SlideShare a Scribd company logo
1 of 116
haniupn@yahoo.com
.
haniupn@yahoo.com
Setelah mendapat kuliah
Aspek Hukum Dalam
Bisnis, mahasiswa
mengenal hukum secara
umum dan meningkat
kemampuan dalam
bidang ekonominya
karena ditunjang
pengetahuan ekonomi
dipandang dari sudut
hukum bisnis
ti
MATERI POKOK BAHASAN
1. Pendahuluan
2. Subyek dan Obyek Hukum
3. Hukum Perjanjian
4. Hukum Benda
5. Lembaga Pembiayaan
6. Pasar Modal
7. Hak atas Kekayaan Milik
Intelektual
8. Perlindungan Konsumen
9. Kepailitan
10.Hukum Asuransi
11.Penyelesaian Sengketa
Bisnis
haniupn@yahoo.com
MANUSIA ---- KEPENTINGAN ---- MANUSIA
KONFLIK
KAEDAH/NILAI
haniupn@yahoo.com
Kaedah
kepercayaan
Kaedah
Kesusilaan
Kaedah
Sopan
santun
Kaedah
Hukum
Tujuan Umat Manuasia;
Penyempurnaan manusia;
Jangan sampai manusia
jahat
Perbuatan yang konkrit;
ketertiban masyarakat;
Jangan sampai ada korban
Isi Ditujukan kepada sikap
batin
Ditujukan kepada sikap lahir
Asal Usul Dari Tuhan Diri sendiri Kekuasaan luar yang
memaksa
Sanksi Dari Tuhan Dari diri
sendiri
Dari
masyarakat
secara tdk
resmi
Dari
masyarakat
secara resmi
Daya Kerja Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
dan memberi
hak
haniupn@yahoo.com
APAKAH HUKUM ITU
 ILMU PENGETAHUAN
 KAIDAH
 NILAI-NILAI
 KEPUTUSAN PENGUASA
 KEBIASAAN
 PETUGAS
 DISIPLIN
haniupn@yahoo.com
TUJUAN HUKUM
Menciptakan tatanan
masyarakat yang
tertib, menciptakan
ketertiban dan
keseimbangan
dengan harapan
terlindungi
kepentingan manusia.
haniupn@yahoo.com
Hukum (berdasarkan isinya) diklasifikasi menjadi:
1. Hukum Publik
2. Hukum Private
Hukum Publik: Mengatur hubungan antara negara dengan
alat-alat negara atau antara negara dengan warga
negaranya.
Hukum Private (Perdata): Mengatur hubungan antara
orang yang satu dengan orang yang lainnya, dengan
menitikberatkan pada kepentingan perorangan atau
pribadi.
haniupn@yahoo.com
SUMBER HUKUM
1. UNDANG-UNDANG
2. PERATURAN LAIN
3. KEBIASAAN
4. YURISPRUDENSI
5. PERJANJIAN
6. DOKTRIN
haniupn@yahoo.com
Subyek Hukum:
Segala sesuatu yang dapat memperoleh,
mempunyai atau menyandang hak dan
kewajiban dari hukum
Subyek hukum terdiri dari:
 Manusia
 Badan Hukum
haniupn@yahoo.com
Kecakapan manusia dapat dilihat dari:
(Pasal 1330 KUHPer)
1. Dewasa
2. Tidak dibawah pengampuan
Badan Hukum dibedakan menjadi:
1. Badan hukum Publik (Pemerintah,
BUMN/D, dll)
2. Badan hukum Private (PT, Koperasi,
yayasan, dll)
haniupn@yahoo.com
PERUSAHAAN
Setiap bentuk badan usaha
yang menjalankan setiap
usaha yang bersifat tetap dan
terus menerus didirikan,
bekerja, serta berkedudukan
dalam wilayah negara
Indonesia dengan tujuan
memperoleh
keuntungan/laba.
(UUno. 3/1982 ttg Wajib Daftar
Perusahaan)
haniupn@yahoo.com
PERSEKUTAN PERDATA
Persekutuan yang dibentuk atas suatu
perjanjian, dimana dua orang atau lebih
mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan
dengan maksud untuk membagi
keuntungan.
Unsur Persekutuan Perdata:
1. Adanya inbreng (uang, barang atau
tenaga/pikiran)
2. Adanya pembagian keuntungan
haniupn@yahoo.com
PERSEKUTUAN FIRMA
Persekutuan perdata dengan
menggunakan nama bersama.
Hal penting dari Firma:
1. Menjalankan usaha bersama
2. Menggunakan nama bersama
3. Tanggung jawab sekutu pribadi untuk
keseluruhan
haniupn@yahoo.com
Persekutuan Komanditer
(Comanditaire Venootschaaf= CV)
Firma yang mempunyai satu atau beberapa
orang sekutu komanditer.
CV mempunyai 2 sekutu:
1. Sekutu Komplementer (aktif)
2. Sekutu Komanditer (pasif)
Perbedaan CV dan Firma:
1. Syarat pembentukan dan pendirian
2. Jumlah sekutu
3. Tanggung jawab sekutu
4. Kepailitan
haniupn@yahoo.com
PERSEROAN TERBATAS
UU No. 40/2007
Badan hukum yang
merupakan persekutuan
modal, didirikan
berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan
usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam
Undang-undang ini serta
peraturan
pelaksanaannya
haniupn@yahoo.com
STATUS BADAN HUKUM DAN
TANGGUNG JAWAB
 Perseroan memperoleh status badan
hukum pada tanggal diterbitkannya
Keputusan Menteri
 Pemegang saham tidak
bertanggungjawab secara pribadi atas
perikatan yang dibuat atas nama
perseroan dan tidak bertanggungjawab
atas kerugian perseroan melebihi saham
yang dimiliki
haniupn@yahoo.com
Perbuatan Hukum Perseroan Setelah
Didirikan tetapi Sebelum Memperoleh Status
Badan Hukum
1. Perbuatan hukum hanya boleh dilakukan oleh
semua anggota Direksi bersama-sama semua
pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris
Perseroan dan mereka semua bertanggung jawab
secara tanggung renteng atas perbuatan hukum
tersebut.
2. Dalam hal perbuatan hukum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendiri atas
nama Perseroan yang belum memperoleh status
badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi
tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan
tidak mengikat Perseroan.
haniupn@yahoo.com
3. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), karena hukum menjadi tanggung
jawab Perseroan setelah Perseroan menjadi
badan hukum.
4. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) hanya mengikat dan menjadi tanggung
jawab Perseroan setelah perbuatan hukum
tersebut disetujui oleh semua pemegang saham
dalam RUPS yang dihadiri oleh semua
pemegang saham Perseroan.
5. RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
adalah RUPS pertama yang harus
diselenggarakan paling lambat 60 (enam puluh)
hari setelah Perseroan memperoleh status
badan hukum
haniupn@yahoo.com
Modal dan Saham
1. Modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal
saham.
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
menutup kemungkinan peraturan perundang-undangan
di bidang pasar modal mengatur modal Perseroan
terdiri atas saham tanpa nilai nominal.(Pasal 31)
3. Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
4. Undang-undang yang mengatur kegiatan usaha
tertentu dapat menentukan jumlah minimum modal
Perseroan yang lebih besar daripada ketentuan modal
dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
5. Perubahan besarnya modal dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat 1, ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
haniupn@yahoo.com
1. Paling sedikit 25% dari modal dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 harus ditempatkan dan
disetor penuh.
2. Modal ditempatkan dan disetor penuh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan
dengan bukti penyetoran yang sah.
3. Pengeluaran saham lebih lanjut yang dilakukan
setiap kali untuk menambah modal yang
ditempatkan harus disetor penuh.
Modal dan Saham
haniupn@yahoo.com
Penggabungan & Peleburan
1. Penggabungan dan peleburan
mengakibatkan Perseroan
yang menggabungkan atau
meleburkan diri berakhir
karena hukum.
2. Berakhirnya Perseroan
sebagaimana dimaksud pd
ayat (1) terjadi tanpa
dilakukan likuidasi terlebih
dahulu.
haniupn@yahoo.com
Pengambilalihan
1. Pengambilalihan dilakukan dengan cara
pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan
dan/atau akan dikeluarkan oleh Perseroan melalui
Direksi Perseroan atau langsung dari pemegang
saham.
2. Pengambilalihan dapat dilakukan oleh badan
hukum atau orang perseorangan.
3. Pengambilalihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah pengambilalihan saham yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap
Perseroan tersebut.
4. Pengambilalihan yang dilakukan oleh badan hukum
berbentuk Perseroan, Direksi sebelum melakukan
perbuatan hukum pengambilalihan harus
berdasarkan keputusan RUPS yang memenuhi
kuorum kehadiran dan ketentuan tentang
persyaratan pengambilan keputusan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam pasal 89.
haniupn@yahoo.com
Pemisahan
1. Pemisahan dapat dilakukan dengan cara:
1. Pemisahan murni, atau
2. Pemisahan tidak murni (spin-off)
2. Pemisahan murni sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva
Perseroan beralih karena hukum kepada 2 (dua)
Perseroan lain atau lebih yang menerima peralihan dan
Perseroan yang melakukan pemisahan usaha tersebut
