SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Fisika Kelas XI : EFEK PEMANASAN GLOBAL
A.Penipisan Lapisan Ozon
1. Lapisan Ozon
- Atmosfer  Suatu lapisan ( selimut ) udara yang mengitari bumi, yang membentang
sampai ketinggian 400 km dari permukaan bumi.
- Atmosfer udara tetap pada tempatnya karena ditahan oleh gaya gravitasi bumi, sehingga
lapisan udara yang dekat dengan permukaan bumi memiliki massa jenis gas yang lebih
besar.
- Atmosfer terbagi atas lapisan : troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer.
- Ozon  Suatu lapisan oksigen yang tiap molekulnya terdiri atas 3 atom oksigen.
- Pada suhu dan tekanan normal, ozon berbentuk gas biru.
- Ozon ditemukan pertama kali oleh Christian Friedrich Schonbein pada 1840.
- Ozon bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya karena dapat merusak paru –
paru jika terhisap. Bila di atmosfer melindungi kehidupan di bumi dari bahaya radiasi
sinar ultraviolet.
- Dalam industry, ozon digunakan untuk membunuh kuman, meniadakan pencemaran
dalam air, mencuci, dan memutihkan kain.
- Gas oksigen banyak terdapat di atmosfer.
- Ozon terdapar 10% di troposfer dan 90% di stratosfer.
- Kira – kira 1 molekul ozon per 1 juta molekul dalam atmosfer bumi.
- Tanpa ozon di stratosfer akan lebih banyak radiasi sinar ultraviolet sampai ke permukaan
bumi – yang menyebabkan mutasi pada organism dan kanker kulit.
- Konsentrasi ozon di stratosfer tidak statis karena ada proses terus – menerus
pembentukan dan pemusnahan ozon.
- Ozon terbentuk atas bantuan sinar ultraviolet yang memiliki energi > cahaya tampak.
- Radiasi sinar ultraviolet gelombang pendek ( energi tinggi ) diserap oleh gas oksigen
yang berlimpah di atmosfer. Energi ini mampu memecah ikatan kimia pada gas oksigen
sehingga menjadi atom oksigen bebas yang bersifat reaktif.
- Ketika ozon terpapar oleh radiasi sinar ultraviolet, ozon akan menyerap radiasi sinar
ultraviolet danozon terurai menjadi 2 bentuk oksigen.
- Tanpa adanya gangguan dari luar, kadar ozon stratosfer cenderung konstan karena proses
pembentukan dan penghancuran ozon terus – menerus.
- Ozon berfungsi sebagai katalisator yang mengubah energi radiasi dari sinar ultraviolet
melalui penyerapan dalam pembentukan ozon menjadi panas yang dilepaskan melalui
proses pemusnahan ozon.
- Semakin tinggi kita naik ke stratosfer, semakin tinggi suhunya – karena semakin
banyaknya energi radiasi ultraviolet yang diubah menjadi panas oleh ozon.
2. Lubang Ozon
- Pada tahun 1950, ilmuwan memperkenalkan suatu senyawa baru bernama
Chlorofluorocarbon ( CFC ) dengan rumus kimia CF2Cl2 ( Freon ).
- Sifat Freon : sangat stabil, tidak berbau, tidak mudah terbakar, tidak beracun terhadap
manusia, dan tidak korosif terhadap logam.
- Freon membutuhkan waktu 5 – 10 tahun untuk terlepas ke atmosfer untuk mencapai
lapisan ozon. Setelah sampai, dapat bertahan di lapisan ozon selama 70 sampai dengan
400 tahun.
- Pada tahun 1970, ditemukan lubang ozon. Molekul – molekul CFC terurai membebaskan
atom – atom Cl – yang nantinya bereaksi dengan ozon, mengubah ozon menjadi gas
oksigen, dan Cl terbentuk kembali. Jadi, Cl sebagai katalis.
- Cl yang terbentuk kembali selanjutnya dapat melakukan reaksi berantai untuk
memusnahkan ozon. Hal ini menyebabkan 1 atom Cl dapat tinggal di lapisan ozon dapat
memusnahkan 100.000 molekul ozon.
- Lubang ozon  Suatu area ozon tipis pada lapisan ozon, yang terbentuk pada saat musim
semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali.
- Lubang ozon terbentuk di Antartika pada musim semi ( September dan Oktober ) karena
selama masa kegelapan di mana tidak ada sinar matahari jatuh di antartika, timbul awan –
awan tinggi yang tersusun atas Kristal – Kristal es berukuran sangat kecil. Kristal –
