2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mampu dapat mendeskripsikan peran komponen
ekosistem dalam aliran energi;
Mampu mendeskripsikan daur biogeokimia;
Mampu mendeskripsikan pemanfaatan komponen
ekosistem.
4. KOMPONEN EKOSISTEM
Komponen Abiotik : komponen dalam alam semesta
yang terdiri dari benda-benda tak hidup, seperti air,
udara, tanah, suhu, kelembaban, cahaya, dan
bebatuan.
Komponen Biotik : Komponen dalam alam semesta
yang hidup, didalamnya termasuk makhluk hidup seperti
berbagai jenis tumbuhan, manusia, hewan, dan juga
mikroorganisme.
Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen,
konsumen, dan dekomposer atau pengurai.
5. PRODUSEN
o Produsen adalah Tumbuhan hijau mampu memanfaatkan cahaya matahari
untuk menghasilkan zat makanan melalui proses fotosintesis.
o Organisme yang dapat membuat makanan sendiri disebut organisme
autotrof.
o Gambaran reaksi kimia proses fotosintesis adalah sebagai berikut:
o Zat makanan yang terbentuk merupakan energi kimiawi yang tersimpan
pada bagian daun, batang, akar atau buah.
o Hasil fotosintesis lainnya adalah berupa oksigen dilepas ke udara bebas
dan digunakann oleh makhluk hidup lainnya.
6. KONSUMEN
o Manusia dan hewan termasuk dalam golongan konsumen
karena keduanya tidak dapat membuat makanan sendiri.
o Konsumen disebut juga organisme heterotrof, artinya
organisme yang tergantung organisme lain untuk
mendapatkan makanan.
o Berdasarkan jenis makanannya, organisme yang
mendapatkan makanan dari tumbuhan saja disebut
herbivora, organisme yang hanya makan hewan disebut
karnivora. Organisme yang mendapatkan makanan dari
tumbuhan maupun hewan disebut omnivora.
7. DEKOMPOSER ATAU PENGURAI
o Peran dari dekomposer atau pengurai dalam menguraikan
zat organik yang terdapat pada makhluk hidup yang sudah
mati menjadi zat yang lebih sederhana, seperti mineral atau
zat organik lain.
o Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai adalah
bakteri dan jamur saprofit.
o Zat mineral atau zat hara hasil penguraian meresap ke
dalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.
o Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada
hubungan
timbal balik yang harmonis antarkomponen biotik dan
abiotik.
8. SATUAN DALAM EKOSISTEM
Dalam ekosistem dikenal juga satuan-
satuan ekosistem yang terdiri dari
individu, populasi, dan komunitas.
1. Individu adalah satuan makhluk
hidup tunggal.
2. Populasi adalah sekumpulan
makhluk hidup yang sejenis yang
menempati suatu daerah tertentu
dan dapat saling mengadakan
interaksi.
9. o Faktor yang dapat menyebabkan perubahan
kepadatan populasi adalah adalah kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan
makhluk hidup, yang meliputi kedatangan individu
baru (imigrasi) dan kepergian individu ke tempat lain
(emigrasi).
10. 3. Komunitas adalah kumpulan dari populasi-polulas yang
berbeda dan hidup bersama di suatu tempat atau daerah
tertentu.
Komunitas Padang Rumput
11. o Habitat adalah empat di mana makhluk hidup itu berada dan hidup
didalamnya.
o Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup.
o Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya di mana terjadi
hubungan timbal balik.
o Ekologi adalah Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
o Ekosistem terbesar di bumi adalah biosfer, yang disusun oleh seluruh
eksosistem dari berbagai bagian bumi.
o Ada bermacam-macam eksositem di antaranya eksositem hutan, laut, sungai,
rawa, dan pantai.
o Beberapa ekosistem buatan yang sengaja dibuat manusia antara lain sawah,
kolam, dan akuarium.
