SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG MASALAH 
Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat di Indonesia, meskipun pemerintah dan 
masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba memang sulit diberantas. 
Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak meluas, 
sehingga merugikan masa depan bangsa , karena merosotnya kualitas sumber daya manusia 
terutama generasi mudanya. 
Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari dunia 
kejahatan internasional. Mafia perdagangan gelap memasok narkoba, agar orang memiliki 
ketergantungan, sehingga jumlah suplai meningkat. Terjalin hubungan antara pengedar / Bandar 
dan korban. Korban sulit melepaskan diri dari mereka, bahkan tak jarang mereka terlibat peredaran 
gelap, karena meningkatnya kebutuhan narkoba. 
Penderita ketergantungan obat-obatan terlarang , umumya berusia 15-24 tahun. Kebanyakan 
mereka masih aktif disekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi. 
Bahkan, ada pula yang masih duduk di bangku sekolah dasar. 
Hal-hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menyusun makalah yang berjudul NARKOBA 
DAN PSIKOTROPIKA. 
B. TUJUAN PENULISAN 
Makalah ini disusun dengan maksud sebagai pedoman, agar pebaca yang khususnya generasi-generasi 
muda mengerti dengan jelas yang dimaksud dengan narkoba, dan mengerti dampak-dampak 
dari penggunaan narkoba. Dengan demikian diharapkan pengguna narkoba akan 
berkurang, khususnya pada generasi muda. 
C. RUMUSAN MASALAH 
1. Apa itu Narkoba? 
2. Jenis-Jenis Narkoba 
3. Undan-Undang yang Mengatur Tentang Narkoba, Psikotropika, dan Zat Aditif Lainnya 
4. Upaya Pemerintah Terhadap Narkoba dan Pecandunya.
BAB II 
PERUMUSAN MASALAH 
A. NARKOBA 
Narkoba atau Napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum, diisap, 
dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat) cdan 
sering menyebabkan ketergantungan. Akbatnya, kerja otak berubah (meningk atau menurun). 
Demikian pula dengan fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernafasan, dan 
lain-lain). 
Narkoba yang ditelan masuk kelambung, kemudian masuk ke pembuluh darah. Jika diisap, atau 
dihirup, zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-paru. Jika 
zat disuntikan, langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat itu ke otak. 
Narkoba(narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak hukum dan masyarakat. 
Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan 
penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum. Oleh karena itu, penggunaan, 
pembuatan, dan peredarannyan diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang menggunakan dan 
mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai sanksi pidana penjara dan hukum denda. 
Narkotika dan obat-obatan terlarang adalah sekumpulan zat yang dapat menimbulkan kecanduan 
dan membahayakan bagi kesehatan tubuh. Narkoba sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu 
narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya. 
a. Narkotika 
Dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ditegaskan bahwa 
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis 
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, 
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan 
ketergantungan. Bambang Riyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan “bahwa yang 
dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat yang bahan mentahnya 
diambil dari benda-benda tersebut yakni morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan 
termasuk juga narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong 
dalam Hallucinogen dan Stimulant.” 
B. JENIS-JENIS NARKOBA 
Berikut jenis-jenis dari narkotika dan efek yang ditimbulkan: 
 Ganja 
Ganja atau cannabis sativa merupakan salah satu jenis narkotika yang pada 
awalnya berguna untuk mengobati keracunan ringan. Bagian dari ganja yang
dikonsumsi antara lain daun, batang, dan biji. Cara pengkonsumsiannya adalah 
dengan mengisapnya seperti rokok atau mencampurkannya dengan makanan agar 
makanan tersebut lebih nikmat. 
Efek yang ditimbulkan dari ganja antara lain: 
 Rasa gembira yang berlebihan. 
 Rasa percaya diri yang berlebihan sehingga tidak peduli dengan lingkungan 
sekitarnya. 
 Menimbulkan halusinasi, dsb. 
 Morfin 
Morfin merupakan zat akfit dari opium. Zat ini dibuat dari percampuran antara 
getah poppy dengan bahan kima lain. Efek yang ditimbulkan dari morfin adalah: 
 Menekan kegiatan system syaraf. 
 Memperlambat pernafasan dan detak jatung. 
 Memperbesar pembuluh darah. 
 Mengecilkan bola mata dan mengganggu kerja organ tubuh. 
 Heroin 
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan 
jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir 
ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang 
menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. 
 Kokain 
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang 
sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman 
belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari 
tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk 
mendapatkan efek stimulan. Kokain digunakan karena secara karakteristik 
menyebabkan elasi, euforia, peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada 
tugas mental dan fisik. Kokain dalam dosis rendah dapat disertai dengan perbaikan 
kinerja pada beberapa tugas kognitif. 
b. Psikotropika 
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis 
yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat yang 
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat 
yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Jenis psikotropika yang 
terkenal ada dua, yaitu: 
 Ectassy 
Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine 
(MDMA). XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya 
berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-
kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata 
membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa 
mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan 
sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. 
Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal 
dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan “asyik”. 
Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman 
bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan 
berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan 
merasa sangat lelah dan tertekan. 
 Shabu – shabu 
Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi 
dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu 
ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan 
sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi 
sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian 
pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka 
panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. 
Pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam 
jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang 
dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia 
mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah. Namun jika dikelompokkan 
berdasarkan pengaruhnya terhadap system syaraf, yaitu depressant, halusinogen, 
dan stimulant. 
c. Zat Aditif Lainnya 
Zat adiktif adalah bahan atau zat yang dapat menimbulkan kecanduan dan 
ketergantungan bagi pemakainya. Awalnya zat adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan, 
misalnya: daun tembakau (Tobacco sp.), daun ganja (Cannabis sativa), opium (Papaver 
somniferum) dan kokain (Erythroxylum coca). Jenis dari zat aditif antara lain: 
 Alkohol 
Alkohol dalam minuman keras menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf, 
menganggu metabolisme tubuh, impoten, gangguan kehamilan bagi ibu hamil, dan 
gangguan seks lainnya. 
 Inhalasia 
Inhalasia menyebabkan gangguan pada fungsi jantung, otak, dan ginjal 
 Opiate 
Opiat dapat mengganggu menstruasi pada wanita, dan menyebabkan impotensi 
pada pria 
 Nikotin 
Nikotin menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, kanker 
paru-paru, jantung koroner, dsb.
MAKALAH 
NARKOBA 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : WA ODE ASNA 
KELAS : X MIA 7 
SMA NEGERI 1 RAHA 
2014
C. UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR TENTANG NARKOBA 
KETENTUAN PIDANA 
Ketentuan pidana UU No 22 Tahun 1997 tentang Narkotika terdapat didalam Pasal 78 sampai 
dengan Pasal 104 yang mengatur tentang pelanggaran, peredaran, dan penggunaannya yang 
diperbolehkan maupun yang tidak perbolehkan. Seperti yang terdapat didalam Pasal 82 yang 
berbunyi : 
1. Barang siapa yang tanpa hak dan melawan hukum : 
a. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, 
menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika 
Gol I, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana 
penjara paling lama 20 Tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu 
milyar rupiah) 
b. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, 
menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika 
Gol II, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 Tahun dan denda paling banyak 
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) 
c. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, 
menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika 
Gol III, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 Tahun dan denda paling banyak 
Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) 
2. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam ayat(1) didahului dengan 
permufakatan jahat, maka terhadap tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : 
a. Ayat (1) huruf a, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau 
pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling 
sedikit Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak 
Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) 
b. Ayat (1) huruf b, dipidana dengan pidana penjara paling lama 18 tahun dan denda 
paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) 
c. Ayat (1) huruf c, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda 
paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) 
3. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : 
a. Ayat (1) huruf a dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana mati atau 
pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling 
lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan 
paling banyak Rp.3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) 
b. Ayat (1) huruf b dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana penjara paling 
lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah)
c. Ayat (1) huruf c dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana penjara paling 
lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) 
4. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : 
a. Ayat (1) huruf a dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak 
Rp.7.000.000.000,00 (tujuh milyar rupiah) 
b. Ayat (1) huruf b dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak 
Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) 
c. Ayat (1) huruf c dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak 
Rp.3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) 
Ketentuan pidana yang diatur dalam UU No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika 
terdapat didalam BAB XIV, UU No 5 Tahun 1997 didalam Pasal 59 sampai Pasal 72 
yang didalamnya di atur secara jelas dan lengkap mengenai sanksi-sanksi pelaku tindak 
pidana psikotropika, yang didalam salah satu Pasal 59 berbunyi : 
(1) Barang siapa : 
a. Menggunakan psikotropika GOL I selain dimaksud dalam Pasal 4 ayat(2) atau 
b. Memproduksi dan/atau menggunakan dalam proses produksi psikotropika GOL 
I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 atau 
c. Mengedarkan psikotropika GOL I tidak memenuhi ketentuan sebagaimana 
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) atau 
d. Mengimpor psikotropika GOL I selain untuk kepentingan ilmu pengetahuan 
atau 
e. Secara tanpa hak milik, menyimpan dan/atau membawa psikotropoka GOL. 
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun, paling lama 15 
(lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus 
lima puluh juta) dan paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh 
juta rupiah). 
(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara 
terorganisasi dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau 
pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda sebesar 
Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta). 
(3) Jika tindak pidana dalam pasal ini dilakukan oleh korporasi, maka disamping 
pidananya pelaku tindak pidana, kepada korporasi dikenakan pidana denda sebesar 
Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah)
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Begitu banyak dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba, seperti kanker, 
kerusakan system syaraf, jantung, paru-paru, dsb. Penting bagi kita menjaga diri dan membentengi 
diri agar tidak terjerumus di dalamnya. Berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan 
dengan beribadah, memilih teman saat bergaul, dan terbuka dengan keluarga maupun sahabat. 
Saran 
Agar terhindar dari godaan narkoba, penting bagi kita untuk selalu membentengi diri 
dengan hal-hal positif, seperti bergaul dengan teman yang memberi dampak positif, terbuka dan 
tidak menutup diri, dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cara-cara 
tersebut kemungkinan kecil kita dapat mengenal barang yang bernama narkoba tersebut.

