Teks tersebut berisi soal uji capaian pembelajaran semester 1 yang berisi 17 pertanyaan pilihan ganda beserta pembahasannya. Soal-soal tersebut mencakup materi hukum bacaan, tafsir, hadis, dan penggunaan akal dalam agama.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Kunci Jawaban dan Pembahasan Kelas XI (UCP SMT 1)_NH.docx
1. Uji Capaian Pembelajaran Semester 1
A. Pilihan Ganda
1.Jawaban : A
Pembahasan : Hukum bacaan dari lafal ِ
تٰ
وٰ
مَّ
الس ِ
قْ
لَ
خ ْ
ِي
ف َّ
ِن
ا yaitu
sebagai berikut:
a. Gunnah (َّ
ِن
ا), yaitu adanya huruf nun berharakat tasydid.
b. Mad tabi’i (ْ
ِي
ف), yaitu adanya huruf ya berharakat sukun setelah
huruf berharakat kasrah.
c. Idgam syamsiyah atau alif lam syamsiyah (
ِ
تٰ
وٰ
مَّ
الس ِ
قْ
لَ
خ),
yaitu huruf alif lam diikuti huruf alif lam syamsiyah (sin)
sehingga huruf alif lamnya tidak dibaca jelas.
d. Mad tabi’i (
ِ
تٰ
وٰ
مَّ
الس), yaitu adanya alif setelah huruf
berharakat fathah yang ditulis dengan fathah berdiri.
2.Jawaban : E
Pembahasan : Kata yang digarisbawahi adalah kata ulul albāb. Istilah
tersebut berasal dari dua kata, yaitu kata ulū yang artinya ‘memiliki’
dan kata al-albāb, bentuk jamak dari lubb yang artinya ‘inti sari’
atau ‘sari pati dari sesuatu’. Jadi, ulul albāb secara harfiyah
artinya ‘orang-orang yang mempunyai saripati istimewa dalam diri
mereka’.
3.Jawaban : A
Pembahasan : Gambar pada soal adalah gambar pemandangan alam. Adapun
ulul albāb adalah orang yang mampu memanfaatkan akalnya untuk hal-hal
yang merupakan amal saleh. Bagi seorang ulul albāb, pemandangan alam
yang indah tersebut dapat menjadi pendorong untuk melakukan tafakur,
yaitu memikirkan atau merenungi keagungan Allah Swt. yang telah
menciptakan dirinya dan alam semesta yang disaksikannya. Jadi, ia
tidak sebatas tertarik untuk menikmati keindahan alam tersebut, tetapi
berusaha untuk memahami dan mengetahui rahasia yang ada di baliknya.
4.Jawaban : C
Pembahasan : Dalam hadis tersebut terkandung pesan kepada setiap
muslim agar menggunakan akal pikiran bukan hanya untuk duniawi, tetapi
juga untuk ukhrawi agar kehidupan berjalan dengan seimbang sebagaimana
yang ditunjukkan oleh Rasulullah Saw.
5. Jawaban : A
Pembahasan : Pasangan antara lafal dan artinya yang sesuai dapat
dilihat pada tabel berikut.
No. Lafal No. Arti
2. 1.
ِ
فَ
َِل
تْ
خاَ
و
ِ
لْ
يَّ
ال
e. dan pergantian malam
2.
اَ
نِ
قَ
ف c. lindungilah kami
3. ْ
مِ
هِ
بْ
وُ
نُ
ج ىٰ
لَ
عَّ
و b. dalam keadaan berbaring
4.
ِى
لو
ُ
ِ
ِ
ّل
ِ
ابَ
بْ
ل
َ
ْ
اّل
d. bagi orang yang berakal
5. َ
تْ
قَ
لَ
خ اَ
م a. Engkau tidak menciptakan
6.Jawaban : B
Pembahasan : Hukum bacaan dari lafal َ
ا
ِ
راَ
طْ
قَ
ا ْ
نِ
م اْ
وُ
ذُ
فْ
نَ
ت ْ
ن
ِ
تٰ
وٰ
مَّ
الس adalah sebagai berikut:
a. Ikhfa (اْ
وُ
ذُ
فْ
نَ
ت ْ
نَ
ا), yaitu nun mati bertemu huruf ikhfa (ta’
dan fa)
b. Mad tabi’i (اْ
وُ
ذُ
فْ
نَ
ت), yaitu wawu sukun terletak setelah huruf
berharakat damah
c. Izhar halqi (ِ
راَ
طْ
قَ
ا ْ
نِ
م), yaitu nun mati bertemu dengan huruf
izhar halqi (hamzah)
d. Mad tabi’i (ِ
راَ
طْ
قَ
ا), yaitu alif terletak setelah huruf
berharakat fathah
e. Idgam syamsiyah atau alif lam syamsiyah (
ِ
تٰ
وٰ
مَّ
الس ِ
راَ
طْ
قَ
ا),
yaitu huruf alif lam diikuti huruf alif lam syamsiyah (sin)
sehingga huruf alif lamnya tidak dibaca jelas.