14. o Pernapasan hewan dan tumbuhan mengeluarkan CO2 dan H2O ke dalam
air yang digunakan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis dengan bantuan
cahaya matahari.
o Proses fotosintesis tersebut akan menghasilkan makanan serta
melepaskan O2 ke air, yang di perlukanoleh hewan maupun tumbuhan itu
sendiri.
o Saling ketergantungan antarkomponen ekosistem tersebut dapat
digambarkan sebagaiberikut:
o Produsen tergantung pada lingkungan, konsumen tergantung pada
produsen, pengurai tergantung pada konsumen dan produsen, sedangkan
lingkungan tergantung pengurai.
15. Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Kehidupan
o Tumbuhan padi dimakan belalang. Belalang dimakan katak, katak
dimakan ular, dan ular dimakan burung elang. Akhirnya burung
elang mati diuraikan oleh dekomposer atau pengurai
Rantai makanan di Ekosistem sawah
16. o Dari rantai makanan tersebut tumbuhan merupakan produsen, tikus
disebut konsumen tingkat I, ular sebagai konsumen tingkat II. Ular
sebagai konsumen tingkat III dan elang sebagai konsumen tingkat
IV, berkedudukan sebagai konsumen puncak (merupakan
konsumen yang tidak dimakan lagi oleh konsumen lain).
o Peristiwa di atas disebut rantai makanan dengan urutan tertentu,
yaitu produsen→ konsumen tingkat I → konsumen tingkat II →
konsumen tingkat III → konsumen tingkat IV.
o Pada rantai makanan terjadi perpindahan zat makanan dari
sumbernya, yaitu tumbuhan melalui sederetan makhluk hidup
tertentu dengan cara makan dan dimakan.
o Rantai makanan tidak terpisah satu sama lainnya, tetapi saling
berkaitan.
17. Jaring-jaring Makanan
o Rantai makanan yang saling berhubungan disebut jaring-jaring
makanan.
o Peristiwa makan dan dimakan dalam dunia kehidupan membentuk
jaring-jaring kehidupan.
Jaring-jaring makanan
18. ENERGI DALAM EKOSISTEM
o Sumber energi untuk organisme adalah energi kimia yang terdapat
di dalam makanan.
o Makhluk hidup tidak mampu menciptakan energi, melainkan hanya
memindahkan dan memanfaatkannya untuk beraktivitas.
19. o Perpindahan energi berlangsung dari matahari ke tumbuhan hijau
melalui proses fotosintesis.
o Energi cahaya diubah menjadi energi kimia.
o Sewaktu tumbuhan hijau dimakan herbivora, energi kimia yang
tersimpan dalam tumbuhan berpindah ke dalam tubuh herbivora dan
sebagian energi hilang berupa panas.
o Demikian juga waktu herbivora dimakan karnivora. Oleh karena itu,
aliran energi pada rantai makanan jumlahnya semakin berkurang.
o Pergerakan energi di dalam ekosistem hanya satu jalur, berupa
aliran energi.
20. Tingkat Tropik dan Piramida Makanan
o Produsen yang bersifat autotrof selalu
menempati tingkatan tropik utama,
herbivora menempati tingkat tropik
kedua, karnivora menduduki tingkat
tropik ketiga, dan seterusnya.
o Setiap perpindahan energi dari satu
tingkat tropik ke tingkat tropik
berikutnya akan terjadi pelepasan
sebagian energi berupa panas
sehingga jumlah energi pada rantai
makanan untuk tingkat tropik yang
semakin tinggi jumlahnya semakin
sedikit.
o Maka terbentuklah piramida
ekologi/piramida makanan
Piramida makanan
22. Komensalisme
Komensalisme adalah interaksi yang saling menguntungkan
satu organisme tetapi tidak berpengaruh pada yang lain. Contoh :
Epifit yang tumbuh pada tumbuhan inang.
Tumbuhan anggrek yang hidup menempel pada pohon (inang).
Memanfaatkan inang hanya sebagai tempat fisik untuk hidup.
Tumbuhan inang tidak mendapat tekanan (dirugikan) dengan
adanya tumbuhan anggrek.
23. Mutualisme
Bentuk interaksi dimana kedua pasangan yang berinteraksi
saling menguntungkan.
