2. ● Memahami Asesmen sebagai understanding ecidence
● Menempatkan asesmen sebagai salah satu bukti untuk
memahami proses pembelajaran yang akan, sedang, dan
dilaksanakan.
○ Memahami makna asesmen dalam fungsinya yang lebih
berpihak kepada murid
○ Membantu murid mendapatkan pembelajaran yang
bermakna, bukan sekedar laporan yang berisi angka dan
hasil belajar saja..
Selamat Datang
3. Guru
“Anak-anak minggu
depan kita ulangan ya..”
“Yaah, kok
ujian lagi”
“Horee,
ujian!
01
Segarkan Ingatan Sejenak
Tanggapan
kebanyakan murid?
02
4. Alasan
Pada umumnya, asesmen
dipahami sebagai tahap
penilaian
Miskonsepsi
Penghakiman untuk menentukan apakah anak
berhasil menguasai materi yang telah
diajarkan
Ikut Cemas
Menghadapi asesmen
apapun
Tanggapan Orang Tua
6. 01 02
Apa Tujuan dari Asesmen?
Nilai Rapor
Apakah untuk keperluan mengisi
rapor?
Penentuan
Murid yang pintar dan tidak?
Siapa yang melampaui KKM dan
yang tidak?
Menurut Bapak/Ibu Guru?
7. Mari kita telusuri sejenak !!
Berupa soal-soal yang
sama untuk dikerjakan
semua murid
Akhir Materi
Berupa nilai atau angka
yang mewakili kemampuan
masing-masing murid
Hasil
• Jika sebagai alat penghasil nilai
• Informasi yang dihasilkan terbatas
• Kontraproduktif dengan semangat
pembelajaran
Cara Pandang
Asesmen, biasanya
8. Apa Akibatnya?
Nilai kurang
Murid yang mengalami
kendala dalam menguasai
materi
Nilai baik
Murid yang
cenderung mahir
Nilai
Nilai tersebut hanya sebatas
mengukur level pengetahuan saja
Pada Akhirnya Nilai Tidak Memberi Peluang
Untuk meningkatkan pencapaian sesuai kemampuan mereka
9. 02
Sebagai proses
pengumpulan dan
pengolahan
informasi untuk
mengetahui
kebutuhan belajar,
perkembangan,
dan pencapaian
hasil belajar
03
• Tujuan utama
asesmen adalah
memantau atau
memonitor kualitas
pembelajaran.
• Dimanfaatkan
sebagai umpan balik
perbaikan
pembelajaran
01
Tidak lagi sekadar
menjadi tahap
pelaporan dan
penilaian
kemampuan murid
Paradigma Baru Asesmen
10. Tujuan Asesmen
Memahami
Posisi Murid
Hasil
● Perkembangan belajar
murid dapat teramati dari
waktu ke waktu
Informasi
● Membantu guru, murid,
orang tua, dan sekolah
untuk melakukan evaluasi
serta perbaikan
pembelajaran selanjutnya
untuk
11. Fungsi Asesmen
Memetakan
Kemajuan Hasil Belajar Murid
Pemahaman
Kemampuan
prasyarat
Penyampaian
Materi Baru
Informasi
Apa yang
dipelajari?
Apa yang bisa
dilakukan guru?
Kapan dan
bagaimana?
Dukungan
Apa yang diperlukan murid di kemudian hari agar
pembelajaran lebih optimal?
12. 01
Prinsip Asesmen
Bagian tak terpisahkan
Dari proses pembelajaran
Peran asesmen
Memfasilitasi pembelajaran dan
menyediakan informasi yang utuh
untuk umpan balik bagi guru,
murid, dan orang tua.
