SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
EKOSISTEM
PERTEMUAN 5
HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
 Mampu dapat mendeskripsikan peran komponen
ekosistem dalam aliran energi;
 Mampu mendeskripsikan daur biogeokimia;
 Mampu mendeskripsikan pemanfaatan komponen
ekosistem.
PETA KONSEP
KOMPONEN EKOSISTEM
 Komponen Abiotik : komponen dalam alam semesta
yang terdiri dari benda-benda tak hidup, seperti air,
udara, tanah, suhu, kelembaban, cahaya, dan
bebatuan.
 Komponen Biotik : Komponen dalam alam semesta
yang hidup, didalamnya termasuk makhluk hidup seperti
berbagai jenis tumbuhan, manusia, hewan, dan juga
mikroorganisme.
 Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen,
konsumen, dan dekomposer atau pengurai.
PRODUSEN
o Produsen adalah Tumbuhan hijau mampu memanfaatkan cahaya matahari
untuk menghasilkan zat makanan melalui proses fotosintesis.
o Organisme yang dapat membuat makanan sendiri disebut organisme
autotrof.
o Gambaran reaksi kimia proses fotosintesis adalah sebagai berikut:
o Zat makanan yang terbentuk merupakan energi kimiawi yang tersimpan
pada bagian daun, batang, akar atau buah.
o Hasil fotosintesis lainnya adalah berupa oksigen dilepas ke udara bebas
dan digunakann oleh makhluk hidup lainnya.
KONSUMEN
o Manusia dan hewan termasuk dalam golongan konsumen
karena keduanya tidak dapat membuat makanan sendiri.
o Konsumen disebut juga organisme heterotrof, artinya
organisme yang tergantung organisme lain untuk
mendapatkan makanan.
o Berdasarkan jenis makanannya, organisme yang
mendapatkan makanan dari tumbuhan saja disebut
herbivora, organisme yang hanya makan hewan disebut
karnivora. Organisme yang mendapatkan makanan dari
tumbuhan maupun hewan disebut omnivora.
DEKOMPOSER ATAU PENGURAI
o Peran dari dekomposer atau pengurai dalam menguraikan
zat organik yang terdapat pada makhluk hidup yang sudah
mati menjadi zat yang lebih sederhana, seperti mineral atau
zat organik lain.
o Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai adalah
bakteri dan jamur saprofit.
o Zat mineral atau zat hara hasil penguraian meresap ke
dalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.
o Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada
hubungan
timbal balik yang harmonis antarkomponen biotik dan
abiotik.
SATUAN DALAM EKOSISTEM
Dalam ekosistem dikenal juga satuan-
satuan ekosistem yang terdiri dari
individu, populasi, dan komunitas.
1. Individu adalah satuan makhluk
hidup tunggal.
2. Populasi adalah sekumpulan
makhluk hidup yang sejenis yang
menempati suatu daerah tertentu
dan dapat saling mengadakan
interaksi.
o Faktor yang dapat menyebabkan perubahan
kepadatan populasi adalah adalah kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan
makhluk hidup, yang meliputi kedatangan individu
baru (imigrasi) dan kepergian individu ke tempat lain
(emigrasi).
3. Komunitas adalah kumpulan dari populasi-polulas yang
berbeda dan hidup bersama di suatu tempat atau daerah
tertentu.
Komunitas Padang Rumput
o Habitat adalah empat di mana makhluk hidup itu berada dan hidup
didalamnya.
o Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup.
o Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya di mana terjadi
hubungan timbal balik.
o Ekologi adalah Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
o Ekosistem terbesar di bumi adalah biosfer, yang disusun oleh seluruh
eksosistem dari berbagai bagian bumi.
o Ada bermacam-macam eksositem di antaranya eksositem hutan, laut, sungai,
rawa, dan pantai.
o Beberapa ekosistem buatan yang sengaja dibuat manusia antara lain sawah,
kolam, dan akuarium.
HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM
Saling Ketergantungan Antarkomponen Biotik dan
Abiotik
o Pernapasan hewan dan tumbuhan mengeluarkan CO2 dan H2O ke dalam
air yang digunakan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis dengan bantuan
cahaya matahari.
o Proses fotosintesis tersebut akan menghasilkan makanan serta
melepaskan O2 ke air, yang di perlukanoleh hewan maupun tumbuhan itu
sendiri.
o Saling ketergantungan antarkomponen ekosistem tersebut dapat
digambarkan sebagaiberikut:
o Produsen tergantung pada lingkungan, konsumen tergantung pada
produsen, pengurai tergantung pada konsumen dan produsen, sedangkan
lingkungan tergantung pengurai.
Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Kehidupan
o Tumbuhan padi dimakan belalang. Belalang dimakan katak, katak
dimakan ular, dan ular dimakan burung elang. Akhirnya burung
elang mati diuraikan oleh dekomposer atau pengurai
Rantai makanan di Ekosistem sawah
o Dari rantai makanan tersebut tumbuhan merupakan produsen, tikus
disebut konsumen tingkat I, ular sebagai konsumen tingkat II. Ular
sebagai konsumen tingkat III dan elang sebagai konsumen tingkat
IV, berkedudukan sebagai konsumen puncak (merupakan
konsumen yang tidak dimakan lagi oleh konsumen lain).
o Peristiwa di atas disebut rantai makanan dengan urutan tertentu,
yaitu produsen→ konsumen tingkat I → konsumen tingkat II →
konsumen tingkat III → konsumen tingkat IV.
o Pada rantai makanan terjadi perpindahan zat makanan dari
sumbernya, yaitu tumbuhan melalui sederetan makhluk hidup
tertentu dengan cara makan dan dimakan.
o Rantai makanan tidak terpisah satu sama lainnya, tetapi saling
berkaitan.
