Dokumen tersebut membahas tentang masalah-masalah petani di Indonesia yang meliputi kualitas SDM petani, kelemahan-kelemahan pertanian, dan stereotipe sikap mental petani. Kedelapan kelemahan utama pertanian di Indonesia adalah masalah pasca panen, sarana prasarana, kepemilikan tanah, akses modal, pendidikan, teknologi, ketrampilan, dan sikap mental.
2. Kualitas SDM (Petani)
• SDM adalah kunci
pembangunan, karena
apapun bentuk
pembangunan, manusia
adalah pelakunya.
Kelemahan SDM dapat dilihat
dari 3 hal yaitu:
• Pengetahuan (knowledge)
• Ketrampilan (skill), dan
• Sikap (attitude)
3. • Pengetahuan (knowledge) merupakan dasar kebenaran
atau fakta yang harus diketahui dan diterapkan dalam
pekerjaan atau kegiatan (Gordon, 1994:50)
• Pengetahuan (knowledge) terdiri dari dua bagian yang saling
berhubungan (Kraiger (1993 : 28); yaitu:
1. Theoritical Knowledge
Pengetahuan dasar yang dimiliki seseorang misal prosedur
bekerja, moto dan misi organisasi yang diperoleh secara
formal (sekolah) dan non formal (pengalaman)
2. Practical Knowledge
Pengetahuan yang dilatihkan agar peserta memahami
bagaimana dan kapan bersikap dan bertindak menghadapi
berbagai masalah.
Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197076-pengertian-pengetahuan-men
4. Keterampilan (Skill)
• Ketrampilan (skill) dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk
mengoperasikan suatu pekerjaan secara
mudah dan cermat yang membutuhkan
kemampuan dasar (basic ability).
(Nadler ,1986 : 73; Dunnette, 1976 : .33;
dan Iverson, 2001 : 133)
.
5. Menurut Robbins (2000 : . 494-495) pada dasarnya ketrampilan
dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu:
•1. Basic literacy skill. Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang
pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis
dan mendengar.
•2. Technical skill. Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam
pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat,
mengoperasikan komputer.
•3. Interpersonal skill. Keahlian interpersonal merupakan kemampuan
seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun
dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat
secara jelas dan bekerja dalam satu tim.
•4. Problem solving. Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk
menajamkan logika, beragumentasi dan penyelesaian masalah serta
kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan
menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/human-resources.
6. Sikap (attitude)
• Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N,
2003).
• Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa
sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,
dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu.
• Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan
tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau
perilaku. Sikap masih merupakan reaksi tertutup, bukan
merupakan reaksi terbuka.
• Perilaku (behavior) adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak
dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
7. Deprivation trap (jebakan kekurangan)
Menurut Chambers (1983:111) inti dari
kemiskinan adalah adanya jebakan kekurangan
yang terdiri dari 5 ketidak beruntungan:
1.Kemiskinan itu sendiri
2.Kelemahan fisik
3.Keterasingan (isolasi fisik dan sosial)
4.Kerentaan
5.Ketidakberdayaan
8. • Kerentanan (fragility) ketidak mampuan suatu
keluarga dalam menyediakan sesuatu utk
menghadapi situasi darurat spt bencana alam
(natural disaster) dan wabah penyakit (diseases
outbreaks)
• Ketidakberdayaan (powerless) ketidak mampuan
keluarga menghadapi masalah yang menimpa
keluarga, misal ada yang sakit. Dengan
pengetahuannya yang minim mengatasi si sakit
secara kurang tepat akibatnya malah semakin parah.
• Menurut Chambers 2 ketidakberuntungan ini perlu
lebih serius diperhatikan karena ini yang membuat si
miskin menjadi lebih miskin
9. Kriteria Kemiskinan Sayogyo
Kemiskinan yang diukur adalah kemiskinan
absolut dg mengukur kebutuhan pokok berupa
beras.
