SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1. Andaikan φ : R → S adalah suatu homomorfisma gelanggang yang sur-
jektif dari suatu gelanggang R dengan unsur kesatuan ke gelanggang S.
Misalkan u adalah suatu unsur satuan di R. Perlihatkanlah bahwa (u)φ
adalah suatu unsur satuan jika dan hanya jika u tidak berada di Inti(φ).
Jawab :
Karena φ : R → S adalah suatu homomorfisma gelanggang yang srjektif,
maka untuk setiap s ∈ S terdapat r ∈ R sehingga S = (r)φ. Diberikan
u ∈ R adalah unsur satuan, artinya untuk u = 0 terdapat u−1
∈ R
sehingga u · u−1
= u−1
· u = 1 ∈ R.
⇒ Jika (u)φ adalah unsur satuan di R maka u tidak berada di Inti(φ).
Yakni karena u ∈ R maka u−1
∈ R sehingga
(u · u−1
)φ = (u)φ · (u−1
)φ = (1)φ
karena 1 ∈ R tidak berada di Inti(φ), maka (1)φ = 0. Hal ini
berakibat u tidak berada di Inti(φ).
⇐ Jika u tidak berada di Inti(φ) maka (u)φ adalah unsur satuan di
R. Karena u /∈ Inti(φ) mengakibatkan (u)φ = 0 sehingga (u)φ = 1
dan u merupakan unsur satuan di R.
2. Perlihatkanlah suatu homomorfisma surjektif dari suatu lapangan ke su-
atu gelanggang yang memiliki lebih dari satu unsur adalah suatu isomor-
fisma.
Jawab :
Andaikan φ : F → R adalah suatu pemetaan homomorfisma surjektif
dari suatu lapangan ke suatu gelanggang, untuk membuktikan φ adalah
suatu isomorfisma maka ditunjukkan bahwa φ memenuhi pemetaan in-
jektif. Yaitu untuk setiap r ∈ F memiliki unsur kebalikan r−1
∈ R
1
sehingga
(r)φ = (r−1
)φ
r−1
= (r−1
)−1
r−1
= r
sehingga φ merupakan pemetaan injektif. Sehingga karena φ homomor-
fisma srjektif dan injektif maka φ adalah suatu isomorfisma.
3. Perlihatkanlah bahwa bayangan homomorfik dari suatu gelanggang prin-
sipal ideal adalah gelanggang prinsipal ideal.
4. Andaikan R dan S adalah gelanggang.
a. Perlihatkan bahwa pemetaan surjektif φ dari R x S ke R yang
diberikan oleh (a, b)φ = a adalah suatu homomorfisma gelanggang.
b. Perlihatkan bahwa pemetaan φ dari R ke R x S yang didefinisikan
oleh (a)φ = (a, 0) adalah homomorfisma gelanggang dan injektif.
c. Perlihatkanlah bahwa R x S ∼= S x R.
Jawab :
a. Untuk memperlihatkan pemetaan surjektif φ dari R x S ke R yang
diberikan oleh (a, b)φ = a adalah suatu homomorfisma gelanggang
jika φ mempertahankan operasi pada gelaggang, yakni untuk setiap
(a1, b1), (a2, b2) ∈ R x S dan a1, a2 ∈ R dipenuhi
((a1, b1) + (a2, b2)) φ = (a1 + a2)
= (a1, b1)φ + (a2, b2)φ
selanjutnya,
((a1, b1) · (a2, b2)) φ = a1 · a2
= (a1, b1)φ · (a2, b2)φ
karena φ dari R x S ke R memenuhi operasi homomorfisma, maka
pemetaan surjektif φ adalah suatu homomorfisma gelangang.
2
b. Untuk memperihatkan φ adalah homomorfisma gelanggang, maka
akan ditunjukkan untuk setiap a, b ∈ R dan (a, 0), (b, 0) ∈ R x S
memenuhi
(a + b)φ = (a, 0) + (b, 0)
= (a)φ + (b)φ
selanjutnya,
(a · b)φ = (a, 0) · (b, 0)
= (a)φ · (b)φ
maka φ adalah homomorfisma gelanggang, selanjutnya untuk mem-
perlihatkan bahwa pemetaan φ adalah injektif. Maka, bila
(a)φ = (b)φ, maka
(a, 0) = (b, 0), hal ini berakibat a = b
diperoleh bahwa φ adalah pemetaan injektif.
c. Kita akan mendefinisikan suatu pemetaan φ : R x S → S x R
demikian sehingga φ adaah suatu isomorfisma. Pemetaan φ dapat
didefinisikan sebagai (a, b)φ = (b, a) untuk a ∈ R dan b ∈ S. Selan-
jutnya akan ditunjukkan φ adalah suatu homomorfisma gelanggang
dan bijektif.
Untuk setiap (a1, b1), (a2, b2) ∈ R x S dan (b1, a1), (b2, a2) ∈ S x R
memenuhi
((a1, b1) + (a2, b2)) φ = (b1, a1) + (b2, a2)
= (a1, b1)φ + (a2, b2)φ
dan untuk
((a1, b1) · (a2, b2)) φ = (b1, a1) · (b2, a2)
= (a1, b1)φ · (a2, b2)φ
dan φ adalah pemetaan yang surjektif jika φ memiliki banyangan
di R x S. Yaitu untuk setiap (b, a) ∈ S x R terdapat (a, b) ∈ R x
S sehingga (b, a)φ = (b, a). Dan φ adalah homomorfisma surjektif.
Selanjutnya, bila (a1, b1)φ = (a2, b2)φ, maka
(b1, a1) = (b2, a2).
3
Hal ini berakibat (a1, b1) = (a2, b2) dan φ adalah pemetaan injektif.
Karena φ adalah homomorfisma surjektif dan injektif, φ adalah su-
atu isomorfisma dan R x S ∼= S x R.
5. Andaikan n adalah bilangan bulat yang membagi m. Misalkan a ∈ Zn
adalah suatu unsur idempotent, yakni a2
= a. Perlihatkan pemetaan
φ : Zm → Znyang didefinisikan oleh (x)φ = ax adalah suatu homomor-
fisma gelanggang.
Jawab :
Untuk sebarang unsur x, y ∈ Zm memenuhi
(x + y)φ = a(x + y)
= ax + ay
= (x)φ + (y)φ
Selanjtnya,
(x · y)φ = a(x · y) = a2
(xy)
= ax · ay
= (x)φ · (y)φ
Karena φ dapat mempertahankan operasi gelanggng maka φ adalah su-
atu homomorfisma gelanggang.
4