berakhir karena hukum
3. Pemisahan tidak murni sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b mengakibatkan sebagian aktiva dan
pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 1 (satu)
Perseroan lain atau lebih yang menerima peralihan, dan
Perseroan yang melakukan Pemisahan tersebut tetap
ada.
haniupn@yahoo.com
Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, dan Pemisahan
1. Perbuatan hukum Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, atau Pemisahan wajib memperhatikan
kepentingan:
a. Perseroan, Pemegang saham minoritas, karyawan Perseroan
b. Kreditor dan mitra usaha lainnya dari Perseroan; dan
c. Masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha
2. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan
RUPS mengenai Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, atau Pemisahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hanya boleh menggunakan haknya
sebagaimana dimaksud dalam pasal 62
3. Pelaksanaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tidak menghentikan proses pelaksanaan Penggabungan,
Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan.
haniupn@yahoo.com
YAYASAN
PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM
(UU NO. 16/2001)
1. Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan
2. Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan
3. Tujuan bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan
4. Yayasan tidak memiliki anggota
haniupn@yahoo.com
ORGAN YAYASAN
 PEMBINA
 PENGURUS
 PENGAWAS
haniupn@yahoo.com
PEMBINA
 Keputusan Anggaran Dasar
 Mengangkat dan henti pengurus dan
pengawas
 Menetapkan kebijakan umum
 Pengesahan program kerja dan anggaran
 Keputusan pengabungan, pembubaran
yayasan
haniupn@yahoo.com
PENGURUS
 MELAKSANAKAN PENGURUSAN YAYASAN
 MEWAKILI YAYASAN DIDALAM DAN LUAR
PENGADILAN
haniupn@yahoo.com
PEMBUBARAN YAYASAN
 Jangka waktu AD berakhir
 Tujuan tercapai atau tidak tercapai
 Putusan pengadilan denganalasan:
oMelanggar ketertiban umum dan kesusilaan
oDinyatakan pailit
haniupn@yahoo.com
KOPERASI
Badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas kekeluargaan.
UU Nomor 25 tahun 1992
haniupn@yahoo.com
PRINSIP KOPERASI
 Keanggotaan bersifat sukarela dan
terbuka
 Pengelolaan dilakukan secara demokratis
 Pembagian SHU secara adil
 Pemberian balas jasa sesuai modal
 Kemandirian
haniupn@yahoo.com
PERANGKAT ORGANISASI
KOPERASI
 RAPAT ANGGOTA
pemegang kekuasaan tertinggi
dilaksanakan min 1 kali setahun
keputusan scr musyawarah mufakat
 PENGURUS KOPERASI
 PENGAWAS
haniupn@yahoo.com
MODAL KOPERASI
 SIMPANAN POKOK
 SIMPANAN WAJIB
 DANA CADANGAN
 HIBAH
SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg
diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn biaya,
penyusutan dan kewajiban lain dlm tahun buku
ybs.
haniupn@yahoo.com
NO UNSUR KOPERASI BADAN USAHA LAIN
1. Para Pihak Orang-orang yang tidak bermodal
sehingga untuk mendapatkan
modal yang besar harus banyak
anggotanya
Tidak perlu banyak
jumlahnya, masing-masing
mempunyai modal yang
besar
2. Tujuan Untuk kemakmuran bersama,
kebutuhan masing anggota
Untuk mencari keuntungan
3. Modal Dikumpulkan dari simpanan-
simpanan, pinjaman-pinjaman,
penyisihan hasil usaha, termasuk
dana cadangan, serta sumber lain
yang sah
Terdiri atas masukan-masukan
para sekutu yang dilakukan
sekali saja dengan jumlah
yang besar
4. Pembagian hasil
usaha
Pembagian SHU dibagikan kepada
semua anggota sebanding dengan
jasa usaha yang dilakukan oleh
masing-masing anggota setelah
dikurangi dengan dana cadangan
Pembagian hasil usaha
atau keuntungan akan
dibagi sebanding dengan
jumlah pemasukan modal
PERBEDAAN KOPERASI DGN BADAN USAHA LAIN
haniupn@yahoo.com
Pengertian Benda
Benda adalah obyek hukum.
Sesuai pasal 499 KUHPerdata, benda
merupakan segala sesuatu yang dapat
menjadi obyek hak milik.
Jenis benda dibedakan menjadi;
1. Benda berwujud dan benda tak berwujud
2. Benda bergerak dan benda tak bergerak
3. Benda yang dipakai habis dan tidak dapat
dipakai habis
4. Benda yang sudah ada dan benda yang masih
akan ada.
haniupn@yahoo.com
Benda bergerak, dibedakan menjadi;
a. Benda bergerak karena sifatnya (pasal 509 KUHPer) artinya
benda yang dapat dipindahkan atau pindah dengan sendirinya.
Contoh: Meja, kursi, mobil, dll.
b. Benda bergerak karena Undang-Undang (pasal 511 KUHPer)
artinya hak-hak atas benda yang bergerak. Contoh : Hak
memungut hasil atas benda bergerak, hak pemakaian, dll.
Benda tak bergerak, dibedakan menjadi;
a. Benda tak bergerak karena sifatnya. Contohnya: Tanah dan
yang melekat diatasnya.
b. Benda tak bergerak karena tujuannya. Contohnya mesin
alat-alat yang dipakai oleh pabrik.
c. Benda tak bergerak menurut Undang-Undang, maksudnya
berwujud hak-hak atas benda yang tak bergerak. Contoh:
Hak memungut hasil atas benda tak bergerak, hak
memakai benda tak bergerak, hipotik, dll.
haniupn@yahoo.com
Arti penting pembedaan benda bergerak dan benda tidak bergerak
Benda bergerak Benda tak bergerak
Bezit (kedudukan
berkuasa)
Beziter adalah pemilik Bukan
Levering (penyerahan) Penyerahan nyata Balik nama
Verjaring (kadaluarsa) Tidak ada Dapat terjadi
Bezwaring (pembebanan) Gadai Hipotik
(HAK TANGGUNGAN)
haniupn@yahoo.com
Hak Kebendaan (Zakelijkrecht):
Hak mutlak atas suatu benda di
mana hak itu memberikan
kekuasaan langsung atas suatu
benda dan dapat dipertahankan
terhadap siapapun juga.
Sifat hak kebendaan, yaitu;
1.Merupakan hak yang mutlak, artinya dapat
dipertahankan terhadap siapapun juga.
2.Merupakan hak yang mengikuti, artinya hak itu
mengikuti bendanya.
3.Hak yang lebih dulu ada, tingkatnya lebih tinggi.
4.Hak terlebih dahulu (droit de preference).
5.Hak untuk memindahkan hak kebendaan dapat
secara sepenuhnya.
haniupn@yahoo.com
Asas Hukum Benda, antara lain;
1.Merupakan hukum pemaksa, artinya tidak dapat
disimpangi.
2.Dapat dipindahkan.
3.Asas Individuliteit, obyeknya adalah barang yang
dapat ditentukan.
4.Asas Totaliteit, hak melekat atas seluruh
bendanya.
5.Asas prioriteit, artinya kewenangan penuh.
6.Asas publiciteit, artinya penyerahan benda tak
bergerak dengan pendaftaran
haniupn@yahoo.com
Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu benda
dengan sepenuhnya dan untuk menguasai benda
itu dengan sebebas-bebasnya, asal tidak
dipergunakan bertentangan dengan undang-
undang, kesusilaan dan ketertiban umum (pasal
570 KUHPer).
Ciri-ciri hak milik, antara lain;
1. Hak induk dari hak kebendaan lain.
2. Hak yang selengkap-lengkapnya.
3. Tetap sifatnya, tidak kalah karena hak
kebendaan lain.
4. Mengandung inti dari semua hak kebendaan
yang lain, hak kebendaan lain hanya bagian dari
hak milik.
haniupn@yahoo.com
Cara memperoleh hak milik (pasal 584
KUHPer), antara lain;
1. Pendakuan (toeiigening)
2. Ikutan (natrekking)
3. Kadaluarsa (verjaring)
4. Pewarisan (erfopvolging)
5. Penyerahan (levering)
haniupn@yahoo.com
Sifat memperoleh hak milik, yaitu;
1.Dapat secara asli (originair)
2.Dapat secara derivatief (berasal dari orang
lain).
Cara hilangnya hak milik, karena;
1.Pindah pada orang lain.
2.Hapusnya benda.
3.Pemilik melepas haknya.
Hak milik bersama (medeeigendom), dibedakan
1.Hak milik bersama yang bebas, misalnya harta
perkawinan.
2.Hak milik bersama yang terikat, misalnya
dalam badan hukum.
haniupn@yahoo.com
Hak gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur
atas suatu barang bergerak, yang diberikan oleh
debitur atau orang lain atas namanya untuk
menjamin suatu hutang, dan yang memberikan
kewenangan kepada kreditur untuk mendapatkan
pelunasan terlebih dahulu (pasal 1150 KUHPer).
Hak gadai mempunyai beberapa sifat antara lain;
1. Hak gadai bersifat accessoir (tambahan dari perjanjian
pokok).
2. Hak gadai bersifat memberi jaminan.
Hak gadai tidak termasuk hak memakai, hak
menikmati atau memungut hasil barang.
Syarat mengadakan hak gadai untuk benda berwujud dan hak piutang
atas bawa, yaitu;
1. Ada perjanjiannya, baik tertulis maupun lisan.