f. Mad tabi’i (
ِ
تٰ
وٰ
مَّ
الس), yaitu adanya alif setelah huruf
berharakat fathah yang ditulis dengan fathah berdiri.
7. Jawaban : B
Pembahasan : Pengggalan ayat yang sesuai dengan terjemahan “jika kamu
sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi) adalah ِ
ِن
ا
ْ
نِ
م اْ
وُ
ذُ
فْ
نَ
ت ْ
نَ
ا ْ
مُ
تْ
عَ
طَ
تْ
اس
ِ
راَ
طْ
قَ
ا
َ
و ِ
تٰ
وٰ
مَّ
الس
ِ
ِْ
ر
َ
ْ
اّل .
Jika diuraikan sebagai berikut: jika (ِ
ِن
ا); kamu sanggup
(ْ
مُ
تْ
عَ
طَ
تْ
اس); menembus/melintasi (اْ
وُ
ذُ
فْ
نَ
ت ْ
نَ
ا); penjuru ( ْ
نِ
م
ِ
راَ
طْ
قَ
ا); langit (
ِ
تٰ
وٰ
مَّ
الس); dan bumi (ِ
ِْ
ر
َ
ْ
اّلَ
و).
8. Jawaban : C
Pembahasan : Terjemah hadis yang dimaksud adalah sebagai berikut:
"Barang siapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga. Sungguh, para malaikat merendahkan
3. sayapnya sebagai tanda kerelaan kepada penuntut ilmu. Orang yang
berilmu akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi, hingga
ikan yang ada di dasar laut. Kelebihan seorang alim dibanding ahli
ibadah seperti keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh
bintang. Para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak
mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barang
siapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak." (H.R.
Abu Dawud)
Berdasarkan hadis tersebut, dapat diketahui bahwa orang yang berilmu
akan dimintakan maaf atau ampunan oleh sesama makhluk di dunia, yaitu
oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan hingga ikan yang
ada di dasar laut.
9. Jawaban : C
Pembahasan : Terjemah penggalan ayat tersebut adalah “... tembuslah.
Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari
Allah).” Ada beberapa pendapat mengenai makna “kekuatan” pada ayat
tersebut, salah satunya adalah kekuatan ilmu pengetahuan yang berasal
dari Allah Swt. Manusia dan jin dipersilakan untuk mengeksplorasi alam
semesta dengan segenap kemampuannya. Hal ini dapat dilakukan dengan
adanya kemajuan ilu pengetahuan dan teknologi. Meski demikian,
kemampuan mereka terbatas karena yang memiliki kekuatan mutlak adalah
Allah Swt.
10. Jawaban : A
Pembahasan : Pada wacana tersebut terdapat pernyataan “Perkembangan
teknologi dan aktivitas keilmuan di kalangan umat Islam belum semaju
yang ada di Barat.” Dengan demikian, berdasarkan wacana tersebut, ilmu
pengetahuan teknologi berperan penting dalam mengukur tingkat kemajuan
suatu bangsa. Bangsa yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat dianggap sebagai bangsa yang maju.
11. Jawaban : A
Pembahasan : Memamerkan kenikmatan yang diperoleh kepada khalayak
ramai bukanlah wujud rasa syukur. Hal itu justru dapat menjurus pada
kesombongan, bahkan kekufuran jika tidak mengakui bahwa nikmat
tersebut adalah karunia Allah Swt.
