Berdasarkan deskripsi di atas, kemungkinan besar EK sedang mengalami krisis pada tahap perkembangan kedelapan menurut teori Erikson, yaitu tahap kematangan (mature). Pada tahap ini tugasnya adalah mencapai integritas ego dan menghindari rasa putus asa. Namun karena pensiun dari pekerjaannya yang selama ini menjadi tujuan hidupnya, maka EK kesulitan melakukan evaluasi terhadap hidupnya sehingga mengalami
2. KONSEP DASAR
TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
NO KONSEP DASAR
1 Pertumbuhan berjalan menurut prinsip epigenetik
2 Setiap tahapan terjadi pertentangan a/ harmonis vs konflik
3 Kekuatan ego dasar mrupakan hasil pertentangan harmonis vs konflik
4 Setiap tahapan memiliki satu patologi inti yg potensial
5 Aspek biologis diakui mempengaruhi perk manusia
6 Identitas ego dibentuk o/ beragam konflik dan peristiwa masa lalu,
masa kini, dan antisipasi masa depan
7 Terjadi krisis identitas mulai dari tahap perk masa remaja
8 Setiap tahap perkembangan memiliki kekuatan dasar ego
3. Masyarakat yang berbeda, dengan perbedaan kebiasaan cara mengasuh
anak, cenderung membentuk kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan dan
nilai-nilai budayanya
Erikson menganggap ego sebagai sumber kesadarn diri seseorang. Selama
menyesuaikan diri dengan realita, maka ego mengembangkan perasaan
keberkelanjutan diri dengan masa lalu dan masa yang akan datang.
Menurut Erikson, ego berkembang melalui berbagai tahap kehidupan
mengikuti prinsip epigenetik, artinya tiap bagian dari ego berkembang pada
tahap perkembangan tertentu dalam rentangan waktu tertentu. Tahap
perkembangan yang satu terbentuk dan dikembangkan di atas perkembangan
sebelumnya (tetapi tidak mengganti perkembangan tahap sebelumnya itu).
Sumber: Feist, 2008; 215 - 217
4. DELAPAN TAHAP PERKEMBANGAN ERIKSON
Developmental
Stage
Basic
Components
Infancy (0-1 thn)
Early childhood (1-3 thn)
Preschool age (4-5 thn)
School age (6-11 thn)
Adolescence (12-20 thn)
Young adulthood ( 21-40 thn)
Adulthood (41-65 thn)
Senescence (+65 thn)
Trust vs Mistrust
Autonomy vs Shame,Doubt
Initiative vs Guilt
Industry (kerajinan) vs Inferiority
Identity vs Identity Confusion
Intimacy vs Isolation
Generativity vs Stagnation
Ego Integrity vs Despair
5. 1. INFANCY (0-1 TH) = ORAL SENSORY
Karakteristik
• Fase Trust vs Mistrust
• Mnuntut knymanan
scr fisik u/ bgun trust
+ ktakutan ms dpn
• Keb dipnuhi o/
pgasuh yg tanggap +
peka
Lingkungan
utama
• Ibu
Virtue
(Kekuatan
dasar)
• Harapan
Sumber
Patologi
• Withdrawal
6. Perkembangan pada masa ini,
sangat tergantung pada kualitas
pemiliharaan ibu. Apabila kualitas
pemeliharaan atau pengetahuan
tentang perawatan anak ibu cukup
maka akan dapat menumbuhkan
kepribadian yang penuh
kepercayaan, baik terhadap dunia
luar maupun terhadap diri sendiri.
Sebaliknya, jika tidak terpenuh anak
akan memungkinkan jadi penakut,
ragu – ragu dan khawatir terhadap
dunia luar, terutama kepada
manusia yang lain.
