SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
IMAN , ILMU dan AMAL ,ILMU , IMAN dan AMAL.
Fenomena ini banyak mengelirukan segolongan kita yang kadang kala terperangkap dalam
himpitan kalam-kalam yang cuba membawa suatu motif tertentu. Iman, Ilmu, Amal. Sebuah
trilogi yang tidak dapat di pisahkan. Saling terkait. Iman tanpa ilmu, sesat. Ilmu tanpa Amal,
sesat. Amal tanpa ilmu, taklid.
Secara susunan nya kadang kala ia terlalu dipertikai akan kepentiangan untuk menyusun nya.
Ada menyatakan ilmu itu dahulu dari iman , dan ada menyatakan iman dahulu dari amal. Apapun
yang pasti ketiga ini berkait antara satu sama lain.
IMAN , ILMU dan AMAL ,ILMU , IMAN dan AMAL.
Fenomena ini banyak mengelirukan segolongan kita yang kadang kala terperangkap dalam
himpitan kalam-kalam yang cuba membawa suatu motif tertentu. Iman, Ilmu, Amal. Sebuah
trilogi yang tidak dapat di pisahkan. Saling terkait. Iman tanpa ilmu, sesat. Ilmu tanpa Amal,
sesat. Amal tanpa ilmu, taklid.
Secara susunan nya kadang kala ia terlalu dipertikai akan kepentiangan untuk menyusun nya.
Ada menyatakan ilmu itu dahulu dari iman , dan ada menyatakan iman dahulu dari amal. Apapun
yang pasti ketiga ini berkait antara satu sama lain.
ILMU
Ilmu sesuatu yang sering diutamakan. Tidak dipelihara dengan baik. Kadang ilmu hanya
dijadikan sesuatu yang nisbi /relatif. Ada tapi tidak ada atau Tidak ada tetapi ada? Tetapi yang
pasti adalh ilmu itu satu kewajipan yang tidak bole di pertikai kerana terdapat bukti dan dalil
yang pasti semua mengetahuinya.
Akhir-akhir ini satu fenomena yang ditemui, yang membuat kita ketahui bahawa kadang-kadang
seseorang tidak faham dengan ilmu yang dipelajarinya. Untuk apa ilmu itu digunakan? Akan
bagaimana bila mengamalkan ilmu itu? Fenomena klasik, tapi tetap membuat kita tidak habis ber
fikir.
Belajar, mencari ilmu kadang di jadikan formula belaka. Kerana maruah, harga diri, atau bahkan
desakan dari pihak orang lain, orang tua, suami, isteri, desakan majikan ,dan lain-lain lagi. Pada
akhirnya ilmu tidak meresapi dalam diri. Tidak meninggalkan bekas. Bahkan mungkin, tidak
menjadikan diri lebih baik.
IMAN
Iman pula melahirkan penyaksian mata hati (musyahadah) terhadap ketuhanan Allah s.w.t pada
setiap pandangan kepada segala perkara. Allah s.w.t berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan Rasul-Nya…
(Ayat 136 : Surah an-Nisaa’)
Sabda rasulullah :
“Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan
tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani]
Ayat di atas ditujukan kepada orang yang sudah beriman. Mereka sudah pun beriman tetapi
masih digesa supaya beriman. Iman pada tahap permulaan berdasarkan dalil-dalil dan
pembuktian. Kemudian mereka diajak pula kepada iman dengan penyaksian mata hati,
menyaksikan Rububiyah yang tidak pernah berpisah daripada ubudiyah. Tanpa penyaksian
terhadap Rububiyah segala amal tidak berguna kerana orang yang beramal menisbahkan amal itu
kepada dirinya sendiri, sedangkan tiada yang melakukan sesuatu melainkan dengan izin Allah
s.w.t, dengan Kudrat dan Iradat-Nya, dengan Haula dan Kuwwata-Nya. Himpunan amal sebesar
gunung tidak dapat menandingi iman yang sebesar zarah. Orang yang beriman dan menyaksikan
Rububiyah pada segala perkara dan semua amal itulah orang yang memperolehi nikmat yang
sempurna lahir dan batin, kerana hubungannya dengan Allah s.w.t tidak pernah putus. Orang
inilah yang berasa puas dengan berbuat taat kepada Allah s.w.t dan berasa cukup dengan-Nya,
kerana tiada Tuhan melainkan Allah s.w.t dan tidak berlaku sesuatu perkara melainkan menurut
ketentuan-Nya. Apa lagi yang patut dibuat oleh seorang hamba melainkan taat kepada-Nya dan
menerima keputusan-Nya.
Kesimpulannya iman merupakan penentu sah sesuatu amalan seorang hamb a yang mengaku
iman kepadaNYA
AMAL
Amal merupakan satu aplikasi yang hasil dari gabungan ilmu dan iman kerana kebenaran iman
dapat di lihat amal soleh seseorng .Allah bersumpah demi sesungguhnya manusia itu rugi andai
beriman tanpa amal
Allah SWT berfirman, "Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasihati untuk kebenaran
dan saling menasihati untuk kesabaran." (Surah Al-Asr : 1-3).
“Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan
tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani]
Berdasarkan bukti dan dalil di atas tidak sempurna iman dan ilmu seseorng itu melainkan dengan
disulami dengan amal yang terhasil kefahaman dari ilmu ,dan penyatuan yang hadir hasil
penyaksian bahawa ianya benar dan hasilnya , anggota badan itu yang bergerak demi
merealisasikan ilmu dan iman dengan amal nya .
HUBUNGAN ILMU ,IMAN dan AMAL
.
Tentang hubungan antara iman dan amal, demikian sabdanya,
“Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan
tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani] kemudian dijelaskannya pula bahwa, “Menuntut ilmu itu
wajib atas setiap muslim”…. [HR. Ibnu Majah dari Anas, HR. Al Baihaqi] Selanjutnya, suatu
ketika seorang sahabatnya, Imran, berkata bahwasanya ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah,
amalan-amalan apakah yang seharusnya dilakukan orang-orang?". Beliau Saw. menjawab:
"Masing-masing dimudahkan kepada suatu yang diciptakan untuknya"…. [HR. Bukhari]
“Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, niscaya Allah mewariskan kepadanya ilmu
yang belum diketahuinya.”…. [HR. Abu Na’im] ”Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu lisan, itulah hujjah
Allah Ta’ala atas makhlukNya, dan ilmu yang di dalam qalb, itulah ilmu yang bermanfaat.” ….
[HR. At Tirmidzi] ”Seseorang itu tidak menjadi ‘alim (ber-ilmu) sehingga ia mengamalkan
ilmunya.” …. [HR. Ibnu Hibban]
Sekali peristiwa datanglah seorang sahabat kepada Nabi Saw. dengan mengajukan pertanyaan:
”Wahai Rasulullah, apakah amalan yang lebih utama ?” Jawab Rasulullah Saw.: “Ilmu
Pengetahuan tentang Allah ! ” Sahabat itu bertanya pula “Ilmu apa yang Nabi maksudkan ?”.
Jawab Nabi Saw.: ”Ilmu Pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa Ta’ala ! ” Sahabat itu
rupanya menyangka Rasulullah Saw salah tangkap, ditegaskan lagi “Wahai Rasulullah, kami
bertanya tentang amalan, sedang Engkau menjawab tentang Ilmu !” Jawab Nabi Saw. pula
“Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan
banyak amalan tidak akan bermanfaat bila disertai kejahilan tentang Allah”[HR. Ibnu Abdil Birr
dari Anas]
Kejahilan adalah kebodohan yang terjadi karena ketiadaan ilmu pengetahuan. Dengan demikian,
