjadi tempat Abraham bersandar - lih keadaan
Abraham dan Sara
Keadaannya - iman Abraham malah bertambah kuat
Kekuatan iman itu menjadi nyata dalam dua hal:
1. Abraham memuliakan Allah
2. Abraham penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa
Sifat iman Abraham (kej 17:1, 5; 15:5; 17:17)
7. Orang yang percaya kepada Kristus memperoleh karunia
yang diterima Abraham (4:23-25)
19. IV Kehidupan Baru Berdasarkan Pembenaran
5:1-8:39
A. Orang Percaya Telah Masuk Ke dalam Kerajaan Kasih Karunia (5:1-21)
1. Pembenaran menghasilkan damai dengan Allah (5:1-11)
• damai sejahtera tidak mengacu pada perasaan batin, perasaan aman sentosa, tetapi
pada keadaan yang berlaku antara Allah dengan manusia: permusuhan antara Allah
dengan manusia - Tuhan sendiri bertindak (3:25) dan tindakan itu mahal sekali bagi
diri-Nya; permusuhan menjadi persahabatan (pembenaran = persahabatan)
• beroleh jalan masuk kepada kasih karunia:
pengharapan akan menerima kemuliaan Allah
bermegah dalam kesengsaraan - ketekunan - tahan uji - menimbulkan pengharapan
pengharapan tidak mengecewakan
Kristus telah mati ketika kita masih berdosa
diselamatkan dari murka Allah
diperdamaikan dengan Allah
• Kehidupan orang percaya ditandai dengan bermegah meliputi bergembira, menaruh
kepercayaan penuh dan memuji-muji Dia
20. 2. Adam dan Kristus (5:12-21)
• Paulus menegaskan bahwa melalui karya Kristus, Ia mendirikan umat yang
baru sebagai ganti umat manusia yang lama.
• hubungan antara Kristus dengan umat yang baru itu digambarkannya melalui
perbandingan dengan peranan Adam sebagai perintis umat manusia yang
lama.
• ay 15-17 Paulus lebih dulu menonjolkan perbedaan antara Adam dan Kristus -
mencegah salah paham mengenai kesamaan yang ada. Kesamaan
diungkapkan di ayat 18.
• Paulus menegaskan bahwa memang aa satu kesamaan, yaitu kedudukan
masing-masing sebagai ‘yang satu’ berhadapan dengan umat manusia, yang
nasibnya ditentukan.
21. • Kesimpulan 5:12-21
1. Cara dan jangkauan pendamaian yang telah dihasilkan oleh kematian Yesus
Kristus; caranya, ialah oleh rahmat, melalui pembenaran,- bukan dengan
cara hukum Taurat, jangkauannya seluas umat manusia - bukan hanya
umat Israel
2. Sebagaimana permusuhan dengan Allah meliputi seluruh umat manusia,
begitu pula halnya pendamaian, yang meniadakan permusuhan itu.
22. B. Orang Percaya Telah Menempuh Kehidupan Baru Bersama Kristus
(6:1-23)
• 1:18-3:20; tidak ada yang benar, seorang pun tidak, dan bahwa
seluruh dunia jatuh kebawah hukuman Allah
• 3:21-5:11; kebenaran Allah dinyatakan tanpa hukum Taurat.
Kebenaran Allah itu adalah kebaikan-Nya kepada orang-orang
berdosa. Hal itu tampak dalam diri Yesus Kristus dan karya-Nya.
• 5:12-21; Perbuatan/dosa Adam - maut bagi seluruh umat manusia.
Perbuatan Yesus Kristus/kasih karunia kebenaran untuk hidup yang
kekal
23. 1. Mati dan bangkit dengan Kristus (6:1-14)
• Dibaptis = menjadi pengikut (1 Kor 10:2)
• Dibabtis menjadi satu dengan Kristus; satu dengan kematian-Nya dan
satu dengan kebangkitan-Nya
• Mati bagi dosa
• Bangkit untuk kemuliaan Bapa
• cara memandang diri menjadi baru: telah mati bagi dosa, tetapi hidup
bagi Allah dalam Kristus Yesus
• menyerahkan anggota-anggota tubuh menjadi senjata kebenaran
24. 2. Dua macam Perhambaan (6:15-23)
1. Hamba Dosa
• Memimpin kepada kematian
• Membawa kepada kecemaran,
kedurhakaan
• Bebas dari kebenaran
• Menyebabkan malu
• Kesudahannya kematian
2. Hamba Kebenaran
• Memimpin kepada kebenaran
• Membawa kepada pengudusan
• Kesudahannya ialah hidup yang
kekal
25. C. Orang Percaya Dibebaskan dari Kurungan Hukum Taurat. Peran
Hukum Taurat Dalam Kehidupan Manusia (7:1-26)
• Pasal 6 Paulus telah menyatakan bahwa orang percaya bebas dari
kuasa dosa
• Pasal 7 Paulus memberi penjelasan lebih lanjut tentang kebebasan
itu: kebebasan dari kuasa dosa adalah kebebasan dari kuasa hukum
Taurat
• 7:1-6 sejajar dengan 6:15-23 pemberitaan mengenai pergantian
kuasa yang telah dialami orang percaya dalam babtisan dan yang
