2. PENGERTIAN AQIDAH
Aqidah berasal dari kata “aqada – ya’qidu – aqdan” yang
berarti “mengikatkan atau mempercayai/meyakini”.
Aqidah bisa diartikan sebagai ikatan antara manusia
dengan tuhan.
Kepercayaan adalah anggapan bahwasesuatu itu benar
atau sesuatu yang diakui sebagai benar. Sesuatu yang
dianggap benar itu dapat diperoleh melalui tiga institusi
kebenaran, yaitu melalui ilmu pengetahuan, filsafat dan
agama.
3. Sesuatu kepercayaan yang merupakan implikasi dari
kebenaran yang tinggi adalah agama. Dan akidah
merupakan dasar-dasar kepercayaan dalam agama
yang mengikat seseorang dengan persoalan-
persoalan yang prinsipil dari agama itu. Islam
mengikat kepercayaan umatnya dengan tauhid, yaitu
keyakinan bahwa ALLAH itu Esa.
4. FUNGSI DAN PERANAN AQIDAH
Aqidah tauhid sebagai kebenaran merupakan landasan keyakinan bagi
orang muslim, menopang seluruh perilaku, membentuk dan memberi
corak dan warna kehidupannya dalam hubungannya dengan mahkluk
lain dan hubungan dengan Tuhan.
Dan hubungan dengan Tuhan, aqidah memberi kejelasan tentang
Tuhan yang disembahnya sebagai zat Yang Maha Kuasa ; satu-satunya
Dzat yang wajib disembah yang di tangganNya nasib seluruh mahkluk
ditentukan.
Dalam hubungan dengan manusia. Keyakinan tauhid ini menjadi
dorongan utama untuk bergaul dan berbuat baik serta berbuat
maslahat bagi manusia dan makhluk lainnya. Dorongan keyakinan ini
akan sanggup meniadakan segala pamrih duniawi dan balas jasa dari
kebaikan yang ditanamkan terhadap manusia lain.
5. Setiap amal dan perbuatan yang tidak disertai dan
dikaitkan kepada iman akidah dinyatakan hampa,
tidak berisi dan tidak berbobot,akidah itu sngat
bersifat aplikatif, harus diaktualisasikan dalam
segala bentuk dan macam aktivitas manusia,
sehingga tidak ada satu perbuatan pun yang boleh
terlepas dari aqidah. Jadi amal saleh merupakan
fenomena yang tampak sebagai pancaran dari
aqidah.
6. Implikasi dari aqidah antara lain dapat dilihat dalam
pembentukan sikap, minsalnnya:
Penyerahan secara total kepada ALLAH dengan meniadakan sama
sekali kekuatan dan kekuasaan diluar ALLAH yang dapat mendominasi
dirinya.
Keyakinan terhadap ALLAH, menjadikan orang memiliki keberanian
untuk berbuat, karena tidak ada baginya yang ditakuti selain
melanggar perintah ALLAH.
Keyakinan dapat membentuk rasa optimis menjalani kehidupan,
karena keyakinan tauhid smenjamin hasil yang terbaik yang akan
dicapainya secara ruhaniah, karena itu seorang muslim tidak pernah
gelisah dan putus asa, ia tetap berkiprah dengan penuh semangat dan
optimisme.
7. Funsi aqidah sebagai ruh bagi setiap orang. Hidup
bernaung dan berpegang teguh kepadanya akan
memperoleh gairah, semangat dan kebahagiaan,
sementara hidup yang terlepas dari padanya akan
terapung, melayang tanpa arah, dan bahkan mati
semangat kerohaniannya. Aqidah adalah cahaya,
yang apabila seseorang tidak memilikinya, ia akan
buta dan pasti akan tersesat ke dalam liku-liku dan
lembah kesesatan dan kenistaan.
8. TINGKATAN AQIDAH
Tingkat ragu (taklid), yakni orang yang berakiah hanya ikut-ikutan
saja, tidak mempunyai pendirian sendiri
tingkat yakin, yakni orang yang berakidah atau sesuatu dan mampu
menunjukan bukti, alasan atau dalilnya, tapi belum mampu
menemukan atau merasakan hubungan kuat dan mendalam antara
obyek ( madlul ) dengan data atau bukti (dalil) yang didapatnya.
tingkat a’inul yakin, orang yang berakidah atau menyakini sesuatu
secara rasional, ilmiah dan mendalam ia mampu membuktikan
hubungan antara objek (madlul) dengan data atau bukti (dalil).
tingkat haqqul yakin, yakni orang yang beraqidah atau menyakini
sesuatu, yang disamping mampu membuktikan hubungan antara obyek
(madlul) dengan bukti atau data (dalil) secara rasional, ilmiah dan
mendalam.
9. RUKUN IMAN
Iman kepada ALLAH
Apabila seseorang beriman kepada ALLAH, ia akan merasakan nikmat
sebagai buah pengenalannya dengan ALLAH, yaitu :
Adanya perasaan bebas dalam jiwa, terhindar dari belenggu,
ketergantungan dan dominasi apa dan siapapun.
