SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
C
VISUAL RESEARCH
BUDI IRAWANTO
Universitas Gadjah Mada
POKOK
BAHASAN
• Pengantar
• Narrativitas dalam Gambar
• Ragam Visual Research
• Terminologi dalam MediaVisual
• Catatan Penutup
PENGANTAR
• Hidup kita sesungguhnya dikepung oleh hal-hal yang bersifat visual dari segenap
penjuru. Image (gambar/citra), baik bergerak atau statis, telah menjadi keseharian kita
(hiasan dinding, ikon dlm telepon selular, acara TV, iklan luar ruang, dst).
• Akibatnya, kita kehilangan jarak dengan yang visual itu serta kapasitas
merefleksikannya. Melakukan studi terhadap yang visual sejatinya mengajak kita
menilik kembali relasi antara manusia dengan yang visual; relasi antarmanusia yang
dimediasi oleh yang visual serta peran atau posisi yang visual itu dalam sistem sosio-
kultural.
• Visual research merupakan ikhtiar melakukan studi terhadap objek visual dengan
menggali daya naratifnya, tapi juga bisa berarti menggunakan perangkat visual (mis.
foto dan film) yang bisa membantu dalam pengumpulan data maupun
mempresentasikan data.
NARATIVITAS DALAM GAMBAR
• Gambar memiliki narasi baik yang bersifat eksplisit dengan segala kepenuhannya. Bahkan,
gambar yang sulit dikenali sekali pun mampu memancing interpretasi naratif.
• Tentu, produksi karya seni visual atau gambar secara umum dipengaruhi oleh permintaan dan
kebutuhan dari publik tertentu. Produser merespon permintaan itu dengan menawarkan
kesempatan pada mereka yang menyaksikan karya untuk membawa latar belakangnya
(keakrabannya dengan konvensi artistik).
• Baik pengkisah dan mereka yang mendengarnya berbagi asumsi yang tak terkatakan berkaitan
dengan event, konsep tentang kelas, gender, usia, peran sosial, pengetahuan umum,
perjumpaannya dengan berbagai skrip dan seterusnya. Lebih jauh, naratif juga mengandung
asumsi atau klaim normatif (yang bersifat etis, politis dan epistemis).
• Mereka yang menyaksikan (beholder) menginterpretasi karya seni itu (dalam konteks
historis, sosial, institusional atau liturgis) sesuai dengan latar pengetahuan di mana ia
diadaptasi dan celah naratif dalam gambar ‘dilengkapi’ dengan detail yang berkaitan dengan
karya itu oleh mereka yang menyaksikannya.
Producer Recipient
Artefact
e.g. pictorial narrative
Interpretation,
filling in gaps,
creating coherence
concretization
Pool of Knowledge
Adaptation to recipient Adaptation to producer
nego tiation
CON TEXT
Lifeworld, category structure, general action script
norms, sign systems
artistic conventions, culturally shared stories, etc.
of stories or narrative
gist
PICTORIAL NARRATIVITY BETWEEN PRODUCER AND RECIPIENT
Source:
Michael
Ranta
(2018:
89)
LANJUTAN…
• Secara umum, cerita berkontribusi pada upaya manusia mereduksi
ketidakpastian dari perubahan2 di dunia ini dan tertutama bagi eksistensi
manusia yakni ikhtiarnya menciptakan tatanan dalam kesementaraan pengalaman
dan kerapuhan eksistensial manusia.
• Di antara perannya yang lain, naratif barangkali diciptakan dan diapresiasi sebagai
sarana penting untuk menata pengalaman dan mengonstruksi model dari
realitas, sebagai sarana menciptakan, memantapkan tradisi budaya, sistem
kepercayaan, identitas diri dan kelompok serta skenario dari eksperimen
pemikiran .
• Naratif pada dasarnya merupakan instrumen kognitif untuk menata dan
memantapkan pelbagai pengalaman dan menciptakan koherensi serta
menjadikannya bisa dinalar yg berangkat dari pengalaman kita yang kompleks.
RAGAM RISETVISUAL
• ETHNOGRAPHIC MAPPING: ‘pengamatan sederhana’ atau ‘unobtrusive measure’
(Webb, Campbell, Schwartz, & Sechrest, 1966). Pengamat mencatat perilaku dan semua
hal di kancah yang kadangkala disertai dengan sketsa. Proses perekaman itu kini bisa
dilakukan dengan bantuan kamera foto. John Collier (1967) menyarankan fotografi
untuk ‘pemetaan’ terhadap hal2 yang material seperti perangkat dan peralatan dalam
rumah seseorang, relasi spasial dalam perkampungan atau kedekatan dan gerakan tubuh
di dalam ruang. Ia menyebut apa yang dilakukannya sebagai ‘Photographing Overview’
yang merupakan ‘tahap awal sebelum melakukan fieldwork.’
• MICRO-ETHNOGRAPHY: meneliti unit terkecil dari perilaku manusia yang tak
segera menimbang budaya yang ada di sekitarnya. Mencakup beragam pendekatan
teroritis dan metodologis, metode ini menekankan pada pengamatan yang terdekat
terhadap hal yang tampak di mana masyarakat terbentuk sebagai buah dari interaksi.
Dalam metode ini, gambar, foto, video dibuat semata-mata untuk tujuan riset. Data
visual etnografis ini memiliki fungsi yang sama dengan foto forensik di tempat kejadian
