SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Teori Klasik Perdagangan
Internasional
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
PANDANGAN DARI SISI
MERKANTILISME
MENGENAI PERDAGANGAN
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Untuk membuat negara menjadi kaya dan berkuasa
adalah mengekspor lebih dari jumlah impor.
Surplus ekspor biasanya dibayar melalui logam mulia
(emas dan perak).
Semakin banyak emas dan perak di suatu negara
semakin kaya negara tersebut,
Tidak semua negara memiliki surplus ekspor atau surplus
cadangan logam mulia secara terus menerus.
Negara harus mengorbankan negara lain jika tidak
memiliki surplus ekspor ataupun cadangan logam mulia
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Aliran Merkantilisme
Negara Kaya
Ekspor >
Impor
Meningkatnya
cadangan
emas
Peran
pemerintah
Nasionalisme
ekonomi
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Merkantilisme VS Ekonomi Modern
Merkantilisme
Stok logam mulia
Ekonomi Modern
Populasi manusia
Produktifitas
manusia
Sumberdaya alam
yang tersedia
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
KRITIK TERHADAP ALIRAN
MERKANTILISME
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
David Hume
Usaha pemupukan logam mulia melalui ekspor tidak
akan berhasil karena surplus ekspor mengakibatkan
jumlah uang beredar (M) naik.
Dengan pemupukan logam mulia terhadap perorangan
akan mengakibatkan perkembangan kegiatan ekonomi
terhambat, sehingga produksi barang dan jasa tidak
dapat ditingkatkan.
Karena banyaknya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian maka produksi nasional sulit
berkembang.
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Adam Smith
Ukuran kemakmuran suatu negara tidak terletak
pada banyaknya logam mulia yang dimiliki, tetapi
pada banyaknya barang - barang yang diproduksi.
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
PERDAGANGAN
BERDASARKAN
KEUNGGULAN ABSOLUT :
ADAM SMITH
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
“Dalam perdagangan bebas setiap negara dapat
menspesialisasi diri dalam produksi komoditas yang
memiliki keunggulan absolute/ mutlak dan
mengimpor komoditi yang memperoleh kerugian
mutlak.”
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Asumsi Pokok Teori
Keunggulan Mutlak
Faktor produksi yang
digunakan hanya tenaga
kerja
Kualitas barang yang
diproduksi kedua negara
sama
Pertukaran dilakukan
secara barter tanpa uang
Biaya transportasi
diabaikan = 0
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Absolut Advantage
• Jika suatu negara lebih efisien dan memiliki keunggulan
absolut daripada negara lain dalam memproduksi suatu
komoditi
Laissez Faire
• kebijakan yang menyarankan sedikit mungkin intervensi
pemerintah terhadap perekonomian
Labor Theory of Value
• Makin banyak tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan barang, makin tinggi nilai barang tersebut
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Ilustrasi Keuanggulan Absolute
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Produk per satuan tenaga
kerja/hari
Teh Sutra DTDN
Indonesia 12kg 3m 4kg = 1 m
1kg = 1/4 m
India 4kg 8m 1/2kg = 1m
1kg = 2m
Berdasarkan ilustrasi diatas diketahui bahwa tenaga kerja
Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam produksi teh
(12kg), sedangkan India memiliki keunggulan absolut
dalam produksi sutra (8kg).
Keterangan: DTDN= Dasar Tukar Dalam Negeri
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Indonesia India
1kg teh dinilai sama dengan ¼ m sutra 1kg teh dinilai sama dengan 2m sutra
1m sutra dinilai dama sengan 4 kg teh 1m sutra dinilai sama dengan ½ kg teh
Artinya:
Harga 1kg teh di Indonesia lebih murah (hanya ¼ kg
sutra) dibandingkan dengan di Cina yang lebih mahal
(yaitu 2m sutra).
Sebaliknya, harga 1m sutra di Cina lebih murah (hanya
½ kg teh) dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih
mahal (yaitu 4kg teh).
Kesimpulan perbandingan DTDN antara Indonesia
dan China
• Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam
produksi teh sehingga akan melakukan spesialisasi
produksi dan ekspor teh ke Cina. Sebaliknya,
Indonesia akan mengimpor sutra dari Cina.
• Cina memiliki keunggulan absolut dalam produksi
sutra sehingga akan melakukan spesialisasi produksi
dan ekspor sutra ke Indonesia. Sebaliknya, China
akan mengimpor teh dari Indonesia.
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Manfaat Gain from Trade
• Dengan spesialisasi dan mengekspor 1kg teh ke India, Indonesia