Jaring-jaring Makanan
o Rantai makanan yang saling berhubungan disebut jaring-jaring
makanan.
o Peristiwa makan dan dimakan dalam dunia kehidupan membentuk
jaring-jaring kehidupan.
Jaring-jaring makanan
ENERGI DALAM EKOSISTEM
o Sumber energi untuk organisme adalah energi kimia yang terdapat
di dalam makanan.
o Makhluk hidup tidak mampu menciptakan energi, melainkan hanya
memindahkan dan memanfaatkannya untuk beraktivitas.
o Perpindahan energi berlangsung dari matahari ke tumbuhan hijau
melalui proses fotosintesis.
o Energi cahaya diubah menjadi energi kimia.
o Sewaktu tumbuhan hijau dimakan herbivora, energi kimia yang
tersimpan dalam tumbuhan berpindah ke dalam tubuh herbivora dan
sebagian energi hilang berupa panas.
o Demikian juga waktu herbivora dimakan karnivora. Oleh karena itu,
aliran energi pada rantai makanan jumlahnya semakin berkurang.
o Pergerakan energi di dalam ekosistem hanya satu jalur, berupa
aliran energi.
Tingkat Tropik dan Piramida Makanan
o Produsen yang bersifat autotrof selalu
menempati tingkatan tropik utama,
herbivora menempati tingkat tropik
kedua, karnivora menduduki tingkat
tropik ketiga, dan seterusnya.
o Setiap perpindahan energi dari satu
tingkat tropik ke tingkat tropik
berikutnya akan terjadi pelepasan
sebagian energi berupa panas
sehingga jumlah energi pada rantai
makanan untuk tingkat tropik yang
semakin tinggi jumlahnya semakin
sedikit.
o Maka terbentuklah piramida
ekologi/piramida makanan
Piramida makanan
Pola Interaksi
Komensalisme
 Komensalisme adalah interaksi yang saling menguntungkan
 satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain. Contoh :
 Epifit yang tumbuh pada tumbuhan inang.
 Tumbuhan anggrek yang hidup menempel pada pohon (inang).
 Memanfaatkan inang hanya sebagai tempat fisik untuk hidup.
 Tumbuhan inang tidak mendapat tekanan (dirugikan) dengan
adanya tumbuhan anggrek.
Mutualisme
 Bentuk interaksi dimana kedua pasangan yang berinteraksi
saling menguntungkan.
 Contoh umum mutualisme adalah penyerbukan yang dilakukan
oleh serangga
Parasitisme
 Hubungan di antara dua organisme, yang satu sebagai parasit dan
yang lain sebagai inang.
 Parasit memperoleh keuntungan dari kehidupan bersama ini dengan
mendapatkan bahan makanan, sedangkan inang tertekan (dirugikan).
Contoh hubungan antara tumbuhan Beluntas (Plucea indica) dengan
Tali putri (Cuscuta).
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
 Semakin meningkat jumlah populasi manusia, semakin banyak pula
sumber daya alam yang harus diambil untuk memenuhi
kebutuhannya.
 Sumber daya alam yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia
adalah air bersih, udara bersih, bahan pangan, dan ketersediaan
lahan.
 Naiknya kepadatan penduduk menyebabkan kebutuhan air dan
udara bersih meningkat.
 Mengingat kondisi air dan udara saat ini semakin kritis baik kualitas
maupun kuantitasnya, maka hal ini perlu segera diatasi.
 Untuk kebutuhan pangan diperlukan lahan pertanian.
 Ironisnya lahan pertanian berkurang karena dipergunakan untuk
pemukiman atau kepentingan yang lain.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
 Undang-undang RI No. 23
tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup menyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup
termasuk manusia.
 Penambangan minyak bumi, gas
alam, batu bara, pasir, teknologi
industri yang menggunakan mesin
dan penebangan hutan ternyata di
satu sisi dapat memenuhi
kebutuhan manusia. Namun di
sisi lain menimbulkan
permasalahan lingkungan.
Lumpur Lapindo
Penebangan Hutan
1. Pengaruh Penebangan Hutan Terhadap Kerusakan Alam
 Hutan merupakan habitat yang memiliki keanekaragaman hayati
(biodiversitas) yang cukup tinggi, di mana ada keberagaman
ekosistem jenis dan variabilitas, genetik binatang, tumbuh-
tumbuhan, dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya saling
berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya.
 Hutan lindung, merupakan suatu kawasan hutan dengan keadaan
sifat alam yang berkemampuan untuk mengatur tata air, mencegah
erosi, dan banjir serta memelihara kesuburan.
 Hutan lindung dan pelestarian alam bertujuan untuk melindungi dan
melestarikan tipe-tipe ekosistem tertentu serta menjamin stabilitas
tumbuhan dan hewan.
 Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya kerusakan
hutan antara lain.
a. Penebangan hutan harus dikurangi dan penanaman pohon
sebagai pengganti (reboisasi) ditingkatkan.
b. Perlu pengelolaan yang menjamin hasil yang terus menerus.
 Dalam hal ini pemerintah membuat UU RI No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah
RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai Dampak
Lingkungan
2. Pengaruh Pencemaran Lingkungan dan Upaya
mengatasinya
UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya
Ada dua sumber bahan pencemar.
a. Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi
peristiwa vulkanis yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke
atmosfer dan menyebabkan udara tercemar.
b. Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan,
industri, pertambangan, dan transportasi.
