SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian K3 yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan keamanan kerja. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat bagi pekerja dengan mencegah terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah berbagai bahaya di tempat ker
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu higiene perusahaan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, perbedaan, konsep, dan faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja. Ilmu higiene perusahaan berfokus pada lingkungan kerja, sedangkan kesehatan kerja berfokus pada pekerja. Keduanya bertujuan menciptakan lingkungan dan pekerja yang sehat.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya di tempat kerja, dan merupakan cara terakhir untuk melindungi pekerja setelah upaya pengendalian bahaya lain. APD harus sesuai dengan bahaya yang ada, nyaman digunakan, dan memberikan perlindungan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan dan pedoman pengoperasian pesawat angkat dan angkut seperti forklift secara umum dan khusus. Termasuk definisi, jenis, sumber bahaya, pencegahan kecelakaan, spesifikasi peralatan dan prosedur operasi.
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian K3 yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan keamanan kerja. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat bagi pekerja dengan mencegah terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah berbagai bahaya di tempat ker
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu higiene perusahaan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, perbedaan, konsep, dan faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja. Ilmu higiene perusahaan berfokus pada lingkungan kerja, sedangkan kesehatan kerja berfokus pada pekerja. Keduanya bertujuan menciptakan lingkungan dan pekerja yang sehat.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya di tempat kerja, dan merupakan cara terakhir untuk melindungi pekerja setelah upaya pengendalian bahaya lain. APD harus sesuai dengan bahaya yang ada, nyaman digunakan, dan memberikan perlindungan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan dan pedoman pengoperasian pesawat angkat dan angkut seperti forklift secara umum dan khusus. Termasuk definisi, jenis, sumber bahaya, pencegahan kecelakaan, spesifikasi peralatan dan prosedur operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, tujuan, dan syarat-syarat keselamatan kerja. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai prosedur keselamatan yang perlu diterapkan di tempat kerja seperti pencegahan kecelakaan, panduan saat kebakaran, pengamanan bagi pekerja, dan pencegahan penyakit akibat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Dibahas sejarah penggunaan APD, definisi dan tujuannya, hukum yang mengatur APD, jenis resiko dan bahaya di tempat kerja, serta kesimpulan bahwa APD penting untuk mencegah kecelakaan di berbagai industri.
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi industri yang mempelajari pengaruh merugikan zat kimia pada organisme hidup. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi toksisitas suatu zat seperti sifat fisika, kimia, dan cara masuk ke tubuh. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi dan penilaian toksisitas berdasarkan dosis racun serta nilai batas yang diperkenankan untuk bahan kimia di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang higiene perusahaan yang meliputi pengenalan, penilaian, dan pengendalian faktor-faktor bahaya lingkungan kerja untuk melindungi kesehatan pegawai. Prosesnya terdiri dari 3 tahap yaitu pengenalan lingkungan kerja, penilaian kualitatif tingkat bahaya faktor lingkungan, dan penerapan teknik pengendalian untuk menurunkan bahaya sampai batas aman.
Hirarki pengendalian merupakan tingkatan-tingkatan pengendalian resiko yang bertujuan menghilangkan atau menekan resiko pekerjaan hingga tingkat yang dapat diterima. Terdapat 5 tahapan pengendalian resiko yaitu eliminasi, subtitusi, engineering control, administration control, dan penggunaan alat pelindung diri.
Proses penyusunan dokumen AMDAL meliputi penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL), analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Dokumen ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha dari pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 dalam pekerjaan konstruksi. Terdapat penjelasan mengenai latar belakang, dasar hukum, kecelakaan kerja, sebab-sebab kecelakaan, dan langkah-langkah K3 yang perlu diterapkan dalam berbagai aktivitas konstruksi seperti penggalian, pondasi, beton, baja, dan sarana bangunan. Dokumen ini juga membahas tentang kewajiban melaporkan proyek konstruksi dan akte pengaw
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup latar belakang pentingnya K3 pada peralatan mekanik, jenis kecelakaan yang terkait, faktor penyebab kecelakaan, dan upaya pengendalian sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan."
