3.
Efektivitas dan Efisiensi
EFEKTIVITAS
Menurut Soekarno K.
(1986:42) efektif adalah
pencapaian tujuan atau hasil
dikehendaki tanpa
menghiraukan faktor-faktor
tenaga, waktu, biaya, fikiran
alat dan lain-alat yang telah
dikeluarkan/ digunakan.
Hal ini berarti bahwa
pengertian efektivitas yang
dipentingkan adalah semata-
mata hasil atau tujuan yang
dikehendaki.
Jadi pengertian efektivitas
kinerja organisasi adalah
pencapaian tujuan atau hasil
yang dilakukan dikerjakan
oleh setiap individu secara
bersama-sama.
EFISIENSI
efisiensi didefinisikan dan diukur dari
perbandingan input dan output atau rasio di
mana input diubah menjadi output (Carter dkk.
1992:37; Mulreany 1991:8; Boyle 1989:19; Gleason
dan Barnum 1982:380).
Berdasarkan definisi ini, efisiensi organisasi
dapat dicapai dengan meminimalkan input dan
mempertahankan output atau dengan
mempertahankan input tetapi memaksimalkan
output atau secara bersamaan meminimalkan
input dan memaksimalkan output.
Namun, banyak yang berpendapat bahwa
penggunaan istilah efisiensi umumnya hanya
dilihat satu sisi mengurangi biaya untuk
menghasilkan sejumlah tertentu output (input
efficiency).
Dalam kajian-kajian ilmu ekonomi,
memaksimalkan output dan mempertahankan
input (output efficiency) lebih dikenal sebagai
produktivitas (Pass dkk. 1993:436-7).
02/03/2023 3
6.
Pendiagnosaan organisasi sebagai salah satu metode pembinaan
organisasi menekankan pada hal-hal yang dianggap mempengaruhi
ketidakstabilan atau ketidakberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuannya.
Weisbord memberikan model untuk mendiagnosa organisasi yang sering
dikenal dengan model enam kotak Weisbord yang terdiri dari :
(1) tujuan
(2) struktur
(3) sistem penghargaan
(4) mekanisme tata kerja
(5) tata hubungan
(6) kepemimpinan. Thoha,(2000:98).
02/03/2023 6
Faktor yang Mempengaruhi
Efektivitas Organisasi
7.
Komponen Organisasi
Dydiet Hardjito (1997:65), mengemukakan
bahwa keberhasilan organisasi mencapai
tujuannya dipengaruhi oleh komponen-
komponen organisasi meliputi
(1) Struktur;
(2) Tujuan;
(3) Manusia;
(4) Hukum;
(5) Prosedur pengoperasian yang berlaku
(Standard Operating Procedure);
(6) Teknologi;
(7) Lingkungan;
(8) Kompleksitas;
(9) Spesialisasi;
(10) Kewenangan;
(11) Pembagian tugas.
02/03/2023 7
9.
Pertama dan paling umum digunakan adalah
mengukur efektivitas dengan sejauh mana
sebuah organisasi mencapai tujuan atau target
yang sudah ditetapkan yang disebut dengan
Goal Model (Mulreany 1991:19; Boyle 1989:19-
20; Downs dan Larkey 1986:7; Gleason dan
Barnum 1982:380).
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa tujuan
dan dapat diukur (clear and measurable
objectives) serta semakin banyak tujuan dan
target organisasi dapat dicapai maka semakin
efektiflah organisasi tersebut.
Tetapi karena tidak semua organisasi publik
memiliki tujuan yang jelas dan terukur maka
pencapaian tujuan dianggap kurang relevan
untuk mengukur efektivitas organisasi
pemerintah.
02/03/2023 9
10.
Pendekatan kedua mengukur efektivitas organisasi,
menurut Cameron (1981b:4), disebut System-
Resource Model yaitu apabila organisasi tersebut
mampu memperoleh semua sumber daya yang
dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan
organisasi tersebut.
Semakin banyak sumber daya yang dapat
dikumpulkan oleh sebuah organisasi dari
lingkungannya maka semakin efektiflah organisasi
tersebut. Dengan kata lain, kalau pendekatan Goal
Model menekankan pada output maka pendekatan
System-Resource Model mengutamakan pada
input.
02/03/2023 10
11.