7. 2. EARLY CHILHOOD (1-3 TH) = ANAL MUSCULAR
Karakteristik
• Fase otonomi vs ragu
• Masa toilet training
• Sadar mmliki
keinginan pribadi
• Mulai blajar etika sos
Lingkungan
utama
• Orang tua
Virtue
(Kekuatan
dasar)
• Keinginan
Sumber
Patologi
• Prillaku
kompulsif
8. Apabila dalam menjalin suatu
relasi antara anak dan
orangtuanya terdapat suatu
sikap/tindakan yang baik, maka
dapat menghasilkan suatu
kemandirian. Namun, sebaliknya
jika orang tua dalam mengasuh
anaknya bersikap salah
(membatasi ruang
gerak/eksplorasi lingkungan dan
kemandirian), maka anak dalam
perkembangannya akan
mengalami sikap malu dan ragu-
ragu. Ada sebuah kalimat yang
seringkali menjadi teguran
maupun nasihat bagi orang tua
dalam mengasuh anaknya yakni
“tegas namun toleran”.
9. 3. PLAY AGE ( 3 – 6 TH ) = INFATILE GENITAL
LOCOMOTOR
Karakteristik
• Fase inisiatif vs rasa
bersalah
• Mgembangkan
perilaku u/ menghdapi
tantangan lingk sos
• Diharapkan menerima
tgungjawab yg lbh
besar
Lingkungan
utama
• Keluarga
besar
Virtue
(Kekuatan
dasar)
• Tujuan
Sumber
Patologi
• penghamba
tan
10. Jika orang tua mampu
mendorong atau memperkuat
kreativitas inisiatif dari anak,
maka anak akan menampilkan
diri lebih maju dan lebih seimbang
secara fisik maupun kejiwaan.
Akan tetapi jika orang tua tidak
memberikan kesempatan anak
untuk menyelesaikan tugas –
tugasnya atau terlalu banyak
menggunakan hukuman verbal
atas inisiatif anak, maka anak
akan tumbuh sebagai pribadi
yang selalu takut salah
11. 4. SCHOOL AGE ( 6 – 12 TH) = LATENCY
Karakteristik
• Fase kompetensi vs
rendah diri
• Penuh imajinasi
• Semangat u/
mempelajari
pengetahuan +
ketrampilan
intelektual
Lingkungan
utama
• Sekolah
• Tetangga
Virtue
(Kekuatan
dasar)
• Kompetensi
Sumber
Patologi
• kelambana
n
12. Tingkatan ini menunjukkan
adanya pengembangan anak
terhadap rencana yang pada
awalnya hanya sebuah fantasi
semata, namun berkembang
seiring bertambahnya usia bahwa
rencana yang ada harus dapat
diwujudkan yaitu untuk dapat
berhasil dalam belajar. Anak pada
usia ini dituntut untuk dapat
merasakan bagaimana rasanya
berhasil, apakah itu di sekolah
atau ditempat bermain.
13. 5. ADOLESCENCE ( 12 – 20 TH) = PUBERTY
Karakteristik
• Fase identitas vs
krisis identitas
• Penghapusan
identifikasi anak-anak
• Terjadi krisis identitas
• Masa strom dan
stress
Lingkungan
utama
• Peer group
• Out group
• Idola
Virtue
(Kekuatan
dasar)
• Kesetiaan
Sumber
Patologi
• Penolakan
diri
14. Tugas yang harus dilakukan dalam
tahap ini yaitu pencapaian identitas
pribadi dan menghindari peran
ganda. Menurut Erikson masa ini
merupakan masa yang mempunyai
peranan penting, karena melalui
tahap ini orang harus mencapai
tingkat identitas ego, berarti
mengetahui siapa dirinya dan
bagaimana cara seseorang terjun ke
tengah masyarakat.
15. 6. YOUNG ADULTHOOD/DEWASA AWAL ( 20 – 30 TH ) =
GENITALITY
Karakteristik
• Fase keintiman vs
keterkucilan
• Mulai menjalin hub
intim dg lawan jenis
• Orientasi membentuk
keluarga
Lingkungan
utama
• Pasangan
• Sahabat
• Saingan
Virtue
(Kekuatan
dasar)
• Cinta
Sumber
Patologi
• Kesendirian
Pada jenjang ini menurut Erikson, adanya suatu keingin mencapai kedekatan
dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri.