12. Jawaban : E
Pembahasan : Pada teks, Rayhan diilustrasikan sebagai sosok yang
selalu bersyukur atas nikmat yang diperolehnya dengan memanfaatkannya
semaksimal mungkin. Dengan demikian, ia selalu berperilaku yang
menunjukkan rasa syukur. Ia tidak membeda-bedakan teman dalam
pergaulan, kehidupannya dijalani dengan sederhana, bukan dengan gaya
hidup hedonis, serta selalu menjaga kehalalan dalam hal apa pun yang
dikonsumsi maupun yang dilakukannya. Segala hal yang haram dan syubhat
ia tinggalkan karena tidak jelas kehalalannya.
13. Jawaban : A
4. Pembahasan : Ketidakmampuan dalam menjaga lisan akan menyebabkan
dampak negatif, misalnya muncul pertikaian, pertengkaran, dan
permusuhan antarsesama. Hal tersebut dapat terjadi jika ada orang yang
selalu asal-asalan dalam berkata-kata dan tidak mampu menjaga perasaan
orang lain sehingga menimbulkan sakit hati.
14. Jawaban : C
Pembahasan : Di antara situasi yang membolehkan seseorang untuk
membuka aib adalah ketika ia dizalimi (mazhlum) dan saat membutuhkan
pertolongan (isti’anah). Orang yang dizalimi boleh menceritakan
tentang kezaliman pelaku kepada pihak yang berwenang agar ia mendapat
haknya. Demikian pula orang yang memohon pertolongan untuk membasmi
kemungkaran hingga terbukanya kembali jalan kebenaran bagi orang yang
bermaksiat diperbolehkan untuk membuka aib.
15. Jawaban : A
Pembahasan : Perilaku yang sesuai dengan terjemah hadis tersebut
adalah larangan membuka aib sendiri atas maksiat yang dilakukan. Dalam
hadis diceritakan tentang umat Nabi Muhammad Saw. yang secara terang-
terangan menceritakan kepada orang lain tentang perbuatan maksiat yang
dilakukannya. Ia membuka perilakunya yang merupakan aib tersebut
padahal Allah Swt. telah menutupinya.
16. Jawaban : D
Pembahasan : Pada gambar terdapat kata-kata “Stop bullying!” yang
merupakan ajakan untuk melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya
bullying atau perundungan. Biasanya perundungan dilakukan oleh orang
yang merasa kuat terhadap orang yang lebih lemah. Untuk menghindari
perilaku tersebut, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku, dapat
dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
daripada sekadar berkumpul tanpa tujuan. Agar tidak menjadi korban
perundungan, seseorang perlu bersikap tegas dan menolak untuk
melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya, misalnya mengikuti semua
perintah dari senior, termasuk melakukan hal-hal yang merugikan diri
sendiri.
17. Jawaban : E
Pembahasan : Terjadinya perkelahian antarpelajar dapat disebabkan
oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Kurangnya bimbingan
orang tua, perkembangan teknologi, kondisi lingkungan, serta sejarah
dendam secara turun-temurun merupakan faktor eksternal karena semua
berasal dari luar diri pelajar. Adapun faktor internal, yaitu faktor
yang berasal dari diri pelajar itu sendiri salah satunya adalah adanya
rasa bingung atau ketidaktahuan dalam menghadapi suatu persoalan
sehingga mengambil langkah yang keliru.
18. Jawaban : E
Pembahasan : Minuman keras merupakan sejenis khamar. Minuman ini haram
untuk dikonsumsi karena memabukkan dan bahkan disebut sebagai “induk
kejahatan” karena meminumnya dapat menyebabkan hilang kesadaran hingga
melakukan perbuatan buruk lainnya. Jadi, menimbulkan energi sehingga
5. berani dalam melawan berbagai kemungkaran bukan dampak lain
mengonsumsi minuman keras karena perilaku itu sendiri adalah suatu
bentuk kemungkaran.
19. Jawaban : B
Pembahasan : Tidak mudah menolak ajakan teman dalam hal apa pun bukan
cara menghindari penyalahgunaan narkotika. Seseorang yang selalu
merasa segan untuk menolak, bahkan terhadap ajakan untuk melakukan
sesuatu yang terlarang seperti menyalahgunakan narkotika, pada
akhirnya akan merugikan dirinya sendiri. Oleh karena itu, penting
untuk memiliki prinsip dan belajar tegas terhadap diri sendiri dan
orang lain agar tidak mudah terpengaruh oleh ajakan orang lain.