Dapat menumbuhkan keberanian sehingga semangat berjuang
menegakan kebenaran dan keadilan dan tidak takut mati.
Menumbuhkan keyakinan bahwa ALLAH lah yang member rizki,
manakala rizki yang diberikan, tidak ada seorang pun dapat
menghalanginya, walupun orang lain itu tamak dan benc.
Adanya ketetapan hati dan ketenangan jwa.
Dapat menumbuhkan kekuatan moral.
Allah memberikan kehidupan sejahtera kepada orang-orang yang
beriman didunia ini.
10. Iman Kepada Malaikat
Faedah beriman kepada para malaikat adalah akidah
menjadi bersih dari noda-noda syirik, karena orang-
orang kafir menganggap para malaikat ini anak-anak
ALLAH. Orang-orang beriman bukan disuruh
menyembah malaikat, tetapi mengimani bahwa
malaikat itu ada dan merupakan makhluk yang suci,
oleh karena itu para malaikat diberi tugas oleh
ALLAH untuk menyampaikan wahyu kepada para
nabi, mencatat segala perbuatan baik dan buruk
serta tugas-tugas lain nya yang diberikan ALLAH.
11. Iman Kepada Kitab-kitab
Beberapa perbedaan prinsipil anatara Al-quran dengan kitab-kitab sebelum nya
dijelaskan Abul A’la Al-Maududi sebagai berikut:
Kitab-kitab yang diturun kan sebelum Al-quran telah kehilangan naskah aslinya.
Manusia telah mencampurkan pendapat nya kedalam kitab-kitab dahulu.
Semua kitab yang terdapat pada umat manusia sekarang n tidak dapat ditetapkan sebagai
benar-benar dinisbatka kepada nabi tertentu , karena tidak adanya sandaran sejarah.
Bahasa-bahasa yang digunakan dalam kitab-kitab terdahulu sudah mati.
Kitab-kitab terdahulu hanya ditunjukkan kepada satu bangsa saja.
Meskipun kitab-kitab terdahulu yang ada ditangan umat manusia sekarang ini
mengandung perkara-perkara kebenaran dan kebajikan da oetunjuk kejaln yang lurus,
tapi tidak menghimpun segala kebajikan, sehingga bila diamalkan akan menghasilkan
pribadi yang tidak utuh.
Oleh karena adanya tindakan manusia terhadap kitab-kitab terdahulu maka banyaklah
perkara-perkara yang tidak sesuai dengan akal dan kenyataan.
12. Iman Kepada Rasul
Semua nabi dan rasul utusan ALLAH merupakan mata lantai sejak nabi pertma
hingga yang terakhir. Oleh karena itu bila mengingkari salah seorang saja dari
padanya, berarti telah memutuskan mata rantai kenabian.
Perbedaan nabi muhammad dengan nabi-nabi terdahulu yaitu:
Nabi-nabi terdahulu diutus kepada umat tertentu dan untuk masa tertentu.
Ajaran rasul-rasul terdahulu telah lenyap semuanya atau tidak terpelihara lagi
keasliannya, sekalipun sebagian masih ada ditangan manusia sekarang.
Ajaran islam dibawa nabi-nabi terdahulu bukanlah ajaran yang lengkap
Kewajiban beriman kepada nabi muhammad ini ada 3 sebab yaitu:
Karena ia rasul yang benar utusan ALLAH
Karena ia membawa petunjuk lengkap
Karena ia nabi terakhir yang diutus untuk seuruh umat manusia didunia
13. Iman Kepada Hari Akhir
Keimanan kepada hari akhir mencakup segala kejadian di hari akhir, yaitu:
Bahwa ALLAH akan menghapuskan alam semesta dan sekalian makhluk
nya yang ada di dalam nya pada suatu hari yang dikenal dengan hai kiamat
Setelah kiamat, ALLAH akan menghidupkan kembali mereka dan
mengumpulkan nya dipadang “mashar”, atau dikenal dengan hari
kebangkitan
Kemudian, segala sesuatu yang di perbuat manusia selama hidup didunia,
amal baik ataupun amal buruk, diadakan didepan pengadilan ALLAH,
tanpa dikurangi atau dilebihkan
ALLAH menimbang setiap amal manusia, yang abaik atau yang buruk.
Orang-orang yang diampuni ALLAH akan masuk surga, sedangkan orang-
orang yang berdosa akan disiksa di neraka.
14. Iman Kepada Qada dan Qadar
Qada dan qadar adalah ketentuan ALLAH bagi manusia
yang menunjukkan kemaha kuasaan ALLAH dalam
menentuka nasib manusia.
ALLAH telah menetapkan ketentuan-ketentuan dan nasib
manusia di alam azali yang disebut sebagai qada, demikian
pula ALLAH berkehendak untuk melaksanakan ketentuan-
ketentuannya yang disebut qadar.
Setiap takdir ALLAH adalah yang terbik bagi manusia.
Tetapi yang terbaik menurut ALLAH, tidak selalu baik
menurut keinginan manusia.