SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
PAFKUGM
1
PATOLOGI PAYUDARA &
SISTEM REPRODUKSI
LAKI-LAKI
Bagian Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran UMY
PAFKUGM
2
STRUKTUR, FUNGSI NORMAL
Perkembangan payudara
– Prepubertas:
• beberapa duktus saling berhubungan, bermuara pada puting
• struktur kelenjar belum terbentuk.
– Beberapa saat sebelum menarkhe:
• pemanjangan dan percabangan duktus dan penonjolan
ujung duktus
• Jaringan lemak - ikat bertambah.
– Menstruasi:
Kelenjar tumbuh sampai umur + 25 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan dipercepat oleh kehamilan
PAFKUGM
3
STRUKTUR, FUNGSI NORMAL
Pengaturan hormonal
– Membutuhkan berbagai hormon yang bekerja
terkoordinasi
– Peran masing-masing hormon belum dapat
diterangkan dengan jelas,  semuanya
mempunyai efek terhadap pertumbuhan &
sekresi
PAFKUGM
4
PAFKUGM
5
Catatan
• Lesi fibrokistik, hiperplasi duktal
(epiteliosis atau papillomatosis), sebagian
besar karsinoma payudara  dari TDLU
• Sebagian besar papilloma soliter,
ektasia duktus, dan sebagian kecil
karsinoma duktal. duktus besar
Welling dkk. (1975) dan Azzopardi (1979)
PAFKUGM
6
Perubahan siklis
• Mengalami perubahan selama siklus menstruasi
• Fase sekretoris (fase premenstruasi): stroma lobulus
edematus  payudara terasa penuh  sel mengalami
peningkatan mitosis  kadar estrogen dan progesteron
yang mencapai puncak (hari ke 22-24 siklus)
• Akhir siklus, jumlah sel berkurang (secara apoptosis) 
kadar hormon berkurang
–pemeriksaan klinis payudara sebaiknya
dilakukan pada paruh pertama siklus
menstruasi
PAFKUGM
7
Kehamilan dan laktasi
• Lobuli proliferasi dan membesar  persiapan laktasi
(produksi dan sekresi ASI)
• Trimester ketiga: jumlah asini tiap lobuli meningkat  sel
epitelial berdiferensiasi - mulai memproduksi dan
mensekresi ASI
• Estrogen, progesteron, dan prolaktin berperanan penting
untuk perkembangan payudara
• Setelah persalinan: kadar hormon steroid seks menurun,
kecuali prolaktin -- untuk inisiasi laktasi
• Menyusui berhenti - struktur lobuli involusi  kembali ke
struktur sebelum kehamilan.
PAFKUGM
8
Involusi
Umur bertambah: payudara involusi  kadar
hormon steroid menurun = fungsi ovarium
menurun - jaringan ikat lobuli memadat,
membran basal sekitar asini menebal, sel
pelapis asini berkurang.
• Dimulai saat premenopause (kecepatan
berbeda - kadang klinis teraba sebagai
benjolan)
• Pada lanjut umur: unsur terbanyak jaringan
lemak.
PAFKUGM
9
A. Normal
B. Laktasi
A. Premenopause
B. Pascamenopause
PAFKUGM
10
FREKUENSI LESI PAYUDARA
PAFKUGM
11
GAMBARAN KLINIS LESI PAYUDARA
Tabel. Kemungkinan sebab lesi patologis beserta gejala dan tanda klinis pada berbagai umur
Sebab patologis
Gejal klinis
25 tahun 25-35 tahun 35-55 tahun . 55 tahun
Benjolan mobil
Benjolan berbatas
tidak tegas
Benjolan
padat/keras
Discharge puting:
1. Jernih
2. Berdarah
Ulserasi, eksema
puting
Fibroadenoma
Jarang
Jarang
Jarang
Jarang
Adenoma puting
Fibroadenoma
Fibroadenosis
Sclerosing adenosis
Karsinoma
Jarang
Jarang
Adenoma puting
Fibroadenoma
Tumor filodes
Perubahan fibro-
kistik
Karsinoma
Ektasia duktus
Papilloma duktus
Penyakit Paget
Adenoma puting
Tumor filodes
Jarang
Karsinoma
Nekrosis lemak
Ektasia duktus
Papilloma duktus
Penyakit Paget
Adenoma puting
PAFKUGM
12
RADANG
Mastitis piogenik akut
• minggu pertama pasca persalinan - akut dan
nyeri
• Staphylococcus aureus - fisura putting
• Infeksi terbatas satu segmen -- pembengkakan
dan eritema
• Bila Streptococcus pyogrenes peradangan
PAFKUGM
13
Actinomycosis
• Jarang ditemukan - perluasan infeksi paru-paru
melalui dinding dada - atau infeksi primer
• Gejalanya: benjolan di bawah puting, nyeri,
kenaikan suhu badan (-)  menyerupai tumor
• Infeksi  abses -- koloni jamur.
Mastitis tuberkulosa
• Jarang ditemukan - berasal dari penyebaran
hematogen
• masa fibrokaseosa & pembentukan sinus
• kadang fibrosis berat  masa padat ~
karsinoma.
PAFKUGM
14
Ektasia duktus (mammary duct ectasia)
• duktus besar
• berat dapat meluas ke duktus intralobular
• masa reproduktif akhir dan pasca menopause
• kasus berat – DD: karsinoma  discharge berdarah,
retraksi putting, masa padat
• proses peradangan murni =/= keganasan, maupun Lesi
fibrokistik
• etiologi: belum diketahui – perempuan sudah punya
anak
• duktus dilatasi, berisi masa kental putih kehijauan 
discharge melalui putting
• Mikroskopis: jaringan sekitar duktus disebuk limfosit, sel
plasma, makrofag dan fibrosis. hiperplasi epitel dan
metaplasi apokrin (-)
• = mastitis periduktal.
PAFKUGM
15
Ektasia duktus (mammary duct
ectasia)
PAFKUGM
16
Nekrosis lemak
• Trauma
• Obesitas dan pasca menopause  jaringan lemak lebih
banyak
• Masa batas tidak tegas, klinis ~ karsinoma.
• Makroskopis:jaringan kekuningan dengan perdarahan
dan bercak kalsium, fibrosis
• Mikroskopis: jaringan lemak nekrosis, sebukan makrofag
dan sel-sel raksasa mengandung lemak, imfosit,
fibroblas, dan pembuluh darah kecil
• Nekrosis lemak - iritan persisten -- radang kronik 
fibrosis.
PAFKUGM
17
LESI PAYUDARA PROLIFERATIF
Lesi FIBROKISTIK
• paling sering ditemukan
• Dahulu: penyakit fibrokistik, mastopatia kronika kistika,
displasia mamma, penyakit Reclus, penyakit
Schimmelbusch, mazoplasia, masitits kistik kronika
• Penting:
– beberapa menimbulkan nyeri periodik,
– hiperplasia epitel (+)  peningkatan risiko kanker payudara
– hiperplasi atipik (4%)berisiko tinggi menjadi kanker
– beberapa tipe - klinis, radiografis, makroskopis, mikroskopis
sukar dibedakan dengan karsinoma
PAFKUGM
18
Lesi fibrokistik ………………..
Insidensi
• + 10% - klinis
• + 50% - histologis dari otopsi
Etiologi dan patogenesis
• belum diketahui pasti - hormon ovarium ? – cara ?
• diduga: ketidak seimbangan hormon estrogen -
progesteron pada setiap siklus menstruasi - insidensi
meningkat mendekati menopause
• ketidak seimbangan: hiperplasia epitelium duktal dan
lobular + dilatasi setiap siklus menstruasi dengan
perubahan regresif siklus berikutnya.
PAFKUGM
19
Gambaran klinis dan makroskopis
• umur 30-35 tahun, insidensi menurun pasca
menopause, puncak mendekati menopause.
• Gambaran klinis
– Bervariasi: umur dan perubahan patologis yang mendasari
– umur muda: benjolan kecil pada satu/beberapa segmen
payudara. bilateral, premenstruasi nyeri
– mendekati menopause: masa kenyal batas tidak jelas, masa
batas tegas – kista, fibrosis menonjol – masa padat ~ karsinoma
• Gambaran makroskopis
– umur muda: nodul merah muda atau abu-abu, sampai 3 mm
– mendekati menopause: kista lebih banyak 2 sampai 20 mm –
solitar-multipel, berisi cairan jernih – kekuningan/bercampur
darah.
Lesi fibrokistik
PAFKUGM
20
Gambaran histologis