Sistem hidran kebakaran terdiri atas persediaan air, pompa, pipa dan komponen untuk menyalurkan air tekanan tinggi guna pemadaman kebakaran. Ada tiga jenis sistem berdasarkan lokasi, yaitu gedung, halaman, dan kota. Sistem gedung memiliki tiga kelas slang berbeda ukuran untuk petugas terlatih dan penghuni. Persyaratan teknis meliputi debit air minimum, tekanan, panjang slang, dan perlengkapan seperti sambun
Dokumen tersebut membahas beberapa pertanyaan mengenai gizi tenaga kerja, termasuk definisi istilah-istilah terkait, faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, serta angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang ditularkan oleh lalat dan tindakan pengendaliannya. Lalat dapat menularkan penyakit seperti kolera, tipus, dan disentri melalui kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Untuk mengendalikan penyakit ini perlu dilakukan survei kepadatan lalat, perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, serta pemberantasan lalat secara langsung menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dengan 3R (reduce, reuse, recycle). Jenis-jenis sampah dibedakan menjadi organik dan non-organik. Cara pengelolaan sampah dengan 3R mencakup mengurangi sampah, memanfaatkan ulang barang, dan mendaur ulang barang yang dapat didaur ulang seperti kertas, plastik, dan sampah organik.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, dasar hukum, tujuan, bahaya, pengendalian resiko, insiden, penyebab kecelakaan kerja, dan pencegahan. Dokumen ini memberikan panduan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang mencakup pengertian, tujuan, dan syarat-syarat keselamatan kerja. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai prosedur keselamatan yang perlu diterapkan di tempat kerja seperti pencegahan kecelakaan, panduan saat kebakaran, pengamanan bagi pekerja, dan pencegahan penyakit akibat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Dibahas sejarah penggunaan APD, definisi dan tujuannya, hukum yang mengatur APD, jenis resiko dan bahaya di tempat kerja, serta kesimpulan bahwa APD penting untuk mencegah kecelakaan di berbagai industri.
Dokumen tersebut membahas tentang toksikologi industri yang mempelajari pengaruh merugikan zat kimia pada organisme hidup. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi toksisitas suatu zat seperti sifat fisika, kimia, dan cara masuk ke tubuh. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi dan penilaian toksisitas berdasarkan dosis racun serta nilai batas yang diperkenankan untuk bahan kimia di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang higiene perusahaan yang meliputi pengenalan, penilaian, dan pengendalian faktor-faktor bahaya lingkungan kerja untuk melindungi kesehatan pegawai. Prosesnya terdiri dari 3 tahap yaitu pengenalan lingkungan kerja, penilaian kualitatif tingkat bahaya faktor lingkungan, dan penerapan teknik pengendalian untuk menurunkan bahaya sampai batas aman.
Hirarki pengendalian merupakan tingkatan-tingkatan pengendalian resiko yang bertujuan menghilangkan atau menekan resiko pekerjaan hingga tingkat yang dapat diterima. Terdapat 5 tahapan pengendalian resiko yaitu eliminasi, subtitusi, engineering control, administration control, dan penggunaan alat pelindung diri.
Proses penyusunan dokumen AMDAL meliputi penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL), analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Dokumen ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha dari pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 dalam pekerjaan konstruksi. Terdapat penjelasan mengenai latar belakang, dasar hukum, kecelakaan kerja, sebab-sebab kecelakaan, dan langkah-langkah K3 yang perlu diterapkan dalam berbagai aktivitas konstruksi seperti penggalian, pondasi, beton, baja, dan sarana bangunan. Dokumen ini juga membahas tentang kewajiban melaporkan proyek konstruksi dan akte pengaw
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Mekanik yang mencakup latar belakang pentingnya K3 pada peralatan mekanik, jenis kecelakaan yang terkait, faktor penyebab kecelakaan, dan upaya pengendalian sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan."
Sistem hidran kebakaran terdiri atas persediaan air, pompa, pipa dan komponen untuk menyalurkan air tekanan tinggi guna pemadaman kebakaran. Ada tiga jenis sistem berdasarkan lokasi, yaitu gedung, halaman, dan kota. Sistem gedung memiliki tiga kelas slang berbeda ukuran untuk petugas terlatih dan penghuni. Persyaratan teknis meliputi debit air minimum, tekanan, panjang slang, dan perlengkapan seperti sambun
Dokumen tersebut membahas beberapa pertanyaan mengenai gizi tenaga kerja, termasuk definisi istilah-istilah terkait, faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, serta angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit yang ditularkan oleh lalat dan tindakan pengendaliannya. Lalat dapat menularkan penyakit seperti kolera, tipus, dan disentri melalui kontak dengan kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Untuk mengendalikan penyakit ini perlu dilakukan survei kepadatan lalat, perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, serta pemberantasan lalat secara langsung menggunak
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah dengan 3R (reduce, reuse, recycle). Jenis-jenis sampah dibedakan menjadi organik dan non-organik. Cara pengelolaan sampah dengan 3R mencakup mengurangi sampah, memanfaatkan ulang barang, dan mendaur ulang barang yang dapat didaur ulang seperti kertas, plastik, dan sampah organik.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mulai dari pengertian, dasar hukum, tujuan, bahaya, pengendalian resiko, insiden, penyebab kecelakaan kerja, dan pencegahan. Dokumen ini memberikan panduan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan fisik dan analisis resiko. Faktor-faktor lingkungan fisik seperti temperatur, sirkulasi udara, kelembaban, cahaya, getaran, kebisingan, dan ketinggian dapat mempengaruhi kinerja manusia. Analisis resiko meliputi pengertian bahaya dan risiko, serta manajemen risiko untuk mengidentifikasi dan meminimalkan dampak merugikan dari risiko tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di berbagai industri serta standar internasional untuk SMK3 yaitu OHSAS 18001. Dokumen ini menjelaskan bahwa SMK3 mulai dikembangkan sejak tahun 1970-an dan semakin diterapkan secara luas di berbagai sektor industri. OHSAS 18001 merupakan standar global untuk SMK3 yang terdiri atas 17 unsur implement
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkrino firsa
Dokumen tersebut merupakan laporan tentang proses produksi semen pada PT Holcim Indonesia Tbk. yang mencakup sejarah berdirinya perusahaan, lokasi pabrik, dan tata letak area pabrik."