kualiti amal setiap orang menjadi sangat berkaitan dengan keimanan dan ilmu pengetahuan
karena ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka
diberi petunjuk oleh Rabb mereka kerana keimanannya … QS.[10]:9. Ilmu pengetahuan tentang
Allah Subhanaahu wa Ta’ala adalah penyambung antara keimanannya dengan amalan-amalan
manusia di muka bumi ini. Sebagaimana kaedah pengaliran iman yang diajarkan oleh Rasulullah
Saw. bahwasanya iman adalah sebuah tashdiq bi-l-qalbi yang di ikrarkan bi-l-lisan dan di
amalkan bil arkan …Dengan itu di simpulkan bahawa kita jangan memisah ketiga komponen
yang telah kita perhatikan tadi , kerana pemisahan setiap komponen menjadikan islam itu janggal
dan susah dan sukar.
Posted by AMINUDDIN BIN ALIAS
1 Comment:
Anissa Nurainy said...
subhanallah, atikel ini telah menyadarkan saya akan pentingnya seorang manusia dalam
mengamalkan ilmu yang telah ia dapat sesuai dengan hadist :“Barangsiapa mengamalkan
apa yang diketahuinya, niscaya Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum
diketahuinya.”…. [HR. Abu Na’im] ”Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu lisan, itulah hujjah
Allah Ta’ala atas makhlukNya, dan ilmu yang di dalam qalb, itulah ilmu yang
bermanfaat.” …. [HR. At Tirmidzi] ”Seseorang itu tidak menjadi ‘alim (ber-ilmu)
sehingga ia mengamalkan ilmunya.” …. [HR. Ibnu Hibban]
terima kasih atas artikelnya.
Hubungan Iman dan Ilmu
Berilmu
Hubungan iman dan ilmu
Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat
menjalankan perintah Allah SWT dan rasul kita harus memahaminya terlebih dahulu
sehingga tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan RasulNya. Cara
memahaminga adalah dengan selalu mempelajari agama(islam).
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya.
Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya, dengan iman orang yang
berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan ilmunya untuk
kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan. Albert Einsten pernah
mengatakan:”religion without science is lame and science without religion is blind”.
Dalam surat al Mujadilah ayat 11 dijelaskan sebagai berikut;
‫ن‬‫ا‬ ‫قيل‬ ‫ذا‬‫وا‬ ‫لمك‬ ‫هللا‬ ‫يفسح‬‫فافسحوا‬ ‫اجملالس‬ ‫يف‬ ‫تفسحوا‬ ‫لمك‬ ‫قيل‬ ‫ذا‬‫ا‬ ‫منوا‬‫أ‬ ‫اذلين‬ ‫هيا‬‫أ‬ ‫اي‬‫هللا‬ ‫فع‬‫ر‬‫ي‬‫زشوا‬‫ن‬‫فا‬ ‫زشوا‬
‫خبري‬ ‫تعملون‬ ‫مبا‬ ‫وهللا‬ ‫درجات‬ ‫العمل‬ ‫توا‬‫و‬‫أ‬ ‫واذلين‬ ‫منمك‬ ‫منوا‬‫أ‬ ‫اذلين‬
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Pada bagian akhir ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT akan
mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. Kedua hal tersebut merupakan
rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Untuk memperoleh derajat yang lebih tinggi,
kita harus beriman dan berilmu.
Hukum menuntut ilmu
Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Kewajiban itu berlaku
bagi laki-laki atau perempuan, anak-anak ataupun dewasa. Ilmu yang wajib diketahui
oleh setiap muslim adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tata cara peribadahan
kepada Allah. Karena setiap muslim wajib beribadah kepada allah SWT. Sedangkan
beribadah tanpa mengetahui ilmunya dapat mengakibatkan kesalahan, yang pada
akhirnya ibadah tersebut tidak diterima Allah SWT.
Manfaat menuntut ilmu
 Orang yang menuntut ilmu memperoleh pahala seperti orang berjihad
 Menuntut ilmu mempunyai kebaikan sebih baik daripada sholat seratus rakaat
 Orang yang suka mencari ilmu akan dimudahkan jalannya menuju syurga dan dinaungi
para malaikat
 Menuntut ilmu menambah pengetahuan yang belum diketahui.
Perilaku Orang Yang Senang Menuntut Ilmu
Perilaku yang mencerminkan sikap menuntut ilmu antara lain:
a. Rajin menghadiri majelis-majelis ilmu
b. Rajin membaca buku-buku keilmuan
c. Tidak malu bertanya jika belum mengetahuinya
d. Rela mengeluarkan biaya dalam rangka memperoleh ilmu
e. Menggunakan waktu luang untuk menambah pengetahuan
f. Selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
g. Melakukan diskusi atau tukar pikiran dengan orang lain
h. Mengikuti lomba-lomba yang berkaitan dengan keilmuan.
Majelis Aula Hikmah
 Blog
 Alumni Darussalam Ciamis
 BukuTamu
 Catatan
 PesantrenPondok Iqra’
 Saya
Cari Blog in
Kaitan Antara Iman, Ilmu, Akal, Lemahlembut dan Lunak
Desember 16, 2007 pada 8:55 am | Ditulis dalam Agama, Artikel, Humor, Islam,Komunikasi,Pendidikan,Pesantren
Pondok Iqra' | 9 Komentar
Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya pembantu iman adalah ilmu. Sebaik-baiknya
pembantu ilmu adalah akal. Sebaik-baiknya pembantu akal adalah kelemahlembutan, dan
sebaik-baiknya pembantu kelemahlembutan adalah kelunakan.“
Hadist di atas merupakan sebuah nasihat sekaligus jawaban mengenai pertanyaan yang sering
kali muncul dalam benak kita, yaitu tentang bagaimana cara memperoleh keimanan, menjaganya
agar tetap bersemayam bahkan semakin kuat mengakar dalam hati. Selain itu, sabda Rasulullah
SAW tersebut menjadi pijakan dasar bagi setiap muslim untuk memperoleh kenikmatan iman
berupa keridloan Allah SWT di dunia dan di akhirat kelak.
Keterkaitan Antara Iman dan Ilmu
Pada bagian pertama, Rasulullah SAW menyatakan bahwa sebaik-baiknya pembantu iman
adalah ilmu (pengetahuan). Maksudnya adalah, ketika seseorang berhasrat meneguhkan imannya
maka jalannya adalah ilmu, bahkan dengan sebab ilmu pulalah sebenarnya seseorang dapat
menemukan Tuhannya. Singkatnya, ilmu merupakan modalitas utama menggapai keimanan yang
sempurna atau haqqul yakin, karena tidak akan tercipta keyakinan dalam iman jika tidak disertai
ilmu.
Pembahasan mengenai iman secara langsung akan terkait dengan masalah yakin (ketidakraguan),
tidak lain karena iman merupakan perbuatan hati yang dibangun atas dasar ilmu pengetahuan
yang telah diperoleh seseorang sehingga tertutup baginya kemungkinan terasuki oleh keraguan.
Iman dituntut untuk berdiri di atas keyakinan yang kuat dan tidak boleh setengah-setengah,
karena iman yang berdiri di atas keyakinan akan memberikan ketentraman batiniyah dan
melahirkan tindakan (amal) yang spontan serta tidak disertai dengan keragu-raguan. Keyakinan
adalah ketetapan ilmu yang tidak berputar-putar, tidak terombang-ambing dan tidak berubah-
ubah dalam hati. Dalam pembahasan ilmu kalam, keyakinan biasa disebut pula dengan akidah,
akidah sendiri didefinisikan sebagai keimanan yang kokoh di dalam hati dan dipilih menjadi
jalan hidup.
Sepintas di atas telah diulas mengenai keterkaitan antara iman iman -yang mencapai taraf yakin-