More Related Content

What's hot

What's hot (17)

142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
142621342 dampak-narkoba-pada-remaja-ppt
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Penyalahgunaan obat-obat terlarang
Penyalahgunaan obat-obat terlarangPenyalahgunaan obat-obat terlarang
Penyalahgunaan obat-obat terlarang
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Kliping bahaya narkoba
Kliping bahaya narkobaKliping bahaya narkoba
Kliping bahaya narkoba
 
Narkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarangNarkoba dan obat terlarang
Narkoba dan obat terlarang
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba43393707 presentasi-narkoba
43393707 presentasi-narkoba
 
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMakalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Bahan program cuma lima minit (1)
Bahan program cuma lima minit (1)Bahan program cuma lima minit (1)
Bahan program cuma lima minit (1)
 

Similar to Makalah narkoba (20)

Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Pengertian zat adiktif dan psikotropika `````````````````````
Pengertian zat adiktif dan psikotropika `````````````````````Pengertian zat adiktif dan psikotropika `````````````````````
Pengertian zat adiktif dan psikotropika `````````````````````
 
Narkoba 1
Narkoba 1Narkoba 1
Narkoba 1
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)
 
DIAH PERMATASARI
DIAH PERMATASARIDIAH PERMATASARI
DIAH PERMATASARI
 
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMAPencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
 
BAHAYA NARKOBA.pptx
BAHAYA NARKOBA.pptxBAHAYA NARKOBA.pptx
BAHAYA NARKOBA.pptx
 
PPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptxPPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptx
 
Zat adiktif
Zat adiktifZat adiktif
Zat adiktif
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Narkba
NarkbaNarkba
Narkba
 
Makalah Narkotika
Makalah NarkotikaMakalah Narkotika
Makalah Narkotika
 
Narkoba dan Bahayanya
Narkoba dan BahayanyaNarkoba dan Bahayanya
Narkoba dan Bahayanya
 
NARKOBA
NARKOBANARKOBA
NARKOBA
 
Makalah Narkoba
Makalah NarkobaMakalah Narkoba
Makalah Narkoba
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Makalah narkoba

