2. Heboh Tembakau Gorila
• Belakangan ini media masa diramaikan dengan berita
tentang Tembakau Gorilla. Seorang pilot sebuah maskapai
penerbangan nasional dikait-kaitkan dengan penggunaan
tembakau Gorilla ketika dia kedapatan “mabuk” saat akan
menerbangkan pesawat jurusan Surabaya – Jakarta. Juga
baru-baru ini dikabarkan bahwa kepolisian telah
menangkap sejumlah orang yang diketahui
memasarkan tembakau Super Cap Gorilla lewat Instragram.
Informasi di situs Badan Narkotika Nasional (BNN)
menyebut bahwa tembakau ini dicampuri senyawa ganja
sintetik. Benarkah? Artikel ini akan mengupas tentang apa
itu tembakau gorilla dan bahayanya.
3. Isinya apa sich?
• Ada beberapa sumber informasi yang beredar di
dunia maya yang menyebutkan bahwa tembakau
gorilla itu berisi campuran tembakau, cengkih,
daun tanaman Ekor Singa (Leonotis
leonurus). Informasi lain menyebutkan bahwa
Tembakau Gorilla ini setelah dianalisis ternyata
mengandung campuran ganja sintetis (senyawa
yang dibuat di laboratorium), yang disemprotkan
ke tembakau tersebut, yang menyebabkan efek
melayang, euphoria, dll, seperti ganja.
4. • Adapun senyawa yang dicampurkan itu
adalah AB-pinaca, AB-Chminaca, dan AB-
Fubinaca, yang merupakan senyawa turunan
ganja. Bisa jadi isi tembakau Gorilla adalah 3
macam campuran di atas (tembakau, cengkih,
dan daun ekor singa), bisa juga dicampur lagi
dengan senyawa ganja sintetis.
5.
6.
7. Ganja Sintetis
• Tanaman ganja (Cannabis sinensis) sudah lama dikenal
masyarakat sebagai tanaman yang dapat menyebabkan
efek halusinasi, eforia, dll., yang menyebabkannya
digolongkan sebagai senyawa terlarang karena sering
disalahgunakan. Pada UU Narkotika no 35 th 2009,
ganja digolongkan sebagai narkotika golongan 1, yaitu
narkotika yang hanya dapat
digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, ser
ta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
8. • Ganja mengandung beberapa senyawa aktif, antara lain
yang paling penting adalah tetrahydro cannabinol
(THC). THC bekerja pada reseptor kanabinoid yang
menyebabkan efek-efek menenangkan,
menghilangkan rasa sakit, euphoria, halusinasi, dll.
Ganja sintetis dikembangkan dengan meniru struktur
kimia THC yang bekerja pada reseptor kanabinoid.
Industri farmasi/kimia mengembangkan senyawa
sintetis tersebut awalnya adalah untuk obat penghilang
rasa sakit, seperti misalnya AB-Fubinaca yang dibuat
oleh Industri Farmasi Pfizer. Namun obat-obat ini tidak
pernah sampai dipasaran karena ternyata efek
merugikannya ternyata lebih banyak. Senyawa-
senyawa ini lebih banyak digunakan sebagai bahan
peelitian. Namun demikian, orang-orang yang tidak
bertanggung-jawab dapat mengedarkan dan
memperolehnya untuk tujuan rekreasional dan
disalahgunakan.
9. Apa bahayanya ganja sintetik?
• Obat-obat ganja sintetik seperti AB-pinaca, AB-
chminaca, dan AB-fubinaca memiliki efek yang
lebih poten daripada THC atau ganja alami.
Demikian juga efek toksik/beracunnya lebih besar
daripada ganja alami. Dibandingkan dengan ganja
dan THC, efek samping yang terjadi sering jauh
lebih parah, termasuk tekanan darah tinggi,
peningkatan denyut jantung, serangan jantung,
agitasi, muntah, halusinasi, psikosis, dan kejang-
kejang serta banyak lainnya
10. • Potensi yang lebih besar dan efek samping
yang lebih parah dibandingkan dengan ganja
ini disebabkan karena ganja sintetik ini
mengikat reseptornya secara lebih kuat
daripada ganja alami. Sehingga dengan dosis
yang sama dengan THC dan ganja alami sudah
bisa mengaktifkan reseptor secara kuat
sehingga efeknya juga lebih besar, termasuk
efek sampingnya.
11. • Menurut hasil analisis BNN, tembakau Gorilla
yang beredar di pasaran ternyata
mengandung senyawa-senyawa tersebut.
Senyawa sintetik tersebut bentuknya berupa
serbuk yang kemudian dilarutkan dengan
aceton atau alkohol kemudian disemprotkan
pada daun-daunan tersebut, dikeringkan dan
siap dikemas dalam bentuk kemasan herbal,
yang dikenal sebagai Tembakau Gorilla.
12. • Terkait produk Tembakau Super Cap Gorilla,
Badan POM telah menerbitkan Siaran Pers
pada tanggal 12 Oktober 2015 dan telah
dimuat di website Badan POM, dimana pada
siaran pers tersebut diinformasikan bahwa
hasil pengujian BNN terhadap produk
Tembakau Super Cap Gorilla menunjukkan
adanya kandungan senyawa kimia yaitu AB-
CHMINACA yang termasuk jenis Cannabinoid
Sintetis
13. Waspada!
• Saat ini Tembakau Gorilla termasuk yang diawasi
peredarannya karena dipastikan mengandung
narkotika jenis ganja sintetik.. Sebagai bagian dari
kewaspadaan dan untuk mencegah
penyalahgunaan yang lebih luas, ganja sintetik
seperti AB-pinaca, AB-chminaca, AB-fubinaca saat
ini sudah termasuk dalam daftar senyawa
narkotika Golongan 1 berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan no 2 tahun 2017, sehingga
peredarannya termasuk pelanggaran yang dapat
diproses hukum dan dikenakan sanksi Pidana
sesuai Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika.
14. • Masyarakat perlu mewaspadai adanya
peredaran illegal tembakau Gorilla karena bisa
merusak generasi muda. Jika menjumpai
adanya penjualan tembakau Gorilla, sangat
disarankan untuk melaporkan pada pihak yan
berwajib.