20.Jawaban : E
Pembahasan : Gambar pada soal menunjukkan ilustrasi obat-obatan
terlarang atau narkoba. Penggunaan barang tersebut dapat mengganggu
kualitas hidup, menurunkan kesadaran, dilarang oleh negara dan agama,
serta hanya dapat memberikan kesenangan semu. Penggunaan obat-obatan
tersebut dilarang, baik dalam dosis kecil maupun besar, jika tidak
ada rekomendasi khusus dari ahli dan pihak yang berwenang. Penggunaan
dalam dosis minim jika dilakukan terus-menerus pada akhirnya akan
menimbulkan kecanduan yang sulit untuk dihentikan.
21. Jawaban : D
Pembahasan : Fungsi sosial pelaksanaan khutbah Jumat adalah fungsi
yang berkaitan dengan hubungan antarsesama. Jadi, fungsi sosial
pelaksanaan khutbah Jumat salah satunya adalah mempererat tali
silaturahim antara sesama umat Islam karena pada saat pelaksanaan
salat Jumat yang salah satu rangkaiannya adalah khutbah Jumat, umat
Islam berkumpul dalam satu tempat. Pada momen itu mereka dapat saling
bertegur sapa dan saling mendoakan untuk kebaikan satu sama lain. Hal
itu tentunya dilakukan sebelum maupun setelah melaksanakan salat
Jumat.
22.Jawaban : E
Pembahasan : Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,
Rasulullah Saw. bersabda:
“Jika kamu katakan kepada temanmu, ‘diamlah!’, di hari Jumat saat
khatib berkhutbah, maka kamu telah melakukan perbuatan menganggur
(tiada guna).” (HR Muslim)
Jadi, perilaku Rasyad dan Faisal dalam ilustrasi tersebut dapat
menjadikan salat Jumat mereka sia-sia.
23.Jawaban : A
Pembahasan : Berdakwah tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada adab-
adab tertentu yang perlu diperhatikan agar hasil dakwah sesuai dengan
yang diharapkan. Salah satu adab dalam berdakwah adalah menebarkan
Islam dengan cara damai tanpa menyinggung pihak lain. Dakwah yang
dilakukan dengan cara pemaksaan dan menyinggung perasaan pihak
6. tertentu justru dapat menimbulkan keributan dan ketegangan yang
berdampak pada ketenteraman hidup bermasyarakat serta mencoreng nama
baik Islam.
24.Jawaban : D
Pembahasan : Pasangan yang tepat antara rukun khutbah dan bacaannya
dapat dilihat pada tabel berikut.
No. Bacaan Rukun Khutbah No. Rukun Khutbah
1. َ
ّل ْ
نَ
أ ُ
دَ
هْ
شَ
أَ
و
ُ
للا َّ
ّلِ
إ َ
هٰ
لِ
إ
e. syahadat
2. َّ
قَ
ح َ
للا واُ
قَّ
ِت
ا
ِ
هِ
تاَ
قُ
ت
d. pesan takwa
3. إ
َّ
ن
ِ
ِ
ِل َ
دْ
مَ
حْ
ال b. hamdalah
4.
ْ
ِي
ل ُ
للا َ
كَ
راَ
ب
ْ
مُ
كَ
لَ
و
a. doa untuk kaum muslimin
5. َ
لَ
ع ِ
ِ
لَ
ص َّ
مُ
هّٰ
للَ
ا
ى
ٍ
دَّ
مَ
حُ
م
c. shalawat
25.Jawaban : C
Pembahasan : Orang yang sudah melakukan dakwah berdasarkan cerita pada
soal adalah Syarifah yang selalu menasihati adiknya agar rajin salat
lima waktu dan Faras yang mengajak temannya untuk mengikuti kajian.
Keduanya dianggap telah berdakwah karena sama-sama mengajak orang lain
untuk melaksanakan kebaikan.
26.Jawaban : A
Pembahasan : Produktif dalam berkarya sehingga dapat dijadikan sebagai
ajang popularitas diri bukanlah bentuk semangat dalam meneladan
kegigihan ulama. Hal itu mengandung unsur ria karena adanya keinginan
untuk mendapat pujian dari orang lain, sedangkan para ulama selalu
mencontohkan untuk belajar ikhlas dan tidak berharap balasan apa pun
dalam setiap usaha atau kebaikan yang dilakukan.
