SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Pengenal Frekuensi Counter Dan Oscilloscope
Beserta Fungsi Dan Penggunaannya
Frekuensi Counter
Perangkat digital ini digunakan untuk memeriksa tegangan signal 13Mhz, 26Mhz dan
32,768Khz dalam bidang perbaikan ponsel, besaran signal tersebut adalah hasil output dari
komponen VCO, IC RF dan Crystal Clock.
Tombol-tombol yang ada pada frekuensi counter memang bervariasi, tergantung typenya.
Namun pada intinya, fungsi dari tombol tersebut adalah:
Tombol on/off : Mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat
Tombol Gate Time : Berfungsi untuk mengukur waktu terbentuknya gelombang yang
Dihasilkan.
Tombol Selector : Berfungsi untuk mengatur chanel frekuensi gelombang
Ch 0 : Frekuensi diatas 30Mhz hingga 2,4Ghz
Ch 1 : Frekuensi 1Mhz s/d 30Mhz (untuk ukur crystal 13 & 26Mhz)
Ch 2 : Frekuensi 100Khz s/d 100Khz (untuk crystal 32,768Khz)
Ch 3 : Counter
Tombol Function : Berfungsi sebagai tombol start dalam melakukan Pengukuran
Tombol Rest : Berfungsi untuk mem "pouse" tampilan display agar Terlihat.
Oscilloscope
Oscilloscope adalah alat untuk pengukuran gelombang signal frekuensi, alat ini sangat
berguna dalam pengukuran rangkaian elektronika seperti TV, Radio Komunikasi, dsb.
Oscilloscope adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan signal listrik. Pada
kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana signal berubah
terhadap waktu.
Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu
vertical (Y), tegangan (V), horizontal (X) menunjukkan besaran waktu (T). Layar osiloskop
dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap
kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada oscilloscope digunakan untuk
mengubah nilai skala-skala tersebut.
Oscilloscope 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah signal sekaligus pada saat
yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk signal pada dua tempat yang
berbeda dalam s uatu rangkaian elektronik. Kadang- kadang signal oscillos cope juga
dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertical (Y), tegangan (V), horizontal (X) menunjukkan
besaran waktu (T) Tambahan sumbu Z mempresentasikan intensitas tampilan oscilloscope.
Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.
Fungsi-Fungsi Pada Oscilloscope
• Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
• Mengukur frekuensi signal yang berosilasi.
• Mengecek jalannya suatu signal pada sebuah rangakaian listrik.
• Membedakan arus AC dengan arus DC.
• Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Kanal 1 yang akan dikalibrasi, maka BNC probe dihubungkan ke terminal masukan kanal 1,
seperti ditunjukkan pada gambar berikut
Gambar di atas menggunakan probe 1X, dengan ujung probe yang merah
dihubungkan ke terminal kalibrasi. Capit buaya yang hitam tidak perlu dihubungkan ke
ground osiloskop karena sudah terhubung secara internal. Pada layar osiloskop akan nampak
gelombang persegi. Atur tombol kontrol VOLTS/DIV dan TIME/DIV sampai diperoleh
gambar yang jelas dengan amplitudo 2 V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz., seperti
ditunjukkan pada gambar berikut:
Gunakan tombol kontrol posisi vertikal V-pos untuk menggerakkan seluruh gambar
dalam arah vertikal dan tombol horizontal H-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam
