SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Dr. SRI YAMTINAH, M.Pd
Hakikat Pembelajaran Afektif
• Hasil belajar menurut Bloom (1976)
mencakup: ranah kognitif, ranah
psikomotorik, dan ranah afektif.
• Andersen (1981), berpendapat bahwa
karakteristik manusia meliputi cara yang
tipikal dari: berpikir, berbuat, dan perasaan.
• Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah
kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan
ranah psikomotor, dan tipikal perasaan
berkaitan dengan ranah afektif.
Tingkatan Ranah Afektif
1. Tingkat receiving
• Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik
memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena
khusus atau stimulus tertentu.
• Tugas pendidik adalah mengarahkan perhatian
peserta didik pada fenomena tertentu yang positif.
Misalnya, mengarahkan agar peserta didik senang
membaca buku, senang bekerjasama, dsb.
2. Tingkat responding
• Responding merupakan partisipasi aktif peserta
didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya. Pada
tingkat ini peserta didik tidak saja
memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga
sudah memberikan reaksi.
• Hasil pembelajaran pada ranah ini menekankan
pada pemerolehan respons, berkeinginan
memberi respons, atau kepuasan dalam
memberi respons.
• Tingkat yang tinggi pada kategori ini adalah
minat, yaitu hal-hal yang menekankan pada
pencarian kesenangan thd sesuatu objek atau
3. Tingkat valuing
• Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan
atau sikap yang menunjukkan derajat
internalisasi dan komitmen. Derajat
rentangannya mulai dari menerima suatu nilai,
sampai pada tingkat komitmen.
• Valuing atau penilaian didasarkan pada
internalisasi dari seperangkat nilai yang
spesifik.
• Hasil belajar pada tingkat ini berhubungan
dengan perilaku yang konsisten dan stabil
berkaitan dgn nilai yg dianut. Dalam tujuan
pembelajaran, penilaian ini diklasifikasikan
4. Tingkat organization
• Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain
dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai
membangun sistem nilai internal yang konsisten.
• Hasil pembelajaran pada tingkat ini berupa
konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai.
Misalnya, pengembangan falsafah hidup seseorang.
5. Tingkat characterization
• Tingkat ranah afektif tertinggi adalah
karakterisasi (characterization) nilai.
• Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem
nilai yg menjadi karakter dirinya, yang akan
mengendalikan semua perilaku sampai pada
waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup.
• Hasil pembelajaran pada tingkat ini berkaitan
dengan karakter pribadi, emosi, dan sikap
sosial.
Karakteristik Ranah Afektif
Lima karakteristik afektif yang penting, yaitu: sikap, minat,
konsep diri, nilai, dan moral.
1. Sikap
• Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara
suka atau tidak suka terhadap suatu objek.
• Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), sikap adalah suatu predisposisi
kepribadian yang dipelajari untuk merespon secara positif atau
negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang.
2. Minat
• Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang
terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk
berusaha memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan
keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.