Kristal es dalam awan – awan tinggi ini memberikan tempat bagi molekul – molekul
kimia sangat dingin yang terdiri atas : Cl, Br, ozon, dan Kristal – Kristal es. Ketika
periode 6 bulan kegelapan berakhir dengan datangnya musim semi di Antartika, sinar
matahari mulai menyinari awan – awan yang berisi Cl, Br, ozon, yang sebelumnya
berbentuk es beku. Radiasi sinar ultraviolet matahari berenergi tinggi memicu sebuah
reaksi berantai perusakan ozon oleh Cl, Br, dan polutan – polutan lain. Kerusakan ozon
berlangsung sangat cepat karena sejumlah besar ozon dimusnahkan oleh atom – atom Cl
pada waktu yang singkat. Ozon dimusnahkan hanya dalam hitungan harian atau
mingguan, sehingga lubang ozon pun terbentuk.
3. Penyebab Menipisnya Lapisan Ozon
- CO sebagai gas buang hasil pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor juga
dapat merusak lapisan ozon.
- Gas CO2 yang dilepas ke atmosfer juga merusak lapisan ozon.
- Asap yang dihasilkan pabrik semakin memperparah kerusakan lapisan ozon.
4. Dampak Penipisan Lapisan Ozon
- Udara terasa sangat terik.
- Kulit terasa pedih.
- Mata lebih rentan akan bahaya seperti katarak.
- Menurunnya sistem kekebalan tubuh.
- Merusak klorofil tumbuh – tumbuhan sehingga berkurangnya produksi pangan.
5. Perjanjian Internasional Berkaitan Ancaman Penipisan Lapisan
Ozon
- Pada tahun 1986 dalam pertemuan internasional di Montreal menghasilkan suatu
perjanjian di mana seluruh negara industri dunia setuju untuk membatasi produksi CFC
sambil mencari bahan pengganti yang tidak berbahaya, dan pada akhirnya CFC dilarang
untuk diproduksi.
B.Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
1. Rumah Kaca
- Ketika sinar matahari mengenai kaca sebuah rumah kaca ( green house ) radiasi dengan
gelombang pendek, yaitu cahaya tampak dan ultraviolet dapat menembus kaca,
sedangkan infra merah dipantulkan oleh kaca. Kalor radiasi gelombang pendek diserap
oleh tanah dan tanaman di dalam rumah kaca, dan tanaman menjadi hangat. Tanah dan
tanaman yang hangat sebagai sumber kalor yang lebih dingin, pada gilirannya akan
memancarkan kembali kalor yang diserapnya dalam bentuk radiasi infra merah yang
dipancarkan kembali oleh tanah dan tanaman ini tidak mampu menembus kaca. Energi
ini diserap oleh molekul – molekul udara dalam kaca sehingga suhu udara dalam rumah
kaca meningkat. Akibatnya, suhu dalam rumah kaca tetap hangat dan membuat tanaman
di dalamnya tumbuh subur.
2. Efek Rumah Kaca
- Fungsi atmosfer : menyaring, menyerapm dan memantulkan radiasi sinar matahari yang
datang padanya.
- Bumi memantulkan rata – rata 30% dari radiasi sinar matahari, 2/3 nya atau kurang lebih
20% nya dipantulkan oleh awan, 6% dihamburkan oleh partikel – partikel udara, dan 4%
dipantulkan oleh permukaan bumi.
- Persentase radiasi yang dipantulkan bumi bergantung pada jangkauan penutupan awan,
jumlah debu di atmosfer, dan luas salju serta tumbuh – tumbuhan pada permukaan.
- Hanya ½ dari radiasi sinar matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
- Kesesuaian frekuensi radiasi infra merah yang dipancarkan oleh material – material di
permukaan bumi ke atmosfer dengan beberapa frekuensi alami getaran – getaran molekul
– molekul gas rumah kaca, menyebabkan radiasi infra merah yang dipancarkan oleh
permukaan bumi dengan mudah diserap oleh molekul – molekul gas rumah kaca.
- Energi inframerah yang diserap menyebabkan peningkatan energi kinetik molekul –
molekul gas rumah kaca – yang ditunjukkan dengan peningkatan suhu.
- Sejumlah kecil radiasi infra merah menghilang ke luar angkasa sedangkan sejumlah besar
diarahkan lagi kembali ke permukaan bumi untuk meningkatkan suhu permukaan bumi.
- Efek rumah kaca / green house effect  Proses pemanasan atmosfer bagian bawah oleh
penyerapan radiasi gelombang pendek matahari dan pemancaran kembali berbentuk
