1. Mesin Injection Molding
Injeksi molding adalah metode
pembentukan material termoplastik dimana
material yang meleleh karena pemanasan
diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air sehingga mengeras.
Injection molding adalah salah satu teknik
pencetakkan yang paling umum digunakan untuk
menghasilkan produk plastik di berbagai industri.
2. Jenis – jenis Mesin Molding
1. Mesin Hydraulic Injection Molding
Kelebihan
• Gaya jepit yang lebih besar untuk pembuatan komponen plastik berukuran
besar.
• Rasio injeksi yang lebih baik.
• Lebih tahan rusak.
• Harga lebih terjangkau dari mesin jenis lainnya.
Kekurangan
• Karena memiliki gaya jepit yang lebih kuat, mesin hidrolik mengonsumsi
energi dalam jumlah besar bahkan saat diam. Sementara mesin injection
molding electric umumnya mengonsumsi listrik sekitar 2,55 kWh selama
proses pencetakan, mesin hidrolik dapat mengonsumsi 5,12 kWh.
• Selain itu, mesin ini juga menimbulkan bunyi yang lebih bising jika
beroperasi.
3. 2. Mesin Electric Injection Molding
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, mesin injection
molding bertenaga listrik pertama kali tersedia pada tahun
1980an dan menjadi populer digunakan secara cepat.
Kelebihan
• Kebutuhan energi yang lebih efisien, 30% hingga 70%.
• Kecepatan injeksi mencapat 800 mm/detik.Beroperasi lebih bersih karena
tidak menggunakan oli.
• Lebih tidak bising jika dibandingkan dengan mesin hidrolik.
Kekurangan
• Meskipun lebih cepat, bersih, dan hemat energi, mesin ini tidak dapat
mencapai gaya penjepit sebesar yang dihasilkan oleh mesin hidrolik dan
juga harganya relatif lebih mahal.
4. 3. Mesin Hybrid Injection Molding
Mesin hybrid injection molding merupakan mesin yang
menggabungkan keunggulan kekuatan penjepitan mesin hidrolik
dengan presisi, efisiensi energi, dan pengurangan kebisingan dari
mesin electric.
Kelebihan
• Desain produk yang lebih leluasa.
• Proses loop tertutup dengan waktu respons yang lebih cepat.
• Mencapai ROI lebih cepat karena sangat efisien.Membutuhkan
waktu cooling yang lebih singkat.
Kekurangan
• Karena semua hybrid berbeda, akan cenderung sulit untuk
mencocokkan spesifikasi mesin yang sesuai dengan desain produk.
Selain itu, jika ada perawatan mesin yang diperlukan, supervisor perlu
memiliki pengetahuan tentang mesin hidrolik dan electric.
5. • Berdasarkan metode pencekaman cetakan
– pencekam toggle
– pencekam hidraulis
• Berdasarkan proses pelelehan bijih plastik
– single-stage plunger
– two-stage screw-plunger
– single-stage reciprocating-screw
• Berdasarkan tonase - Mesin injeksi molding dibedakan
berdasarkan besarnya gaya pencekaman maksimum yang bisa
diberikan. Kisarannya Amulai dari 5 ton untuk menghasilkan
produk seberat 10 gram sampai dengan 5000 ton untuk
menghasilkan produk seberat 50 kilogram.
6. Cara Kerja Mesin Injection Molding
Meskipun proses pada mesin injection molding terlihat rumit,
tetapi sebenarnya dapat dipecah menjadi beberapa langkah
langkah penting untuk membantu memahami bagaimana cara
kerjanya.
Mesin injection molding terbuat dari tiga komponen utama, feed
hopper, ulir (screw), dan barrel heated. Mesin bekerja dengan
cara mengambil butiran plastik, feed hopper menerima butiran
plastik terjadilah gesekan pada screw yang menghasilkan panas.
Plastik mencapai suhu yang diinginkan, kemudian diinjeksi ke
dalam rongga cetak yang akhirnya mendingin dan membentuk
pola berdasarkan desain pada cetakan.
7. JENIS-JENIS DEFECT (CACAT) PADA PRODUK INJECTION MOLDING
1.Short Shot
Short Shot adalah suatu kondisi dimana, plastik leleh yang akan diinjeksikan
kedalam cavity tidak mencapai kapasitas yang ideal atau sesuai settingan mesin.
Sehingga plastik yang diinjeksikan kedalam cavity mengeras terlebih dahulu sebelum
memenuhi cavity.
2.Flashing (Flash)
Flashing adalah jenis minor defect pada material, artinya material masih bisa dikatakan
oktetapi harus dilakukan pembersihan pada produk. Flashing sendiri berarti terdapat
materiallebih yang ikut membeku di pinggir-pinggir produk.
8. 3.Sink Mark (shrink mark)
Sink mark merupakan cekungan atau lengkungan yang terjadi pada permukaan
luar pada komponen yang dibentuk
4.Flow mark
Kondisi flow mark digunakan untuk menggambarkan fenomena dimana terdapat
pola bergaris, terbentuk disekitar gate pada saat material mengalir memasuki cavity.
9. 5.Colour Streaks
Fenomena colour streaks terjadi karena adanya campuran 2 atau lebih warna pada
suatu produk yang menyebabkan warna produk tersebut menjadi belang. Biasanya
colour streaks ini terjadi sehabis pergantian material, dimana masih ada sisa-sisa
material yang lamayang masih terperangkap didalam manifold.
6.Bubbles
Bubbles bisa dibilang juga sebagai melepuh atau gelembung udara yang
terperangkap dalam produk. Biasanya terjadi pada saat proses injeksi material
kedalam cavity. Udara tidak sempat keluar melalui airvent pada saat material plastik
memasuki cavity.
10. 7.Jetting
Garis semburan dipermukaan produk dimulai dari sisi gate point dikarenakan aliran
turbulen material. Plastik yang dengan suhu yang relatif rendah diinjeksikan kedalam
nozzle selama tahap awal molding, setelah bersentuhan dengan cetakan material ini
menjadi sangat kental. Kemudian plastik panas terus diinjeksikan
kedalam cetakan,material dengan suhu yang lebih rendah tadi terdorong terus
kedalam dan meniggalkan bekas aliran.
11. 8.Weld line
Weld line dikatakan ketika dua atau lebih aliran lelehan depan material yang
digambarkan dengan garis “V” sempit yang bertemu pada kedua unjung aliran lelehan
material.Fenomena ini biasanya terjadi pada saat menggunakan sisipan, atau multi-
point gate.Secara teori tidak dapat dihilangkan, oleh karenanya hanya dapat
diminimalisir ataudipindahkan. Untuk mata yang kurang terjadi fenomena ini mungkin
terlihat sebagaicrack, kehadiran weld line ini di daerah konsentrasi tegangan dapat
menyebabkan masalahkekuatan. Karena itu penanggulangannya harus dilaksakan
sesegera mungkin.
12. 9.Black spot
Black spot atau bintik hitam atau goresan pada permukaan produk, biasanya
disebabkan oleh kerusakan thermal.
10.Stringing
Istilah stringing digunakan untuk menjelaskan fenomena dimana bagian string-line
pada plastik yang terbentuk pada saat mold opening, sisa material yang tertarik
tersebut terjebak didalam mold dan pada saat shot selanjutnya menyebabkan
ketidakrataan hasil produk tersebut.
13. 11.Warping
Warping atau twisting digunakan untuk menjelaskan bagian dari produk
yang bengkok atau melengkung, biasanya disebabkan karena ketidakrataan
distribusi tekanan pada produk