SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Permasalahan Pedesaan:
Petani
(Rural Problems: Farmer)
Pertemuan 5
5th Session
Kualitas SDM (Petani)
• SDM adalah kunci
pembangunan, karena
apapun bentuk
pembangunan, manusia
adalah pelakunya.
Kelemahan SDM dapat dilihat
dari 3 hal yaitu:
• Pengetahuan (knowledge)
• Ketrampilan (skill), dan
• Sikap (attitude)
• Pengetahuan (knowledge) merupakan dasar kebenaran
atau fakta yang harus diketahui dan diterapkan dalam
pekerjaan atau kegiatan (Gordon, 1994:50)
• Pengetahuan (knowledge) terdiri dari dua bagian yang saling
berhubungan (Kraiger (1993 : 28); yaitu:
1. Theoritical Knowledge
Pengetahuan dasar yang dimiliki seseorang misal prosedur
bekerja, moto dan misi organisasi yang diperoleh secara
formal (sekolah) dan non formal (pengalaman)
2. Practical Knowledge
Pengetahuan yang dilatihkan agar peserta memahami
bagaimana dan kapan bersikap dan bertindak menghadapi
berbagai masalah.
Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197076-pengertian-pengetahuan-men
Keterampilan (Skill)
• Ketrampilan (skill) dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk
mengoperasikan suatu pekerjaan secara
mudah dan cermat yang membutuhkan
kemampuan dasar (basic ability).
(Nadler ,1986 : 73; Dunnette, 1976 : .33;
dan Iverson, 2001 : 133)
.
Menurut Robbins (2000 : . 494-495) pada dasarnya ketrampilan
dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu:
•1. Basic literacy skill. Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang
pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis
dan mendengar.
•2. Technical skill. Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam
pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat,
mengoperasikan komputer.
•3. Interpersonal skill. Keahlian interpersonal merupakan kemampuan
seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun
dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat
secara jelas dan bekerja dalam satu tim.
•4. Problem solving. Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk
menajamkan logika, beragumentasi dan penyelesaian masalah serta
kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan
menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources.
Sikap (attitude)
• Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N,
2003).
• Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa
sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,
dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu.
• Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan
tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau
perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan
merupakan reaksi terbuka.
• Perilaku (behavior) adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak
dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Deprivation trap (jebakan kekurangan)
Menurut Chambers (1983:111) inti dari
kemiskinan adalah adanya jebakan kekurangan
yang terdiri dari 5 ketidak beruntungan:
1.Kemiskinan itu sendiri
2.Kelemahan fisik
3.Keterasingan (isolasi fisik dan sosial)
4.Kerentaan
5.Ketidakberdayaan
• Kerentanan (fragility) ketidak mampuan suatu
keluarga dalam menyediakan sesuatu utk
menghadapi situasi darurat spt bencana alam
(natural disaster) dan wabah penyakit (diseases
outbreaks)
• Ketidakberdayaan (powerless) ketidak mampuan
keluarga menghadapi masalah yang menimpa
keluarga, misal ada yang sakit. Dengan
pengetahuannya yang minim mengatasi si sakit