akan mendapat 2 m sutra, sedangkan di dalam negeri hanya
dinilai atau dapat ditukar dengan ¼ m sutra.
• Dengan demikian melalui spesialisasi produksi dan perdagangan
Internasional Indonesia akan mendapat keuntungan (gain from
trade) sebesar 2 m – ¼ m = 1 ¾ m sutra.
• Sebaliknya, dengan spesialisasi dan mengekspor 1 m sutra ke
Indonesia, India akan mendapat 4 kg teh, sedangkan di dalam
negeri hanya dinilai atau dapat ditukar dengan ½ kg teh.
• Dengan demikian melalui spesialisasi produksi dan perdagangan
internasional, India akan mendapat keuntungan (gain from trade)
sebesar 4kg-1/2 kg = 3 ½ kg teh. Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
KELEMAHAN TEORI
ADAM SMITH
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Perdagangan internasional akan terjadi dan
menguntungkan kedua negara bila masing-masing
negara memiliki keunggulan absolut yang berbeda.
Dengan demikian, bila hanya satu negara yang
memiliki keunggulan absolut untuk kedua jenis produk
(teh dan sutra), maka tidak akan terjadi perdagangan
internasional yang menguntungkan.
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Kemanfaatan Relatif
(Comparatif Advantage :
J.S Mill)
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Suatu negara akan menghasilkan dan kemudian
mengekspor barang yang memiliki comparative
advantage terbesar dan mengimpor barang
yang memiliki comparative disadvantage
Nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya
tenaga kerja yang dicurahkan untuk
memproduksi barang tersebut.
Makin banyak tenaga yang dicurahkan makin
untuk memproduksi suatu barang, makin mahal
barang tersebut.
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Ilustrasi comparatif advantage :
J.S Mill
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Produksi 10 Orang dalam 1 Minggu
Amerika Inggris
Gandum 6 2
Pakaian 10 6
• Menurut teori ini perdagangan antara Amerika dengan
Inggris tidak akan timbul karena absolute advantage untuk
produksi gandum dan pakaian ada pada Amerika semua.
• Besarnya comparative advantage untuk Amerika , dalam
produksi gandum 6 kg dibanding 2 kg dari Inggris atau = 3 : 1.
• Dalam produksi pakaian 10 pcs dibanding 6 pcs dari Inggris
atau 5 : 3. Disini Amerika memiliki comparative advantage
pada produksi gandum yakni 3 : 1 lebih besar dari 5 : 3.Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
• Untuk Inggris, dalam produksi gandum 2 kg dibanding 6 kg dari Amerika atau
1/3 : 1. Dalam produksi pakaian 6 pcs dari Amerika Serikat atau = 3/5: 1.
Comparative advantage ada pada produksi pakaian yakni 3/5 : 1 lebih besar dari
1/3 : 1.
• Perdagangan akan timbul antara Amerika dengan Inggris, dengan spesialisasi
gandum untuk Amerika dan menukarkan sebagian gandumnya dengan pakaian
dari Inggris. Dasar nilai pertukaran (term of Trade ) ditentukan dengan batas –
batas nilai tukar masing – masing barang didalam negeri.
• Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan
berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal
ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage.
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Biaya Relatif
(Comparative Cost ;
David Ricardo)
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Asumsi Pokok David Ricardo
Hanya terdapat dua negara dan dua komoditi
Terdapat perdagangan bebas
Adanya mobilitas tenaga kerja sempurna, biaya produksi konstan
Tidak ada biaya transportasi
Teknologi tetap
Menggunakan terapan teori nilai tenaga kerja
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Faktor – Faktor Pendorong Spesialisasi
Tidak adanya sumber – sumber alam yang berarti
Adanya keuntungan komparatif yang tinggi dalam suatu
produk
Adanya industry pertanian yang bersangkutan
memungkinkan pembagian kerja
Adanya transportasi dan komunikasi yang cukup baik dengan
daerah – daerah lain
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Faktor – Faktor Penyebab Diversifikasi
Adanya prospek jangka panjang yang kurang
menentu dari satu hasil utama
Tersedianya sumber – sumber alam lain
yang mempunyai prospek yang baik
Adanya biaya transport yang tinggi
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Nilai/value suatu barang tergantung dari
banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan
untuk memproduksi barang tersebut.
Perdagangan antar negara akan timbul apabila
masing – masing negara memiliki comparatif
cost yang terkecil
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Ilustrasi Comparatif Cost :
