SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG MASALAH 
Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat di Indonesia, meskipun pemerintah dan 
masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba memang sulit diberantas. 
Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak meluas, 
sehingga merugikan masa depan bangsa , karena merosotnya kualitas sumber daya manusia 
terutama generasi mudanya. 
Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari dunia 
kejahatan internasional. Mafia perdagangan gelap memasok narkoba, agar orang memiliki 
ketergantungan, sehingga jumlah suplai meningkat. Terjalin hubungan antara pengedar / Bandar 
dan korban. Korban sulit melepaskan diri dari mereka, bahkan tak jarang mereka terlibat peredaran 
gelap, karena meningkatnya kebutuhan narkoba. 
Penderita ketergantungan obat-obatan terlarang , umumya berusia 15-24 tahun. Kebanyakan 
mereka masih aktif disekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi. 
Bahkan, ada pula yang masih duduk di bangku sekolah dasar. 
Hal-hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menyusun makalah yang berjudul NARKOBA 
DAN PSIKOTROPIKA. 
B. TUJUAN PENULISAN 
Makalah ini disusun dengan maksud sebagai pedoman, agar pebaca yang khususnya generasi-generasi 
muda mengerti dengan jelas yang dimaksud dengan narkoba, dan mengerti dampak-dampak 
dari penggunaan narkoba. Dengan demikian diharapkan pengguna narkoba akan 
berkurang, khususnya pada generasi muda. 
C. RUMUSAN MASALAH 
1. Apa itu Narkoba? 
2. Jenis-Jenis Narkoba 
3. Undan-Undang yang Mengatur Tentang Narkoba, Psikotropika, dan Zat Aditif Lainnya 
4. Upaya Pemerintah Terhadap Narkoba dan Pecandunya.
BAB II 
PERUMUSAN MASALAH 
A. NARKOBA 
Narkoba atau Napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum, diisap, 
dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat) cdan 
sering menyebabkan ketergantungan. Akbatnya, kerja otak berubah (meningk atau menurun). 
Demikian pula dengan fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernafasan, dan 
lain-lain). 
Narkoba yang ditelan masuk kelambung, kemudian masuk ke pembuluh darah. Jika diisap, atau 
dihirup, zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-paru. Jika 
zat disuntikan, langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat itu ke otak. 
Narkoba(narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak hukum dan masyarakat. 
Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan 
penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum. Oleh karena itu, penggunaan, 
pembuatan, dan peredarannyan diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang menggunakan dan 
mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai sanksi pidana penjara dan hukum denda. 
Narkotika dan obat-obatan terlarang adalah sekumpulan zat yang dapat menimbulkan kecanduan 
dan membahayakan bagi kesehatan tubuh. Narkoba sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu 
narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya. 
a. Narkotika 
Dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ditegaskan bahwa 
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis 
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, 
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan 
ketergantungan. Bambang Riyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan “bahwa yang 
dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat yang bahan mentahnya 
diambil dari benda-benda tersebut yakni morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan 
termasuk juga narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong 
dalam Hallucinogen dan Stimulant.” 
B. JENIS-JENIS NARKOBA 
Berikut jenis-jenis dari narkotika dan efek yang ditimbulkan: 
 Ganja 
Ganja atau cannabis sativa merupakan salah satu jenis narkotika yang pada 
awalnya berguna untuk mengobati keracunan ringan. Bagian dari ganja yang
dikonsumsi antara lain daun, batang, dan biji. Cara pengkonsumsiannya adalah 
dengan mengisapnya seperti rokok atau mencampurkannya dengan makanan agar 
makanan tersebut lebih nikmat. 
Efek yang ditimbulkan dari ganja antara lain: 
 Rasa gembira yang berlebihan. 
 Rasa percaya diri yang berlebihan sehingga tidak peduli dengan lingkungan 
sekitarnya. 
 Menimbulkan halusinasi, dsb. 
 Morfin 
Morfin merupakan zat akfit dari opium. Zat ini dibuat dari percampuran antara 
getah poppy dengan bahan kima lain. Efek yang ditimbulkan dari morfin adalah: 
 Menekan kegiatan system syaraf. 
 Memperlambat pernafasan dan detak jatung. 
 Memperbesar pembuluh darah. 
 Mengecilkan bola mata dan mengganggu kerja organ tubuh. 
 Heroin 
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan 
jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir 
ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang 
menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. 
 Kokain 
Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang 
sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman 
belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari 
tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk 
mendapatkan efek stimulan. Kokain digunakan karena secara karakteristik 
menyebabkan elasi, euforia, peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada 
tugas mental dan fisik. Kokain dalam dosis rendah dapat disertai dengan perbaikan 
kinerja pada beberapa tugas kognitif. 
b. Psikotropika 
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis 
yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat yang 
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat 
yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Jenis psikotropika yang 
terkenal ada dua, yaitu: 
 Ectassy 
Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine 
(MDMA). XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya 
berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-
kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata 
membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa 
mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan 
sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. 
Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal 
dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan “asyik”. 
Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman 
bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan 
berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan 
merasa sangat lelah dan tertekan. 
 Shabu – shabu 
Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi 
dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu 
ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan 
sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi 
sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian 
pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka 
panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. 
Pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam 
jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang 
dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia 
mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah. Namun jika dikelompokkan 
berdasarkan pengaruhnya terhadap system syaraf, yaitu depressant, halusinogen, 
dan stimulant. 
c. Zat Aditif Lainnya 
Zat adiktif adalah bahan atau zat yang dapat menimbulkan kecanduan dan 
ketergantungan bagi pemakainya. Awalnya zat adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan, 
misalnya: daun tembakau (Tobacco sp.), daun ganja (Cannabis sativa), opium (Papaver 
somniferum) dan kokain (Erythroxylum coca). Jenis dari zat aditif antara lain: 
 Alkohol 
Alkohol dalam minuman keras menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf, 
menganggu metabolisme tubuh, impoten, gangguan kehamilan bagi ibu hamil, dan 
gangguan seks lainnya. 
 Inhalasia 
Inhalasia menyebabkan gangguan pada fungsi jantung, otak, dan ginjal 
 Opiate 
Opiat dapat mengganggu menstruasi pada wanita, dan menyebabkan impotensi 
pada pria 
 Nikotin 
Nikotin menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, kanker 
paru-paru, jantung koroner, dsb.
MAKALAH 
NARKOBA 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : WA ODE ASNA 
KELAS : X MIA 7 
SMA NEGERI 1 RAHA 
2014
C. UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR TENTANG NARKOBA 
KETENTUAN PIDANA 
Ketentuan pidana UU No 22 Tahun 1997 tentang Narkotika terdapat didalam Pasal 78 sampai 
dengan Pasal 104 yang mengatur tentang pelanggaran, peredaran, dan penggunaannya yang 
diperbolehkan maupun yang tidak perbolehkan. Seperti yang terdapat didalam Pasal 82 yang 
berbunyi : 
1. Barang siapa yang tanpa hak dan melawan hukum : 
a. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, 
menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika 
Gol I, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana 
penjara paling lama 20 Tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu 
milyar rupiah) 
b. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, 
menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika 
Gol II, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 Tahun dan denda paling banyak 
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) 
c. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, 
menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika 
Gol III, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 Tahun dan denda paling banyak 
Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) 
2. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam ayat(1) didahului dengan 
permufakatan jahat, maka terhadap tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : 
a. Ayat (1) huruf a, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau 
pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling 
sedikit Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak 
Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) 
b. Ayat (1) huruf b, dipidana dengan pidana penjara paling lama 18 tahun dan denda 
paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) 
c. Ayat (1) huruf c, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda 
paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) 
3. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : 
a. Ayat (1) huruf a dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana mati atau 
pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling 
lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan 
paling banyak Rp.3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) 
b. Ayat (1) huruf b dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana penjara paling 
lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah)
c. Ayat (1) huruf c dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana penjara paling 
lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) 
4. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : 
a. Ayat (1) huruf a dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak 
Rp.7.000.000.000,00 (tujuh milyar rupiah) 
b. Ayat (1) huruf b dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak 
Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) 
c. Ayat (1) huruf c dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak 
Rp.3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) 
Ketentuan pidana yang diatur dalam UU No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika 
terdapat didalam BAB XIV, UU No 5 Tahun 1997 didalam Pasal 59 sampai Pasal 72 
yang didalamnya di atur secara jelas dan lengkap mengenai sanksi-sanksi pelaku tindak 
pidana psikotropika, yang didalam salah satu Pasal 59 berbunyi : 
(1) Barang siapa : 
a. Menggunakan psikotropika GOL I selain dimaksud dalam Pasal 4 ayat(2) atau 
b. Memproduksi dan/atau menggunakan dalam proses produksi psikotropika GOL 
I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 atau 
c. Mengedarkan psikotropika GOL I tidak memenuhi ketentuan sebagaimana 
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) atau 
d. Mengimpor psikotropika GOL I selain untuk kepentingan ilmu pengetahuan 
atau 
e. Secara tanpa hak milik, menyimpan dan/atau membawa psikotropoka GOL. 
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun, paling lama 15 
(lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus 
lima puluh juta) dan paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh 
juta rupiah). 
(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara 
terorganisasi dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau 
pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda sebesar 
Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta). 
(3) Jika tindak pidana dalam pasal ini dilakukan oleh korporasi, maka disamping 
pidananya pelaku tindak pidana, kepada korporasi dikenakan pidana denda sebesar 
Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah)
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Begitu banyak dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba, seperti kanker, 
kerusakan system syaraf, jantung, paru-paru, dsb. Penting bagi kita menjaga diri dan membentengi 
diri agar tidak terjerumus di dalamnya. Berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan 
dengan beribadah, memilih teman saat bergaul, dan terbuka dengan keluarga maupun sahabat. 
Saran 
Agar terhindar dari godaan narkoba, penting bagi kita untuk selalu membentengi diri 
dengan hal-hal positif, seperti bergaul dengan teman yang memberi dampak positif, terbuka dan 
tidak menutup diri, dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cara-cara 
tersebut kemungkinan kecil kita dapat mengenal barang yang bernama narkoba tersebut.