2. Barang yang digadaikan harus lepas atau di luar kekuasaan pemberi
gadai.
haniupn@yahoo.com
Hak pemegang hak gadai;
1. Apabila debitur wanprestasi, pemegang gadai dapat menjual
benda gadai dengan cara di muka umum, dan syarat yang
lazim. Kemudian dari hasil penjualan itu diambil sebagian
untuk melunasi hutang debitur dan sisanya dikembalikan
kepada debitur.
2. Pemegang gadai berhak atas biaya pemeliharaan.
3. Hak untuk menahan barang apabila ada beberapa piutang
atas barang tersebut (hak retentie).
Kewajiban pemegang gadai adalah;
1. Bertanggungjawab atas hilangnya barang, merosotnya nilai
jual barang apabila akibat kelalaiannya.
2. Tidak boleh menyalahgunakan barang gadai.
Gadai bisa terhapus jika;
1. Hutang pokoknya telah dibayar/lunas.
2. Barang gadai telah keluar dari kekuasaan pemegang gadai.
haniupn@yahoo.com
PERJANJIAN
SUATU PERISTIWA DIMANA SESEORANG BERJANJI KEPADA
SESEORANG LAIN ATAU DIMANA DUA ORANG ITU SALING
BERJANJI UNTUK MELAKSANAKAN SESUATU HAL.
(pasal 1313 KUHPer)
SESUATU HAL ITU ADALAH PRESTASI
(WANPRESTASI)
PRESTASI dapat berupa:
1. Menyerahkan sesuatu
2. Melakukan sesuatu
3. Tidak melakukan sesuatu
haniupn@yahoo.com
Unsur Perjanjian
1.Essentialia, artinya syarat sahnya perjanjian.
2.Naturalia, artinya lazimnya melekat pada perjanjian.
3.Accidentalia, artinya yang harus disebut tegas
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN (pasal 1320 KUHPer)
1.Kesepakatan kedua belah pihak
2.Kecakapan kedua belah pihak
3.Sesuatu hal yang tertentu
4.Sebab yang halal (UU, ketertiban umum, kesusilaan)
haniupn@yahoo.com
Asas dalam perjanjian, antara lain;
•konsensualisme, artinya persesuaian kehendak.
•Kekuatan mengikat.
•Kebebasan berkontrak.
Hapusnya perjanjian;
1. Pembayaran.
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan konsignasi atau
penitipan.
3. Novasi.
4. Kompensasi.
5. Percampuran Hutang.
6. Penghapusan Hutang.
7. Lenyapnya barang yang menjadi hutang.
8. Hapusnya perjanjian karena lapau waktu.
haniupn@yahoo.com
Ingkar janji (Wanprestasi)
•Debitur sama sekali tidak penuhi perikatan.
•Debitur terlambat memenuhi.
•Debitur keliru/tidak pantas memenuhi perikatan
FORCE MAJEUR atau OVERMACHT atau
keadaan memaksa, yaitu;
1. Bencana alam.
2. Kehilangan
3. Keadaan di luar kemampuan
haniupn@yahoo.com
Keadaan memaksa (force majeur)
Tiga unsur yang harus dipenuhi;
1.Tidak penuhi prestasi.
2.Ada sebab yang terletak di luar kesalahan debitur.
3.Faktor penyebab tidak diduga sebelumnya dan
tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada
debitur.
Akibat keadaan memaksa;
1. Kreditur tidak dapat menuntut perikatan dipenuhi.
2. Tidak dapat dinyatakan dalam keadaan lalai dan tidak
dapat menuntut.
3. Kreditur tidak dapat meminta pemutusan perjanjian.
4. Prestasi gugur (pada perjanjian timbal balik).
haniupn@yahoo.com
PASAR MODAL
 Kegiatan yg berkaitan dgn penawaran umum dan
perdagangan efek
 Perusahaan publik yg berkaitan dengan efek yg
diterbitkannya
 Lembaga profesi yg berkaitan dgn efek utk
melakukan transaksi jual beli
TEMPAT BERTEMUNYA PENJUAL DAN
PEMBELI MODAL/DANA
haniupn@yahoo.com
PERANAN PASAR MODAL
Untuk membiayai atau menunjang pembangunan
dunia usaha umumnya biaya pembanguan
nasional
TUJUAN PASAR MODAL
 Pengembangan fungsi perbankan
 Pengembangan dunia usaha
 Pemerataan pendapatan
 Indikator krisis keuangan
 Patokan kebijakan suku bunga
haniupn@yahoo.com
EFEK
Surat berharga:
 Surat pengakuan hutang
 Surat berharga komersial
 Saham
 Obligasi
 Tanda bukti hutang
 Right issue
haniupn@yahoo.com
4 UNSUR PASAR MODAL
 Peminta modal (EMITEN)
 Penawar modal
 Lembaga penunjang pasar
modal
 Mekanisme pasar modal
haniupn@yahoo.com
EMITEN
 Badan hukum berbentuk PT dan
berkedudukan di Indonesia
 Modal yg disetor penuh min. 200 juta.
 2 th terakhir berturut PT laba min 10 %
 Laporan keuangan 2 th terakhir di audit
 Mengeluarkan buku prospektus
haniupn@yahoo.com
PENAWAR MODAL
 MASYARAKAT/PERORANGAN WNI
 INVESTOR
 LEMBAGA KEUANGAN
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
• KUSTODIAN
• BIRO ADMINISTRASI EFEK
• WALI AMANAT
haniupn@yahoo.com
PROFESI PENUNJANG
1. NOTARIS
2. KONSULTAN HUKUM
3. APRAISAL
4. AKUNTAN PUBLIK
MEKANISME PASAR MODAL
1. PROSES EMISI
2. PERDAGANGAN DI BURSA EFEK
haniupn@yahoo.com
HAK ATAS KEKAYAAN MILIK
INTELEKTUAL
Perlindungan terhadap hasil
karya manusia baik hasil
karya yang berupa aktivitas
dalam ilmu pengetahuan,
industri, kesusasteraan
maupun seni
haniupn@yahoo.com
PRINSIP HAKI
 PRINSIP EKONOMI
 PRINSIP KEADILAN
 PRINSIP KEBUDAYAAN
 PRINSIP SOSIAL
haniupn@yahoo.com
HAK CIPTA
Untuk mendorong dan melindungi penciptaan,
penyebarluasan hasil karya bidang ilmu, seni dan
sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan
bangsa
(UU no. 19 tahun 2002)
SIFAT HAK CIPTA
> Benda bergerak immateriel
> Dapat dibagi
> Tidak dapat disita
haniupn@yahoo.com
HAK CIPTA TERDIRI ATAS
 HAK EKONOMI: untuk mendapatkan manfaat
ekonomi dari hasil ciptaannya
 HAK MORAL: hak yang melekat secara
pribadi dan tidak dapat dilepas dengan
alasan apapun
haniupn@yahoo.com
CIPTA YANG DILINDUNGI
 Buku, program, dan semua hasil karya
tulis
 Ceramah, kuliah, pidato
 Alat peraga
 Lagu/musik, drama, seni rupa
 Arsitektur, peta
 Fotografi, sinematografi
 terjemahan
haniupn@yahoo.com
Yang tidak ada hak cipta
 Hasil rapat terbuka lembaga negara
 Peraturan perundang-undangan
 Pidato kenegaraan
 Putusan pengadilan
 Keputusan badan arbitrase
haniupn@yahoo.com
HAK PATEN
Hak eksklusif yg diberikan oleh
negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi
(UU No. 14 Tahun 2001)
haniupn@yahoo.com
JANGKA WAKTU PATEN
20 TAHUN
PATEN SEDERHANA 10
TAHUN
haniupn@yahoo.com
Penyelesaian Sengketa
Tingkat I: Pengadilan Niaga
Tingkat II: Mahkamah Agung
Arbitrase/Alternative Dispute
Resolution
Pelanggaran Hak
adalah Delik Aduan
haniupn@yahoo.com
MEREK
Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang
atau jasa.
UU no. 15 Tahun 2001
haniupn@yahoo.com
JENIS MEREK
 MEREK DAGANG
 MEREK JASA
 MEREK KOLEKTIF
Merek tidak dapat didaftar karena;
1.Bertentangan dengan UU, moralitas agama,
kesusilaan dan ketertiban umum.
2.Tidak memiliki pembeda.
3.Telah menjadi milik umum.
4.Merupakan keterangan atau berkaitan dengan
barang atau jasa yg dimohonkan paten.
haniupn@yahoo.com
PERLINDUNGAN KONSUMEN
KONSUMEN
Setiap orang pemakai barang dan atau jasa
yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang
lain, maupun mahluk lain, dan tidak untuk
diperdagangkan
UU No. 8 Tahun 1999
haniupn@yahoo.com
Asas Perlindungan Konsumen
1. Asas Manfaat
2. Asas Keadilan
3. Asas Keseimbangan
4. Asas Keamanan dan keselamatan
konsumen
5. Asas Kepastian Hukum
haniupn@yahoo.com
Hak Konsumen
 Kenyamanan, keamanan & keselamatan
 Dpt barang/jasa sebanding dgn nilai tukar
atau yg dijanjikan
 Dpt pendidikan konsumen
 Didengar pendapat/keluhan
 Dpt kompensasi, ganti rugi atau
penggantian
haniupn@yahoo.com
Kewajiban Konsumen
 Membaca, mengikuti petunjuk/prosedur
 Beritikad baik dalam transaksi
 Membayar sesuai dgn nilai tukar
 Mengikuti upaya penyelesaian hukum
sengketa perlindungan konsumen secara
patut
haniupn@yahoo.com
Hak Pelaku Usaha
 Menerima pembayaran
 Perlindungan hukum
 Rehabilitasi
haniupn@yahoo.com
Kewajiban Pelaku
 Beritikad baik
 Memberi info yg benar
 Melayani konsumen yg benar
 Menjamin mutu barang
 Memberi kesempatan konsumen menguji
 Memberi kompensasi, ganti rugi
haniupn@yahoo.com
Larangan dalam Memproduksi
 Tidak sesuai standar baku
 Tidak sesuai dengan janji
 Tidak ada keterangan produk
Larangan dalam Mempromosikan
 Menggunakan kalimat yg berlebihan
 Janji yg belum pasti
 Menjatuhkan produk lain
haniupn@yahoo.com
Larangan dalam Obral
 Barang/jasa tsb tdk sesuai standar
 Seolah tidak mengandung cacat
tersembunyi
 Tidak bermaksud menjual
 Jumlah barang hanya tertentu
 Menaikkan harga sebelum melakukan
obral
haniupn@yahoo.com
Dilarang Mencantumkan Klausul Baku
 Menyatakan pengalihan tanggung jawab
 Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak
menolak penyerahan kembali barang yang
dibeli konsumen
 Menolak menyerahkan uang
 Memaksa akan aturan tambahan
 Melakukan perbuatan sepihak
haniupn@yahoo.com
Tanggungjawab Pelaku Usaha
Ganti kerugian atas; kerusakan,
pencemaran dan kerugian konsumen
BENTUK GANTI RUGI:
Pengembalian uang, penggantian barang,
atau jasa yang sejenis atau setara
nilainya, perawatan kesehatan dan/atau
pemberian santunan yg sesuai dgn
peraturan perundang-undangan
haniupn@yahoo.com
HAL-HAL YG MEMBEBASKAN
1. Barang tdk untuk diedarkan
2. Cacat barang dikemudian hari
3. Cacat akibat prosedur dilanggar
4. Kelalaian konsumen
5. Lewat jangka waktu penuntutan 4 th
sejak barang dibeli
haniupn@yahoo.com
KEPAILITAN
KEADAAN BERHENTI MEMBAYAR
SYARAT PAILIT:
1. Adanya debitur yg tidak membayar utang
2. Adanya lebih dari satu kreditur
3. Adanya lebih dari satu utang
4. Minimal satu utang sudah jatuh tempo
5. Minimal satu utang sudah dapat ditagih
haniupn@yahoo.com
KEPAILITAN
UU No. 1 Tahun 1998
Kepailitan dapat diajukan apabila:
 Dalam keadaan berhenti
membayar
 Lebih dari satu kreditur, dan 1
kreditur piutangnya dapat
ditagih
haniupn@yahoo.com
PIHAK YG DAPAT MENGAJUKAN
KEPAILITAN
1. Debitur sendiri
2. Seorang atau lebih kreditur
3. Kejaksaan mewakili kepentingan umum
4. Bank Indonesia apabila debiturnya bank
5. Bapepam
haniupn@yahoo.com
UTANG
 ARTI SEMPIT: suatu kewajiban yang
timbul hanya dari adanya perjanjian
utang piutang
 ARTI LUAS: seluruh kewajiban yg ada
dalam suatu perikatan baik yg timbul
karena UU atau perjanjian
UTANG adalah utang pokok dan bunganya
haniupn@yahoo.com
PROSES PENYELESAIAN
SENGKETA
 Tingkat I: Pengadilan Niaga
 Tingkat II: Mahkamah Agung
 Peninjauan Kembali: Mahkamah Agung
Pasal 6 (4) UU Kepailitan
Putusan diambil maks. 30 hari setelah
permohonan didaftarkan
haniupn@yahoo.com
SEBELUM PUTUSAN
Kreditur dapat mengajukan permohonan:
1. Meletakkan sita jaminan terhadap
sebagian atau seluruh kekayaan debitur
2. Menunjuk kurator sementara untuk:
◦ Mengawasi pengelolaan usaha debitur
◦ Mengawasi pembubaran
haniupn@yahoo.com
AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT
DEMI HUKUM DEBITUR KEHILANGAN
HAKNYA UNTUK BERBUAT SESUATU
TERHADAP PENGUASAAN DAN
PENGURUSAN HARTA KEKAYAANNYA
YANG TERMASUK DALAM
KEPAILITAN
haniupn@yahoo.com
HARTA KEKAYAAN :
SELURUH KEKAYAAN DEBITUR PADA SAAT
PERNYATAAN PAILIT SERTA SEGALA APA YANG
DIPEROLEH SELAMA KEPAILITAN
Tidak termasuk:
1. Perlengkapan tidur
2. Perlengkapan dinas dan kerja
3. Persediaan makanan kurang lebih sebulan
4. Gaji, upah, uang jasa dan honor
5. Hak cipta
6. Uang untuk nafkah (ditetapkan hakim)
7. Buku-buku untuk bekerja
haniupn@yahoo.com
PARA PIHAK
 HAKIM PENGAWAS
 KURATOR
 PANITIA PARA KREDITOR
 RAPAT PARA KREDITOR
haniupn@yahoo.com
AKIBAT HUKUM PERNYATAAN
PAILIT
 Terjadi sitaan umum kekayaan debitur
 Kepailitan hanya kekayaan bukan pribadi
 Harta dikuasai kurator
 Tuntutan dan gugatan ke kurator
 Kreditur preference tetap dpt laksanakan
haknya
haniupn@yahoo.com
UPAYA DLM KEPAILITAN
1. Penundaan pembayaran
2. Verifikasi piutang
3. Perdamaian (Akkoord)
4. Insolvensi
5. Rehabilitasi
haniupn@yahoo.com
HUKUM ASURANSI
ASURANSI: (Ps 246 KUHD)
- Suatu perjanjian di mana seorang
penanggung dengan menikmati suatu
premi mengikatkan dirinya kepada
tertanggung untuk membebaskannya dari
kerugian, karena kehilangan, kerusakan,
ketiadaan keuntungan yg diharapkan, yg
akan dideritanya karena kejadian yg tidak
pasti
haniupn@yahoo.com
4 unsur dalam asuransi
1. Pihak tertanggung
2. Pihak penanggung
3. Peristiwa yg tidak tertentu (evenement)
4. Kepentingan yg mungkin akan
mengalami kerugian
haniupn@yahoo.com
MANFAAT ASURANSI
1. Memberikan rasa aman dan
perlindungan
2. Sebagai tabungan dan sumber pendapat
lain
3. Merupakan alat penyebaran risiko
4. Pendistribusian biaya dan manfaat yg
lebih adil
haniupn@yahoo.com
PENGGOLONGAN ASURANSI
Berdasarkan Perjanjian:
 Asuransi Kerugian
 Asuransi Jumlah
 Asuransi Varia
Berdasarkan sifat pelaksanaannya:
 Asuransi Sukarela
 Asuransi Wajib
 Asuransi Kredit
haniupn@yahoo.com
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992
1. Usaha Asuransi terbagi:
a. Asuransi Kerugian
b. Asuransi Jiwa
c. Reasuransi
2. Usaha Penunjang:
a. Pialang Asuransi
b. Pialang Reasuransi
c. Penilai Kerugian Asuransi
d. Agen Asuransi
haniupn@yahoo.com
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
 INSURABLE INTEREST (adanya kepentingan)
 INDEMNITY (penempatan posisi semula)
 UTMOST GOOD FAITH (Itikad baik)
 SUBROGRATION (pengganti kedudukan)
 PROXIMA CAUSA (sebab kerugian)
 CONTRIBUTION (saling menutup)
haniupn@yahoo.com
PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS
NEGOSIASI
MEDIASI
ARBITRASE
haniupn@yahoo.com
MEDIASI
 NEGOSIASI DGN MELIBATKAN PIHAK
KETIGA
 MEDIATOR DITUJUK OLEH PARA PIHAK YG
BERSENGKETA
 PUTUSANNYA BERUPA NILAI ATAU NORMA
 PUTUSAN TIDAK PUNYA TITEL
EXECUTORIAL
haniupn@yahoo.com
ARBITRASE
 PENYELESAIAN SENGKETA DILUAR
PENGADILAN
 PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN
WASIT
 PUTUSAN DPT MEMILIKI TITEL
EXECUTORIAL
 BERSIFAT RAHASIA, CEPAT, MUDAH DAN
MURAH
haniupn@yahoo.com
ARBITRASE INDONESIA
1. BANI = BADAN ARBITRASE NASIONAL
INDONESIA
2. BAMUI = BADAN ARBITRASE
MUAMALAT INDONESIA
haniupn@yahoo.com
LEMBAGA PEMBIAYAAN
BADAN USAHA YANG MELAKUKAN
KEGIATAN PEMBIAYAAN DALAM BENTUK
PENYEDIAAN DANA ATAU BARANG MODAL
DENGAN TIDAK MENARIK DANA SECARA
LANGSUNG DARI MASYARAKAT
(Kepres no.61 Tahun 1988)
haniupn@yahoo.com
Perbedaan dgn bank
Pendanaan dari masyarakat
Penyediaan dana atau barang
modal
Tidak memerlukan jaminan
haniupn@yahoo.com
LEMBAGA PEMBIAYAAN
1. LEASING
2. FACTORING
3. MODAL VENTURA
4. PEMBIAYAAN KONSUMEN
5. KARTU KREDIT
haniupn@yahoo.com
LEASING
(sewa guna usaha)
Ciri-ciri leasing:
 Ada 3 pihak Lesse, lessor, supplier
 Pembayaran sewa dilakukan berkala
 Masa sewa guna usaha ditentukan
 Disertai dgn hak opsi
 Hak milik ada pada lessor
 Obyek leasing = benda-benda yg
digunakan untuk menjalankan
perusahaan
haniupn@yahoo.com
KEUNTUNGAN LEASING
 Proses pengadaan barang lebih cepat dan
tidak memerlukan jaminan
 Pengadaan barang yg mahal lebih
meringankan dari sisi cash flow karena
pembayaran jangka panjang
 Posisi cash flow lebih baik dan biaya
modal lebih menarik
 Perencanaan keuangan lebih mudah dan
sederhana
haniupn@yahoo.com
PERBEDAAN DGN SEWA
 JANGKA WAKTU MENJADI FOKUS
 PARA PIHAK ADL BADAN USAHA
 PERLU JAMINAN TERTENTU
 ADANYA HAK OPSI
haniupn@yahoo.com
BEDA DGN SEWA BELI DAN JUAL BELI
 PERALIHAN HAK MILIK
 JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN
 PARA PIHAK YANG TERLIBAT
haniupn@yahoo.com
FACTORING
(ANJAK PIUTANG)
USAHA PEMBIAYAAN DALAM BENTUK
PEMBELIAN DAN/ATAU PENGALIHAN
ATAU PENGURUSAN PIUTANG ATAU
TAGIHAN JANGKA PENDEK SUATU
PERUSAHAAN DARI TRANSAKSI
DALAM DAN LUAR NEGERI
haniupn@yahoo.com
CIRI-CIRI FACTORING
 BERUPA PENGURUSAN PIUTANG
 TAGIHAN JANGKA PENDEK DAN BELUM
JATUH TEMPO
 ADA 3 PIHAK :
◦ FAKTORING COMPANY
◦ KLIEN (PENJUAL PIUTANG)
◦ NASABAH
haniupn@yahoo.com
KEUNTUNGAN FACTORING
 PEMBAYARAN PIUTANG LEBIH CEPAT
DARI JATUH TEMPO
 MENAMBAH DANA SEGAR
 DAPAT MEMBANTU PENINGKATAN
KEUNTUNGAN ATAU LABA
 MENGALIHKAN RISIKO PIUTANG
haniupn@yahoo.com
MODAL VENTURA
BADAN USAHA YG MELAKUKAN
PEMBIAYAAN MELALUI
PENYERTAAN MODAL KE DALAM
SUATU USAHA PERUSAHAAN
PASANGAN USAHA UNTUK JANGKA
WAKTU TERTENTU
haniupn@yahoo.com
KEUNTUNGAN MODAL VENTURA
 SUMBER DANA SELAIN BANK
 BANTUAN MANAJEMEN
 MEMPERLUAS JARINGAN USAHA
haniupn@yahoo.com
JENIS MODAL VENTURA
 CONVENTIONAL LOAN
 CONDITIONAL LOAN (UNTUNG RUGI)
 EQUITY INVESTMENT (ADA BANTUAN
MANAJEMEN)
haniupn@yahoo.com
PEMBIAYAAN KONSUMEN
LEMBAGA PEMBIAYAAN PENGADAAN
BARANG UNTUK KEBUTUHAN KONSUMEN
DILAKUKAN DGN PEMBAYARAN SECARA
ANGSURAN ATAU BERKALA
haniupn@yahoo.com
KARTU KREDIT
BADAN USAHA YG MELAKUKAN
PEMBIAYAAN UNTUK MEMBELI BARANG
DAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN
KARTU KREDIT
haniupn@yahoo.com