David Ricardo
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Banyaknya Hari yang dibutuhkan untuk
memproduksi
Anggur Pakaian
Portugis 3 Hari 4 Hari
Inggris 6 Hari 5 Hari
Comparative Advantage VS
Compaative Cost
Comparative advantage,
untuk sejumlah tertentu
tenaga kerja di masing –
masing negara
outputnya berbeda
Comparative cost, untuk
sejumlah output tertentu,
waktu yang dibutuhkan
berbeda antara satu negara
dengan negara lain
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Contoh 1
Di Negara A untuk menghasilkan barang X dan Y masing –
masing diperlukan 100 orang dan 120 orang. Di negara B
memproduksi barang X dan Y seperti dihasilkan oleh
negara A memerlukan jumlah tenaga kerja sebesar 90
orang dan 80 orang. Apakah bisa kedua negara tersebut
melakukan perdagangan internasional?
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Jawab:
• Negara A lebih produktif dalam menghasilkan barang X, dan negara B lebih
produktif dalam menghasilkan barang Y
• Di negara A harga barang x lebih murah dari pada memproduksi barang y
karena memproduksi barang x hanya memerlukan 100 tenaga kerja
sedangkan untuk menghasilkan barang y memerlukan 120 orang.
• Di negara B harga barang y lebih murah dari pada memperoduksi barang x
karena memproduksi barang y hanya memerlukan 80 tenaga kerja
sedangkan untuk menghasilkan barang x memerlukan 90 orang.
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Perbandingan Harga Barang x dan y
Negara A
• x : y = 100 : 200
• 120x = 100 y
• x =
100
120
y =
5
6
y =
0,83y
Negara B
• x : y = 90 : 80
• 80x = 90 y
• x =
9
8
y = 1,125y
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Keuntungan/ keunggulan Absolute
Negara A jika mengekspor barang x
9
8
𝑦 −
5
6
𝑦 =
54
48
𝑦 −
40
48
𝑦 =
14
48
𝑦 = 0,2916 𝑦
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Perbandingan Harga Barang y dan x
Negara B
• y : x = 80 : 90
•90y = 80 x
•y =
8
9
x = 0,88x
Negara A
•y : x = 120 : 80
•100y = 120 x
•y =
120
100
x =
6
5
x
= 1,2x
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Keuntunngan/ keunggulan Absolute
Negara B jika mengekspor barang y
6
5
𝑥 −
8
9
𝑥 =
54
45
𝑥 −
40
45
𝑥 =
14
45
𝑥 = 0,311 𝑥
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Soal : Negara Barang X Barang Y
Negara A 80 Labour 100 Labour
Negara B 70 Labour 60 Labour
Negara Barang X Barang Y
Negara A 73 Labour 103 Labour
Negara B 63 Labour 53 Labour
Negara Barang X Barang Y
Negara A 31 Labour 41 Labour
Negara B 21 Labour 11 Labour
Negara Barang X Barang Y
Negara A 67 Labour 87 Labour
Negara B 57 Labour 47 Labour
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Contoh
Di negara A menghasilkan barang X dan barang Y
perbandingan tenaga kerjanya adalah 6 labour dan 7 labour,
sedangkan di negara B perbandingan tenaga kerja untuk
menghasilkan barang – barang X dan Y adalah 5 labour
dengan 9 labour. Bagaimana cara kedua negara melakukan
perdagangan dan berapa keuntungan yang dapat diporelah
oleh masing – masing negara?
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
A. Di dalam negara A nilai perbandingan y =
7
6
x , sedangkan di negara B,
nilai Y adalah lebih besar yaitu y =
9
5
x,
9
5
𝑥 >
7
6
𝑥 , sehingga negara A
lebih beruntung menghasilkan barang Y dan mengekspornya ke negara B
B. Di dalam negara A nilai perbandingan x =
6
7
y , sedangkan di negara B, nilai
x adalah lebih besar yaitu y =
5
9
x,
6
7
𝑥 >
5
9
𝑥 , sehingga negara B lebih
beruntung menghasilkan barang X dan mengekspornya ke negara A
Negara A
• x : y = 6 : 7
• 6y = 7x
• y =
7
6
x = 1,67x
• x =
6
7
y = 0,857y
Negara B
• x : y = 5 : 9
• 5x = 9y
• y =
9
5
x = 1,8x
• x =
5
9
y = 0,55y
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik
Soal• Di negara A menghasilkan barang X dan barang Y perbandingan tenaga
kerjanya adalah 11 labour dan 13 labour, sedangkan di negara B
perbandingan tenaga kerja untuk menghasilkan barang – barang X dan Y
adalah 12 labour dengan 17 labour. Bagaimana cara kedua negara
melakukan perdagangan dan berapa keuntungan yang dapat diporelah oleh
masing – masing negara?
• Di negara A menghasilkan barang X dan barang Y perbandingan tenaga
kerjanya adalah 26 labour dan 27 labour, sedangkan di negara B
perbandingan tenaga kerja untuk menghasilkan barang – barang X dan Y
adalah 25 labour dengan 29 labour. Bagaimana cara kedua negara
melakukan perdagangan dan berapa keuntungan yang dapat diporelah oleh
masing – masing negara?
Pusat Pengkajian
Ekonomi dan
Kebijakan Publik