arah horizontal. Cara ini dilakukan agar letak gambar mudah dilihat dan dibaca.
Cara Kerja Osiloskop Analog
Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, signal tegangan bergerak melalui
probe ke sistem vertical. Pada gambar ditunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop
analog.
Bergantung kepada pengaturan skala vertikal(volts/div), attenuator akan memperkecil signal
masukan sedangkan amplifier akan memperkuat signal masukan.
Selanjutnya signal tersebut akan bergerak melalui keping pem belok vertikal dalam
CRT(Cathode Ray Tube). Tegangan yang diberikan pada pelat tersebut akan mengakibatkan
titik cahaya bergerak (berkas elektron yang menumbuk fosfor dalam CRT akan menghasilkan
pendaran cahaya). Tegangan positif akan menyebabkan titik tersebut naik sedangkan
tegangan negatif akan menyebabkan titik tersebut turun.
Secara bersamaan kerja sistem penyapu horizontal dan pembelok vertikal
akanmenghasilkan pemetaan sinyal pada layar. Trigger diperlukan untuk menstabilkan sinyal
berulang. Untuk meyakinkan bahwa sapuan dimulai pada titik yang sama dari sinyal
berulang, hasilnya bisa tampak pada gambar berikut :
Pada saat menggunakan osiloskop perlu diperhatik an beberapa hal sebagai berikut:
Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada
posisi tertentu. Jika signal masukannya diperkirakan cukup bes ar, gunakan skala Volt/Div
yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x
(peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipas ang pada posisi paling besar. Tentukan
skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.
• Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran
yang stabil.
• Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.
• Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.
Panel Kendali Oscilloscope
Perhatikan bagian depan. Bagian ini dibagi atas 3 bagian lagi yang diberi nama
Vertical, Horizontal, and Trigger. Osilosokop anda mungkin mempunyai bagian-bagian
tambahan lainnya tergantung pada model dan tipe osiloskop (analog atau digital). Perhatikan
bagian input. Bagian ini adalah tempat anda memasukkan input. Kebanyakan osiloskop
paling sedikit mempunyai 2 input dan masing-masing input dapat menampilkan tampilan
gelombang di monitor peraga. Penggunaan secara bersamaan digunakan untuk tujuan
membandingkan.
Pelajari kegunaan tombol-tombol berikut ini:
1. Tombol kontrol Volts/Div dengan pengatur tambahan untuk kalibrasi
2. Tombol Time/Div dengan pengatur tambahan untuk kalibrasi
3. Pastikan lokasi terminal untuk sinyal kalibrasi.
4. Tombol Trigger atau Hold Off
5. Tombol pengatur intensitas dan pengatur fokus.
6. Pengatur posisi gambar arah vertikal (V pos.) dan arah horizontal (H pos.)
7. Jika menggunakan osilosk op "Dual Trace", ada selektor kanal 1, 2, atau dual.
8. Pastikan lokasi terminal masukan kanal 1 dan kanal 2.
Pengendali Horizontal
Gunakan pengendali horizontal untuk mengatur posisi dan skala pada bagian
horizontal gelombang. Gambar berikut menunjukkan jenis panel depan dan penala layar
untuk mengatur bagian horizontal.
Kontrol Horizontal
Tombol posisi horizontal menggerakkan gambar gelombang dari sisi kiri ke kanan
atau sebaliknya sesuai keinginan kita pada layar. Tombol Time / Div ( time base control)
Tombol kontrol Time/div memungkinkan untuk mengatur skala horizontal. Sebagai contoh,
jika skala dipilih 1 ms, berarti tiap kotak(divisi) menunjukkan 1 ms dan total layar