secara kurang tepat akibatnya malah semakin parah.
• Menurut Chambers 2 ketidakberuntungan ini perlu
lebih serius diperhatikan karena ini yang membuat si
miskin menjadi lebih miskin
Kriteria Kemiskinan Sayogyo
Kemiskinan yang diukur adalah kemiskinan
absolut dg mengukur kebutuhan pokok berupa
beras.
3 kelompok miskin menurut Sayogyo:
•a. Paling Miskin: pendapatan < 240 kg beras/th
•b. Miskin sekali: pendapatan 240-360 kg beras/th
•c. Miskin : pendapatan >360 - < 380 kg beras/th
Biro Pusat Statistik menetapkan 2100
kalori/hari/orang sebagai garis batas kemiskinan
(poverty line)
Tingkat Konsumsi beras per kapita
sebagai indikator kemiskinan
Kondisi Pedesaan Perkotaan
Miskin
Sangat Miskin
Melarat
320 kg
240 kg
180 kg
480Kg
360 kg
270 Kg
8 Kelemahan pertanian di Indonesia
The 8 weaknesses of Agricultural in
Indonesian
1. Masalah pasca panen (post havest)
2. Sarana dan prasarana (infra-
structures)
3. Pemilikan tanah (land ownership)
4. Akses modal (access to capital)
5. Tingkat pendidikan (education levels)
6. Penguasaan teknologi (mastery of
technology)
7. Tingkat ketrampilan (skill levels)
8. Sikap mental (mental attitudes)
8 Kelemahan pertanian di Indonesia
The 8 weaknesses of Agricultural in Indonesian
1. Pasca panen
• Kegiatan on-farm dan kegiatan off-farm.
On-farm meliputi kegiatan:
• Agro input: bibit, pupuk, obat-obatan, tanah
• Budidaya pertanian
Off-farm meliputi kegiatan:
• Pengolahan hasil
• Packing labelling
• Pemasaran
• Transportasi
• Produk pertanian umumnya masih diekspor dalam
bentuk bahan mentah, nilai tambahnya dinikmati
negara lain— kegiatan pasca panen masih
membuka peluang kegiatan ekonomi
• Sifat produk pertanian adalah mudah rusak tidak
tahan lama (perishable), makan tempat (bulky)
Keuntungan melaksanakan pasca panen:
• Perpanjang umur produk
• Lebih menarik dan efisien tempat
• Meningkatkan cita rasa
• Mempermudah penyaluran dan pemasaran
• Menyerap tenaga kerja
2. Infra-structure
• Infrastruktur adalah sarana prasarana yang
disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk
dimanfaatkan, guna menunjang kegiatan proses
produksi dan proses pembangunan (Daniel, 2002).
• Pembangunan infrastruktur mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan bisa mempersempit
kesenjangan sosial.
• Menurut Kotler investasi utama yang harus dilakukan
dilakukan pemerintah adalah:
1. Infrastruktur fisik
2. Infrastruktur teknologi
3. Infrastruktur SDM
4. Infrastruktur kewirausahakan
• Prasarana pendidikan tidak merata terutama di
pedesaan. Umur > 10 th yang buta huruf sekitar 10.2%
bandingkan dengan di perkotaan yg hanya 4.2% (BPS,
2007)
• Prasarana pengairan. Sawah beririgasi teknis 27.75%,
setengah teknis 12,56% irigasi sederhana 19.9%. Banyak
lahan beririgasi teknis yg dikonversi ke penggunaan lain.
• Agroindustri. Prasarana pengolahan belum
berkembang, misal di daerah bawang atau daerah
penghasil komoditi berbeda.
• Transportasi hasil pertanian. Transportasi yang mampu
mempertahankan kualitas produk belum dimiliki.
3. Luas kepemilikan lahan
• Kepemilikan lahan per rumah tangga di Jawa merosot dari
sekitar 0,68 ha menjadi sekitar 0,47 ha (Sayogyo, 1993). Pada
tahun 2008, hanya sekitar < 0,25 ha (Zuhal, 2008:196).
• Lahan sempit penyebab biaya tinggi. Biaya produksi akan
semakin rendah pada satuan lahan yang lebih luas. Ini meliputi
biaya tenaga kerja, bibit, pupuk, obat hama dsb.
• Lahan sempit mengurangi lahan efektif. Di lahan sawah, luasnya