perkara.
LANJUTAN…
• REPHOTOGRAPHY: pengambilan foto ulang pada sosok dan tempat yang
sama, namun dalam periode waktu yang berbeda. Pada eraVictorian, fotografer
profesional membuat gambar (images) berurutan untuk mendokumentasikan
perkembangan anak. Dalam ilmu sosial, rephotography digunakan untuk
mengamati perubahan sosial yang tak mengutamakan kepersisan geografis
dalam pemaknaan.
• PHOTOVOICE: perangkat riset untuk memproduksi pengetahuan kolektif
yang melibatkan partisipasi aktif dari anggota komunitas. Yakni, menggunakan
image untuk ‘menyuarakan’ kebutuhan dan asset yang dimiliki komunitas serta
bisa dijadikan katalis bagi perubahan sosial. Penggunaan kamera (termasuk di
HP) yang kian meluas ikut memberdayakan warga untuk berbagi pandangannya
yang unik tentang komunitasnya.
LANJUTAN…
• VISUAL SEMIOTICS: metode yang kompleks dan telah lama digunakan untuk
menganalisis bagaimana makna dibentuk oleh tanda2 yang tampak. Berakar pada studi
linguistik, semiotika visual memberi perhatian pada makna dari images.
• CONTENT ANALYSIS: pengamatan yang objektif dan sistematis baik yang
digunakan dalam riset kuantitatif dan kualitatif. Mengingat watak statistik metode
analisis isi ini, ia bermanfaat bagi riset visual yang bersifat pospositivistik serta semakin
bernilai jika dikombinasikan dengan metode lain. Parmeggiani (2009) menggunakan
beragam metode yang mengombinasikan combining content analysis, grounded theory,
rephotography, dan teknik photo-elicitation interview techniques untuk mengeksplorasi
perubahan radikal lanskap, aktivitas manusia dan nilai-nilai kemanusian dari warga
selama 50 tahun pada sebuah kampung kecil di Italia.
TERMINOLOGI DALAM MEDIAVISUAL
• Multimodality (Multimodalitas)
• Dikembangkan oleh Gunther Kress, multimodalitas membantu memetakan
bagaimana pelbagai moda komunikasi (visual, linguistik, sensoris) secara bersama-
sama membentuk makna melampaui dari sekadar penjumlahan semuanya.
Interpretasi secara simultan dipengaruhi oleh elemen visual, linguistik dan kognitif
serta setiap upaya melakukan interpretasi dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya.
• Setiap moda komunikasi (fotografis, image, grafis, gambar, tulisan, font, dst)
memiliki kualitasnya sendiri dan mesti diperhitungkan dalam proses interpretasi.
LANJUTAN…
• Semiosis
• Istilah yang bersumber dari khasanah semiotika yang berakar dari gagasan bahwa tanda
linguistik (termasuk kata2 yang kita kenali) memiliki makna. Pada dasarnya makna terutama
didasarkan pada pengalaman sebelumnya dengan suara dan bentuk yang sama pada halaman
karena sesuatu yg disebut ‘arbitrariness’ yakni gagasan yang kita terakan pada sebuah kata
bergantung pada bagaimana budaya melatih kita menginterpretasi, bukan pada sesuatu yang
memang inheren pada kata itu.
• Semiosis merujuk pada proses di mana kita mencipta, mengenali dan menginterpretasi atau
berhadapan dengan tanda. Area tanda itu sendiri telah meluas melampaui bahasa termasuk
yang visual, oral dan olfactory (aroma), dn seterusnya. Arbitrariness (kemanasukaan) itu mesti
berhadapan dengan konvensi kultural karena tanpa itu kita tak bisa menggunakan suara dan
bahasa yang arbitrary untuk menciptakan sistem komunikasi. Demikianlah yg berlaku dalam
komunikasi visual.
LANJUTAN…
• Iconicity (Ikonisitas)
• Ada dalam khasanah semiotika yang merujuk pada sejauh mana penanda yang
memiliki kemiripan atau dalam beberapa hal mengimitasi apa yang dirujuknya (mis.
tanda benda mudah pecah; tanda bahaya radiasi, dst).
• Meski demikian, ada tanda ikonik berwatak ambigu yang mensyaratkan pengetahuan
formal untuk memahaminya. Ini menunjukkan bahwa manusia menciptakan tanda
untuk memenuhi kebutuhannya dalam menciptakan dan mentransmisikan
kebudayaan. Karenanya, semiotika berlandaskan pada menafsirkan banyak aspek dari
komunikasi insani (human communication).
CATATAN PENUTUP
• Riset visual memang bukan hal yang baru. Namun, perkembangan pesat
teknologi digital telah menjadikan banyak orang memiliki kamera dan telepon
selular yang bisa merekam atau memproduksi image. Ini jelas ikut mengubah
proses sosial yakni cara orang memproduksi, menyebarkan, menyimpan dan
menafsirkan image.
• Setiap gambar pada dasarnya memiliki daya naratifnya yang melekat dalam
dirinya serta kemampuan memantik percakapan (diskusi) lebih jauh.
• Pada akhirnya, sebagaimana dinyatakan Margolis dan Pauwels (2011),‘the future
of visual research will depend on the continued effort to cross disciplinary boundaries
and engage in a constructive dialogue with different schools of thought.”
TERIMA KASIH
MARI BERDISKUSI !

