SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
DEMAM BERDARAH 
DENGUE PADA ANAK
VIRUS 
DENGUE 
• Famili Flaviviridae, Genus Flavivirus 
• Serotipe: Den1, Den2, Den3 & Den4  
terberat Den3 
• Transmisi oleh Aedes aegypti (Ae Stegomyia) 
• Gejala bervariasi: 
- tak bergejala sampai sakit berat 
• Deteksi oleh: 
- isolasi virus 
- RTPCR 
- Tes serologi 
- Enzim imunoassay
• Patogenesis  masih kontroversial 
- Hipotesis infeksi sekunder 
- Teori virulensi virus 
• Yang membedakan DBD dengan DD  
gangguan hemostasis dan peningkatan 
permeabilitas vaskular yang 
meyebabkan terjadinya perembesan 
plasma 
• Gambaran klinis DBD cenderung 
bersifat klasik diawali dengan demam 
tinggi mendadak, diastesis hemoragik 
(terutama pada kulit), hepatomegali 
dan gangguan sirkulasi
STRATEGI 
PENGOBATAN 
• Suportif  berdasarkan kelainan utama 
yang terjadi yaitu perembesan plasma 
(berlangsung selama 24-48 jam)  
Perembesan plasma terjadi pada saat 
peralihan fase demam ke fase 
penurunan suhu  Pada DD saat 
peralihan ini berarti penyembuhan 
sedangkan pada DBD merupakan saat 
kritis karena dapat merupakan awal 
fase syok  pilihan cairan kristaloid 
isotonik
• Untuk menentukan tatalaksana yang 
adekuat, maka pasien DD/DBD perlu 
diklasifikasikan menurut derajat ringan 
penyakit dengan demikian, dapat 
direncanakan apakah seorang pasien 
dapat berobat jalan atau dirawat inap
GEJALA 
KLINIS 
• Demam  didahului oleh demam 
tinggi yang mendadak, terus-menerus 
berlangsung 2-7 hari, kemudian turun 
secara cepat  Akhir fase demam 
merupakan fase kritis pada DBD, oleh 
karena fase tersebut dapat merupakan 
awal penyembuhan tetapi dapat pula 
sebagai awal fase syok
• Tanda perdarahan  Penyebab : 
vaskulopati, trombositopenia & 
gangguan fungsi trombosit, serta 
koagulasi intravaskular  terbanyak 
adalah perdarahan kulit seperti uji 
tourniquet (rumple leede) positif, 
ptekie, purpura, ekimosis dan 
perdarahan konjungtiva 
• Hepatomegali  Nyeri tekan di 
daerah hati berhubungan dengan 
adanya perdarahan
• Syok  ditandai dengan denyut nadi 
cepat dan lemah, tekanan nadi 
menurun (menjadi 20mmhg atau 
kurang), kulit dingin dan lembab  
merupakan tanda kegawatan bila tidak 
dapat diatasi segera dengan baik, akan 
terjadi komplikasi yaitu asidosis 
metabolik, perdarahan saluran cerna 
hebat atau perdarahan lain, hal ini 
pertanda prognosis buruk
• Jumlah lekosit  biasanya menurun 
dengan dominasi sel netrofil. 
Peningkatan jumlah sel limfosit atipikal 
atau limfosit plasma biru > 15% dapat 
dijumpai pada hari sakit ketiga, 
sebelum suhu tubuh turun atau 
sebelum syok terjadi 
• Trombositopenia  umumnya terjadi 
sebelum ada peningkatan hematokrit 
dan terjadi sebelum suhu turun
• Kadar hematokrit  indikator yang 
peka akan terjadinya perembesan 
plasma sehingga perlu dilakukan 
pemeriksaan Ht secara berkala  
Hemokonsentrasi dengan peningkatan 
hematokrit 20% atau lebih 
mencerminkan peningkatan 
permeabilitas kapiler dan perembesan 
plasma 
• Pemeriksaan radiologis  Pada 
foto dada didapatkan efusi pleura, 
terutama pada hemitoraks kanan. 
Pemeriksaan foto rontgen dada 
sebaiknya dilakukan dalam posisi 
lateral dekubitus kanan
KRITERIA DIAGNOSIS 
DBD (WHO, 1986) 
• Kriteria klinis: 
- Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung 
terus-menerus selama 2-7 hari. 
- Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk uji tourniquet 
positif, ptekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, 
hematemesis dan melena. 
- Pembesaran hati 
- Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan 
tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab 
dan pasien tampak gelisah. 
• Kriteria laboratoris: 
- Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang) 
- Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan 
hematokrit 20% atau lebih menurut standar umur dan jenis 
kelamin 
• Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia dan 
hemokonsentrasi cukup untuk menegakkan diagnosis klinis 
DBD.
DERAJAT 
PENYAKIT 
• Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 
4 derajat: 
- Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas 
dan satu-satunya manifestasi perdarahan 
ialah uji tourniquet 
- Derajat II : Derajat I disertai perdarahan 
spontan di kulit dan atau perdarahan lain 
- Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi 
- Derajat IV : Syok berat, nadi tidak dapat 
diraba dan tekanan darah tidak terukur
DIAGNOSIS 
SEROLOGIS 
• Uji hemaglutinasi inhibisi 
• Uji komplemen fiksasi 
• Uji neutralisasi 
• IgM Elisa 
• IgG Elisa
• Diagnosis banding 
- Infeksi bakteri 
- Chikungunya 
- ITP,dll 
• Manifestasi yang tidak lazim 
pada DHF (unusual 
manifestation) 
- Ensefalopati dengue 
- Kelainan ginjal 
- Udem paru,dll
TATALAKSANA
KRITERIA MEMULANGKAN 
PASIEN 
• Tidak demam selama 24 jam tanpa 
antipiretik 
• Nafsu makan membaik 
• Secara klinis tampak perbaikan 
• Hematokrit stabil 
• Tiga hari setelah syok teratasi 
• Jumlah trombosit > 50.000/mm3 
• Tidak dijumpai distress pernafasan