3 kelompok miskin menurut Sayogyo:
•a. Paling Miskin: pendapatan < 240 kg beras/th
•b. Miskin sekali: pendapatan 240-360 kg beras/th
•c. Miskin : pendapatan >360 - < 380 kg beras/th
Biro Pusat Statistik menetapkan 2100
kalori/hari/orang sebagai garis batas kemiskinan
(poverty line)
10. Tingkat Konsumsi beras per kapita
sebagai indikator kemiskinan
Kondisi Pedesaan Perkotaan
Miskin
Sangat Miskin
Melarat
320 kg
240 kg
180 kg
480Kg
360 kg
270 Kg
11. 8 Kelemahan pertanian di Indonesia
The 8 weaknesses of Agricultural in
Indonesian
1. Masalah pasca panen (post havest)
2. Sarana dan prasarana (infra-
structures)
3. Pemilikan tanah (land ownership)
4. Akses modal (access to capital)
12. 5. Tingkat pendidikan (education levels)
6. Penguasaan teknologi (mastery of
technology)
7. Tingkat ketrampilan (skill levels)
8. Sikap mental (mental attitudes)
8 Kelemahan pertanian di Indonesia
The 8 weaknesses of Agricultural in Indonesian
13. 1. Pasca panen
• Kegiatan on-farm dan kegiatan off-farm.
On-farm meliputi kegiatan:
• Agro input: bibit, pupuk, obat-obatan, tanah
• Budidaya pertanian
Off-farm meliputi kegiatan:
• Pengolahan hasil
• Packing labelling
• Pemasaran
• Transportasi
14. • Produk pertanian umumnya masih diekspor dalam
bentuk bahan mentah, nilai tambahnya dinikmati
negara lain— kegiatan pasca panen masih
membuka peluang kegiatan ekonomi
• Sifat produk pertanian adalah mudah rusak tidak
tahan lama (perishable), makan tempat (bulky)
Keuntungan melaksanakan pasca panen:
• Perpanjang umur produk
• Lebih menarik dan efisien tempat
• Meningkatkan cita rasa
• Mempermudah penyaluran dan pemasaran
• Menyerap tenaga kerja
15. 2. Infra-structure
• Infrastruktur adalah sarana prasarana yang
disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk
dimanfaatkan, guna menunjang kegiatan proses
produksi dan proses pembangunan (Daniel, 2002).
• Pembangunan infrastruktur mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan bisa mempersempit
kesenjangan sosial.
• Menurut Kotler investasi utama yang harus dilakukan
dilakukan pemerintah adalah:
1. Infrastruktur fisik
2. Infrastruktur teknologi
3. Infrastruktur SDM
4. Infrastruktur kewirausahakan
16. • Prasarana pendidikan tidak merata terutama di
pedesaan. Umur > 10 th yang buta huruf sekitar 10.2%
bandingkan dengan di perkotaan yg hanya 4.2% (BPS,
2007)
• Prasarana pengairan. Sawah beririgasi teknis 27.75%,
setengah teknis 12,56% irigasi sederhana 19.9%. Banyak
lahan beririgasi teknis yg dikonversi ke penggunaan lain.
• Agroindustri. Prasarana pengolahan belum
berkembang, misal di daerah bawang atau daerah
penghasil komoditi berbeda.
• Transportasi hasil pertanian. Transportasi yang mampu
mempertahankan kualitas produk belum dimiliki.
17. 3. Luas kepemilikan lahan
• Kepemilikan lahan per rumah tangga di Jawa merosot dari
sekitar 0,68 ha menjadi sekitar 0,47 ha (Sayogyo, 1993). Pada
tahun 2008, hanya sekitar < 0,25 ha (Zuhal, 2008:196).
• Lahan sempit penyebab biaya tinggi. Biaya produksi akan
semakin rendah pada satuan lahan yang lebih luas. Ini meliputi
biaya tenaga kerja, bibit, pupuk, obat hama dsb.
• Lahan sempit mengurangi lahan efektif. Di lahan sawah, luasnya
pematang sawah mengurangi luas lahan yang efektif untuk
ditanami .
• Manajemen kelompok adalah salah satu strategi mengatasi
sempitnya pemilikan lahan.