Contoh umum mutualisme adalah penyerbukan yang dilakukan
oleh serangga
24. Parasitisme
Hubungan di antara dua organisme, yang satu sebagai parasit dan
yang lain sebagai inang.
Parasit memperoleh keuntungan dari kehidupan bersama ini dengan
mendapatkan bahan makanan, sedangkan inang tertekan (dirugikan).
Contoh hubungan antara tumbuhan Beluntas (Plucea indica) dengan
Tali putri (Cuscuta).
25. MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Semakin meningkat jumlah populasi manusia, semakin banyak pula
sumber daya alam yang harus diambil untuk memenuhi
kebutuhannya.
Sumber daya alam yang merupakan kebutuhan dasar hidup manusia
adalah air bersih, udara bersih, bahan pangan, dan ketersediaan
lahan.
Naiknya kepadatan penduduk menyebabkan kebutuhan air dan
udara bersih meningkat.
Mengingat kondisi air dan udara saat ini semakin kritis baik kualitas
maupun kuantitasnya, maka hal ini perlu segera diatasi.
Untuk kebutuhan pangan diperlukan lahan pertanian.
Ironisnya lahan pertanian berkurang karena dipergunakan untuk
pemukiman atau kepentingan yang lain.
26. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Undang-undang RI No. 23
tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup menyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup
termasuk manusia.
Penambangan minyak bumi, gas
alam, batu bara, pasir, teknologi
industri yang menggunakan mesin
dan penebangan hutan ternyata di
satu sisi dapat memenuhi
kebutuhan manusia. Namun di
sisi lain menimbulkan
permasalahan lingkungan.
Lumpur Lapindo
Penebangan Hutan
27.
28. 1. Pengaruh Penebangan Hutan Terhadap Kerusakan Alam
Hutan merupakan habitat yang memiliki keanekaragaman hayati
(biodiversitas) yang cukup tinggi, di mana ada keberagaman
ekosistem jenis dan variabilitas, genetik binatang, tumbuh-
tumbuhan, dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya saling
berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya.
Hutan lindung, merupakan suatu kawasan hutan dengan keadaan
sifat alam yang berkemampuan untuk mengatur tata air, mencegah
erosi, dan banjir serta memelihara kesuburan.
Hutan lindung dan pelestarian alam bertujuan untuk melindungi dan
melestarikan tipe-tipe ekosistem tertentu serta menjamin stabilitas
tumbuhan dan hewan.
29. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya kerusakan
hutan antara lain.
a. Penebangan hutan harus dikurangi dan penanaman pohon
sebagai pengganti (reboisasi) ditingkatkan.
b. Perlu pengelolaan yang menjamin hasil yang terus menerus.
Dalam hal ini pemerintah membuat UU RI No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah
RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai Dampak
Lingkungan
30. 2. Pengaruh Pencemaran Lingkungan dan Upaya
mengatasinya
UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya
31. Ada dua sumber bahan pencemar.
a. Aktivitas alam seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi
peristiwa vulkanis yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke
atmosfer dan menyebabkan udara tercemar.
b. Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan,
industri, pertambangan, dan transportasi.
Aktivitas manusia inilah yang dampak langsungnya banyak
menyumbangkan bahan pencemar ke udara, air, dan tanah.
32. Zat Pencemar Udara, Sumber dan Akibatnya
Zat Pencemar Sumber dan Sifat Akibat
Belerang oksida
(SO2)
Gunung berapi, pembakaran
minyak bumi, batu bara, industri,
dengan sifat gas tidak berwarna,
namun berbau
Sesak napas, bronkitis, kanker
tenggorokan, hujan asam,
merusak
tanaman, cat menjadi kusam
Karbon monoksida
(CO)
Campuran pada bahan bakar
kendaraan motor dan bersifat
racun
Gangguan pernapasan, sakit
kepala, penyakit
tenggorokan, hujan
asam
Nitrogen oksida
(NOx)
Campuran pada bahan bakar
kendaraan motor dan bersifat
racun
Keracunan timbal (Pb),
kerusakan otak, penurunan
daya tahan tubuh
Klorofluorokarbon
CFC)
Pendingin, spray, foam, sifat gas
tidak berwarna
Penipisan lapisan ozon, efek
rumah kaca yang berdampak
pada pemanasan global.