 Aktivitas manusia inilah yang dampak langsungnya banyak
menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
Zat Pencemar Udara, Sumber dan Akibatnya
Zat Pencemar Sumber dan Sifat Akibat
Belerang oksida
(SO2)
Gunung berapi, pembakaran
minyak bumi, batu bara, industri,
dengan sifat gas tidak berwarna,
namun berbau
Sesak napas, bronkitis, kanker
tenggorokan, hujan asam,
merusak
tanaman, cat menjadi kusam
Karbon monoksida
(CO)
Campuran pada bahan bakar
kendaraan motor dan bersifat
racun
Gangguan pernapasan, sakit
kepala, penyakit
tenggorokan, hujan
asam
Nitrogen oksida
(NOx)
Campuran pada bahan bakar
kendaraan motor dan bersifat
racun
Keracunan timbal (Pb),
kerusakan otak, penurunan
daya tahan tubuh
Klorofluorokarbon
CFC)
Pendingin, spray, foam, sifat gas
tidak berwarna
Penipisan lapisan ozon, efek
rumah kaca yang berdampak
pada pemanasan global.
01/03/2024 32
HUJAN ASAM (ACID RAIN)
• pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal ini karena
adanya CO2 di atmosfer.
• Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 yang terkandung dalam asap pabrik maupun
kendaraan bermotor, bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan.
• Semakin rendah pH suatu cairan maka sifat asam semakin tinggi. Apabila asam
terkondensasi (menjadi embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah
apa yang disebut hujan asam.
Beberapa efek hujan asam adalah sebagai berikut.
a) melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien berharga dari tanah sehingga tanah menjadi
kurang subur;
b) melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air permukaan;
c) menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan sehingga merusak
tanaman;
d) hujan asam yang jatuh ke danau melalui aliran menyebabkan pH turun pada ekosistem
tersebut;
Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
o Gas-gas atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca disebut gas
rumah kaca.
o Gas-gas tersebut adalah uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4),
ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), dan yang lainnya.
o Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya karbon dioksida (C02) hasil
proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) oleh
industri, transportasi, dan dapat pula disebabkan oleh kebakaran hutan yang
sering terjadi.
o Meningkatnya CO2 di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer
bumi membentuk semacam ”perisai”. Hal ini menyebabkan panas yang keluar
dari lapisan atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi.
o Lapisan CO2 berfungsi sebagai reflektor terhadap panas dari bumi.
o Panas dari bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan menaikkan suhu bumi,
akibatnya bumi makin panas (global warming).
o Pengaruh lapisan CO2 terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek rumah
kaca.
01/03/2024 PSD113-BIO-TM6-PGSD_UEU-2016 36
Penipisan Lapisan Ozon (O3)
o Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, kebanyakan terdapat
di lapisan stratosfer (ketinggian 20—35 km di atas permukaan bumi). Bagian
paling atas dari stratosfer, terdapat ozon terkonsentrasi sebagai suatu
lapisan.
o Lapisan ozon terbentuk dari interaksi antara radiasi ultraviolet dengan
oksigen yang terdapat di stratosfer, merupakan pelindung alami bumi yang
berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
o Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya sejumlah zat kimia buatan
dari permukaan bumi sampai ke lapisan ozon.
o Di antara bahan kimia buatan tersebut adalah senyawa klrofluorokarbon
(CFC) yang mempunyai nama dagang freon.
o Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai, dan dapat
bertahan cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada
ketinggian lapisan ozon, molekul CFC akan melepaskan atom klorin
o Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak
tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya
mengakibatkan kanker kulit, lensa mata dapat lebih mudah
terserang katarak, matinya fitoplankton sehingga keseimbangan
terganggu.
o Dampak lainnya adalah bumi semakin panas, udara semakin kering,
proses fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan
hasil panen.
o Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan
dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau
batu bara, penghentian emisi CFC, dan penggunaan filter untuk
menyaring CO2 dari asap pembuangan pabrik
Pencemaran Air
 Tanda terjadinya gangguan kualitas air didasarkan pada pengamatan
secara fisik, kimiawi, dan biologis.
1. Fisik, meliputi tingkat kejernihan (kekeruhan), perubahan suhu air,
perubahan rasa, bau, dan warna air.
2. Kimiawi, mendasarkan pada zat kimia logam maupun non logam
yang terlarut dan perubahan pH.
3. Biologis, yaitu berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam air.
 Secara garis besar dikenal dua tipe polutan yang masuk ke dalam
perairan, yaitu:
a) zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan
mikroorganisme;
b) materi-materi yang bersifat racun, sehingga membunuh organisme
yang hidup dalam perairan.
• Proses memperkaya air dengan zat makanan tersebut
dinamakan eutrofikasi.
Polutan yang memperkaya perairan umumnya berupa limbah
organik termasuk sisa-sisa bahan makanan yang dibuang oleh
manusia. Limbah yang terkandung dalam air tersebut dapat
membusuk sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap
pada air. Proses pembusukan limbah oleh dekomposer
membutuhkan banyak oksigen, sehingga kadar oksigen dalam air
yang diperlukan oleh makhluk hidup lainnya menjadi berkurang.
Limbah organik yang mengalami penguraian
Melepaskan nitrat dan fosfat yang merangsang pertumbuhan
Mikroorganisme lain, seperti ganggang.
o Materi-materi yang bersifat racun umumnya dihasilkan industri
kimia, seperti pestisida. Pemakaian pestisida yang berlebihan
menimbulkan akumulasi pada tanah maupun bagian tubuh
tanaman.
o Apabila terjadi hujan maka pestisida tersebut terbawa aliran air
menuju ke sungair. Bahan pestisida di dalam air sulit untuk
dipecahkan oleh mikroorganisme, bahkan berlangsung dalam waktu
yang cukup lama.
o Dalam pemakaian bahan insektisida seringkali dicampur dengan
senyawa minyak bumi, sehingga air yang terkena bahan buangan
pemberantas hama ini permukaannya tertutup lapisan minyak.
o Hal ini menyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air.
