"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
HUBUNGAN INDUSTRIAL
1. TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Nama Mata Kuliah : Hubungan Industrial
Kode Mata Kuliah : EKMA 4367
Jumlah sks : 2 Sks
Nama Pengembang : Nining Suryani, S.Pd., M.M.
Nama Penelaah : Angga Sucitra Hendrayana, S.E., M.Si.
Status
Pengembangan
: Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun
Pengembangan
: 2023
Edisi Ke- : Tulis edisi tugas tutorial
No Tugas Tutorial Skor Maksimal
1
Deery et al. (1998) membagi tiga pendekatan dalam studi
hubungan industrial yaitu pendekatan keseragaman atau
kesamaan, keberagaman, dan radikal. Dalam pendekatan
keseragaman, hubungan industrial diasumsikan bahwa setiap
organisasi merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan
sasaran atau tujuan yang sama. Berbeda halnya dengan
pendekatan keberagaman yang memiliki kekuasaan legitimasi,
pendekatan keberagaman memungkinkan terjadinya perbedaan
kelompok perminatan dan berbagai bentuk loyalitas. Ada 2 (dua)
asumsi yang mendasari perspektif teoritis dalam hubungan
industrial, sebutkan dan jelaskan!
30
2
Berbagai penelitian yang banyak dilakukan dalam serikat
pekerja tidak hanya digunakan untuk memahami pengaruh
perubahan institusional pada serikat pekerja. Eaton (1990)
mengidentifikasi dua faktor tentang partisipasi karyawan.
Jelaskan faktor apa saja yang relevan dengan partnership!
30
3
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) disusun melalui perundingan
antara pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja dan wakil
manajemen. Segi positifnya perundingan ini dapat meningkatkan
saling percaya diantara kedua belah pihak. Terdapat beberapa
kelebihan dari rumusan pengaturan hak dan kewajiban melalui
perundingan PKB ini. Jelaskan apa yang anda ketahui dari 3
40
2. (tiga) kelebihan perundingan PKB yang dikemukakan oleh
Suwarto (2009)!
* coret yang tidak sesuai
JAWABAN
1. Pandangan keberagaman mempunyai perspektif teoritis dalam hubungan industrial. Ada
dua asumsi yang mendasari.
- Pertama, kekuasaan tampak sebagai penyebaran kelompok yang sama-sama
mendominasi. Dengan perkataan lain, persaingan kekuatan menghambat dan memeriksa
kekuasaan absolut.
- Kedua,kondisi yang berkaitan dengan pelindung peminatan masyarakat dan peran
melindungi kelemahan dan mengendalikan kekuasaan.
Pendekatan keberagaman cenderung memusatkan perhatian pada jenis
peraturan, regulasi, dan proses yang memungkinkan memberikan kontribusi pada
kepeminatan organisasi dan menjamin bahwa perbedaan minat secara efektif akan
mempertahankan keseimbangan sistem. Pendekatan ini menekankan pada stabilitas sosial,
sehingga hubungan industrial dipandang sebagai peraturan yang menekankan pada aspek
hubungan antara pengusaha dan karyawan dan hubungan antara manajemen dan serikat
pekerja, sehingga konflik dalam pengendalian di pasar tenaga kerja dan proses yang terjadi
merupakan manifestasi peminatan fundamental dan bersifat terus-menerus.
2. Dalam konteks partisipasi karyawan dan partnership (kemitraan) antara serikat pekerja
dan manajemen, faktor-faktor yang relevan seringkali berkaitan dengan bagaimana
kemitraan dapat ditingkatkan atau berfungsi.
Beberapa faktor relevan yang diidentifikasi oleh penelitian, termasuk yang disebutkan oleh
Eaton (1990), adalah:
1.**Keterbukaan dan Komunikasi yang Efektif:** Untuk membangun kemitraan yang
kuat, penting untuk memiliki komunikasi yang terbuka dan efektif antara serikat pekerja
dan manajemen. Ini mencakup berbagi informasi yang relevan, mendengarkan masukan
dari karyawan, dan berkomunikasi secara terbuka tentang masalah yang memengaruhi
kedua pihak.
2.**Kepercayaan Mutual:** Kemitraan yang kuat membutuhkan tingkat kepercayaan yang
tinggi antara serikat pekerja dan manajemen. Kedua pihak harus merasa bahwa mereka
dapat mempercayai satu sama lain dan bahwa kesepakatan atau komitmen akan dihormati.
3.**Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan:** Kemitraan yang efektif seringkali
melibatkan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi
mereka. Ini mencakup keterlibatan karyawan dalam pembuatan kebijakan, proses
perundingan, dan solusi bersama.
3. 4.**Adanya Program Pelatihan dan Pengembangan:** Dalam kemitraan yang sukses,
serikat pekerja dan manajemen dapat bekerja sama untuk mengembangkan program
pelatihan dan pengembangan yang meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan.
Ini dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan.
5.**Pemecahan Masalah Bersama:** Serikat pekerja dan manajemen dapat bekerja sama
untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi bersama. Ini mencakup pendekatan
kolaboratif untuk mengatasi masalah atau konflik yang mungkin muncul.
6.**Pengakuan Terhadap Kepentingan Bersama:** Penting untuk mengakui bahwa ada
kepentingan bersama antara serikat pekerja dan manajemen, seperti produktivitas yang
tinggi, kepuasan karyawan, dan keberlanjutan perusahaan. Mengakui kepentingan bersama
ini dapat membantu membangun kemitraan yang kuat.
Faktor-faktor ini mencerminkan prinsip-prinsip kemitraan yang efektif antara serikat
pekerja dan manajemen. Kemitraan yang kuat dapat menciptakan
3. Kelebihan Perundingan PKB
Suwarto (2009) mengemukakan tiga kelebihan perundingan PKB (Perjanjian Kerja
Bersama), yaitu:
1. Fleksibilitas: Perundingan PKB memungkinkan pihak pekerja dan pengusaha untuk
mencapai kesepakatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi spesifik di tempat
kerja. Hal ini memungkinkan adanya fleksibilitas dalam menentukan upah, jam kerja, dan
kondisi kerja lainnya sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak.
2. Partisipasi: Perundingan PKB melibatkan partisipasi aktif dari pihak pekerja dan
pengusaha dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi mereka. Hal ini
memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menyampaikan pendapat,
memperjuangkan kepentingan mereka, dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap hasil
perundingan.
3. Pemecahan Masalah: Perundingan PKB dapat menjadi forum untuk memecahkan
masalah dan menyelesaikan konflik antara pekerja dan pengusaha. Melalui dialog dan
negosiasi, kedua belah pihak dapat mencari solusi yang saling menguntungkan dan
menghindari konflik yang merugikan kedua belah pihak.