27.Jawaban : E
Pembahasan : Tokoh yang dimaksud berdasarkan deskripsi pada soal
adalah Hamzah al-Fansuri. Hal ini dapat diketahui dari penyebutan
Barus sebagai kota kelahirannya. Di samping itu, penyebutan secara
spesifik judul karya yang ditulis oleh tokoh tersebut, yaitu Asrar
al-Arifin dan Syarab al-‘Asyiqin merupakan petunjuk jelas untuk
menemukan tokoh yang dimaksud, yaitu Hamzah al-Fansuri.
28.Jawaban : B
7. Pembahasan : Kitab Fathul Wahhab bukan karya yang ditulis oleh Ar-
Raniri. Kitab tersebut ditulis oleh seorang ulama bernama Abu Yahya
Zakaria al-Anshori.
29.Jawaban : A
Pembahasan : Tokoh yang dimaksud dalam teks adalah Syekh Abdurrauf
as-Singkili. Salah satu karya beliau yang terkenal adalah kitab
Tarjuman al-Mustafid, yang merupakan naskah pertama tafsir Al-Qur’an
lengkap berbahasa Melayu. Kitab ini ditulis atas permintaan Sultanah
Shafiyyah ad-Din.
30.Jawaban : B
Pembahasan : Nama tokoh dan informasi terkait yang sesuai ditunjukkan
oleh nomor 2 dan 3 dengan penjelasan pada tabel berikut.
No. Nama Tokoh Informasi
1. Hamzah al-Fansuri pengarang kitab Riyāḍuṣ
Ṣāliḥīn
Pembahasan: kitab Riyāḍuṣ
Ṣāliḥīn adalah karya Syekh
Nawawi
2. Nuruddin ar-Raniri penentang pemikiran Hamzah
al-Fansuri
3. Abdurrauf as-Singkili ayahnya bernama Syekh Ali
Fansuri
4. Syekh Yusuf al-Makassari guru K.H. Hasyim Asy’ari dan
K.H. Ahmad Dahlan
Pembahasan: guru K.H. Hasyim
Asy’ari dan K.H. Ahmad
Dahlan adalah Kiai Sholeh
Darat
5. Abdus Samad al-Palimbani pelopor tarekat Qadiriyah di
Indonesia
Pembahasan: Abdus Samad al-
Palimbani adalah pelopor
tarekat Samaniyah di
Indonesia
B. Uraian
1. Dalam Al-Qur’an Allah menegaskan bahwa tidak ada ciptaan-Nya yang
sia-sia. Semua tentu memiliki peranan tersendiri. Begitu pula
halnya dengan nyamuk. Nyamuk sering kali dibasmi karena dianggap
8. mengganggu kehidupan manusia dan menimbulkan penyakit. Namun,
karena hal tersebut, manusia terdorong untuk terbiasa hidup bersih
dan sehat. Di samping itu, nyamuk memiliki manfaat bagi makhluk
lain. Misalnya, menjadi salah satu bagian penting dalam rantai
makanan karena menjadi sumber makanan bagi binatang lain. Ada
beberapa binatang yang memakan nyamuk, antara lain katak dan
burung.
2. Isi kandungan Q.S. Ar-Rahmān/55: 33 antara lain sebagai berikut:
a. seruan kepada jin dan manusia dari Allah Swt. yang membebaskan
mereka untuk menembus atau melintasi langit dengan kemampuan
mereka sebagai kasih sayang Allah Swt.;
b. baik jin maupun manusia tidak dapat menghindar dari qada dan
qadar Allah Swt. juga dari kekuasaan-Nya;
c. baik jin maupun manusia juga tidak akan dapat menghindar dari
tanggung jawab atas segala amal yang dilakukan selama di dunia;
d. adanya kemungkinan bagi manusia untuk mengeksplorasi luar
angkasa dengan sulthan (kekuatan ilmu pengetahuan dan
teknologi), tetapi kemampuannya itu terbatas;
e. mendorong manusia untuk menuntut ilmu serta memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
f. kekuatan yang dimiliki manusia adalah karunia Allah Swt.
3. Jawaban sesuai dengan pengalaman peserta didik. Contoh:
a. Saya telah mempelajari ilmu Matematika dan mampu memahaminya
dengan baik. Jika ada teman yang belum paham, saya bersedia
untuk membantunya dengan ikhlas.
b. Saya telah mempelajari tentang pentingnya kebersihan diri dan
lingkungan. Jadi, saya selalu berupaya untuk menjaga kebersihan,
termasuk di lingkungan sekolah, misalnya dengan melaksanakan
piket dan membuang sampah pada tempatnya.
c. Saya telah mempelajari ilmu tentang keutamaan salat tepat waktu.