menunjukkan 10 ms(10 kotak horisontal). Jika satu gelombang terdiri dari 10 kotak, berarti
periodanya adalah 10 ms atau frekuensi gelombang tersebut adalah 100 Hz. Mengubah
Time/div membuat kita bisa melihat interval sinyal lebih besar atau lebih kecil dari semula,
pada layar osiloskop, gambar gelombang akan ditampilkan lebih rapat atau renggang.
Pengendali Vertikal
Pengendali ini digunakan untuk merubah posisi dan skala gelombang secara vertikal.
Osiloskop memiliki pula pengendali untuk mengatur masukan coupling dan kondisi sinyal
lainnya yang dibahas pada bagian ini. Gambar 1 menunjukkan tampilan panel depan dan
menu on-screen untuk kontrol vertikal.
Kontrol Vertikal
Tombol posisi vertikal digunakan untuk menggerakkan gambar gelombang pada layar
ke arah atas atau ke bawah.
Tombol Volts / Div
menagtur skala tampilan pada arah vertikal. Pemilihan posisi. Misalkan tombol Volts/Div
diputar pada posisi 5 Volt/Div, dan layar monitor terbagi atas 8 kotak (divisi) arah vertikal.
Berarti, masing-masing divis i (kotak) akan menggambarkan ukuran tegangan 5 volt dan
seluruh layar dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai atas. Jika tombol tersebut berada
pada posisi 0.5 Volts/dDiv, maka layar dapat menampilkan 4 volt dari bawah sampai atas,
dan seterusnya.
Tegangan maksimum yang dapat ditampilkan pada layar adalah nilai skala yang
ditunjukkan pada tombol Volts/Div dikali dengan jumlah kotak vertikal. Jika probe yg
digunakan menggunak an faktor pelemahan 10x, maka tegangan yang terbaca harus dikalikan
10. Seringkali skala Volts/Div dilengkapi dengan tombol variabel penguatan( variable gain)
atau fine gain control. Tombol ini digunakan untuk melakukan kalibrasi tegangan.
Panel Kendali Vertikal
Pengukuran Fasa
Bagian pengontrol horizontal memiliki mode XY sehingga kita dapat menampilkan
sinyal input dibandingkan dengan dasar waktu pada sumbu horizontal. (Pada beberapa
osiloskop digital digunakan mode setting tampilan). Fase gelombang adalah lamanya waktu
yang dilalui dimulai dari satu loop hingga awal dari loop berikutnya. Diukur dalam derajat.
Phase shift menjelaskan perbedaan dalam pewaktuan antara dua atau lebih sinyal periodik
yang identik.
Gambar di bawah ini memperlihatkan beberapa pola Lissajous denagn perbandingan
frekuensi dan beda fasa yang berbeda-beda.
Pola Lissajous
Bagian ini telah menjelaskan dasar-dasar teknik pengukuran. Pengukuran lainnya
membutuhkan setting up osiloskop untuk mengukur komponen listrik pada tahapan lebih
mendalam,melihat noise pada sinyal, membaca sinyal transien, dan masih banyak lagi
aplikasi lainnya. Teknik pengukuran yang akan kita gunakan bergantung jenis aplikasinya,
tetapi kita telah mempelajari cukup banyak untuk seorang pemula.
Lebar pulsa adalah
lamanya waktu yang diperlukan saat bergerak dari low ke high dan kembali ke low lagi.
Dengan aturan lebar pulsa terukur adalah 50% tegangan penuh. Untuk lebih jelas anda lihat
gambar berikut :
Sumber gelombang listrik (sinyal listrik) dapat berasal dari berbagai macam, seperti :
dari signal generator (pembangkit sinyal), jala-jala listrik, rangkaian elektronik, dll.
Beberapa diantaranya ditunjukkan pada gambar di bawah.
Probe 10 X dan osiloskop membentuk rangkaian pembagi tegangan Sedangkan di
bawah ini ditunjukkan probe dengan tipikal pasif dan beberapa aksesoris yang digunakan
bersama probe.