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan strategi dan model intervensi promosi kesehatan, meliputi penetapan tujuan, segmentasi sasaran, posisioning pesan, strategi posisioning, dan pemilihan media promosi. Langkah-langkah yang dijelaskan mencakup penentuan tujuan yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, dan berwaktu tertentu serta analisis sasaran, pesaing, dan preferensi untuk menentukan posisi. Beragam saluran media
Top 50 online marketing tools you should be usingKiều Trần
El documento lista 50 herramientas de marketing en línea que deberían usarse y las categoriza en áreas como SEO, análisis de competidores, Twitter, análisis social, analítica, productividad y afiliados. Fue escrito por Kevin Gibbons en junio de 2012 para proporcionar recomendaciones de herramientas útiles para varias tareas de marketing en línea.
Tips sehat menggunakan perangkat ti ( komputer )rianandriawan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai posisi duduk yang benar dan salah saat menggunakan komputer serta dampaknya terhadap kesehatan. Dianjurkan untuk duduk dengan posisi tegak dan menjaga bahu serta telinga lurus, serta menyentuhkan kaki ke lantai untuk mencegah gangguan kesehatan seperti sakit punggung dan mata.
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang mencakup pengertian K3, dasar hukum, tujuan, bahaya, pengendalian resiko, insiden, penyebab, dan pencegahan kecelakaan kerja.
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, implementasi dan desain i co-fr, univer...Fazril Azi
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian intern COSO dan implementasi serta desain ICoFR (Internal Control over Financial Reporting).
2. Terdapat dua tingkatan pengendalian yaitu entity level control yang beroperasi pada tingkat manajemen strategis dan transactional level control yang berhubungan dengan proses bisnis.
3. Siklus desain dan implementasi ICoFR terdiri atas empat tahap yaitu penyesuaian risiko pelaporan keuangan, implementasi pengendalian, monitoring, dan identifikasi
Si pi, asalila, hapzi ali , tiga pointer dalam sistem pengendalian internal, ...ASA LILA
Dokumen tersebut membahas tiga poin penting dalam sistem pengendalian internal yaitu: (1) jenis pengendalian preventif, detektif dan korektif, (2) integritas dan keandalan pemrosesan informasi, serta (3) kontrol otorisasi dan akses.
Tiga jenis kontrol utama dalam sistem informasi audit dijelaskan, yaitu preventif, detektif, dan pemulihan. Kontrol preventif dirancang untuk mencegah kesalahan, kontrol detektif untuk mendeteksi kesalahan, dan kontrol pemulihan untuk mengurangi dampak kehilangan data. Contoh kontrol masing-masing jenis diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen produksi, proses produksi, faktor-faktor produksi, penentuan lokasi pabrik, lingkungan kerja, material handling, dan pengendalian produksi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep dasar manajemen produksi dan operasi pabrik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengawasan yang mencakup definisi pengawasan manajemen, jenis-jenis pengawasan, teknik dan metode pengawasan, serta penggunaan anggaran dalam pengawasan.
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dan Pengendalian Internal, ...Siti Maesaroh
Dokumen tersebut membahas implementasi sistem informasi dan pengendalian internal pada Perusahaan Blue Bird Group. Sistem informasi manajemen Blue Bird diimplementasikan dengan baik untuk meningkatkan kualitas layanan, sehingga mendapatkan penghargaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai contoh pengendalian preventif, detektif, korektif, integritas data, otorisasi yang diimplementasikan Blue Bird.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan kecelakaan kerja, mencakup pelayanan kesehatan kerja, teori domino kecelakaan, analisis pekerjaan aman, dan berbagai faktor penyebab kecelakaan serta langkah-langkah mitigasinya.
SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan yang bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif dengan mengatur pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kewajiban K3 untuk mengendalikan risiko kecelakaan kerja. Perusahaan yang mempekerjakan 100 orang atau memiliki potensi bahaya wajib mener
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Hirarki adalah :
fonologis Ling hubungan antara satuan fonologi, yg satu
merupakan bagian dr yg lain yg lebih besar; --
gramatikal Ling hubungan antara satuan gramatikal, yg
satu merupakan bagian dr yg lebih besar;
meng·hi·e·rar·ki·kan v membuat hierarki-hierarki;
membuat tingkatan-tingkatan
4. Hirarki Pengendalian (hierarchy of control) adalah Suatu Tingkatan -
tingkatan atau tahapan dasar tentang pengendalian resiko dan
mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan oleh peralatan dan atau
pekerjaan yang bertujuan untuk menghilangkan atau menekan resiko
sampai ke tingkat yang dapat diterima atau ditoleransi saat
menggunakan peralatan atau melaksanakan suatu pekerjaan.
5. • Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen.
Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat
mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian
memang merupakan salah satu tugas dari perusahaan yang
berpotensi bahaya.
• Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja adalah proses yang dilakukan
oleh instansi atau perusahaan dalam mencapai tujuan agar para
pekerja di instansi atau perusahaan dapat menghindari resiko
aktivitas yang dapat berpotensi menimbulkan cedera dan penyakit
akibat kerja sebagai tujuan awal dari suatu perusahaan.
6. Terdapat 5 Tahapan atau 5 dasar pengendalian resiko yaitu :
1. Eliminasi
2. Subtitusi
3. Engineering Control
4. Administration Control
5. PPE (Personal Protective Equipment)
7. ELIMINASI
Eliminasi adalah tahap pertama, Eliminasi adalah menghilangkan
sumber dari bahaya. Menghilangkan sumber bahaya dilakukan dengan
meniadakan atau menghilangkan peralatan atau pekerjaan yang
menjadi sumber dari bahaya. Cara ini adalah cara yang sangat aman
karena dapat menekan resiko ketingkat yang paling aman. Tetapi sering
kali tidak dapat dilakukan karena peralatan atau pekerjaan tersebut
biasanya merupakan bagian dari proses pekerjaan.
Contoh :
Pak Basyar akan mengganti lampu yang berada di ketinggian 15 meter,
Teknik Eliminasinya : Pak Basyar tidak mengganti lampu yang berada di
ketinggian 15 meter
8. SUBTITUSI
Tahap kedua adalah SUBTITUSI, subtitusi adalah penggantian bahan,
proses, tata cara ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih
tidak berbahaya. Dengan pengendalian ini menurunkan bahaya dan
resiko minimal melalui disain sistem ataupun desain ulang.
Contoh : Sistem genset yang dioperasikan secara manual ketika saat
mati lampu (black out) diganti dengan sistem otomatis
9. ENGINEERING CONTROL
Tahap ketiga yaitu engineering control atau pemisahan bahaya dengan
pekerja serta untuk mencegah terjadinya kesalahan manusia.
Pengendalian ini terpasang dalam suatu unit sistem mesin atau
peralatan. Biasanya mesin atau sumber bahaya tersebut dimodifikasi
sedemikian rupa agar potensi bahaya menjadi berkurang atau hilang
sama sekali.
Contoh : Menambah ventilasi atau memasang exhaust fan di ruang
genset , merelokasi lokasi genset agar kebisingan berkurang
10. Administration Control
• Pengendalian Administrasi adalah pengendalian dari sisi orang yang
akan melakukan pekerjaan, dengan dikendalikan metode kerja
diharapkan orang akan mematuhi, memiliki kemampuan dan keahlian
cukup untuk menyelesaikan pekerjaan secara aman.
• Jenis pengendalian ini antara lain seleksi karyawan, adanya standar
operasi baku (SOP), pelatihan, pengawasan, modifikasi prilaku, jadwal
kerja, rotasi kerja, pemeliharaan, manajemen perubahan, jadwal
istirahat, investigasi dll.
• Contoh : Pembuatan instruksi kerja, SOP, serta rambu peringatan di
area kerja
11. PPE (Personal Protective Equipment)
Tahap terakhir adalah penggunaan PPE atau APD (Alat Pelindung Diri),
Metode ini dilakukan sebagai pelengkap atau langkah terakhir dari
hirarki pengendalian. Tujuannya adalah Melindungi tenaga kerja
apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat
dilakukan dengan baik, meningkatkan efektivitas dan produktivitas
kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman.
Contoh : Pak Basyar akan melakukan penggantian lampu di ketinggian
15 meter, maka Pak Basyar wajib menggunakan APD yang sesuai
dengan pekerjaannya, misal : Safety Helmet, scafolding atau tangga,
safety body harness dan sarung tangan listrik