More Related Content

What's hot

Makalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaMakalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaWarnet Raha
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicinzipiklan
 
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairPengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairswirawan
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
Stabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologiStabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologiTrie Marcory
 
Karya tulis bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis bahaya narkoba bagi remajaalfianar28
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhLilik Sholeha
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Delina Damanik
 
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)fikri asyura
 
Materi I Keperawatan MI KBI
Materi I Keperawatan MI KBIMateri I Keperawatan MI KBI
Materi I Keperawatan MI KBISPADAIndonesia
 
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMakalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMuhammad Hendra
 
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidBagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidDinda Gusti Ayu
 

What's hot (20)

Makalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaMakalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotika
 
Sintesis aspirin2
Sintesis aspirin2Sintesis aspirin2
Sintesis aspirin2
 
Depresan
DepresanDepresan
Depresan
 
Otak
OtakOtak
Otak
 
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup EritromicinEvaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
Evaluasi Sediaan Dry Sirup Eritromicin
 
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cairPengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
Pengukuran tegangan muka dan kekentalan zat cair
 
Senyawa steroid
Senyawa steroidSenyawa steroid
Senyawa steroid
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Salep
SalepSalep
Salep
 
Stabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologiStabilitas toksikologi
Stabilitas toksikologi
 
Karya tulis bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis bahaya narkoba bagi remaja
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam Tubuh
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049
 
Kimia medisinal
Kimia medisinal Kimia medisinal
Kimia medisinal
 
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)Empati 2 (modul empati dan motivasi)
Empati 2 (modul empati dan motivasi)
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
 
Materi I Keperawatan MI KBI
Materi I Keperawatan MI KBIMateri I Keperawatan MI KBI
Materi I Keperawatan MI KBI
 
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMakalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
 
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloidBagian 2 klasifikasi alkaloid
Bagian 2 klasifikasi alkaloid
 

Viewers also liked

Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamMakalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamSeptian Muna Barakati
 
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiMakalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiSeptian Muna Barakati
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanSeptian Muna Barakati
 