terutama mengenai TDLU - hiperplasi dapat meluas ke duktus yang lebih besar
• Kista - dilatasi asini lobulus atau duktus terminal
• Metaplasi apokrin
• Fibrosis stroma
• Hiperplasi epitel - paling penting  risiko kanker
– duktus kecil interlobular, duktus intralobular, dan asini
– proliferasi (hiperplasi duktal) ringan - 3 sampai 4 lapisan epitel
– proliferasi sedang atau florid (papilomatosis - Azzopardi: epiteliosis)
– hiperplasi atipik: (morfologis ganas - tidak lengkap)
• Radang kronik: bukan proses infeksi - rupturnya kista  isi keluar ke stroma  reaksi radang
• Fibroadenomatoid: mikroskopis menyerupai fibroadenoma
• Adenosis: pembesaran lobulus mengandung banyak asini.
– Blunt duct adenonosis: pembesaran asini lobulus dibatasi sel membesar
– Mengenai epitelium dan mioepitelium
• Sclerosisng adenosis
– proliferasi lobulus - asini distorsi
– proliferasi mioepitelium dominan
– klinis dapat menyerupai karsinoma
Lesi fibrokistik
PAFKUGM
21
Hiperplasi atipik
• Lesi fibrokistik – karsinoma ?
• Page dkk. dan Dupont dkk:
– tidak semua Lesi fibrokistik  karsinoma
– Faktor terpenting: tingkat hiperplasi epitel - tu hiperplasi yang atipik
– 70% risiko 0 (sama populasi normal), 3,6% (hiperplasi atipik) risiko 4-5
kali
• the College of American Pathologists:
– Lesi non proliferatif/hiperplasi ringan: risiko 0 kali
– Penyakit proliferatif tanpa atipia/hiperplasi sedang atau florid: risiko 1,5-
2 kali
– Hiperplasi duktal atipik atau lobular atipik: risiko 5 kali
– Karsinoma duktal in situ atau lobular in situ (klasifikasi Page): risiko 8-
10 kali
Lesi fibrokistik
PAFKUGM
22
Lesi fibrokistik
Hubungan Lesi fibrokistik dengan
Karsinoma – lesi prakanker ?
Alasan :
• Observasi: hasil eksisi karsinoma ditemukan Lesi
fibrokistik - tingkat proliferasi epitel lebih tinggi d/p
populasi tanpa karsinoma
• retrospektif: karsinoma invasif -- hiperplasi florid atau
hiperplasi atipik
• insidensi karsinoma == lesi proliferatif jinak
• kariotipik dan perubahan molekular lesi proliferatif jinak
== karsinoma
• Keturunan penderita karsinoma punya predisposisi lesi
proliferatif
• Follow up: risiko Lesi fibrokistik 2-4 kali lebih tinggi
daripada populasi kontrol
PAFKUGM
23
Lesi fibrokistik
Variasi
• Umur 30-45 tahun: adenosis, hiperplasi epitel,
fibrosis ringan, sclerosing adenosis, mikrokista
dan metaplasi apokrin
• Umur 40-45 tahun: proliferasi epitel dominan,
adenosis, hiperplasi epitel, kistik.
• Umur 45-55 tahun: lebih banyak kista yang
kadang-kadang besar  blue dome cyst dan
bloodgood's cyst, metaplasi apokrin, adenosis,
hiperplasi epitel, palpillomatosis, fibrosis sering
ditemukan.
PAFKUGM
24
PAFKUGM
25
MAKROSKOPIS Lesi FIBROKISTIK ”BLUE
DOME CYST”
PAFKUGM
26
GAMBARAN HISTOLOGIS Lesi FIBROKISTIK
PAFKUGM
27
A, Hiperplasi sedang (florid)
B. Hiperplasi atipik
Lesi fibrokistik …
PAFKUGM
28
Sclerosing adenosis
Lesi fibrokistik …
PAFKUGM
29
GINEKOMASTIA
• laki-laki - hanya terdiri duktular tanpa asini ~
perempuan prepubertal
• Gambaran klinik: pembesaran payudara laki-laki
– ~ payudara perempuan muda
– diskus padat dan mobil di bawah putting
– 75% unilateral
• Mikroskopis:
– duktus dilatasi
– proliferasi epitel berbagai tingkat
– stroma di sekitar duktus sembab dan
miksomatus -- padat dan hialinisasi
• .
PAFKUGM
30
GINEKOMASTIA
• umur dewasa:  hormon estrogen
hipertiroidisme, kelainan hipofise, tumor
adrenal atau testis (yang mensekresi
estrogen).
• umur tua: pemberian terapi stilboestrol
untuk karsinoma prostat
• Penyebab lain: sindroma Klinefelter,
malnutrisi, sirosis hepatis, chlorpromazine,
spironolactone, digitalis.
PAFKUGM
31
MIKROSKOPIS GINEKOMASTIA
PAFKUGM
32
TUMOR JINAK PAYUDARA
FIBROADENOMA
• jenis paling banyak ditemukan – pada usia muda
• Insidensi puncak: dekade ke tiga
• biasanya soliter
• asal dari lobulus (stroma dan kelenjar)  mengalami perubahan
hormonal
• Gambaran makroskopis
– masa mobil, mudah bergerak, lobular, batas tegas, 10-40 mm
– jenis juvenilis berdiameter besar
– umur muda:lunak, licin
– Umur lebih tua:lebih padat  fibrosis
• Gambaran histologis
– intrakanalikular dan perikanalikular .
– tidak berisiko menjadi karsinoma invasif.
PAFKUGM
33
• Fibroadenoma juvenilis
– berukuran besar (50-100 mm), tumbuh cepat
– usia muda
– bangsa Afrika dan India Barat > bangsa
Kaukasia
– ~ tumor phyllodes
PAFKUGM
34
GAMBAR MAKROSKOPIS DAN
MIKROSKOPIS FIBROADENOMA
MAMMAE
PAFKUGM
35
TUMOR PHYLLODES
• lebih jarang
• Asal stroma intralobular
• ukuran kecil (30-40 mm) sampai sangat besar 
distensi payudara
• Makroskopis
– lobular dan kistik  celah-celah dan belahan daun 
tumor phyllodes (bhs. Yunani)
• ganas  peningkatan selularitas stroma,
anaplasia, mitosis banyak - 15% metastasis
PAFKUGM
36
A. Tumor phyllodes
Papilloma duktus besar
Papilloma duktus kecil
PAFKUGM
37
TUMOR JINAK PAYUDARA
• PAPILLOMA DUKTAL
• umur muda
• 80% discharge putting berdarah
• asal dari epitel duktus
• lesi tunggal, berupa pertumbuhan papilar epitel
duktus + stroma -- tidak berisiko menjadi
karsinoma invasif
• papilloma duktal multipel -- dari duktus yang
lebih kecil -- jauh dari putting –masa, <
discharge putting -- kenaikan risiko karsinoma
invasif.
PAFKUGM
38
TUMOR JINAK PAYUDARA
ADENOMA
• lebih jarang ditemukan d/p fibroadenoma dan papilloma
duktal.
• Tubular adenoma: batas tegas, 10-40 mm, awal umur
duapuluhan, struktur tubular rapat, uniform, sedikit
jaringan ikat.
• Adenoma laktasi: adenoma tubular mengalami
perubahan laktasi selama kehamilan
• Adenoma puting: nodul di bawah putting, <15 mm,
pada semua umur, kadang kulit di atas ulserasi,
discharge berdarah, ~ penyakit Paget, batas tegas,
duktus besar dan kecil, stroma padat.
PAFKUGM
39
TUMOR JINAK PAYUDARA
• TUMOT-TUMOR JARINGAN LUNAK
• lipoma, hemangioma, atau leiomioma.
PAFKUGM
40
TUMOR JINAK PAYUDARA …………..
TUMOT-TUMOR JARINGAN LUNAK
• lipoma, hemangioma, atau leiomioma.
PAFKUGM
41
KARSINOMA PAYUDARA
Insidensi
• negara maju: jenis keganasan yang paling
banyak pada perempuan
• Inggris: 20% kanker pada perempuan --
penyebab kematian paling umum pada
perempuan kelompok 35-55
• AS: 100.000 kasus baru/tahun dan 30.000
meninggal
• Indonesia: kecenderungan kenaikan insidensi
(data patologi)
• Yogyakarta: urutan pertama menggeser
karsinoma cervix uteri (data patologi)
PAFKUGM
42
KARSINOMA PAYUDARA
Faktor-faktor risiko
• Jenis kelamin dan umur (laki-laki <1%)
• Riwayat menstruasi dan reproduksi
• Berat badan dan diit
• Riwayat keluarga
– kerabat dekat (ibu-anak, saudara) risiko 2-3 kali
– meningkat - 5 kali bila kerabat menderita kanker pada umur
muda dan atau bilateral
– gena yang bertanggung jawab: pada khromososn 17q -gena
BRCA1dan pada khromosom 13q12-13 - gena BRCA2 – 2/3
kasus herediter