More Related Content

What's hot

teori perdagangan internasional
 teori  perdagangan  internasional teori  perdagangan  internasional
teori perdagangan internasionalOpissen Yudisyus
 
Ekonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan InternasionalEkonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan InternasionalEsterina Danar Puja
 
1 teori perdagangan internasional
1   teori perdagangan internasional1   teori perdagangan internasional
1 teori perdagangan internasionalBadrotuz Zahro
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginalhadiqzuhri
 
Ppt. ventaja absoluta y comparativa
Ppt. ventaja absoluta y comparativaPpt. ventaja absoluta y comparativa
Ppt. ventaja absoluta y comparativaaprendizajefacti
 
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro vinonasurya1
 
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional Kartika Loebiz
 
perdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptperdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptputri indriati
 
Bab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksiBab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksiTossan Ihsan
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Yoyo Sudaryo
 
Diskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoliDiskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoliDavy Hendri
 
Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionalTeori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionallaila sekar
 
8 perekonomian internasional kebijakan tarif
8 perekonomian internasional kebijakan tarif8 perekonomian internasional kebijakan tarif
8 perekonomian internasional kebijakan tarifJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

teori perdagangan internasional
 teori  perdagangan  internasional teori  perdagangan  internasional
teori perdagangan internasional
 
Pasar Input
Pasar InputPasar Input
Pasar Input
 
Ekonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan InternasionalEkonomi: Perdagangan Internasional
Ekonomi: Perdagangan Internasional
 
1 teori perdagangan internasional
1   teori perdagangan internasional1   teori perdagangan internasional
1 teori perdagangan internasional
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginal
 
Ppt. ventaja absoluta y comparativa
Ppt. ventaja absoluta y comparativaPpt. ventaja absoluta y comparativa
Ppt. ventaja absoluta y comparativa
 
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro
Kumpulan Soal Jawab Teori Ekonomi Mikro
 