radiasi gelombang panjang infra merah.
- Disebut efek rumah kaca karena pemancaran kembali radiasi sinar infra merah yang
dihasilkan permukaan bumi oleh atmosfer menuju ke permukaan bumi kembali untuk
menghangatkan bumi mirip dengan terkurungnya radiasi infra merah yang dipancarkan
kembali oleh tanah dan tanaman dalam rumah kaca.
- Efek rumah kaca diusulkan oleh Joseph Fourier ( 1824 )
ditemukan oleh John Tyndall ( 1860 )
diselidiki oleh Svante Arrhenius ( 1896 )
diselidiki oleh Guy Stewart Callendar ( 1930 – 1960 )
- Jika tidak ada efek rumah kaca, kira – kira rata – rata suhu bumi -20oC.
- Fungsi gas rumah kaca yaitu menjaga suhu di permukaan bumi tetap hangat.
- Pada rumah kaca, kaca mengizinkan radiasi matahari dengan panjang gelombang pendek
untuk lewat ke dalam rumah kaca. Energi ini diserap oleh tanah dan tumbuh – tumbuhan,
lalu dipancarkan kembali sebagai radiasi infra merah dengan panjang gelombang yang
lebih panjang. Tapi, radiasi infra merah tidak mengizinkan ke luar oleh lapisan kaca pada
rumah kaca. Sebaliknya, molekul – molekul CO2 dan H2O tidak mengurung radiasi infra
merah namun terlibat dalam proses penyerapan dinamis dan pemancaran kembali radiasi
infra merah kembali ke arah bawah sehingga meningkatkan suhu permukaan bumi.
- Semakin banyak molekul – molekul CO2 dan H2O yang terlibat dalam proses dinamis ini
semakin banyak radiasi infra merah yang diarahkan kembali ke permukaan bumi.
- Faktor pemanasan dalam rumah kaca sebenarnya adalah lapisan kaca menahan konveksi
kalor yang akan terjadi dengan cara mengurung kalor radiasi tetap di dalam rumah kaca.
3. Pemanasan Global
- Gas rumah kaca  Kelompok gas yang secara alamiah menjaga suhu permukaan bumi
tetap hangat.
- Gas yang termasuk rumah kaca yaitu H2O dan CO2.
- Gas rumah kaca yang meningkat paling banyak karena ulah manusia adalah CH4, N2O,
dan CFC.
- Meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer berarti semakin banyak radiasi infra merah
yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi terserap oleh gas – gas rumah kaca. Hal
ini menyebabkan semakin banyak energi radiasi infra merah yang akan dipancarkan ke
arah permukaan bumi.
- Intergovernmental Panel on climate Change ( IPCC ) menyimpulkan bahwa sebagian
besar peningkatan suhu rata – rata global dikarenakan meningkatnya konsentrasi gas –
gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.
- CO2 adalah pendorong terbesar dari pemanasan global.
- Penyebab pemanasan global : meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer, konsumsi
energi bahan bakar fosil, sampah organik, kerusakan hutan, pertanian, dan peternakan.
- Dampak pemanasan global : iklim mulai tidak stabil, peningkatan permukaan air laut,
pertanian yang sering gagal panen, kehidupan hewan liar dan tumbuhan akan lebih cepat
musnah, serta kesehatan manusia menurun.
- Langkah untuk mencegah pemanasan global di masa depan : menanam pepohonan di
lingkungan sekitar, reboisasi, mengurangi pemakaian AC, kulkas, hair spray, serta
mengurangi pemakaian kendaraan bermotor.
4. Perjanjian Internasional
- Protokol Kyoto  Sebuah amandemeen terhadap konvensi rangka kerja PBB tentang
perubahan iklim ( UNFCC ).
- Negara – negara yang meratifikasi protocol Kyoto berkomitmen untuk mengurangi emisi
CO2 dan 5 gas rumah kaca.
- Kyoto Protokol to the United Nations Framework Convention on Climate Change
dinegosiasikan di Kyoto pada Desember 1997. Dibuka untuk penandatanganan pada 1
Maret 1998, dan ditutup pada 15 Maret 1999. Mulai berlaku pada 16 Februari 2005
setelah diratifikasi yang dilakukan Rusia pada 18 November 2004.
- Tujuan protocol Kyoto : mengurangi rata – rata emisi dari 6 gas rumah kaca ( CO2, CH4,
N2O, HFC, PFC, dan sulfur heksafluorida )