01/03/2024 32
33. HUJAN ASAM (ACID RAIN)
• pH (derajat keasaman) normal air hujan adalah 5,6 bersifat sedikit asam, hal ini karena
adanya CO2 di atmosfer.
• Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 yang terkandung dalam asap pabrik maupun
kendaraan bermotor, bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan.
• Semakin rendah pH suatu cairan maka sifat asam semakin tinggi. Apabila asam
terkondensasi (menjadi embun) di udara dan kemudian jatuh bersama air hujan terjadilah
apa yang disebut hujan asam.
Beberapa efek hujan asam adalah sebagai berikut.
a) melarutkan kalsium, potasium, dan nutrien berharga dari tanah sehingga tanah menjadi
kurang subur;
b) melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga mempengaruhi kualitas air permukaan;
c) menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu pertumbuhan sehingga merusak
tanaman;
d) hujan asam yang jatuh ke danau melalui aliran menyebabkan pH turun pada ekosistem
tersebut;
34.
35. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
o Gas-gas atmosfer yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca disebut gas
rumah kaca.
o Gas-gas tersebut adalah uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4),
ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), dan yang lainnya.
o Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya karbon dioksida (C02) hasil
proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) oleh
industri, transportasi, dan dapat pula disebabkan oleh kebakaran hutan yang
sering terjadi.
o Meningkatnya CO2 di udara yang mengumpul di lapisan atmosfer
bumi membentuk semacam ”perisai”. Hal ini menyebabkan panas yang keluar
dari lapisan atmosfer, akan dipantulkan lagi ke bumi.
o Lapisan CO2 berfungsi sebagai reflektor terhadap panas dari bumi.
o Panas dari bumi yang dipantulkan lagi ke bumi ini akan menaikkan suhu bumi,
akibatnya bumi makin panas (global warming).
o Pengaruh lapisan CO2 terhadap kenaikan suhu bumi ini disebut efek rumah
kaca.
37. Penipisan Lapisan Ozon (O3)
o Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri dari tiga atom, kebanyakan terdapat
di lapisan stratosfer (ketinggian 20—35 km di atas permukaan bumi). Bagian
paling atas dari stratosfer, terdapat ozon terkonsentrasi sebagai suatu
lapisan.
o Lapisan ozon terbentuk dari interaksi antara radiasi ultraviolet dengan
oksigen yang terdapat di stratosfer, merupakan pelindung alami bumi yang
berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
o Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya sejumlah zat kimia buatan
dari permukaan bumi sampai ke lapisan ozon.
o Di antara bahan kimia buatan tersebut adalah senyawa klrofluorokarbon
(CFC) yang mempunyai nama dagang freon.
o Selama berada di atmosfer CFC bersifat stabil, tidak terurai, dan dapat
bertahan cukup lama. Namun setelah terkena radiasi ultraviolet pada
ketinggian lapisan ozon, molekul CFC akan melepaskan atom klorin
38. o Dampak penipisan ozon bagi makhluk hidup dengan tidak
tersaringnya sinar ultraviolet oleh lapisan ozon di antaranya
mengakibatkan kanker kulit, lensa mata dapat lebih mudah
terserang katarak, matinya fitoplankton sehingga keseimbangan
terganggu.
o Dampak lainnya adalah bumi semakin panas, udara semakin kering,
proses fotosintesis mengalami gangguan sehingga menurunkan
hasil panen.
o Upaya memperlambat terjadinya pemanasan global dapat dilakukan
dengan cara pengurangan pemakaian bahan bakar minyak atau
batu bara, penghentian emisi CFC, dan penggunaan filter untuk
menyaring CO2 dari asap pembuangan pabrik
39. Pencemaran Air
Tanda terjadinya gangguan kualitas air didasarkan pada pengamatan
secara fisik, kimiawi, dan biologis.