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat di Indonesia, meskipun pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba memang sulit diberantas. Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak meluas, sehingga merugikan masa depan bangsa , karena merosotnya kualitas sumber daya manusia terutama generasi mudanya. Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari dunia kejahatan internasional. Mafia perdagangan gelap memasok narkoba, agar orang memiliki ketergantungan, sehingga jumlah suplai meningkat. Terjalin hubungan antara pengedar / Bandar dan korban. Korban sulit melepaskan diri dari mereka, bahkan tak jarang mereka terlibat peredaran gelap, karena meningkatnya kebutuhan narkoba. Penderita ketergantungan obat-obatan terlarang , umumya berusia 15-24 tahun. Kebanyakan mereka masih aktif disekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi. Bahkan, ada pula yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Hal-hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menyusun makalah yang berjudul NARKOBA DAN PSIKOTROPIKA. B. TUJUAN PENULISAN Makalah ini disusun dengan maksud sebagai pedoman, agar pebaca yang khususnya generasi-generasi muda mengerti dengan jelas yang dimaksud dengan narkoba, dan mengerti dampak-dampak dari penggunaan narkoba. Dengan demikian diharapkan pengguna narkoba akan berkurang, khususnya pada generasi muda. C. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu Narkoba? 2. Jenis-Jenis Narkoba 3. Undan-Undang yang Mengatur Tentang Narkoba, Psikotropika, dan Zat Aditif Lainnya 4. Upaya Pemerintah Terhadap Narkoba dan Pecandunya.
  • 2. BAB II PERUMUSAN MASALAH A. NARKOBA Narkoba atau Napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat) cdan sering menyebabkan ketergantungan. Akbatnya, kerja otak berubah (meningk atau menurun). Demikian pula dengan fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernafasan, dan lain-lain). Narkoba yang ditelan masuk kelambung, kemudian masuk ke pembuluh darah. Jika diisap, atau dihirup, zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-paru. Jika zat disuntikan, langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat itu ke otak. Narkoba(narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak hukum dan masyarakat. Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum. Oleh karena itu, penggunaan, pembuatan, dan peredarannyan diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang menggunakan dan mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai sanksi pidana penjara dan hukum denda. Narkotika dan obat-obatan terlarang adalah sekumpulan zat yang dapat menimbulkan kecanduan dan membahayakan bagi kesehatan tubuh. Narkoba sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya. a. Narkotika Dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ditegaskan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Bambang Riyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan “bahwa yang dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat yang bahan mentahnya diambil dari benda-benda tersebut yakni morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan termasuk juga narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong dalam Hallucinogen dan Stimulant.” B. JENIS-JENIS NARKOBA Berikut jenis-jenis dari narkotika dan efek yang ditimbulkan:  Ganja Ganja atau cannabis sativa merupakan salah satu jenis narkotika yang pada awalnya berguna untuk mengobati keracunan ringan. Bagian dari ganja yang
  • 3. dikonsumsi antara lain daun, batang, dan biji. Cara pengkonsumsiannya adalah dengan mengisapnya seperti rokok atau mencampurkannya dengan makanan agar makanan tersebut lebih nikmat. Efek yang ditimbulkan dari ganja antara lain:  Rasa gembira yang berlebihan.  Rasa percaya diri yang berlebihan sehingga tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.  Menimbulkan halusinasi, dsb.  Morfin Morfin merupakan zat akfit dari opium. Zat ini dibuat dari percampuran antara getah poppy dengan bahan kima lain. Efek yang ditimbulkan dari morfin adalah:  Menekan kegiatan system syaraf.  Memperlambat pernafasan dan detak jatung.  Memperbesar pembuluh darah.  Mengecilkan bola mata dan mengganggu kerja organ tubuh.  Heroin Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.  Kokain Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan. Kokain digunakan karena secara karakteristik menyebabkan elasi, euforia, peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada tugas mental dan fisik. Kokain dalam dosis rendah dapat disertai dengan perbaikan kinerja pada beberapa tugas kognitif. b. Psikotropika Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Jenis psikotropika yang terkenal ada dua, yaitu:  Ectassy Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA). XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-