La mobilité dans Drupal
La mobilité dans DrupalLa mobilité dans Drupal
La mobilité dans DrupalAdyax
 

Viewers also liked (20)

Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamMakalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Makalah modernisasi dan globalisasi
Makalah modernisasi dan globalisasiMakalah modernisasi dan globalisasi
Makalah modernisasi dan globalisasi
 
Makalah narkoba2
Makalah narkoba2Makalah narkoba2
Makalah narkoba2
 
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiMakalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
 
Makalah microsoft
Makalah microsoftMakalah microsoft
Makalah microsoft
 
Makalah meningitis anti
Makalah meningitis antiMakalah meningitis anti
Makalah meningitis anti
 
Makalah retribusi daerah
Makalah retribusi daerahMakalah retribusi daerah
Makalah retribusi daerah
 
Modernisasi dan globalisasi
Modernisasi dan globalisasiModernisasi dan globalisasi
Modernisasi dan globalisasi
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
 
Makalah sejarah indonesia
Makalah sejarah indonesiaMakalah sejarah indonesia
Makalah sejarah indonesia
 
Makalah revormasi birokrasi.2
Makalah revormasi birokrasi.2Makalah revormasi birokrasi.2
Makalah revormasi birokrasi.2
 
Makalah pacuan kuda kabupaten muna
Makalah pacuan kuda kabupaten munaMakalah pacuan kuda kabupaten muna
Makalah pacuan kuda kabupaten muna
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Makalah operasi plastik dalam islam
Makalah operasi plastik dalam islamMakalah operasi plastik dalam islam
Makalah operasi plastik dalam islam
 
Sejarah atletik di indonesia
Sejarah atletik di indonesiaSejarah atletik di indonesia
Sejarah atletik di indonesia
 
La mobilité dans Drupal
La mobilité dans DrupalLa mobilité dans Drupal
La mobilité dans Drupal
 

Similar to Makalah narkoba (20)

Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Pengertian zat adiktif dan psikotropika `````````````````````
Pengertian zat adiktif dan psikotropika `````````````````````Pengertian zat adiktif dan psikotropika `````````````````````
Pengertian zat adiktif dan psikotropika `````````````````````
 
Narkoba 1
Narkoba 1Narkoba 1
Narkoba 1
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2Makalah bahaya-narkoba2
Makalah bahaya-narkoba2
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)Makalah bahasa narkoba (2)
Makalah bahasa narkoba (2)
 
DIAH PERMATASARI
DIAH PERMATASARIDIAH PERMATASARI
DIAH PERMATASARI
 
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMAPencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
Pencegahan Bahaya Narkoba Di Lingkungan SMP Dan SMA
 
BAHAYA NARKOBA.pptx
BAHAYA NARKOBA.pptxBAHAYA NARKOBA.pptx
BAHAYA NARKOBA.pptx
 
PPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptxPPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptx
 
Zat adiktif
Zat adiktifZat adiktif
Zat adiktif
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Narkba
NarkbaNarkba
Narkba
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah narkoba