Jadi, saat waktu istirahat tiba, saya selalu berusaha untuk
segera melaksanakan salat berjamaah dan mengajak teman untuk
pergi ke masjid bersama.
4. Terjemah dari potongan ayat tersebut adalah “... Jika kamu
menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. ....” Ayat tersebut mengandung makna bahwa nikmat
Allah Swt. begitu banyak sampai-sampai kita tidak akan bisa
menghitungnya. Ada begitu banyak nikmat yang kita sadari telah
dianugerahkan oleh-Nya kepada kita. Namun, kita tidak pernah tahu
berapa banyak nikmat dari-Nya yang tidak kita sadari. Hal itu tentu
jauh lebih banyak dari yang bisa kita bayangkan. Contohnya, kita
dapat berkaca pada diri kita sendiri yang memiliki anggota tubuh
dengan beragam fungsi masing-masing, bagaimana kita beraktivitas
pada siang hari dan beristirahat pada malam hari. Allah Swt.
menyediakan segala kebutuhan kita sehingga kita tidak pernah
kekurangan. Semua nikmat dari-Nya tidak akan pernah bisa kita
9. hitung. Jadi, sudah sepatutnya kita bersyukur atas segala nikmat
tersebut.
5. Memenuhi janji merupakan akhlak terpuji yang harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pentingnya memenuhi janji telah ditegaskan
dalam Al-Qur’an salah satunya tercantum dalam Q.S. Al-Mā’idah/5:
1 yang terjemahannya sebagai berikut:
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji ....”
Berdasarkan ayat tersebut, memenuhi janji merupakan salah satu
kriteria keimanan yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Dengan
demikian, seorang muslim yang tidak dapat memenuhi janji dapat
dikatakan belum memiliki iman yang utuh. Janji yang harus dipenuhi
tentunya adalah janji dalam hal kebaikan, bukan keburukan.
Tidak memenuhi janji atau ingkar janji merupakan salah satu ciri
orang munafik sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah Saw.
Adapun sifat orang munafik bertentangan dengan sifat orang yang
beriman karena ia adalah orang yang berpura-pura, artinya berbeda
antara apa yang ia katakan dan apa yang ia perbuat atau ada dalam
hatinya.
6. Dalam perkelahian antarpelajar, sering kali para pelaku tidak
mengetahui alasan mereka saling menyerang satu sama lain atau
kesalahan apa yang telah dilakukan oleh pihak lawan. Mereka hanya
ikut-ikutan karena diajak teman atau sekadar ingin menunjukkan
eksistensi diri meski pada akhirnya saling melukai. Tidak jarang
perkelahian tersebut mengganggu ketertiban umum, bahkan sampai
melukai masyarakat yang melerai mereka atau sekadar melintas untuk
keperluan tertentu. Jika dikaitkan dengan Q.S. Al-Aḥzāb/33: 58,
perilaku tersebut termasuk perilaku menyakiti seseorang tanpa
alasan yang jelas sehingga pelaku yang terlibat akan mendapat dosa.
7. Jawaban sesuai dengan pendapat peserta didik. Contoh:
Penyalahgunaan narkoba dapat berdampak buruk pada lingkungan
sosial, misalnya semakin berani mengambil barang milik orang lain.
Hal itu terutama terjadi jika pelaku penyalahgunaan narkoba
mengalami kesulitan ekonomi. Seorang pecandu narkoba akan merasa
kesakitan jika ia tidak mengonsumsi obat-obatan tersebut sehingga
ia terus berusaha mendapatkan barang tersebut bagaimana pun
caranya. Hal ini dapat berdampak pada semakin sedikitnya harta
benda yang ia miliki, bahkan habis. Di satu sisi ia tidak lagi
memiliki harta, tetapi di sisi lain ia membutuhkan narkoba karena
sudah ketergantungan. Oleh karena itu, ia dapat terdorong untuk
melakukan perbuatan nekat, seperti mengambil barang milik orang
lain atau mencuri dan menjualnya untuk mendapat barang yang
diinginkannya.