1. Fisik, meliputi tingkat kejernihan (kekeruhan), perubahan suhu air,
perubahan rasa, bau, dan warna air.
2. Kimiawi, mendasarkan pada zat kimia logam maupun non logam
yang terlarut dan perubahan pH.
3. Biologis, yaitu berdasarkan mikroorganisme yang ada di dalam air.
Secara garis besar dikenal dua tipe polutan yang masuk ke dalam
perairan, yaitu:
a) zat yang memperkaya perairan sehingga merangsang pertumbuhan
mikroorganisme;
b) materi-materi yang bersifat racun, sehingga membunuh organisme
yang hidup dalam perairan.
40. • Proses memperkaya air dengan zat makanan tersebut
dinamakan eutrofikasi.
Polutan yang memperkaya perairan umumnya berupa limbah
organik termasuk sisa-sisa bahan makanan yang dibuang oleh
manusia. Limbah yang terkandung dalam air tersebut dapat
membusuk sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap
pada air. Proses pembusukan limbah oleh dekomposer
membutuhkan banyak oksigen, sehingga kadar oksigen dalam air
yang diperlukan oleh makhluk hidup lainnya menjadi berkurang.
Limbah organik yang mengalami penguraian
Melepaskan nitrat dan fosfat yang merangsang pertumbuhan
Mikroorganisme lain, seperti ganggang.
41. o Materi-materi yang bersifat racun umumnya dihasilkan industri
kimia, seperti pestisida. Pemakaian pestisida yang berlebihan
menimbulkan akumulasi pada tanah maupun bagian tubuh
tanaman.
o Apabila terjadi hujan maka pestisida tersebut terbawa aliran air
menuju ke sungair. Bahan pestisida di dalam air sulit untuk
dipecahkan oleh mikroorganisme, bahkan berlangsung dalam waktu
yang cukup lama.
o Dalam pemakaian bahan insektisida seringkali dicampur dengan
senyawa minyak bumi, sehingga air yang terkena bahan buangan
pemberantas hama ini permukaannya tertutup lapisan minyak.
o Hal ini menyebabkan turunnya kandungan oksigen dalam air.
42. Dampak dari penggunaan pestisida jenis DDT (Dichloro Diphenil
Trichloroetan) disebut biological magnification yaitu
pelipatangandaan bahan pencemar oleh organisme yang
tingkatannya lebih tinggi.
Pelipatgandaan kandungan DDT di dalam tubuh organisme dapat
terjadi karena organisme secara tetap mengkonsumsi DDT, dan
terakumulasi di dalam tubuhnya sehingga makin lama konsentrasi
DDT di dalam tubuh makin besar.
Akumulasi DDT terbesar terdapat pada konsumen tingkat terakhir.
Hal ini terjadi karena DDT tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh tetapi
tertimbun pada lapisan lemak.
43. Pencemaran Tanah
o Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang
mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik,
kaca, dan kaleng.
o Hal tersebut mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang.
o Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya
bau yang tidak sedap dan kotor.
o Dampak yang tidak langsung di antaranya tempat pembuangan limbah
dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab penyakit
seperti pes, kaki gajah, malaria, dan demam berdarah.
o Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan untuk
memudahkan proses daur ulang bahan buangan tersebut.
o Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi keuntungan bagi kehidupan
manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat didaur ulang
(dimanfaatkan kembali)
44. Pemanfaatan Berbagai Limbah melalui Proses Daur Ulang
Limbah Pemanfaatannya Kembali
Kertas Dibuat bubur pulp lagi untuk bahan kertas
Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi bahan isolasi
Bahan organik Dibuat kompos untuk pupuk tanaman
Tekstil/pakaian bekas Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi, bahan isolasi
Gelas Dihancurkan untuk digunakan lagi sebagai
bahan pembuat gelas baru
Dihancurkan dan dicampur aspal untuk
pengeras jalan
Dihancurkan dan dicampur pasir dan batu
untuk pembuatan batu semen
Logam Dicor kembali sebagai bahan baku untuk
logam
Karet, kulit, dan plastik Dihancurkan untuk dipakai sebagai bahan
pengisi, isolasi
45. Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
Beberapa usaha menanggulangi masalahmasalah lingkungan dapat dilakukan
dengan beberapa cara
a. Melaksanakan program-program penyelamatan lingkungan hidup, antara lain usaha
rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), reboisasi lahan-lahan kritis, menjaga
kelestarian hutan, perbaikan teknologi bercocok tanam.