More Related Content

Similar to Kuliah 7_Visual Research.pdf

Teorikognitifsosial 111003002258-phpapp02
Teorikognitifsosial 111003002258-phpapp02Teorikognitifsosial 111003002258-phpapp02
Teorikognitifsosial 111003002258-phpapp02Kasih Kisah
 
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfReview Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfArthaSinaga2
 
Theory of communication
Theory of communication Theory of communication
Theory of communication Ines Pratiwi
 
Pengantar_Ilmu_komunikasi_04.pdf
Pengantar_Ilmu_komunikasi_04.pdfPengantar_Ilmu_komunikasi_04.pdf
Pengantar_Ilmu_komunikasi_04.pdfyogagalih3
 
Silabus sosiologi kls 10 pemintaan
Silabus sosiologi kls 10 pemintaanSilabus sosiologi kls 10 pemintaan
Silabus sosiologi kls 10 pemintaanSMA Negeri 9 KERINCI
 
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI REVISI.pdf
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI REVISI.pdfREVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI REVISI.pdf
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI REVISI.pdfRevansaIndwianoPutra
 
Kontrak Kuliah dan RPS Sosiologi Komunikasi
Kontrak Kuliah dan RPS Sosiologi KomunikasiKontrak Kuliah dan RPS Sosiologi Komunikasi
Kontrak Kuliah dan RPS Sosiologi KomunikasiIntan Putri Cahyani
 
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANardeliatriyaniPutri
 
02 elemen2 ssb & bentukan masyarakat
02 elemen2 ssb & bentukan masyarakat02 elemen2 ssb & bentukan masyarakat
02 elemen2 ssb & bentukan masyarakaterkoes koesmayadi
 

Similar to Kuliah 7_Visual Research.pdf (20)