• Menurut kamus besar bahasa Indonesia, minat atau keinginan
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Lanjutan Karakteristik Ranah
Afektif
3. Konsep Diri
• Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu thd.
kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya.
• Penilaian konsep diri dapat dilakukan dengan penilaian diri.
4. Nilai
• Menurut Rokeach (1968), nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan,
tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan buruk.
5. Moral
• Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap tindakan yang
dilakukan diri sendiri, dan berkaitan perasaan dengan orang lain. Misalnya,
membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis.
• Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yaitu keyakinan
akan perbuatan yang berdosa dan berpahala. Jadi, moral berkaitan dengan
prinsip, nilai, dan keyakinan seseorang.
Pengukuran Ranah Afektif
• Menurut Andersen (1980), ada dua metode yang dapat
digunakan untuk mengukur ranah afektif, yaitu: (1) metode
observasi, dan (2) metode laporan diri.
• Penggunaan metode observasi didasarkan pada asumsi
bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau
perbuatan yang ditampilkan dan/atau reaksi psikologis
seseorang.
• Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui
keadaan seseorang adalah dirinya sendiri. Namun, metode
ini menuntut kejujuran dalam mengungkap karakteristik
afektif diri sendiri.
Pengembangan Penilaian Aspek Afektif
1. membuat kisi-kisi instrumen
2. menulis instrumen
3. menentukan skala pengukuran
4. menentukan pedoman penskoran
5. menelaah (validitas isi) instrumen
6. melakukan ujicoba instrumen
7. menganalisis hasil ujicoba
8. memperbaiki instrumen
9. melaksanakan pengukuran
10. menafsirkan hasil pengukuran
Instrumen Sikap
• Definisi konseptual: Sikap merupakan kecenderungan
merespon secara konsisten baik menyukai atau tidak
menyukai suatu objek.
• Definisi operasional: sikap adalah perasaan positif
atau negatif terhadap suatu objek.
• Cara yang mudah untuk mengetahui sikap peserta
didik adalah melalui kuesioner.
Pengembangan Instrumen Sikap
• Contoh indikator sikap thd. mata pelajaran IPA
– Membaca buku IPA
– Mempelajari IPA
– Melakukan interaksi dengan guru IPA
– Mengerjakan tugas IPA
– Melakukan diskusi tentang IPA
• Contoh pernyataan untuk kuesioner:
– Saya senang membaca buku IPA
– Tidak semua orang harus belajar IPA
– Saya jarang bertanya pada guru tentang pelajaran IPA
– Saya tidak senang pada tugas pelajaran IPA
– Saya berusaha mengerjakan soal-soal IPA sebaik-baiknya
Instrumen minat
Definisi konseptual:
• Minat adalah keinginan yang tersusun melalui
pengalaman yang mendorong individu
berusaha mencari objek, melakukan aktivitas,
dan keterampilan untuk tujuan memperoleh
kepuasan.
Definisi operasional:
• Minat adalah keingin-tahuan seseorang
tentang keadaan suatu objek, dan atau
melakukan aktivitas tertentu.
Pengembangan Instrumen Minat
• Contoh indikator minat thd pelajaran IPA:
– Memiliki catatan pelajaran IPA.
– Berusaha memahami IPA
– Memiliki buku IPA
– Mengikuti pelajaran IPA
• Contoh pernyataan untuk kuesioner:
– Catatan pelajaran IPA saya lengkap
– Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum mengikuti
pelajaran IPA
– Saya berusaha memahami mata pelajaran IPA
– Saya senang mengerjakan soal IPA.
– Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran IPA
Instrumen konsep diri