• Lesi fibrokistik -- hiperplasi atipik
• Penggunaan estrogen eksogen -- kenaikan risiko 2,5
kali
• Radiasi ion
• Perbedaan daerah/geografis
PAFKUGM
43
• Mekanisme etiologi
• Hormonal
– risiko -- menarche, menopause, dan umur kehamilan aterm yang
pertama, obesitas
– hormon sebagai promotor
– pajanan estrogen yang berlebih, pajanan progesteron yang
rendah
• Reseptor hormon
– Reseptor estrogen (+) 70% kanker payudara
– Reseptor progesteron (+) 35 %
– Kedua reseptor (+) respon terapi hormonal baik
– pengaruh hormon pada pertumbuhan karsinoma payudara.
• Virus
– virus tumorigenik (tikus) ditularkan lewat air susu induk (faktor
Bittner)
– pada manusia belum jelas
KARSINOMA PAYUDARA
PAFKUGM
44
• Lokasi (menurut kuadran)
• - 50% lateral atas - 15% medial atas
• - 10% lateral bawah - 5% medial bawah
• - 17% sentral - 3% disfus atau masif
• - Karsinoma unilateral: kiri > kanan lebih banyak
• (13%)
• Multisentrisitas
• Multisentrisitas: jenis lobular > duktal.
• Bilateralitas
• - karsinoma invasif 5X d/p populasi umum
• - lebih tinggi lagi bila ada riwayat keluarga (+)
• - lebih sering pada jenis lobular (25-50% kasus)
• - sinkron maupun metakron
• - berasal dari penyebaran dalam jaringan payudara
• tumbuh sendiri-sendiri.
KARSINOMA PAYUDARA
PAFKUGM
45
KARSINOMA PAYUDARA
Hal yang perlu diperhatikan
• Semua karsinoma payudara adalah
adenokarsinoma
• Apakah tumor masih terbatas di/pada
unsur kelenjar payudara (karsinoma in
situ/non invasif) atau sudah menginvasi
stroma (karsinoma invasif/infiltratif
• Apakah tumor berjenis duktal atau lobular
PAFKUGM
46
KARSINOMA DUKTAL INSITU/ INTRADUKTAL
(KDIS)
• pre maupun pasca menopause (40-60
tahun)
• KDIS murni: 5% dari karsinoma payudara
disertai gejala klinis
• variasi morfologis: papilar,
komedokarsinoma, solid, kribriformis,
mikropapilar, clinging, dan hipersekresi
kistik
PAFKUGM
47
KARSINOMA DUKTAL INSITU/ INTRADUKTAL
(KDIS)
Komedokarsinoma
• dapat mencapai 2-5 cm  masa teraba
• 50% di sentral 32-33% multisentral 10% bilatera
• Makroskopis:
– kelompokan duktus berdinding tebal – dipencet  keluar masa tumor
nekrotik ~ komedo  komedokarsinoma
• Mikroskopis
– duktus ta. sel tumor besar, pleomorfik, solid, mitosis banyak
– nekrosis di bagian sentral/nekrosis individual
• Karakteristik
– aneuploidi, - reseptor hormon negatif
– ekspresi metallothionein - everekspresi c-erbB-2
– frekuensi mutasi p53 yang tinggi.
• hal yang perlu diperhatikan
– 1) perluasan tumor -- sangat ekstensif  mencapai puting  penyakit
Paget
– 2)ada tidaknya invasi ke stroma.
PAFKUGM
48
Komedokarsinoma
• dapat mencapai 2-5 cm  masa teraba
• 50% di sentral 32-33% multisentral 10% bilatera
• Makroskopis:
– kelompokan duktus berdinding tebal – dipencet  keluar masa tumor
nekrotik ~ komedo  komedokarsinoma
• Mikroskopis
– duktus ta. sel tumor besar, pleomorfik, solid, mitosis banyak
– nekrosis di bagian sentral/nekrosis individual
• Karakteristik
– aneuploidi, - reseptor hormon negatif
– ekspresi metallothionein - everekspresi c-erbB-2
– frekuensi mutasi p53 yang tinggi.
• hal yang perlu diperhatikan
– 1) perluasan tumor -- sangat ekstensif  mencapai puting  penyakit
Paget
– 2)ada tidaknya invasi ke stroma.
KARSINOMA DUKTAL INSITU …………….
PAFKUGM
49
PAFKUGM
50
KARSINOMA DUKTAL INSITU
…
Komedokarsinoma
PAFKUGM
51
KARSINOMA DUKTAL INSITU
• Karsinoma papilar in situ
• Persentase sangat kecil
• Makroskopis
– masa berbatas tegas
– dapat melibatkan banyak duktus /mengenai seluruh bagian
payudara.
• Mikroskopis
– Sel epitelial monomorfik - tanpa sel mioepitel
– hiperkhromasi inti - rasio nukleositoplasma
tinggi
– mitosis banyak - tanpa metaplasi apokrin
– tanpa pola krobriform dan trabekular
– tanpa atau dengan sedikit stroma
– tanpa lesi proliferatif di dekatnya.
PAFKUGM
52
KARSINOMA DUKTAL INSITU
• Karsinoma duktal in situ bentuk lain
• Solid : lumen proliferasi padat se tumor
• Kribriform: lumen terisi proliferasi sel
yang membentuk rongga-rongga bulat
tersebar
• bentuk lain: mikropapilar, kistik
hipersekretorik, dan clinging.
PAFKUGM
53
KARSINOMA DUKTAL INSITU
Karsinoma papilar in situ
PAFKUGM
54
KARSINOMA LOBULAR INSITU
• disebut pula neoplasia lobular
• umumnya premenopause -- pasca menopause + invasif
• 6% karsinoma payudara
• 70% multisentral
• 30-40% bilateral
• sebagian besar di daerah putting 5cm di bawah kulit - lateral dan
medial atas
• tumor residual pada 60% kasus
• Mikroskopis
– lobuli distensi penuh sel-sel bulat, relatif monomorf, inti berukuran kecil
sampai sedang, bulat dan normokhromik
– atipia, pleomorfisme, mitosis dan nekrosis minima
– kadang ditemukan variasi yang lebih atipi
• dapat ditemukan pada fibroadenoma dan sclerosing sdenosis
• ¼ sampai 1/3 kasus yang diterapi hanya dengan biopsi menjadi
karsinoma invasif.
PAFKUGM
55
KARSINOMA LOBULAR INSITU
PAFKUGM
56
KARSINOMA INVASIF
•
• sel tumor menembus membrana basalis dan menyebar
ke jaringan sekitar
• berdasar asalnya
– karsinoma duktal invasif/infiltratif
– lobular invasif/infiltratif
• berdasar pola histologis:
– karsinoma duktal invasif not otherwise specified (NOS)
– karsinoma duktal invasif dengan penyakit Paget
– karsinoma lobular invasif
– karsinoma medular
– karsinoma koloid (musinus)
– karsinoma tubular
– karsinoma jenis lain-lain.
PAFKUGM
57
KARSINOMA DUKTAL INVASIF, NOS
• paling banyak ditemukan (70%)
• Klinis
– masa batas tidak tegas
– konsistensi kenyal keras
– perluasan tumor  retraksi kulit dan putting,
terfiksir dinding dada
– Stroma banyak  teraba keras  scirrhous
carcinoma .
PAFKUGM
58
KARSINOMA DUKTAL INVASIF, NOS
• paling banyak ditemukan (70%)
• Klinis
– masa batas tidak tegas
– konsistensi kenyal keras
– perluasan tumor  retraksi kulit dan putting,
terfiksir dinding dada
– Stroma banyak  teraba keras  scirrhous
carcinoma .
PAFKUGM
59
KARSINOMA DUKTAL INVASIF, NOS
A. Gambaran potongan
makroskopis
B. Gambaran mikroskopis
PAFKUGM
60
KARSINOMA DUKTAL INVASIF, NOS
• Histologis
– pulau tumor solid, kadang tubular, infiltratif
– bentuk dan ukuran sel bervariasi
– dibanding karsinoma lobular invasif: sel lebih besar,
nukleoli lebih jelas, lebih banyak mitosis
– kadang: metaplasi skuamus, apokrin dan sel jernih
– stroma fibrosis ringan - berat dan selular
(desmoplastik)
– nekrosis dan kalsifikasi ditemukan pada 60% kasus.
PAFKUGM
61
PENYAKIT PAGET
• umur lebih tua
• karsinoma intraduktal 
mengenai duktus ekskretorius
utama meluas dan infiltasi ke
kulit putting dan areola 
kering, pecah, ulserasi,
hiperemia, edema
• gambaran khas: invasi
epidermis sel Paget
• sel Paget: sel besar, tunggal
atau berkelompok, inti
hiperkhromatik dan pleomorfik,
dikelilingi halo
• morfologi sel Paget = sel