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
 
Teori perdagangan
Teori perdaganganTeori perdagangan
Teori perdagangan
 
perdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptperdagangan internasional ppt
perdagangan internasional ppt
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Bab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksiBab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksi
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
 
Diskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoliDiskriminasi harga monopoli
Diskriminasi harga monopoli
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionalTeori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasional
 
8 perekonomian internasional kebijakan tarif
8 perekonomian internasional kebijakan tarif8 perekonomian internasional kebijakan tarif
8 perekonomian internasional kebijakan tarif
 
Slide 9 (pe)
Slide 9 (pe)Slide 9 (pe)
Slide 9 (pe)
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
 

Similar to TEORI KLASIK

Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1Nani_Suhartini
 
TUGAS Perdagangan Internasional
TUGAS Perdagangan InternasionalTUGAS Perdagangan Internasional
TUGAS Perdagangan Internasionalheckaathaya
 
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]muhaiminmuhaimin14
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14intanratnasari6
 
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP 1.3,
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP  1.3,Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP  1.3,
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP 1.3,MahendraConan
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Paarief Udin
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Paarief Udin
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7meri yulina
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7meri yulina
 
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxPERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxNurrahmiRahim
 
09. Perdagangan Internasional.pptx
09. Perdagangan Internasional.pptx09. Perdagangan Internasional.pptx
09. Perdagangan Internasional.pptxAndikaYoanantaPattis
 
Eko internasional
Eko internasionalEko internasional
Eko internasionalNur Azizah
 

Similar to TEORI KLASIK (20)

Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
Perdagangan internasional tahap 1 Nani Al-Azhar1
 
Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionalTeori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasional
 
TUGAS Perdagangan Internasional
TUGAS Perdagangan InternasionalTUGAS Perdagangan Internasional
TUGAS Perdagangan Internasional
 
ekonomi
ekonomiekonomi
ekonomi
 
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP 1.3,
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP  1.3,Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP  1.3,
Ekonomi international uniba linda handayani /6K-MKP 1.3,
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
 
Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2Indah r.a xii ips 2
Indah r.a xii ips 2
 
Makalah seminar msdm
Makalah seminar msdmMakalah seminar msdm
Makalah seminar msdm
 
Makalah ii
Makalah iiMakalah ii
Makalah ii
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
 
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptxPERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
PERTEMUAN 10-11 PERDAGANGAN INTERNASIONA.pptx
 
Makalah perdagangan internasional
Makalah    perdagangan internasionalMakalah    perdagangan internasional
Makalah perdagangan internasional
 
Modul 3 KB 3
Modul 3 KB 3Modul 3 KB 3
Modul 3 KB 3
 
09. Perdagangan Internasional.pptx
09. Perdagangan Internasional.pptx09. Perdagangan Internasional.pptx
09. Perdagangan Internasional.pptx
 
Eko internasional
Eko internasionalEko internasional
Eko internasional
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 

