Dokumen tersebut memuat daftar nama 12 orang dan menjelaskan tentang tata nama, sifat, dan aplikasi senyawa organik seperti tiol, amina, dan sulfida dalam beberapa kalimat.

2. • 1. Nadila Afitri Nur Anggraeni (21521067)
• 2. Thoriq Asnan Zuhri (21521058)
• 3. Nur Fadli Yusup (17521151)
• 4. Wyenda Yulista (21521070)
• 5. Andien Istiqamah (21521075)
• 6. Maslahatun Henas Kemala (21521069)
• 7. Kevin Yoga Adib Maulana (21521068)
• 8. Ahmad Razzaq Firmansyah (21521074)
• 9. Nazzario Adito Mukti (21521054)
• 10. Nabila Yulia Islakhiati (21521062)
• 11. Guntur Martha Baya (18521221)
• 12. Rifdah Hanuun Nazhiifah (21521057)

3. •
•
•
•
•
•
•
•

5. Amina adalah senyawa organik yangmengandung atom
nitrogen trivalen yang berkaitan dengan satu atau dua atau
tiga atomkarbon, dimana amina juga merupakan
suatusenyawa yang mengandung gugusan amino (- NH2, -
NHR, atau – NH2). Amina tersebar luas dalamtumbuhan dan
hewan, dan banyak amina mempunyai keakrivanfaali. Salah
satu senyawa amina yaitu Senyawa Efedrina diekstrak dari
tanaman ma-huang ditiongkok dan digunakan sebagai obat,
yang sekarang digunakan sebagi obat flu dan obat tetes
hidung.

6. Thiol adalah sebuah senyawa yang mengandung gugus
fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-
SH). Secara tradisional, tiol sering dirujuk sebagai
merkaptan.
Istilah"mercaptan"/mərˈkæptæn/ diperkenalkan pada
tahun 1832 oleh William Christopher Zeise dan diturunkan
dari bahasa Latin mercurio captāns (menangkap
merkuri) karena gugus tiolat (RS−) terikat sangat kuat
dengan senyawa merkuri

7. Sulfida merupakan salah satu dari tiga kelas senyawa kimia
yang mengandung unsur belerang. Tiga kelas sulfida termasuk
sulfida anorganik, sulfida organik/disebut tioeter, dan fosfin
sulfida. Antoine Lavoisier sekitar tahun 1777 meyakinkan
seluruh komunitas ilmiah bahwa sulfur adalah sebuah unsur.
Sulfur merupakan komponen dari banyak mineral umum,
seperti galena (PbS), gipsum (CaSO4 · 2 (H2O), pirit (FeS2),
sphalerite (ZnS atau FeS), cinnabar (HgS), stibnite (Sb2S3),
epsomite (MgSO4 · 7 (H2O)), celestite (SrSO4) dan barite
(BaSO4).

13. 1. Tata Nama Tiol
• Nama IUPAC : nama analog alkoholnya ( -ol → -tiol )
• Nama trivial : nama analog alkoholnya ( alkohol →
merkaptan )

14. 2. Tata Nama Sulfida
• Nama UIPAC : nama analog eternya ( alkoksi- → alkiltio-
)
• Nama trivial : nama analog eternya ( eter → sulfida )

15. 3. Tata Nama Amina
• IUPAC : alkanamina
• Trivial : alkilamina
Amina dikelompokkan sebagai amina primer, sekunder atau tersier tergantung
pada jumlah gugus alkil (aril) yang terikat pada atom Nitrogen.
Jenis Amina :
→

16. →

17. →

19. 1. Reduksi senyawa Nitro Gugus nitro dapat juga direduksi menjadi amina
primer, terutama untuk amina primer aromatik. Senyawa nitro aromatik
sering digunakan sebab mudah dibuat dari hidrokarbon aromatik dengan
jalan nitrasi aromatik. Senyawa nitro dapat direduksi oleh hidrogenasi
katalitik atau dengan reduksi logam seperti besi dengan asam klorida.
2. Aminasi ReduktifAldehida dan keton dapat diubah menjadi amina dengan
AMINASI REDUKTIF (reduksi dengan adanya amina)
a) Aldehidayangdireaksikandenganaminaprimer akan menghasilkan imina.
b) Reaksi Aldehid dengan amina sekunder menghasilkan ion iminiun, yang
bereaksi lebih lanjutmenjadi enamina.

20. 3. Reduksi senyawa NitrilSenyawa nitril dapat direduksi dengan Hidrogen
dan suatu katalis atau dengan LiAlH4 dalam eter amina primer.Nitril
diperoleh dari alkil halida, oleh karena itu suatu sitesis nitril adalah suatu
teknik memperpanjang suatu rantai karbon maupun pembuatan suatu
amina.
4. Degradasi Amida (Hofmann)Amida juga menghasilkan amina bila diolah
dengan zat pereduksi. Pada reduksi amida menghasilkan bermacam
macam kelas amin, tergantung pada struktur amidanya.