karsinoma duktal invasif/ non
invasif
PAFKUGM
62
KARSINOMA LOBULAR INVASIF
• Masa batas tidak tegas.
konsistensi kenyal
• Histologis
– sel tumor kecil, relatif uniform
– deretan sel tunggal - Indian file -
mengelilingi asini atau duktus
normal, konsentrik di sekitar lobuli
kelenjar yang menjadi karsinoma
lobular in situ
– stroma jaringan ikat padat.
• Kejadian: 5%
• sifat bilateralitas (20%)
• Jenis:
– histiositoid: sel dengan sitoplasma
banyak, granular, berbuih
– signet ring cell: sel seperti cincin
stempel
PAFKUGM
63
KARSINOMA MEDULAR
• 1%
• di bawah 50 tahun
• masa besar (>10 cm),
kenyal lunak
• Histologis
– stroma sedikit
– sel tumor poligonal –
spindle - tersusun
lembaran atau pulau besar
– stroma, di tepi tumor
dijumpai sebukan limfosit
sedang sampai berat 
respon imunitas terhadap
tumor  prognosis jauh
lebih baik
PAFKUGM
64
KARSINOMA KOLOID (MUKOIDES)
• 1%
• di bawah 50 tahun
• masa besar (>10 cm),
kenyal lunak
• Histologis
– stroma sedikit
– sel tumor poligonal –
spindle - tersusun
lembaran atau pulau besar
– stroma, di tepi tumor
dijumpai sebukan limfosit
sedang sampai berat 
respon imunitas terhadap
tumor  prognosis jauh
lebih baik
• musin intrasel maupun
ekstrasel
• pasca menopause
• masa besar lunak
• Histologis
– sel tumor mengandung
musin
– tersusun glandular - lumen
berisi musin
– atau kelompokan kecil sel
tumor di antara masa
musin yang banyak.
• Prognosis: lebih baik d/p
karsinoma duktal invasif
yang biasa
PAFKUGM
65
KARSINOMA TUBULAR
• Disebut pula karsinoma
berdiferensiasi baik
• Usia rata-rata 50 tahun
• masa berbatas tidak tegas -
konsistensi keras - diameter 10
mm
• Histologis:
– menyerupai lesi jinak –
kelenjar berdiferensiasi baik
(terutama adenosis
mikroglandular)
– tidak dijumpai nekrosis dan
mitosis
– pleomorfisme sangat ringan.
PAFKUGM
66
KARSINOMA JENIS LAIN
• karsinoma kribriform
• karsinoma apokrin
• karsinoma papilar
• karsinoma juvenil
• karsinoma dengan gambaran
neuroendokrin
PAFKUGM
67
GAMBARAN UMUM KARSINOMA
PAYUDARA
• Invasi ke otot pectoralis atau fascia profunda 
terfiksasi pada dinding dada
• invasi ke kulit atau putting  retraksi kulit dan
putting
• Invasi ke pembuluh limfe  limfedema lokal 
peau d'orange (kulit jeruk)
• kalau tumor tumbuh cepat  merangsang reaksi
radang akut disertai pembengkakan, hiperemia,
dan perasaan nyeri pada payudara 
inflammatory carcinoma
• Kalsifikasi 60-80%
PAFKUGM
68
Karsinoma inflamasi
PAFKUGM
69
METASTASIS
• limfogen dan hematogen
• Metastasis limfonodi 2/3 kasus pada saat
diagnosis
• kuadran luar dan sentral pertama kali ke lnn
aksila
• kuadran dalam ke lnn sepanjang a. mammaria
interna
• lnn. supraklavikular biasanya lnn. aksila dan
mammaria interna
• penyebaran jauh  pada paru-paru, tulang, hati,
adrenal, (lebih jarang)  otak, lien dan hipofise
PAFKUGM
70
METASTASIS
PAFKUGM
71
STADIUM
• Berdasarkan ukuran tumor primer, metastasis di limfonodi, penyebaran
jauh, American Joint Committee on Cancers Staging:
• Stadium 0. Karsinoma in situ (lobular in situ, duktal in situ) -- FYS 92%
• Stadium I. Tumor invasif, diameter < 2 cm (termasuk in situ dengan
mikroinvasi), limfonodi (-) dan metastasis jauh (-) -- FYS 87%
• Stadium II. Tumor invasif < 5 cm, limfonodi (+) masih mobil dan metastasis
jauh (-), atau tumor > 5 cm limfonodi (-) dan metastasis jauh (-) -- FYS 75%
• Stadium III. Tumor invasif > 5 cm, limfonodi (+); atau semua tumor invasif,
limfonodi aksila (+) terfiksir; atau semua tumor invasif, limfonodi mammaria
interna ipsilateral (+); atau semua tumor invasif dengan keterlibatan kulit,
terfiksasi pada otot pektoral dan dinding dada, edema atau tanda-tanda
klinis karsinoma inflamatoria, bila tidak didapatkan metastasis jauh -- FYS
46%
• Stadium IV. Semua bentuk karsinoma dengan metastais jauh (termasuk
limfonodi supraklavukular ipsilateral) -- FYS 13%
PAFKUGM
72
Stadium
Stadium I
T1a: T  0.5 cm
T1b: 0.5 cm < T  1 cm
T1c: 1 cm < T  2 cm
T1 N0 M0
T  2 cm
T1
N0 = Tidak ada metastasis limfonodi regional
M0 = Tidak ada metastasis jauh
PAFKUGM
73
Stadium IIA
T2 N0 M0
N1 = metastasis to movable ipsilateral axillary lymph node(s)
M0 = no distant metastasis
2 cm < T < 5 cm
Tidak
ditemukan
tumor
T0
T0
T1
N1 M0
}
T2
PAFKUGM
74
Stadium IIB
T3 N0 M0
N1 = metastasis to movable ipsilateral axillary lymph node(s) (p) N1a, N1b
M0 = no distant metastasis
T > 5 cm
T2 N1 M0
T3
PAFKUGM
75
Stadium IIIA
T0
T1
T2
T3
Metastasis to ipsilateral axillary lymph node(s)
N1 = movable
N2 = fixed to one another or to other structures
M0 = no distant metastasis
T3 N1 M0
N2 M0
PAFKUGM
76
Stadium IIIB
Any T N3 M0
N3 = metastasis to ipsilateral internal mammary lymph node(s)
M0 = no distant metastasis
Tumor of any size
with direct extension
to chest wall or skin
T4d = inflammatory
carcinoma
T4 any N M0
T4
PAFKUGM
77
Stage IV
M1 = distant metastasis (including metastases to ipsilateral
supraclavicular, cervical, or contralateral internal mammary lymph
nodes)
Any T any N M1
PAFKUGM
78
With thanks to Professor W.Jonat
PAFKUGM
79
With thanks to Professor W.Jonat
PAFKUGM
80
PROGNOSIS
• Prognosis jelek: edema kulit payudara ekstensif, multipel nodul
di kulit, fiksasi tumor pada dinding dada, limfonodi mammaria
interna/ supraklavikular, karsinoma inflammatori, metastasis jauh
• Pada kanker payudara dini
– Ukuran tumor primer.
– Keterlibatan limfonodi dan jumlah limfonodi - tanpa metastasis
limfonodi aksila FYS 80% -- 4 limfonodi atau lebih FYS < 21%.
– Jenis histologis dan grading tumor. - ketahanan hidup 3
tahunan karsinoma intraduktal 74%, papilar 65%, medular
58%, koloid 58%, lobular invasif 34%, duktal invasif 29%
– Ada tidaknya reseptor estrogen (ER) dan reseptor progesteron
(PR).
– Tingkat proliferasi dan derajat aneuploidi.
– Overekspresi c-erbB2
– angiogenesis  kemungkinan metastasis
PAFKUGM
81
METODA DIAGNOSTIK
Biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH)/
Fine needle aspiration biopsy (FNAB)
- semakin diminati - anestesi (-)
- di lakukan di poliklinik - relatif tanpa nyeri
- pemeriksaan sitologis
Biopsi Tru-Cut
- dilakukan di poliklinik
- nyeri (+)  perlu anestesi
- biopsi jarum -- pemeriksaan histologis
Pemeriksaan potong beku (frozen section)
- dikamar operasi
- jaringan dibekukan – diproses - didiagnosis patolog dalam
beberapa menit
- dilakukan bila hasil prosedur/teknik lain tidak memuaskan – klinis
lesi mencurigakan
Mammografi
- membantu mendiagnosis lesi baik yang teraba maupun tidak
- dasar program skrining
PAFKUGM
82
METODA DIAGNOSTIK
TEKNIK - BAJAH
PAFKUGM
83
METODA DIAGNOSTIK
SITOLOGI - BAJAH
PAFKUGM
84
Horizontal mammography
PAFKUGM
85
PAFKUGM
86
METODA DIAGNOSTIK
MAMMOGRAFI
Fibroadenoma mammae Karsinoma mammae