dengan ilmu. Selanjutnya, dengan memahami pengertian dan hakikat ilmu, kita dengan mudah
akan menemukan keterkaitan antara keduanya.
Ilmu secara harfiah diartikan sebagai pengetahuan, ia merupakan lawan kata dari jahlun yang
berarti ketidaktahuan atau kebodohan. Ilmu bersepadan dengan kata bahasa arab lainnya, yaitu
makrifat (pengetahuan), fiqh (pemahaman) hikmah (kebijaksanaan) dan syu’ur (perasaan).
Al-Ilmu itu sendiri dikenal sebagai sifat utama Allah SWT. Dalam bentuk kata yang berbeda,
Allah SWT disebut juga sebagai al-‘Alim dan ‘Aliim, yang artinya: “Yang Mengetahui” atau
“Yang Maha Tahu”.
Secara umum, ilmu atau pengetahuan terbagi ke dalam dua kelompok: pengetahuan biasa
(knowledge) dan pengetahuan ilmiah (science). “Pengetahuan biasa” dapat diperoleh melalui
pengupayaan dari keseluruhan potensi kemanusiaan seperti perasaan, fikiran, pengalaman,
pancaindera, dan intuisi untuk mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan objek, cara dan
kegunaannya. “Pengetahuan ilmiah” hakikatnya merupakan keseluruhan bentuk upaya
kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu, tetapi dengan cara memperhatikan objek yang ditelah,
cara yang digunakan, dan kegunaan pengetahuan tersebut, dengan kata lain pengetahuan ilmiah
memperhatikan objek ontologis, landasan epistimologis, dan landasan aksiologis dari
pengetahuan itu sendiri. Dalam pembahasan ini, ilmu yang dimaksudkan di sini adalah
pengetahuan jenis kedua.
Dalam kajian Islam, ilmu pada awalnya lahir dari keinginan untuk memahami wahyu yang
terkandung dalam alquran dan bimbingan Nabi Muhammad SAW mengenai wahyu tersebut. Al-
quran sendiri banyak berbicara mengenai pentingnya ilmu dan kedudukannya yang teramat
tinggi bagi siapapun yang mencari dan memilikinya.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sekiranya
aku bertemu dengan hari baru, yang ilmuku tidak bertambah pada hari itu, yaitu ilmu yang
membuatku semakin dekat dengan Allah ‘Azza wa Jalla, maka tidak ada keberkahan apa-apa
bagiku dalam terbitnya matahari pada hari tersebut.” (HR. Ibnu Hibban)
Ilmu dan Akal
Pada bagian kedua, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa sebaik-baiknya pembantu ilmu adalah
akal. Ketika seseorang menginginkan ilmu, ia harus mengupayakannya dengan cara
mempelajarinya. Dan alat utama untuk mempelajari ilmu adalah akal.
Secara bahasa, akal berarti daya atau kekuatan fikiran (quwwatu al-idrak) atau pemahaman (al-
fahmu). Juga terdapat istilah lain dari akal, yaitu an-nazr (berfikir secara mendalam) dan al-fikr
atau logika.
Akal merupakan daya atau kekuatan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada manusia
sebagai alat berfikir dan alat untuk mempertimbangkan serta memikirkan baik buruknya sesuatu.
Akal adalah potensi yang diberikan Allah SWT kepada manusia di samping nafsu. Kedua unsur
ini (akal dan nafsu) termasuk dalam alam rohani (nonfisik).
Akal merupakan potensi ruhani yang dipersiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Quran:
”Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu“. (QS:29:43)
Adapun bagi mereka yang dikaruniai akal, namun kemudian tidak mempergunakannya untuk
memperoleh cahaya ilahi (dalam bentuk ilmu), Allah SWT sangat mencela orang-orang
yang demikian bahkan mengancamnya dengan azab neraka jahannam. Kita perhatikan firman
Allah SWT berikut ini:
َ‫ل‬ ِ‫س‬ْ‫ن‬ِْ‫اْل‬ َ‫و‬ ِ‫ن‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫ان‬َ‫ذ‬‫آ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ ِ‫ص‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫ن‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ه‬َ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ََ َِِ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬
َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ ََ َِِ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْ‫َاْل‬‫ك‬
“Dan sesungguhnya Kami jadikan (Kami ciptakan) untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat
Allah (yakni perkara hak) dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk
melihat tanda-tanda kekuasaan Allah (yaitu bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah
dengan penglihatan yang disertai pemikiran) dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak
dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah (ayat-ayat Allah dan nasihat-nasihat-Nya
dengan pendengaran yang disertai pemikiran dan ketaatan), mereka itu bagai binatang ternak
(dalam hal tidak mau mengetahui, melihat dan mendengar) bahkan mereka lebih sesat (dari
hewan ternak itu, sebab hewan ternak akan mencari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan ia
akan lari dari hal-hal yang membahayakan dirinya tetapi mereka itu berani menyuguhkan dirinya
ke dalam neraka dengan menentang) mereka itulah orang-orang yang lalai“.
Orang yang tuli, bisu dan buta dalam ayat di atas merupakan suatu perumpamaan yang merujuk
kepada “orang-orang yang tidak menggunakan akalnya”, padahal mereka sebenarnya memiliki
akal. Orang yang berakal adalah orang yang sadar, bisa berfikir, tidak gila, dan termasuk dalam
kriteria mukallaf yaitu orang yang terikat kewajiban untuk melaksanakan perintah Allah SWT.
Akal -termasuk di dalamnya perasaan-yang telah di anugerahkan Allah SWT kepada mereka
ternyata tidak dipergunakan untuk memahami keesaan dan kebesaran Allah SWT, padahal
kepercayaan pada keesaan Allah SWT itu akan membersihkan jiwa mereka dari segala macam
was-was dan dari sifat hina serta rendah diri serta menanamkan pada diri mereka rasa percaya
terhadap dirinya sendiri.
Golongan ini mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat bukti kebenaran dan
keesaan Allah SWT. Segala kejadian yang terekam dalam sejarah manusia, segala peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan manusia setiap hari, yang terlihat dan yang terdengar tidak menjadi
bahan pemikiran dan perenungan untuk dianalisa kemudian dijadikan sebagai pelajaran yang
dapat dipetik manfaatnya.
Oleh Allah SWT mereka disejajarkan dengan binatang, bahkan lebih buruk, sebab binatang tidak
mempunyai daya pikir untuk mengolah hasil penglihatan dan pendengaran mereka. Binatang
memberikan tanggapan atau reaksi terhadap dunia luar secara instinctif dan bertujuan hanya
untuk mempertahankan hidup. Itu sebabnya kenapa hewan makan dan minum serta memenuhi
kebutuhannya, tidak melampaui dari batas kebutuhan biologis hewaninya. Berbeda dengan
manusia yang acapkali berperilaku secara berlebihan disebabkan akalnya telah dikalahkan oleh
hawa nafsu.

