Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue pada anak, meliputi penyebabnya yaitu virus dengue, gejala klinis seperti demam tinggi dan perdarahan, diagnosis melalui pemeriksaan darah, dan penatalaksanaan berdasarkan derajat penyakitnya.
2. VIRUS
DENGUE
• Famili Flaviviridae, Genus Flavivirus
• Serotipe: Den1, Den2, Den3 & Den4
terberat Den3
• Transmisi oleh Aedes aegypti (Ae Stegomyia)
• Gejala bervariasi:
- tak bergejala sampai sakit berat
• Deteksi oleh:
- isolasi virus
- RTPCR
- Tes serologi
- Enzim imunoassay
3. • Patogenesis masih kontroversial
- Hipotesis infeksi sekunder
- Teori virulensi virus
• Yang membedakan DBD dengan DD
gangguan hemostasis dan peningkatan
permeabilitas vaskular yang
meyebabkan terjadinya perembesan
plasma
• Gambaran klinis DBD cenderung
bersifat klasik diawali dengan demam
tinggi mendadak, diastesis hemoragik
(terutama pada kulit), hepatomegali
dan gangguan sirkulasi
4. STRATEGI
PENGOBATAN
• Suportif berdasarkan kelainan utama
yang terjadi yaitu perembesan plasma
(berlangsung selama 24-48 jam)
Perembesan plasma terjadi pada saat
peralihan fase demam ke fase
penurunan suhu Pada DD saat
peralihan ini berarti penyembuhan
sedangkan pada DBD merupakan saat
kritis karena dapat merupakan awal
fase syok pilihan cairan kristaloid
isotonik
5. • Untuk menentukan tatalaksana yang
adekuat, maka pasien DD/DBD perlu
diklasifikasikan menurut derajat ringan
penyakit dengan demikian, dapat
direncanakan apakah seorang pasien
dapat berobat jalan atau dirawat inap
6.
7. GEJALA
KLINIS
• Demam didahului oleh demam
tinggi yang mendadak, terus-menerus
berlangsung 2-7 hari, kemudian turun
secara cepat Akhir fase demam
merupakan fase kritis pada DBD, oleh
karena fase tersebut dapat merupakan
awal penyembuhan tetapi dapat pula
sebagai awal fase syok
8. • Tanda perdarahan Penyebab :
vaskulopati, trombositopenia &
gangguan fungsi trombosit, serta
koagulasi intravaskular terbanyak
adalah perdarahan kulit seperti uji
tourniquet (rumple leede) positif,
ptekie, purpura, ekimosis dan
perdarahan konjungtiva
• Hepatomegali Nyeri tekan di
daerah hati berhubungan dengan
adanya perdarahan
9. • Syok ditandai dengan denyut nadi
cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun (menjadi 20mmhg atau
kurang), kulit dingin dan lembab
merupakan tanda kegawatan bila tidak
dapat diatasi segera dengan baik, akan
terjadi komplikasi yaitu asidosis
metabolik, perdarahan saluran cerna
hebat atau perdarahan lain, hal ini
pertanda prognosis buruk
10. • Jumlah lekosit biasanya menurun
dengan dominasi sel netrofil.
Peningkatan jumlah sel limfosit atipikal
atau limfosit plasma biru > 15% dapat
dijumpai pada hari sakit ketiga,
sebelum suhu tubuh turun atau
sebelum syok terjadi
• Trombositopenia umumnya terjadi
sebelum ada peningkatan hematokrit
dan terjadi sebelum suhu turun
11. • Kadar hematokrit indikator yang
peka akan terjadinya perembesan
plasma sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan Ht secara berkala
Hemokonsentrasi dengan peningkatan
hematokrit 20% atau lebih
mencerminkan peningkatan
permeabilitas kapiler dan perembesan
plasma
• Pemeriksaan radiologis Pada
foto dada didapatkan efusi pleura,
terutama pada hemitoraks kanan.
Pemeriksaan foto rontgen dada
sebaiknya dilakukan dalam posisi
lateral dekubitus kanan
12. KRITERIA DIAGNOSIS
DBD (WHO, 1986)
• Kriteria klinis:
- Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung
terus-menerus selama 2-7 hari.
- Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk uji tourniquet
positif, ptekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi,
hematemesis dan melena.
- Pembesaran hati
- Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan
tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab
dan pasien tampak gelisah.
• Kriteria laboratoris:
- Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
- Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan
hematokrit 20% atau lebih menurut standar umur dan jenis
kelamin
• Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia dan
hemokonsentrasi cukup untuk menegakkan diagnosis klinis
DBD.
13. DERAJAT
PENYAKIT
• Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam
4 derajat:
- Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas
dan satu-satunya manifestasi perdarahan
ialah uji tourniquet
- Derajat II : Derajat I disertai perdarahan
spontan di kulit dan atau perdarahan lain
- Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi
- Derajat IV : Syok berat, nadi tidak dapat
diraba dan tekanan darah tidak terukur
20. KRITERIA MEMULANGKAN
PASIEN
• Tidak demam selama 24 jam tanpa
antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Secara klinis tampak perbaikan
• Hematokrit stabil
• Tiga hari setelah syok teratasi
• Jumlah trombosit > 50.000/mm3
• Tidak dijumpai distress pernafasan