More Related Content

What's hot

Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Mutiara Cess
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonRetnoWulan26
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONRANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONAnnis Kenny
 

What's hot (20)

Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika2. hukum dasar rangkaian elektronika
2. hukum dasar rangkaian elektronika
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan norton
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
 
sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONRANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
 

Viewers also liked

Viewers also liked (12)

Osciloscope
OsciloscopeOsciloscope
Osciloscope
 
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKAPerpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
Perpindahan kalor SMK-SMAK Bogor FISIKA
 
Oscilloscope
OscilloscopeOscilloscope
Oscilloscope
 
การบ้าน
การบ้านการบ้าน
การบ้าน
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
Oscilloscope:
Oscilloscope:Oscilloscope:
Oscilloscope:
 
Modul ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013
Modul  ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013Modul  ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013
Modul ajar alat ukur dan pengukuran ps TT polinema 2013
 
Tutorial osiloskop
Tutorial osiloskopTutorial osiloskop
Tutorial osiloskop
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
Osiloskop & generator
Osiloskop & generatorOsiloskop & generator
Osiloskop & generator
 
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 

Similar to FREKUENSI COUNTER DAN OSILOSCOPE

Similar to FREKUENSI COUNTER DAN OSILOSCOPE (20)

osiloskop.pptx
osiloskop.pptxosiloskop.pptx
osiloskop.pptx
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
Yustin tugas
Yustin tugasYustin tugas
Yustin tugas
 
4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
 
osciloskop
osciloskoposciloskop
osciloskop
 
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.pptfdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
 
Function generator
Function generatorFunction generator
Function generator
 
Pengenalan sensor tekanan
Pengenalan sensor tekananPengenalan sensor tekanan
Pengenalan sensor tekanan
 
OSILOSKOP.pptx
OSILOSKOP.pptxOSILOSKOP.pptx
OSILOSKOP.pptx
 
Osiloscop
OsiloscopOsiloscop
Osiloscop
 
PWM
PWM PWM
PWM
 
PWM
PWM PWM
PWM
 
Alat elektrik
Alat elektrikAlat elektrik
Alat elektrik
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Penggunaan cro
Penggunaan croPenggunaan cro
Penggunaan cro
 
Penggunaan_Osiloskop_pptx.pptx
Penggunaan_Osiloskop_pptx.pptxPenggunaan_Osiloskop_pptx.pptx
Penggunaan_Osiloskop_pptx.pptx
 
