Teori sosial kognitif menjelaskan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh interaksi timbal balik antara faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan sosial. Lingkungan sosial mempengaruhi pola belajar seseorang. Manusia belajar melalui observasi dan modelan sosial, seperti eksperimen boneka Bobo yang menunjukkan anak meniru perilaku orang dewasa. Teori ini menjelaskan adanya pengaruh resiprokal antara individu
1. Kasih Kisah - 210110060194
Pemberitaan Konflik
Warga Sunni dan Syiah
Sampang pada Surat
Kabar Republika
2. Latar Belakang Penelitian
• Menjelaskan keterkaitan perilaku manusia dengan
interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara
kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan
• Kondisi lingkungan sosial sekitar individu sangat
berpengaruh pada pola belajar individu tersebut
• Eksperimen : Bobo Doll (menunjukkan anak meniru
persis perilaku agresif dari orang dewasa di sekitarnya)
• Konsep : 3 Efek Resiprokal (Triadic Reciprocal Causation)
4. Konsep Determinis Resiprokal
• Teori Sosial Kognitif bersifat determinis resiprokal
• Determinis resiprokal : pendekatan yang menjelaskan
perilaku manusia dalam bentuk interaksi resiprokal
(timbal balik) yang terus menerus antara determinan
kognitif, behavioral dan lingkungan sosial.
• Individu Lingkungan
• Landasan utama dalam memahami perilaku manusia dan
sebagai prinsip dasar untuk menganalisis fenomena
psikososial
5. Kapasitas Internal Manusia
•Kapasitas manusia untuk membuat, memahami dan
meregulasi lingkungan sosial yang memiliki keterkaitan
langsung dengan individu tersebut
Kapasitas Penyimbolan
(Symbolizing Capability)
•Strategi proaktif dan reaktif agar manusia dapat
mengendalikan dirinya dalam upaya mencapai tujuan
tertentu
Kapasitas Pengendalian Diri
(Self-Regulatory Capability
•Kemampuan refleksi diri tergantung pada aspek
kognitif dan efikasi manusia itu sendiri. Efikasi adalah
penilaian diri untuk melakukan hal benar atau salah
Kemampuan Refleksi Diri
(Self -Reflective Capability)
•Pengalaman vicarious diperoleh melalui model sosial
yaitu kondisi dimana seorang individu menjadikan
individu lain sebagai model bagi dirinya sendiri
Vicarious Capability
•Individu belajar dari pengalaman masa lampau atau
mempelajari pengalaman orang lain. Pembelajaran
yang baik adalah pembelajaran melalui observasi
Observasi Pembelajaran
(Observational Learning)
6. Empat Proses dalam Observasi
1. Perhatian (attention process) : Perhatian kepada individu yang
menjadi role model. Dipengaruhi oleh hubungan pengamat dengan
model, sifat model, dan arti penting perilaku.
2. Representasi (representation process) : Simbolisasi perilaku model
yang ditiru dalam ingatan, baik dalam bentuk verbal maupun
dalam bentuk imajinasi.
3. Peniruan tingkah laku model (behavior production process) :
Individu berperilaku setelah mengamati dengan penuh perhatian
dan mengingatnya.
4. Motivasi dan penguatan (motivation and reinforcement process) :
Belajar melalui pengamatan menjadi efektif jika terdapat motivasi
yang tinggi. Motivasi banyak dipengaruhi oleh kesesuaian antara
karakteristik pribadi pengamat dengan karakteristik modelnya.
7. Konstruksi Realitas Sosial
• Representasi yang ditampilkanTV merefleskikan ideologiTV
dalam melakukan proyeksi sifat manusia, hubungan sosial serta
norma dan struktur yang terdapat didalam masyarakat (Adoni &
Mane, 1984; Gerbner, 1972)
• Televisi membentuk pandangan manusia terhadap realitas
kepercayaan dan konsep akibat ekspos berlebihan terhadap
simbol-simbol tertentu
• Konstruksi dalam media cetak : penggambaran media cetak
mengakibatkan miskonsepsi sosial, misal pekerjaan, kelompok
etnis, minoritas, usia, aturan gender serta beberapa aspek
kehidupan lainnya yang dikultivasi melalui simbolisasi stereotype
8. Dorongan Sosial Perilaku
Manusia
• Tindakan individu dapat dilihat sebagai sebuah dorongan perilaku
yang telah dipelajari sebelumnya oleh individu namun tidak
terlaksana karena adanya insentif atau bujukan yang cukup kuat,
atau karena adanya pengekangan terhadap tindakan tersebut
• Pengaruh dari salah satu model dalam memotivasi dan menguatkan
tindakan individu merupakan faktor yang menentukan
• Model menjalankan fungsi sebagai tutor, pencegah, pendorong,
dorongan sosial, perangsang emosi, dan pembentuk konsel dan
nilai realitas atau kenyataan
• Contoh : Industri Fashion
9. Difusi Sosial
• Difusi Sosial : Proses pemodelan di mana model dapat
mentransmisikan informasi nyaris tanpa batas kepada orang orang
yang beranekaragam secara luas dan serempak
• Diawali oleh kemajuan teknologi komunikasi yang luar biasa yang
telah memberi peningkatkan daya jangkau dan kecepatan terhadap
pengaruh sosial yang sangat besar
• Praktik sosial tidak hanya didifusikan melalui masyarakat, namun
telah dimodelisasikan pada level dunia
• Pemodelan yang ditampilkan oleh televisi saat ini dijadikan tolak
ukur untuk melihat perubahan sosial pada tingkat komunitas dan
masyarakat luas.
10. Penyebaran Model Determinan
• Meyerowitz dan Chaiken (1987) menguji empat mekanisme alternatif
melalui komunikasi sehat yang dapat mengubah kebiasaan sehat :
transmisi informasi faktual, motivasi pribadi, mengubah persepsi
resiko, dan persepsi keberhasilan diri.
• Hasil : komunikasi membentuk adopsi praktik perilaku sehat terutama
terhadap persepsi keberhasilan diri yang dirasakan. Semakin kuat
persepsi keberhasilan diri yang telah, semakin kuat media
meningkatkan kepercayaan individu pada keberhasilan regulasi-diri,
dan semakin mungkin mereka mengadopsi praktik tersebut.
• Kesimpulan : Model yang determinan antara lain Media, “Early
Adopters”, dan saluran informasi personal
11. Determinan Adopsi
• Faktor –faktor yang menentukan individu untuk mengadopsi
sebuah perilaku
• Insentif yang diperoleh dari perilaku tersebut, baik secara
material, sosial, maupun hasil evaluasi diri
• Adanya keinginan untuk memperoleh apresiasi sosial dan
dorongan status
• Seorang individu tidak mutlak mengadopsi nilai-nilai dari luar,
tetapi juga mengolah dan menyesuaikan dengan konsep diri
mereka