More Related Content

Similar to BLOCK-PAYUDARA-kesehatan reproduksi wanita

Carcinoma mammae (1).pptx
Carcinoma mammae (1).pptxCarcinoma mammae (1).pptx
Carcinoma mammae (1).pptxUmmuNadhifa1
 
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxPPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxSibranMIPutra
 
camammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfcamammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfRian Alfajri
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksinovaangelia125
 
Polip pada Usus Halus.pptx
Polip pada Usus Halus.pptxPolip pada Usus Halus.pptx
Polip pada Usus Halus.pptxssuser59ed7d
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesNova Ci Necis
 
8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasentafikri asyura
 
Tumor payudara
Tumor payudaraTumor payudara
Tumor payudaraas
 
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014JudiEndjun Ultrasound
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkurniawati48
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaNova Ci Necis
 

Similar to BLOCK-PAYUDARA-kesehatan reproduksi wanita (20)

Carcinoma mammae (1).pptx
Carcinoma mammae (1).pptxCarcinoma mammae (1).pptx
Carcinoma mammae (1).pptx
 
Askep kanker serviks
Askep kanker serviksAskep kanker serviks
Askep kanker serviks
 
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptxPPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
PPT eva untuk penugasan kuliah kampus.pptx
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
camammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdfcamammae-170831035110.pdf
camammae-170831035110.pdf
 
Tumor abdomen
Tumor abdomenTumor abdomen
Tumor abdomen
 
Kanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem ReproduksiKanker Pada Sistem Reproduksi
Kanker Pada Sistem Reproduksi
 
Polip pada Usus Halus.pptx
Polip pada Usus Halus.pptxPolip pada Usus Halus.pptx
Polip pada Usus Halus.pptx
 
130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt130565941 ca-mamae-ppt
130565941 ca-mamae-ppt
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem reproduksi AKPER PEMKAB MUNA
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodes
 
8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta8. penyakit serta kelainan plasenta
8. penyakit serta kelainan plasenta
 
Tumor payudara
Tumor payudaraTumor payudara
Tumor payudara
 
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
 
Ca boli makalah
Ca boli makalahCa boli makalah
Ca boli makalah
 
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada klien dengan ca AKPER PEMKAB MUNA
 
Ca Mammae Surabaya.pdf
Ca Mammae Surabaya.pdfCa Mammae Surabaya.pdf
Ca Mammae Surabaya.pdf
 
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptxkanker endometrium kelas keperawatan .pptx
kanker endometrium kelas keperawatan .pptx
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasenta
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