More Related Content

Similar to EFEK RUMAH KACA

Efek pemanasan global
Efek pemanasan globalEfek pemanasan global
Efek pemanasan globaldieniisnaeni
 
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)Daniel Marison
 
5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologiAnang Gobel
 
ria aprillia
ria aprilliaria aprillia
ria aprilliahaznah07
 
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 UngaranEfek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 UngaranAlzena Vashti
 
Tugas geograpi tentang matahari oleh kelompok 4
Tugas geograpi tentang matahari oleh kelompok 4Tugas geograpi tentang matahari oleh kelompok 4
Tugas geograpi tentang matahari oleh kelompok 4RiLib1o5omc3rry
 
Efek rumah kaca_terhadap_iklim_mikro
Efek rumah kaca_terhadap_iklim_mikroEfek rumah kaca_terhadap_iklim_mikro
Efek rumah kaca_terhadap_iklim_mikroRendy Rinaldi
 
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIPresentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIJean Tambunan
 
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan GlobalEfek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan GlobalSiti Farida
 
Kerusakan ozon
Kerusakan ozonKerusakan ozon
Kerusakan ozonyulianalim
 

Similar to EFEK RUMAH KACA (20)

Efek pemanasan global
Efek pemanasan globalEfek pemanasan global
Efek pemanasan global
 
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
 
5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi5.rangkuman meteorologi
5.rangkuman meteorologi
 
Bab 9 fisika
Bab 9 fisikaBab 9 fisika
Bab 9 fisika
 
ria aprillia
ria aprilliaria aprillia
ria aprillia
 
Penipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozonPenipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozon
 
EFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACAEFEK RUMAH KACA
EFEK RUMAH KACA
 
Ria
RiaRia
Ria
 
Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 UngaranEfek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
Efek rumah kaca oleh Kelompok 1 XI MIA 3 SAM N 1 Ungaran
 
Tugas geograpi tentang matahari oleh kelompok 4
Tugas geograpi tentang matahari oleh kelompok 4Tugas geograpi tentang matahari oleh kelompok 4
Tugas geograpi tentang matahari oleh kelompok 4
 
april
aprilapril
april
 
Atmosphere(2)
Atmosphere(2)Atmosphere(2)
Atmosphere(2)
 
Atmosphere(2)
Atmosphere(2)Atmosphere(2)
Atmosphere(2)
 
Efek rumah kaca_terhadap_iklim_mikro
Efek rumah kaca_terhadap_iklim_mikroEfek rumah kaca_terhadap_iklim_mikro
Efek rumah kaca_terhadap_iklim_mikro
 
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIPresentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
 
Ozon rizka
Ozon rizkaOzon rizka
Ozon rizka
 
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan GlobalEfek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
 
Atmosphere
AtmosphereAtmosphere
Atmosphere
 
Kerusakan ozon
Kerusakan ozonKerusakan ozon
Kerusakan ozon
 

More from Nesha Mutiara

Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRNesha Mutiara
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiNesha Mutiara
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeNesha Mutiara
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikNesha Mutiara
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisNesha Mutiara
 
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolBioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolNesha Mutiara
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Nesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensNesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Nesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Nesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Nesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitNesha Mutiara
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelNesha Mutiara
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroNesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Nesha Mutiara
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Nesha Mutiara
 

More from Nesha Mutiara (20)

Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
 
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolBioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
 
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off Label
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

