Kerajaan Demak berkuasa pada 1500-1546 M di bawah pemerintahan Raden Patah, Pati Unus, dan Sultan Trenggono. Kerajaan Mataram Islam berkuasa di Kotagede dan Kartasura pada 1558-1755 M di bawah pemerintahan Panembahan Senopati, Sultan Agung, dan Sunan Amangkurat. Kesultanan Banten berkuasa di Banten dan Lampung pada 1526-1813 M di bawah pemerintahan Hasanudin dan Sultan Ageng Tirtayasa.
1. K E PMOL O K
Cintya Rahmaningrum (07)
Fevy Marta Wijaya (15)
Martanda Aldi Priyantiko (20)
Mellisa Ayu Putri A.W. (21)
Nandiata Ayu P (23)
Rony Purwa S. (28)
SMAN 1 Trenggalek
6. 1. Masa pemerintahan Raden Patah (1500 – 1518)
> Raden Patah bergelar Sultan Alam Akbar Al
Fatah dan ia juga membangun masjid agung Demak
yang letaknya ditengah kota Alun-alun Demak
2. Masa pemerintahan Pati Unus ( 1518 – 1521 )
> Pati Unus mendapatkan julukan Pangeran
Sabrang lor dan Ia juga mengirim Katir(putera salah
seorang pembesar Kerajaan Demak) untuk mengadakan
blokade terhadap Portugis di Malaka, hal itu
mengakibatkan Portugis kekurangan bahan
makanan
3. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (
1524 – 1546 )
> pada masa ini merupakan masa kejayaan
kerajaan demak, wilayah kekuasaannya meliputi
Jawa Tengah, Jawa Barat, sebagian Jawa Timur,
Kalimantan Selatan
7. Pada awalnya keraton Demak berada di tepi laut
pantai utara Jawa, tepatnya di kampung Bintoro yang saat
ini telah menjadi kota Demak di provinsi Jawa Tengah.
LETAK KERAJAAN
15. • StrukturpemerintahanDemak bersifat federasi,memudahkan
daerah-daerah bagiannya untukmelepaskandiri.Seperti
Banten,Tuban,Gresik,Surabaya,dll.
• Terjadi perebutan kekuasaanantara kerabat kerajaan,sampai
akhirnyaraja terakhir Demakbernama Arya Penangsang
(1546-1552) dikalahkanolehHadiwijaya,Adipati Pajangdan
sejak itu kerajaanpindah ke Pajang.
FAKTOR-FAKTOR
KERUNTUHAN
17. • Ki Ageng Panembahan (1558-1584)
• Sutawijaya (1586-1601)
• Mas Jolang (1601-1613)
• Raden Mas rangsang (1613-1645)
• Sunan Amangkurat (1645-1677)
• Sunan Amangkurat II (1677)
MASA BERKUASA
18. Ki Ageng
Panembahan
• Ki Ageng Pemanahan di beri hadiah tanah di daerah
Mataram yang merupakan peninggalan Kerajaan
Mataram Kuno yg kini sudah menjadi hutan. Di
tanah inilah Ki Ageng Pemanahan mulai menata
struktur kerajaan baru yg pada saat berdirinya
dimulai oleh putranya yaitu Panembahan Senopati
19. Sutawijaya (1586-1601)
• Raja Mataram pertama, bergelar Panembahan Senopati.
• Terjadi banyak pemberontakan karena tidak mau mengakuinya
sebagai raja, namun dapat teratasi.
• Kerajaan Mataram memperluas daerahnya meliputi pesisir-
pesisir pantai
• Membangun kerajaannya dan memindahkan senopati pusat
pemerintahan ke Kotagede
20. MAS JOLANG
(1601-1613)
• Bergelar Sultan Anyokrowati , berusaha memperluas
wilayah kekuasaan dengan tujuan ekonomi dan politik.
• Meninggal di desa krapyak pada tahun 1613 saat berusaha
menundukkan Surabaya . Oleh karena itu, Mas Jolang atau
Sultan Anyokro wati, juga dikenal dengan Pangeran Seda
Krapyak.
21. RADEN MAS RANGSANG/
SULTAN AGUNG (1613- 1645)
• Bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo
• Anti dengan VOC, dan menentang kekuasaannya di
Jawa ,khususnya Mataram.
• Pernah mengadakan penyerangan ke VOC pada 1628
dan 1629, namun gagal
• Mataram mencapai kejayaannya
22. SUNAN AMANGKURAT
(1645- 1677)
• Memindahkan lokasi keraton ke Pleret (1647), tidak jauh dari
Kerta
• Tidak lagi menggunakan gelar sultan, melainkan"sunan" (dari
"Susuhunan" atau "Yang Dipertuan").