• Instrumen konsep diri bertujuan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
• Definisi konseptual: konsep diri merupakan persepsi
seseorang terhadap dirinya sendiri yang menyangkut
keunggulan dan kelemahannya.
• Definisi operasional: konsep diri adalah pernyataan
tentang kemampuan diri sendiri yang terkait dengan
sesuatu hal.
Pengembangan Instrumen Konsep
Diri
• Contoh indikator konsep diri:
– Memilih mata pelajaran yang mudah dipahami
– Memiliki kecepatan memahami mata pelajaran
– Menunjukkan mata pelajaran yang dirasa sulit
• Contoh pernyataan untuk instrumen:
– Saya sulit mengikuti pelajaran matematika
– Saya mudah memahami bahasa Inggris
– Saya mudah menghafal suatu konsep.
– Saya mampu membuat karangan yang baik
– Saya bisa bermain sepak bola dengan baik
– Saya mampu membuat karya seni yang baik
– Saya perlu waktu yang lama untuk memahami
pelajaran fisika.
Instrumen Nilai
• Nilai seseorang pada dasarnya terungkap melalui
bagaimana ia berbuat atau keinginan untuk berbuat.
• Nilai berkaitan dengan keyakinan, sikap dan aktivitas
atau tindakan seseorang terhadap sesuatu yg
merupakan refleksi dari nilai yang dianutnya.
• Definisi konseptual: Nilai adalah keyakinan terhadap
suatu pendapat, kegiatan, atau objek.
• Definisi operasional: nilai adalah keyakinan seseorang
tentang keadaan suatu objek atau kegiatan.
Pengembangan Instrumen Nilai
• Contoh indikator nilai adalah:
– Menyakini keberhasilan peserta didik
– Menunjukkan keyakinan atas kemampuan guru.
– Mempertahankan keyakinan akan harapan
masyarakat
• Contoh pernyataan untuk kuesioner tentang nilai peserta
didik:
– Saya berkeyakinan bahwa prestasi belajar peserta didik sulit
untuk ditingkatkan.
– Saya berkeyakinan bahwa kinerja pendidik sudah maksimal.
– Saya berkeyakinan bahwa peserta didik yang ikut bimbingan
tes cenderung akan diterima di perguruan tinggi.
– Saya berkeyakinan bahwa hasil yang dicapai peserta didik
adalah atas usahanya sendiri.
Instrumen Moral
• Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui
moral peserta didik.
• Contoh indikator moral sesuai dengan definisi
tersebut adalah:
– Memegang janji
– Memiliki kepedulian terhadap orang lain
– Menunjukkan komitmen terhadap tugas-tugas
– Memiliki Kejujuran
Pengembangan Instrumen Moral
• Contoh pernyataan untuk instrumen moral:
– Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepati.
– Bila menghadapi kesulitan, saya selalu meminta
bantuan orang lain.
– Bila ada orang lain yang menghadapi kesulitan, saya
berusaha membantu.
– Bila bertemu teman, saya selalu menyapanya walau
ia tidak melihat saya.
– Saya selalu bercerita hal yang menyenangkan teman,
walau tidak seluruhnya benar.
– Bila ada orang yang bercerita, saya tidak selalu
mempercayainya.
Skala Instrumen Penilaian Afektif
Contoh Skala Thurstone: Minat terhadap pelajaran
IPA
N
o
PERNYATAAN 7 6 5 4 3 2 1
1. Saya senang belajar IPA
2. Pelajaran IPA bermanfaat
3. Saya berusaha hadir tiap ada jam
pelajaran IPA
4. Saya berusaha memiliki buku
pelajaran IPA
5. Pelajaran IPA membuat ngantuk
dst
Sikap thd Mata Pelajaran IPA
NO PERNYATAAN SS S N TS ST
S
1. Pelajaran IPA bermanfaat
2. Pelajaran IPA sulit
3. Tidak semua harus belajar
IPA
4. Pelajaran IPA harus
dibuat mudah
5. Pembelajaran IPA
menyenangkan
Contoh Skala Beda Semantik
• Pelajaran IPA
7 6 5 4 3 2 1
Menyenangkan Membosankan
Mudah Sulit
Bermanfaat Sia-sia
Menantang Menjemukan
Dst.