Pendekatan ketiga untuk mengukur disebut
Internal Process Model yang menekankan
pada proses dan mekanisme kerja dalam
organisasi.
Menurut model ini, sebuah organisasi dapat
dikatakan efektif apabila proses dan
mekanisme kerja di dalam organisasi tersebut
berlangsung damai. Hal ini ditandai dengan
adanya saling percaya di antara pegawai dan
lancarnya arus informasi horizontal dan
vertikal di dalam organisasi (Cameron
1981b:4).
02/03/2023 11
12.
ASUMSI :
Organisasi ada untuk mencapai tujuan.
Pencapaian tujuan merupakan efektivitas
organisasi.
IMPLIKASI :
1. Organisasi harus memiliki tujuan akhir.
2. Tujuan harus diidentifikasi dan didefinisikan
dengan baik sehingga bisa dipahami.
3. Tujuan harus bisa dikelola.
4. Harus ada kesepakatan terhadap tujuan
tersebut.
5. Kemajuan dalam pencapaian tujuan harus
dapat diukur.
02/03/2023 12
Pendekatan Pencapaian Tujuan
13.
PENERAPAN :
Tujuan organisasi adalah hasil keputusan bersama.
Tujuan dirumuskan secara spesifik dan jelas.
Perlu ada ukuran yang menjadi indikator
pencapaian tujuan
MASALAH :
Tujuan organisasi belum tentu dirumuskan secara
jelas, dengan batasan waktu yang jelas.
Tujuan belum tentu dirumuskan dan disepakati
bersama (mewakili kepentingan bersama).
Tujuan organisasi belum tentu berorientasi pada
kepentingan populasi target pelayanan (klien).
Tujuan jangka pendek seringkali berbeda/tidak
sejalan dengan tujuan jangka panjang.
Organisasi belum tentu merumuskan indikator
yang jelas untuk mengukur pencapaian tujuan.
02/03/2023 13
14.
ASUMSI :
Organisasi terdiri dari bagian-bagian yang saling
berhubungan. Jika salah satu bagiannya lemah, maka akan
berpengaruh negatif pada keseluruhan sistem.
Efektivitas mempersyaratkan kesadaran dan keberhasilan
interaksi dengan konstituen lingkungan.
Manajemen tidak boleh gagal memelihara hubungan baik
dengan berbagai konstituen yang memiliki kekuatan
untuk mengganggu keberlangsungan organisasi.
Keberlangsungan organisasi mempersyaratkan perolehan
sumber-sumber secara lengkap dan terus menerus. Pada
gilirannya organisasi menyediakan keluaran (dalam
organisasi sosial: jasa pelayanan) yang dibutuhkan oleh
lingkungannya.
02/03/2023 14
Pendekatan Sistem
15.
PENERAPAN :
Pendekatan sistem menekankan pada kriteria yang akan meningkatkan
kelangsungan organisasi dalam waktu yang lama, seperti :
Kemampuan organisasi dalam memperoleh sumber-sumber.
Memelihara interaksi di dalam dan dengan lingkungan di luar organisasi.
Relasi dengan lingkungan yang menjamin secara terus menerus perolehan
masukan dan keluaran yang dapat diterima dengan baik.
Efisiensi dalam transformasi masukan menjadi keluaran (jumlah klien
yang dilayani, investasi modal dalam teknologi pelayanan, perubahan
dalam jumlah klien yang dilayani).
Komunikasi yang transparan.
Tingkat konflik antar kelompok.
Tingkat kepuasan pegawai.
MASALAH :
Pengukuran terhadap variabel proses (seperti komunikasi yang
transparan, atau fleksibilitas respon terhadap perubahan lingkungan) sulit
diukur.
02/03/2023 15
16.
ASUMSI :
Dalam arena politik, organisasi memiliki sejumlah konstituen,
dan setiap konstituen memiliki harapan/tuntutan yang
berbeda.
Arena politik mengandung berbagai kepentingan yang
bersaing untuk mengatur perolehan sumber-sumber.
Tingkat kekuatan pengaruh setiap konstituen berbeda.
Organisasi yang efektif dikaji dari bagaimana organisasi
berhasil memuaskan konstituen kritis/penting yang
menentukan kelangsungan organisasi.
Manajer memilih tujuan yang menggambarkan respon
terhadap kepentingan kelompok yang mengendalikan sumber-
sumber penting untuk kelangsungan organisasi.