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kasus penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat di Indonesia, meskipun pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya. Penyalahgunaan narkoba memang sulit diberantas. Yang dapat dilakukan adalah mencegah dan mengendalikan agar masalahnya tidak meluas, sehingga merugikan masa depan bangsa , karena merosotnya kualitas sumber daya manusia terutama generasi mudanya. Penyalahgunaan narkoba berkaitan erat dengan peredaran gelap sebagai bagian dari dunia kejahatan internasional. Mafia perdagangan gelap memasok narkoba, agar orang memiliki ketergantungan, sehingga jumlah suplai meningkat. Terjalin hubungan antara pengedar / Bandar dan korban. Korban sulit melepaskan diri dari mereka, bahkan tak jarang mereka terlibat peredaran gelap, karena meningkatnya kebutuhan narkoba. Penderita ketergantungan obat-obatan terlarang , umumya berusia 15-24 tahun. Kebanyakan mereka masih aktif disekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, atau perguruan tinggi. Bahkan, ada pula yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Hal-hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menyusun makalah yang berjudul NARKOBA DAN PSIKOTROPIKA. B. TUJUAN PENULISAN Makalah ini disusun dengan maksud sebagai pedoman, agar pebaca yang khususnya generasi-generasi muda mengerti dengan jelas yang dimaksud dengan narkoba, dan mengerti dampak-dampak dari penggunaan narkoba. Dengan demikian diharapkan pengguna narkoba akan berkurang, khususnya pada generasi muda. C. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu Narkoba? 2. Jenis-Jenis Narkoba 3. Undan-Undang yang Mengatur Tentang Narkoba, Psikotropika, dan Zat Aditif Lainnya 4. Upaya Pemerintah Terhadap Narkoba dan Pecandunya.
  • 2. BAB II PERUMUSAN MASALAH A. NARKOBA Narkoba atau Napza adalah obat/bahan/zat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat) cdan sering menyebabkan ketergantungan. Akbatnya, kerja otak berubah (meningk atau menurun). Demikian pula dengan fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernafasan, dan lain-lain). Narkoba yang ditelan masuk kelambung, kemudian masuk ke pembuluh darah. Jika diisap, atau dihirup, zat diserap masuk ke dalam pembuluh darah melalui saluran hidung dan paru-paru. Jika zat disuntikan, langsung masuk ke aliran darah. Darah membawa zat itu ke otak. Narkoba(narkotik, psikotropika, dan obat terlarang) adalah istilah penegak hukum dan masyarakat. Narkoba disebut berbahaya, karena bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan penggunaannya bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum. Oleh karena itu, penggunaan, pembuatan, dan peredarannyan diatur dalam undang-undang. Barang siapa yang menggunakan dan mengedarkannya di luar ketentuan hukum, dikenai sanksi pidana penjara dan hukum denda. Narkotika dan obat-obatan terlarang adalah sekumpulan zat yang dapat menimbulkan kecanduan dan membahayakan bagi kesehatan tubuh. Narkoba sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya. a. Narkotika Dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ditegaskan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Bambang Riyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan “bahwa yang dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat yang bahan mentahnya diambil dari benda-benda tersebut yakni morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan termasuk juga narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong dalam Hallucinogen dan Stimulant.” B. JENIS-JENIS NARKOBA Berikut jenis-jenis dari narkotika dan efek yang ditimbulkan:  Ganja Ganja atau cannabis sativa merupakan salah satu jenis narkotika yang pada awalnya berguna untuk mengobati keracunan ringan. Bagian dari ganja yang
  • 3. dikonsumsi antara lain daun, batang, dan biji. Cara pengkonsumsiannya adalah dengan mengisapnya seperti rokok atau mencampurkannya dengan makanan agar makanan tersebut lebih nikmat. Efek yang ditimbulkan dari ganja antara lain:  Rasa gembira yang berlebihan.  Rasa percaya diri yang berlebihan sehingga tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.  Menimbulkan halusinasi, dsb.  Morfin Morfin merupakan zat akfit dari opium. Zat ini dibuat dari percampuran antara getah poppy dengan bahan kima lain. Efek yang ditimbulkan dari morfin adalah:  Menekan kegiatan system syaraf.  Memperlambat pernafasan dan detak jatung.  Memperbesar pembuluh darah.  Mengecilkan bola mata dan mengganggu kerja organ tubuh.  Heroin Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu.  Kokain Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan. Kokain digunakan karena secara karakteristik menyebabkan elasi, euforia, peningkatan harga diri dan perasan perbaikan pada tugas mental dan fisik. Kokain dalam dosis rendah dapat disertai dengan perbaikan kinerja pada beberapa tugas kognitif. b. Psikotropika Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Jenis psikotropika yang terkenal ada dua, yaitu:  Ectassy Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA). XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-