Panduan
Dalam menentukan
strategi pembelajaran
selanjutnya
Sebagai berikut
13. 02
Prinsip Asesmen
Umpan Balik
Dirancang dan dilakukan sesuai
dengan fungsi umpan balik
Keleluasaan Guru
Menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran
Sebagai berikut
14. 03
Prinsip Asesmen
Dirancang secara adil
Proporsional, valid, dan dapat
dipercaya atau reliabel
Kegunaan Asesmen
Menjelaskan kemajuan belajar dan
menentukan keputusan tentang
tindak lanjut yang akan dilakukan
terhadap murid
Sebagai berikut
15. 04
Prinsip Asesmen
Laporan Kemajuan Belajar
Pencapaian murid bersifat sederhana
dan informatif
Hasil Asesmen
Digunakan oleh murid, guru,
tenaga kependidikan, dan orang
tua sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pendidikan
Sebagai berikut
05
16. Asesmen
Bukan hanya
evaluasi murid
● Cara mengelola
pembelajaran
● Untuk meningkatkan mutu
pembelajaran
Evaluasi Guru
● Mengambil keputusan apa
yang harus diajarkan lagi
dan apa yang tidak perlu
diajarkan lagi
● Apa yang sudah baik dan
apa yang masih perlu
diperbaiki lagi?
Membantu Guru
17. 3 Pendekatan Asesmen
Diagnostik Formatif Sumatif
Diawal pembelajaran atau
memasuki topik baru untuk
mengetahui kapasitas murid
di kelas
Clean up
Terintegrasi dengan proses
pembelajaran yang lebih
mampu melibatkan dan
melihat kemajuan belajar
murid yang lebih mendalam
Dilakukan di akhir
pembelajaran materi untuk
menguatkan konfirmasi
capaian hasil belajar
Pick up trash
Penilaian diri (self
assessment), penilaian
antarteman (peer assessment,
refleksi metakognitif
18. Asesmen Diagnostik
• Tujuan: mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan kondisi
awal siswa.
• Terdapat 2 jenis:
1. Asesmen diagnosis non kognitif
2. Asesmen diagnosis kognitif
19. Non Kognitif Kognitif
Mengetahui kesejahteraan psikologi dan
sosial emosi siswa
Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
kompetensi rata-rata siswa
Mengetahui kondisi keluarga siswa
Memberikan kelas remedial atau pelajaran
tambahan kepada siswa yang kompetensinya
di bawah rata-rata
Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat
siswa
Tujuan Asesmen Diagnostik
20. Asesmen Diagnosis Non Kognitif
Menyusun sendiri daftar pertanyaan
Menggunakan instrumen baku
Menggunakan hasil uji psikotes
Melakukan observasi
Laporan dari orang tua
Teknik pengumpulan data:
21. • Apa yang kamu
rasakan saat ini?
Buat daftar
pertanyaan kunci
02
Persiapan Asesmen Diagnosis Non
Kognitif
01
Siapkan alat bantu
berupa gambar-gambar
yang mewakili emosi
• Bagaimana
perasaanmu saat
belajar di rumah?
• Apa saja kegiatanmu
selama belajar di rumah?
• Apa hal yang
menyenangkan dan tidak
menyenangkan saat
belajar di rumah?
• Apa harapanmu setelah
mempelajari bab ini?
22. Pelaksanaan Asesmen Diagnosis Non Kognitif
Bercerita
Menggambar
Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta
menjelaskan aktivitasnya
Menulis
23. Tindak Lanjut Asesmen Diagnosis
Identifikasi siswa
dengan ekspresi emosi
negatif dan ajak
berdiskusi empat mata
Menentukan tindak
lanjut dan
mengkomunikasikan
dengan siswa serta
orang tua bila
diperlukan
Ulangi pelaksanaan
asesmen non kognitif
pada awal
pembelajaran
Non
Kognitif
25. Asesmen Diagnosis Kognitif
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
Buat jadwal pelaksanaan asesmen
Identifikasi materi asesmen berdasarkan capaian
pembelajaran
Menyusun pertanyaan sederhana yang meliputi : 2
pertanyaan sesuai capaian pembelajaran, 6 pertanyaan
dengan topik satu kelas di bawah, 2 pertanyaan topik dua
kelas di bawah
Sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjasi prasyarat
untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
26. Contoh Kegiatan Tindak Lanjut
1. Lakukan pengolahan nilai asesmen
• Buat penilaian dengan kategori “paham utuh”,
paham sebagian, dan tidak paham
• Hitung rata-rata kelas
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti
pembelajaran dengan ATP sesuai fasenya
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti
pembelajaran dengan diberikan pendampingan pada
kompetensi yang belum terpenuhi
• Siswa dengan nilai diatas rata-rata mengikuti
pembelajaran dengan pengayaan
27. Contoh Kegiatan Tindak Lanjut
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah
diajarkan dengan pengayaan pembelajaran baru, untuk
menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan
asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi yang
variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi
yang diharapkan
28. 01
03
02
Bagaimana cara mendiagnosis kesiapan belajar siswa?