More Related Content

Similar to Ranah Afektif

ppt merancang penilain sikap.pptx
ppt merancang penilain sikap.pptxppt merancang penilain sikap.pptx
ppt merancang penilain sikap.pptx0044Nadillaoktiayesh
 
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdfBahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdfArifinArifin89
 
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdfBahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdfssuserd2970c
 
Konsep Penilaian
Konsep PenilaianKonsep Penilaian
Konsep Penilaianlichuen2885
 
Skripsi Presentasi pptx-1.pptx
Skripsi Presentasi pptx-1.pptxSkripsi Presentasi pptx-1.pptx
Skripsi Presentasi pptx-1.pptxWuriSa
 
asesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxasesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxadeharadhe
 
Penilaian sesi penguatan
Penilaian sesi penguatanPenilaian sesi penguatan
Penilaian sesi penguatanzeze fauzi
 
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)sadirun
 
Hyperlink
HyperlinkHyperlink
Hyperlinkkuncen10
 
Pemahaman pribadi siswa
Pemahaman pribadi siswaPemahaman pribadi siswa
Pemahaman pribadi siswaHani Pebri
 
MATERI ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
MATERI ASESMEN DIAGNOSTIK.pptxMATERI ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
MATERI ASESMEN DIAGNOSTIK.pptxYUNIARISANDISANMAS
 
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptxPLKPAKABcirebon
 
Kaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
Kaedah Penilaian Bahasa: PemerhatianKaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
Kaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatianrielsyah90
 
Penilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaPenilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaFerry Pratama
 

Similar to Ranah Afektif (20)

ASESMEN.pptx
ASESMEN.pptxASESMEN.pptx
ASESMEN.pptx
 
ppt merancang penilain sikap.pptx
ppt merancang penilain sikap.pptxppt merancang penilain sikap.pptx
ppt merancang penilain sikap.pptx
 
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdfBahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdfBahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
Bahan Bacaan Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konsep Penilaian
Konsep PenilaianKonsep Penilaian
Konsep Penilaian
 
Skripsi Presentasi pptx-1.pptx
Skripsi Presentasi pptx-1.pptxSkripsi Presentasi pptx-1.pptx
Skripsi Presentasi pptx-1.pptx
 
asesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptxasesmen diagnostik.pptx
asesmen diagnostik.pptx
 
Penilaian sesi penguatan
Penilaian sesi penguatanPenilaian sesi penguatan
Penilaian sesi penguatan
 
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
Materi kuliah evaluasi 2013 (bagian 5)
 
Hyperlink
HyperlinkHyperlink
Hyperlink
 
IPA Modul 7.pptx
IPA Modul 7.pptxIPA Modul 7.pptx
IPA Modul 7.pptx
 
Pemahaman pribadi siswa
Pemahaman pribadi siswaPemahaman pribadi siswa
Pemahaman pribadi siswa
 
MATERI ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
MATERI ASESMEN DIAGNOSTIK.pptxMATERI ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
MATERI ASESMEN DIAGNOSTIK.pptx
 
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
3-aktivitas-belajar-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya1.pptx
 
Penilaian
PenilaianPenilaian
Penilaian
 
Kaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
Kaedah Penilaian Bahasa: PemerhatianKaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
Kaedah Penilaian Bahasa: Pemerhatian
 
Ppt pkn sd
Ppt pkn sd Ppt pkn sd
Ppt pkn sd
 
Pertemuan ke 11
Pertemuan ke 11Pertemuan ke 11
Pertemuan ke 11
 
Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2
 
Penilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif SiswaPenilaian Afektif Siswa
Penilaian Afektif Siswa
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Ranah Afektif

