2. ANGGOTA KELOMPOK :
1. Dimas Teddi Hartawan
2. Efrida Yuli Ananda
3. Febrina Vidya
4. Febrisa Nelasufa
5. Harry Teguh S. Depari
6. Martha Elizabeth
7. M. Alfa Attala
3. BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM ISLAM
Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat
Kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota
Yogyakarta, yakni di Kotagede. Kerajaan ini awalnya
adalah suatu kadipaten di bawah kekuasaan Pajang.
Pada awalnya daerah Mataram dikuasai oleh
kesultanan pajang yang berdiri dibawah pemerintahan
Sultan Hadiwijaya. Sebagai balas jasa atas perjuangan
dalam mengalahkan Arya Penangsang. Sultan
Hadiwijaya menghadiahkan daerah mataram kepada Ki
Ageng Pemanahan yang telah membantunya
mengalahkan Arya Penangsang. Selanjutnya, oleh
Sutawijaya (Anak Ki Ageng Pemanahan) pusat
pemerintahan Pajang dipindahkan ke Mataram yang
menandai berdirinya kerajaan Mataram dengan raja
pertama yakni Sutawijaya yang bergelar Panembahan
Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama.
5. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang dianut Kerajaan
mataram islam adalah sistem Dewa-Raja.
Artinya pusat kekuasaan tertinggi dan mutlak
ada pada diri sultan (Raja). Seorang sultan atau
raja sering digambarkan memiliki sifat keramat,
yang kebijaksanaannya terpacar dari kejernihan
wajah dan kewibawannya yang tiada tara. Raja
menampakkan diri pada rakyat sekali seminggu
di alun-alun istana.
6. Raja-Raja yang memerintah
1. Sutawijaya (Panembahan Senopati) (1584-1601 M)
2. Raden Mas Jolang (Seda Ing Krapyak) (1601- 1613 M)
3. Raden Mas Rangsang (Sultan Agung Hanyakrakusuma) (1613-1646
M)
4. Amangkurat I (1646- 1676 M)
5. Amangkurat II (Raden Mas Rahmat) (1677- 1703 M)
6. Amangkurat III (Sunan Mas Sutikan) (1703 M)
7. Paku Buwana I (Pangeran Puger) (1703-1719 M)
8. Amangkurat IV (Sunan Prabu) (1719-1727 M)
9. Paku Buwana II (1727-1749 M)
7. Sistem Ekonomi
• Menggantungkan kehidupan ekonominya
dari sektor agraris. Hal ini karena letaknya
yang berada di pedalaman
• Mataram juga memiliki daerah kekuasan di
daerah pesisir utara Jawa yang mayoritasnya
sebagai pelaut.
8. Kehidupan Budaya
• Kebudayaan yang berkembang berupa seni tari,
pahat,suara, dan sastra.
• Bentuk kebudayaan yang berkembang adalah Upacara
Kejawen. Misal upacara Grebeg.
• Memunculkan karya sastra yang terkenal, yaitu Kitab
Sastra Gending (perpaduan dari hukum Islam dengan
adat istiadat Jawa yang disebut Hukum Surya Alam)
• Adanya penanggalan tahun Jawa yang didasarkan
peredaran bulan.
• Sultan Agung mengarang Kitab Sastra Gending (Kitab
Filsafat, Kitab Niti Sruti, Niti Sastra, dan Astabrata )
9. Peristiwa Penting
1) 1584 - Mataram menjadi kerajaan dengan Sutawijaya sebagai Raja, bergelar
"Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama"
2) 1615 – Pasukan Mataram di bawah pemerintah Sultan Agung menyerang
para bupati daerah pesisir sehingga daerah pesisir dapat dikuasai Mataram.
3) Mataram menggempur habis kota Surabaya dengan kekuatan 80.000
pasukan yang mengepung kota Surabaya dari darat dan laut. Setelah itu, Kota
Surabaya berhasil ditaklukan pada tahun 1625.
4) 1628 dan 1629 – Pasukan Mataram menyerang Batavia yang saat itu dukuasai
oleh VOC. Namun 2 kali penyerangan tersebut mengalami kegagalan.
5) 1651 – Setelah raja Sultan Agung meninggal dan digantikan oleh Amangkurat
I, terjadi pembantaian lebih dari 1000 ulama beserta keluarganya.
6) 1680 - Amangkurat II memindahkan ibukota ke Kartasura.
7) 1740 – Terjadinya perang Geger Pacina yang dilakukan orang-orang China.
8) 1755 – Pecahnya kerajaan Mataram islam yang pertama, yang tertuang
dalam perjanjian Giyanti.
9) 1757 – Pecahnya kerajaan Mataram islam yang kedua, yang tertuang dalam
Perjanjian Salatiga.
10. Masa Kejayaan
Kerajaan Mataram Islam mencapai masa keemasannya
pada saat pemerintahan Raden Mas Rangsang (Sultan
Agung). Pada masa ini kerajaan Mataram memiliki
keunggulan seperti :
1. Memiliki wilayah hampir seluruh wilayah pulau
jawa (Kecuali Banten dan Batavia), Bali, Nusa Tenggara,
serta sebagian Wilayah Kalimantan.
2. Tidak takut menghadapi Belanda di Batavia
walaupun semua perlawanannya gagal.
3. Menjadi pengekspor beras terbesar pada saat itu.
4. Memiliki kebudayaan yang sangat berlimpah.
11. Faktor-faktor Runtuhnya Kerajaan Mataram
• VOC tidak suka Amangkurat III karena menentang VOC
sehingga VOC mengangkat Pakubuwana I (Puger) sebagai
raja.
• Akibatnya Mataram memiliki dua raja dan ini
menyebabkan perpecahan internal.
• Amangkurat III memberontak dan menjadi "king in exile"
hingga tertangkap di Batavia lalu dibuang ke Ceylon.
• Kekacauan menyebabkan Mataram terpecah menjadi dua
pada tanggal 13 Februari 1755.
• Pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Giyanti
• Tahun 1757 & 1813 terpecah lagi, yaitu Mangkunegara &
Pakualaman
12. Pecahnya Kerajaan Mataram Islam
Berdasarkan perjanjian Giyanti dan Perjanjian Salatiga,
akhirnya kerajaan Mataram terpecah menjadi 4 kerajaan,
yaitu :
1. Kasunanan Surakarta, dengan raja Pakubuwono III
2. Kasultanan Yogyakarta, dengan raja Hamengkubuwono I
3. Mangkunegaran Surakarta, dengan raja Mangkunegara I
4. Pakualaman Yogyakarta, dengan raja Paku Alam I
Dengan pecahnya Kerajaan Mataram, maka selesailah
kerajaan ini.
13. Bukti/Peninggalan
Kompleks makam pendiri kerajaan,
Keraton Kasunanan Surakarta
Babad Tanah Djawi, Babad Meinsma, Serat Kandha, Serat
Centini, Serat Cabolek, Serat Dharma Wirayat (yang sangat
populer sebagai karya Sri Paku Alam III.), Serat Nitipraja,
Babad Sangkala, Babad Sankalaniang Momana, Sadjarah
Dalem.
Segara Wana dan Syuh Brata
Talut Air
Rumah-rumah tradisional seperti limasan, kalang dan joglo
Masjid Kotagede, Masjid Agung Surakarta, dan Masjid Tua
Pertapaan Kembang Lampir