More Related Content

Similar to Aspek Hukum (new).ppt

Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatasUu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatasYesica Adicondro
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hefti Juliza
 
Jenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek HukumJenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek HukumMuhammad Fajar
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxYuliaPujiawati1
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANFair Nurfachrizi
 
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Pemegang Saham dan Perusahaan, UNIVERSI...
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Pemegang Saham dan Perusahaan, UNIVERSI...BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Pemegang Saham dan Perusahaan, UNIVERSI...
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Pemegang Saham dan Perusahaan, UNIVERSI...Annisa Nurlestari
 
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20193, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hefti Juliza
 
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptxASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptxtommy623617
 
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatasUu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatasLegal Akses
 
Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt12102012
 
5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukum5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukumGindha Wayka
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. hapzi ali, pemegang saham dll. ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. hapzi ali, pemegang saham dll. ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. hapzi ali, pemegang saham dll. ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. hapzi ali, pemegang saham dll. ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...SINDINALURITA1
 
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...DignaAdyaPratiwi
 

Similar to Aspek Hukum (new).ppt (20)

Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatasUu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
 
Tugas terstruktur 1
Tugas terstruktur 1Tugas terstruktur 1
Tugas terstruktur 1
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
 
Jenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek HukumJenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
Jenis Badan Usaha dan Aspek Hukum
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
 
Bumn
BumnBumn
Bumn
 
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAANLANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
LANJUTAN MATERI HUKUM PERUSAHAAN
 
Hukum bisnis
Hukum bisnisHukum bisnis
Hukum bisnis
 
Bentuk+badan+usaha
Bentuk+badan+usahaBentuk+badan+usaha
Bentuk+badan+usaha
 
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Pemegang Saham dan Perusahaan, UNIVERSI...
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Pemegang Saham dan Perusahaan, UNIVERSI...BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Pemegang Saham dan Perusahaan, UNIVERSI...
BE GCG, ANNISA NURLESTARI, HAPZI ALI, Pemegang Saham dan Perusahaan, UNIVERSI...
 
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20193, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
 
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptxASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
ASPEK HUKUM DALAM PERENC BISNIS.pptx
 
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatasUu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
 
Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt
 
5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukum5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukum
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. hapzi ali, pemegang saham dll. ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. hapzi ali, pemegang saham dll. ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. hapzi ali, pemegang saham dll. ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. hapzi ali, pemegang saham dll. ...
 
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
 
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 

Recently uploaded (12)

Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 

Aspek Hukum (new).ppt

  • 2. haniupn@yahoo.com Setelah mendapat kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis, mahasiswa mengenal hukum secara umum dan meningkat kemampuan dalam bidang ekonominya karena ditunjang pengetahuan ekonomi dipandang dari sudut hukum bisnis
  • 3. ti MATERI POKOK BAHASAN 1. Pendahuluan 2. Subyek dan Obyek Hukum 3. Hukum Perjanjian 4. Hukum Benda 5. Lembaga Pembiayaan 6. Pasar Modal 7. Hak atas Kekayaan Milik Intelektual 8. Perlindungan Konsumen 9. Kepailitan 10.Hukum Asuransi 11.Penyelesaian Sengketa Bisnis
  • 4. haniupn@yahoo.com MANUSIA ---- KEPENTINGAN ---- MANUSIA KONFLIK KAEDAH/NILAI
  • 5. haniupn@yahoo.com Kaedah kepercayaan Kaedah Kesusilaan Kaedah Sopan santun Kaedah Hukum Tujuan Umat Manuasia; Penyempurnaan manusia; Jangan sampai manusia jahat Perbuatan yang konkrit; ketertiban masyarakat; Jangan sampai ada korban Isi Ditujukan kepada sikap batin Ditujukan kepada sikap lahir Asal Usul Dari Tuhan Diri sendiri Kekuasaan luar yang memaksa Sanksi Dari Tuhan Dari diri sendiri Dari masyarakat secara tdk resmi Dari masyarakat secara resmi Daya Kerja Membebani kewajiban Membebani kewajiban Membebani kewajiban Membebani kewajiban dan memberi hak
  • 6. haniupn@yahoo.com APAKAH HUKUM ITU  ILMU PENGETAHUAN  KAIDAH  NILAI-NILAI  KEPUTUSAN PENGUASA  KEBIASAAN  PETUGAS  DISIPLIN
  • 7. haniupn@yahoo.com TUJUAN HUKUM Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan dengan harapan terlindungi kepentingan manusia.
  • 8. haniupn@yahoo.com Hukum (berdasarkan isinya) diklasifikasi menjadi: 1. Hukum Publik 2. Hukum Private Hukum Publik: Mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat negara atau antara negara dengan warga negaranya. Hukum Private (Perdata): Mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan atau pribadi.
  • 9. haniupn@yahoo.com SUMBER HUKUM 1. UNDANG-UNDANG 2. PERATURAN LAIN 3. KEBIASAAN 4. YURISPRUDENSI 5. PERJANJIAN 6. DOKTRIN
  • 10. haniupn@yahoo.com Subyek Hukum: Segala sesuatu yang dapat memperoleh, mempunyai atau menyandang hak dan kewajiban dari hukum Subyek hukum terdiri dari:  Manusia  Badan Hukum
  • 11. haniupn@yahoo.com Kecakapan manusia dapat dilihat dari: (Pasal 1330 KUHPer) 1. Dewasa 2. Tidak dibawah pengampuan Badan Hukum dibedakan menjadi: 1. Badan hukum Publik (Pemerintah, BUMN/D, dll) 2. Badan hukum Private (PT, Koperasi, yayasan, dll)
  • 12. haniupn@yahoo.com PERUSAHAAN Setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba. (UUno. 3/1982 ttg Wajib Daftar Perusahaan)
  • 13. haniupn@yahoo.com PERSEKUTAN PERDATA Persekutuan yang dibentuk atas suatu perjanjian, dimana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan. Unsur Persekutuan Perdata: 1. Adanya inbreng (uang, barang atau tenaga/pikiran) 2. Adanya pembagian keuntungan
  • 14. haniupn@yahoo.com PERSEKUTUAN FIRMA Persekutuan perdata dengan menggunakan nama bersama. Hal penting dari Firma: 1. Menjalankan usaha bersama 2. Menggunakan nama bersama 3. Tanggung jawab sekutu pribadi untuk keseluruhan
  • 15. haniupn@yahoo.com Persekutuan Komanditer (Comanditaire Venootschaaf= CV) Firma yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer. CV mempunyai 2 sekutu: 1. Sekutu Komplementer (aktif) 2. Sekutu Komanditer (pasif) Perbedaan CV dan Firma: 1. Syarat pembentukan dan pendirian 2. Jumlah sekutu 3. Tanggung jawab sekutu 4. Kepailitan
  • 16. haniupn@yahoo.com PERSEROAN TERBATAS UU No. 40/2007 Badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya
  • 17. haniupn@yahoo.com STATUS BADAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB  Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri  Pemegang saham tidak bertanggungjawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggungjawab atas kerugian perseroan melebihi saham yang dimiliki
  • 18. haniupn@yahoo.com Perbuatan Hukum Perseroan Setelah Didirikan tetapi Sebelum Memperoleh Status Badan Hukum 1. Perbuatan hukum hanya boleh dilakukan oleh semua anggota Direksi bersama-sama semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mereka semua bertanggung jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut. 2. Dalam hal perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendiri atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan tidak mengikat Perseroan.
  • 19. haniupn@yahoo.com 3. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), karena hukum menjadi tanggung jawab Perseroan setelah Perseroan menjadi badan hukum. 4. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya mengikat dan menjadi tanggung jawab Perseroan setelah perbuatan hukum tersebut disetujui oleh semua pemegang saham dalam RUPS yang dihadiri oleh semua pemegang saham Perseroan. 5. RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah RUPS pertama yang harus diselenggarakan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah Perseroan memperoleh status badan hukum
  • 20. haniupn@yahoo.com Modal dan Saham 1. Modal dasar Perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham. 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menutup kemungkinan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal mengatur modal Perseroan terdiri atas saham tanpa nilai nominal.(Pasal 31) 3. Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) 4. Undang-undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum modal Perseroan yang lebih besar daripada ketentuan modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1. 5. Perubahan besarnya modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
  • 21. haniupn@yahoo.com 1. Paling sedikit 25% dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh. 2. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah. 3. Pengeluaran saham lebih lanjut yang dilakukan setiap kali untuk menambah modal yang ditempatkan harus disetor penuh. Modal dan Saham
  • 22. haniupn@yahoo.com Penggabungan & Peleburan 1. Penggabungan dan peleburan mengakibatkan Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri berakhir karena hukum. 2. Berakhirnya Perseroan sebagaimana dimaksud pd ayat (1) terjadi tanpa dilakukan likuidasi terlebih dahulu.
  • 23. haniupn@yahoo.com Pengambilalihan 1. Pengambilalihan dilakukan dengan cara pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan oleh Perseroan melalui Direksi Perseroan atau langsung dari pemegang saham. 2. Pengambilalihan dapat dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan. 3. Pengambilalihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengambilalihan saham yang mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap Perseroan tersebut. 4. Pengambilalihan yang dilakukan oleh badan hukum berbentuk Perseroan, Direksi sebelum melakukan perbuatan hukum pengambilalihan harus berdasarkan keputusan RUPS yang memenuhi kuorum kehadiran dan ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS sebagaimana dimaksud dalam pasal 89.
  • 24. haniupn@yahoo.com Pemisahan 1. Pemisahan dapat dilakukan dengan cara: 1. Pemisahan murni, atau 2. Pemisahan tidak murni (spin-off) 2. Pemisahan murni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 2 (dua) Perseroan lain atau lebih yang menerima peralihan dan Perseroan yang melakukan pemisahan usaha tersebut berakhir karena hukum 3. Pemisahan tidak murni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 1 (satu) Perseroan lain atau lebih yang menerima peralihan, dan Perseroan yang melakukan Pemisahan tersebut tetap ada.
  • 25. haniupn@yahoo.com Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan Pemisahan 1. Perbuatan hukum Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan wajib memperhatikan kepentingan: a. Perseroan, Pemegang saham minoritas, karyawan Perseroan b. Kreditor dan mitra usaha lainnya dari Perseroan; dan c. Masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha 2. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan RUPS mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya boleh menggunakan haknya sebagaimana dimaksud dalam pasal 62 3. Pelaksanaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak menghentikan proses pelaksanaan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan.
  • 26. haniupn@yahoo.com YAYASAN PERSYARATAN SBG BADAN HUKUM (UU NO. 16/2001) 1. Terdiri atas kekayaan yg dipisahkan 2. Kekayaan untuk mencapai tujuan yayasan 3. Tujuan bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan 4. Yayasan tidak memiliki anggota
  • 28. haniupn@yahoo.com PEMBINA  Keputusan Anggaran Dasar  Mengangkat dan henti pengurus dan pengawas  Menetapkan kebijakan umum  Pengesahan program kerja dan anggaran  Keputusan pengabungan, pembubaran yayasan
  • 29. haniupn@yahoo.com PENGURUS  MELAKSANAKAN PENGURUSAN YAYASAN  MEWAKILI YAYASAN DIDALAM DAN LUAR PENGADILAN
  • 30. haniupn@yahoo.com PEMBUBARAN YAYASAN  Jangka waktu AD berakhir  Tujuan tercapai atau tidak tercapai  Putusan pengadilan denganalasan: oMelanggar ketertiban umum dan kesusilaan oDinyatakan pailit
  • 31. haniupn@yahoo.com KOPERASI Badan usaha yang beranggotakan orang- orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan. UU Nomor 25 tahun 1992
  • 32. haniupn@yahoo.com PRINSIP KOPERASI  Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka  Pengelolaan dilakukan secara demokratis  Pembagian SHU secara adil  Pemberian balas jasa sesuai modal  Kemandirian
  • 33. haniupn@yahoo.com PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI  RAPAT ANGGOTA pemegang kekuasaan tertinggi dilaksanakan min 1 kali setahun keputusan scr musyawarah mufakat  PENGURUS KOPERASI  PENGAWAS
  • 34. haniupn@yahoo.com MODAL KOPERASI  SIMPANAN POKOK  SIMPANAN WAJIB  DANA CADANGAN  HIBAH SISA HASIL USAHA = pendapat koperasi yg diperoleh dlm satu tahun buku dikurangi dgn biaya, penyusutan dan kewajiban lain dlm tahun buku ybs.
  • 35. haniupn@yahoo.com NO UNSUR KOPERASI BADAN USAHA LAIN 1. Para Pihak Orang-orang yang tidak bermodal sehingga untuk mendapatkan modal yang besar harus banyak anggotanya Tidak perlu banyak jumlahnya, masing-masing mempunyai modal yang besar 2. Tujuan Untuk kemakmuran bersama, kebutuhan masing anggota Untuk mencari keuntungan 3. Modal Dikumpulkan dari simpanan- simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha, termasuk dana cadangan, serta sumber lain yang sah Terdiri atas masukan-masukan para sekutu yang dilakukan sekali saja dengan jumlah yang besar 4. Pembagian hasil usaha Pembagian SHU dibagikan kepada semua anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota setelah dikurangi dengan dana cadangan Pembagian hasil usaha atau keuntungan akan dibagi sebanding dengan jumlah pemasukan modal PERBEDAAN KOPERASI DGN BADAN USAHA LAIN