More Related Content

What's hot

Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARFely Ramury
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaDominggos Keayse D'five
 
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
 
Persamaan Laplace Dalam Bnetuk Koordinat Polar
Persamaan Laplace Dalam Bnetuk Koordinat PolarPersamaan Laplace Dalam Bnetuk Koordinat Polar
Persamaan Laplace Dalam Bnetuk Koordinat PolarSimesterious TheMaster
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06KuliahKita
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKurcaci Kecil
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Sisi pemotong dan simpul pemotong
Sisi pemotong dan simpul pemotongSisi pemotong dan simpul pemotong
Sisi pemotong dan simpul pemotongNurbelayantiBela
 
Isomorfisma dan homomorfisma
Isomorfisma dan homomorfismaIsomorfisma dan homomorfisma
Isomorfisma dan homomorfismanazihah zuhrotun
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 

What's hot (20)

Prinsip Inklusi dan Eksklusi
Prinsip Inklusi dan EksklusiPrinsip Inklusi dan Eksklusi
Prinsip Inklusi dan Eksklusi
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
 
Konsep Turunan
Konsep TurunanKonsep Turunan
Konsep Turunan
 
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
 
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
Integral Permukaan (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Persamaan Laplace Dalam Bnetuk Koordinat Polar
Persamaan Laplace Dalam Bnetuk Koordinat PolarPersamaan Laplace Dalam Bnetuk Koordinat Polar
Persamaan Laplace Dalam Bnetuk Koordinat Polar
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Sisi pemotong dan simpul pemotong
Sisi pemotong dan simpul pemotongSisi pemotong dan simpul pemotong
Sisi pemotong dan simpul pemotong
 