BLOCK-PAYUDARA-kesehatan reproduksi wanita

  • 1. PAFKUGM 1 PATOLOGI PAYUDARA & SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UMY
  • 2. PAFKUGM 2 STRUKTUR, FUNGSI NORMAL Perkembangan payudara – Prepubertas: • beberapa duktus saling berhubungan, bermuara pada puting • struktur kelenjar belum terbentuk. – Beberapa saat sebelum menarkhe: • pemanjangan dan percabangan duktus dan penonjolan ujung duktus • Jaringan lemak - ikat bertambah. – Menstruasi: Kelenjar tumbuh sampai umur + 25 tahun Pertumbuhan dan perkembangan dipercepat oleh kehamilan
  • 3. PAFKUGM 3 STRUKTUR, FUNGSI NORMAL Pengaturan hormonal – Membutuhkan berbagai hormon yang bekerja terkoordinasi – Peran masing-masing hormon belum dapat diterangkan dengan jelas,  semuanya mempunyai efek terhadap pertumbuhan & sekresi
  • 5. PAFKUGM 5 Catatan • Lesi fibrokistik, hiperplasi duktal (epiteliosis atau papillomatosis), sebagian besar karsinoma payudara  dari TDLU • Sebagian besar papilloma soliter, ektasia duktus, dan sebagian kecil karsinoma duktal. duktus besar Welling dkk. (1975) dan Azzopardi (1979)
  • 6. PAFKUGM 6 Perubahan siklis • Mengalami perubahan selama siklus menstruasi • Fase sekretoris (fase premenstruasi): stroma lobulus edematus  payudara terasa penuh  sel mengalami peningkatan mitosis  kadar estrogen dan progesteron yang mencapai puncak (hari ke 22-24 siklus) • Akhir siklus, jumlah sel berkurang (secara apoptosis)  kadar hormon berkurang –pemeriksaan klinis payudara sebaiknya dilakukan pada paruh pertama siklus menstruasi
  • 7. PAFKUGM 7 Kehamilan dan laktasi • Lobuli proliferasi dan membesar  persiapan laktasi (produksi dan sekresi ASI) • Trimester ketiga: jumlah asini tiap lobuli meningkat  sel epitelial berdiferensiasi - mulai memproduksi dan mensekresi ASI • Estrogen, progesteron, dan prolaktin berperanan penting untuk perkembangan payudara • Setelah persalinan: kadar hormon steroid seks menurun, kecuali prolaktin -- untuk inisiasi laktasi • Menyusui berhenti - struktur lobuli involusi  kembali ke struktur sebelum kehamilan.
  • 8. PAFKUGM 8 Involusi Umur bertambah: payudara involusi  kadar hormon steroid menurun = fungsi ovarium menurun - jaringan ikat lobuli memadat, membran basal sekitar asini menebal, sel pelapis asini berkurang. • Dimulai saat premenopause (kecepatan berbeda - kadang klinis teraba sebagai benjolan) • Pada lanjut umur: unsur terbanyak jaringan lemak.
  • 9. PAFKUGM 9 A. Normal B. Laktasi A. Premenopause B. Pascamenopause
  • 11. PAFKUGM 11 GAMBARAN KLINIS LESI PAYUDARA Tabel. Kemungkinan sebab lesi patologis beserta gejala dan tanda klinis pada berbagai umur Sebab patologis Gejal klinis 25 tahun 25-35 tahun 35-55 tahun . 55 tahun Benjolan mobil Benjolan berbatas tidak tegas Benjolan padat/keras Discharge puting: 1. Jernih 2. Berdarah Ulserasi, eksema puting Fibroadenoma Jarang Jarang Jarang Jarang Adenoma puting Fibroadenoma Fibroadenosis Sclerosing adenosis Karsinoma Jarang Jarang Adenoma puting Fibroadenoma Tumor filodes Perubahan fibro- kistik Karsinoma Ektasia duktus Papilloma duktus Penyakit Paget Adenoma puting Tumor filodes Jarang Karsinoma Nekrosis lemak Ektasia duktus Papilloma duktus Penyakit Paget Adenoma puting
  • 12. PAFKUGM 12 RADANG Mastitis piogenik akut • minggu pertama pasca persalinan - akut dan nyeri • Staphylococcus aureus - fisura putting • Infeksi terbatas satu segmen -- pembengkakan dan eritema • Bila Streptococcus pyogrenes peradangan
  • 13. PAFKUGM 13 Actinomycosis • Jarang ditemukan - perluasan infeksi paru-paru melalui dinding dada - atau infeksi primer • Gejalanya: benjolan di bawah puting, nyeri, kenaikan suhu badan (-)  menyerupai tumor • Infeksi  abses -- koloni jamur. Mastitis tuberkulosa • Jarang ditemukan - berasal dari penyebaran hematogen • masa fibrokaseosa & pembentukan sinus • kadang fibrosis berat  masa padat ~ karsinoma.
  • 14. PAFKUGM 14 Ektasia duktus (mammary duct ectasia) • duktus besar • berat dapat meluas ke duktus intralobular • masa reproduktif akhir dan pasca menopause • kasus berat – DD: karsinoma  discharge berdarah, retraksi putting, masa padat • proses peradangan murni =/= keganasan, maupun Lesi fibrokistik • etiologi: belum diketahui – perempuan sudah punya anak • duktus dilatasi, berisi masa kental putih kehijauan  discharge melalui putting • Mikroskopis: jaringan sekitar duktus disebuk limfosit, sel plasma, makrofag dan fibrosis. hiperplasi epitel dan metaplasi apokrin (-) • = mastitis periduktal.
  • 16. PAFKUGM 16 Nekrosis lemak • Trauma • Obesitas dan pasca menopause  jaringan lemak lebih banyak • Masa batas tidak tegas, klinis ~ karsinoma. • Makroskopis:jaringan kekuningan dengan perdarahan dan bercak kalsium, fibrosis • Mikroskopis: jaringan lemak nekrosis, sebukan makrofag dan sel-sel raksasa mengandung lemak, imfosit, fibroblas, dan pembuluh darah kecil • Nekrosis lemak - iritan persisten -- radang kronik  fibrosis.
  • 17. PAFKUGM 17 LESI PAYUDARA PROLIFERATIF Lesi FIBROKISTIK • paling sering ditemukan • Dahulu: penyakit fibrokistik, mastopatia kronika kistika, displasia mamma, penyakit Reclus, penyakit Schimmelbusch, mazoplasia, masitits kistik kronika • Penting: – beberapa menimbulkan nyeri periodik, – hiperplasia epitel (+)  peningkatan risiko kanker payudara – hiperplasi atipik (4%)berisiko tinggi menjadi kanker – beberapa tipe - klinis, radiografis, makroskopis, mikroskopis sukar dibedakan dengan karsinoma
  • 18. PAFKUGM 18 Lesi fibrokistik ……………….. Insidensi • + 10% - klinis • + 50% - histologis dari otopsi Etiologi dan patogenesis • belum diketahui pasti - hormon ovarium ? – cara ? • diduga: ketidak seimbangan hormon estrogen - progesteron pada setiap siklus menstruasi - insidensi meningkat mendekati menopause • ketidak seimbangan: hiperplasia epitelium duktal dan lobular + dilatasi setiap siklus menstruasi dengan perubahan regresif siklus berikutnya.
  • 19. PAFKUGM 19 Gambaran klinis dan makroskopis • umur 30-35 tahun, insidensi menurun pasca menopause, puncak mendekati menopause. • Gambaran klinis – Bervariasi: umur dan perubahan patologis yang mendasari – umur muda: benjolan kecil pada satu/beberapa segmen payudara. bilateral, premenstruasi nyeri – mendekati menopause: masa kenyal batas tidak jelas, masa batas tegas – kista, fibrosis menonjol – masa padat ~ karsinoma • Gambaran makroskopis – umur muda: nodul merah muda atau abu-abu, sampai 3 mm – mendekati menopause: kista lebih banyak 2 sampai 20 mm – solitar-multipel, berisi cairan jernih – kekuningan/bercampur darah. Lesi fibrokistik
  • 20. PAFKUGM 20 Gambaran histologis terutama mengenai TDLU - hiperplasi dapat meluas ke duktus yang lebih besar • Kista - dilatasi asini lobulus atau duktus terminal • Metaplasi apokrin • Fibrosis stroma • Hiperplasi epitel - paling penting  risiko kanker – duktus kecil interlobular, duktus intralobular, dan asini – proliferasi (hiperplasi duktal) ringan - 3 sampai 4 lapisan epitel – proliferasi sedang atau florid (papilomatosis - Azzopardi: epiteliosis) – hiperplasi atipik: (morfologis ganas - tidak lengkap) • Radang kronik: bukan proses infeksi - rupturnya kista  isi keluar ke stroma  reaksi radang • Fibroadenomatoid: mikroskopis menyerupai fibroadenoma • Adenosis: pembesaran lobulus mengandung banyak asini. – Blunt duct adenonosis: pembesaran asini lobulus dibatasi sel membesar – Mengenai epitelium dan mioepitelium • Sclerosisng adenosis – proliferasi lobulus - asini distorsi – proliferasi mioepitelium dominan – klinis dapat menyerupai karsinoma Lesi fibrokistik
  • 21. PAFKUGM 21 Hiperplasi atipik • Lesi fibrokistik – karsinoma ? • Page dkk. dan Dupont dkk: – tidak semua Lesi fibrokistik  karsinoma – Faktor terpenting: tingkat hiperplasi epitel - tu hiperplasi yang atipik – 70% risiko 0 (sama populasi normal), 3,6% (hiperplasi atipik) risiko 4-5 kali • the College of American Pathologists: – Lesi non proliferatif/hiperplasi ringan: risiko 0 kali – Penyakit proliferatif tanpa atipia/hiperplasi sedang atau florid: risiko 1,5- 2 kali – Hiperplasi duktal atipik atau lobular atipik: risiko 5 kali – Karsinoma duktal in situ atau lobular in situ (klasifikasi Page): risiko 8- 10 kali Lesi fibrokistik
  • 22. PAFKUGM 22 Lesi fibrokistik Hubungan Lesi fibrokistik dengan Karsinoma – lesi prakanker ? Alasan : • Observasi: hasil eksisi karsinoma ditemukan Lesi fibrokistik - tingkat proliferasi epitel lebih tinggi d/p populasi tanpa karsinoma • retrospektif: karsinoma invasif -- hiperplasi florid atau hiperplasi atipik • insidensi karsinoma == lesi proliferatif jinak • kariotipik dan perubahan molekular lesi proliferatif jinak == karsinoma • Keturunan penderita karsinoma punya predisposisi lesi proliferatif • Follow up: risiko Lesi fibrokistik 2-4 kali lebih tinggi daripada populasi kontrol