02/03/2023 16
Pendekatan Konstituen Strategis
17.
· PENERAPAN :
Organisasi yang efekif adalah yang dapat memuaskan harapan
konstituen (dalam lingkungan organisasi tersebut) dominan yang
diperlukan untuk mendukung keberlangsungan organisasi.
Pendekatan ini tidak memberi perhatian pada seluruh lingkungan
organisasi, tetapi pada lingkungan yang mengancam kelangsungan
organisasi.
Identifikasi konstituen :
1) Pemilik
2) Pekerja
3) Pelanggan/klien
4) Supplier
5) Creditor
6) Serikat
7) Masyarakat lokal
8) Badan pemerintah
Identifikasi harapan setiap konstituen tersebut.
Membandingkan berbagai harapan (menentukan harapan umum,
harapan yang tidak sejalan) Menentukan konstituen strategis yang
relatif berpengaruh besar bagi kelangsungan organisasi.
·
02/03/2023 17
18.
MASALAH :
Memisahkan konstituen strategi dari lingkungan yang
lebih besar, mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan.
Karena perubahan lingkungan yang cepat mengakibatkan
apa yang dianggap penting kemarin, belum tentu penting
untuk hari ini.
Kesulitan dalam mengumpulkan informasi yang akurat
tentang harapan konstituen.
02/03/2023 18
19.
Tidak ada kriteria yang paling bagus
untuk evaluasi efektivitas organisasi.
Konsep efektivitas subjektif.
Kriteria merefleksikan kepentingan
evaluator.
Kriteria dapat digabungkan dan
diorganisasi, sehingga ada kriteria umum
dan komprehensif.
02/03/2023 19
Pendekatan Integratif
20.
PENERAPAN :
Kriteria umum efektivitas (Robbins dan Barnwell) :
Fleksibilitas : kemampuan menyesuaikan dengan kondisi dan
tuntutan eksternal
Kemampuan memperoleh sumber : Kemampuan meningkatkan
dukungan esternal dan memperluas kekuatan kerja.
Perencanaan : Tujuan-tujuan jelas dan dapat dipahami.
Ketersediaan informasi : Saluran komunikasi mempermudah
penyampaian informasi tentang berbagai hal yang
mempengaruhi pekerjaan.
Stabilitas : Kesadaran terhadap aturan dan keberlangsungan
pelaksanaan fungsi.
Kekompakan : Saling percaya, saling menghargai, dan kerjasama.
Keterampilan pekerja : para pekerja terlatih, memiliki ketrampilan
dan kapasitas untuk mengerjakan pekerjaan sepatutnya.
02/03/2023 20
21.
Data Envelopment Analysis (DEA)
merupakan alat manajemen yang paling populer
untuk mengukur efisiensi.
DEA biasanya digunakan untuk mengukur efisiensi
relatif organisasi atau perusahaan. Satuan ukuran
ini biasanya dinyatakan dalam Decision Making Unit
(DMU).
Efisiensi relatif suatu DMU adalah efisiensi suatu
DMU yang dibandingkan dengan efisiensi DMU
lainnya dalam satu kesatuan populasi sampel
Di sini berlaku syarat bahwa DMU-DMU tersebut
memiliki set data yang terdiri dari jenis input dan
output yang sama.
02/03/2023 21
23.
Sebagaimana ukuran efisiensi pada umumnya,
ukuran efisiensi dalam DEA dinyatakan sebagai
nisbah output dibagi input, sehingga nilai efisiensi
maksimalnya adalah 1 atau 100%.
Rasio ini bisa dinyatakan secara parsial dan total.
Secara parsial, misalnya output per staff atau
output per jam kerja dengan output bisa saja
merupakan profit, penjualan dan sebagainya.
Sedangkan jika secara total, semua output dan
input suatu DMU terlibat dalam pengukuran.
Dengan demikian, DEA memungkinkan untuk
mengetahui faktor input apa yang berpengaruh
dalam menghasilkan output, dan begitu pula
sebaliknya.
02/03/2023 23
24.
Patria, Sutopo, 2001, Keefektifan Organisasi,
Semarang, Universitas Diponegoro
——-, 2003, Perancangan Organisasi,
diunduh tanggal 27-09-2010
Blog by Susilawati, diunduh tanggal 7-10-
2012
02/03/2023 24
Referensi