Recently uploaded (20)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 

TEORI KLASIK

  • 1. Teori Klasik Perdagangan Internasional Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 2. PANDANGAN DARI SISI MERKANTILISME MENGENAI PERDAGANGAN Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 3. Untuk membuat negara menjadi kaya dan berkuasa adalah mengekspor lebih dari jumlah impor. Surplus ekspor biasanya dibayar melalui logam mulia (emas dan perak). Semakin banyak emas dan perak di suatu negara semakin kaya negara tersebut, Tidak semua negara memiliki surplus ekspor atau surplus cadangan logam mulia secara terus menerus. Negara harus mengorbankan negara lain jika tidak memiliki surplus ekspor ataupun cadangan logam mulia Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 4. Aliran Merkantilisme Negara Kaya Ekspor > Impor Meningkatnya cadangan emas Peran pemerintah Nasionalisme ekonomi Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 5. Merkantilisme VS Ekonomi Modern Merkantilisme Stok logam mulia Ekonomi Modern Populasi manusia Produktifitas manusia Sumberdaya alam yang tersedia Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 6. KRITIK TERHADAP ALIRAN MERKANTILISME Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 7. David Hume Usaha pemupukan logam mulia melalui ekspor tidak akan berhasil karena surplus ekspor mengakibatkan jumlah uang beredar (M) naik. Dengan pemupukan logam mulia terhadap perorangan akan mengakibatkan perkembangan kegiatan ekonomi terhambat, sehingga produksi barang dan jasa tidak dapat ditingkatkan. Karena banyaknya campur tangan pemerintah dalam perekonomian maka produksi nasional sulit berkembang. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 8. Adam Smith Ukuran kemakmuran suatu negara tidak terletak pada banyaknya logam mulia yang dimiliki, tetapi pada banyaknya barang - barang yang diproduksi. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 9. PERDAGANGAN BERDASARKAN KEUNGGULAN ABSOLUT : ADAM SMITH Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 10. “Dalam perdagangan bebas setiap negara dapat menspesialisasi diri dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan absolute/ mutlak dan mengimpor komoditi yang memperoleh kerugian mutlak.” Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 11. Asumsi Pokok Teori Keunggulan Mutlak Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama Pertukaran dilakukan secara barter tanpa uang Biaya transportasi diabaikan = 0 Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 12. Absolut Advantage • Jika suatu negara lebih efisien dan memiliki keunggulan absolut daripada negara lain dalam memproduksi suatu komoditi Laissez Faire • kebijakan yang menyarankan sedikit mungkin intervensi pemerintah terhadap perekonomian Labor Theory of Value • Makin banyak tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan barang, makin tinggi nilai barang tersebut Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 13. Ilustrasi Keuanggulan Absolute Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik Produk per satuan tenaga kerja/hari Teh Sutra DTDN Indonesia 12kg 3m 4kg = 1 m 1kg = 1/4 m India 4kg 8m 1/2kg = 1m 1kg = 2m Berdasarkan ilustrasi diatas diketahui bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam produksi teh (12kg), sedangkan India memiliki keunggulan absolut dalam produksi sutra (8kg). Keterangan: DTDN= Dasar Tukar Dalam Negeri
  • 14. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia India 1kg teh dinilai sama dengan ¼ m sutra 1kg teh dinilai sama dengan 2m sutra 1m sutra dinilai dama sengan 4 kg teh 1m sutra dinilai sama dengan ½ kg teh Artinya: Harga 1kg teh di Indonesia lebih murah (hanya ¼ kg sutra) dibandingkan dengan di Cina yang lebih mahal (yaitu 2m sutra). Sebaliknya, harga 1m sutra di Cina lebih murah (hanya ½ kg teh) dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih mahal (yaitu 4kg teh).