More Related Content

What's hot (19)

Css smba dr.iwan
Css smba dr.iwanCss smba dr.iwan
Css smba dr.iwan
 
DD, DHF, and DSS
DD, DHF, and DSSDD, DHF, and DSS
DD, DHF, and DSS
 
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
Askep dbd AKPER PEMDA MUNA
 
Css dengue
Css dengueCss dengue
Css dengue
 
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
 
Serosis hepatis AKPER PEMKAB MUNA
Serosis hepatis AKPER PEMKAB MUNA Serosis hepatis AKPER PEMKAB MUNA
Serosis hepatis AKPER PEMKAB MUNA
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA  NEFROTIK ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA  NEFROTIK
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK
 
146470448 demam-berdarah-dengue
146470448 demam-berdarah-dengue146470448 demam-berdarah-dengue
146470448 demam-berdarah-dengue
 
KEGAGALAN GINJAL AKUT
KEGAGALAN GINJAL AKUTKEGAGALAN GINJAL AKUT
KEGAGALAN GINJAL AKUT
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Konsep keperawtan dm
Konsep keperawtan dmKonsep keperawtan dm
Konsep keperawtan dm
 
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akutGagal ginjal akut
Gagal ginjal akut
 
Nefrotik sindrom
Nefrotik sindromNefrotik sindrom
Nefrotik sindrom
 
Demam
DemamDemam
Demam
 
Glomerulonefritis akut
Glomerulonefritis akutGlomerulonefritis akut
Glomerulonefritis akut
 
Edema
EdemaEdema
Edema
 
KEGAGALAN GINJAL
KEGAGALAN GINJALKEGAGALAN GINJAL
KEGAGALAN GINJAL
 
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
Askep dbd AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhfAsuhan keperawatan pada kasus dhf
Asuhan keperawatan pada kasus dhf
 

Similar to Demam berdarah dengue pada anak

Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxAtika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxwirdawirahayu3
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxpromkespkmpangalenga
 