  • 23. PAFKUGM 23 Lesi fibrokistik Variasi • Umur 30-45 tahun: adenosis, hiperplasi epitel, fibrosis ringan, sclerosing adenosis, mikrokista dan metaplasi apokrin • Umur 40-45 tahun: proliferasi epitel dominan, adenosis, hiperplasi epitel, kistik. • Umur 45-55 tahun: lebih banyak kista yang kadang-kadang besar  blue dome cyst dan bloodgood's cyst, metaplasi apokrin, adenosis, hiperplasi epitel, palpillomatosis, fibrosis sering ditemukan.
  • 27. PAFKUGM 27 A, Hiperplasi sedang (florid) B. Hiperplasi atipik Lesi fibrokistik …
  • 29. PAFKUGM 29 GINEKOMASTIA • laki-laki - hanya terdiri duktular tanpa asini ~ perempuan prepubertal • Gambaran klinik: pembesaran payudara laki-laki – ~ payudara perempuan muda – diskus padat dan mobil di bawah putting – 75% unilateral • Mikroskopis: – duktus dilatasi – proliferasi epitel berbagai tingkat – stroma di sekitar duktus sembab dan miksomatus -- padat dan hialinisasi • .
  • 30. PAFKUGM 30 GINEKOMASTIA • umur dewasa:  hormon estrogen hipertiroidisme, kelainan hipofise, tumor adrenal atau testis (yang mensekresi estrogen). • umur tua: pemberian terapi stilboestrol untuk karsinoma prostat • Penyebab lain: sindroma Klinefelter, malnutrisi, sirosis hepatis, chlorpromazine, spironolactone, digitalis.
  • 32. PAFKUGM 32 TUMOR JINAK PAYUDARA FIBROADENOMA • jenis paling banyak ditemukan – pada usia muda • Insidensi puncak: dekade ke tiga • biasanya soliter • asal dari lobulus (stroma dan kelenjar)  mengalami perubahan hormonal • Gambaran makroskopis – masa mobil, mudah bergerak, lobular, batas tegas, 10-40 mm – jenis juvenilis berdiameter besar – umur muda:lunak, licin – Umur lebih tua:lebih padat  fibrosis • Gambaran histologis – intrakanalikular dan perikanalikular . – tidak berisiko menjadi karsinoma invasif.
  • 33. PAFKUGM 33 • Fibroadenoma juvenilis – berukuran besar (50-100 mm), tumbuh cepat – usia muda – bangsa Afrika dan India Barat > bangsa Kaukasia – ~ tumor phyllodes
  • 35. PAFKUGM 35 TUMOR PHYLLODES • lebih jarang • Asal stroma intralobular • ukuran kecil (30-40 mm) sampai sangat besar  distensi payudara • Makroskopis – lobular dan kistik  celah-celah dan belahan daun  tumor phyllodes (bhs. Yunani) • ganas  peningkatan selularitas stroma, anaplasia, mitosis banyak - 15% metastasis
  • 36. PAFKUGM 36 A. Tumor phyllodes Papilloma duktus besar Papilloma duktus kecil
  • 37. PAFKUGM 37 TUMOR JINAK PAYUDARA • PAPILLOMA DUKTAL • umur muda • 80% discharge putting berdarah • asal dari epitel duktus • lesi tunggal, berupa pertumbuhan papilar epitel duktus + stroma -- tidak berisiko menjadi karsinoma invasif • papilloma duktal multipel -- dari duktus yang lebih kecil -- jauh dari putting –masa, < discharge putting -- kenaikan risiko karsinoma invasif.
  • 38. PAFKUGM 38 TUMOR JINAK PAYUDARA ADENOMA • lebih jarang ditemukan d/p fibroadenoma dan papilloma duktal. • Tubular adenoma: batas tegas, 10-40 mm, awal umur duapuluhan, struktur tubular rapat, uniform, sedikit jaringan ikat. • Adenoma laktasi: adenoma tubular mengalami perubahan laktasi selama kehamilan • Adenoma puting: nodul di bawah putting, <15 mm, pada semua umur, kadang kulit di atas ulserasi, discharge berdarah, ~ penyakit Paget, batas tegas, duktus besar dan kecil, stroma padat.
  • 39. PAFKUGM 39 TUMOR JINAK PAYUDARA • TUMOT-TUMOR JARINGAN LUNAK • lipoma, hemangioma, atau leiomioma.
  • 40. PAFKUGM 40 TUMOR JINAK PAYUDARA ………….. TUMOT-TUMOR JARINGAN LUNAK • lipoma, hemangioma, atau leiomioma.
  • 41. PAFKUGM 41 KARSINOMA PAYUDARA Insidensi • negara maju: jenis keganasan yang paling banyak pada perempuan • Inggris: 20% kanker pada perempuan -- penyebab kematian paling umum pada perempuan kelompok 35-55 • AS: 100.000 kasus baru/tahun dan 30.000 meninggal • Indonesia: kecenderungan kenaikan insidensi (data patologi) • Yogyakarta: urutan pertama menggeser karsinoma cervix uteri (data patologi)
  • 42. PAFKUGM 42 KARSINOMA PAYUDARA Faktor-faktor risiko • Jenis kelamin dan umur (laki-laki <1%) • Riwayat menstruasi dan reproduksi • Berat badan dan diit • Riwayat keluarga – kerabat dekat (ibu-anak, saudara) risiko 2-3 kali – meningkat - 5 kali bila kerabat menderita kanker pada umur muda dan atau bilateral – gena yang bertanggung jawab: pada khromososn 17q -gena BRCA1dan pada khromosom 13q12-13 - gena BRCA2 – 2/3 kasus herediter • Lesi fibrokistik -- hiperplasi atipik • Penggunaan estrogen eksogen -- kenaikan risiko 2,5 kali • Radiasi ion • Perbedaan daerah/geografis
  • 43. PAFKUGM 43 • Mekanisme etiologi • Hormonal – risiko -- menarche, menopause, dan umur kehamilan aterm yang pertama, obesitas – hormon sebagai promotor – pajanan estrogen yang berlebih, pajanan progesteron yang rendah • Reseptor hormon – Reseptor estrogen (+) 70% kanker payudara – Reseptor progesteron (+) 35 % – Kedua reseptor (+) respon terapi hormonal baik – pengaruh hormon pada pertumbuhan karsinoma payudara. • Virus – virus tumorigenik (tikus) ditularkan lewat air susu induk (faktor Bittner) – pada manusia belum jelas KARSINOMA PAYUDARA
  • 44. PAFKUGM 44 • Lokasi (menurut kuadran) • - 50% lateral atas - 15% medial atas • - 10% lateral bawah - 5% medial bawah • - 17% sentral - 3% disfus atau masif • - Karsinoma unilateral: kiri > kanan lebih banyak • (13%) • Multisentrisitas • Multisentrisitas: jenis lobular > duktal. • Bilateralitas • - karsinoma invasif 5X d/p populasi umum • - lebih tinggi lagi bila ada riwayat keluarga (+) • - lebih sering pada jenis lobular (25-50% kasus) • - sinkron maupun metakron • - berasal dari penyebaran dalam jaringan payudara • tumbuh sendiri-sendiri. KARSINOMA PAYUDARA
  • 45. PAFKUGM 45 KARSINOMA PAYUDARA Hal yang perlu diperhatikan • Semua karsinoma payudara adalah adenokarsinoma • Apakah tumor masih terbatas di/pada unsur kelenjar payudara (karsinoma in situ/non invasif) atau sudah menginvasi stroma (karsinoma invasif/infiltratif • Apakah tumor berjenis duktal atau lobular
  • 46. PAFKUGM 46 KARSINOMA DUKTAL INSITU/ INTRADUKTAL (KDIS) • pre maupun pasca menopause (40-60 tahun) • KDIS murni: 5% dari karsinoma payudara disertai gejala klinis • variasi morfologis: papilar, komedokarsinoma, solid, kribriformis, mikropapilar, clinging, dan hipersekresi kistik
  • 47. PAFKUGM 47 KARSINOMA DUKTAL INSITU/ INTRADUKTAL (KDIS) Komedokarsinoma • dapat mencapai 2-5 cm  masa teraba • 50% di sentral 32-33% multisentral 10% bilatera • Makroskopis: – kelompokan duktus berdinding tebal – dipencet  keluar masa tumor nekrotik ~ komedo  komedokarsinoma • Mikroskopis – duktus ta. sel tumor besar, pleomorfik, solid, mitosis banyak – nekrosis di bagian sentral/nekrosis individual • Karakteristik – aneuploidi, - reseptor hormon negatif – ekspresi metallothionein - everekspresi c-erbB-2 – frekuensi mutasi p53 yang tinggi. • hal yang perlu diperhatikan – 1) perluasan tumor -- sangat ekstensif  mencapai puting  penyakit Paget – 2)ada tidaknya invasi ke stroma.
  • 48. PAFKUGM 48 Komedokarsinoma • dapat mencapai 2-5 cm  masa teraba • 50% di sentral 32-33% multisentral 10% bilatera • Makroskopis: – kelompokan duktus berdinding tebal – dipencet  keluar masa tumor nekrotik ~ komedo  komedokarsinoma • Mikroskopis – duktus ta. sel tumor besar, pleomorfik, solid, mitosis banyak – nekrosis di bagian sentral/nekrosis individual • Karakteristik – aneuploidi, - reseptor hormon negatif – ekspresi metallothionein - everekspresi c-erbB-2 – frekuensi mutasi p53 yang tinggi. • hal yang perlu diperhatikan – 1) perluasan tumor -- sangat ekstensif  mencapai puting  penyakit Paget – 2)ada tidaknya invasi ke stroma. KARSINOMA DUKTAL INSITU …………….
  • 51. PAFKUGM 51 KARSINOMA DUKTAL INSITU • Karsinoma papilar in situ • Persentase sangat kecil • Makroskopis – masa berbatas tegas – dapat melibatkan banyak duktus /mengenai seluruh bagian payudara. • Mikroskopis – Sel epitelial monomorfik - tanpa sel mioepitel – hiperkhromasi inti - rasio nukleositoplasma tinggi – mitosis banyak - tanpa metaplasi apokrin – tanpa pola krobriform dan trabekular – tanpa atau dengan sedikit stroma – tanpa lesi proliferatif di dekatnya.
  • 52. PAFKUGM 52 KARSINOMA DUKTAL INSITU • Karsinoma duktal in situ bentuk lain • Solid : lumen proliferasi padat se tumor • Kribriform: lumen terisi proliferasi sel yang membentuk rongga-rongga bulat tersebar • bentuk lain: mikropapilar, kistik hipersekretorik, dan clinging.
  • 54. PAFKUGM 54 KARSINOMA LOBULAR INSITU • disebut pula neoplasia lobular • umumnya premenopause -- pasca menopause + invasif • 6% karsinoma payudara • 70% multisentral • 30-40% bilateral • sebagian besar di daerah putting 5cm di bawah kulit - lateral dan medial atas • tumor residual pada 60% kasus • Mikroskopis – lobuli distensi penuh sel-sel bulat, relatif monomorf, inti berukuran kecil sampai sedang, bulat dan normokhromik – atipia, pleomorfisme, mitosis dan nekrosis minima – kadang ditemukan variasi yang lebih atipi • dapat ditemukan pada fibroadenoma dan sclerosing sdenosis • ¼ sampai 1/3 kasus yang diterapi hanya dengan biopsi menjadi karsinoma invasif.
