2.
Prinsip adalah sesuatu yang dijadikan pedoman dalam
melaksanakan suatu tindakan dalam perbankan.
Prinsip 5 C yang sering disebut dengan prudential principle.
Istilah “prudent” itu sendiri secara harfiah dalam bahasa
Indonesia berarti “bijaksana”. Namun, dalam perbankan
istilah itu digunakan untuk “asas kehati-hatian”. Oleh
karena itu, di Indonesia muncul istilah “pengawasan bank
berdasarkan asas kehati-hatian” atau “manajemen bank
berdasarkan asas kehati-hatian”. Selanjutnya istilah
“prudent” atau asas kehati-hatian tersebut digunakan secara
meluas dan dalam kontek yang berbeda-beda.
Latar Belakang
3.
Prinsip 5 C ini dalam dunia perbankan memiliki
peranan sangat penting dalam pemberian
pembiayaan yang akan diberikan kepada calon
nasabah, untuk menilai apakah calon nasabah
layak atau tidak untuk mendapatkan pembiayaan
dari bank syariah
Lanjut………
5.
Bagaimana penerapan prinsip 5 C yaitu Character,
Capacity, Capital, Collateral daln Condition of economy
dalam pengambilan keputusan pembiyaan di Bank
BJB Syariah KCP Pandeglang ?
Seberapa besar pengaruh Penerapan Prinsip 5 C yaitu
Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition of
economy dalam pengambilan keputusan pembiyaan
pada Bank BJB Syariah KCP Pandeglang?
Rumusan Masalah
6.
peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, balik satu
variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan
atau menghubungkan dengan variabel lain.
Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
b. Wawancara atau interview
c. Dokumentasi
d. Studi Pustaka
Metode Penelitian
7.
e. Lokasi penelitian
Beralamat di Jl. Raya Serang KM 1 Pandeglang, Kec.Pandeglang,
Kabupaten Pandeglang Telp.0852-2002-4523
f. Objek dan Subjek Penelitian
a. Objek Penelitian
Objek penelitian untuk pengambilan data ini pada Bank BJB Syariah
KCP Pandeglang.
b.Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah para karyawan Bank BJB Syariah KCP
Pandeglang terhadap penerapan prinsip 5 C terhadap pengambilan
keputusan pembiayaan.
g. Sumber Data
sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul.
8.
Bank bjb syariah diawali dengan pembentukan
Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada tanggal 20 Mei
2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Jawa Barat
Setelah 10 (sepuluh) tahun persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk. diputuskan untuk menjadikan
Divisi/Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum
Syariah.
Hasil Penelitian
9.
Saat ini dan berkantor pusat di Kota Bandung, Jalan
Braga No 135, 10 (sepuluh) kantor cabang, kantor cabang
pembantu 53 (lima puluh tiga), 3 Mobil Kas Keliling,
jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di
daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan
77.000 jaringan ATM Bersama.
Jaringan Pemasaran BJB Syariah
Bank BJB syariah memiliki jaringan kantor yang
tersebar di wilayah Jawa Barat, Banten dan Jakarta, terdiri
dari 10 kantor cabang, 53 Kantor Cabang Pembantu, 2
Kantor Kas, 2 Palyment Point dan 3 Kas Mobil Keliling.
10.
Struktur Kepegawaian Bank BJB Syariah KCP Pandeglang
USUNAN PENGURUS BANK BJB SYARIAH PUSAT
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Agus Riswanto
Komisaris Independen : Rio Febrian Wilantara
Komisaris : Isal Anwari
11.
DIREKSI
Direktur Utama : Adang Ahmad Kunandar
Direktur Bisnis : Koko Tjatur Rachmadi
Direktur Oprasional : Vicky Fitriadi
Direktur Kepatuhan : Ita Germeita
12.
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Ketua : Jaih Mubarok
Anggota : Drs. H. Endjo Sunidja, M.M, M.Ag
14.
Produk-Produk Pembiayaan Bank BJB Syariah KCP
Pandeglang
a. Produk Pembiayaan
Produk pembiayaan menjadi dua jenis, yaitu:
pembiayaan produktif, dan pembiayaan konsumtif.
15.
1. Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan untuk
berbagai keperluan usaha nasabah, baik merupakan
kebutuhan modal kerja maupun kebutuhan investasi.
2. Pembiayaan konsumtif adalah pemberian fasilitas
pembiayaan yang bersifat konsumsi nasabah atau di
konsumsi nasabah untuk memenuhi kebutuhan seperti
pembelian rumah, kendaraan dan lain-lain.
17.
1) Character
Charcter ini bertujuan memberikan keyakinan kepada
pihak bank, dengan melihat sifat nasabah, pekerjalan
maupun gaya hidup karena akan menjadi tolak ukur
pihak bank untuk menentukan kelayakan nasabah atas
pembiayaan. Cara mengecek kelayakan nasabah atas
pembiyaan yaitu menilai nasabah yaitu menilali nasabah
melalui data pengajuan dari nasabah melalui sistem SLIK
atau BI Cheking atau melalui pihak lain atau orang
terdekat seperti keuarga atau kerabat kerja yang memang
mengenal dekat dengan calon nasabah tersebut untuk
mengetahui status nasabah terkalit pembiayaan
sebeumnya dan bank menganalisa apakah nasabah
tersebut memenuhi kriteria terkait pembiayaan yang akan
diberikan.
Penerapan Prinsip 5 C dalam Pemberian
Pembiayaan Pada Bank BJB Syariah KCP
Pandeglang
18.
