2. MENGUKUR PERIODA
Perioda adalah waktu yang diperlukan oleh satu gelombang penuh
untuk merambat.
Perioda adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan
satu buah gelombang.
Kita dapat menghitung frekuensi dengan menggunakan rumus
Satuan dari perioda ituadalah sekon (s)
3. MENGUKUR FREKUENSI
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang
diberikan.
Frekuensi adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam satu detik.
Kita dapat menghitung frekuensi pada osiloskop dengan menggunakan rumus
Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz)
4. Berapakah besar perioda dan
frekuensi pada gambar osiloskop
tersebut?
= 4 div x 0,1s/div
=0,4 s
= 2,5 Hz
5. PENGGUNAAN OSILOSKOP UNTUK
MENGUKUR TEGANGAN DC
Langkah – langkah :
1. Memilih mode SOURCE pada LINE.
2. Memilih mode COUPLING pada DC.
3. Memilih DC pada tombol AC-DC.
4. Menyiapkan baterai yang akan diukur.
5. Menghubungkan baterai dengan salah satu channel dengan kabel
penghubung.
6. Meletakkan nilai 0 di layar sebaik mungkin.
7. Memvariasikan VOLT/DIV.
8. Mencatat hasil pengukuran yang didapatkan.
7. PENGGUNAAN OSILOSKOP UNTUK
MENGUKUR TEGANGAN AC
Langkah-Langkah :
1. Sinyal AC diarahkan ke CH input dan atur saklar mode untuk menampilkan
bentuk gelombang yang diarahkan ke CH tersebut.
2. Mengatur saklar VOLT/DIV untuk menampilkan DIV bentuk gelombang.
3. Mengatur saklar TIME/DIV untuk menampilkan beberapa gelombang.
4. Mengatur penampilan gelombang secara vertikal.
5. Mengatur tampilan gelombang secara horizontal.
6. Menghitung tegangan puncak - ke puncak dengan persamaan:
Vpp = (difleksi vertikal) x (penempatan saklar VOLT/ DIV).
8. Contoh :
Vp = 2 V/DIV . 3 DIV = 6V
Vpp = 2 V/DIV . 6 DIV = 12 V
Menggunakan 2V/DIV
9. MENGUKUR BEDA FASE PADA OSILOSKOP
Beda fase adalah pengukuran yang relatif yang terukur antara dua
gelombang. Tidak ada gelombang yang memiliki nilai fase yang absolut
karena tidak ada referensi universal dalam pengukuran fase .
10. MENGUKUR FREKUENSI DARI
SUMBER YANG TIDAK DIKETAHUI
Langkah – langkah :
1. Mengatur tampilan model x-y osiloskop dengan
menempatkan titik pada perpotongan sumbu horizontal
x dan vertical y.
2. Keluaran generator fungsi pertama dengan frekuensi
diketahui sebagai frekuensi referensi dihubungkan ke
CH1-X. Keluaran generator fungsi kedua dengan
frekuensi yang akan diukur dihubungkan ke CH2-Y.
3. Terbentuklah kurva Lissajous.
11. Contoh :
Jumlah puncak gelombang pada
sumbu horizontal : 4
Jumlah puncak gelombang pada
sumbu vertikal : 3
Fr = 200 Hz