membuat mereka berbuah bagi Allah
• Akan tetapi, dalam 7:1-6 muncul unsur baru dibandingkan dengan
pasal 6. Pasangan yang dipertentangkan bukan lagi dosa-kebenaran,
melainkan daging-Roh (dua tuan dalam diri manusia - dua asas
kehidupan dalam diri manusia; pertentangan daging dan Roh)
26. 1. Orang percaya telah dibebaskan dari kurungan hukum Taurat (7:1-6)
• Oleh tubuh Kristus, kita telah mati bagi hukum Taurat - supaya kita menjadi
milik Dia yang telah dibangkitkan dari antara orang mati agar berbuah bagi
Allah
• Dibebaskan dari kurungan hukum Taurat - telah mati bagi hukum Taurat,
sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh
2. Ayat 7-12 hukum Taurat bukan dosa, tetapi dosa menyalahgunakan hukum
Taurat untuk menjatuhkan dan mematikan manusia
• Dosa telah ada sebelum hukum Taurat
• Yang menimbulkan keinginan dalam diri ‘aku’ bukan hukum itu, melainkan
dosa
• Namun harus diakui bahwa kehadiran hukum Taurat terhadap
‘aku’berdampak negatif: olehnya ‘aku’ mengenal dosa dan dengan
perantaraan hukum Taurat dosa dapat membunuh aku
27. 3. Hubungan segitiga: Hukum Taurat, dosa, dan daging (7:13-26)
• Ayat 14-20, menggambarkan keadaan yang telah berlaku setelah dosa, dengan
memperalatkan hukum Taurat, berhasil menaklukkan manusia (keinginan manusia
mengikuti kehendak Allah >< ketidakmampuannya berbuat demikian akibat penjajahan
oleh dosa)
• Ayat 21-23 Hukum Taurat brperanan ganda: hukum itu adalah hukum Allah, yang
menghidupkan, sehingga ‘aku’ mencintainya. Tetapi kenyataan yang dihadapi ‘aku’
hukum Taurat menjadi musuh, sekutu dosa, sekaligus penjara - ungkapan pengalaman
manusia yang membuatnya menderita, tubuh menjadi tempat ‘aku’ditawan.
• Ayat 24 merupakan puncak keluhan - akal budi tak mampu melakukan apapun yang baik
karena dikalahkan oleh dosa, sehingga menghadapi maut. Tubuh maut berarti sifat
sebagai manusia berdosa yang mendatangkan maut atas diriku
• Ayat 25, Kristus dijadikan Allah sebagai pelepas band. Mat 11:28 Dialah yang memberi
kelegaan
28. D. Kehidupan Baru dalam Roh dan Masalah Penderitaan (8:1-39)
1. Hidup oleh Roh (8:1-17)
• Ayat 1-3 Kesimpulan
• Ayat 4 tujuannya: tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh
• Ayat 5-8 mempertentangkan kedua cara hidup, yaitu menurut daging
dan menurut Roh
• Ayat 9-11 Paulus menyatakan keyakinannya bahwa orang percaya di
Roma hidup menurut Roh
• 12-17 Nasihat
29. 2. Pengharapan anak-anak Allah (8:18-30)
• Ayat 18 Penderitaan orang percaya tidak sebanding dengan
kemuliaan yang mereka nantikan
• Ayat 19-22 keadaan ciptaan
• Ayat 23-25 keadaan orang percaya, yang memiliki keselamatan
berupa pengharapan
• Ayat 26-27 peran Roh Kudus ditengah-tengah keadaan itu
• Ayat 28-30 tesis baru mengenai penderitaan orang percaya
30. 3. Keyakinan iman (8:31-39) Kesimpulan 18:1-30
• Ayat 31-39 menunjukkan makna paling dalam dari “dalam Yesus
Krsitus”
• Yesus Kristus adalah tempat kasih Allah bagi orang berdosa
menyatakan diri
• Dalam Kristus kasih itu telah mengalahkan semua kuasa yang ingin
menghukum manusia dan yang menyia-nyiakan seluruh ciptaan
• Kalau orang percaya berada “dalam Yesus Kristus”, di situ mereka
menemukan dan menikmati kasih itu.
31. V. Bangsa Yahudi dan Bangsa Non-Yahudi Dalam
Sejarah Keselamatan (9:1-11:36)
1. Kesedihan Paulus karena ketegaran hati Israel (9:1-5)
2. Dari Dahulu Allah sudah memilih siapa yang akan menjadi umat-
Nya (9:6-13)
3. Tuhan sama sekali bebas menentukan pilihan-Nya, bahkan untuk
meluangkan rahmat atau menegarkan hati (9:14-18)
4. Manusia yang ditentukan untuk kebinasaan pun tidak berhak
memperotes kebebasan Tuhan untuk memilih (9:19-29)
5. Keselamatan bangsa-bangsa lain dan kesesatan Israel (9:3-10:4)
32. 6. Keselamatan tersedia bagi semua orang (10:5-13)
7. Namun, Israel tidak percaya (10:14-21)
8. Sisa Israel (11:1-10)
9. Israel tersandung, bangsa-bangsa lain selamat (11:11-24)
10. Pemulihan Israel (11:25-32)
11. Nyanyian pujian (11:33-36)