 Dampak dari penggunaan pestisida jenis DDT (Dichloro Diphenil
Trichloroetan) disebut biological magnification yaitu
pelipatangandaan bahan pencemar oleh organisme yang
tingkatannya lebih tinggi.
 Pelipatgandaan kandungan DDT di dalam tubuh organisme dapat
terjadi karena organisme secara tetap mengkonsumsi DDT, dan
terakumulasi di dalam tubuhnya sehingga makin lama konsentrasi
DDT di dalam tubuh makin besar.
 Akumulasi DDT terbesar terdapat pada konsumen tingkat terakhir.
Hal ini terjadi karena DDT tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh tetapi
tertimbun pada lapisan lemak.
Pencemaran Tanah
o Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang
mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik,
kaca, dan kaleng.
o Hal tersebut mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang.
o Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya
bau yang tidak sedap dan kotor.
o Dampak yang tidak langsung di antaranya tempat pembuangan limbah
dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab penyakit
seperti pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah.
o Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk
memudahkan proses daur ulang bahan buangan tersebut.
o Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi keuntungan bagi kehidupan
manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat didaur ulang
(dimanfaatkan kembali)
Pemanfaatan Berbagai Limbah melalui Proses Daur Ulang
Limbah Pemanfaatannya Kembali
Kertas Dibuat bubur pulp lagi untuk bahan kertas
Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi bahan isolasi
Bahan organik Dibuat kompos untuk pupuk tanaman
Tekstil/pakaian bekas Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi, bahan isolasi
Gelas Dihancurkan untuk digunakan lagi sebagai
bahan pembuat gelas baru
Dihancurkan dan dicampur aspal untuk
pengeras jalan
Dihancurkan dan dicampur pasir dan batu
untuk pembuatan batu semen
Logam Dicor kembali sebagai bahan baku untuk
logam
Karet, kulit, dan plastik Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi, isolasi
Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
 Beberapa usaha menanggulangi masalahmasalah lingkungan dapat dilakukan
dengan beberapa cara
a. Melaksanakan program-program penyelamatan lingkungan hidup, antara lain usaha
rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), reboisasi lahan-lahan kritis, menjaga
kelestarian hutan, perbaikan teknologi bercocok tanam.
b. Membuat peraturan-peraturan, antara lain
1) Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
3) Mengganti sumber bahan penyebab pencemaran, misalnya pemakaian bahan bakar
minyak diganti dengan bahan bakar LNG (Liquified Natural Gases) yang
menghasilkan gas buang yang lebih bersih
4) Efisiensi dan efektivitas penggunaan pestisida, misalnya memberikan penjelasan
tentang aturan-aturan penggunaan dan efek yang dapat ditimbulkannya.
Rangkuman
o Ekosistem terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik, yaitu produsen,
konsumen, dan pengurai.
o Individu merupakan makhluk hidup tunggal. Sejumlah individu sejenis yang hidup
bersamadi suatu tempat tertentu membentuk populasi.
o Populasi-populasi yang berbeda hidup bersama pada suatu tempat tertentu disebut
komunitas.
o Ekosistem merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya, di
dalam kesatuan tersebut terjadi suatu interaksi.
o Pada rantai makanan terjadi perpindahan zat makanan dari sumbernya, yaitu
tumbuhan melalui sederetan makhluk hidup tertentu dengan cara makan dan
dimakan.
o Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.
o Produsen menempati tingkat tropik pertama, herbivora pada tingkat kedua,
sedangkan karnivora pada tingkat ketiga, dan seterusnya.
o Pada piramida jumlah produsen menempati dasar piramida.
o Bentuk interaksi pada organisme di antaranya simbiosis dan
protokooperasi.
o Macammacam simbiosis pada organisme meliputi mutualisme,
komensalisme, dan parasitisme.
o Kepadatan populasi manusia menurunkan kualitas lingkungan.
o Dampak kepadatan populasi manusia di antaranya adalah
timbulnya pencemaran air, tanah, dan udara, serta rusaknya
lingkungan
UJI KOMPETENSI
1. Apa yang terjadi pada konsumen (herbivora dan
karnivora) jika produsen bertambah?
2. Apa yang terjadi pada konsumen (herbivora dan
karnivora) jika produsen berkurang?
3. Apa yang terjadi pada jumlah produsen dan karnivora
jika populasi herbivora bertambah?
4. Apa yang terjadi pada jumlah produsen dan karnivora
jika populasi herbivora berkurang?
5. Apakah yang dimaksud ekosistem?
6. Tuliskan dua komponen penyusun ekosistem beserta
contohnya
UJI KOMPETENSI
7. Apakah perbedaan individu, populasi, dan komunitas?
8. Organisme yang terdapat di dalam suatu komunitas saling
berhubungan. Hubungan antar organisme ini dapat mempunyai
pengaruh yang besar terhadap organisme yang membentuk
komunitas tersebut. Bagaimana sifat hubungan antarorganisme ini
dan apa pengaruhnya?
9. Apakah akibat pertambahan populasi penduduk terhadap
kelestarian lingkungan?
10. Tuliskan macam-macam pencemaran lingkungan beserta
dampaknya bagi kehidupan manusia dan lingkungan itu sendiri.
UJI KOMPETENSI
11. Faktor apakah yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem?
12. Pola interaksi apa sajakah yang terjadi dalam ekosistem?
13. Mengapa Biofungisida sebaiknya digunakan dalam pertanian dan
perkebunan untuk menggantikan pestisida DDT?