Media Discourse oleh Yasraf Amir Piliang
Media Discourse oleh Yasraf Amir PiliangMedia Discourse oleh Yasraf Amir Piliang
Media Discourse oleh Yasraf Amir Piliang
 
Metode Kualitatif
Metode KualitatifMetode Kualitatif
Metode Kualitatif
 
Metode Kualitatif
Metode KualitatifMetode Kualitatif
Metode Kualitatif
 
Teorikognitifsosial 111003002258-phpapp02
Teorikognitifsosial 111003002258-phpapp02Teorikognitifsosial 111003002258-phpapp02
Teorikognitifsosial 111003002258-phpapp02
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfReview Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdf
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Theory of communication
Theory of communication Theory of communication
Theory of communication
 
Pengantar_Ilmu_komunikasi_04.pdf
Pengantar_Ilmu_komunikasi_04.pdfPengantar_Ilmu_komunikasi_04.pdf
Pengantar_Ilmu_komunikasi_04.pdf
 
Silabus sosiologi kls 10 pemintaan
Silabus sosiologi kls 10 pemintaanSilabus sosiologi kls 10 pemintaan
Silabus sosiologi kls 10 pemintaan
 
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI REVISI.pdf
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI REVISI.pdfREVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI REVISI.pdf
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI REVISI.pdf
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmuSosiologi sebagai ilmu
Sosiologi sebagai ilmu
 
Things chapter 4
Things chapter 4Things chapter 4
Things chapter 4
 
Kontrak Kuliah dan RPS Sosiologi Komunikasi
Kontrak Kuliah dan RPS Sosiologi KomunikasiKontrak Kuliah dan RPS Sosiologi Komunikasi
Kontrak Kuliah dan RPS Sosiologi Komunikasi
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
BK Lintas Budaya
BK Lintas BudayaBK Lintas Budaya
BK Lintas Budaya
 
Tugas antropologi
Tugas antropologiTugas antropologi
Tugas antropologi
 
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
 
02 elemen2 ssb & bentukan masyarakat
02 elemen2 ssb & bentukan masyarakat02 elemen2 ssb & bentukan masyarakat
02 elemen2 ssb & bentukan masyarakat
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Kuliah 7_Visual Research.pdf