More Related Content

What's hot

Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupanIman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupanmochammad johari
 
Fungsi aqidah2
Fungsi aqidah2Fungsi aqidah2
Fungsi aqidah2mamogi
 
RPP Aqidah Kelas 7 MTs K-13 contoh
RPP Aqidah Kelas 7 MTs K-13 contohRPP Aqidah Kelas 7 MTs K-13 contoh
RPP Aqidah Kelas 7 MTs K-13 contohkreasi_cerdik
 
Pokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran IslamPokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran IslamMajid Abdullah
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeRidwan Hidayat
 
Kesan & pengaruh iman terhadap kehidupan manusia
Kesan & pengaruh iman terhadap kehidupan manusiaKesan & pengaruh iman terhadap kehidupan manusia
Kesan & pengaruh iman terhadap kehidupan manusiaakmalmustafakamal
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaChamid Imamsyafi'i
 
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiahFahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiahDrZaky Matasim
 
03.iman & taqwa
03.iman & taqwa03.iman & taqwa
03.iman & taqwaArib Herzi
 
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidahNurul Fatin
 
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukanPp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukanWaQhyoe Arryee
 
Power point kerangka dasar agama islam
Power point kerangka dasar agama islamPower point kerangka dasar agama islam
Power point kerangka dasar agama islamraden aisyah
 
Keperluan manusia kepada agama
Keperluan manusia kepada agama Keperluan manusia kepada agama
Keperluan manusia kepada agama Aina Sofieyah
 

What's hot (20)

Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupanIman dan pengaruhnya dalam kehidupan
Iman dan pengaruhnya dalam kehidupan
 
Fungsi aqidah2
Fungsi aqidah2Fungsi aqidah2
Fungsi aqidah2
 
RPP Aqidah Kelas 7 MTs K-13 contoh
RPP Aqidah Kelas 7 MTs K-13 contohRPP Aqidah Kelas 7 MTs K-13 contoh
RPP Aqidah Kelas 7 MTs K-13 contoh
 
Pokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran IslamPokok-pokok Ajaran Islam
Pokok-pokok Ajaran Islam
 
IMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEKIMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEK
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Kesan & pengaruh iman terhadap kehidupan manusia
Kesan & pengaruh iman terhadap kehidupan manusiaKesan & pengaruh iman terhadap kehidupan manusia
Kesan & pengaruh iman terhadap kehidupan manusia
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
 
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAKAQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
AQIDAH,SYARIAH,AKHLAK
 
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiahFahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
Fahaman yang bertentangan dengan aqidah islamiah
 
03.iman & taqwa
03.iman & taqwa03.iman & taqwa
03.iman & taqwa
 
Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang LingkupnyaIslam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang Lingkupnya
 
kerangka dasar agama islam
kerangka dasar agama islamkerangka dasar agama islam
kerangka dasar agama islam
 
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
 
Akhlaq
AkhlaqAkhlaq
Akhlaq
 
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukanPp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
Pp rukun iman, rukun islam, dan pembentukan
 
Ruang Lingkup Agama
Ruang Lingkup AgamaRuang Lingkup Agama
Ruang Lingkup Agama
 
Power point kerangka dasar agama islam
Power point kerangka dasar agama islamPower point kerangka dasar agama islam
Power point kerangka dasar agama islam
 
Keperluan manusia kepada agama
Keperluan manusia kepada agama Keperluan manusia kepada agama
Keperluan manusia kepada agama
 
Aqidah
AqidahAqidah
Aqidah
 

Similar to Ilmu iman amal

Aqidah islamiyah
Aqidah islamiyahAqidah islamiyah
Aqidah islamiyahnyongkoh
 
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptxslide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptxmohamad340049
 
Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelek
Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelekIslam akal, fikir, rasional, cerdas, intelek
Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelekYuliana Seputra
 
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradabanEpilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradabanFannyNasution
 
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos KerjaKajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerjawildanzaid
 
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).pptdebujalanan
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratEko Sufian
 
AL ISLAM 01 2022 Pertemuan 01 ILMU & AKAL.ppt
AL ISLAM 01 2022 Pertemuan 01 ILMU & AKAL.pptAL ISLAM 01 2022 Pertemuan 01 ILMU & AKAL.ppt
AL ISLAM 01 2022 Pertemuan 01 ILMU & AKAL.pptssuser21fe3e
 