14. Pengalihan tata guna lahan akan berakibat perubahan ekosistem
yang nantinya memberikan dampak negatif untuk manusia itu
sendiri.
15. Berikan contoh perusakan ekosistem akibat pengalihan tata guna
lahan!
16. Tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi efek rumah
kaca yang berakibat pada pemanasan global?
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

Similar to PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt

Similar to PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt (20)

Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Ekosistem kebun
Ekosistem kebunEkosistem kebun
Ekosistem kebun
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistemZaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
Zaenal rahman x'a keperawatan ekosistem
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Presentase biologi
Presentase biologiPresentase biologi
Presentase biologi
 
Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2
 
Makalah copy
Makalah   copyMakalah   copy
Makalah copy
 
Ekologi dan konsep_ekosistem
Ekologi dan konsep_ekosistemEkologi dan konsep_ekosistem
Ekologi dan konsep_ekosistem
 
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptxPPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptx
 
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
 
Ekosistem dinamik
Ekosistem dinamikEkosistem dinamik
Ekosistem dinamik
 
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)
Makhluk Hidup dan Lingkungannya (Materi PPG Daljab IPA)
 
Kelompok 4 ekosistem
Kelompok 4 ekosistemKelompok 4 ekosistem
Kelompok 4 ekosistem
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

PPT-UEU-Biologi-Dasar-Pertemuannnnn-5.ppt

  • 1. EKOSISTEM PERTEMUAN 5 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
  • 2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN  Mampu dapat mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi;  Mampu mendeskripsikan daur biogeokimia;  Mampu mendeskripsikan pemanfaatan komponen ekosistem.
  • 4. KOMPONEN EKOSISTEM  Komponen Abiotik : komponen dalam alam semesta yang terdiri dari benda-benda tak hidup, seperti air, udara, tanah, suhu, kelembaban, cahaya, dan bebatuan.  Komponen Biotik : Komponen dalam alam semesta yang hidup, didalamnya termasuk makhluk hidup seperti berbagai jenis tumbuhan, manusia, hewan, dan juga mikroorganisme.  Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai.
  • 5. PRODUSEN o Produsen adalah Tumbuhan hijau mampu memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan zat makanan melalui proses fotosintesis. o Organisme yang dapat membuat makanan sendiri disebut organisme autotrof. o Gambaran reaksi kimia proses fotosintesis adalah sebagai berikut: o Zat makanan yang terbentuk merupakan energi kimiawi yang tersimpan pada bagian daun, batang, akar atau buah. o Hasil fotosintesis lainnya adalah berupa oksigen dilepas ke udara bebas dan digunakann oleh makhluk hidup lainnya.
  • 6. KONSUMEN o Manusia dan hewan termasuk dalam golongan konsumen karena keduanya tidak dapat membuat makanan sendiri. o Konsumen disebut juga organisme heterotrof, artinya organisme yang tergantung organisme lain untuk mendapatkan makanan. o Berdasarkan jenis makanannya, organisme yang mendapatkan makanan dari tumbuhan saja disebut herbivora, organisme yang hanya makan hewan disebut karnivora. Organisme yang mendapatkan makanan dari tumbuhan maupun hewan disebut omnivora.
  • 7. DEKOMPOSER ATAU PENGURAI o Peran dari dekomposer atau pengurai dalam menguraikan zat organik yang terdapat pada makhluk hidup yang sudah mati menjadi zat yang lebih sederhana, seperti mineral atau zat organik lain. o Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur saprofit. o Zat mineral atau zat hara hasil penguraian meresap ke dalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. o Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubungan timbal balik yang harmonis antarkomponen biotik dan abiotik.
  • 8. SATUAN DALAM EKOSISTEM Dalam ekosistem dikenal juga satuan- satuan ekosistem yang terdiri dari individu, populasi, dan komunitas. 1. Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal. 2. Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup yang sejenis yang menempati suatu daerah tertentu dan dapat saling mengadakan interaksi.
  • 9. o Faktor yang dapat menyebabkan perubahan kepadatan populasi adalah adalah kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan makhluk hidup, yang meliputi kedatangan individu baru (imigrasi) dan kepergian individu ke tempat lain (emigrasi).
  • 10. 3. Komunitas adalah kumpulan dari populasi-polulas yang berbeda dan hidup bersama di suatu tempat atau daerah tertentu. Komunitas Padang Rumput
  • 11. o Habitat adalah empat di mana makhluk hidup itu berada dan hidup didalamnya. o Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup. o Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya di mana terjadi hubungan timbal balik. o Ekologi adalah Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. o Ekosistem terbesar di bumi adalah biosfer, yang disusun oleh seluruh eksosistem dari berbagai bagian bumi. o Ada bermacam-macam eksositem di antaranya eksositem hutan, laut, sungai, rawa, dan pantai. o Beberapa ekosistem buatan yang sengaja dibuat manusia antara lain sawah, kolam, dan akuarium.
  • 14. o Pernapasan hewan dan tumbuhan mengeluarkan CO2 dan H2O ke dalam air yang digunakan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. o Proses fotosintesis tersebut akan menghasilkan makanan serta melepaskan O2 ke air, yang di perlukanoleh hewan maupun tumbuhan itu sendiri. o Saling ketergantungan antarkomponen ekosistem tersebut dapat digambarkan sebagaiberikut: o Produsen tergantung pada lingkungan, konsumen tergantung pada produsen, pengurai tergantung pada konsumen dan produsen, sedangkan lingkungan tergantung pengurai.
