perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
Konflik menurut Robbins, adalah suatu proses yang dimulai apabila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif pihak lain
Analisis kritis jurnal ini membahas konsep dan sejarah perkembangan aliran perenialisme, tokoh-tokohnya, serta implementasinya dalam pendidikan Islam, sekaligus menyoroti pentingnya bahasa ibu dalam proses pembelajaran dan perannya dalam perkembangan awal bahasa seseorang yang diperoleh dari lingkungan keluarga, terutama dari ibu.
4. ALDEHIDA
Aldehida adalah salah satu jenis senyawa organik yang
mengandung gugus fungsi aldehida, yaitu gugus karbonil (C=O)
yang terikat pada sebuah atom karbon dan sebuah atom hidrogen.
Rumus umum untuk aldehida adalah RCHO, di mana R adalah gugus
alkil atau hidrogen.
6. Tata nama Menurut iupac
Penamaan aldehida menurut system IUPAC diturunkan dari nama
alkana induknya dengan menggantikan huruf akhir -a pada alkana
menjadi -al (alkanal)
Atom karbon pada gugus karbonil selalu dinyatakan sebagai C- nomor 1
7. Dalam penamaan aldehida dengan rantai utama berupa cincin siklik, jika cincin tersebut bukan cincin
aromatik, maka digunakan akhiran karbaldehida. Namun, untuk aldehida aromatik, seringkali
digunakan nama umumnya. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Aldehida Siklik Non-Aromatik: Dalam kasus ini, akhiran -a pada nama alkana diganti menjadi -
al, dan jika cincin siklik digunakan sebagai rantai utama, digunakan akhiran karbaldehida.
1. CH3(CH2)3CHO: Nama alkananya adalah pentana. Ganti -a menjadi -al, maka namanya
menjadi pentanal.
2. CH3CH2CH(CH3)CHO: Nama alkananya adalah 3-metilbutana. Ganti -a menjadi -al, maka
namanya menjadi 3-metilbutanal.
3. CH3CH2CH2CH2CHO: Nama alkananya adalah butana. Ganti -a menjadi -al, maka
namanya menjadi butanal.
2. Aldehida Aromatik: Untuk aldehida yang terdapat pada cincin aromatik, seringkali digunakan
nama umumnya, seperti benzaldehida.
C6H5CHO: Aldehida ini terdapat pada cincin benzena dan dikenal sebagai benzaldehida.
C6H5CH2CHO: Aldehida ini terdapat pada cincin benzena dengan satu gugus alkil, dikenal
sebagai fenil etanal.
Dalam kedua kasus tersebut, aturan parafase tetap berlaku, namun untuk aldehida aromatik,
seringkali digunakan nama umumnya untuk kemudahan identifikasi.
8. Sifat fisik Aldehida
Senyawa aldehida bersifat polar karena atom oksigen dan karbon pada gugus karbonil mempunyai
perbedaan kelektronegatifan yang cukup nyata. Adanya electron menyendiri pada oksigen maka
aldehida dapat mengadakan ikatan hydrogen dengan air atau alkohol. Tetapi ikatan hydrogen ini tidak
terbentuk antara senyawa-senyawa aldehida murni. Tabel 5. Sifat fisik beberapa senyawa aldehida
9. Reaksi adisi pada aldehida
Reaksi adisi pada aldehida terjadi ketika sebuah gugus nukleofil menyerang atom karbonil (C=O)
pada molekul aldehida, membuka ikatan rangkapnya. Ini menghasilkan alkohol.
Contoh reaksi adisi pada aldehida:
RCHO+Nu−→RCH(OH)NuRCHO+Nu−→RCH(OH)Nu
Di mana R adalah gugus alkil, dan Nu adalah gugus nukleofil, seperti hidrogen, amina, atau ion
hidrida.
Pembentukan hemiasetal dan asetal berperan penting dalam kimia karbohidrat (gula dll).
10. Reaksi grignard
Reaksi Grignard adalah reaksi adisi nukleofilik yang penting dalam sintesis organik. Dalam
reaksi ini, senyawa Grignard (RMgX), yang merupakan senyawa organometalik yang
mengandung gugus Mg, menyerang atom karbonil aldehida membentukalkohol sekunder.
Contoh reaksi Grignard pada aldehida:
RCHO+RMgX→RCH(OH)MR’RCHO+RMgX→RCH(OH)MR’
Di mana R adalah gugus alkil, dan R' adalah gugus alkil atau hidrogen.
11. Reaksi Oksidasi Aldehida
Oksidasi aldehida adalah reaksi di mana aldehida diubah menjadi asam karboksilat atau ester
karboksilat. Oksidator yang umum digunakan adalah kalium permanganat (KMnO4) atau
kalium dikromat (K2Cr2O7) dalam keadaan asam.
Contoh reaksi oksidasi aldehida:
RCHO+[O]→RCOOHRCHO+[O]→RCOOH
Di mana R adalah gugus alkil.
12. Fungsi aldehida
1. Pembuatan Plastik dan Resin: Digunakan dalam pembuatan resin fenol-formaldehida dan produk plastik
lainnya.
2. Pengawet dan Desinfektan: Digunakan sebagai pengawet dan desinfektan dalam industri kesehatan dan
produk rumah tangga.