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorangHelmon Chan
 
Islam terdiri tiga tingkat
Islam terdiri tiga tingkatIslam terdiri tiga tingkat
Islam terdiri tiga tingkatHelmon Chan
 
Dakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranDakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranAn-Nafa Alfauzan
 

Similar to Ilmu iman amal (20)

Iman & ihsan
Iman & ihsanIman & ihsan
Iman & ihsan
 
Esaimen agama
Esaimen agamaEsaimen agama
Esaimen agama
 
Bab 4 new.pptx
Bab 4 new.pptxBab 4 new.pptx
Bab 4 new.pptx
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Aqidah islamiyah
Aqidah islamiyahAqidah islamiyah
Aqidah islamiyah
 
Sembang2 Dai
Sembang2 DaiSembang2 Dai
Sembang2 Dai
 
Aqidah salaf dan khalaf ust hasrizal
Aqidah salaf dan khalaf ust hasrizalAqidah salaf dan khalaf ust hasrizal
Aqidah salaf dan khalaf ust hasrizal
 
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptxslide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
 
Modul pim 3112
Modul pim 3112Modul pim 3112
Modul pim 3112
 
Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelek
Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelekIslam akal, fikir, rasional, cerdas, intelek
Islam akal, fikir, rasional, cerdas, intelek
 
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradabanEpilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
Epilog iman, ilmu dan amal sebagai pilar peradaban
 
Iman kepada allah
Iman kepada allahIman kepada allah
Iman kepada allah
 
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos KerjaKajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
Kajian Al-Qur'an tentang Etos Kerja
 
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt
 
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhiratKhutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
Khutbah Jumat; Meraih sukses dunia dan akhirat
 
AL ISLAM 01 2022 Pertemuan 01 ILMU & AKAL.ppt
AL ISLAM 01 2022 Pertemuan 01 ILMU & AKAL.pptAL ISLAM 01 2022 Pertemuan 01 ILMU & AKAL.ppt
AL ISLAM 01 2022 Pertemuan 01 ILMU & AKAL.ppt
 
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman seseorang
 
Islam terdiri tiga tingkat
Islam terdiri tiga tingkatIslam terdiri tiga tingkat
Islam terdiri tiga tingkat
 
Dakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaranDakwah islam melalui pacaran
Dakwah islam melalui pacaran
 

More from Muhammad Nuroni

KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docxKARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docxMuhammad Nuroni
 
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdfAsesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdfMuhammad Nuroni
 
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptxAksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptxMuhammad Nuroni
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMuhammad Nuroni
 
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]Muhammad Nuroni
 
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)Muhammad Nuroni
 
Pembel bil bul dgn manik-manik
Pembel bil bul dgn manik-manikPembel bil bul dgn manik-manik
Pembel bil bul dgn manik-manikMuhammad Nuroni
 
Aktivitas geometri dan pengukuran (phytagoras)
Aktivitas  geometri dan pengukuran (phytagoras)Aktivitas  geometri dan pengukuran (phytagoras)
Aktivitas geometri dan pengukuran (phytagoras)Muhammad Nuroni
 
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesiaApa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesiaMuhammad Nuroni
 
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tanggaMuhammad Nuroni
 
Undangan rt untuk bapak2
Undangan rt untuk bapak2Undangan rt untuk bapak2
Undangan rt untuk bapak2Muhammad Nuroni
 
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitanJadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitanMuhammad Nuroni
 
Penjumlahan susun pendek
Penjumlahan susun pendekPenjumlahan susun pendek
Penjumlahan susun pendekMuhammad Nuroni
 

More from Muhammad Nuroni (20)

KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docxKARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
KARTU SHARLYZ AZZURA QUEENSHA HIDAYAT.docx
 
JAJAL.pptx
JAJAL.pptxJAJAL.pptx
JAJAL.pptx
 
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdfAsesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
Asesmen Nasional - Tahun 2023.pdf
 
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptxAksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
Aksi Nyata _ Merdeka Belajar_PMM d.pptx
 
PPT PRAKARYA.pptx
PPT PRAKARYA.pptxPPT PRAKARYA.pptx
PPT PRAKARYA.pptx
 
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptxMateri Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
Materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.pptx
 
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
 
Assalamualaikum wr
Assalamualaikum wrAssalamualaikum wr
Assalamualaikum wr
 
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
 
Pembel bil bul dgn manik-manik
Pembel bil bul dgn manik-manikPembel bil bul dgn manik-manik
Pembel bil bul dgn manik-manik
 
Aktivitas geometri dan pengukuran (phytagoras)
Aktivitas  geometri dan pengukuran (phytagoras)Aktivitas  geometri dan pengukuran (phytagoras)
Aktivitas geometri dan pengukuran (phytagoras)
 
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesiaApa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts)   forum guru indonesia
Apa dan bagaimana penelitian tindakan sekolah (pts) forum guru indonesia
 
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
 
Pantun syukur
Pantun syukurPantun syukur
Pantun syukur
 
Undangan rt untuk bapak2
Undangan rt untuk bapak2Undangan rt untuk bapak2
Undangan rt untuk bapak2
 
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitanJadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
Jadwal imsakiyah-1436-h-tahun-2015-pacitan
 
Kata mutiara
Kata mutiaraKata mutiara
Kata mutiara
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Penjumlahan susun pendek
Penjumlahan susun pendekPenjumlahan susun pendek
Penjumlahan susun pendek
 
2. pembagian pecahan
2. pembagian pecahan2. pembagian pecahan
2. pembagian pecahan
 

Recently uploaded

Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 

Recently uploaded (20)

Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 

Ilmu iman amal

  • 1. IMAN , ILMU dan AMAL ,ILMU , IMAN dan AMAL. Fenomena ini banyak mengelirukan segolongan kita yang kadang kala terperangkap dalam himpitan kalam-kalam yang cuba membawa suatu motif tertentu. Iman, Ilmu, Amal. Sebuah trilogi yang tidak dapat di pisahkan. Saling terkait. Iman tanpa ilmu, sesat. Ilmu tanpa Amal, sesat. Amal tanpa ilmu, taklid. Secara susunan nya kadang kala ia terlalu dipertikai akan kepentiangan untuk menyusun nya. Ada menyatakan ilmu itu dahulu dari iman , dan ada menyatakan iman dahulu dari amal. Apapun yang pasti ketiga ini berkait antara satu sama lain. IMAN , ILMU dan AMAL ,ILMU , IMAN dan AMAL. Fenomena ini banyak mengelirukan segolongan kita yang kadang kala terperangkap dalam himpitan kalam-kalam yang cuba membawa suatu motif tertentu. Iman, Ilmu, Amal. Sebuah trilogi yang tidak dapat di pisahkan. Saling terkait. Iman tanpa ilmu, sesat. Ilmu tanpa Amal, sesat. Amal tanpa ilmu, taklid. Secara susunan nya kadang kala ia terlalu dipertikai akan kepentiangan untuk menyusun nya. Ada menyatakan ilmu itu dahulu dari iman , dan ada menyatakan iman dahulu dari amal. Apapun yang pasti ketiga ini berkait antara satu sama lain. ILMU Ilmu sesuatu yang sering diutamakan. Tidak dipelihara dengan baik. Kadang ilmu hanya dijadikan sesuatu yang nisbi /relatif. Ada tapi tidak ada atau Tidak ada tetapi ada? Tetapi yang pasti adalh ilmu itu satu kewajipan yang tidak bole di pertikai kerana terdapat bukti dan dalil yang pasti semua mengetahuinya. Akhir-akhir ini satu fenomena yang ditemui, yang membuat kita ketahui bahawa kadang-kadang seseorang tidak faham dengan ilmu yang dipelajarinya. Untuk apa ilmu itu digunakan? Akan bagaimana bila mengamalkan ilmu itu? Fenomena klasik, tapi tetap membuat kita tidak habis ber fikir. Belajar, mencari ilmu kadang di jadikan formula belaka. Kerana maruah, harga diri, atau bahkan desakan dari pihak orang lain, orang tua, suami, isteri, desakan majikan ,dan lain-lain lagi. Pada akhirnya ilmu tidak meresapi dalam diri. Tidak meninggalkan bekas. Bahkan mungkin, tidak menjadikan diri lebih baik. IMAN
  • 2. Iman pula melahirkan penyaksian mata hati (musyahadah) terhadap ketuhanan Allah s.w.t pada setiap pandangan kepada segala perkara. Allah s.w.t berfirman: Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan Rasul-Nya… (Ayat 136 : Surah an-Nisaa’) Sabda rasulullah : “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani] Ayat di atas ditujukan kepada orang yang sudah beriman. Mereka sudah pun beriman tetapi masih digesa supaya beriman. Iman pada tahap permulaan berdasarkan dalil-dalil dan pembuktian. Kemudian mereka diajak pula kepada iman dengan penyaksian mata hati, menyaksikan Rububiyah yang tidak pernah berpisah daripada ubudiyah. Tanpa penyaksian terhadap Rububiyah segala amal tidak berguna kerana orang yang beramal menisbahkan amal itu kepada dirinya sendiri, sedangkan tiada yang melakukan sesuatu melainkan dengan izin Allah s.w.t, dengan Kudrat dan Iradat-Nya, dengan Haula dan Kuwwata-Nya. Himpunan amal sebesar gunung tidak dapat menandingi iman yang sebesar zarah. Orang yang beriman dan menyaksikan Rububiyah pada segala perkara dan semua amal itulah orang yang memperolehi nikmat yang sempurna lahir dan batin, kerana hubungannya dengan Allah s.w.t tidak pernah putus. Orang inilah yang berasa puas dengan berbuat taat kepada Allah s.w.t dan berasa cukup dengan-Nya, kerana tiada Tuhan melainkan Allah s.w.t dan tidak berlaku sesuatu perkara melainkan menurut ketentuan-Nya. Apa lagi yang patut dibuat oleh seorang hamba melainkan taat kepada-Nya dan menerima keputusan-Nya. Kesimpulannya iman merupakan penentu sah sesuatu amalan seorang hamb a yang mengaku iman kepadaNYA AMAL Amal merupakan satu aplikasi yang hasil dari gabungan ilmu dan iman kerana kebenaran iman dapat di lihat amal soleh seseorng .Allah bersumpah demi sesungguhnya manusia itu rugi andai beriman tanpa amal Allah SWT berfirman, "Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (Surah Al-Asr : 1-3). “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani] Berdasarkan bukti dan dalil di atas tidak sempurna iman dan ilmu seseorng itu melainkan dengan disulami dengan amal yang terhasil kefahaman dari ilmu ,dan penyatuan yang hadir hasil penyaksian bahawa ianya benar dan hasilnya , anggota badan itu yang bergerak demi merealisasikan ilmu dan iman dengan amal nya . HUBUNGAN ILMU ,IMAN dan AMAL .
  • 3. Tentang hubungan antara iman dan amal, demikian sabdanya, “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman”…. [HR. Ath-Thabrani] kemudian dijelaskannya pula bahwa, “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”…. [HR. Ibnu Majah dari Anas, HR. Al Baihaqi] Selanjutnya, suatu ketika seorang sahabatnya, Imran, berkata bahwasanya ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, amalan-amalan apakah yang seharusnya dilakukan orang-orang?". Beliau Saw. menjawab: "Masing-masing dimudahkan kepada suatu yang diciptakan untuknya"…. [HR. Bukhari] “Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, niscaya Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya.”…. [HR. Abu Na’im] ”Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu lisan, itulah hujjah Allah Ta’ala atas makhlukNya, dan ilmu yang di dalam qalb, itulah ilmu yang bermanfaat.” …. [HR. At Tirmidzi] ”Seseorang itu tidak menjadi ‘alim (ber-ilmu) sehingga ia mengamalkan ilmunya.” …. [HR. Ibnu Hibban] Sekali peristiwa datanglah seorang sahabat kepada Nabi Saw. dengan mengajukan pertanyaan: ”Wahai Rasulullah, apakah amalan yang lebih utama ?” Jawab Rasulullah Saw.: “Ilmu Pengetahuan tentang Allah ! ” Sahabat itu bertanya pula “Ilmu apa yang Nabi maksudkan ?”. Jawab Nabi Saw.: ”Ilmu Pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa Ta’ala ! ” Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah Saw salah tangkap, ditegaskan lagi “Wahai Rasulullah, kami bertanya tentang amalan, sedang Engkau menjawab tentang Ilmu !” Jawab Nabi Saw. pula “Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan bermanfaat bila disertai kejahilan tentang Allah”[HR. Ibnu Abdil Birr dari Anas] Kejahilan adalah kebodohan yang terjadi karena ketiadaan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, kualiti amal setiap orang menjadi sangat berkaitan dengan keimanan dan ilmu pengetahuan karena ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Rabb mereka kerana keimanannya … QS.