  • 1. PENILAIAN RANAH AFEKTIF Dr. SRI YAMTINAH, M.Pd
  • 2. Hakikat Pembelajaran Afektif • Hasil belajar menurut Bloom (1976) mencakup: ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif. • Andersen (1981), berpendapat bahwa karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari: berpikir, berbuat, dan perasaan. • Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif.
  • 3. Tingkatan Ranah Afektif 1. Tingkat receiving • Pada tingkat receiving atau attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus tertentu. • Tugas pendidik adalah mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena tertentu yang positif. Misalnya, mengarahkan agar peserta didik senang membaca buku, senang bekerjasama, dsb.
  • 4. 2. Tingkat responding • Responding merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya. Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga sudah memberikan reaksi. • Hasil pembelajaran pada ranah ini menekankan pada pemerolehan respons, berkeinginan memberi respons, atau kepuasan dalam memberi respons. • Tingkat yang tinggi pada kategori ini adalah minat, yaitu hal-hal yang menekankan pada pencarian kesenangan thd sesuatu objek atau
  • 5. 3. Tingkat valuing • Valuing melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu nilai, sampai pada tingkat komitmen. • Valuing atau penilaian didasarkan pada internalisasi dari seperangkat nilai yang spesifik. • Hasil belajar pada tingkat ini berhubungan dengan perilaku yang konsisten dan stabil berkaitan dgn nilai yg dianut. Dalam tujuan pembelajaran, penilaian ini diklasifikasikan
  • 6. 4. Tingkat organization • Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten. • Hasil pembelajaran pada tingkat ini berupa konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai. Misalnya, pengembangan falsafah hidup seseorang.
  • 7. 5. Tingkat characterization • Tingkat ranah afektif tertinggi adalah karakterisasi (characterization) nilai. • Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yg menjadi karakter dirinya, yang akan mengendalikan semua perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. • Hasil pembelajaran pada tingkat ini berkaitan dengan karakter pribadi, emosi, dan sikap sosial.
  • 8. Karakteristik Ranah Afektif Lima karakteristik afektif yang penting, yaitu: sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. 1. Sikap • Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. • Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), sikap adalah suatu predisposisi kepribadian yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang. 2. Minat • Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk berusaha memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. • Menurut kamus besar bahasa Indonesia, minat atau keinginan adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
  • 9. Lanjutan Karakteristik Ranah Afektif 3. Konsep Diri • Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu thd. kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya. • Penilaian konsep diri dapat dilakukan dengan penilaian diri. 4. Nilai • Menurut Rokeach (1968), nilai merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan buruk. 5. Moral • Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri, dan berkaitan perasaan dengan orang lain. Misalnya, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis. • Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yaitu keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala. Jadi, moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan keyakinan seseorang.
  • 10. Pengukuran Ranah Afektif • Menurut Andersen (1980), ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur ranah afektif, yaitu: (1) metode observasi, dan (2) metode laporan diri. • Penggunaan metode observasi didasarkan pada asumsi bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan/atau reaksi psikologis seseorang. • Metode laporan diri berasumsi bahwa yang mengetahui keadaan seseorang adalah dirinya sendiri. Namun, metode ini menuntut kejujuran dalam mengungkap karakteristik afektif diri sendiri.
  • 11. Pengembangan Penilaian Aspek Afektif 1. membuat kisi-kisi instrumen 2. menulis instrumen 3. menentukan skala pengukuran 4. menentukan pedoman penskoran 5. menelaah (validitas isi) instrumen 6. melakukan ujicoba instrumen 7. menganalisis hasil ujicoba 8. memperbaiki instrumen 9. melaksanakan pengukuran 10. menafsirkan hasil pengukuran
  • 12. Instrumen Sikap • Definisi konseptual: Sikap merupakan kecenderungan merespon secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek. • Definisi operasional: sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek. • Cara yang mudah untuk mengetahui sikap peserta didik adalah melalui kuesioner.