  • 2. POKOK BAHASAN • Pengantar • Narrativitas dalam Gambar • Ragam Visual Research • Terminologi dalam MediaVisual • Catatan Penutup
  • 3. PENGANTAR • Hidup kita sesungguhnya dikepung oleh hal-hal yang bersifat visual dari segenap penjuru. Image (gambar/citra), baik bergerak atau statis, telah menjadi keseharian kita (hiasan dinding, ikon dlm telepon selular, acara TV, iklan luar ruang, dst). • Akibatnya, kita kehilangan jarak dengan yang visual itu serta kapasitas merefleksikannya. Melakukan studi terhadap yang visual sejatinya mengajak kita menilik kembali relasi antara manusia dengan yang visual; relasi antarmanusia yang dimediasi oleh yang visual serta peran atau posisi yang visual itu dalam sistem sosio- kultural. • Visual research merupakan ikhtiar melakukan studi terhadap objek visual dengan menggali daya naratifnya, tapi juga bisa berarti menggunakan perangkat visual (mis. foto dan film) yang bisa membantu dalam pengumpulan data maupun mempresentasikan data.
  • 4. NARATIVITAS DALAM GAMBAR • Gambar memiliki narasi baik yang bersifat eksplisit dengan segala kepenuhannya. Bahkan, gambar yang sulit dikenali sekali pun mampu memancing interpretasi naratif. • Tentu, produksi karya seni visual atau gambar secara umum dipengaruhi oleh permintaan dan kebutuhan dari publik tertentu. Produser merespon permintaan itu dengan menawarkan kesempatan pada mereka yang menyaksikan karya untuk membawa latar belakangnya (keakrabannya dengan konvensi artistik). • Baik pengkisah dan mereka yang mendengarnya berbagi asumsi yang tak terkatakan berkaitan dengan event, konsep tentang kelas, gender, usia, peran sosial, pengetahuan umum, perjumpaannya dengan berbagai skrip dan seterusnya. Lebih jauh, naratif juga mengandung asumsi atau klaim normatif (yang bersifat etis, politis dan epistemis). • Mereka yang menyaksikan (beholder) menginterpretasi karya seni itu (dalam konteks historis, sosial, institusional atau liturgis) sesuai dengan latar pengetahuan di mana ia diadaptasi dan celah naratif dalam gambar ‘dilengkapi’ dengan detail yang berkaitan dengan karya itu oleh mereka yang menyaksikannya.
  • 5. Producer Recipient Artefact e.g. pictorial narrative Interpretation, filling in gaps, creating coherence concretization Pool of Knowledge Adaptation to recipient Adaptation to producer nego tiation CON TEXT Lifeworld, category structure, general action script norms, sign systems artistic conventions, culturally shared stories, etc. of stories or narrative gist PICTORIAL NARRATIVITY BETWEEN PRODUCER AND RECIPIENT Source: Michael Ranta (2018: 89)
  • 6. LANJUTAN… • Secara umum, cerita berkontribusi pada upaya manusia mereduksi ketidakpastian dari perubahan2 di dunia ini dan tertutama bagi eksistensi manusia yakni ikhtiarnya menciptakan tatanan dalam kesementaraan pengalaman dan kerapuhan eksistensial manusia. • Di antara perannya yang lain, naratif barangkali diciptakan dan diapresiasi sebagai sarana penting untuk menata pengalaman dan mengonstruksi model dari realitas, sebagai sarana menciptakan, memantapkan tradisi budaya, sistem kepercayaan, identitas diri dan kelompok serta skenario dari eksperimen pemikiran . • Naratif pada dasarnya merupakan instrumen kognitif untuk menata dan memantapkan pelbagai pengalaman dan menciptakan koherensi serta menjadikannya bisa dinalar yg berangkat dari pengalaman kita yang kompleks.
  • 7.
  • 8. RAGAM RISETVISUAL • ETHNOGRAPHIC MAPPING: ‘pengamatan sederhana’ atau ‘unobtrusive measure’ (Webb, Campbell, Schwartz, & Sechrest, 1966). Pengamat mencatat perilaku dan semua hal di kancah yang kadangkala disertai dengan sketsa. Proses perekaman itu kini bisa dilakukan dengan bantuan kamera foto. John Collier (1967) menyarankan fotografi untuk ‘pemetaan’ terhadap hal2 yang material seperti perangkat dan peralatan dalam rumah seseorang, relasi spasial dalam perkampungan atau kedekatan dan gerakan tubuh di dalam ruang. Ia menyebut apa yang dilakukannya sebagai ‘Photographing Overview’ yang merupakan ‘tahap awal sebelum melakukan fieldwork.’ • MICRO-ETHNOGRAPHY: meneliti unit terkecil dari perilaku manusia yang tak segera menimbang budaya yang ada di sekitarnya. Mencakup beragam pendekatan teroritis dan metodologis, metode ini menekankan pada pengamatan yang terdekat terhadap hal yang tampak di mana masyarakat terbentuk sebagai buah dari interaksi. Dalam metode ini, gambar, foto, video dibuat semata-mata untuk tujuan riset. Data visual etnografis ini memiliki fungsi yang sama dengan foto forensik di tempat kejadian perkara.