Diperlihatkan dengan adanya hubungan spesial dengan orang lain yang
biasanya disebut dengan istilah pacaran guna memperlihatkan dan mencapai
kelekatan dan kedekatan.
16. Akan tetapi, peristiwa ini akan
memiliki pengaruh yang berbeda
apabila seseorang dalam tahap ini
tidak mempunyai kemampuan
untuk menjalin relasi dengan
orang lain secara baik sehingga
akan tumbuh sifat merasa
terisolasi (cenerung menutup diri)
17. 7. ADULTHOOD ( 30 – 60 TH)
Karakteristik
• Fase bangkit vs
mandeg
• Orientasi fokus pd
pencapaian karier,
keluarga, dan
manfaat diri u lingk
sekitar
• Mulai tertarik
mendalami hal
spiritual
Lingkungan
utama
• Serikat
pekerja
• masyaraka
t
Virtue
(Kekuatan
dasar)
• Perhatian
Sumber
Patologi
• Penolakan
18. Tugas yang harus dicapai pada
tahap ini ialah dapat
mengabdikan diri guna
keseimbangan antara sifat
melahirkan sesuatu
(generativitas) dengan tidak
berbuat apa-apa (stagnasi)
19. 8. MATURE ( > 60 TH )
Karakteristik
• Fase keutuhan dan
keputusasaan
• Mengevaluasi dan
menyikapi perjalanan
hidupnya
Lingkungan
utama
• Kehidupan
manusia
Virtue
(Kekuatan
dasar)
• Kearifan diri
Sumber
Patologi
• Perasaan
diabaikan
20. •yang menjadi tugas pada usia
senja ini adalah integritas dan
berupaya menghilangkan putus
asa dan kekecewaan
.
• Apabila tujuh tahap sebelumnya
dapat dilalui dengan berhasil oleh
individu maka individu akan
mencapai penilaian tertinggi :
integritas.
21. Fase-fase Tujuan Akibatnya
Fase Bayi ( 0-1 tahun )
Kepercayaan vs Kecurigaan
pengharapan dan kepercayaan rasa curiga, distorsi indrawi dan
penakut
Fase anak-anak ( 2-3 tahun )
Otonomi vs Perasaan malu, ragu-
ragu
kehendak dan kemandirian tergantung pada orang lain, kurangnya
harga diri, dan merasa malu atau ragu-
ragu
Fase Pra sekolah(4-6 tahun)
Inisiatif vs Kesalahan
tujuan dan keberanian malignasi berdiam diri,
ketidakpedulian, takut mengambil
resiko.
Usia Sekolah ( 6 -11 tahun )
Kerajinan vs Inferioritas
kompetensi Rendah diri, keahlian sempit dan
lamban.
Remaja ( 12 – 20 tahun )
Identitas vs Kekacauan Identitas
kesetiaan dan loyalitas kejahatan, diskriminasi kelompok,
fanatisme dan penolakan.
Dewasa Awal (21-40 tahun)
Keintiman vs Isolasi
cinta
Dewasa ( 41-65 tahun )
Generativitas vs Stagnasi
kepedulian mandeg dan tidak produktif,
penolakan.
Usia tua ( >65 tahun ) kebijaksanaan depresi dan keputusasaan.
22. Kasus coba anda
pecahkan!
EK bekerja di salah satu bumn. Dia
menduduki jabatan yang tinggi, karena
usianya sudah lebih 60 thn maka EK pensiun.
Setelah satu bulan pensiun perilakunya
menjadi aneh, sering bingung dirumah, jarang
keluar rumah, marah-marah pada anak dan
istrinya. Bahkan kadang-kadang ia masih
berangkat kerja dengan saragam lengkapnya.
Apa yang terjadi pada EK?