pematang sawah mengurangi luas lahan yang efektif untuk
ditanami .
• Manajemen kelompok adalah salah satu strategi mengatasi
sempitnya pemilikan lahan.
4. Akses terhadap Modal
Akses terhadap modal relatif rendah karena :
• Pemilik modal lebih mengutamakan non-pertanian
dari pada pertanian karena tingginya resiko
kegagalan.
• Syarat memiliki agunan (collateral) dan menyusun
proposal
• Bunga yang lebih tinggi
Padahal rendahnya akses yang menyebabkan
terbatasnya modal menjadi penghambat
pembangunan pedesaan. Oleh karena itu perlu
lembaga keuangan/bank yang khusus.
5. Tingkat Pendidikan Rendah
• Sa;ah satu faktor utama pembangunan adalah
SDM berkualitas. Pendidikan di Indonesia
relatif masih rendah, UNDP Report tahun
2000 menunjukkan peringkat Indonesia 109
dari 147 negara.
• Dalam indeks pencapaian teknologi
(Technologi Achievemnt Index) Indonesia
ranking 60 dari 63 negara dan masih
termasuk pada kelompok Technology Adaptor
Countries
6. Penguasaan Teknologi rendah
• Produktivitas dan kualitas produksi pertanian masih
rendah karena rendahnya penguasaan teknologi
bibit, pemupukan, pengendalian hama, budi daya
dsb.
• Penerapan bioteknologi akan meningkatkan kualitas
dan produksi pertanian dan ini akan memperkuat
ketahanan pangan. Biotek adalah kombinasi antara
ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup,
sel, bagian dari organisme hidup dan atau analog
molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa
(Zuhal, 2008: 206).
7. Ketrampilan rendah
Tingkat ketrampilan petani akan berpengaruh posotif
terhadap pembangunan pertanian atau pedesaan.
Ketrampilan yang harus dimiliki menurut Sukino (2013)
adalah:
•Ketrampilan budidaya: pemilihan bibit, pemupukan,
penanggulangan hama penyakit, pengolahan tanah,
penanaman
•Ketrampilan pengolahan hasil pertanian: sortasi,
prosesing, pemgemasan, labeling.
•Ketrampilan pemasaran: penetapan harga, promosi,
standar kualitas, pemilihan pasar
8. Sikap mental
• Sesuai teori perilaku X, manusia pada dasarnya
pemalas, tdk bertanggung jawab, tidak mau bekerja
keras, sehingga perlu dimotivasi agar sikap mental
tersebut ditinggalkan.
• Jadi bukan hanya diberi teknologi saja tapi merubah
sikap mental juga sangat diperlukan untuk
membangun oertanian yang maju.
Beberapa sikap yang berpengaruh terhadap
ketercapaian tujuan pembangunan:
• Sikap berpikir
• Sikap konsumtif
• Sikap individual – individual
Sikap mental manusia (petani) Indonesia
menurut Koentjoroningrat (1974)
1. Sikap subsisten-bekerja sekedar hidup
2. Sikap terhadap waktu yang terbatas-kurang
berorientasi pada masa depan
3. Sikap mental terhadap alam...menyelaraskan
dengan alam. Sebaiknya menguasai alam tanpa
merusak.
4. Sikap mental terhadap sesama, petani
Indonesia umumnya berprinsip sama-rata
sama-rasa. Pdahal perlu enterpreneurship yang
kreatif dan berani ambil resiko.
Stereotipe manusia Indonesia menurut
Mochtar Lubis (1977)
1. Hipokrit atau munafik
2. Enggan bertanggung jawab dan suka lepas tangan
3. Berjiwa feodalistis—penguasa vs pelayan
4. Percaya takhayul
5. Artistik - karya besar pelukis kita ada di Eropa
6. Berwatak lemah, kurang kuat mempertahankan
keyakinannya, mudah beralih asal selamat
Manusia Indonesia ternyata tidak
konsisten, misal
• kadang2 baik - kadang2 jelek,
• kadang2 jujur - kadang2 culas,
• kadang2 kejam - kadang2 penyayang,
• dan seterusnya
Benarkah pendapat itu?
Ask Praja,
because
Praja knows the
answers.........