Isomorfisma dan homomorfisma
Isomorfisma dan homomorfismaIsomorfisma dan homomorfisma
Isomorfisma dan homomorfisma
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 

Similar to 15023 pr05 (20)

Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
kel 2 homomorfisma.pptx
kel 2 homomorfisma.pptxkel 2 homomorfisma.pptx
kel 2 homomorfisma.pptx
 
Ppt mtk
Ppt mtkPpt mtk
Ppt mtk
 
Ppt mtk
Ppt mtkPpt mtk
Ppt mtk
 
Relasi & fungsi
Relasi & fungsiRelasi & fungsi
Relasi & fungsi
 
Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3
 
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsiMatdis 4-relasi-dan-fungsi
Matdis 4-relasi-dan-fungsi
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
 
Relasi & Fungsi
Relasi & FungsiRelasi & Fungsi
Relasi & Fungsi
 
Relasi dan Fungsi
Relasi dan FungsiRelasi dan Fungsi
Relasi dan Fungsi
 
Relasi.pdf
Relasi.pdfRelasi.pdf
Relasi.pdf
 
Makalah fismat iii poisson
Makalah fismat iii poissonMakalah fismat iii poisson
Makalah fismat iii poisson
 
15023 pr03
15023 pr0315023 pr03
15023 pr03
 
Ppt singkat fungsi dan relasi
Ppt singkat fungsi dan relasiPpt singkat fungsi dan relasi
Ppt singkat fungsi dan relasi
 
PPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan FungsiPPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan Fungsi
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
Relasi.ppt
Relasi.pptRelasi.ppt
Relasi.ppt
 