  • 56. PAFKUGM 56 KARSINOMA INVASIF • • sel tumor menembus membrana basalis dan menyebar ke jaringan sekitar • berdasar asalnya – karsinoma duktal invasif/infiltratif – lobular invasif/infiltratif • berdasar pola histologis: – karsinoma duktal invasif not otherwise specified (NOS) – karsinoma duktal invasif dengan penyakit Paget – karsinoma lobular invasif – karsinoma medular – karsinoma koloid (musinus) – karsinoma tubular – karsinoma jenis lain-lain.
  • 57. PAFKUGM 57 KARSINOMA DUKTAL INVASIF, NOS • paling banyak ditemukan (70%) • Klinis – masa batas tidak tegas – konsistensi kenyal keras – perluasan tumor  retraksi kulit dan putting, terfiksir dinding dada – Stroma banyak  teraba keras  scirrhous carcinoma .
  • 58. PAFKUGM 58 KARSINOMA DUKTAL INVASIF, NOS • paling banyak ditemukan (70%) • Klinis – masa batas tidak tegas – konsistensi kenyal keras – perluasan tumor  retraksi kulit dan putting, terfiksir dinding dada – Stroma banyak  teraba keras  scirrhous carcinoma .
  • 59. PAFKUGM 59 KARSINOMA DUKTAL INVASIF, NOS A. Gambaran potongan makroskopis B. Gambaran mikroskopis
  • 60. PAFKUGM 60 KARSINOMA DUKTAL INVASIF, NOS • Histologis – pulau tumor solid, kadang tubular, infiltratif – bentuk dan ukuran sel bervariasi – dibanding karsinoma lobular invasif: sel lebih besar, nukleoli lebih jelas, lebih banyak mitosis – kadang: metaplasi skuamus, apokrin dan sel jernih – stroma fibrosis ringan - berat dan selular (desmoplastik) – nekrosis dan kalsifikasi ditemukan pada 60% kasus.
  • 61. PAFKUGM 61 PENYAKIT PAGET • umur lebih tua • karsinoma intraduktal  mengenai duktus ekskretorius utama meluas dan infiltasi ke kulit putting dan areola  kering, pecah, ulserasi, hiperemia, edema • gambaran khas: invasi epidermis sel Paget • sel Paget: sel besar, tunggal atau berkelompok, inti hiperkhromatik dan pleomorfik, dikelilingi halo • morfologi sel Paget = sel karsinoma duktal invasif/ non invasif
  • 62. PAFKUGM 62 KARSINOMA LOBULAR INVASIF • Masa batas tidak tegas. konsistensi kenyal • Histologis – sel tumor kecil, relatif uniform – deretan sel tunggal - Indian file - mengelilingi asini atau duktus normal, konsentrik di sekitar lobuli kelenjar yang menjadi karsinoma lobular in situ – stroma jaringan ikat padat. • Kejadian: 5% • sifat bilateralitas (20%) • Jenis: – histiositoid: sel dengan sitoplasma banyak, granular, berbuih – signet ring cell: sel seperti cincin stempel
  • 63. PAFKUGM 63 KARSINOMA MEDULAR • 1% • di bawah 50 tahun • masa besar (>10 cm), kenyal lunak • Histologis – stroma sedikit – sel tumor poligonal – spindle - tersusun lembaran atau pulau besar – stroma, di tepi tumor dijumpai sebukan limfosit sedang sampai berat  respon imunitas terhadap tumor  prognosis jauh lebih baik
  • 64. PAFKUGM 64 KARSINOMA KOLOID (MUKOIDES) • 1% • di bawah 50 tahun • masa besar (>10 cm), kenyal lunak • Histologis – stroma sedikit – sel tumor poligonal – spindle - tersusun lembaran atau pulau besar – stroma, di tepi tumor dijumpai sebukan limfosit sedang sampai berat  respon imunitas terhadap tumor  prognosis jauh lebih baik • musin intrasel maupun ekstrasel • pasca menopause • masa besar lunak • Histologis – sel tumor mengandung musin – tersusun glandular - lumen berisi musin – atau kelompokan kecil sel tumor di antara masa musin yang banyak. • Prognosis: lebih baik d/p karsinoma duktal invasif yang biasa
  • 65. PAFKUGM 65 KARSINOMA TUBULAR • Disebut pula karsinoma berdiferensiasi baik • Usia rata-rata 50 tahun • masa berbatas tidak tegas - konsistensi keras - diameter 10 mm • Histologis: – menyerupai lesi jinak – kelenjar berdiferensiasi baik (terutama adenosis mikroglandular) – tidak dijumpai nekrosis dan mitosis – pleomorfisme sangat ringan.
  • 66. PAFKUGM 66 KARSINOMA JENIS LAIN • karsinoma kribriform • karsinoma apokrin • karsinoma papilar • karsinoma juvenil • karsinoma dengan gambaran neuroendokrin
  • 67. PAFKUGM 67 GAMBARAN UMUM KARSINOMA PAYUDARA • Invasi ke otot pectoralis atau fascia profunda  terfiksasi pada dinding dada • invasi ke kulit atau putting  retraksi kulit dan putting • Invasi ke pembuluh limfe  limfedema lokal  peau d'orange (kulit jeruk) • kalau tumor tumbuh cepat  merangsang reaksi radang akut disertai pembengkakan, hiperemia, dan perasaan nyeri pada payudara  inflammatory carcinoma • Kalsifikasi 60-80%
  • 69. PAFKUGM 69 METASTASIS • limfogen dan hematogen • Metastasis limfonodi 2/3 kasus pada saat diagnosis • kuadran luar dan sentral pertama kali ke lnn aksila • kuadran dalam ke lnn sepanjang a. mammaria interna • lnn. supraklavikular biasanya lnn. aksila dan mammaria interna • penyebaran jauh  pada paru-paru, tulang, hati, adrenal, (lebih jarang)  otak, lien dan hipofise
  • 71. PAFKUGM 71 STADIUM • Berdasarkan ukuran tumor primer, metastasis di limfonodi, penyebaran jauh, American Joint Committee on Cancers Staging: • Stadium 0. Karsinoma in situ (lobular in situ, duktal in situ) -- FYS 92% • Stadium I. Tumor invasif, diameter < 2 cm (termasuk in situ dengan mikroinvasi), limfonodi (-) dan metastasis jauh (-) -- FYS 87% • Stadium II. Tumor invasif < 5 cm, limfonodi (+) masih mobil dan metastasis jauh (-), atau tumor > 5 cm limfonodi (-) dan metastasis jauh (-) -- FYS 75% • Stadium III. Tumor invasif > 5 cm, limfonodi (+); atau semua tumor invasif, limfonodi aksila (+) terfiksir; atau semua tumor invasif, limfonodi mammaria interna ipsilateral (+); atau semua tumor invasif dengan keterlibatan kulit, terfiksasi pada otot pektoral dan dinding dada, edema atau tanda-tanda klinis karsinoma inflamatoria, bila tidak didapatkan metastasis jauh -- FYS 46% • Stadium IV. Semua bentuk karsinoma dengan metastais jauh (termasuk limfonodi supraklavukular ipsilateral) -- FYS 13%
  • 72. PAFKUGM 72 Stadium Stadium I T1a: T  0.5 cm T1b: 0.5 cm < T  1 cm T1c: 1 cm < T  2 cm T1 N0 M0 T  2 cm T1 N0 = Tidak ada metastasis limfonodi regional M0 = Tidak ada metastasis jauh
  • 73. PAFKUGM 73 Stadium IIA T2 N0 M0 N1 = metastasis to movable ipsilateral axillary lymph node(s) M0 = no distant metastasis 2 cm < T < 5 cm Tidak ditemukan tumor T0 T0 T1 N1 M0 } T2
  • 74. PAFKUGM 74 Stadium IIB T3 N0 M0 N1 = metastasis to movable ipsilateral axillary lymph node(s) (p) N1a, N1b M0 = no distant metastasis T > 5 cm T2 N1 M0 T3
  • 75. PAFKUGM 75 Stadium IIIA T0 T1 T2 T3 Metastasis to ipsilateral axillary lymph node(s) N1 = movable N2 = fixed to one another or to other structures M0 = no distant metastasis T3 N1 M0 N2 M0
  • 76. PAFKUGM 76 Stadium IIIB Any T N3 M0 N3 = metastasis to ipsilateral internal mammary lymph node(s) M0 = no distant metastasis Tumor of any size with direct extension to chest wall or skin T4d = inflammatory carcinoma T4 any N M0 T4
  • 77. PAFKUGM 77 Stage IV M1 = distant metastasis (including metastases to ipsilateral supraclavicular, cervical, or contralateral internal mammary lymph nodes) Any T any N M1
  • 78. PAFKUGM 78 With thanks to Professor W.Jonat
  • 79. PAFKUGM 79 With thanks to Professor W.Jonat
  • 80. PAFKUGM 80 PROGNOSIS • Prognosis jelek: edema kulit payudara ekstensif, multipel nodul di kulit, fiksasi tumor pada dinding dada, limfonodi mammaria interna/ supraklavikular, karsinoma inflammatori, metastasis jauh • Pada kanker payudara dini – Ukuran tumor primer. – Keterlibatan limfonodi dan jumlah limfonodi - tanpa metastasis limfonodi aksila FYS 80% -- 4 limfonodi atau lebih FYS < 21%. – Jenis histologis dan grading tumor. - ketahanan hidup 3 tahunan karsinoma intraduktal 74%, papilar 65%, medular 58%, koloid 58%, lobular invasif 34%, duktal invasif 29% – Ada tidaknya reseptor estrogen (ER) dan reseptor progesteron (PR). – Tingkat proliferasi dan derajat aneuploidi. – Overekspresi c-erbB2 – angiogenesis  kemungkinan metastasis
  • 81. PAFKUGM 81 METODA DIAGNOSTIK Biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH)/ Fine needle aspiration biopsy (FNAB) - semakin diminati - anestesi (-) - di lakukan di poliklinik - relatif tanpa nyeri - pemeriksaan sitologis Biopsi Tru-Cut - dilakukan di poliklinik - nyeri (+)  perlu anestesi - biopsi jarum -- pemeriksaan histologis Pemeriksaan potong beku (frozen section) - dikamar operasi - jaringan dibekukan – diproses - didiagnosis patolog dalam beberapa menit - dilakukan bila hasil prosedur/teknik lain tidak memuaskan – klinis lesi mencurigakan Mammografi - membantu mendiagnosis lesi baik yang teraba maupun tidak - dasar program skrining