[10]:9. Ilmu pengetahuan tentang Allah Subhanaahu wa Ta’ala adalah penyambung antara keimanannya dengan amalan-amalan manusia di muka bumi ini. Sebagaimana kaedah pengaliran iman yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. bahwasanya iman adalah sebuah tashdiq bi-l-qalbi yang di ikrarkan bi-l-lisan dan di amalkan bil arkan …Dengan itu di simpulkan bahawa kita jangan memisah ketiga komponen yang telah kita perhatikan tadi , kerana pemisahan setiap komponen menjadikan islam itu janggal dan susah dan sukar. Posted by AMINUDDIN BIN ALIAS 1 Comment: Anissa Nurainy said... subhanallah, atikel ini telah menyadarkan saya akan pentingnya seorang manusia dalam mengamalkan ilmu yang telah ia dapat sesuai dengan hadist :“Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, niscaya Allah mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya.”…. [HR. Abu Na’im] ”Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu lisan, itulah hujjah
  • 4. Allah Ta’ala atas makhlukNya, dan ilmu yang di dalam qalb, itulah ilmu yang bermanfaat.” …. [HR. At Tirmidzi] ”Seseorang itu tidak menjadi ‘alim (ber-ilmu) sehingga ia mengamalkan ilmunya.” …. [HR. Ibnu Hibban] terima kasih atas artikelnya. Hubungan Iman dan Ilmu Berilmu Hubungan iman dan ilmu Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW. Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat menjalankan perintah Allah SWT dan rasul kita harus memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan RasulNya. Cara memahaminga adalah dengan selalu mempelajari agama(islam). Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya, dengan iman orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan. Albert Einsten pernah mengatakan:”religion without science is lame and science without religion is blind”. Dalam surat al Mujadilah ayat 11 dijelaskan sebagai berikut; ‫ن‬‫ا‬ ‫قيل‬ ‫ذا‬‫وا‬ ‫لمك‬ ‫هللا‬ ‫يفسح‬‫فافسحوا‬ ‫اجملالس‬ ‫يف‬ ‫تفسحوا‬ ‫لمك‬ ‫قيل‬ ‫ذا‬‫ا‬ ‫منوا‬‫أ‬ ‫اذلين‬ ‫هيا‬‫أ‬ ‫اي‬‫هللا‬ ‫فع‬‫ر‬‫ي‬‫زشوا‬‫ن‬‫فا‬ ‫زشوا‬ ‫خبري‬ ‫تعملون‬ ‫مبا‬ ‫وهللا‬ ‫درجات‬ ‫العمل‬ ‫توا‬‫و‬‫أ‬ ‫واذلين‬ ‫منمك‬ ‫منوا‬‫أ‬ ‫اذلين‬ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Pada bagian akhir ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu. Kedua hal tersebut merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Untuk memperoleh derajat yang lebih tinggi, kita harus beriman dan berilmu. Hukum menuntut ilmu Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Kewajiban itu berlaku bagi laki-laki atau perempuan, anak-anak ataupun dewasa. Ilmu yang wajib diketahui
  • 5. oleh setiap muslim adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tata cara peribadahan kepada Allah. Karena setiap muslim wajib beribadah kepada allah SWT. Sedangkan beribadah tanpa mengetahui ilmunya dapat mengakibatkan kesalahan, yang pada akhirnya ibadah tersebut tidak diterima Allah SWT. Manfaat menuntut ilmu  Orang yang menuntut ilmu memperoleh pahala seperti orang berjihad  Menuntut ilmu mempunyai kebaikan sebih baik daripada sholat seratus rakaat  Orang yang suka mencari ilmu akan dimudahkan jalannya menuju syurga dan dinaungi para malaikat  Menuntut ilmu menambah pengetahuan yang belum diketahui. Perilaku Orang Yang Senang Menuntut Ilmu Perilaku yang mencerminkan sikap menuntut ilmu antara lain: a. Rajin menghadiri majelis-majelis ilmu b. Rajin membaca buku-buku keilmuan c. Tidak malu bertanya jika belum mengetahuinya d. Rela mengeluarkan biaya dalam rangka memperoleh ilmu e. Menggunakan waktu luang untuk menambah pengetahuan f. Selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru g. Melakukan diskusi atau tukar pikiran dengan orang lain h. Mengikuti lomba-lomba yang berkaitan dengan keilmuan. Majelis Aula Hikmah  Blog  Alumni Darussalam Ciamis  BukuTamu  Catatan  PesantrenPondok Iqra’  Saya Cari Blog in Kaitan Antara Iman, Ilmu, Akal, Lemahlembut dan Lunak Desember 16, 2007 pada 8:55 am | Ditulis dalam Agama, Artikel, Humor, Islam,Komunikasi,Pendidikan,Pesantren Pondok Iqra' | 9 Komentar
  • 6. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya pembantu iman adalah ilmu. Sebaik-baiknya pembantu ilmu adalah akal. Sebaik-baiknya pembantu akal adalah kelemahlembutan, dan sebaik-baiknya pembantu kelemahlembutan adalah kelunakan.“ Hadist di atas merupakan sebuah nasihat sekaligus jawaban mengenai pertanyaan yang sering kali muncul dalam benak kita, yaitu tentang bagaimana cara memperoleh keimanan, menjaganya agar tetap bersemayam bahkan semakin kuat mengakar dalam hati. Selain itu, sabda Rasulullah SAW tersebut menjadi pijakan dasar bagi setiap muslim untuk memperoleh kenikmatan iman berupa keridloan Allah SWT di dunia dan di akhirat kelak. Keterkaitan Antara Iman dan Ilmu Pada bagian pertama, Rasulullah SAW menyatakan bahwa sebaik-baiknya pembantu iman adalah ilmu (pengetahuan). Maksudnya adalah, ketika seseorang berhasrat meneguhkan imannya maka jalannya adalah ilmu, bahkan dengan sebab ilmu pulalah sebenarnya seseorang dapat menemukan Tuhannya. Singkatnya, ilmu merupakan modalitas utama menggapai keimanan yang sempurna atau haqqul yakin, karena tidak akan tercipta keyakinan dalam iman jika tidak disertai ilmu. Pembahasan mengenai iman secara langsung akan terkait dengan masalah yakin (ketidakraguan), tidak lain karena iman merupakan perbuatan hati yang dibangun atas dasar ilmu pengetahuan yang telah diperoleh seseorang sehingga tertutup baginya kemungkinan terasuki oleh keraguan. Iman dituntut untuk berdiri di atas keyakinan yang kuat dan tidak boleh setengah-setengah, karena iman yang berdiri di atas keyakinan akan memberikan ketentraman batiniyah dan melahirkan tindakan (amal) yang spontan serta tidak disertai dengan keragu-raguan. Keyakinan adalah ketetapan ilmu yang tidak berputar-putar, tidak terombang-ambing dan tidak berubah- ubah dalam hati. Dalam pembahasan ilmu kalam, keyakinan biasa disebut pula dengan akidah, akidah sendiri didefinisikan sebagai keimanan yang kokoh di dalam hati dan dipilih menjadi jalan hidup. Sepintas di atas telah diulas mengenai keterkaitan antara iman iman -yang mencapai taraf yakin- dengan ilmu. Selanjutnya, dengan memahami pengertian dan hakikat ilmu, kita dengan mudah akan menemukan keterkaitan antara keduanya. Ilmu secara harfiah diartikan sebagai pengetahuan, ia merupakan lawan kata dari jahlun yang berarti ketidaktahuan atau kebodohan. Ilmu bersepadan dengan kata bahasa arab lainnya, yaitu makrifat (pengetahuan), fiqh (pemahaman) hikmah (kebijaksanaan) dan syu’ur (perasaan). Al-Ilmu itu sendiri dikenal sebagai sifat utama Allah SWT. Dalam bentuk kata yang berbeda, Allah SWT disebut juga sebagai al-‘Alim dan ‘Aliim, yang artinya: “Yang Mengetahui” atau “Yang Maha Tahu”. Secara umum, ilmu atau pengetahuan terbagi ke dalam dua kelompok: pengetahuan biasa (knowledge) dan pengetahuan ilmiah (science). “Pengetahuan biasa” dapat diperoleh melalui pengupayaan dari keseluruhan potensi kemanusiaan seperti perasaan, fikiran, pengalaman, pancaindera, dan intuisi untuk mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan objek, cara dan