More Related Content

Similar to 8 Kelemahan Pertanian di Indonesia

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemenLecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemenUniversity of Brawijaya
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitYoghi Pratama
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisBBPP_Batu
 
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianPeranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianJoel mabes
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2edimusfa
 
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemenLecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemenUniversity of Brawijaya
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.wika_wibowo
 
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptkuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptbudiresno
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisniskodok666
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------Imo Priyanto
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.wika_wibowo
 
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxHarrySetiawan45
 
Pembekalan KKN Oensoed
Pembekalan KKN OensoedPembekalan KKN Oensoed
Pembekalan KKN OensoedEdwar Fitri
 
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

Similar to 8 Kelemahan Pertanian di Indonesia (20)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemenLecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
 
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawitManajemen pada perkebunan kelapa sawit
Manajemen pada perkebunan kelapa sawit
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianPeranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanian
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemenLecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
Lecture 1. agroindustri, teknologi, manajemen
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
 
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptkuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah  pip  6--------
Agrobisnis&agroindustri.ppt -bahan kuliah pip 6--------
 
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.Metode penyuluhan pertanian seri 1.
Metode penyuluhan pertanian seri 1.
 
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
 
Pembekalan KKN Oensoed
Pembekalan KKN OensoedPembekalan KKN Oensoed
Pembekalan KKN Oensoed
 
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)Bangka tengah 2   kelembagaan agribisnis (yuti)
Bangka tengah 2 kelembagaan agribisnis (yuti)
 
11816-24749-1-PB.pdf
11816-24749-1-PB.pdf11816-24749-1-PB.pdf
11816-24749-1-PB.pdf
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
Ekdes 8 a
Ekdes 8 aEkdes 8 a
Ekdes 8 a
 

More from Nandya Guvita

More from Nandya Guvita (20)

Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu ii
 
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
 
Kebijakan penjaminan sosial i
Kebijakan penjaminan sosial iKebijakan penjaminan sosial i
Kebijakan penjaminan sosial i
 
Kebijakan penjaminan sosial (ii)
Kebijakan penjaminan sosial (ii)Kebijakan penjaminan sosial (ii)
Kebijakan penjaminan sosial (ii)
 
pembangunan modal sosial
pembangunan modal sosialpembangunan modal sosial
pembangunan modal sosial
 
Ekdes 10 dan 11 a
Ekdes 10 dan 11 aEkdes 10 dan 11 a
Ekdes 10 dan 11 a
 
Ekdes 12 & 13 a
Ekdes 12 & 13 aEkdes 12 & 13 a
Ekdes 12 & 13 a
 
Ekdes 9 a
Ekdes 9 aEkdes 9 a
Ekdes 9 a
 
Kapita selekta sjns
Kapita selekta sjnsKapita selekta sjns
Kapita selekta sjns
 
Implementation a minimum wage to all sectors in
Implementation a minimum wage to all sectors inImplementation a minimum wage to all sectors in
Implementation a minimum wage to all sectors in
 
Ekdes 1
Ekdes 1Ekdes 1
Ekdes 1
 
Ekdes 6
Ekdes 6Ekdes 6
Ekdes 6
 
Ekdes 4
Ekdes 4Ekdes 4
Ekdes 4
 
Ekdes 3
Ekdes 3Ekdes 3
Ekdes 3
 
Ekdes 2
Ekdes 2Ekdes 2
Ekdes 2
 
Etika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktekEtika pemerintahan dalam praktek
Etika pemerintahan dalam praktek
 
Membaca berita
Membaca beritaMembaca berita
Membaca berita
 
Al insyirah n al isra'
Al insyirah n al isra'Al insyirah n al isra'
Al insyirah n al isra'
 
Gerunds2
Gerunds2Gerunds2
Gerunds2
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