  • 36. haniupn@yahoo.com Pengertian Benda Benda adalah obyek hukum. Sesuai pasal 499 KUHPerdata, benda merupakan segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hak milik. Jenis benda dibedakan menjadi; 1. Benda berwujud dan benda tak berwujud 2. Benda bergerak dan benda tak bergerak 3. Benda yang dipakai habis dan tidak dapat dipakai habis 4. Benda yang sudah ada dan benda yang masih akan ada.
  • 37. haniupn@yahoo.com Benda bergerak, dibedakan menjadi; a. Benda bergerak karena sifatnya (pasal 509 KUHPer) artinya benda yang dapat dipindahkan atau pindah dengan sendirinya. Contoh: Meja, kursi, mobil, dll. b. Benda bergerak karena Undang-Undang (pasal 511 KUHPer) artinya hak-hak atas benda yang bergerak. Contoh : Hak memungut hasil atas benda bergerak, hak pemakaian, dll. Benda tak bergerak, dibedakan menjadi; a. Benda tak bergerak karena sifatnya. Contohnya: Tanah dan yang melekat diatasnya. b. Benda tak bergerak karena tujuannya. Contohnya mesin alat-alat yang dipakai oleh pabrik. c. Benda tak bergerak menurut Undang-Undang, maksudnya berwujud hak-hak atas benda yang tak bergerak. Contoh: Hak memungut hasil atas benda tak bergerak, hak memakai benda tak bergerak, hipotik, dll.
  • 38. haniupn@yahoo.com Arti penting pembedaan benda bergerak dan benda tidak bergerak Benda bergerak Benda tak bergerak Bezit (kedudukan berkuasa) Beziter adalah pemilik Bukan Levering (penyerahan) Penyerahan nyata Balik nama Verjaring (kadaluarsa) Tidak ada Dapat terjadi Bezwaring (pembebanan) Gadai Hipotik (HAK TANGGUNGAN)
  • 39. haniupn@yahoo.com Hak Kebendaan (Zakelijkrecht): Hak mutlak atas suatu benda di mana hak itu memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda dan dapat dipertahankan terhadap siapapun juga. Sifat hak kebendaan, yaitu; 1.Merupakan hak yang mutlak, artinya dapat dipertahankan terhadap siapapun juga. 2.Merupakan hak yang mengikuti, artinya hak itu mengikuti bendanya. 3.Hak yang lebih dulu ada, tingkatnya lebih tinggi. 4.Hak terlebih dahulu (droit de preference). 5.Hak untuk memindahkan hak kebendaan dapat secara sepenuhnya.
  • 40. haniupn@yahoo.com Asas Hukum Benda, antara lain; 1.Merupakan hukum pemaksa, artinya tidak dapat disimpangi. 2.Dapat dipindahkan. 3.Asas Individuliteit, obyeknya adalah barang yang dapat ditentukan. 4.Asas Totaliteit, hak melekat atas seluruh bendanya. 5.Asas prioriteit, artinya kewenangan penuh. 6.Asas publiciteit, artinya penyerahan benda tak bergerak dengan pendaftaran
  • 41. haniupn@yahoo.com Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu benda dengan sepenuhnya dan untuk menguasai benda itu dengan sebebas-bebasnya, asal tidak dipergunakan bertentangan dengan undang- undang, kesusilaan dan ketertiban umum (pasal 570 KUHPer). Ciri-ciri hak milik, antara lain; 1. Hak induk dari hak kebendaan lain. 2. Hak yang selengkap-lengkapnya. 3. Tetap sifatnya, tidak kalah karena hak kebendaan lain. 4. Mengandung inti dari semua hak kebendaan yang lain, hak kebendaan lain hanya bagian dari hak milik.
  • 42. haniupn@yahoo.com Cara memperoleh hak milik (pasal 584 KUHPer), antara lain; 1. Pendakuan (toeiigening) 2. Ikutan (natrekking) 3. Kadaluarsa (verjaring) 4. Pewarisan (erfopvolging) 5. Penyerahan (levering)
  • 43. haniupn@yahoo.com Sifat memperoleh hak milik, yaitu; 1.Dapat secara asli (originair) 2.Dapat secara derivatief (berasal dari orang lain). Cara hilangnya hak milik, karena; 1.Pindah pada orang lain. 2.Hapusnya benda. 3.Pemilik melepas haknya. Hak milik bersama (medeeigendom), dibedakan 1.Hak milik bersama yang bebas, misalnya harta perkawinan. 2.Hak milik bersama yang terikat, misalnya dalam badan hukum.
  • 44. haniupn@yahoo.com Hak gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang diberikan oleh debitur atau orang lain atas namanya untuk menjamin suatu hutang, dan yang memberikan kewenangan kepada kreditur untuk mendapatkan pelunasan terlebih dahulu (pasal 1150 KUHPer). Hak gadai mempunyai beberapa sifat antara lain; 1. Hak gadai bersifat accessoir (tambahan dari perjanjian pokok). 2. Hak gadai bersifat memberi jaminan. Hak gadai tidak termasuk hak memakai, hak menikmati atau memungut hasil barang. Syarat mengadakan hak gadai untuk benda berwujud dan hak piutang atas bawa, yaitu; 1. Ada perjanjiannya, baik tertulis maupun lisan. 2. Barang yang digadaikan harus lepas atau di luar kekuasaan pemberi gadai.
  • 45. haniupn@yahoo.com Hak pemegang hak gadai; 1. Apabila debitur wanprestasi, pemegang gadai dapat menjual benda gadai dengan cara di muka umum, dan syarat yang lazim. Kemudian dari hasil penjualan itu diambil sebagian untuk melunasi hutang debitur dan sisanya dikembalikan kepada debitur. 2. Pemegang gadai berhak atas biaya pemeliharaan. 3. Hak untuk menahan barang apabila ada beberapa piutang atas barang tersebut (hak retentie). Kewajiban pemegang gadai adalah; 1. Bertanggungjawab atas hilangnya barang, merosotnya nilai jual barang apabila akibat kelalaiannya. 2. Tidak boleh menyalahgunakan barang gadai. Gadai bisa terhapus jika; 1. Hutang pokoknya telah dibayar/lunas. 2. Barang gadai telah keluar dari kekuasaan pemegang gadai.
  • 46. haniupn@yahoo.com PERJANJIAN SUATU PERISTIWA DIMANA SESEORANG BERJANJI KEPADA SESEORANG LAIN ATAU DIMANA DUA ORANG ITU SALING BERJANJI UNTUK MELAKSANAKAN SESUATU HAL. (pasal 1313 KUHPer) SESUATU HAL ITU ADALAH PRESTASI (WANPRESTASI) PRESTASI dapat berupa: 1. Menyerahkan sesuatu 2. Melakukan sesuatu 3. Tidak melakukan sesuatu
  • 47. haniupn@yahoo.com Unsur Perjanjian 1.Essentialia, artinya syarat sahnya perjanjian. 2.Naturalia, artinya lazimnya melekat pada perjanjian. 3.Accidentalia, artinya yang harus disebut tegas SYARAT SAHNYA PERJANJIAN (pasal 1320 KUHPer) 1.Kesepakatan kedua belah pihak 2.Kecakapan kedua belah pihak 3.Sesuatu hal yang tertentu 4.Sebab yang halal (UU, ketertiban umum, kesusilaan)
  • 48. haniupn@yahoo.com Asas dalam perjanjian, antara lain; •konsensualisme, artinya persesuaian kehendak. •Kekuatan mengikat. •Kebebasan berkontrak. Hapusnya perjanjian; 1. Pembayaran. 2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan konsignasi atau penitipan. 3. Novasi. 4. Kompensasi. 5. Percampuran Hutang. 6. Penghapusan Hutang. 7. Lenyapnya barang yang menjadi hutang. 8. Hapusnya perjanjian karena lapau waktu.
  • 49. haniupn@yahoo.com Ingkar janji (Wanprestasi) •Debitur sama sekali tidak penuhi perikatan. •Debitur terlambat memenuhi. •Debitur keliru/tidak pantas memenuhi perikatan FORCE MAJEUR atau OVERMACHT atau keadaan memaksa, yaitu; 1. Bencana alam. 2. Kehilangan 3. Keadaan di luar kemampuan
  • 50. haniupn@yahoo.com Keadaan memaksa (force majeur) Tiga unsur yang harus dipenuhi; 1.Tidak penuhi prestasi. 2.Ada sebab yang terletak di luar kesalahan debitur. 3.Faktor penyebab tidak diduga sebelumnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur. Akibat keadaan memaksa; 1. Kreditur tidak dapat menuntut perikatan dipenuhi. 2. Tidak dapat dinyatakan dalam keadaan lalai dan tidak dapat menuntut. 3. Kreditur tidak dapat meminta pemutusan perjanjian. 4. Prestasi gugur (pada perjanjian timbal balik).
  • 51. haniupn@yahoo.com PASAR MODAL  Kegiatan yg berkaitan dgn penawaran umum dan perdagangan efek  Perusahaan publik yg berkaitan dengan efek yg diterbitkannya  Lembaga profesi yg berkaitan dgn efek utk melakukan transaksi jual beli TEMPAT BERTEMUNYA PENJUAL DAN PEMBELI MODAL/DANA
  • 52. haniupn@yahoo.com PERANAN PASAR MODAL Untuk membiayai atau menunjang pembangunan dunia usaha umumnya biaya pembanguan nasional TUJUAN PASAR MODAL  Pengembangan fungsi perbankan  Pengembangan dunia usaha  Pemerataan pendapatan  Indikator krisis keuangan  Patokan kebijakan suku bunga
  • 53. haniupn@yahoo.com EFEK Surat berharga:  Surat pengakuan hutang  Surat berharga komersial  Saham  Obligasi  Tanda bukti hutang  Right issue
  • 54. haniupn@yahoo.com 4 UNSUR PASAR MODAL  Peminta modal (EMITEN)  Penawar modal  Lembaga penunjang pasar modal  Mekanisme pasar modal
  • 55. haniupn@yahoo.com EMITEN  Badan hukum berbentuk PT dan berkedudukan di Indonesia  Modal yg disetor penuh min. 200 juta.  2 th terakhir berturut PT laba min 10 %  Laporan keuangan 2 th terakhir di audit  Mengeluarkan buku prospektus
  • 56. haniupn@yahoo.com PENAWAR MODAL  MASYARAKAT/PERORANGAN WNI  INVESTOR  LEMBAGA KEUANGAN LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL • KUSTODIAN • BIRO ADMINISTRASI EFEK • WALI AMANAT
  • 57. haniupn@yahoo.com PROFESI PENUNJANG 1. NOTARIS 2. KONSULTAN HUKUM 3. APRAISAL 4. AKUNTAN PUBLIK MEKANISME PASAR MODAL 1. PROSES EMISI 2. PERDAGANGAN DI BURSA EFEK
  • 58. haniupn@yahoo.com HAK ATAS KEKAYAAN MILIK INTELEKTUAL Perlindungan terhadap hasil karya manusia baik hasil karya yang berupa aktivitas dalam ilmu pengetahuan, industri, kesusasteraan maupun seni
  • 59. haniupn@yahoo.com PRINSIP HAKI  PRINSIP EKONOMI  PRINSIP KEADILAN  PRINSIP KEBUDAYAAN  PRINSIP SOSIAL
  • 60. haniupn@yahoo.com HAK CIPTA Untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil karya bidang ilmu, seni dan sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan bangsa (UU no. 19 tahun 2002) SIFAT HAK CIPTA > Benda bergerak immateriel > Dapat dibagi > Tidak dapat disita
  • 61. haniupn@yahoo.com HAK CIPTA TERDIRI ATAS  HAK EKONOMI: untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari hasil ciptaannya  HAK MORAL: hak yang melekat secara pribadi dan tidak dapat dilepas dengan alasan apapun
  • 62. haniupn@yahoo.com CIPTA YANG DILINDUNGI  Buku, program, dan semua hasil karya tulis  Ceramah, kuliah, pidato  Alat peraga  Lagu/musik, drama, seni rupa  Arsitektur, peta  Fotografi, sinematografi  terjemahan
  • 63. haniupn@yahoo.com Yang tidak ada hak cipta  Hasil rapat terbuka lembaga negara  Peraturan perundang-undangan  Pidato kenegaraan  Putusan pengadilan  Keputusan badan arbitrase
  • 64. haniupn@yahoo.com HAK PATEN Hak eksklusif yg diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi (UU No. 14 Tahun 2001)