  • 15. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Kehidupan o Tumbuhan padi dimakan belalang. Belalang dimakan katak, katak dimakan ular, dan ular dimakan burung elang. Akhirnya burung elang mati diuraikan oleh dekomposer atau pengurai Rantai makanan di Ekosistem sawah
  • 16. o Dari rantai makanan tersebut tumbuhan merupakan produsen, tikus disebut konsumen tingkat I, ular sebagai konsumen tingkat II. Ular sebagai konsumen tingkat III dan elang sebagai konsumen tingkat IV, berkedudukan sebagai konsumen puncak (merupakan konsumen yang tidak dimakan lagi oleh konsumen lain). o Peristiwa di atas disebut rantai makanan dengan urutan tertentu, yaitu produsen→ konsumen tingkat I → konsumen tingkat II → konsumen tingkat III → konsumen tingkat IV. o Pada rantai makanan terjadi perpindahan zat makanan dari sumbernya, yaitu tumbuhan melalui sederetan makhluk hidup tertentu dengan cara makan dan dimakan. o Rantai makanan tidak terpisah satu sama lainnya, tetapi saling berkaitan.
  • 17. Jaring-jaring Makanan o Rantai makanan yang saling berhubungan disebut jaring-jaring makanan. o Peristiwa makan dan dimakan dalam dunia kehidupan membentuk jaring-jaring kehidupan. Jaring-jaring makanan
  • 18. ENERGI DALAM EKOSISTEM o Sumber energi untuk organisme adalah energi kimia yang terdapat di dalam makanan. o Makhluk hidup tidak mampu menciptakan energi, melainkan hanya memindahkan dan memanfaatkannya untuk beraktivitas.
  • 19. o Perpindahan energi berlangsung dari matahari ke tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. o Energi cahaya diubah menjadi energi kimia. o Sewaktu tumbuhan hijau dimakan herbivora, energi kimia yang tersimpan dalam tumbuhan berpindah ke dalam tubuh herbivora dan sebagian energi hilang berupa panas. o Demikian juga waktu herbivora dimakan karnivora. Oleh karena itu, aliran energi pada rantai makanan jumlahnya semakin berkurang. o Pergerakan energi di dalam ekosistem hanya satu jalur, berupa aliran energi.
  • 20. Tingkat Tropik dan Piramida Makanan o Produsen yang bersifat autotrof selalu menempati tingkatan tropik utama, herbivora menempati tingkat tropik kedua, karnivora menduduki tingkat tropik ketiga, dan seterusnya. o Setiap perpindahan energi dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya akan terjadi pelepasan sebagian energi berupa panas sehingga jumlah energi pada rantai makanan untuk tingkat tropik yang semakin tinggi jumlahnya semakin sedikit. o Maka terbentuklah piramida ekologi/piramida makanan Piramida makanan
  • 22. Komensalisme  Komensalisme adalah interaksi yang saling menguntungkan  satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain. Contoh :  Epifit yang tumbuh pada tumbuhan inang.  Tumbuhan anggrek yang hidup menempel pada pohon (inang).  Memanfaatkan inang hanya sebagai tempat fisik untuk hidup.  Tumbuhan inang tidak mendapat tekanan (dirugikan) dengan adanya tumbuhan anggrek.
  • 23. Mutualisme  Bentuk interaksi dimana kedua pasangan yang berinteraksi saling menguntungkan.  Contoh umum mutualisme adalah penyerbukan yang dilakukan oleh serangga
  • 24. Parasitisme  Hubungan di antara dua organisme, yang satu sebagai parasit dan yang lain sebagai inang.  Parasit memperoleh keuntungan dari kehidupan bersama ini dengan mendapatkan bahan makanan, sedangkan inang tertekan (dirugikan). Contoh hubungan antara tumbuhan Beluntas (Plucea indica) dengan Tali putri (Cuscuta).
  • 25. MANUSIA DAN LINGKUNGAN  Semakin meningkat jumlah populasi manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang harus diambil untuk memenuhi kebutuhannya.  Sumber daya alam yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia adalah air bersih, udara bersih, bahan pangan, dan ketersediaan lahan.  Naiknya kepadatan penduduk menyebabkan kebutuhan air dan udara bersih meningkat.  Mengingat kondisi air dan udara saat ini semakin kritis baik kualitas maupun kuantitasnya, maka hal ini perlu segera diatasi.  Untuk kebutuhan pangan diperlukan lahan pertanian.  Ironisnya lahan pertanian berkurang karena dipergunakan untuk pemukiman atau kepentingan yang lain.
  • 26. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP  Undang-undang RI No. 23 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia.  Penambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, pasir, teknologi industri yang menggunakan mesin dan penebangan hutan ternyata di satu sisi dapat memenuhi kebutuhan manusia. Namun di sisi lain menimbulkan permasalahan lingkungan. Lumpur Lapindo Penebangan Hutan
  • 27.
  • 28. 1. Pengaruh Penebangan Hutan Terhadap Kerusakan Alam  Hutan merupakan habitat yang memiliki keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang cukup tinggi, di mana ada keberagaman ekosistem jenis dan variabilitas, genetik binatang, tumbuh- tumbuhan, dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya saling berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya.  Hutan lindung, merupakan suatu kawasan hutan dengan keadaan sifat alam yang berkemampuan untuk mengatur tata air, mencegah erosi, dan banjir serta memelihara kesuburan.  Hutan lindung dan pelestarian alam bertujuan untuk melindungi dan melestarikan tipe-tipe ekosistem tertentu serta menjamin stabilitas tumbuhan dan hewan.