18. 4. Akses terhadap Modal
Akses terhadap modal relatif rendah karena :
• Pemilik modal lebih mengutamakan non-pertanian
dari pada pertanian karena tingginya resiko
kegagalan.
• Syarat memiliki agunan (collateral) dan menyusun
proposal
• Bunga yang lebih tinggi
Padahal rendahnya akses yang menyebabkan
terbatasnya modal menjadi penghambat
pembangunan pedesaan. Oleh karena itu perlu
lembaga keuangan/bank yang khusus.
19. 5. Tingkat Pendidikan Rendah
• Sa;ah satu faktor utama pembangunan adalah
SDM berkualitas. Pendidikan di Indonesia
relatif masih rendah, UNDP Report tahun
2000 menunjukkan peringkat Indonesia 109
dari 147 negara.
• Dalam indeks pencapaian teknologi
(Technologi Achievemnt Index) Indonesia
ranking 60 dari 63 negara dan masih
termasuk pada kelompok Technology Adaptor
Countries
20. 6. Penguasaan Teknologi rendah
• Produktivitas dan kualitas produksi pertanian masih
rendah karena rendahnya penguasaan teknologi
bibit, pemupukan, pengendalian hama, budi daya
dsb.
• Penerapan bioteknologi akan meningkatkan kualitas
dan produksi pertanian dan ini akan memperkuat
ketahanan pangan. Biotek adalah kombinasi antara
ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang
bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup,
sel, bagian dari organisme hidup dan atau analog
molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa
(Zuhal, 2008: 206).
21. 7. Ketrampilan rendah
Tingkat ketrampilan petani akan berpengaruh posotif
terhadap pembangunan pertanian atau pedesaan.
Ketrampilan yang harus dimiliki menurut Sukino (2013)
adalah:
•Ketrampilan budidaya: pemilihan bibit, pemupukan,
penanggulangan hama penyakit, pengolahan tanah,
penanaman
•Ketrampilan pengolahan hasil pertanian: sortasi,
prosesing, pemgemasan, labeling.
•Ketrampilan pemasaran: penetapan harga, promosi,
standar kualitas, pemilihan pasar
22. 8. Sikap mental
• Sesuai teori perilaku X, manusia pada dasarnya
pemalas, tdk bertanggung jawab, tidak mau bekerja
keras, sehingga perlu dimotivasi agar sikap mental
tersebut ditinggalkan.
• Jadi bukan hanya diberi teknologi saja tapi merubah
sikap mental juga sangat diperlukan untuk
membangun oertanian yang maju.
Beberapa sikap yang berpengaruh terhadap
ketercapaian tujuan pembangunan:
• Sikap berpikir
• Sikap konsumtif
• Sikap individual – individual
23. Sikap mental manusia (petani) Indonesia
menurut Koentjoroningrat (1974)
1. Sikap subsisten-bekerja sekedar hidup
2. Sikap terhadap waktu yang terbatas-kurang
berorientasi pada masa depan
3. Sikap mental terhadap alam...menyelaraskan
dengan alam. Sebaiknya menguasai alam tanpa
merusak.
4. Sikap mental terhadap sesama, petani
Indonesia umumnya berprinsip sama-rata
sama-rasa. Pdahal perlu enterpreneurship yang
kreatif dan berani ambil resiko.
24. Stereotipe manusia Indonesia menurut
Mochtar Lubis (1977)
1. Hipokrit atau munafik
2. Enggan bertanggung jawab dan suka lepas tangan
3. Berjiwa feodalistis—penguasa vs pelayan
4. Percaya takhayul
5. Artistik - karya besar pelukis kita ada di Eropa
6. Berwatak lemah, kurang kuat mempertahankan
keyakinannya, mudah beralih asal selamat
25.
26. Manusia Indonesia ternyata tidak
konsisten, misal
• kadang2 baik - kadang2 jelek,
• kadang2 jujur - kadang2 culas,
• kadang2 kejam - kadang2 penyayang,
• dan seterusnya
Benarkah pendapat itu?