8 Kelemahan Pertanian di Indonesia

  • 1. Permasalahan Pedesaan: Petani (Rural Problems: Farmer) Pertemuan 5 5th Session
  • 2. Kualitas SDM (Petani) • SDM adalah kunci pembangunan, karena apapun bentuk pembangunan, manusia adalah pelakunya. Kelemahan SDM dapat dilihat dari 3 hal yaitu: • Pengetahuan (knowledge) • Ketrampilan (skill), dan • Sikap (attitude)
  • 3. • Pengetahuan (knowledge) merupakan dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui dan diterapkan dalam pekerjaan atau kegiatan (Gordon, 1994:50) • Pengetahuan (knowledge) terdiri dari dua bagian yang saling berhubungan (Kraiger (1993 : 28); yaitu: 1. Theoritical Knowledge Pengetahuan dasar yang dimiliki seseorang misal prosedur bekerja, moto dan misi organisasi yang diperoleh secara formal (sekolah) dan non formal (pengalaman) 2. Practical Knowledge Pengetahuan yang dilatihkan agar peserta memahami bagaimana dan kapan bersikap dan bertindak menghadapi berbagai masalah. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197076-pengertian-pengetahuan-men
  • 4. Keterampilan (Skill) • Ketrampilan (skill) dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability). (Nadler ,1986 : 73; Dunnette, 1976 : .33; dan Iverson, 2001 : 133) .
  • 5. Menurut Robbins (2000 : . 494-495) pada dasarnya ketrampilan dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu: •1. Basic literacy skill. Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis dan mendengar. •2. Technical skill. Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan komputer. •3. Interpersonal skill. Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. •4. Problem solving. Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan logika, beragumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik. Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources.
  • 6. Sikap (attitude) • Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N, 2003). • Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. • Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. • Perilaku (behavior) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
  • 7. Deprivation trap (jebakan kekurangan) Menurut Chambers (1983:111) inti dari kemiskinan adalah adanya jebakan kekurangan yang terdiri dari 5 ketidak beruntungan: 1.Kemiskinan itu sendiri 2.Kelemahan fisik 3.Keterasingan (isolasi fisik dan sosial) 4.Kerentaan 5.Ketidakberdayaan
  • 8. • Kerentanan (fragility) ketidak mampuan suatu keluarga dalam menyediakan sesuatu utk menghadapi situasi darurat spt bencana alam (natural disaster) dan wabah penyakit (diseases outbreaks) • Ketidakberdayaan (powerless) ketidak mampuan keluarga menghadapi masalah yang menimpa keluarga, misal ada yang sakit. Dengan pengetahuannya yang minim mengatasi si sakit secara kurang tepat akibatnya malah semakin parah. • Menurut Chambers 2 ketidakberuntungan ini perlu lebih serius diperhatikan karena ini yang membuat si miskin menjadi lebih miskin
  • 9. Kriteria Kemiskinan Sayogyo Kemiskinan yang diukur adalah kemiskinan absolut dg mengukur kebutuhan pokok berupa beras. 3 kelompok miskin menurut Sayogyo: •a. Paling Miskin: pendapatan < 240 kg beras/th •b. Miskin sekali: pendapatan 240-360 kg beras/th •c. Miskin : pendapatan >360 - < 380 kg beras/th Biro Pusat Statistik menetapkan 2100 kalori/hari/orang sebagai garis batas kemiskinan (poverty line)
  • 10. Tingkat Konsumsi beras per kapita sebagai indikator kemiskinan Kondisi Pedesaan Perkotaan Miskin Sangat Miskin Melarat 320 kg 240 kg 180 kg 480Kg 360 kg 270 Kg
  • 11. 8 Kelemahan pertanian di Indonesia The 8 weaknesses of Agricultural in Indonesian 1. Masalah pasca panen (post havest) 2. Sarana dan prasarana (infra- structures) 3. Pemilikan tanah (land ownership) 4. Akses modal (access to capital)
  • 12. 5. Tingkat pendidikan (education levels) 6. Penguasaan teknologi (mastery of technology) 7. Tingkat ketrampilan (skill levels) 8. Sikap mental (mental attitudes) 8 Kelemahan pertanian di Indonesia The 8 weaknesses of Agricultural in Indonesian
  • 13. 1. Pasca panen • Kegiatan on-farm dan kegiatan off-farm. On-farm meliputi kegiatan: • Agro input: bibit, pupuk, obat-obatan, tanah • Budidaya pertanian Off-farm meliputi kegiatan: • Pengolahan hasil • Packing labelling • Pemasaran • Transportasi
  • 14. • Produk pertanian umumnya masih diekspor dalam bentuk bahan mentah, nilai tambahnya dinikmati negara lain— kegiatan pasca panen masih membuka peluang kegiatan ekonomi • Sifat produk pertanian adalah mudah rusak tidak tahan lama (perishable), makan tempat (bulky) Keuntungan melaksanakan pasca panen: • Perpanjang umur produk • Lebih menarik dan efisien tempat • Meningkatkan cita rasa • Mempermudah penyaluran dan pemasaran • Menyerap tenaga kerja