EFEK RUMAH KACA

  • 1. Fisika Kelas XI : EFEK PEMANASAN GLOBAL A.Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon - Atmosfer  Suatu lapisan ( selimut ) udara yang mengitari bumi, yang membentang sampai ketinggian 400 km dari permukaan bumi. - Atmosfer udara tetap pada tempatnya karena ditahan oleh gaya gravitasi bumi, sehingga lapisan udara yang dekat dengan permukaan bumi memiliki massa jenis gas yang lebih besar. - Atmosfer terbagi atas lapisan : troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. - Ozon  Suatu lapisan oksigen yang tiap molekulnya terdiri atas 3 atom oksigen. - Pada suhu dan tekanan normal, ozon berbentuk gas biru. - Ozon ditemukan pertama kali oleh Christian Friedrich Schonbein pada 1840. - Ozon bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya karena dapat merusak paru – paru jika terhisap. Bila di atmosfer melindungi kehidupan di bumi dari bahaya radiasi sinar ultraviolet. - Dalam industry, ozon digunakan untuk membunuh kuman, meniadakan pencemaran dalam air, mencuci, dan memutihkan kain. - Gas oksigen banyak terdapat di atmosfer. - Ozon terdapar 10% di troposfer dan 90% di stratosfer. - Kira – kira 1 molekul ozon per 1 juta molekul dalam atmosfer bumi.
  • 2. - Tanpa ozon di stratosfer akan lebih banyak radiasi sinar ultraviolet sampai ke permukaan bumi – yang menyebabkan mutasi pada organism dan kanker kulit. - Konsentrasi ozon di stratosfer tidak statis karena ada proses terus – menerus pembentukan dan pemusnahan ozon. - Ozon terbentuk atas bantuan sinar ultraviolet yang memiliki energi > cahaya tampak. - Radiasi sinar ultraviolet gelombang pendek ( energi tinggi ) diserap oleh gas oksigen yang berlimpah di atmosfer. Energi ini mampu memecah ikatan kimia pada gas oksigen sehingga menjadi atom oksigen bebas yang bersifat reaktif. - Ketika ozon terpapar oleh radiasi sinar ultraviolet, ozon akan menyerap radiasi sinar ultraviolet danozon terurai menjadi 2 bentuk oksigen. - Tanpa adanya gangguan dari luar, kadar ozon stratosfer cenderung konstan karena proses pembentukan dan penghancuran ozon terus – menerus. - Ozon berfungsi sebagai katalisator yang mengubah energi radiasi dari sinar ultraviolet melalui penyerapan dalam pembentukan ozon menjadi panas yang dilepaskan melalui proses pemusnahan ozon. - Semakin tinggi kita naik ke stratosfer, semakin tinggi suhunya – karena semakin banyaknya energi radiasi ultraviolet yang diubah menjadi panas oleh ozon. 2. Lubang Ozon - Pada tahun 1950, ilmuwan memperkenalkan suatu senyawa baru bernama Chlorofluorocarbon ( CFC ) dengan rumus kimia CF2Cl2 ( Freon ). - Sifat Freon : sangat stabil, tidak berbau, tidak mudah terbakar, tidak beracun terhadap manusia, dan tidak korosif terhadap logam. - Freon membutuhkan waktu 5 – 10 tahun untuk terlepas ke atmosfer untuk mencapai lapisan ozon. Setelah sampai, dapat bertahan di lapisan ozon selama 70 sampai dengan 400 tahun.
  • 3. - Pada tahun 1970, ditemukan lubang ozon. Molekul – molekul CFC terurai membebaskan atom – atom Cl – yang nantinya bereaksi dengan ozon, mengubah ozon menjadi gas oksigen, dan Cl terbentuk kembali. Jadi, Cl sebagai katalis. - Cl yang terbentuk kembali selanjutnya dapat melakukan reaksi berantai untuk memusnahkan ozon. Hal ini menyebabkan 1 atom Cl dapat tinggal di lapisan ozon dapat memusnahkan 100.000 molekul ozon. - Lubang ozon  Suatu area ozon tipis pada lapisan ozon, yang terbentuk pada saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. - Lubang ozon terbentuk di Antartika pada musim semi ( September dan Oktober ) karena selama masa kegelapan di mana tidak ada sinar matahari jatuh di antartika, timbul awan – awan tinggi yang tersusun atas Kristal – Kristal es berukuran sangat kecil. Kristal – Kristal es dalam awan – awan tinggi ini memberikan