  • 9. LANJUTAN… • REPHOTOGRAPHY: pengambilan foto ulang pada sosok dan tempat yang sama, namun dalam periode waktu yang berbeda. Pada eraVictorian, fotografer profesional membuat gambar (images) berurutan untuk mendokumentasikan perkembangan anak. Dalam ilmu sosial, rephotography digunakan untuk mengamati perubahan sosial yang tak mengutamakan kepersisan geografis dalam pemaknaan. • PHOTOVOICE: perangkat riset untuk memproduksi pengetahuan kolektif yang melibatkan partisipasi aktif dari anggota komunitas. Yakni, menggunakan image untuk ‘menyuarakan’ kebutuhan dan asset yang dimiliki komunitas serta bisa dijadikan katalis bagi perubahan sosial. Penggunaan kamera (termasuk di HP) yang kian meluas ikut memberdayakan warga untuk berbagi pandangannya yang unik tentang komunitasnya.
  • 10. LANJUTAN… • VISUAL SEMIOTICS: metode yang kompleks dan telah lama digunakan untuk menganalisis bagaimana makna dibentuk oleh tanda2 yang tampak. Berakar pada studi linguistik, semiotika visual memberi perhatian pada makna dari images. • CONTENT ANALYSIS: pengamatan yang objektif dan sistematis baik yang digunakan dalam riset kuantitatif dan kualitatif. Mengingat watak statistik metode analisis isi ini, ia bermanfaat bagi riset visual yang bersifat pospositivistik serta semakin bernilai jika dikombinasikan dengan metode lain. Parmeggiani (2009) menggunakan beragam metode yang mengombinasikan combining content analysis, grounded theory, rephotography, dan teknik photo-elicitation interview techniques untuk mengeksplorasi perubahan radikal lanskap, aktivitas manusia dan nilai-nilai kemanusian dari warga selama 50 tahun pada sebuah kampung kecil di Italia.
  • 11. TERMINOLOGI DALAM MEDIAVISUAL • Multimodality (Multimodalitas) • Dikembangkan oleh Gunther Kress, multimodalitas membantu memetakan bagaimana pelbagai moda komunikasi (visual, linguistik, sensoris) secara bersama- sama membentuk makna melampaui dari sekadar penjumlahan semuanya. Interpretasi secara simultan dipengaruhi oleh elemen visual, linguistik dan kognitif serta setiap upaya melakukan interpretasi dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya. • Setiap moda komunikasi (fotografis, image, grafis, gambar, tulisan, font, dst) memiliki kualitasnya sendiri dan mesti diperhitungkan dalam proses interpretasi.
  • 12. LANJUTAN… • Semiosis • Istilah yang bersumber dari khasanah semiotika yang berakar dari gagasan bahwa tanda linguistik (termasuk kata2 yang kita kenali) memiliki makna. Pada dasarnya makna terutama didasarkan pada pengalaman sebelumnya dengan suara dan bentuk yang sama pada halaman karena sesuatu yg disebut ‘arbitrariness’ yakni gagasan yang kita terakan pada sebuah kata bergantung pada bagaimana budaya melatih kita menginterpretasi, bukan pada sesuatu yang memang inheren pada kata itu. • Semiosis merujuk pada proses di mana kita mencipta, mengenali dan menginterpretasi atau berhadapan dengan tanda. Area tanda itu sendiri telah meluas melampaui bahasa termasuk yang visual, oral dan olfactory (aroma), dn seterusnya. Arbitrariness (kemanasukaan) itu mesti berhadapan dengan konvensi kultural karena tanpa itu kita tak bisa menggunakan suara dan bahasa yang arbitrary untuk menciptakan sistem komunikasi. Demikianlah yg berlaku dalam komunikasi visual.
  • 13. LANJUTAN… • Iconicity (Ikonisitas) • Ada dalam khasanah semiotika yang merujuk pada sejauh mana penanda yang memiliki kemiripan atau dalam beberapa hal mengimitasi apa yang dirujuknya (mis. tanda benda mudah pecah; tanda bahaya radiasi, dst). • Meski demikian, ada tanda ikonik berwatak ambigu yang mensyaratkan pengetahuan formal untuk memahaminya. Ini menunjukkan bahwa manusia menciptakan tanda untuk memenuhi kebutuhannya dalam menciptakan dan mentransmisikan kebudayaan. Karenanya, semiotika berlandaskan pada menafsirkan banyak aspek dari komunikasi insani (human communication).
  • 14. CATATAN PENUTUP • Riset visual memang bukan hal yang baru. Namun, perkembangan pesat teknologi digital telah menjadikan banyak orang memiliki kamera dan telepon selular yang bisa merekam atau memproduksi image. Ini jelas ikut mengubah proses sosial yakni cara orang memproduksi, menyebarkan, menyimpan dan menafsirkan image. • Setiap gambar pada dasarnya memiliki daya naratifnya yang melekat dalam dirinya serta kemampuan memantik percakapan (diskusi) lebih jauh. • Pada akhirnya, sebagaimana dinyatakan Margolis dan Pauwels (2011),‘the future of visual research will depend on the continued effort to cross disciplinary boundaries and engage in a constructive dialogue with different schools of thought.”