• Kurang stabil karena banyak ketidakpuasan dan pemberontakan
yang disebabkan bersekutu denganVOC
• Pada saat itu terjadi pemberontakan besar melanda kerajaan ini
23. SUNAN AMANGKURAT
II (1677)
• Wilayah kekuasaan makin sempit.
• Beliau sangat patuh dengan VOC
• Kraton dipindahkan lagi ke Kartasura (1680),karena kraton yang
lama dianggap telah tercemar.
• VOC melakukan politik adu domba untuk memperkuat kekuasaan
• Menurunkan Dinasti Paku Buwana di Solo dan Hamengku Buwana
di Yogyakarta (Setelah berakhirnya Perang Giyanti pada tahun
1755)
• Tahun 1757 dan 1813, terpecah lagi menjadi Mangkunegara dan
Pakualaman
24. Terletak di kota Yogyakarta yang kini
bernama Kotagede, kerajaan ini awalnya
adalah suatu kadipaten di bawah kekuasaan
Pajang .
Wilayah kerajaan Mataram Islam meliputi
daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
sebagian Jawa Barat.
LETAK KERAJAAN
25. Mas Rangsang dengan gelar Sultan
Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M)
Di bawah pemerintahannya (tahun 1613-
1645) Mataram mengalami masa kejayaan.
Ibukota kerajaan Kotagede dipindahkan
ke Kraton Plered. Sultan Agung juga
menaklukkan daerah pesisir supaya kelak
tidak membahayakan kedudukan Mataram.
Beliau juga merupakan penguasa yang
secara besar-besaran memerangi VOC
yang pada saat itu sudah menguasai
Batavia. Sultan Agung meninggal pada
RAJA TERBESAR
26. TALUT AIR
Pasar kota gedeMasjid kota gede
Makam pendiri
kerajaan
Kedhaton
Rumah
tradisional
BUKTI – BUKTI
KEBESARAN
32. Letak Kerajaan Banten Secara geografis terletak di
propinsi Banten. Wilayah kekuasaan Banten meliputi
bagian barat Pulau Jawa, seluruh wilayah Lampung,
dan sebagian wilayah selatan Jawa Barat.
LETAK KERAJAAN
33. • Secara Geografis, kerajaan banten terletak di daerah
Jawa Barat bagian utara . Kerajaan Banten menjadi
penguasa jalur pelayaran dan perdagangan yang
melalui Selat Sunda. Dengan posisi yang strategis
inilah, Kerajaan Banten berkembang menjadi sebuah
kerajaan besar di jawa Barat dan bahkan menjadi
saingan berat VOC (Belanda) yang berkedudukan di
Batavia.
34. Sultan Ageng Tirtayasa ( 1651-1682)
Di bawah pemerintahanya, Banten mengalami
kejayaan. Banten memiliki armada kapal yang
besar yang dibangun atas contoh Eropa.Dalam
mengamankan jalur pelayarannya beliau
mengirimkan amada lautnya sampai ke Sukadana
(sekarang Kalimantan Barat).
RAJA TERBESAR
42. • Terjadi perang saudara yaitu antara putra Sultan
Ageng Tirtayasa. Pangeran Purbaya bermusuhan
dengan sultan haji yang dibantu Belanda.
• Dalam perang itu dimenangkan Sultan Haji (1682 –
1687)
• Bantuan dan dukungan VOC kepada Sultan Haji
mesti dibayar dengan memberikan kompensasi
kepada VOC di antaranya pada 12 Maret 1682,
wilayah Lampung diserahkan kepada VOC, seperti
tertera dalam surat Sultan Haji kepada Mayor Issac
de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia
FAKTOR-FAKTOR
KERUNTUHAN
43. • Setelah meninggalnya Sultan Haji tahun 1687, VOC
mulai mencengkramkan pengaruhnya di Kesultanan
Banten, sehingga pengangkatan para Sultan Banten
mesti mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral
Hindia-Belanda di Batavia.
• Perang saudara yang berlangsung antara sultan
ageng dan sultan Haji di Banten meninggalkan
ketidakstabilan pemerintahan masa berikutnya.
• Konfik antara keturunan penguasa Banten maupun
Kesultanan Banten resmi dihapuskan tahun 1813
oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada tahun itu,
Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin
Zainussalihin dilucuti dan dipaksa turun tahta oleh
Thomas Stamford Raffles. Peristiwa ini merupakan
pukulan pamungkas yang mengakhiri riwayat
Kesultanan Banten.