8. Jawaban sesuai dengan pendapat peserta didik. Contoh: Berdakwah
melalui media mana pun tentu tidak mudah. Ada tantangan tersendiri
10. yang harus dihadapi demi tercapainya tujuan dakwah. Berikut
beberapa tantangan dakwah di media sosial dan cara mengatasinya.
a. Pemilihan tema dan materi dakwah: tema dakwah yang disampaikan
hendaknya yang dikuasai oleh pendakwah agar pendakwah mampu
memberikan jawaban yang tepat saat ada objek dakwah yang
mengajak untuk berdiskusi. Tema yang disampaikan juga hendaknya
tema yang tidak kontroversial agar tidak memancing keributan.
Permasalahan yang dirasa sensitif sebaiknya disampaikan secara
tatap muka. Kalaupun melalui media sosial, hendaknya menggunakan
bahasa yang halus dan disampaikan sejelas mungkin.
b. Luasnya jangkauan media sosial: pengguna media sosial sangat
banyak dan terdiri atas berbagai kalangan yang beragam, dari
segi agama, status sosial, profesi, dan sebagainya. Dengan
keragaman itu, dakwah yang disampaikan juga dapat diterima
dengan pandangan yang beragam. Oleh karena itu, pendakwah
sebaiknya memikirkan dampak/risiko dari materi yang
disampaikan, termasuk apakah materi tersebut menyinggung pihak-
pihak tertentu. Adakalanya suatu dakwah ditujukan untuk kalangan
tertentu, tetapi ternyata di kemudian hari menjangkau pihak lain
yang bukan merupakan objek dakwah dan berbeda pandangan sehingga
menimbulkan masalah. Oleh karena itu, pendakwah sebaiknya
memiliki dasar yang jelas dari dakwah yang disampaikannya serta
memiliki prinsip yang tegas.
c. Penggunaan bahasa tulisan berbeda dengan bahasa lisan: dakwah
melalui media sosial dapat disampaikan dengan berbagai format,
salah satunya melalui tulisan. Saat menyimak dakwah yang
disampaikan secara lisan, objek dakwah dapat memahami materi
dakwah tidak hanya berdasarkan isi materi, tetapi juga gerak
gerik pendakwah, serta intonasi dan ekspresi pendakwah. Dakwah
yang disampaikan melalui tulisan terkadang sulit dipahami,
apalagi jika tulisan tersebut tidak terstruktur, bertele-tele,
tidak berlandaskan pada dalil yang jelas, menggunakan tanda baca
yang tidak rapi, serta membosankan. Di sisi lain, banyak orang
yang masih malas membaca sehingga sering kali melewatkan materi
dakwah yang berupa tulisan. Oleh karena itu, jika hendak
berdakwah melalui tulisan, pendakwah hendaknya menyesuaikan
penggunaan bahasa yang menarik sesuai objek dakwah yang dituju.
Misalnya, bahasa yang santai untuk para remaja, bahasa yang
mudah dipahami tanpa kiasan untuk orang awam, atau bahasa formal
untuk kalangan tertentu.
9. Jawaban sesuai dengan pendapat peserta didik. Contoh: Berdasarkan
narasi tersebut, ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari
kisah hidup Syekh Nawawi, di antaranya:
a. Menuntut ilmu sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber dan tidak
pernah merasa cepat puas.
b. Rela pergi ke tempat yang jauh sekalipun untuk menimba ilmu.
c. Mengamalkan ilmu yang diperoleh dengan mengajarkannya kepada
orang lain agar ilmu yang diperoleh bermanfaat.
d. Berbuat sesuatu sekecil apa pun untuk memajukan bangsa sebagai
bukti cinta tanah air.
11. 10. Jawaban sesuai dengan pendapat peserta didik. Contoh: Para ulama
adalah pewaris para nabi. Mereka mewariskan ilmu yang tidak akan
pernah habis meski dibagikan kepada banyak orang, bukan harta benda
yang akan habis jika terus digunakan. Begitu pula dengan para ulama
yang telah menyebarkan Islam di Indonesia. Perkembangan Islam di
Indonesia saat ini tidak lepas dari warisan perjuangan mereka yang
mengajarkan ilmunya kepada anak bangsa. Kitab-kitab yang mereka
tulis masih dikaji hingga kini sebagai salah satu cara memahami
ajaran agama Islam. Murid-murid para ulama tersebut banyak yang
mengikuti jejak mereka menjadi orang-orang yang berhasil dan
memiliki peranan penting dalam gerakan pembaruan Islam di
Indonesia.