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)Dini Rohmah
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptnurfa30
 
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptxLAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptxuaganaomi
 
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2Dodit Mujiono
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16tristyanto
 
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptxInfeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptxkurnia537765
 
MANAJEMEN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
MANAJEMEN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxMANAJEMEN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
MANAJEMEN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxwksatustikesbhc
 

Similar to Demam berdarah dengue pada anak (20)

Infeksi pada anak.pptx
Infeksi pada anak.pptxInfeksi pada anak.pptx
Infeksi pada anak.pptx
 
DHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.pptDHF dan Demam Typhoid.ppt
DHF dan Demam Typhoid.ppt
 
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptxAtika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
Atika Purna PPT Kel. 1 DHF.pptx
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
 
Asuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbdAsuhan keperawatan dbd
Asuhan keperawatan dbd
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
Askep dhf
Askep dhfAskep dhf
Askep dhf
 
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
PPT Asuhan Keperawatan dengan Demam berdarah Duenge (DBD)
 
Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Survei dbd
Survei dbdSurvei dbd
Survei dbd
 
389922378-Dic.pptx
389922378-Dic.pptx389922378-Dic.pptx
389922378-Dic.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptxLAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
LAPORAN KASUS SELULITIS RSUD WAMENA_075010-1.pptx
 
Ulkus tungkai
Ulkus tungkaiUlkus tungkai
Ulkus tungkai
 
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
150111001 ainun musrifah tohir studi kasus_bab 2
 
SLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptxSLIDE DHF.pptx
SLIDE DHF.pptx
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16
 
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptxInfeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
Infeksi dengue anak dan remaja update (1).pptx
 
MANAJEMEN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
MANAJEMEN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxMANAJEMEN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
MANAJEMEN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 

More from Nova Ci Necis

Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganNova Ci Necis
 
meningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidanmeningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidanNova Ci Necis
 
Standar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananStandar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananNova Ci Necis
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesNova Ci Necis
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirNova Ci Necis
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananNova Ci Necis
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanNova Ci Necis
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Nova Ci Necis
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaNova Ci Necis
 
Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his Nova Ci Necis
 
Pesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posteriorPesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posteriorNova Ci Necis
 

More from Nova Ci Necis (20)

kanker payudara
kanker payudarakanker payudara
kanker payudara
 
Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkungan
 
Kespro infertilitas
Kespro infertilitasKespro infertilitas
Kespro infertilitas
 
meningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidanmeningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidan
 
Standar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananStandar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidanan
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodes
 
Tromboflebitis
TromboflebitisTromboflebitis
Tromboflebitis
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahir
 
Distosia (terbaru)
Distosia (terbaru)Distosia (terbaru)
Distosia (terbaru)
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidanan
 
Ket
Ket Ket
Ket
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilanKomplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasenta
 
Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Pelayanan kb
Pelayanan kbPelayanan kb
Pelayanan kb
 
Pesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posteriorPesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posterior
 