  • 15. Kesimpulan perbandingan DTDN antara Indonesia dan China • Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam produksi teh sehingga akan melakukan spesialisasi produksi dan ekspor teh ke Cina. Sebaliknya, Indonesia akan mengimpor sutra dari Cina. • Cina memiliki keunggulan absolut dalam produksi sutra sehingga akan melakukan spesialisasi produksi dan ekspor sutra ke Indonesia. Sebaliknya, China akan mengimpor teh dari Indonesia. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 16. Manfaat Gain from Trade • Dengan spesialisasi dan mengekspor 1kg teh ke India, Indonesia akan mendapat 2 m sutra, sedangkan di dalam negeri hanya dinilai atau dapat ditukar dengan ¼ m sutra. • Dengan demikian melalui spesialisasi produksi dan perdagangan Internasional Indonesia akan mendapat keuntungan (gain from trade) sebesar 2 m – ¼ m = 1 ¾ m sutra. • Sebaliknya, dengan spesialisasi dan mengekspor 1 m sutra ke Indonesia, India akan mendapat 4 kg teh, sedangkan di dalam negeri hanya dinilai atau dapat ditukar dengan ½ kg teh. • Dengan demikian melalui spesialisasi produksi dan perdagangan internasional, India akan mendapat keuntungan (gain from trade) sebesar 4kg-1/2 kg = 3 ½ kg teh. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 17. KELEMAHAN TEORI ADAM SMITH Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 18. Perdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan kedua negara bila masing-masing negara memiliki keunggulan absolut yang berbeda. Dengan demikian, bila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut untuk kedua jenis produk (teh dan sutra), maka tidak akan terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 19. Kemanfaatan Relatif (Comparatif Advantage : J.S Mill) Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 20. Suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage Nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin banyak tenaga yang dicurahkan makin untuk memproduksi suatu barang, makin mahal barang tersebut. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 21. Ilustrasi comparatif advantage : J.S Mill Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik Produksi 10 Orang dalam 1 Minggu Amerika Inggris Gandum 6 2 Pakaian 10 6
  • 22. • Menurut teori ini perdagangan antara Amerika dengan Inggris tidak akan timbul karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada Amerika semua. • Besarnya comparative advantage untuk Amerika , dalam produksi gandum 6 kg dibanding 2 kg dari Inggris atau = 3 : 1. • Dalam produksi pakaian 10 pcs dibanding 6 pcs dari Inggris atau 5 : 3. Disini Amerika memiliki comparative advantage pada produksi gandum yakni 3 : 1 lebih besar dari 5 : 3.Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 23. • Untuk Inggris, dalam produksi gandum 2 kg dibanding 6 kg dari Amerika atau 1/3 : 1. Dalam produksi pakaian 6 pcs dari Amerika Serikat atau = 3/5: 1. Comparative advantage ada pada produksi pakaian yakni 3/5 : 1 lebih besar dari 1/3 : 1. • Perdagangan akan timbul antara Amerika dengan Inggris, dengan spesialisasi gandum untuk Amerika dan menukarkan sebagian gandumnya dengan pakaian dari Inggris. Dasar nilai pertukaran (term of Trade ) ditentukan dengan batas – batas nilai tukar masing – masing barang didalam negeri. • Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 24. Biaya Relatif (Comparative Cost ; David Ricardo) Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 25. Asumsi Pokok David Ricardo Hanya terdapat dua negara dan dua komoditi Terdapat perdagangan bebas Adanya mobilitas tenaga kerja sempurna, biaya produksi konstan Tidak ada biaya transportasi Teknologi tetap Menggunakan terapan teori nilai tenaga kerja Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 26. Faktor – Faktor Pendorong Spesialisasi Tidak adanya sumber – sumber alam yang berarti Adanya keuntungan komparatif yang tinggi dalam suatu produk Adanya industry pertanian yang bersangkutan memungkinkan pembagian kerja Adanya transportasi dan komunikasi yang cukup baik dengan daerah – daerah lain Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 27. Faktor – Faktor Penyebab Diversifikasi Adanya prospek jangka panjang yang kurang menentu dari satu hasil utama Tersedianya sumber – sumber alam lain yang mempunyai prospek yang baik Adanya biaya transport yang tinggi Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 28. Nilai/value suatu barang tergantung dari banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Perdagangan antar negara akan timbul apabila masing – masing negara memiliki comparatif cost yang terkecil Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 29. Ilustrasi Comparatif Cost : David Ricardo Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik Banyaknya Hari yang dibutuhkan untuk memproduksi Anggur Pakaian Portugis 3 Hari 4 Hari Inggris 6 Hari 5 Hari