Signal conditioning
Signal conditioningSignal conditioning
Signal conditioning
 
Function generator
Function generatorFunction generator
Function generator
 
Pdte praktikum 4
Pdte   praktikum 4Pdte   praktikum 4
Pdte praktikum 4
 

FREKUENSI COUNTER DAN OSILOSCOPE

  • 1. Pengenal Frekuensi Counter Dan Oscilloscope Beserta Fungsi Dan Penggunaannya Frekuensi Counter Perangkat digital ini digunakan untuk memeriksa tegangan signal 13Mhz, 26Mhz dan 32,768Khz dalam bidang perbaikan ponsel, besaran signal tersebut adalah hasil output dari komponen VCO, IC RF dan Crystal Clock. Tombol-tombol yang ada pada frekuensi counter memang bervariasi, tergantung typenya. Namun pada intinya, fungsi dari tombol tersebut adalah: Tombol on/off : Mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat Tombol Gate Time : Berfungsi untuk mengukur waktu terbentuknya gelombang yang Dihasilkan. Tombol Selector : Berfungsi untuk mengatur chanel frekuensi gelombang Ch 0 : Frekuensi diatas 30Mhz hingga 2,4Ghz Ch 1 : Frekuensi 1Mhz s/d 30Mhz (untuk ukur crystal 13 & 26Mhz) Ch 2 : Frekuensi 100Khz s/d 100Khz (untuk crystal 32,768Khz) Ch 3 : Counter Tombol Function : Berfungsi sebagai tombol start dalam melakukan Pengukuran Tombol Rest : Berfungsi untuk mem "pouse" tampilan display agar Terlihat. Oscilloscope Oscilloscope adalah alat untuk pengukuran gelombang signal frekuensi, alat ini sangat berguna dalam pengukuran rangkaian elektronika seperti TV, Radio Komunikasi, dsb.
  • 2. Oscilloscope adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan signal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana signal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertical (Y), tegangan (V), horizontal (X) menunjukkan besaran waktu (T). Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada oscilloscope digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut. Oscilloscope 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah signal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk signal pada dua tempat yang berbeda dalam s uatu rangkaian elektronik. Kadang- kadang signal oscillos cope juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertical (Y), tegangan (V), horizontal (X) menunjukkan besaran waktu (T) Tambahan sumbu Z mempresentasikan intensitas tampilan oscilloscope. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran. Fungsi-Fungsi Pada Oscilloscope • Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu. • Mengukur frekuensi signal yang berosilasi. • Mengecek jalannya suatu signal pada sebuah rangakaian listrik. • Membedakan arus AC dengan arus DC. • Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
  • 3. Kanal 1 yang akan dikalibrasi, maka BNC probe dihubungkan ke terminal masukan kanal 1, seperti ditunjukkan pada gambar berikut Gambar di atas menggunakan probe 1X, dengan ujung probe yang merah dihubungkan ke terminal kalibrasi. Capit buaya yang hitam tidak perlu dihubungkan ke ground osiloskop karena sudah terhubung secara internal. Pada layar osiloskop akan nampak gelombang persegi. Atur tombol kontrol VOLTS/DIV dan TIME/DIV sampai diperoleh gambar yang jelas dengan amplitudo 2 V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz., seperti ditunjukkan pada gambar berikut: Gunakan tombol kontrol posisi vertikal V-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah vertikal dan tombol horizontal H-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah horizontal. Cara ini dilakukan agar letak gambar mudah dilihat dan dibaca.
  • 4. Cara Kerja Osiloskop Analog Pada saat osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, signal tegangan bergerak melalui probe ke sistem vertical. Pada gambar ditunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop analog. Bergantung kepada pengaturan skala vertikal(volts/div), attenuator akan memperkecil signal masukan sedangkan amplifier akan memperkuat signal masukan. Selanjutnya signal tersebut akan bergerak melalui keping pem belok vertikal dalam CRT(Cathode Ray Tube). Tegangan yang diberikan pada pelat tersebut akan mengakibatkan titik cahaya bergerak (berkas elektron yang menumbuk fosfor dalam CRT akan menghasilkan pendaran cahaya). Tegangan positif akan menyebabkan titik tersebut naik sedangkan tegangan negatif akan menyebabkan titik tersebut turun. Secara bersamaan kerja sistem penyapu horizontal dan pembelok vertikal akanmenghasilkan pemetaan sinyal pada layar. Trigger diperlukan untuk menstabilkan sinyal berulang. Untuk meyakinkan bahwa sapuan dimulai pada titik yang sama dari sinyal berulang, hasilnya bisa tampak pada gambar berikut : Pada saat menggunakan osiloskop perlu diperhatik an beberapa hal sebagai berikut: Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi tertentu. Jika signal masukannya diperkirakan cukup bes ar, gunakan skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipas ang pada posisi paling besar. Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan. • Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil. • Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus. • Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.
