Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen elektronika. Terdapat dua jenis komponen yaitu komponen pasif dan aktif. Komponen pasif tidak dapat menguatkan sinyal seperti resistor dan kapasitor, sedangkan komponen aktif dapat menguatkan dan mengubah energi seperti transistor dan diode. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara arus dan tegangan pada komponen linear dan non-linear.
3. Komponen elektronika adalah
elemen terkecil dalam suatu
rangkaian elektronika
Berdasarkan Respons Output Terhadap
Inputnya, Komponen Elektronika dapat
dikelompokan atas 2
1. Komponen Pasif
2. Komponen Aktif
4. Komponen Pasif: Komponen yang tidak
dapat menguatkan dan menyearahkan
sinyal listrik serta tidak dapat mengubah
suatu energi ke bentuk lainnya.
Resistor merupakan
komponen elektronika
yang berfungsi
membatasi/menghamba
t arus listrik. Karena
tidak dapat menguatkan
sinyal maka resistor
termasuk komponen
pasif.
Bentuk-bentuk Resistor
5. Contoh Komponen Pasif: Resistor
Gambar berikut ini, terdapat rangkaian yang
memberikan arus sebesar 2 mA. Jika padanya
dipasang resistor 10 K ohm, akan memberikan arus 1
mA.
Jelas bahwa pemasangan resistor tersebut akan
membatasi arus, dan tak dapat menguatkan sinyal,
6. Contoh komponen pasif: Kapasitor
Karena tidak dapat menguatkan, menyearahkan dan mengubah
suatu energi ke bentuk lainnya, maka kapasitor termasuk
komponen pasif.
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi
menyimpan medan listrik, dapat berfungsi memblokir arus DC
dan meneruskan arus AC.
Bentuk-bentuk Kapasitor
7. Contoh komponen pasif: Kapasitor
Gambar (a) menunjukkan bahwa walaupun ditahan oleh resistor,
arus DC masih dapat dialirkan pada rangkaian sehingga pada
titik A terdapat tegangan 5V. Jika resistor diganti dengan
kapasitor seperti pada gambar (b), arus DC ditahan oleh resistor
sehingga tegangan pada titik B tidak ada. Tetapi jika rangkaian
dengan kapasitor sumbernya diganti dengan AC seperti pada
gambar (c), maka arus akan dialirkan, terbukti pada titik C
terdapat tegangan 5,368V.
8. Contoh komponen pasif: Induktor
Induktor termasuk komponen pasif karena tidak dapat
menguatkan dan menyearahkan sinyal maupun mengubah
suatu energi ke bentuk lainnya. Bagi arus DC induktor bersifat
mengalirkannya tetapi bagi arus AC induktor bersifat
menghambat.
Bentuk-bentuk Induktor
9. Contoh komponen pasif: Induktor
Gambar (a) menunjukkan bahwa rangkaian tanpa induktor,
tegangan pada ujung-ujung resistor 10V. Pada gambar (b),
rangkaian dipasang induktor menghasilkan tegangan yang sama
dengan rangkaian tanpa induktor. Jadi, induktor bagi arus DC
bersifat meneruskan, tetapi bagi arus AC bersifat menghambat
seperti ditunjukkan pada gambar (c).
Jika rangkaian dengan induktor diberi sumber AC 10 Vrms,
maka induktor itu bersifat menghambat sehingga pada ujung-
ujung resistor tegangannya turun menjadi 5,056V.
10. Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan
dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah
energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya
Contoh komponen aktif: Transistor
Transistor merupakan komponen
elektronika dengan 3 elektrode.
Bentuk-bentuk Transistor
11. Contoh komponen aktif: Transistor
Jika menjadi komponen dalam rangkaian penguat,
karena merupakan komponen aktif, maka transistor
dapat menguatkan sinyal listrik. Dalam hal ini inputnya
dimasukkan ke titik B dan outputnya diambil dari titik A.
Inputnya sinyal AC
Outputnya sinyal
AC yang dikuatkan
Transistor
12. Contoh komponen aktif: Transistor
Jika digunakan osiloskop untuk mengamati input
dan output rangkaian penguat dengan transistor,
maka hasilnya adalah:
Input (Titik B)
Output (Titik A)
13. Contoh komponen aktif: Diode
Diode adalah piranti elektronika dengan dua elektrode, yang
dapat digunakan untuk menyearahkan sinyal listrik, sehingga
termasuk komponen aktif. Pada contoh di bawah ini, diode
merupakan komponen dari rangkaian penyearah sinyal AC
menjadi DC.
Bentuk-bentuk Diode
14. Contoh komponen aktif: Diode
Bentuk gelombang Input dan Output dari Diode, jika
dilakukan pengukuran dengan osiloskop:
Bentuk
Gelombang
Input:
Sinusoidal
(AC)
di titik B
Bentuk
Gelombang
Output: DC
Berdenyut
15. Contoh komponen aktif: LED (light emitting diode)
Jika dihubungkan dengan sumber tegangan seperti
pada rangkaian berikut ini, maka LED tersebut akan
menyala. Jadi, LED termasuk komponen aktif karena
dapat mengubah suatu bentuk energi (listrik) ke
bentuk lainnya (cahaya)
A
K
Bentuk LED
A
K
LED
MENYALA
RESISTOR
BATERE
Rangkaian LED
16. Berdasarkan Hubungan Arus dan
Tegangan, Komponen elektronika ada 2
Komponen Linear: Hubungan antara arus (I) dan tegangan (V)
pada komponen tersebut bersifat linear, arus berbanding lurus
terhadap tegangan. Contoh: Resistor
R
I
V
I
V
LINEAR
17. Komponen Non-Linear: Hubungan antara arus (I)
dan tegangan (V) pada komponen tersebut bersifat
tidak linear.
Contoh: Diode
I
V
I
V
NON-LINEAR
18. Gambar berikut ini menunjukkan bahwa pada RESISTOR
hubungan antara tegangan dan arusnya linear,
sedangkan pada DIODA hubungan tegangan
dan arusnya tidak linear.
Perbedaan Komponen Linear dan Non-Linear
19. Penguat operasional
(operational amplifier)
Penguat operasional (operational amplifier) atau
yang biasa disebut Op-Amp merupakan suatu
komponen elektronika berupa integrated circuit (IC).
Bagian output Op-Amp ini biasanya dikendalikan
dengan umpan balik negatif (negative feedback)
karena nilai gain-nya yang tinggi.
20. Karakteristik utama sebuah penguat operasional
yang ideal adalah :
1. Impedansi masukan tak terhingga. Penguat yang ideal
diharapkan tidak menarik arus masukan, artinya tidak ada
arus yang masuk kedalam terminal 1 maupun 2 ( I1 =I2 =
0)
2. Impedansi keluaran sama dengan nol Terminal 3
merupakan keluaran penguat operasional, idealnya
diharapkan bertindak sebagai terminal keluaran sebuah
sumber sumber tegangan ideal. Tegangan antara
terminal3 dengan ground akan selalu sama dengan A (V2
. V1 ), dimana A adalah faktor penguatan sebuah penguat
operasional.
3. Penguatan loop terbuka tak terhingga. Apabila
dioperasikan pada loop terbuka ( tidak ada umpan balik
dari keluaran ke masukan ), maka sebuah penguat
opersaional ideal mempnyai gain (penguatan) yang
besarnya tak terhingga.
21. Keluaran
a. Tegangan keluaran tak kan pernah melampaui
VCC.
b. Keluaran hanya sampai ke tegangan saturasi yaitu
1 atau 2V di bawah VCC.
2
2
CCsat
CCsat
VV
VV