TOLT
(Test of Logical
Thingking)
Diagnosis kemampuan
berpikir abstrak
VARK
Questionnaire
Diagnosis gaya
belajar
Kecerdasan
Majemuk
https://vark-learn.com/kuesioner-vark/
30. Contoh Pelaksanaan Asesmen Diagnosts
Seorang guru PJOK di Fase B akan melaksanakan pembelajaran berenang. Rencana ia akan
memberikan materi renang gaya bebas kepada muridnya. Setelah seluruh muridnya siap dengan
memakai perlengkapan berenang dan melakukan gerakan pemanasan, ia kemudian masuk
kedalam kolam dan memberikan contoh bagaiamana berenang gaya bebas. Kemudian ia
menginstruksikan kepada murid-muridnya untuk masuk ke dalam kolam.
1. Ada beberapa murid yang hanya duduk di pinggir kolam
2. Ada pula murid yang loncat masuk ke dalam kolam.
3. Ada beberapa murid yang langsung berenang gaya bebas
Terlihat respon murid terhadap aktivitas pembelajaran bisa jadi berbeda-beda tergantung
pengalaman gerak dan karakteristik setiap murid. Ada yang sudah mahir ada juga murid yang masih
takut dengan air.
31. Dalam mempraktikkan berenang gaya bebas
Kemampuan Prasyarat
1. Identifikasi
Memasukkan
kepala kedalam
air
Masuk ke dalam
kolam tanpa rasa
takur
Membuang
gelembung udara
melalui mulut
dan hidung
Mengapung
dengan posisi
telungkup
32.
33. 2. Menyusun Instrument
Asesmen Diagnosis
● Untuk mengklasifikasi kemampuan prasyarat tersebut murid perlu melakukan praktik dan
guru melakukan observasi. Sehingga instrument yang paling tepat adalah lembar
pengamatan.
35. Lakukan Praktik Secara Bertahap Sesuai
Kemampuan Prasyarat
1. Murid duduk ditepi kolam dan
kaki masuk kedalam air
• Ada murid yang menangis dan
tidak nyaman saat wajahnya
terkena cipratan air.
2. Guru menginstruksikan murid untuk
masuk dan berdiri didalam air.
• Ternyata masih ada yang
takut berada didalam air
36. 1. Murid duduk ditepi kolam dan kaki masuk kedalam air
•Ada murid yang menangis dan tidak
nyaman saat wajahnya terkena
cipratan air.
37. 2. Guru menginstruksikan murid untuk masuk dan berdiri didalam air.
Ternyata masih ada yang takut berada
didalam air
38. 3. Guru menginstruksikan murid untuk memasukkan seluruh tubuh kedalam air
Ada murid yang sudah mahir namun masih ada
juga yang belum bisa bahkan menolak untuk
melakukannya
39. 4. Diinstruksikan untuk melakukan posisi badan mengapung
Hasilnya ada yang sudah bisa, ada
juga yang masih belum sempurna
dan ragu-ragu
40. Setelah itu guru menanyakan kepada
murid, apakah ada yang sudah bisa
berenang gaya bebas?
Ternyata ada 2 orang murid yang
sudah bisa mempraktikkan gaya
bebas, namun salah satunya ada
teknik yang perlu diperbaiki.
41. Dari lembar pengamatan yang sudah kita observasi
Kita akan memetakan murid menjadi 4 tipe:
42.
43. Tugas!
Buatlah instrumen asesmen
diagnosis untuk setiap bab dan
setiap mata pelajaran.
Presentasikan dan beri masukan
positif terhadap instrumen yang
disusun oleh temannya.
Rancang pembelajaran yang sesuai
dengan hasil asesmen diagnosis.