  • 65. haniupn@yahoo.com JANGKA WAKTU PATEN 20 TAHUN PATEN SEDERHANA 10 TAHUN
  • 66. haniupn@yahoo.com Penyelesaian Sengketa Tingkat I: Pengadilan Niaga Tingkat II: Mahkamah Agung Arbitrase/Alternative Dispute Resolution Pelanggaran Hak adalah Delik Aduan
  • 67. haniupn@yahoo.com MEREK Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. UU no. 15 Tahun 2001
  • 68. haniupn@yahoo.com JENIS MEREK  MEREK DAGANG  MEREK JASA  MEREK KOLEKTIF Merek tidak dapat didaftar karena; 1.Bertentangan dengan UU, moralitas agama, kesusilaan dan ketertiban umum. 2.Tidak memiliki pembeda. 3.Telah menjadi milik umum. 4.Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yg dimohonkan paten.
  • 69. haniupn@yahoo.com PERLINDUNGAN KONSUMEN KONSUMEN Setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk lain, dan tidak untuk diperdagangkan UU No. 8 Tahun 1999
  • 70. haniupn@yahoo.com Asas Perlindungan Konsumen 1. Asas Manfaat 2. Asas Keadilan 3. Asas Keseimbangan 4. Asas Keamanan dan keselamatan konsumen 5. Asas Kepastian Hukum
  • 71. haniupn@yahoo.com Hak Konsumen  Kenyamanan, keamanan & keselamatan  Dpt barang/jasa sebanding dgn nilai tukar atau yg dijanjikan  Dpt pendidikan konsumen  Didengar pendapat/keluhan  Dpt kompensasi, ganti rugi atau penggantian
  • 72. haniupn@yahoo.com Kewajiban Konsumen  Membaca, mengikuti petunjuk/prosedur  Beritikad baik dalam transaksi  Membayar sesuai dgn nilai tukar  Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut
  • 73. haniupn@yahoo.com Hak Pelaku Usaha  Menerima pembayaran  Perlindungan hukum  Rehabilitasi
  • 74. haniupn@yahoo.com Kewajiban Pelaku  Beritikad baik  Memberi info yg benar  Melayani konsumen yg benar  Menjamin mutu barang  Memberi kesempatan konsumen menguji  Memberi kompensasi, ganti rugi
  • 75. haniupn@yahoo.com Larangan dalam Memproduksi  Tidak sesuai standar baku  Tidak sesuai dengan janji  Tidak ada keterangan produk Larangan dalam Mempromosikan  Menggunakan kalimat yg berlebihan  Janji yg belum pasti  Menjatuhkan produk lain
  • 76. haniupn@yahoo.com Larangan dalam Obral  Barang/jasa tsb tdk sesuai standar  Seolah tidak mengandung cacat tersembunyi  Tidak bermaksud menjual  Jumlah barang hanya tertentu  Menaikkan harga sebelum melakukan obral
  • 77. haniupn@yahoo.com Dilarang Mencantumkan Klausul Baku  Menyatakan pengalihan tanggung jawab  Menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen  Menolak menyerahkan uang  Memaksa akan aturan tambahan  Melakukan perbuatan sepihak
  • 78. haniupn@yahoo.com Tanggungjawab Pelaku Usaha Ganti kerugian atas; kerusakan, pencemaran dan kerugian konsumen BENTUK GANTI RUGI: Pengembalian uang, penggantian barang, atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yg sesuai dgn peraturan perundang-undangan
  • 79. haniupn@yahoo.com HAL-HAL YG MEMBEBASKAN 1. Barang tdk untuk diedarkan 2. Cacat barang dikemudian hari 3. Cacat akibat prosedur dilanggar 4. Kelalaian konsumen 5. Lewat jangka waktu penuntutan 4 th sejak barang dibeli
  • 80. haniupn@yahoo.com KEPAILITAN KEADAAN BERHENTI MEMBAYAR SYARAT PAILIT: 1. Adanya debitur yg tidak membayar utang 2. Adanya lebih dari satu kreditur 3. Adanya lebih dari satu utang 4. Minimal satu utang sudah jatuh tempo 5. Minimal satu utang sudah dapat ditagih
  • 81. haniupn@yahoo.com KEPAILITAN UU No. 1 Tahun 1998 Kepailitan dapat diajukan apabila:  Dalam keadaan berhenti membayar  Lebih dari satu kreditur, dan 1 kreditur piutangnya dapat ditagih
  • 82. haniupn@yahoo.com PIHAK YG DAPAT MENGAJUKAN KEPAILITAN 1. Debitur sendiri 2. Seorang atau lebih kreditur 3. Kejaksaan mewakili kepentingan umum 4. Bank Indonesia apabila debiturnya bank 5. Bapepam
  • 83. haniupn@yahoo.com UTANG  ARTI SEMPIT: suatu kewajiban yang timbul hanya dari adanya perjanjian utang piutang  ARTI LUAS: seluruh kewajiban yg ada dalam suatu perikatan baik yg timbul karena UU atau perjanjian UTANG adalah utang pokok dan bunganya
  • 84. haniupn@yahoo.com PROSES PENYELESAIAN SENGKETA  Tingkat I: Pengadilan Niaga  Tingkat II: Mahkamah Agung  Peninjauan Kembali: Mahkamah Agung Pasal 6 (4) UU Kepailitan Putusan diambil maks. 30 hari setelah permohonan didaftarkan
  • 85. haniupn@yahoo.com SEBELUM PUTUSAN Kreditur dapat mengajukan permohonan: 1. Meletakkan sita jaminan terhadap sebagian atau seluruh kekayaan debitur 2. Menunjuk kurator sementara untuk: ◦ Mengawasi pengelolaan usaha debitur ◦ Mengawasi pembubaran
  • 86. haniupn@yahoo.com AKIBAT HUKUM PUTUSAN PAILIT DEMI HUKUM DEBITUR KEHILANGAN HAKNYA UNTUK BERBUAT SESUATU TERHADAP PENGUASAAN DAN PENGURUSAN HARTA KEKAYAANNYA YANG TERMASUK DALAM KEPAILITAN
  • 87. haniupn@yahoo.com HARTA KEKAYAAN : SELURUH KEKAYAAN DEBITUR PADA SAAT PERNYATAAN PAILIT SERTA SEGALA APA YANG DIPEROLEH SELAMA KEPAILITAN Tidak termasuk: 1. Perlengkapan tidur 2. Perlengkapan dinas dan kerja 3. Persediaan makanan kurang lebih sebulan 4. Gaji, upah, uang jasa dan honor 5. Hak cipta 6. Uang untuk nafkah (ditetapkan hakim) 7. Buku-buku untuk bekerja
  • 88. haniupn@yahoo.com PARA PIHAK  HAKIM PENGAWAS  KURATOR  PANITIA PARA KREDITOR  RAPAT PARA KREDITOR
  • 89. haniupn@yahoo.com AKIBAT HUKUM PERNYATAAN PAILIT  Terjadi sitaan umum kekayaan debitur  Kepailitan hanya kekayaan bukan pribadi  Harta dikuasai kurator  Tuntutan dan gugatan ke kurator  Kreditur preference tetap dpt laksanakan haknya
  • 90. haniupn@yahoo.com UPAYA DLM KEPAILITAN 1. Penundaan pembayaran 2. Verifikasi piutang 3. Perdamaian (Akkoord) 4. Insolvensi 5. Rehabilitasi
  • 91. haniupn@yahoo.com HUKUM ASURANSI ASURANSI: (Ps 246 KUHD) - Suatu perjanjian di mana seorang penanggung dengan menikmati suatu premi mengikatkan dirinya kepada tertanggung untuk membebaskannya dari kerugian, karena kehilangan, kerusakan, ketiadaan keuntungan yg diharapkan, yg akan dideritanya karena kejadian yg tidak pasti
  • 92. haniupn@yahoo.com 4 unsur dalam asuransi 1. Pihak tertanggung 2. Pihak penanggung 3. Peristiwa yg tidak tertentu (evenement) 4. Kepentingan yg mungkin akan mengalami kerugian
  • 93. haniupn@yahoo.com MANFAAT ASURANSI 1. Memberikan rasa aman dan perlindungan 2. Sebagai tabungan dan sumber pendapat lain 3. Merupakan alat penyebaran risiko 4. Pendistribusian biaya dan manfaat yg lebih adil
  • 94. haniupn@yahoo.com PENGGOLONGAN ASURANSI Berdasarkan Perjanjian:  Asuransi Kerugian  Asuransi Jumlah  Asuransi Varia Berdasarkan sifat pelaksanaannya:  Asuransi Sukarela  Asuransi Wajib  Asuransi Kredit
  • 95. haniupn@yahoo.com Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992 1. Usaha Asuransi terbagi: a. Asuransi Kerugian b. Asuransi Jiwa c. Reasuransi 2. Usaha Penunjang: a. Pialang Asuransi b. Pialang Reasuransi c. Penilai Kerugian Asuransi d. Agen Asuransi
  • 96. haniupn@yahoo.com PRINSIP-PRINSIP ASURANSI  INSURABLE INTEREST (adanya kepentingan)  INDEMNITY (penempatan posisi semula)  UTMOST GOOD FAITH (Itikad baik)  SUBROGRATION (pengganti kedudukan)  PROXIMA CAUSA (sebab kerugian)  CONTRIBUTION (saling menutup)
  • 98. haniupn@yahoo.com MEDIASI  NEGOSIASI DGN MELIBATKAN PIHAK KETIGA  MEDIATOR DITUJUK OLEH PARA PIHAK YG BERSENGKETA  PUTUSANNYA BERUPA NILAI ATAU NORMA  PUTUSAN TIDAK PUNYA TITEL EXECUTORIAL
  • 99. haniupn@yahoo.com ARBITRASE  PENYELESAIAN SENGKETA DILUAR PENGADILAN  PENYELESAIAN SENGKETA DENGAN WASIT  PUTUSAN DPT MEMILIKI TITEL EXECUTORIAL  BERSIFAT RAHASIA, CEPAT, MUDAH DAN MURAH
  • 100. haniupn@yahoo.com ARBITRASE INDONESIA 1. BANI = BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA 2. BAMUI = BADAN ARBITRASE MUAMALAT INDONESIA
  • 101. haniupn@yahoo.com LEMBAGA PEMBIAYAAN BADAN USAHA YANG MELAKUKAN KEGIATAN PEMBIAYAAN DALAM BENTUK PENYEDIAAN DANA ATAU BARANG MODAL DENGAN TIDAK MENARIK DANA SECARA LANGSUNG DARI MASYARAKAT (Kepres no.61 Tahun 1988)
  • 102. haniupn@yahoo.com Perbedaan dgn bank Pendanaan dari masyarakat Penyediaan dana atau barang modal Tidak memerlukan jaminan
  • 103. haniupn@yahoo.com LEMBAGA PEMBIAYAAN 1. LEASING 2. FACTORING 3. MODAL VENTURA 4. PEMBIAYAAN KONSUMEN 5. KARTU KREDIT
  • 104. haniupn@yahoo.com LEASING (sewa guna usaha) Ciri-ciri leasing:  Ada 3 pihak Lesse, lessor, supplier  Pembayaran sewa dilakukan berkala  Masa sewa guna usaha ditentukan  Disertai dgn hak opsi  Hak milik ada pada lessor  Obyek leasing = benda-benda yg digunakan untuk menjalankan perusahaan
  • 105. haniupn@yahoo.com KEUNTUNGAN LEASING  Proses pengadaan barang lebih cepat dan tidak memerlukan jaminan  Pengadaan barang yg mahal lebih meringankan dari sisi cash flow karena pembayaran jangka panjang  Posisi cash flow lebih baik dan biaya modal lebih menarik  Perencanaan keuangan lebih mudah dan sederhana
  • 106. haniupn@yahoo.com PERBEDAAN DGN SEWA  JANGKA WAKTU MENJADI FOKUS  PARA PIHAK ADL BADAN USAHA  PERLU JAMINAN TERTENTU  ADANYA HAK OPSI
  • 107. haniupn@yahoo.com BEDA DGN SEWA BELI DAN JUAL BELI  PERALIHAN HAK MILIK  JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN  PARA PIHAK YANG TERLIBAT
  • 108. haniupn@yahoo.com FACTORING (ANJAK PIUTANG) USAHA PEMBIAYAAN DALAM BENTUK PEMBELIAN DAN/ATAU PENGALIHAN ATAU PENGURUSAN PIUTANG ATAU TAGIHAN JANGKA PENDEK SUATU PERUSAHAAN DARI TRANSAKSI DALAM DAN LUAR NEGERI
  • 109. haniupn@yahoo.com CIRI-CIRI FACTORING  BERUPA PENGURUSAN PIUTANG  TAGIHAN JANGKA PENDEK DAN BELUM JATUH TEMPO  ADA 3 PIHAK : ◦ FAKTORING COMPANY ◦ KLIEN (PENJUAL PIUTANG) ◦ NASABAH
  • 110. haniupn@yahoo.com KEUNTUNGAN FACTORING  PEMBAYARAN PIUTANG LEBIH CEPAT DARI JATUH TEMPO  MENAMBAH DANA SEGAR  DAPAT MEMBANTU PENINGKATAN KEUNTUNGAN ATAU LABA  MENGALIHKAN RISIKO PIUTANG
  • 111. haniupn@yahoo.com MODAL VENTURA BADAN USAHA YG MELAKUKAN PEMBIAYAAN MELALUI PENYERTAAN MODAL KE DALAM SUATU USAHA PERUSAHAAN PASANGAN USAHA UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU
  • 112. haniupn@yahoo.com KEUNTUNGAN MODAL VENTURA  SUMBER DANA SELAIN BANK  BANTUAN MANAJEMEN  MEMPERLUAS JARINGAN USAHA
  • 113. haniupn@yahoo.com JENIS MODAL VENTURA  CONVENTIONAL LOAN  CONDITIONAL LOAN (UNTUNG RUGI)  EQUITY INVESTMENT (ADA BANTUAN MANAJEMEN)
  • 114. haniupn@yahoo.com PEMBIAYAAN KONSUMEN LEMBAGA PEMBIAYAAN PENGADAAN BARANG UNTUK KEBUTUHAN KONSUMEN DILAKUKAN DGN PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN ATAU BERKALA
  • 115. haniupn@yahoo.com KARTU KREDIT BADAN USAHA YG MELAKUKAN PEMBIAYAAN UNTUK MEMBELI BARANG DAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU KREDIT