KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
Kumpulan
1. a) Etiologi Gagal Ginjal Akut
1. Fase Prarenal (Penurunan Perfusi Ginjal) :
a. Depresi Volume Cairan Ekstrasel (ECF)
o Perdarahan : Operasi besar ; Trauma pasca partus
o Diuresis berlebihan
o Kehilangan cairan dari gastrointestinal yang berat ; muntah diare
o Kehilangan cairan dari ruang ketiga : luka bakar; peritonitis, pankreatitis
b. Penurunan Volume Sirkulasi Arteri Yang Efektif
o Penurunan curah jantung : infark miokardium; disritmia, gagal jantung kongestif
dan emboli paru.
o Vasodilatasi perifer anafilaksis : sepsis; obat anestesi, antihipertensi.
o Hipoalbuminemia : sindrom nefrotik, gagal hati (sirosis)
c. Perubahan Hemodinamik Ginjal Primer
o Penghambat sintesis prostaglandin : aspirin dan obat NSAID lain.
o Vasodilatasi arteriol efferent : penghambat enzim angiontensin misalnya kaptopril.
o Obat vasokontriktor, misal : obat alfa adrenergic (misal norepinefrin).
o Sindrom hepatorenal
d. Obtruksi Vaskuler Ginjal Bilateral
o Stenosis arteri ginjal, emboli.
o Trombosis vena renalis bilateral
2). Fase Pascarenal (Obstruksi Saluran Kemih)
o Obstruksi Uretra : katup uretra
o Obstruksi Aliran Keluar Kandung Kemih : Hipertrofi Prostat, karsinoma.
3). Fase Intrarenal
a. Nekrosis tubular akut
o Pasca iskemik. Syok, bedah jantung terbuka, bedah aorta
o Nefrotoksin eksogen misalnya antibiotik : aminoglikosida, amfoterisin.
o Nefrotoksin endogen : pigmen intratubular : hemoglobin; mioglobin
b. Penyakit vaskular atau glomerulus ginjal primer
o Glomerulonefritis progresif cepat atau pascastreptococcus akut.
o Hipertensi maligna.
o Serangan akut pada gagal kronis yang terkait-pembatasan garam atau air
c. .Nefritis tubulus intertisial akut
2. o Alergi : beta-laktam (penisilin, sefalosporin), sulfonamit.
o Infeksi (misalnya pielonefritis akut).
b) Etiologi Gagal Ginjal Kronis
Penyebab gagal ginjal kronik cukup banyak tetapi untuk keperluan klinis dapat dibagi
dalam 2 kelompok :
a. Penyakit parenkim ginjal
Penyakit ginjal primer : Glomerulonefritis, Mielonefritis, Ginjal polikistik, TBC ginjal.
Penyakit ginjal sekunder : Nefritis lupus, Nefropati, Amilordosis ginjal, Poliarteritis nodasa,
Sclerosis sistemik progresif, Gout, DM
b. Penyakit ginjal obstruktif
Pembesaran prostat, Batu saluran kemih, Refluks ureter, secara garis besar penyebab
gagal ginjal dapat dikategorikan Infeksi yang berulang dan nefron yang memburuk Obstruksi
saluran kemih Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama dan
trauma langsung pada ginjal.
4. Manifestasi Klinik
Beberapa manifestasi gagal ginjal akut yaitu :
o Perubahan haluaran urine
o Peningkatan BUN dan kadar keratinin
o Hiperkalemia
o Asidosis Metabolik
o Abnormalitas Ca++ dan PO4
-
o Anemia
o Oliguria
Sedangkan manifestasi gagal ginjal kronik yaitu:
o Haluaran urine sedikit, Mengandung darah,
o Peningkatan BUN dan kreatinin,
o Anemia,
o Hiperkalemia
o Asidosis metabolic
o Udema
o Anoreksia, nause, vomitus
o Turgor kulit jelek,gatal-gatal pada kulit.
3. 5. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada gagal ginjal akut yaitu:
o Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
o Dialisis ginjal.
o Sepsis / septisemia.
o Perdarahan gastrointestinal atas.
Adapun komplikasi pada gagal ginjal gronik yaitu:
o Hipertensi
o Hiperkalemia
o Perikarditis, efusi pericardial dan tamponade jantung
Anemia
Diagnosa keperawatan pada GGA
1. Peningkatan volume cairan tubuh berhubungan penurunan fungsi ginjal
2. Nutirsi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
3. Aktifitas intoleranse berhubungan kelemahan.
4. Kecemasan berhubungan ketidaktahuan proses penyakit.
Diagnosa keperawatan pada GGK
1. Kelebihan volume cairan tubuh berhubungan dengan penurunan haluaran urin, diet
berlebihan dan retensi cairan dan natrium.
2. Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
mual/muntah. Pembatasan diet dan perubahan membran mukosa
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah dan
prosedur dialisis.
4. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan citra tubuh dab
fungsi seksual.