  • 29.  Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya kerusakan hutan antara lain. a. Penebangan hutan harus dikurangi dan penanaman pohon sebagai pengganti (reboisasi) ditingkatkan. b. Perlu pengelolaan yang menjamin hasil yang terus menerus.  Dalam hal ini pemerintah membuat UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai Dampak Lingkungan
  • 30. 2. Pengaruh Pencemaran Lingkungan dan Upaya mengatasinya UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya
  • 31. Ada dua sumber bahan pencemar. a. Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi peristiwa vulkanis yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke atmosfer dan menyebabkan udara tercemar. b. Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan, industri, pertambangan, dan transportasi.  Aktivitas manusia inilah yang dampak langsungnya banyak menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
  • 32. Zat Pencemar Udara, Sumber dan Akibatnya Zat Pencemar Sumber dan Sifat Akibat Belerang oksida (SO2) Gunung berapi, pembakaran minyak bumi, batu bara, industri, dengan sifat gas tidak berwarna, namun berbau Sesak napas, bronkitis, kanker tenggorokan, hujan asam, merusak tanaman, cat menjadi kusam Karbon monoksida (CO) Campuran pada bahan bakar kendaraan motor dan bersifat racun Gangguan pernapasan, sakit kepala, penyakit tenggorokan, hujan asam Nitrogen oksida (NOx) Campuran pada bahan bakar kendaraan motor dan bersifat racun Keracunan timbal (Pb), kerusakan otak, penurunan daya tahan tubuh Klorofluorokarbon CFC) Pendingin, spray, foam, sifat gas tidak berwarna Penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global. 01/03/2024 32
  • 33. HUJAN ASAM (ACID RAIN) • pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal ini karena adanya CO2 di atmosfer. • Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 yang terkandung dalam asap pabrik maupun kendaraan bermotor, bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. • Semakin rendah pH suatu cairan maka sifat asam semakin tinggi. Apabila asam terkondensasi (menjadi embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah apa yang disebut hujan asam. Beberapa efek hujan asam adalah sebagai berikut. a) melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien berharga dari tanah sehingga tanah menjadi kurang subur; b) melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air permukaan; c) menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan sehingga merusak tanaman; d) hujan asam yang jatuh ke danau melalui aliran menyebabkan pH turun pada ekosistem tersebut;
  • 34.
  • 35. Efek Rumah Kaca (Green House Effect) o Gas-gas atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca disebut gas rumah kaca. o Gas-gas tersebut adalah uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), dan yang lainnya. o Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya karbon dioksida (C02) hasil proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) oleh industri, transportasi, dan dapat pula disebabkan oleh kebakaran hutan yang sering terjadi. o Meningkatnya CO2 di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer bumi membentuk semacam ”perisai”. Hal ini menyebabkan panas yang keluar dari lapisan atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi. o Lapisan CO2 berfungsi sebagai reflektor terhadap panas dari bumi. o Panas dari bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan menaikkan suhu bumi, akibatnya bumi makin panas (global warming). o Pengaruh lapisan CO2 terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek rumah kaca.
  • 37. Penipisan Lapisan Ozon (O3) o Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, kebanyakan terdapat di lapisan stratosfer (ketinggian 20—35 km di atas permukaan bumi). Bagian paling atas dari stratosfer, terdapat ozon terkonsentrasi sebagai suatu lapisan. o Lapisan ozon terbentuk dari interaksi antara radiasi ultraviolet dengan oksigen yang terdapat di stratosfer, merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. o Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya sejumlah zat kimia buatan dari permukaan bumi sampai ke lapisan ozon. o Di antara bahan kimia buatan tersebut adalah senyawa klrofluorokarbon (CFC) yang mempunyai nama dagang freon. o Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai, dan dapat bertahan cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada ketinggian lapisan ozon, molekul CFC akan melepaskan atom klorin
  • 38. o Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya mengakibatkan kanker kulit, lensa mata dapat lebih mudah terserang katarak, matinya fitoplankton sehingga keseimbangan terganggu. o Dampak lainnya adalah bumi semakin panas, udara semakin kering, proses fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan hasil panen. o Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau batu bara, penghentian emisi CFC, dan penggunaan filter untuk menyaring CO2 dari asap pembuangan pabrik
  • 39. Pencemaran Air  Tanda terjadinya gangguan kualitas air didasarkan pada pengamatan secara fisik, kimiawi, dan biologis. 1. Fisik, meliputi tingkat kejernihan (kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan rasa, bau, dan warna air. 2. Kimiawi, mendasarkan pada zat kimia logam maupun non logam yang terlarut dan perubahan pH. 3. Biologis, yaitu berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam air.  Secara garis besar dikenal dua tipe polutan yang masuk ke dalam perairan, yaitu: a) zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan mikroorganisme; b) materi-materi yang bersifat racun, sehingga membunuh organisme yang hidup dalam perairan.
  • 40. • Proses memperkaya air dengan zat makanan tersebut dinamakan eutrofikasi. Polutan yang memperkaya perairan umumnya berupa limbah organik termasuk sisa-sisa bahan makanan yang dibuang oleh manusia. Limbah yang terkandung dalam air tersebut dapat membusuk sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada air. Proses pembusukan limbah oleh dekomposer membutuhkan banyak oksigen, sehingga kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh makhluk hidup lainnya menjadi berkurang. Limbah organik yang mengalami penguraian Melepaskan nitrat dan fosfat yang merangsang pertumbuhan Mikroorganisme lain, seperti ganggang.
  • 41. o Materi-materi yang bersifat racun umumnya dihasilkan industri kimia, seperti pestisida. Pemakaian pestisida yang berlebihan menimbulkan akumulasi pada tanah maupun bagian tubuh tanaman. o Apabila terjadi hujan maka pestisida tersebut terbawa aliran air menuju ke sungair. Bahan pestisida di dalam air sulit untuk dipecahkan oleh mikroorganisme, bahkan berlangsung dalam waktu yang cukup lama. o Dalam pemakaian bahan insektisida seringkali dicampur dengan senyawa minyak bumi, sehingga air yang terkena bahan buangan pemberantas hama ini permukaannya tertutup lapisan minyak. o Hal ini menyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air.