Tromboflebitis
TromboflebitisTromboflebitis
Tromboflebitis
 

Demam berdarah dengue pada anak

  • 2. VIRUS DENGUE • Famili Flaviviridae, Genus Flavivirus • Serotipe: Den1, Den2, Den3 & Den4  terberat Den3 • Transmisi oleh Aedes aegypti (Ae Stegomyia) • Gejala bervariasi: - tak bergejala sampai sakit berat • Deteksi oleh: - isolasi virus - RTPCR - Tes serologi - Enzim imunoassay
  • 3. • Patogenesis  masih kontroversial - Hipotesis infeksi sekunder - Teori virulensi virus • Yang membedakan DBD dengan DD  gangguan hemostasis dan peningkatan permeabilitas vaskular yang meyebabkan terjadinya perembesan plasma • Gambaran klinis DBD cenderung bersifat klasik diawali dengan demam tinggi mendadak, diastesis hemoragik (terutama pada kulit), hepatomegali dan gangguan sirkulasi
  • 4. STRATEGI PENGOBATAN • Suportif  berdasarkan kelainan utama yang terjadi yaitu perembesan plasma (berlangsung selama 24-48 jam)  Perembesan plasma terjadi pada saat peralihan fase demam ke fase penurunan suhu  Pada DD saat peralihan ini berarti penyembuhan sedangkan pada DBD merupakan saat kritis karena dapat merupakan awal fase syok  pilihan cairan kristaloid isotonik
  • 5. • Untuk menentukan tatalaksana yang adekuat, maka pasien DD/DBD perlu diklasifikasikan menurut derajat ringan penyakit dengan demikian, dapat direncanakan apakah seorang pasien dapat berobat jalan atau dirawat inap
  • 6.
  • 7. GEJALA KLINIS • Demam  didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus-menerus berlangsung 2-7 hari, kemudian turun secara cepat  Akhir fase demam merupakan fase kritis pada DBD, oleh karena fase tersebut dapat merupakan awal penyembuhan tetapi dapat pula sebagai awal fase syok
  • 8. • Tanda perdarahan  Penyebab : vaskulopati, trombositopenia & gangguan fungsi trombosit, serta koagulasi intravaskular  terbanyak adalah perdarahan kulit seperti uji tourniquet (rumple leede) positif, ptekie, purpura, ekimosis dan perdarahan konjungtiva • Hepatomegali  Nyeri tekan di daerah hati berhubungan dengan adanya perdarahan
  • 9. • Syok  ditandai dengan denyut nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (menjadi 20mmhg atau kurang), kulit dingin dan lembab  merupakan tanda kegawatan bila tidak dapat diatasi segera dengan baik, akan terjadi komplikasi yaitu asidosis metabolik, perdarahan saluran cerna hebat atau perdarahan lain, hal ini pertanda prognosis buruk
  • 10. • Jumlah lekosit  biasanya menurun dengan dominasi sel netrofil. Peningkatan jumlah sel limfosit atipikal atau limfosit plasma biru > 15% dapat dijumpai pada hari sakit ketiga, sebelum suhu tubuh turun atau sebelum syok terjadi • Trombositopenia  umumnya terjadi sebelum ada peningkatan hematokrit dan terjadi sebelum suhu turun
  • 11. • Kadar hematokrit  indikator yang peka akan terjadinya perembesan plasma sehingga perlu dilakukan pemeriksaan Ht secara berkala  Hemokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit 20% atau lebih mencerminkan peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan plasma • Pemeriksaan radiologis  Pada foto dada didapatkan efusi pleura, terutama pada hemitoraks kanan. Pemeriksaan foto rontgen dada sebaiknya dilakukan dalam posisi lateral dekubitus kanan
  • 12. KRITERIA DIAGNOSIS DBD (WHO, 1986) • Kriteria klinis: - Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari. - Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk uji tourniquet positif, ptekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan melena. - Pembesaran hati - Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah. • Kriteria laboratoris: - Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang) - Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20% atau lebih menurut standar umur dan jenis kelamin • Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia dan hemokonsentrasi cukup untuk menegakkan diagnosis klinis DBD.
  • 13. DERAJAT PENYAKIT • Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat: - Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji tourniquet - Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain - Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi - Derajat IV : Syok berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur
  • 14. DIAGNOSIS SEROLOGIS • Uji hemaglutinasi inhibisi • Uji komplemen fiksasi • Uji neutralisasi • IgM Elisa • IgG Elisa
  • 15. • Diagnosis banding - Infeksi bakteri - Chikungunya - ITP,dll • Manifestasi yang tidak lazim pada DHF (unusual manifestation) - Ensefalopati dengue - Kelainan ginjal - Udem paru,dll
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN • Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik • Nafsu makan membaik • Secara klinis tampak perbaikan • Hematokrit stabil • Tiga hari setelah syok teratasi • Jumlah trombosit > 50.000/mm3 • Tidak dijumpai distress pernafasan