  • 5. Panel Kendali Oscilloscope Perhatikan bagian depan. Bagian ini dibagi atas 3 bagian lagi yang diberi nama Vertical, Horizontal, and Trigger. Osilosokop anda mungkin mempunyai bagian-bagian tambahan lainnya tergantung pada model dan tipe osiloskop (analog atau digital). Perhatikan bagian input. Bagian ini adalah tempat anda memasukkan input. Kebanyakan osiloskop paling sedikit mempunyai 2 input dan masing-masing input dapat menampilkan tampilan gelombang di monitor peraga. Penggunaan secara bersamaan digunakan untuk tujuan membandingkan. Pelajari kegunaan tombol-tombol berikut ini: 1. Tombol kontrol Volts/Div dengan pengatur tambahan untuk kalibrasi 2. Tombol Time/Div dengan pengatur tambahan untuk kalibrasi 3. Pastikan lokasi terminal untuk sinyal kalibrasi. 4. Tombol Trigger atau Hold Off 5. Tombol pengatur intensitas dan pengatur fokus. 6. Pengatur posisi gambar arah vertikal (V pos.) dan arah horizontal (H pos.) 7. Jika menggunakan osilosk op "Dual Trace", ada selektor kanal 1, 2, atau dual. 8. Pastikan lokasi terminal masukan kanal 1 dan kanal 2. Pengendali Horizontal Gunakan pengendali horizontal untuk mengatur posisi dan skala pada bagian horizontal gelombang. Gambar berikut menunjukkan jenis panel depan dan penala layar untuk mengatur bagian horizontal.
  • 6. Kontrol Horizontal Tombol posisi horizontal menggerakkan gambar gelombang dari sisi kiri ke kanan atau sebaliknya sesuai keinginan kita pada layar. Tombol Time / Div ( time base control) Tombol kontrol Time/div memungkinkan untuk mengatur skala horizontal. Sebagai contoh, jika skala dipilih 1 ms, berarti tiap kotak(divisi) menunjukkan 1 ms dan total layar menunjukkan 10 ms(10 kotak horisontal). Jika satu gelombang terdiri dari 10 kotak, berarti periodanya adalah 10 ms atau frekuensi gelombang tersebut adalah 100 Hz. Mengubah Time/div membuat kita bisa melihat interval sinyal lebih besar atau lebih kecil dari semula, pada layar osiloskop, gambar gelombang akan ditampilkan lebih rapat atau renggang. Pengendali Vertikal Pengendali ini digunakan untuk merubah posisi dan skala gelombang secara vertikal. Osiloskop memiliki pula pengendali untuk mengatur masukan coupling dan kondisi sinyal lainnya yang dibahas pada bagian ini. Gambar 1 menunjukkan tampilan panel depan dan menu on-screen untuk kontrol vertikal. Kontrol Vertikal Tombol posisi vertikal digunakan untuk menggerakkan gambar gelombang pada layar ke arah atas atau ke bawah. Tombol Volts / Div menagtur skala tampilan pada arah vertikal. Pemilihan posisi. Misalkan tombol Volts/Div diputar pada posisi 5 Volt/Div, dan layar monitor terbagi atas 8 kotak (divisi) arah vertikal. Berarti, masing-masing divis i (kotak) akan menggambarkan ukuran tegangan 5 volt dan seluruh layar dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai atas. Jika tombol tersebut berada pada posisi 0.5 Volts/dDiv, maka layar dapat menampilkan 4 volt dari bawah sampai atas, dan seterusnya. Tegangan maksimum yang dapat ditampilkan pada layar adalah nilai skala yang ditunjukkan pada tombol Volts/Div dikali dengan jumlah kotak vertikal. Jika probe yg digunakan menggunak an faktor pelemahan 10x, maka tegangan yang terbaca harus dikalikan 10. Seringkali skala Volts/Div dilengkapi dengan tombol variabel penguatan( variable gain) atau fine gain control. Tombol ini digunakan untuk melakukan kalibrasi tegangan.
  • 7. Panel Kendali Vertikal Pengukuran Fasa Bagian pengontrol horizontal memiliki mode XY sehingga kita dapat menampilkan sinyal input dibandingkan dengan dasar waktu pada sumbu horizontal. (Pada beberapa osiloskop digital digunakan mode setting tampilan). Fase gelombang adalah lamanya waktu yang dilalui dimulai dari satu loop hingga awal dari loop berikutnya. Diukur dalam derajat. Phase shift menjelaskan perbedaan dalam pewaktuan antara dua atau lebih sinyal periodik yang identik. Gambar di bawah ini memperlihatkan beberapa pola Lissajous denagn perbandingan frekuensi dan beda fasa yang berbeda-beda. Pola Lissajous Bagian ini telah menjelaskan dasar-dasar teknik pengukuran. Pengukuran lainnya membutuhkan setting up osiloskop untuk mengukur komponen listrik pada tahapan lebih mendalam,melihat noise pada sinyal, membaca sinyal transien, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. Teknik pengukuran yang akan kita gunakan bergantung jenis aplikasinya, tetapi kita telah mempelajari cukup banyak untuk seorang pemula.
  • 8. Lebar pulsa adalah lamanya waktu yang diperlukan saat bergerak dari low ke high dan kembali ke low lagi. Dengan aturan lebar pulsa terukur adalah 50% tegangan penuh. Untuk lebih jelas anda lihat gambar berikut : Sumber gelombang listrik (sinyal listrik) dapat berasal dari berbagai macam, seperti : dari signal generator (pembangkit sinyal), jala-jala listrik, rangkaian elektronik, dll. Beberapa diantaranya ditunjukkan pada gambar di bawah. Probe 10 X dan osiloskop membentuk rangkaian pembagi tegangan Sedangkan di bawah ini ditunjukkan probe dengan tipikal pasif dan beberapa aksesoris yang digunakan bersama probe.