  • 30. Comparative Advantage VS Compaative Cost Comparative advantage, untuk sejumlah tertentu tenaga kerja di masing – masing negara outputnya berbeda Comparative cost, untuk sejumlah output tertentu, waktu yang dibutuhkan berbeda antara satu negara dengan negara lain Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 31. Contoh 1 Di Negara A untuk menghasilkan barang X dan Y masing – masing diperlukan 100 orang dan 120 orang. Di negara B memproduksi barang X dan Y seperti dihasilkan oleh negara A memerlukan jumlah tenaga kerja sebesar 90 orang dan 80 orang. Apakah bisa kedua negara tersebut melakukan perdagangan internasional? Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 32. Jawab: • Negara A lebih produktif dalam menghasilkan barang X, dan negara B lebih produktif dalam menghasilkan barang Y • Di negara A harga barang x lebih murah dari pada memproduksi barang y karena memproduksi barang x hanya memerlukan 100 tenaga kerja sedangkan untuk menghasilkan barang y memerlukan 120 orang. • Di negara B harga barang y lebih murah dari pada memperoduksi barang x karena memproduksi barang y hanya memerlukan 80 tenaga kerja sedangkan untuk menghasilkan barang x memerlukan 90 orang. Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 33. Perbandingan Harga Barang x dan y Negara A • x : y = 100 : 200 • 120x = 100 y • x = 100 120 y = 5 6 y = 0,83y Negara B • x : y = 90 : 80 • 80x = 90 y • x = 9 8 y = 1,125y Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 34. Keuntungan/ keunggulan Absolute Negara A jika mengekspor barang x 9 8 𝑦 − 5 6 𝑦 = 54 48 𝑦 − 40 48 𝑦 = 14 48 𝑦 = 0,2916 𝑦 Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 35. Perbandingan Harga Barang y dan x Negara B • y : x = 80 : 90 •90y = 80 x •y = 8 9 x = 0,88x Negara A •y : x = 120 : 80 •100y = 120 x •y = 120 100 x = 6 5 x = 1,2x Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 36. Keuntunngan/ keunggulan Absolute Negara B jika mengekspor barang y 6 5 𝑥 − 8 9 𝑥 = 54 45 𝑥 − 40 45 𝑥 = 14 45 𝑥 = 0,311 𝑥 Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 37. Soal : Negara Barang X Barang Y Negara A 80 Labour 100 Labour Negara B 70 Labour 60 Labour Negara Barang X Barang Y Negara A 73 Labour 103 Labour Negara B 63 Labour 53 Labour Negara Barang X Barang Y Negara A 31 Labour 41 Labour Negara B 21 Labour 11 Labour Negara Barang X Barang Y Negara A 67 Labour 87 Labour Negara B 57 Labour 47 Labour Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 38. Contoh Di negara A menghasilkan barang X dan barang Y perbandingan tenaga kerjanya adalah 6 labour dan 7 labour, sedangkan di negara B perbandingan tenaga kerja untuk menghasilkan barang – barang X dan Y adalah 5 labour dengan 9 labour. Bagaimana cara kedua negara melakukan perdagangan dan berapa keuntungan yang dapat diporelah oleh masing – masing negara? Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 39. A. Di dalam negara A nilai perbandingan y = 7 6 x , sedangkan di negara B, nilai Y adalah lebih besar yaitu y = 9 5 x, 9 5 𝑥 > 7 6 𝑥 , sehingga negara A lebih beruntung menghasilkan barang Y dan mengekspornya ke negara B B. Di dalam negara A nilai perbandingan x = 6 7 y , sedangkan di negara B, nilai x adalah lebih besar yaitu y = 5 9 x, 6 7 𝑥 > 5 9 𝑥 , sehingga negara B lebih beruntung menghasilkan barang X dan mengekspornya ke negara A Negara A • x : y = 6 : 7 • 6y = 7x • y = 7 6 x = 1,67x • x = 6 7 y = 0,857y Negara B • x : y = 5 : 9 • 5x = 9y • y = 9 5 x = 1,8x • x = 5 9 y = 0,55y Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik
  • 40. Soal• Di negara A menghasilkan barang X dan barang Y perbandingan tenaga kerjanya adalah 11 labour dan 13 labour, sedangkan di negara B perbandingan tenaga kerja untuk menghasilkan barang – barang X dan Y adalah 12 labour dengan 17 labour. Bagaimana cara kedua negara melakukan perdagangan dan berapa keuntungan yang dapat diporelah oleh masing – masing negara? • Di negara A menghasilkan barang X dan barang Y perbandingan tenaga kerjanya adalah 26 labour dan 27 labour, sedangkan di negara B perbandingan tenaga kerja untuk menghasilkan barang – barang X dan Y adalah 25 labour dengan 29 labour. Bagaimana cara kedua negara melakukan perdagangan dan berapa keuntungan yang dapat diporelah oleh masing – masing negara? Pusat Pengkajian Ekonomi dan Kebijakan Publik