3. Industri Farmasi: Digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis obat-obatan dan senyawa farmasi lainnya.
4. Produksi Bahan Kimia Organik: Berperan sebagai bahan baku dalam produksi berbagai senyawa kimia
organik.
5. Aplikasi di Laboratorium: Digunakan dalam reaksi sintesis organik dan analisis kimia.
6. Pewarna dan Pigmen: Digunakan dalam produksi pewarna tekstil dan pigmen.
7. Aroma dan Rasa: Beberapa aldehida digunakan sebagai bahan tambahan untuk memberikan aroma dan
rasa pada produk makanan dan minuman.
8. Pelarut: Digunakan sebagai pelarut dalam industri cat, tinta, dan pelapis.
9. Reagen dan Katalis: Digunakan sebagai reagen atau katalis dalam beberapa reaksi kimia.
Aldehida memiliki beragam aplikasi dalam industri dan laboratorium karena sifat-sifat kimianya yang unik dan
fleksibel.
14. KETON
Keton adalah salah satu jenis senyawa organik yang memiliki gugus
karbonil (C=O) yang terikat pada dua atom karbon. Gugus karbonil
pada keton terletak di tengah rantai karbon, berbeda dengan
aldehida yang memiliki gugus karbonil di ujung rantai karbon.
15. Tata nama Keton
Tata nama keton mengikuti aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penamaan Rantai Utama: Identifikasi rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus karbonil (C=O).
Rantai karbon ini akan menjadi rantai utama.
2. Penamaan Gugus Karbonil: Gugus karbonil (C=O) disebutkan sebagai akhiran -on. Nomor atom karbon
pada rantai utama yang membentuk gugus karbonil harus disebutkan.
3. Penamaan Substituen (Jika Ada): Jika terdapat substituen pada rantai utama, nama dan lokasi substituen
harus ditentukan.
4. Prioritaskan Penomoran: Nomor atom karbon pada rantai utama yang membentukgugus karbonil
diberikan nomor urut paling rendah yang mungkin.
17. Sifat fisik keton
1. Wujud: Kebanyakan keton adalah cairan pada suhu kamar, kecuali yang memiliki rantai karbon pendek (1-
3 atom), yang berwujud gas, dan yang memiliki rantai karbon panjang, yang berwujud padat pada suhu
kamar.
2. Titik Didih: Biasanya lebih tinggi daripada alkan dengan jumlah atom karbon yang sama.
3. Kelarutan: Keton dengan rantai karbon pendek larut dalam air, tapi kelarutan cenderung menurun dengan
panjangnya rantai karbon.
4. Kelarutan dalam Pelarut Organik: Larut dalam pelarut organik seperti etanol, eter, dan kloroform.
5. Indeks Bias (Refractive Index): Setiap keton memiliki indeks bias yang khas.
6. Bau: Beberapa memiliki bau khas, seperti aseton yang memiliki bau tajam.
7. Reaktivitas: Kurang reaktif dibandingkan aldehida karena tidak memiliki hidrogen yang mudah terlepas
dari gugus karbonilnya.
8. Kegentingan: Keton cenderung lebih stabil daripada aldehida terhadap oksidasi.
18.
19. Reaksi kimia
Keton dapat mengalami berbagai reaksi kimia yang penting dan berguna dalam sintesis organik.
Beberapa reaksi kimia utama yang melibatkan keton antara lain:
1. Reaksi Adisi Nukleofilik pada Karbonil: Keton dapat bereaksi dengan nukleofil seperti hidrogen,
amina, atau ion hidrida untuk membentuk alkohol. Reaksi ini melibatkan serangan nukleofil pada
atom karbon pada gugus karbonil, membuka ikatan rangkapnya.
R2CO+Nu−→R2CHOH+Nu−R2CO+Nu−→R2CHOH+Nu−
2. Reaksi dengan Senyawa Grignard: Keton dapat bereaksi dengan senyawa Grignard (RMgX)
untuk membentuk alkohol sekunder. Reaksi ini juga melibatkan serangan nukleofil pada atom
karbon pada gugus karbonil. R2CO+RMgX→R2CHOH+R’MgXR2CO+RMgX→R2CHOH+R’MgX
20. Fungsi keton
1. Pelarut: Digunakan sebagai pelarut dalam industri cat, tinta, dan pelapis.
2. Industri Farmasi: Digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis obat-obatan dan senyawa
farmasi lainnya.
3. Produksi Plastik dan Resin: Digunakan dalam produksi resin fenol-formaldehidadan plastik
lainnya.
4. Pengawet dan Desinfektan: Digunakan sebagai pengawet dan desinfektan dalam produk
kosmetik, perawatan pribadi, dan industri kesehatan.
5. Pewarna dan Pigmen: Digunakan dalam produksi pewarna tekstil dan pigmen.
6. Aroma dan Rasa: Beberapa keton digunakan sebagai bahan tambahan untuk memberikan aroma
dan rasa pada produk makanan dan minuman.
7. Reagen dan Katalis: Digunakan sebagai reagen atau katalis dalam beberapa reaksi kimia,
terutama dalam sintesis organik.
8. Bahan Tambahan dalam Industri: Digunakan sebagai bahan tambahan dalam industri kimia
untuk memodifikasi sifat-sifat produk tertentu.