4. Penghimpunan
Dana
Penghimpunan dana merupakan
kegiatan usaha lembaga keuangan
dalam menarik, dan mengumpulkan
dana-dana dari masyarakat dan
menampungnya dalam bentuk simpanan,
giro, tabungan, deposito atau surat
berharga lainnya.
5. Sumber Penghimpunan Dana
Dana yang berasal dari para
pemegang saham bank atau
pemilik bank. Pencarian dana
yang bersumber dari bank itu
sendiri yaitu : 1). Setoran modal
pemilik saham, 2). Cadangan-
cadangan bank, 3). Laba bank
yang belum dibagi.
Dana dari bank itu
sendiri
Dana yang berasal dari
masyarakat, baik perorangan
maupun badan usaha,yang
diperoleh bank dengan
menggunakan berbagai instrumen
produk simpanan yang dimiliki
oleh bank. Seperti : Giro,
Deposito, Tabungan
Dana dari
masyarakat luas Dana yang berasal dari pihak
yang memberikan pinjaman
kepada bank, yang terdiri dari
empat pihak, yaitu : 1). Bantuan
Likuiditas Bank Indonesia, 2).
Pinjaman antar bank, 3). Pinjaman
dari bank-bank luar negeri, 4).
Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU)
Dana dari
lembaga lainnya
6. Penggunaan dana adalah kegiatan menjual dana yang
telah didapat dari kegiatan penghimpunan dana dalam
bentuk simpanan. Tujuan pengalokasian dana adalah
Mendapatkan keuntungan atau laba semaksimal
mungkin.
.
Penggunaan Dana
7. Pertimbangan Penggunaan Dana
Pengalokasian dana dalam berbagai bentuk asset selalu
berkaitan dengan aspek resiko dan “rate of return” dari
asset tersebut. Bank menginginkan bentuk asset yang
beresiko serendah mungkin.Tetapi hubungan antara
tingkat resiko dan rate ofreturn yang searah setiap bentuk
Investasi ataupun asset. Semakin tinggi rate of return yang
diperoleh dari suatu asset, maka semakin tinggi pula
tingkat resiko yang ditanggung dan sebaliknya.
Resiko dan Hasil
Sumber-sumber dana jangka pendek menuntut
agar bank mengalokasikan sejumlah tertentu dana
dalam bentuk aset yang tingkat likuiditasnya cukup
tinggi sehingga sejumlah kewajibannya jatuh tempo
bank mempunyai cukup alat likuid untuk memenuhi
kewajibannya. Bank juga harus menyediakan
sejumlah alat likuid dengan tujuan memenuhi
kewajiban giral minimum yang ditetapkan BI.
Jangka Waktu dan
Likuiditas
8. Alternatif Penggunaan Dana
Aset ini ditunjukan untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas jangka pendek.
Resiko dari asset ini tergolong rendah dan
bank tidak dapat terlalu banyak
mengharapkan adanya penerimaan dalam
jumlah yang tinggi dan asset ini disebut
dengan asset tidak produktif.
Cadangan Likuiditas
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
berdasarkan pada persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi kewajibannya
setelah jangka waktu tertentu.
Penyaluran Kredit
Investasi memiliki rate of return yang cukup
tinggi selain penyaluran kredit. Investasi
dapat berupa penanaman dana dalam surat-
surat berharga jangka menengah dan
panjang, atau berupa penyertaan langsung
pada badan usaha lain. Bentuk surat
berharga tersebut antara lain adalah saham
dan obligasi.
Investasi
Aset ini termasuk asset yang tidak produktif
dalam menghasilkan penerimaan oleh BI
karena asset ini resikonya cukup tinggi.
Resiko ini dikaitkan karena mudah terbakar,
mudah rusak, atau hilangnya dari asset tetap
dan inventaris. Tetapi mengalokasikan dana
juga diperlukan untuk asset ini karena bank
memerlukan kantor, mobil, dll untuk kegiatan
usahanya.
Aset Tetap dan
Inventaris
10. Tingkat Bunga
Supaya penyaluran dana bisa menghasilkan keuntungan untuk bank,
biaya yang dikeluarkan saat penghimpunan dana harus lebih kecil
dibandingkan dengan penerimaan yang didapat dari penyaluran dana.
Hal ini mendasari penerapan tingkat bunga simpanan lebih besar dari
tingkat bunga simpanan. Salah satu komponen dalam perhitungan
bunga tersebut ialah penyesuaian risiko. Risiko tersebut adalah :
a). Risiko Likuiditas
b). Risiko Kredit
c). Risiko Investasi
d). Risiko Operasi
e). Risiko Kecurangan
f). Risiko Fidusiari
$
11. Pengelolaan asset dan liabilitas (kewajiban) suatu bank
merupakan sesuatu yang tidak dapar berjalan sendiri-
sendiri. Pengelolaan asset suatu bank selalu
memperhatikan karakteristik dari penghimpunan dana
pada sisi liabilitas, dan juga sebaliknya. Asset-liability
Committee merupakan suatu bentuk komite atau badan
yang melaksanakan tugas tersebut
Pengelolaan Aset dan Liabilitas
12. Likuiditas diperlukan antara lain untuk keperluan:
a. Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib minimum yang
ditetapkan bank sentral
b. Penarikan dana oleh deposan
c. Penarikan dana oleh debitor
d. Pembayaran kewajiban yang jatuh tempo
Suatu bank dianggap likuid apabila:
a. Mempunyai sejumlah alat-alat likuid yang dapat memenuhi kebutuhan
likuditasnya sesuai dengan waktunya.
b. Mampu memperoleh tambahan alat likuid sesuai kebutuhan denagn
berbagai macam cara seperti memlalui pinjaman, penjualan saham,
penyetoran modal dan konversi dari asset yang likuiditasnya rendah mejadi
alat-alat likuid.
Likuiditas Bank
13. Indikator Likuiditas
Untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas akibat adanya
penarikan dana pihak ketiga
Untuk mengukur jumlah
dana pihak ketiga yang
disalurkan dalam bentuk
kredit
Rasio kredit
terhadap total
dana pihak ketiga
Semakin tinggi rasio surat
berharga jangka pendek
terhadap total surat
berharga, maka semakin
tinggi pula tingkat likuiditas
bank tersebut.
Rasio surat
berharga jangka
pendek terhadap
total surat
berharga
Rasio alat likuid
terhadap dana
pihak ketiga
14. Giro Wajib Minimum
Giro Wajib Minimum (GWM) adalah dana atau simpanan minimum yang
harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro yang
ditempatkan di Bank Indonesia (BI).
Jenis GWM
1). GWM Primer, untuk ekspansi atau menambah likuiditas bank apabila
diturunkan.
2). GWM Sekunder, untuk mempengaruhi cadangan likuiditas bank
sekaligus pendalaman sektor keuangan. Apabila dinaikkan tujuannya
adalah untuk mengurangi kapasitas kredit bank. Sebaliknya, jika
diturunkan, tujuannya untuk menambah kapasitas kredit bank.
3). GWM Loan To Funding Ratio, untuk mendorong penyaluran kredit bank
tetap berada dalam rentang yang ditentukan agar mendorong intermediasi
sehingga pertumbuhan ekonomi terpacu, tetapi tetap menjaga prinsip
kehati-hatian.
15. Jasa Bank Umum
Kegiatan Bank Umum
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit
3. Menerbitkan surat pengakuan utang
4. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan
dan atas perintah nasabahnya
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah
16. Kegiatan Bank Umum
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada
bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan
wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan antar pihak ketiga.
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak.
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.