  • 4. kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan “asyik”. Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan.  Shabu – shabu Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah. Namun jika dikelompokkan berdasarkan pengaruhnya terhadap system syaraf, yaitu depressant, halusinogen, dan stimulant. c. Zat Aditif Lainnya Zat adiktif adalah bahan atau zat yang dapat menimbulkan kecanduan dan ketergantungan bagi pemakainya. Awalnya zat adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya: daun tembakau (Tobacco sp.), daun ganja (Cannabis sativa), opium (Papaver somniferum) dan kokain (Erythroxylum coca). Jenis dari zat aditif antara lain:  Alkohol Alkohol dalam minuman keras menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf, menganggu metabolisme tubuh, impoten, gangguan kehamilan bagi ibu hamil, dan gangguan seks lainnya.  Inhalasia Inhalasia menyebabkan gangguan pada fungsi jantung, otak, dan ginjal  Opiate Opiat dapat mengganggu menstruasi pada wanita, dan menyebabkan impotensi pada pria  Nikotin Nikotin menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, kanker paru-paru, jantung koroner, dsb.
  • 5. MAKALAH NARKOBA DISUSUN OLEH : NAMA : WA ODE ASNA KELAS : X MIA 7 SMA NEGERI 1 RAHA 2014
  • 6. C. UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR TENTANG NARKOBA KETENTUAN PIDANA Ketentuan pidana UU No 22 Tahun 1997 tentang Narkotika terdapat didalam Pasal 78 sampai dengan Pasal 104 yang mengatur tentang pelanggaran, peredaran, dan penggunaannya yang diperbolehkan maupun yang tidak perbolehkan. Seperti yang terdapat didalam Pasal 82 yang berbunyi : 1. Barang siapa yang tanpa hak dan melawan hukum : a. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika Gol I, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 Tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) b. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika Gol II, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 Tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) c. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika Gol III, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 Tahun dan denda paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) 2. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam ayat(1) didahului dengan permufakatan jahat, maka terhadap tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : a. Ayat (1) huruf a, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) b. Ayat (1) huruf b, dipidana dengan pidana penjara paling lama 18 tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) c. Ayat (1) huruf c, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) 3. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : a. Ayat (1) huruf a dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) b. Ayat (1) huruf b dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah)
  • 7. c. Ayat (1) huruf c dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) 4. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : a. Ayat (1) huruf a dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak Rp.7.000.000.000,00 (tujuh milyar rupiah) b. Ayat (1) huruf b dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) c. Ayat (1) huruf c dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak Rp.3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) Ketentuan pidana yang diatur dalam UU No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika terdapat didalam BAB XIV, UU No 5 Tahun 1997 didalam Pasal 59 sampai Pasal 72 yang didalamnya di atur secara jelas dan lengkap mengenai sanksi-sanksi pelaku tindak pidana psikotropika, yang didalam salah satu Pasal 59 berbunyi : (1) Barang siapa : a. Menggunakan psikotropika GOL I selain dimaksud dalam Pasal 4 ayat(2) atau b. Memproduksi dan/atau menggunakan dalam proses produksi psikotropika GOL I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 atau c. Mengedarkan psikotropika GOL I tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) atau d. Mengimpor psikotropika GOL I selain untuk kepentingan ilmu pengetahuan atau e. Secara tanpa hak milik, menyimpan dan/atau membawa psikotropoka GOL. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun, paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta) dan paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). (2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara terorganisasi dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda sebesar Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta). (3) Jika tindak pidana dalam pasal ini dilakukan oleh korporasi, maka disamping pidananya pelaku tindak pidana, kepada korporasi dikenakan pidana denda sebesar Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah)
  • 8. BAB III PENUTUP Kesimpulan Begitu banyak dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba, seperti kanker, kerusakan system syaraf, jantung, paru-paru, dsb. Penting bagi kita menjaga diri dan membentengi diri agar tidak terjerumus di dalamnya. Berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan beribadah, memilih teman saat bergaul, dan terbuka dengan keluarga maupun sahabat. Saran Agar terhindar dari godaan narkoba, penting bagi kita untuk selalu membentengi diri dengan hal-hal positif, seperti bergaul dengan teman yang memberi dampak positif, terbuka dan tidak menutup diri, dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cara-cara tersebut kemungkinan kecil kita dapat mengenal barang yang bernama narkoba tersebut.