tempat bagi molekul – molekul kimia sangat dingin yang terdiri atas : Cl, Br, ozon, dan Kristal – Kristal es. Ketika periode 6 bulan kegelapan berakhir dengan datangnya musim semi di Antartika, sinar matahari mulai menyinari awan – awan yang berisi Cl, Br, ozon, yang sebelumnya berbentuk es beku. Radiasi sinar ultraviolet matahari berenergi tinggi memicu sebuah reaksi berantai perusakan ozon oleh Cl, Br, dan polutan – polutan lain. Kerusakan ozon berlangsung sangat cepat karena sejumlah besar ozon dimusnahkan oleh atom – atom Cl pada waktu yang singkat. Ozon dimusnahkan hanya dalam hitungan harian atau mingguan, sehingga lubang ozon pun terbentuk. 3. Penyebab Menipisnya Lapisan Ozon - CO sebagai gas buang hasil pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor juga dapat merusak lapisan ozon. - Gas CO2 yang dilepas ke atmosfer juga merusak lapisan ozon. - Asap yang dihasilkan pabrik semakin memperparah kerusakan lapisan ozon. 4. Dampak Penipisan Lapisan Ozon
  • 4. - Udara terasa sangat terik. - Kulit terasa pedih. - Mata lebih rentan akan bahaya seperti katarak. - Menurunnya sistem kekebalan tubuh. - Merusak klorofil tumbuh – tumbuhan sehingga berkurangnya produksi pangan. 5. Perjanjian Internasional Berkaitan Ancaman Penipisan Lapisan Ozon - Pada tahun 1986 dalam pertemuan internasional di Montreal menghasilkan suatu perjanjian di mana seluruh negara industri dunia setuju untuk membatasi produksi CFC sambil mencari bahan pengganti yang tidak berbahaya, dan pada akhirnya CFC dilarang untuk diproduksi. B.Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global 1. Rumah Kaca - Ketika sinar matahari mengenai kaca sebuah rumah kaca ( green house ) radiasi dengan gelombang pendek, yaitu cahaya tampak dan ultraviolet dapat menembus kaca, sedangkan infra merah dipantulkan oleh kaca. Kalor radiasi gelombang pendek diserap oleh tanah dan tanaman di dalam rumah kaca, dan tanaman menjadi hangat. Tanah dan tanaman yang hangat sebagai sumber kalor yang lebih dingin, pada gilirannya akan memancarkan kembali kalor yang diserapnya dalam bentuk radiasi infra merah yang dipancarkan kembali oleh tanah dan tanaman ini tidak mampu menembus kaca. Energi ini diserap oleh molekul – molekul udara dalam kaca sehingga suhu udara dalam rumah kaca meningkat. Akibatnya, suhu dalam rumah kaca tetap hangat dan membuat tanaman di dalamnya tumbuh subur.
  • 5. 2. Efek Rumah Kaca - Fungsi atmosfer : menyaring, menyerapm dan memantulkan radiasi sinar matahari yang datang padanya. - Bumi memantulkan rata – rata 30% dari radiasi sinar matahari, 2/3 nya atau kurang lebih 20% nya dipantulkan oleh awan, 6% dihamburkan oleh partikel – partikel udara, dan 4% dipantulkan oleh permukaan bumi. - Persentase radiasi yang dipantulkan bumi bergantung pada jangkauan penutupan awan, jumlah debu di atmosfer, dan luas salju serta tumbuh – tumbuhan pada permukaan. - Hanya ½ dari radiasi sinar matahari yang diserap oleh permukaan bumi. - Kesesuaian frekuensi radiasi infra merah yang dipancarkan oleh material – material di permukaan bumi ke atmosfer dengan beberapa frekuensi alami getaran – getaran molekul – molekul gas rumah kaca, menyebabkan radiasi infra merah yang dipancarkan oleh permukaan bumi dengan mudah diserap oleh molekul – molekul gas rumah kaca. - Energi inframerah yang diserap menyebabkan peningkatan energi kinetik molekul – molekul gas rumah kaca – yang ditunjukkan dengan peningkatan suhu. - Sejumlah kecil radiasi infra merah menghilang ke luar angkasa sedangkan sejumlah besar diarahkan lagi kembali ke permukaan bumi untuk meningkatkan suhu permukaan bumi. - Efek rumah kaca / green house effect  Proses pemanasan atmosfer bagian bawah oleh penyerapan radiasi gelombang pendek matahari dan pemancaran kembali berbentuk radiasi gelombang panjang infra merah. - Disebut efek rumah kaca karena pemancaran kembali radiasi sinar infra merah yang dihasilkan permukaan bumi oleh atmosfer menuju ke permukaan bumi kembali untuk menghangatkan bumi mirip dengan terkurungnya radiasi infra merah yang dipancarkan kembali oleh tanah dan tanaman dalam rumah kaca. - Efek rumah kaca diusulkan oleh Joseph Fourier ( 1824 ) ditemukan oleh John Tyndall ( 1860 ) diselidiki oleh Svante Arrhenius ( 1896 )