2) Capacity
Pihak Bank BJB Syariah melakukan verifikasi terkait
pekerjaan yang sekiranya nasabah tersebut memiliki fit
income atau penghasian yang tetap untuk mengetahui
bahwa calon nasabah tersebut mampu memenuhi
kewajiban pembiayaan terhaldalp balnk. Dan akan
melakukan wawancara kepada nasabah terkait
kemampuan dalam pembiayaan seperti pekerjalan
memalui laporan keuangan bulanan atau gajih yang
didapatkan oleh calon nasabah ataupun kesanggupan di
kemudian hari jika pembiayaan tersebut bermasalah.
19.
3) Capital
Pihak bank melakukan analisis jumlah Modal yang
dimiliki calon nasbah atau jumah dana yang akan
disertakan dalam proyek yang dibiayai baik
konsumtif ataupun produktif.
Komponen modal harus diperhitungkan dengan
baik seperti, modal setor, laba tahun berjalan, modal
cadangan maupun sistem keuangan atau
pembukuan laporan yang rapih sehingga
memperlancar jalannya bidang usaha yang di tekuni.
20.
4) Collalteral
Adalah algunan/jaminan yang diberikan oleh calon
nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Agunan sumber
pembayaran kedua. Dalam hal nasabah tidak dapat
membayar angsurannya, bank bjb syariah dapat
melakukan tindakan atau penjualan terhadap agunan dan
pihak bank juga menganalisis apakah agunan tersebut
memiliki jaminan mencukupi marketable, dengan tujuan
ketika pembiayaan bermasalah pihak bank bisa langsung
mengeksekusi agunan tersebut.
Fungsi agunan atau jaminan adalah sebagai pelindung
bank untuk menghindari risiko kerugian.
21.
5) Condition of economy
Bank mempertimbangkan sektor usaha calon
nasabah jika pembiayaan tersebut bersifat produktif
untuk dampak kondisi ekonomi terhadap usaha
calon nasabah di masa yang akan datang, untuk
mengetahui pengaruh kondisi ekonomi terhadap
usaha calon nasabah. jika pembiayaan itu produktif
karena pihak bank tidak akan memberikan
pembiayaan yang bersifat musiman atau sewaktu-
waktu, yang akan berdampak pada kelancaran
melakukan kegiatan usahanya tersebut.
22.
berdasarkan Prinsip 5 C merupakan cara menilai
calon nasabah atas pembiayaan, dan ini sangat
berpengaruh karena salah satu cara untuk
menganalisis calon nasabah, dan sangat
berpengaruh terhadap profitabilitas pada bank,
khususnya pada bank BJB Syariah ini.
Pengaruh Penerapan Prinsip 5 C dalam Pemberian
Pembiayaan Pada Bank BJB Syariah KCP Pandeglang
23.
Dilakukannya Analisis Prinsip 5 C tersebut adalah
salah satu upaya agar mengurangi risiko macetnya
pembiayaan dikemudian hari dengan maksud
memperbaiki dan mentarafkan ekonomi sosial
dimasyarakat sekitar.
24.
Prinsip 5 C salngat berpengaruh dalam berbagai
sektor produktivitas yang ada di Bank BJB Syariah
KCP Pandeglang ini khususnya dalam pembiayaan
itu sendiri yaitu untuk menilai calon nasabah yang
kurang akan tanggung jawabnya yaitu pembayaran
pembiayaan yang sudah sesuali dengan akad
sebelumnyal.
Berdasarkan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh
pihak bank akan memberikan kepercayaan besar
kepada calon nasabah untuk memberikan
pembiayaan yang dibutuhkan nasabah.
25.
Penerapan Prinsip 5 C dalam pemberian pembiayaan ini
berdasarkan penelitian bahwa prinsip 5 C ini sangat
dibutuhkan untuk menganalisis pemberian pembiayaan pada
bank BJB Syariah ataupun bank-bank lainnya.
Seperti, Character yaitu untuk melihat kepribadian calon
nasabah, Capacity yaitu untuk melihat kemampuan nasabah
melakukan pengembalian pembiayaan, Capital yaitu untuk
melihat modal yang harus disertakan atau melihat modal alwal
calon nasabah, Collateral yaitu untuk menilai apakah agunan
yang diajukan calon nasabah memenuhi syarat sesuai dengan
pembiayaan yang diberikan, Condition of Economy yaitu untuk
melihat kondisi perekonomian calon nasabah agar tidak terjadi
kemacetan dalam pembiayaan.
Kesimpulan
1. Penerapan prinsip 5 C
26.
Pengaruh Prinsip 5 C dalam hal pembiayaan sangat
berperan penting untuk melakukan analisis
kelayakan calon nasabah yang berakibat lancar dan
macetnya pembiayaan dikemudian hari, dan
berdampak pada profitabilitas perusahaan atau
bank.
Pengaruh prinsip 5 C dalam pembiayaan
27.
Bagi Peneliti
Disarankan dapat memperluas penelitian dalalm hal
pembahasan sehingga informasi yang diperoleh
dapat diberkembang dan menghasikan penemuan
baru agar dapat dijadikan referensi penelitian
selanjutnya.
Saran
28.
Bagi Bank BJB Syariah KCP Pandeglang
Dalam memberikan pelayanan pembiayaan untuk lebih
teliti dalalm hal menilai nasabah sebelum memberikaln
pembiayaan agar tidak terjadi kemacetan dalam hal
pembiayaan agar tidak mempengaruhi profitabilitas
bank.
Memberikan pengecualian dari 5 C penilaian kepada
nasabah dengan catatan atau perjanjian atas peminjaman
tersebut sehingga tidak menyulitkan nasabah ketika
membutuhkan falsilitas pembiayaan yang ada dibank BJB
syariah atau bank lainnya.