  • 7. kegunaannya. “Pengetahuan ilmiah” hakikatnya merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu, tetapi dengan cara memperhatikan objek yang ditelah, cara yang digunakan, dan kegunaan pengetahuan tersebut, dengan kata lain pengetahuan ilmiah memperhatikan objek ontologis, landasan epistimologis, dan landasan aksiologis dari pengetahuan itu sendiri. Dalam pembahasan ini, ilmu yang dimaksudkan di sini adalah pengetahuan jenis kedua. Dalam kajian Islam, ilmu pada awalnya lahir dari keinginan untuk memahami wahyu yang terkandung dalam alquran dan bimbingan Nabi Muhammad SAW mengenai wahyu tersebut. Al- quran sendiri banyak berbicara mengenai pentingnya ilmu dan kedudukannya yang teramat tinggi bagi siapapun yang mencari dan memilikinya. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sekiranya aku bertemu dengan hari baru, yang ilmuku tidak bertambah pada hari itu, yaitu ilmu yang membuatku semakin dekat dengan Allah ‘Azza wa Jalla, maka tidak ada keberkahan apa-apa bagiku dalam terbitnya matahari pada hari tersebut.” (HR. Ibnu Hibban) Ilmu dan Akal Pada bagian kedua, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa sebaik-baiknya pembantu ilmu adalah akal. Ketika seseorang menginginkan ilmu, ia harus mengupayakannya dengan cara mempelajarinya. Dan alat utama untuk mempelajari ilmu adalah akal. Secara bahasa, akal berarti daya atau kekuatan fikiran (quwwatu al-idrak) atau pemahaman (al- fahmu). Juga terdapat istilah lain dari akal, yaitu an-nazr (berfikir secara mendalam) dan al-fikr atau logika. Akal merupakan daya atau kekuatan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada manusia sebagai alat berfikir dan alat untuk mempertimbangkan serta memikirkan baik buruknya sesuatu. Akal adalah potensi yang diberikan Allah SWT kepada manusia di samping nafsu. Kedua unsur ini (akal dan nafsu) termasuk dalam alam rohani (nonfisik). Akal merupakan potensi ruhani yang dipersiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Quran: ”Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu“. (QS:29:43) Adapun bagi mereka yang dikaruniai akal, namun kemudian tidak mempergunakannya untuk memperoleh cahaya ilahi (dalam bentuk ilmu), Allah SWT sangat mencela orang-orang yang demikian bahkan mengancamnya dengan azab neraka jahannam. Kita perhatikan firman Allah SWT berikut ini: َ‫ل‬ ِ‫س‬ْ‫ن‬ِْ‫اْل‬ َ‫و‬ ِ‫ن‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ ً‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫ان‬َ‫ذ‬‫آ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬ ِ‫ص‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫ن‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ه‬َ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ََ َِِ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ ََ َِِ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْ‫َاْل‬‫ك‬
  • 8. “Dan sesungguhnya Kami jadikan (Kami ciptakan) untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah (yakni perkara hak) dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah (yaitu bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan Allah dengan penglihatan yang disertai pemikiran) dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah (ayat-ayat Allah dan nasihat-nasihat-Nya dengan pendengaran yang disertai pemikiran dan ketaatan), mereka itu bagai binatang ternak (dalam hal tidak mau mengetahui, melihat dan mendengar) bahkan mereka lebih sesat (dari hewan ternak itu, sebab hewan ternak akan mencari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan ia akan lari dari hal-hal yang membahayakan dirinya tetapi mereka itu berani menyuguhkan dirinya ke dalam neraka dengan menentang) mereka itulah orang-orang yang lalai“. Orang yang tuli, bisu dan buta dalam ayat di atas merupakan suatu perumpamaan yang merujuk kepada “orang-orang yang tidak menggunakan akalnya”, padahal mereka sebenarnya memiliki akal. Orang yang berakal adalah orang yang sadar, bisa berfikir, tidak gila, dan termasuk dalam kriteria mukallaf yaitu orang yang terikat kewajiban untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Akal -termasuk di dalamnya perasaan-yang telah di anugerahkan Allah SWT kepada mereka ternyata tidak dipergunakan untuk memahami keesaan dan kebesaran Allah SWT, padahal kepercayaan pada keesaan Allah SWT itu akan membersihkan jiwa mereka dari segala macam was-was dan dari sifat hina serta rendah diri serta menanamkan pada diri mereka rasa percaya terhadap dirinya sendiri. Golongan ini mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat bukti kebenaran dan keesaan Allah SWT. Segala kejadian yang terekam dalam sejarah manusia, segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia setiap hari, yang terlihat dan yang terdengar tidak menjadi bahan pemikiran dan perenungan untuk dianalisa kemudian dijadikan sebagai pelajaran yang dapat dipetik manfaatnya. Oleh Allah SWT mereka disejajarkan dengan binatang, bahkan lebih buruk, sebab binatang tidak mempunyai daya pikir untuk mengolah hasil penglihatan dan pendengaran mereka. Binatang memberikan tanggapan atau reaksi terhadap dunia luar secara instinctif dan bertujuan hanya untuk mempertahankan hidup. Itu sebabnya kenapa hewan makan dan minum serta memenuhi kebutuhannya, tidak melampaui dari batas kebutuhan biologis hewaninya. Berbeda dengan manusia yang acapkali berperilaku secara berlebihan disebabkan akalnya telah dikalahkan oleh hawa nafsu.