  • 6. diselidiki oleh Guy Stewart Callendar ( 1930 – 1960 ) - Jika tidak ada efek rumah kaca, kira – kira rata – rata suhu bumi -20oC. - Fungsi gas rumah kaca yaitu menjaga suhu di permukaan bumi tetap hangat. - Pada rumah kaca, kaca mengizinkan radiasi matahari dengan panjang gelombang pendek untuk lewat ke dalam rumah kaca. Energi ini diserap oleh tanah dan tumbuh – tumbuhan, lalu dipancarkan kembali sebagai radiasi infra merah dengan panjang gelombang yang lebih panjang. Tapi, radiasi infra merah tidak mengizinkan ke luar oleh lapisan kaca pada rumah kaca. Sebaliknya, molekul – molekul CO2 dan H2O tidak mengurung radiasi infra merah namun terlibat dalam proses penyerapan dinamis dan pemancaran kembali radiasi infra merah kembali ke arah bawah sehingga meningkatkan suhu permukaan bumi. - Semakin banyak molekul – molekul CO2 dan H2O yang terlibat dalam proses dinamis ini semakin banyak radiasi infra merah yang diarahkan kembali ke permukaan bumi. - Faktor pemanasan dalam rumah kaca sebenarnya adalah lapisan kaca menahan konveksi kalor yang akan terjadi dengan cara mengurung kalor radiasi tetap di dalam rumah kaca. 3. Pemanasan Global - Gas rumah kaca  Kelompok gas yang secara alamiah menjaga suhu permukaan bumi tetap hangat. - Gas yang termasuk rumah kaca yaitu H2O dan CO2. - Gas rumah kaca yang meningkat paling banyak karena ulah manusia adalah CH4, N2O, dan CFC. - Meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer berarti semakin banyak radiasi infra merah yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi terserap oleh gas – gas rumah kaca. Hal ini menyebabkan semakin banyak energi radiasi infra merah yang akan dipancarkan ke arah permukaan bumi.
  • 7. - Intergovernmental Panel on climate Change ( IPCC ) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata – rata global dikarenakan meningkatnya konsentrasi gas – gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. - CO2 adalah pendorong terbesar dari pemanasan global. - Penyebab pemanasan global : meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer, konsumsi energi bahan bakar fosil, sampah organik, kerusakan hutan, pertanian, dan peternakan. - Dampak pemanasan global : iklim mulai tidak stabil, peningkatan permukaan air laut, pertanian yang sering gagal panen, kehidupan hewan liar dan tumbuhan akan lebih cepat musnah, serta kesehatan manusia menurun. - Langkah untuk mencegah pemanasan global di masa depan : menanam pepohonan di lingkungan sekitar, reboisasi, mengurangi pemakaian AC, kulkas, hair spray, serta mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. 4. Perjanjian Internasional - Protokol Kyoto  Sebuah amandemeen terhadap konvensi rangka kerja PBB tentang perubahan iklim ( UNFCC ). - Negara – negara yang meratifikasi protocol Kyoto berkomitmen untuk mengurangi emisi CO2 dan 5 gas rumah kaca. - Kyoto Protokol to the United Nations Framework Convention on Climate Change dinegosiasikan di Kyoto pada Desember 1997. Dibuka untuk penandatanganan pada 1 Maret 1998, dan ditutup pada 15 Maret 1999. Mulai berlaku pada 16 Februari 2005 setelah diratifikasi yang dilakukan Rusia pada 18 November 2004. - Tujuan protocol Kyoto : mengurangi rata – rata emisi dari 6 gas rumah kaca ( CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, dan sulfur heksafluorida )