  • 15. 2. Infra-structure • Infrastruktur adalah sarana prasarana yang disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk dimanfaatkan, guna menunjang kegiatan proses produksi dan proses pembangunan (Daniel, 2002). • Pembangunan infrastruktur mempercepat pertumbuhan ekonomi dan bisa mempersempit kesenjangan sosial. • Menurut Kotler investasi utama yang harus dilakukan dilakukan pemerintah adalah: 1. Infrastruktur fisik 2. Infrastruktur teknologi 3. Infrastruktur SDM 4. Infrastruktur kewirausahakan
  • 16. • Prasarana pendidikan tidak merata terutama di pedesaan. Umur > 10 th yang buta huruf sekitar 10.2% bandingkan dengan di perkotaan yg hanya 4.2% (BPS, 2007) • Prasarana pengairan. Sawah beririgasi teknis 27.75%, setengah teknis 12,56% irigasi sederhana 19.9%. Banyak lahan beririgasi teknis yg dikonversi ke penggunaan lain. • Agroindustri. Prasarana pengolahan belum berkembang, misal di daerah bawang atau daerah penghasil komoditi berbeda. • Transportasi hasil pertanian. Transportasi yang mampu mempertahankan kualitas produk belum dimiliki.
  • 17. 3. Luas kepemilikan lahan • Kepemilikan lahan per rumah tangga di Jawa merosot dari sekitar 0,68 ha menjadi sekitar 0,47 ha (Sayogyo, 1993). Pada tahun 2008, hanya sekitar < 0,25 ha (Zuhal, 2008:196). • Lahan sempit penyebab biaya tinggi. Biaya produksi akan semakin rendah pada satuan lahan yang lebih luas. Ini meliputi biaya tenaga kerja, bibit, pupuk, obat hama dsb. • Lahan sempit mengurangi lahan efektif. Di lahan sawah, luasnya pematang sawah mengurangi luas lahan yang efektif untuk ditanami . • Manajemen kelompok adalah salah satu strategi mengatasi sempitnya pemilikan lahan.
  • 18. 4. Akses terhadap Modal Akses terhadap modal relatif rendah karena : • Pemilik modal lebih mengutamakan non-pertanian dari pada pertanian karena tingginya resiko kegagalan. • Syarat memiliki agunan (collateral) dan menyusun proposal • Bunga yang lebih tinggi Padahal rendahnya akses yang menyebabkan terbatasnya modal menjadi penghambat pembangunan pedesaan. Oleh karena itu perlu lembaga keuangan/bank yang khusus.
  • 19. 5. Tingkat Pendidikan Rendah • Sa;ah satu faktor utama pembangunan adalah SDM berkualitas. Pendidikan di Indonesia relatif masih rendah, UNDP Report tahun 2000 menunjukkan peringkat Indonesia 109 dari 147 negara. • Dalam indeks pencapaian teknologi (Technologi Achievemnt Index) Indonesia ranking 60 dari 63 negara dan masih termasuk pada kelompok Technology Adaptor Countries
  • 20. 6. Penguasaan Teknologi rendah • Produktivitas dan kualitas produksi pertanian masih rendah karena rendahnya penguasaan teknologi bibit, pemupukan, pengendalian hama, budi daya dsb. • Penerapan bioteknologi akan meningkatkan kualitas dan produksi pertanian dan ini akan memperkuat ketahanan pangan. Biotek adalah kombinasi antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup dan atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa (Zuhal, 2008: 206).
  • 21. 7. Ketrampilan rendah Tingkat ketrampilan petani akan berpengaruh posotif terhadap pembangunan pertanian atau pedesaan. Ketrampilan yang harus dimiliki menurut Sukino (2013) adalah: •Ketrampilan budidaya: pemilihan bibit, pemupukan, penanggulangan hama penyakit, pengolahan tanah, penanaman •Ketrampilan pengolahan hasil pertanian: sortasi, prosesing, pemgemasan, labeling. •Ketrampilan pemasaran: penetapan harga, promosi, standar kualitas, pemilihan pasar
  • 22. 8. Sikap mental • Sesuai teori perilaku X, manusia pada dasarnya pemalas, tdk bertanggung jawab, tidak mau bekerja keras, sehingga perlu dimotivasi agar sikap mental tersebut ditinggalkan. • Jadi bukan hanya diberi teknologi saja tapi merubah sikap mental juga sangat diperlukan untuk membangun oertanian yang maju. Beberapa sikap yang berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan pembangunan: • Sikap berpikir • Sikap konsumtif • Sikap individual – individual
  • 23. Sikap mental manusia (petani) Indonesia menurut Koentjoroningrat (1974) 1. Sikap subsisten-bekerja sekedar hidup 2. Sikap terhadap waktu yang terbatas-kurang berorientasi pada masa depan 3. Sikap mental terhadap alam...menyelaraskan dengan alam. Sebaiknya menguasai alam tanpa merusak. 4. Sikap mental terhadap sesama, petani Indonesia umumnya berprinsip sama-rata sama-rasa. Pdahal perlu enterpreneurship yang kreatif dan berani ambil resiko.
  • 24. Stereotipe manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis (1977) 1. Hipokrit atau munafik 2. Enggan bertanggung jawab dan suka lepas tangan 3. Berjiwa feodalistis—penguasa vs pelayan 4. Percaya takhayul 5. Artistik - karya besar pelukis kita ada di Eropa 6. Berwatak lemah, kurang kuat mempertahankan keyakinannya, mudah beralih asal selamat
  • 25.
  • 26. Manusia Indonesia ternyata tidak konsisten, misal • kadang2 baik - kadang2 jelek, • kadang2 jujur - kadang2 culas, • kadang2 kejam - kadang2 penyayang, • dan seterusnya Benarkah pendapat itu?
  • 27. Ask Praja, because Praja knows the answers.........