b. Membuat peraturan-peraturan, antara lain
1) Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
3) Mengganti sumber bahan penyebab pencemaran, misalnya pemakaian bahan bakar
minyak diganti dengan bahan bakar LNG (Liquified Natural Gases) yang
menghasilkan gas buang yang lebih bersih
4) Efisiensi dan efektivitas penggunaan pestisida, misalnya memberikan penjelasan
tentang aturan-aturan penggunaan dan efek yang dapat ditimbulkannya.
46. Rangkuman
o Ekosistem terdiri dari komponen abiotik dan komponen biotik, yaitu produsen,
konsumen, dan pengurai.
o Individu merupakan makhluk hidup tunggal. Sejumlah individu sejenis yang hidup
bersamadi suatu tempat tertentu membentuk populasi.
o Populasi-populasi yang berbeda hidup bersama pada suatu tempat tertentu disebut
komunitas.
o Ekosistem merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya, di
dalam kesatuan tersebut terjadi suatu interaksi.
o Pada rantai makanan terjadi perpindahan zat makanan dari sumbernya, yaitu
tumbuhan melalui sederetan makhluk hidup tertentu dengan cara makan dan
dimakan.
o Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.
o Produsen menempati tingkat tropik pertama, herbivora pada tingkat kedua,
sedangkan karnivora pada tingkat ketiga, dan seterusnya.
o Pada piramida jumlah produsen menempati dasar piramida.
47. o Bentuk interaksi pada organisme di antaranya simbiosis dan
protokooperasi.
o Macammacam simbiosis pada organisme meliputi mutualisme,
komensalisme, dan parasitisme.
o Kepadatan populasi manusia menurunkan kualitas lingkungan.
o Dampak kepadatan populasi manusia di antaranya adalah
timbulnya pencemaran air, tanah, dan udara, serta rusaknya
lingkungan
48. UJI KOMPETENSI
1. Apa yang terjadi pada konsumen (herbivora dan
karnivora) jika produsen bertambah?
2. Apa yang terjadi pada konsumen (herbivora dan
karnivora) jika produsen berkurang?
3. Apa yang terjadi pada jumlah produsen dan karnivora
jika populasi herbivora bertambah?
4. Apa yang terjadi pada jumlah produsen dan karnivora
jika populasi herbivora berkurang?
5. Apakah yang dimaksud ekosistem?
6. Tuliskan dua komponen penyusun ekosistem beserta
contohnya
49. UJI KOMPETENSI
7. Apakah perbedaan individu, populasi, dan komunitas?
8. Organisme yang terdapat di dalam suatu komunitas saling
berhubungan. Hubungan antar organisme ini dapat mempunyai
pengaruh yang besar terhadap organisme yang membentuk
komunitas tersebut. Bagaimana sifat hubungan antarorganisme ini
dan apa pengaruhnya?
9. Apakah akibat pertambahan populasi penduduk terhadap
kelestarian lingkungan?
10. Tuliskan macam-macam pencemaran lingkungan beserta
dampaknya bagi kehidupan manusia dan lingkungan itu sendiri.
50. UJI KOMPETENSI
11. Faktor apakah yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem?
12. Pola interaksi apa sajakah yang terjadi dalam ekosistem?
13. Mengapa Biofungisida sebaiknya digunakan dalam pertanian dan
perkebunan untuk menggantikan pestisida DDT?
14. Pengalihan tata guna lahan akan berakibat perubahan ekosistem
yang nantinya memberikan dampak negatif untuk manusia itu
sendiri.
15. Berikan contoh perusakan ekosistem akibat pengalihan tata guna
lahan!
16. Tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi efek rumah
kaca yang berakibat pada pemanasan global?