  • 42.  Dampak dari penggunaan pestisida jenis DDT (Dichloro Diphenil Trichloroetan) disebut biological magnification yaitu pelipatangandaan bahan pencemar oleh organisme yang tingkatannya lebih tinggi.  Pelipatgandaan kandungan DDT di dalam tubuh organisme dapat terjadi karena organisme secara tetap mengkonsumsi DDT, dan terakumulasi di dalam tubuhnya sehingga makin lama konsentrasi DDT di dalam tubuh makin besar.  Akumulasi DDT terbesar terdapat pada konsumen tingkat terakhir. Hal ini terjadi karena DDT tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh tetapi tertimbun pada lapisan lemak.
  • 43. Pencemaran Tanah o Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng. o Hal tersebut mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang. o Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan kotor. o Dampak yang tidak langsung di antaranya tempat pembuangan limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab penyakit seperti pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah. o Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk memudahkan proses daur ulang bahan buangan tersebut. o Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi keuntungan bagi kehidupan manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat didaur ulang (dimanfaatkan kembali)
  • 44. Pemanfaatan Berbagai Limbah melalui Proses Daur Ulang Limbah Pemanfaatannya Kembali Kertas Dibuat bubur pulp lagi untuk bahan kertas Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan pengisi bahan isolasi Bahan organik Dibuat kompos untuk pupuk tanaman Tekstil/pakaian bekas Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan pengisi, bahan isolasi Gelas Dihancurkan untuk digunakan lagi sebagai bahan pembuat gelas baru Dihancurkan dan dicampur aspal untuk pengeras jalan Dihancurkan dan dicampur pasir dan batu untuk pembuatan batu semen Logam Dicor kembali sebagai bahan baku untuk logam Karet, kulit, dan plastik Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan pengisi, isolasi
  • 45. Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan  Beberapa usaha menanggulangi masalahmasalah lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara a. Melaksanakan program-program penyelamatan lingkungan hidup, antara lain usaha rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), reboisasi lahan-lahan kritis, menjaga kelestarian hutan, perbaikan teknologi bercocok tanam. b. Membuat peraturan-peraturan, antara lain 1) Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 3) Mengganti sumber bahan penyebab pencemaran, misalnya pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan bahan bakar LNG (Liquified Natural Gases) yang menghasilkan gas buang yang lebih bersih 4) Efisiensi dan efektivitas penggunaan pestisida, misalnya memberikan penjelasan tentang aturan-aturan penggunaan dan efek yang dapat ditimbulkannya.
  • 46. Rangkuman o Ekosistem terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai. o Individu merupakan makhluk hidup tunggal. Sejumlah individu sejenis yang hidup bersamadi suatu tempat tertentu membentuk populasi. o Populasi-populasi yang berbeda hidup bersama pada suatu tempat tertentu disebut komunitas. o Ekosistem merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya, di dalam kesatuan tersebut terjadi suatu interaksi. o Pada rantai makanan terjadi perpindahan zat makanan dari sumbernya, yaitu tumbuhan melalui sederetan makhluk hidup tertentu dengan cara makan dan dimakan. o Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. o Produsen menempati tingkat tropik pertama, herbivora pada tingkat kedua, sedangkan karnivora pada tingkat ketiga, dan seterusnya. o Pada piramida jumlah produsen menempati dasar piramida.
  • 47. o Bentuk interaksi pada organisme di antaranya simbiosis dan protokooperasi. o Macammacam simbiosis pada organisme meliputi mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. o Kepadatan populasi manusia menurunkan kualitas lingkungan. o Dampak kepadatan populasi manusia di antaranya adalah timbulnya pencemaran air, tanah, dan udara, serta rusaknya lingkungan
  • 48. UJI KOMPETENSI 1. Apa yang terjadi pada konsumen (herbivora dan karnivora) jika produsen bertambah? 2. Apa yang terjadi pada konsumen (herbivora dan karnivora) jika produsen berkurang? 3. Apa yang terjadi pada jumlah produsen dan karnivora jika populasi herbivora bertambah? 4. Apa yang terjadi pada jumlah produsen dan karnivora jika populasi herbivora berkurang? 5. Apakah yang dimaksud ekosistem? 6. Tuliskan dua komponen penyusun ekosistem beserta contohnya
  • 49. UJI KOMPETENSI 7. Apakah perbedaan individu, populasi, dan komunitas? 8. Organisme yang terdapat di dalam suatu komunitas saling berhubungan. Hubungan antar organisme ini dapat mempunyai pengaruh yang besar terhadap organisme yang membentuk komunitas tersebut. Bagaimana sifat hubungan antarorganisme ini dan apa pengaruhnya? 9. Apakah akibat pertambahan populasi penduduk terhadap kelestarian lingkungan? 10. Tuliskan macam-macam pencemaran lingkungan beserta dampaknya bagi kehidupan manusia dan lingkungan itu sendiri.
  • 50. UJI KOMPETENSI 11. Faktor apakah yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem? 12. Pola interaksi apa sajakah yang terjadi dalam ekosistem? 13. Mengapa Biofungisida sebaiknya digunakan dalam pertanian dan perkebunan untuk menggantikan pestisida DDT? 14. Pengalihan tata guna lahan akan berakibat perubahan ekosistem yang nantinya memberikan dampak negatif untuk manusia itu sendiri. 15. Berikan contoh perusakan ekosistem akibat pengalihan tata guna lahan! 16. Tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca yang berakibat pada pemanasan global?