21. 5. Aminolisis senyawa alkil halida
intermedietGaram amonium Amonia atau amina memiliki pasangan
elektron bebas dan dapat bertindak sebagai suatu nukleofil dalam
suatu reaksi substitusi dengan suatu alkil halida. Reaksi suatu nukleofil
nitrogen serupa dengan reaksi setiap nukleofil lainnya dengan RX.
Produk reaksi dengan amonia atau suatu amina adalah suatu garam
amina. Amina bebas dapat diperoleh dengan mengolah garam amina ini
dengan suatu basa seperti NaOH.
6. Sintesis Ftalimida GabrielUntuk pembuatan amina primer
murniTahap :Alkilasi terhadap amoniak yang terproteksi dalam bentuk
ftalimida. Ftalimida dibuat dari amoniak dan anhidrida ftalatFtalimida
dibasakan menjadi garamnyaGaram direaksikan dengan alkil halida
menjadi N-alkil ftalimidaLangkah terakhir : direaksiakan dengan
hidrazin pada etanol yang mendidih, dengan hasil amina primer tanpa
amina sekunder maupun amina tersier.

29. Sifat – sifat basa amina : Amina, seperti amoniak, memberikan
reaksi alkali dalam larutan air danmembentuk garam dengan asam.
(CH3)3N : +(a)H+ —› (CH3)3N+ : H
(b)B(CH3)3 —›(CH3)3N+ : B- (CH3)3
Asam Lewis: Trimetilamina – trimetilborium
Amina alifatik yang tertera dengan harga-harga pKb-nya lebih
bersifat basa kuat daripada amoniak, amina aromatic, semacam
aniline bersifat basa yang lebih lemah. Bahwa metilamina dan
etilamina adalah basa yang lebih kuatdari amoniak sebesar 1,4 –
1,5 satuan pKb.

30. Metode pembuatan tiol mirip dengan pembuatan alkohol dan eter.
Reaksinya biasanya lebih cepat dan berendemen lebih tinggi karena anion
sulfur merupakan nukleofil yang lebih baik daripada atom oksigen/
Tiol terbentuk ketika halogenoalkana dipanaskan dengan larutan natrium
hidrosulfida.
CH3CH2Br + NaSH heated in ethanol(aq) → CH3CH2SH + NaBr
Selain itu, disulfida dapat dengan mudah direduksi oleh reduktor seperti
litium aluminium hidrida dalam eter kering menjadi dua tiol.
R-S-S-R' → R-SH + R'-SH

31. Sulfida tidak ada dalam konsentrasi yang cukup, bahkan dalam
air yang sangat alkalis, tidak terdeteksi pada pH < ~15
Alkalinitas
Anion sulfida dapat mengasimilasi proton dengan rekombinasi:
S2− + H+ → SH−
Karena penangkapan proton (H+), sulfida memiliki karakter basa.
Dalam larutan akuatik, ia memiliki nilai pKb kurang dari 0. Asam
konjugatnya adalah bisulfida (SH−). Dalam larutan akuatik,
sebagian besar ion sulfida dinetralkan.
S2− + H2O ‹=› SH− + OH−

32. •
•
•
•
•
•
•
•

33. •
•
•
•
•

35. • Salah satu contohnya yaitu senyawa yang terdapat dalam
tiol, Asam Amino Sistein yang memiliki peran penting dari
banyak protein.
• Contoh lainya Dithiol yang digunakan sebagai penangkal
keracunan merkuri
• Asetil CoAatau disebut asetil koezim A dapat digunakan
sebagai sumber energi yang berperan dalam reaksi biokimia.
• Tiol Alifatik yang lebih rendah berguna sebagai bau
peringatan dalam gas bahan bakar dan agak beracun.

36. • Dapat digunakan sebagai obat pereda nyeri
• Aril amina, salah satu senyawa yang sering digunakan
dalam bidang kesehatan sebagai salah satu zat untuk
menangani tumor ganas.
• Sebagai stabilisator untuk bahan peledak selulosa nitrat
• ( diphenylamines )
• Sebagai antioksidan untuk karet dan aspal atap
• Sebagai pelindung terhadap kerusakan akibat sinar
gamma, radiasi,
• Dapat juga digunakan sebagai pemurnian air,
pengembangan insektida, dan pestisida.

37. • Digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan
juga trinatrium fosfat untuk deterjen
• Untuk pembuatan alumunium sulfat
• Sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan
isobutilena yang menghasilkan isooktana
• Dapat mencegah keracunan makan
• Bahan baku serat rayon