  • 4. kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan “asyik”. Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan.  Shabu – shabu Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah. Namun jika dikelompokkan berdasarkan pengaruhnya terhadap system syaraf, yaitu depressant, halusinogen, dan stimulant. c. Zat Aditif Lainnya Zat adiktif adalah bahan atau zat yang dapat menimbulkan kecanduan dan ketergantungan bagi pemakainya. Awalnya zat adiktif berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya: daun tembakau (Tobacco sp.), daun ganja (Cannabis sativa), opium (Papaver somniferum) dan kokain (Erythroxylum coca). Jenis dari zat aditif antara lain:  Alkohol Alkohol dalam minuman keras menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf, menganggu metabolisme tubuh, impoten, gangguan kehamilan bagi ibu hamil, dan gangguan seks lainnya.  Inhalasia Inhalasia menyebabkan gangguan pada fungsi jantung, otak, dan ginjal  Opiate Opiat dapat mengganggu menstruasi pada wanita, dan menyebabkan impotensi pada pria  Nikotin Nikotin menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah, kanker paru-paru, jantung koroner, dsb.
  • 5. MAKALAH NARKOBA DISUSUN OLEH : NAMA : WA ODE ASNA KELAS : X MIA 7 SMA NEGERI 1 RAHA 2014
  • 6. C. UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR TENTANG NARKOBA KETENTUAN PIDANA Ketentuan pidana UU No 22 Tahun 1997 tentang Narkotika terdapat didalam Pasal 78 sampai dengan Pasal 104 yang mengatur tentang pelanggaran, peredaran, dan penggunaannya yang diperbolehkan maupun yang tidak perbolehkan. Seperti yang terdapat didalam Pasal 82 yang berbunyi : 1. Barang siapa yang tanpa hak dan melawan hukum : a. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika Gol I, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 Tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) b. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika Gol II, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 Tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) c. Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, alat menukar narkotika Gol III, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 Tahun dan denda paling banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) 2. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam ayat(1) didahului dengan permufakatan jahat, maka terhadap tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : a. Ayat (1) huruf a, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) b. Ayat (1) huruf b, dipidana dengan pidana penjara paling lama 18 tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) c. Ayat (1) huruf c, dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan denda paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) 3. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : a. Ayat (1) huruf a dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) b. Ayat (1) huruf b dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah)
  • 7. c. Ayat (1) huruf c dilakukan secara terorganisasi, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp.2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) 4. Apabila tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam : a. Ayat (1) huruf a dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak Rp.7.000.000.000,00 (tujuh milyar rupiah) b. Ayat (1) huruf b dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak Rp.4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) c. Ayat (1) huruf c dilakukan oleh korporasi, dipidana denda paling banyak Rp.3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) Ketentuan pidana yang diatur dalam UU No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika terdapat didalam BAB XIV, UU No 5 Tahun 1997 didalam Pasal 59 sampai Pasal 72 yang didalamnya di atur secara jelas dan lengkap mengenai sanksi-sanksi pelaku tindak pidana psikotropika, yang didalam salah satu Pasal 59 berbunyi : (1) Barang siapa : a. Menggunakan psikotropika GOL I selain dimaksud dalam Pasal 4 ayat(2) atau b. Memproduksi dan/atau menggunakan dalam proses produksi psikotropika GOL I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 atau c. Mengedarkan psikotropika GOL I tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) atau d. Mengimpor psikotropika GOL I selain untuk kepentingan ilmu pengetahuan atau e. Secara tanpa hak milik, menyimpan dan/atau membawa psikotropoka GOL. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun, paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta) dan paling banyak Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). (2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara terorganisasi dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda sebesar Rp.750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta). (3) Jika tindak pidana dalam pasal ini dilakukan oleh korporasi, maka disamping pidananya pelaku tindak pidana, kepada korporasi dikenakan pidana denda sebesar Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah)
  • 8. BAB III PENUTUP Kesimpulan Begitu banyak dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba, seperti kanker, kerusakan system syaraf, jantung, paru-paru, dsb. Penting bagi kita menjaga diri dan membentengi diri agar tidak terjerumus di dalamnya. Berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan beribadah, memilih teman saat bergaul, dan terbuka dengan keluarga maupun sahabat. Saran Agar terhindar dari godaan narkoba, penting bagi kita untuk selalu membentengi diri dengan hal-hal positif, seperti bergaul dengan teman yang memberi dampak positif, terbuka dan tidak menutup diri, dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cara-cara tersebut kemungkinan kecil kita dapat mengenal barang yang bernama narkoba tersebut.