  • 13. Pengembangan Instrumen Sikap • Contoh indikator sikap thd. mata pelajaran IPA – Membaca buku IPA – Mempelajari IPA – Melakukan interaksi dengan guru IPA – Mengerjakan tugas IPA – Melakukan diskusi tentang IPA • Contoh pernyataan untuk kuesioner: – Saya senang membaca buku IPA – Tidak semua orang harus belajar IPA – Saya jarang bertanya pada guru tentang pelajaran IPA – Saya tidak senang pada tugas pelajaran IPA – Saya berusaha mengerjakan soal-soal IPA sebaik-baiknya
  • 14. Instrumen minat Definisi konseptual: • Minat adalah keinginan yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu berusaha mencari objek, melakukan aktivitas, dan keterampilan untuk tujuan memperoleh kepuasan. Definisi operasional: • Minat adalah keingin-tahuan seseorang tentang keadaan suatu objek, dan atau melakukan aktivitas tertentu.
  • 15. Pengembangan Instrumen Minat • Contoh indikator minat thd pelajaran IPA: – Memiliki catatan pelajaran IPA. – Berusaha memahami IPA – Memiliki buku IPA – Mengikuti pelajaran IPA • Contoh pernyataan untuk kuesioner: – Catatan pelajaran IPA saya lengkap – Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum mengikuti pelajaran IPA – Saya berusaha memahami mata pelajaran IPA – Saya senang mengerjakan soal IPA. – Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran IPA
  • 16. Instrumen konsep diri • Instrumen konsep diri bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. • Definisi konseptual: konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri yang menyangkut keunggulan dan kelemahannya. • Definisi operasional: konsep diri adalah pernyataan tentang kemampuan diri sendiri yang terkait dengan sesuatu hal.
  • 17. Pengembangan Instrumen Konsep Diri • Contoh indikator konsep diri: – Memilih mata pelajaran yang mudah dipahami – Memiliki kecepatan memahami mata pelajaran – Menunjukkan mata pelajaran yang dirasa sulit • Contoh pernyataan untuk instrumen: – Saya sulit mengikuti pelajaran matematika – Saya mudah memahami bahasa Inggris – Saya mudah menghafal suatu konsep. – Saya mampu membuat karangan yang baik – Saya bisa bermain sepak bola dengan baik – Saya mampu membuat karya seni yang baik – Saya perlu waktu yang lama untuk memahami pelajaran fisika.
  • 18. Instrumen Nilai • Nilai seseorang pada dasarnya terungkap melalui bagaimana ia berbuat atau keinginan untuk berbuat. • Nilai berkaitan dengan keyakinan, sikap dan aktivitas atau tindakan seseorang terhadap sesuatu yg merupakan refleksi dari nilai yang dianutnya. • Definisi konseptual: Nilai adalah keyakinan terhadap suatu pendapat, kegiatan, atau objek. • Definisi operasional: nilai adalah keyakinan seseorang tentang keadaan suatu objek atau kegiatan.
  • 19. Pengembangan Instrumen Nilai • Contoh indikator nilai adalah: – Menyakini keberhasilan peserta didik – Menunjukkan keyakinan atas kemampuan guru. – Mempertahankan keyakinan akan harapan masyarakat • Contoh pernyataan untuk kuesioner tentang nilai peserta didik: – Saya berkeyakinan bahwa prestasi belajar peserta didik sulit untuk ditingkatkan. – Saya berkeyakinan bahwa kinerja pendidik sudah maksimal. – Saya berkeyakinan bahwa peserta didik yang ikut bimbingan tes cenderung akan diterima di perguruan tinggi. – Saya berkeyakinan bahwa hasil yang dicapai peserta didik adalah atas usahanya sendiri.
  • 20. Instrumen Moral • Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui moral peserta didik. • Contoh indikator moral sesuai dengan definisi tersebut adalah: – Memegang janji – Memiliki kepedulian terhadap orang lain – Menunjukkan komitmen terhadap tugas-tugas – Memiliki Kejujuran
  • 21. Pengembangan Instrumen Moral • Contoh pernyataan untuk instrumen moral: – Bila saya berjanji pada teman, tidak harus menepati. – Bila menghadapi kesulitan, saya selalu meminta bantuan orang lain. – Bila ada orang lain yang menghadapi kesulitan, saya berusaha membantu. – Bila bertemu teman, saya selalu menyapanya walau ia tidak melihat saya. – Saya selalu bercerita hal yang menyenangkan teman, walau tidak seluruhnya benar. – Bila ada orang yang bercerita, saya tidak selalu mempercayainya.
  • 22. Skala Instrumen Penilaian Afektif Contoh Skala Thurstone: Minat terhadap pelajaran IPA N o PERNYATAAN 7 6 5 4 3 2 1 1. Saya senang belajar IPA 2. Pelajaran IPA bermanfaat 3. Saya berusaha hadir tiap ada jam pelajaran IPA 4. Saya berusaha memiliki buku pelajaran IPA 5. Pelajaran IPA membuat ngantuk dst
  • 23. Sikap thd Mata Pelajaran IPA NO PERNYATAAN SS S N TS ST S 1. Pelajaran IPA bermanfaat 2. Pelajaran IPA sulit 3. Tidak semua harus belajar IPA 4. Pelajaran IPA harus dibuat mudah 5. Pembelajaran IPA menyenangkan
  • 24. Contoh Skala Beda Semantik • Pelajaran IPA 7 6 5 4 3 2 1 Menyenangkan Membosankan Mudah Sulit Bermanfaat Sia-sia Menantang Menjemukan Dst.