RELASI
RELASIRELASI
RELASI
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
 
Relasi
RelasiRelasi
Relasi
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

15023 pr05

  • 1. 1. Andaikan φ : R → S adalah suatu homomorfisma gelanggang yang sur- jektif dari suatu gelanggang R dengan unsur kesatuan ke gelanggang S. Misalkan u adalah suatu unsur satuan di R. Perlihatkanlah bahwa (u)φ adalah suatu unsur satuan jika dan hanya jika u tidak berada di Inti(φ). Jawab : Karena φ : R → S adalah suatu homomorfisma gelanggang yang srjektif, maka untuk setiap s ∈ S terdapat r ∈ R sehingga S = (r)φ. Diberikan u ∈ R adalah unsur satuan, artinya untuk u = 0 terdapat u−1 ∈ R sehingga u · u−1 = u−1 · u = 1 ∈ R. ⇒ Jika (u)φ adalah unsur satuan di R maka u tidak berada di Inti(φ). Yakni karena u ∈ R maka u−1 ∈ R sehingga (u · u−1 )φ = (u)φ · (u−1 )φ = (1)φ karena 1 ∈ R tidak berada di Inti(φ), maka (1)φ = 0. Hal ini berakibat u tidak berada di Inti(φ). ⇐ Jika u tidak berada di Inti(φ) maka (u)φ adalah unsur satuan di R. Karena u /∈ Inti(φ) mengakibatkan (u)φ = 0 sehingga (u)φ = 1 dan u merupakan unsur satuan di R. 2. Perlihatkanlah suatu homomorfisma surjektif dari suatu lapangan ke su- atu gelanggang yang memiliki lebih dari satu unsur adalah suatu isomor- fisma. Jawab : Andaikan φ : F → R adalah suatu pemetaan homomorfisma surjektif dari suatu lapangan ke suatu gelanggang, untuk membuktikan φ adalah suatu isomorfisma maka ditunjukkan bahwa φ memenuhi pemetaan in- jektif. Yaitu untuk setiap r ∈ F memiliki unsur kebalikan r−1 ∈ R 1
  • 2. sehingga (r)φ = (r−1 )φ r−1 = (r−1 )−1 r−1 = r sehingga φ merupakan pemetaan injektif. Sehingga karena φ homomor- fisma srjektif dan injektif maka φ adalah suatu isomorfisma. 3. Perlihatkanlah bahwa bayangan homomorfik dari suatu gelanggang prin- sipal ideal adalah gelanggang prinsipal ideal. 4. Andaikan R dan S adalah gelanggang. a. Perlihatkan bahwa pemetaan surjektif φ dari R x S ke R yang diberikan oleh (a, b)φ = a adalah suatu homomorfisma gelanggang. b. Perlihatkan bahwa pemetaan φ dari R ke R x S yang didefinisikan oleh (a)φ = (a, 0) adalah homomorfisma gelanggang dan injektif. c. Perlihatkanlah bahwa R x S ∼= S x R. Jawab : a. Untuk memperlihatkan pemetaan surjektif φ dari R x S ke R yang diberikan oleh (a, b)φ = a adalah suatu homomorfisma gelanggang jika φ mempertahankan operasi pada gelaggang, yakni untuk setiap (a1, b1), (a2, b2) ∈ R x S dan a1, a2 ∈ R dipenuhi ((a1, b1) + (a2, b2)) φ = (a1 + a2) = (a1, b1)φ + (a2, b2)φ selanjutnya, ((a1, b1) · (a2, b2)) φ = a1 · a2 = (a1, b1)φ · (a2, b2)φ karena φ dari R x S ke R memenuhi operasi homomorfisma, maka pemetaan surjektif φ adalah suatu homomorfisma gelangang. 2
  • 3. b. Untuk memperihatkan φ adalah homomorfisma gelanggang, maka akan ditunjukkan untuk setiap a, b ∈ R dan (a, 0), (b, 0) ∈ R x S memenuhi (a + b)φ = (a, 0) + (b, 0) = (a)φ + (b)φ selanjutnya, (a · b)φ = (a, 0) · (b, 0) = (a)φ · (b)φ maka φ adalah homomorfisma gelanggang, selanjutnya untuk mem- perlihatkan bahwa pemetaan φ adalah injektif. Maka, bila (a)φ = (b)φ, maka (a, 0) = (b, 0), hal ini berakibat a = b diperoleh bahwa φ adalah pemetaan injektif. c. Kita akan mendefinisikan suatu pemetaan φ : R x S → S x R demikian sehingga φ adaah suatu isomorfisma. Pemetaan φ dapat didefinisikan sebagai (a, b)φ = (b, a) untuk a ∈ R dan b ∈ S. Selan- jutnya akan ditunjukkan φ adalah suatu homomorfisma gelanggang dan bijektif. Untuk setiap (a1, b1), (a2, b2) ∈ R x S dan (b1, a1), (b2, a2) ∈ S x R memenuhi ((a1, b1) + (a2, b2)) φ = (b1, a1) + (b2, a2) = (a1, b1)φ + (a2, b2)φ dan untuk ((a1, b1) · (a2, b2)) φ = (b1, a1) · (b2, a2) = (a1, b1)φ · (a2, b2)φ dan φ adalah pemetaan yang surjektif jika φ memiliki banyangan di R x S. Yaitu untuk setiap (b, a) ∈ S x R terdapat (a, b) ∈ R x S sehingga (b, a)φ = (b, a). Dan φ adalah homomorfisma surjektif. Selanjutnya, bila (a1, b1)φ = (a2, b2)φ, maka (b1, a1) = (b2, a2). 3
  • 4. Hal ini berakibat (a1, b1) = (a2, b2) dan φ adalah pemetaan injektif. Karena φ adalah homomorfisma surjektif dan injektif, φ adalah su- atu isomorfisma dan R x S ∼= S x R. 5. Andaikan n adalah bilangan bulat yang membagi m. Misalkan a ∈ Zn adalah suatu unsur idempotent, yakni a2 = a. Perlihatkan pemetaan φ : Zm → Znyang didefinisikan oleh (x)φ = ax adalah suatu homomor- fisma gelanggang. Jawab : Untuk sebarang unsur x, y ∈ Zm memenuhi (x + y)φ = a(x + y) = ax + ay = (x)φ + (y)φ Selanjtnya, (x · y)φ = a(x · y) = a2 (xy) = ax · ay = (x)φ · (y)φ Karena φ dapat mempertahankan operasi gelanggng maka φ adalah su- atu homomorfisma gelanggang. 4