Tujuan pendidikan Islam ialah tujuan pendidikan yang dirumuskan atas dasar nilai-nilai agama Islam. Ini berarti bahwa tujuan pendidikan Islam berbeda dengan tujuan pendidikan nasional suatu negara dan juga dengan tujuan pendidikan khusus masyarakat tertentu. Tujuan pendidikan Islam bersifat universal dan berlaku universal bagi seluruh umat Islam di manapun berada. Pendidikan dipahami sebagai alat yang dapat digunakan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan Islam harus sesuai dengan tujuan hidup Islam yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Al-Qur'an menjelaskan bahwa tujuan hidup seorang muslim adalah memahami tujuan penciptaan Tuhan.
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
1. Nama: Nadiaul Auliati
Nim: 202127010
Unit: 1
Jurusan: MPI
Hakikat Tujuan Pendidikan dalam Islam
Tujuan pendidikan Islam ialah tujuan pendidikan yang dirumuskan atas dasar nilai-nilai agama Islam.
Ini berarti bahwa tujuan pendidikan Islam berbeda dengan tujuan pendidikan nasional suatu negara
dan juga dengan tujuan pendidikan khusus masyarakat tertentu. Tujuan pendidikan Islam bersifat
universal dan berlaku universal bagi seluruh umat Islam di manapun berada. Pendidikan dipahami
sebagai alat yang dapat digunakan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Oleh karena itu,
rumusan tujuan pendidikan Islam harus sesuai dengan tujuan hidup Islam yang dijelaskan dalam Al-
Qur'an dan Hadits. Al-Qur'an menjelaskan bahwa tujuan hidup seorang muslim adalah memahami
tujuan penciptaan Tuhan.
Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan agar manusia menjadi hamba, yang senantiasa berbakti,
taat, tunduk, dan patuh atas perintah-perintah Tuhan (QS. adz-Dzariyat: 51: 56). Selain itu, Al-Qur'an
menggambarkan pula bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk menjadi khalifah (pengganti)
Allah di bumi, yang bertugas memelihara, memanfaatkan, berbuat baik, dan tidak membuat kerusakan
di muka bumi. Gambaran tujuan Tuhan menciptakan manusia menjadi modal dalam merumuskan
hakikat tujuan Pendidikan Islam. Dari gambaran tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan Pendidikan
Islam tidak lain adalah untuk mewujudkan manusia- manusia terbaik, yaitu manusia yang mampu
melaksanakan fungsi-fungsi kehambaan (berbakti, tunduk, patuh, dan taat kepada Allah dalam segala
aktivitasnya) serta manusia yang mampu menunaikan amanah kekhalifahan (QS. al-Baqarah, 2: 30)
(pengganti Tuhan di bumi) dalam menjaga, memelihara, memanfaatkan dengan baik, dan tidak
membuat kerusakan di muka bumi.
(Al-Syaibany,O (1979) Falsafah Pendidikan), memperjelas tujuan antara Pendidikan dalam Islam
dengan membaginya dalam tiga jenis, yaitu:
1. Tujuan individual, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kepribadian individu dan pelajaran-pelajaran
yang dipelajarinya. Tujuan ini menyangkut perubahanperubahan yang diinginkan pada tingkah laku
mereka, aktivitas dan pencapaianya, pertumbuhan kepribadian dan persiapan mereka di dalam
menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan sosial, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kehidupan sosial anak didik secara keseluruhan.
Tujuan ini menyangkut perubahan-perubahan yang dikehendaki bagi pertumbuhan, memperkaya
pengalaman dan kemajuan mereka di dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
3. Tujuan profesional, yaitu tujuan yang berkaitan dengan pendidikan sebagai ilmu, sebagai seni,
sebagai profesi, dan sebagai suatu aktivitas di antara aktivitas-aktivitas yang ada di masyarakatya
Menurut Al-Ghazali (Sulaiman, 1986:16-17) tujuan pendidikan Islam pada umumnya di tandai dengan
watak religius dan moralitas yang tampak dengan jelas pada sasaran dan tujuan. Dengan tidak
mengabaikan persoalan-persoalan dunia. Tetapi dia menganggap persiapan bagi urusan dunia
hanyalah untuk mencapai kebahagian hidup di akhirat yang dipandangnya lebih utama dan lebih kekal.
2. Faktor yang paling utama tujuan pendidikan Islam menurutnya adalah kesempurnaan manusia di
dunia dan akhirat.
Kepentingan Tujuan Pendidikan
Pertama, tujuan pendidikan mengarahkan perbuatan mendidik. Fungsi ini menunjukkan pentingnya
perumusan dan pembatasan tujuan pendidikan secara jelas. Tanpa tujuan yang jelas. proses
pendidikan akan berjalan tidak efektif dan tidak efisien. bahkan tidak menentukan dan salah dalam
menggunakan metode, sehingga tidak mencapai manfaat. Tujuanlah yang menentukan metode apa
yang seharusnya digunakan untuk mencapainya.
Kedua, tujuan pendidikan mengakhiri usaha pendidikan. Apabila tujuan pendidikan telah tercapai,
maka berakhir pula usaha tersebut. Usaha yang terhenti sebelum tujuannya tercapai, sesungguhnya
belum dapat disebut berakhir, tetapi hanya mengalami kegagalan yang antara lain disebabkan oleh
tidak jelasnya rumusan tujuan pendidikan.
Ketiga, tujuan pendidikan disuatu sisi membatasi lingkup suatu usaha pendidikan, tetapi di sisi lain
mempengaruhi dinamikanya. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan usaha proses yang di
dalamnya usaha-usaha pokok dan usaha parsial saling terkait. Tiap-tiap usaha memiliki tujuan masing-
masing. Usaha pokok memiliki tujuan yang lebih tinggi dan lebih umum, sedangkan usaha-usaha
parsial memiliki tujuan yang lebih rendah dan lebih spesifik
Keempat, Tujuan pendidikan memberikan semangat dan dorongan untuk melaksanakan pendidikan.
Hal ini berlaku pada setisa perbuatan. Sebagai contoh, seseorang diperintah untuk berjalan di jalan
tertentu tanpa dijelaskan kepadanya mengapa ia melalui jalan itu atau tanpa diberi kesempatan untuk
memilih jalan lain. Dengan perintah ini, barang kali orang tersebut berjalan dengan ragu-ragu.
Akibatnya ia berjalan lamban. Lain halnya, apabila dijelaskan kepadanya bahwa di jalan itu ia akan
mendapatkan kebun yang indah serta pemiliknya seorang yang ramah dan suka mengajak orang-orang
yang lewat untuk makan bersamanya, sementara kebetulan ia sedang lapar, tentu ia akan menempuh
jalan itu dengan penuh semangat (Ahmad D. Marimba: 45-46)